Upload
buituyen
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
VITAMIN
Casimir Funk (1911) : vitamine
Vita : hidup (vital)
Amine : senyawa amine (amina)
VITAMIN :
Senyawa organik vital dalam diet
Bukan K, L, P, M
Dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berjalannya fungsi
tubuh yang normal
Tidak dapat disintesa oleh tubuh (kec. Vit. D, Niasin)
Harus didapat dari makanan
VITAMIN
Dalam diet jumlah vit (-)
Gangguan absorbsi
Timbul penyakit dengan gejala khas
Defisiensi vitamin / avitaminosis
- Primer
- Sekunder
Pe ↓an vit dalam jaringan
Lesi biokimia
Lesi anatomi
Perubahan patologis penyakit
Berdasarkan kelarutannya
1. Vitamin larut dalam lemak
A, D, E, K
2. Vit. Larut dalam air
Vit. B kompleks
Vit. C
Vitamin larut dalam lemak
CH2
H2C C - Mol hidrofobik apolar
C CH2 - Turunan isopren
H
- Dalam gastro intestinal tract, diperlakukan = lemak
perlu abs lemak ke hati disimpan di :
- hati (A, D, K)
- jar. Lemak (E)
- Dalam darah diangkut lipoprotein atau protein
pengikat spesifik
- Ekskresi melalui empedu feces
- Disimpan di jaringan dapat terjadi toksisitas
- Fungsi bervariasi
Vitamin A
All-trans-retinoic acid dan 9-cis-retinoic acid
penting dalam regulasi ekspresi gene dan
regulasi pertumbuhan , differensiasi jaringan
VITAMIN A
CH3 CH3 CH3
CH2OH
CH3
CH3
- Suatu poli isoprenoid mengandung cincin sikloheksinil
- Nama umum semua komponen senyawa yang menunjukkan aktivitas biologis vitamin A retinol, retinal, retinoicacid
- Larut dalam lemak atau pelarut lemak
- Stabil pada suhu agak tinggi
|
Vit. A untuk manusia berupa :
1. Vit. A
- Diet dengan sumber hewani
- Berupa ester retinol dengan asam lemak rantai panjang
- Bentuk isomer yang penting
* Vit. A1 : C20O H29 OH
>> di hati ikan laut
* Vit. A2 : C20O H27 OH
>> di hati ikan air tawar
2. Provitamin A atau precursor
- Pigmen-pigmen karotenoid yang disebut karoten
- Merupakan bagian dari pigmen tumbuhan berwarna hijau
atau kuning
- Macam-macam karoten λ, β, η karoten, kriptosantin
METABOLISME VIT. A
Lumen usus
Retinol ester retinol
Esterase
dr pankreas
(+) garam empedu untuk absorbsi
β karoten
(+) grm empedu karoten dioksigenase
untuk absorbsi
O2
2 mol retinal as. Retinoat
retinal dehid reduktase
* Mukosa usus NADPH v. porta
(-)
retinol
ekskresi senyawa > polar (epoksid)
Sel Usus
Retinal As lemak rantai panjang
Retinil ester
bersama khilomikron
pemb. Limfe
aliran darah
sel hati hidrolisa
(hepatosit)
HIDROLISA
Reesterifikasi menjadi Retinil palmitat
Disimpan di sel kuppfer
(> 90% total Vit. A)
Hidrolisa
Aporetinol Retinol
holoretinol (di golgi aparatus)
Peredaran darah
Target organ
Fungsi Vitamin A
- Anti oksidan lemak dalam keadaan tek O2 rendah
- (β karoten) anti kanker
RETINOL
Fungsi analog dengan molekul reseptor hormon
steroid intra sel. Berperan dalam kontrol
ekspresi gen-gen tertentu.
Fungsi reproduksi
Fungsi penglihatan
Rhodopsin Light energi
opsin excitation of optic nerve
11 Cis Retinal compex of all trans
retinal
Conformationally
Change opsin
all trans – retinal
NADH + H+
NAD+
All trans Retinol
All trans Retinol transport prot
Liver stores of all trans retinyl Fatty acid Ester
SIKLUS PENGLIHATAN PADA ROD CELL DI RETINA
Rhodopsin rods : - black
Lightenergi - white
- dim light
Vit. A : photoreceptor cells
opsin cones : - colours
- bright light
excitation of optic nerve
11 cis retinal all trans retinal
NADH2
Retinal Isomerase Retinol de Hase NAD
Retina
All trans retinol
Hati Food
Pada cone cell menggunakan pigmen warna yang
sensitif dan menghasilkan penglihatan berwarna.
Pigmen yang sensitif sebagian besar juga kompleks
retinal opsin yang disebut :
Porphyropsin (merah)
Iodopsin (hijau)
Cyanopsin (biru)
Fungsi Vit. A
β karoten (antioksidan)
Retinol Retinil
(n. steroid) (sintesa glikoprotein)
Retinal (visual cycle)
Retinoic acid
(h. steroid)
As. RETINOAT
Pembawa oligosakarida menerobos “lipid bilayer” membran sel dengan jalan isomerisasi trans – cis secara enzimatik peran pada sintesa glikoprotein
Pertumbuhan (reg. gene ekspression dll ingat slide yll)
DEFISIENSI VIT. A
1. Gangguan pertumbuhan
- tulang
- jaringan lunak
- gigi
2. Gangguan penglihatan xerophthalmia
nyctalopia
keratomalacia
kebutaan
(insensitif terhadap sinar hijau
thd sinar redup nyctalopia
xerophthalmia keraomacia
kebutaan)
3. Gangguan sel epithel dan sekresi mukus keratinisasi
- mata
- saluran pernafasan
- saluran pencernaan
- saluran urogenetalis
- kulit
HIPERVITAMINOSIS A
Intake Vit. A > 500.000 IU/hari
Terjadi pada anak :
- nafsu makan turun
- mual
- pusing
- luka di sudut mulut
- rambut rontok
- nyeri tulang
- hiperkalsemia kalsifikasi otot
Sumber Vit. A :
- sayur dan buah hijau atau kuning
- Margarin, susu, kuning telur, keju, ginjal , hati, ikan
PENENTUAN VIT. A 1. Kualitatif
- reaksi Carr – Price
2. Kuantitatif
- reaksi Carr – Price
- Spektrofotometri
- Fluorometri
Kebutuhan Vit. A
: 5.000 IU/hari
: 4.000 IU/hari
Anak : 1400 – 3500 IU/hari
Hamil : 6.000 IU/hari
Laktasi : 8.000 IU/hari
1 IU 0,3 μg retional
Kadar Vit. A drh : 80 – 200 IU/100 drh
VITAMIN D
Sekelompok prohormon senyawa sterol
turunan siklopentano perhidrofenantren
Kristal putih, tidak berbau
Stabil terhadap pemanasan
CH3CH3
CH3
CH3
CH2
HO
1
22
25
Vitamin D3
Tidak mudah dioksidasi
Vitamin “anti rachitic”
± 10 komponen
Yang terpenting, merupakan, pro Vit. D
1. Ergosterol (ergot dan ragi) Vit. D2
2. 7 dehidrokholesterol hewan (kulit)
De
Vit. D3 - 25 hidrosilase
Kholekalsiferol 25 OH kholekalsiferol
(Vit. D3) mikrosom hati (25 OH Vit. D3)
(E di ER)
- sirkulasi
- simpanan
24 hidroksilase estrogen
(mitakhondria) GH 1 hidroksilase
- Ginjal prolaktin (+) (mitokhondria)
- Tulang insulin
- Plasenta H. paratiroid - ginjal
- Intestinal - tulang
- Kartilago - plasenta
24,25 di OH kholekalsiferol 1,25 di OH kholekalsiferol
(24,25 di OH Vit. D3) (1,25 di OH D3)
kalsitriol
- Metab paling pokok
- btk Vit. D di alam
Eskresi : empedu
25 (OH) D3
7 dehydrocholesterol liver drh
(skin)
sunlight blood
Vit. D3
dietary sources Vit. D3
Vit. D2 (Kholekalsiferol)
Kidney
25 (OH) D3
24,25 (OH)2 O3 1 , 25 (OH)2 D3
Blood Blood
24,25 (OH)2 D3 Receptors 1 , 25 (OH)2 O3 Receptors
chondrocytes (Bone) Intestine
Parathyroid gland Kidney
Parathyroid
Ovary
Bone
Intensine
Kidney
Reabsorpsion Ca++ BPr
Absorption Ca++ BPr
Mobilization Ca++ BPr
Blood
24,25 (OH)2 D3 1 , 25 (OH)2 D3
RECEPTORS RECEPTORS ll Ca BP
BONE (± semua jar)
PARATHYROID
BONE
INTESTINE
KIDNEY
Reabsorbsi Ca++ BP
Absorbsi Ca++ BP
Mobilisasi Ca++ BP
(7-dehydrocholesterol)
Target Sel
1,25 di OH Vit. D3 terikat spesial receptor prot
(DBP) di sitosol
Masuk Nukleus (R)
Terikat DNA
Menstimulasi RNA polimerase ll
Transkripsi m RNA coding
utk Ca Binding Prot yg spesifik
Translasi Ca BP
di riboso m
FUNGSI VIT. D
Prohormon mengatur metab Ca
Prohormon mengatur metab P
Kebutuhan PO4-3 Kebutuhan Ca++
[PO4-3] Serum [Ca++] Serum
Kel paratiroid
PTH
(+)
25,OH D3 1,25 di OH D3 Fungsi
(-) Fisiologis
(-)
24,25 di OH D3 - Usus
- Tl
- Ginjal
Definisi Vit. D
Anak-anak : Ricketsia
Dewasa : Ostemalacia
- Tulang rapuh
- Ca darah terjadi perubahan rasio Ca / P karena
ekskresi P
Hipervitaminosis Vit. D
- Intake > 10 x kebutuhan
- Demineralisasi tulang
- Klasifikasi jar. Lunak
- Pembentukan batu ginjal
Bayi - Hiperkalsemia
- Kerapuhan tulang-tulang
- Batu ginjal
Sumber Vit. D
Hati ikan sumber utama
Susu, telur
Penyinaran kulit ole sinar U.V pada manusia dapat menghasilkan Vit. D
Kebutuhan Vit. D
Anak-anak : 400 – 800 IU/hari
1 IU Aktivitas 0,025 μg
Kristal murni Vit. D3
Vitamin D from Sunlight
Derived from cholesterol in skin
Synthesis from sun exposure 10
minutes of summer sun on the face
& hands to produce 10 µg (400 IU)
More skin pigment, the less vitamin
D is made
Note: aging decreases production by
about 75% after 70 years old
Vitamin E = tokoferol
Tokos : melahirkan
Phero : membawa
ol : alkohol
Αlfa-Tokoferol R1, R2, dan R3 semua metil
Beta-Tokoferol R2 = H
Gama-Tokoferol R1 = H
Delta-Tokoferol R1 dan R2 = H
CH3 CH3 CH3 CH3 CH3
CH3 (CH2)3 – CH (CH2)3 – CH (CH2)3 – CH – CH3
HO
CH3
TOKOFEROL
(5, 7, 8 trimetiltocol)
Minyak kekuningan, larut dalam lemak
Stabil terhadap panas & asam
Kurang stabil terhadap basa
Mengalami oksidasi secara lambat
Aktivitasnya dirusak sinar U.V
Total aktivitas Vit. E 80% Tokoferol, 20% yang lain
Most of the Vitamin E activity
in plasma and animal
tissues is alpha-tocopherol
· 87% alpha
· 11% gamma
· 2% beta
Metabolisme Vit. E
Mudah diabsorbsi di usus halus
Untuk absorbsi perlu garam empedu
dibawa ke hati dalam khilomikron
Untuk mencapai jaringan perifer, diangkut oleh lipoprotein
Disimpan berbagai jaringan, terutama lemak
Fungsi Vit. E
Anti sterilitas / fertility factor
Anti oksidant potent untuk lemak
Kofaktor transfer elektron
Mempertahankan integritas otot, jaringan hati dan eritrosit
“Sparing action” terhadap Vit. A dan karoten
Scema of Absorption and Transport In Man
Small Intestine
Tissue Uptake
Vit. E Vit. E
Esters Dietary fat LDLE
Pankreas HDLE
Vit. E Mono G
FFA Blood
Chol
Bile Mixed Mono G E
Liver E CM CM
Acids Micelles Apolipoprot VLDL
Enterocyte
Mesenteric
CM = Chylomicron Lymphatic
BIOCHEMIVCAL FUNCTION
Merupakan “antioksidan” alami yang paling penting
ROO + Toc OH ROOH + Toc O
ROO + Toc O ROOH +
CH3 CH3
OH O C = O
CH3 CH2 C
OH CH2 CH2 CH2
CH3
Efektif pada konsentrasi oksigen yang tinggi
Cenderung terkonsentrasi pada tempat–tempat dengan tek O2 yang
paling tinggi
- membrane eritrosit
- membrane traktus resporatorius
Vitamin K
Metabolisme Vit. K
Filoquinon (daun hijau)
Untuk absorbsi perlu garam empedu pb. Limfe
Menaquinon (disintesis bakteri usus)
Menadion ( Sintetik ) :
- larut dalam air
- absorbsi tidak perlu garam empedu
- peredaran darah usus
Disimpan di hati + kadar di hati dapat menurun dengan
cepat
<< disimpan di jaringan perifer
Diantara fungsinya :
Membantu dalam sintesis (dalam hepar):
1.Faktor pembekuan darah
( VII, IX, X )
2.prothrombin
(Converts precursor proteins to active
clotting factors :
preprothrombin → prothrombin)
Sebagai komponen dari Ko-Q dlm poses
fosforilase oksidatif
Vitamin K adalah kofaktor untuk membentuk
gama-Karboksil glutamat dari glutamat yang dapat
mengikat ion kalsium.
Pada faktor pembekuan darah gamma-Karboksil
Glutamat (dalam faktor PD)dapat berikatan dengan
membran)
Vitamin K penting juga dalam sintesis kalsium
binding protein dalam tulang
Hipervitaminosis Vit. K
Dapat terjadi pada pemberian menadion >>
Pecahnya eritrosit yang berlebihan
Gejala defisiensi Vit. K (jarang terjadi krn banyak dlm makanan)
Hipopotrombinemia
Tendensi pendarahan meningkat
Bayi usus steril mudah terjadi pendarahan dicegah dengan
pemberian Vit. K pada ibu sebelum persalinan
Sumber Vit. K
Tumbuhan hijau, tomat, keju, hati, kuning telur
Disintesa bakteri usus
Kebutuhan : ?
Sources of Vitamin K
Resistant to cooking losses
Limited vitamin K stored in the body
RDA for Vitamin K
60-65 mg/day for women
65-80 mg/day for men
RDA met by most
Excess vitamins A and E interferes with vitamin K
Newborns are injected with vitamin K
Toxicity unlikely; readily excreted
Deficiency most likely for newborn
Diet provides 3 times RDA