Upload
anggecintadia
View
149
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
REFLEKSI KASUSVITILIGO
(Soepardiman, 2009; Westerhof, 2000)
(Lotti et al.,2008; Lubis, 2008; Soepardiman, 2009; Rezaei, 2006)
Penyebab vitiligo yang pasti belum diketahuiDiduga suatu penyakit herediter yang
diturunkan secara autosomal dominanBerbagai faktor pencetus sering dilaporkan,
misalnya krisis emosi dan trauma fisis
Lubis, 2008
Faktor Mekanis
Faktor Hormonal
Faktor Emosi/ Psikis
Faktor Sinar UV A
10-70% penderita vitiligo timbul lesi setelah trauma fisik
7-15% penderita vitiligo timbul lesi setelah terpajan sinar matahari atau UV A
20% penderita vitiligo berkembang setelah mendapat gangguan emosi, trauma atau
stres psikis yang berat
vitiligo memburuk selama kehamilan atau pada penggunaan kontrasepsi oral
(Hidayat,1997; Lubis, 2008)
Hipotesis Autoimune (Lubis, 2008; Soepardiman, 2009; Rezaei, 2007; Farmacia, 2011) atau Hipotesis Imunologik (Hidayat, 1997)
Hipotesis Neurogenik (Lubis, 2008) atau Hipotesis Neurohumoral (Hidayat, 1997; Soepardiman, 2009)
Teori Self-Destruct dari Lerner (Lubis, 2008)Hipotesis Autositotoksik (Hidayat, 1997; Lubis,
2008; Soepardiman, 2009)Hipotesis Genetik (Lubis, 2008)Pajanan terhadap Bahan Kimiawi (Soepardiman,
2009)
Hipotesis yang paling banyak diterimaPada penderita dapat ditemukan autoantibodi
terhadap antigen sistem melanogenik, yaitu autoantibodi anti melanosit yang bersifat toksik terhadap melanosit
Terdapat hubungan antara vitiligo dengan tiroiditis Hashimoto, anemia pernisiosa, dan hipoparatiroid melanosit dijumpai pada serum 80% penderita vitiligo.
(Hidayat, 1997; Lubis, 2008; Soepardiman, 2009; Rezaei, 2007; Farmacia, 2011)
Dasar 1 (Hidayat, 1997): Mediator neurokimiawi (asetilkolin, epinefrin, dan Norepinefrin) bersifat neurotoksik yang dapat merusak melanosit jika produksinya berlebihan.
Dasar 2 (Soepardiman, 2009). Tirosin adalah substrat untuk pembentukan melanin dan katekol. Kemungkinan adanya produk intermediate yang terbentuk selama sintesis katekol yang mempunyai efek merusak melanosit
Dasar 3 (Lubis, 2008). Neuropeptide-Y merupakan bahan toksik thd melanosit.(Hidayat, 1997; Lubis, 2008; Soepardiman, 2009; Rezaei, 2007;
Farmacia, 2011)
(Soepardiman, 2009; Lubis, 2008; Bellet & Prose, 2005; Hidayat, 1997)
(Lotti, et al., 2008)
(Lotti, et al., 2008)
(Lotti, et al., 2008)
(Lotti, et al., 2008)
(Lotti, et al., 2008)
Ø beberapa mm s/d cm, bulat atau lonjong batas tegas
Asimtomatis
Quadrichrome vitiligo Repigmentasi
perifolikular: Di dalam makula ditemukan makula dengan pigmentasi normal
/ hiperpigmentasi
Trichome vitiligo : lesi berwarna coklat, coklat muda
dan putih
Vitiligo inflamatoar: lesi dengan tepi yang meninggi
eritematosa dan gatal.
Hidayat, 1997; Lubis, 2008; Soepardiman, 2009
Pitiriasis albaPitiriasis versicolorLepraAlbinism Nevus depigmentosusTuberosklerosis
Pengobatan membutuhkan waktu, minimal 3 bulan.Dibagi bedasarkan :1.Secara Umum
Tabir surya Camuflage Cosmetik
2.Repigmentasi vitiligo Usia < 12 tahun
Topikal steroid Topikal tacrolimus Topical PUVA
Usia > 12 tahun Sistemik PUVA Bedah skin graft, suction blister Depigmentasi
Sukar ditentukan: depigmentasi dapat menetap, meluas, atau repigmentasi (repigmentation spontan pada 10-20%)
REFLEKSI KASUS
Nama : Ny. SJenis kelamin : PerempuanUsia : 50 tahunAlamat : Ambulu – jemberPekerjaan : Ibu rumah tangga
Keluhan utama : Bercak-bercak putih di tangan, tungkai, dan badan
Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengeluhkan timbulnya bercak-bercak putih seperti susu dengan ukuran bermacam-macam yang tersebar di tubuh pasien. Bercak-bercak ini muncul sejak ± 3 tahun yang lalu. Bercak-bercak ini awalnya kecil kemudian semakin lama semakin membesar. Pasien merasakan bahwa bercak-bercaknya ini tidak merasakan gatal, nyeri, ataupun mati rasa.
Riwayat penyakit dahulu:Riwayat DM (+), alergi (-), Pembesaran kelenjar leher -, trauma pada daerah tersebut (-), masalah psikis (-)
Riwayat keluarga : Ibu pasien memiliki keluhan yang sama
Riwayat pengobatan : Belum pernah
Kondisi umum : CukupVital Sign :
TD= 120/80 mmhgNadi= 88x/mntRR= 20x/mnttaksila= 367 C
Kepala/Leher: anemis/ ikterik/ sianosis/ dispneu: -/-/-/-
Thoraks : Cor: S1S2 tunggal, murmur (-)Pulmo: ves +/+, wh -/-, rh -/-Abdomen: flat, Bu (+), soepel, timpaniExtremitas: Akral hangat ++/++; Oedem --/--
No Lokalisasi Effloresensi
1. Labialis
superior et
inferior
Patch hipopigmentasi ukuran 3x1,5 cm
(superior) dan 1,5x1 cm (inferior),
sirkumskripta, normostesia, pruritus (-).
2. Epigastrium Patch hipopigmentasi ukuran 5x3 cm,
sirkumskripta, normostesia, tidak gatal.
3. Mammae
Dextra
Patch hipopigmentasi ukuran 10x5 cm, ukuran 8x5 cm,
sirkumskripta, normostesia, pruritus (-).
4. Lumbalis
sinistra
Umbilikalis
Patch hipopigmentasi ukuran 5x3 cm,
sirkumskripta, normostesia, pruritus (-).
Dua makula hipopigmentasi ukuran 2,5x2,5 cm,
sirkumskripta, normostesia, pruritus (-).
5. Ekstremitas
Superior (Digiti
manus D/S,
Palmar manus
D/S)
Inferior (Digiti
I,II,III,IV Pedis,
Plantar pedis)
Makula hipopigmentasi, sirkumskripta, normostesia,
pruritus (-).
Makula hipopigmentasi, sirkumskripta, normostesia,
pruritus (-)
Tidak dilakukan
Perempuan, 50 tahun, dengan keluhan utama bercak-bercak putih di tangan, tungkai, dan badan. Bercak-bercak ini muncul sejak ± 3 tahun yang lalu. Bercak-bercak ini awalnya kecil kemudian semakin lama semakin membesar. Pasien merasakan bahwa bercak-bercaknya ini tidak merasakan gatal, nyeri, ataupun mati rasa. Pasien memiliki riwayat DM dan memiliki ibu yang mempunyai keluhan serupa. Untuk keluhannya ini, pasien belum pernah berobat. Status generalis dalam batas normal. Status dermatologis pada regio labialis superior et inferior, regio epigastrium, regio mammae dextra, lumbalis sinistra, regio umbilikalis , regio ekstremitas superior (Digiti manus D/S, Palmar manus D/S) terdapat makula (patch) hipopigmentasi dengan berbagai ukuran, sirkumskripta, normostesia, pruritus (-). Untuk pemeriksaan penunjang tidak dilakukan.
Pitiriasis versikolor Pitiriasis albaLupus erythematosusMorbus hansen
Vitiligo mixed generalisata
Edukasi Memberikan pengarahan dan konseling bahwa
pengobatan untuk penyakit ini adalah jangka panjang, tidak bisa dengan sekali diobati langsung sembuh.
Dibutuhkan kesabaran dalam pengobatan, tidak perlu minder serta harus rutin dan teratur dalam pengobatannya.
Batasi aktivitas di luar rumah pada tengah hari dan atau gunakan tabir surya SPF 15-30 untuk melindungi kulit sewaktu aktivitas di luar rumah.
DiagnostikPeriksa kadar glukosa darah puasa dan 2 jam
post-prandial
TerapiSeloxy AA tablet 1x1 (selama 1 bulan)Elidel cream tube IKonsul interna: obati diabetes melitus secara
teratur sehingga glukosa darahnya terkontrol
Dubia lihat respon terapi selama minimal 3 bulan