31
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN SYARI’AH DI INDONESIA Mujairimi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura [email protected] Abstract This study aims to provide empirical evidence about the factors that affect the profitability of Shariah banking company in Indonesia over the period 2011-2015. Samples are 7 companies with 35 years of financial statements. The statistical method used to test the research hypothesis is multiple regression. The results of multiple regression analysis showed that, the the murabahah receivables turnover (PPM), firm size (Size) capital adequacy ratio (CAR), The operational costs to operating income (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) and return on assets (ROA), in simultaneously affect the profitability is proxied by return on equity (ROE). Partial results of the analysis showed that only the operating expenses to operating income (BOPO) and financing to deposit ratio (FDR), which affect the profitability proxied by return on equity (ROE). While the murabaha receivables turnover (PPM), firm size (Size) capital adequacy ratio (CAR), and return on asset (ROA) has no effect individually or partially. Keywords: Financial Ratios, murabahah receivables turnover, company size and profitability. PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis berbasis syari’ah pada akhir-akhir ini semakin diminati oleh investor atau masyarakat umum. Hal ini dikarena bisnis tersebut mengimplementasikan ajaran Islam dalam dunia bisnis, sehingga bisnis yang diterapkan menjadi pembeda dengan bisnis konvesional yang sudah lama 1

icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN SYARI’AH DI INDONESIA

MujairimiDosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura

[email protected]

Abstract

This study aims to provide empirical evidence about the factors that affect the profitability of Shariah banking company in Indonesia over the period 2011-2015. Samples are 7 companies with 35 years of financial statements. The statistical method used to test the research hypothesis is multiple regression.

The results of multiple regression analysis showed that, the the murabahah receivables turnover (PPM), firm size (Size) capital adequacy ratio (CAR), The operational costs to operating income (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) and return on assets (ROA), in simultaneously affect the profitability is proxied by return on equity (ROE). Partial results of the analysis showed that only the operating expenses to operating income (BOPO) and financing to deposit ratio (FDR), which affect the profitability proxied by return on equity (ROE). While the murabaha receivables turnover (PPM), firm size (Size) capital adequacy ratio (CAR), and return on asset (ROA) has no effect individually or partially.

Keywords: Financial Ratios, murabahah receivables turnover, company size and profitability.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bisnis berbasis syari’ah pada akhir-akhir ini semakin diminati oleh investor atau

masyarakat umum. Hal ini dikarena bisnis tersebut mengimplementasikan ajaran Islam

dalam dunia bisnis, sehingga bisnis yang diterapkan menjadi pembeda dengan bisnis

konvesional yang sudah lama beroperasi. Baik bisnis syari’ah maupun konvensional

adalah memiliki ciri khas bisnis yang berbeda.

Bisnis syari’ah tidak mengenal istilah bunga, sehingga sistem bunga tidak

diterapkan karena dianggap merugikan pihak lain. Bisnis syari’ah meterapkan sistem

bagi hasil yang didasarkan atas kesepakan bersama terhadap pihak terkait. Sistem bagi

hasil merupakan ciri khas yang diterapkan dalam bisnis syari’ah sekaligus sebagai

pembeda dengan bisnis konvensional.

1

Page 2: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

Masyarakat mulai tertarik untuk membuka perusahaan atau lembaga keuangan

berbasis syari’ah yang menerapkan prinsip bagi hasil. Prinsip bagi hasil ini sangat

menguntungkan bagi kedua pihak, baik bagi perusahaan maupun masyarakat. Oleh

karena itu, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan suatu

lembaga keuangan syari’ah, terutama perbankan syari’ah yang sampai saat ini menjadi

tempat menyimpan atau menabung dana sekaligus sebagai sentral bisnis yang

berlandaskan islam.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang

perbankan syariah didefinisikan bahwa Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan,

kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank

Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah

dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah.

Analisis terhadap perbankan syari’ah perlu dilakukan dengan cara menilai

laporan keuangan yang telah dipublikan dan menghitung rasio keuangan masing-

masing. Laporan keuangan merupakan suatu proses informasi yang menggambarkan

kondisi keungan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan

sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut Fahmi, (2011:2). Laporan keuangan untuk

tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

bersama sebagian besar laporan keuangan. Laporan keuangan untuk tujuan umum

termasuk juga laporan keuangan yang disajikan terpisah atau yang disajikan dalam

dukumen publik lainnya seperti laporan tahunan lainnya atau prospektus. Adapun

komponen laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, (PSAK, 2009 : 1.2).

Berdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan

keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui

profitabilitas pada perbankan tersebut. Salah satu cara yang digunakan untuk analisis

adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size)

capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional

(BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return on asset (ROA). Adapun tujuan

2

Page 3: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

yang ingin dicapai adalah apakah masing-masing rasio keuangan berpengaruh terhadap

profitabilitas perbankan syari’ah di Indonesia.

LANDASAN TEORI

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu proses informasi yang menggambarkan

kondisi keungan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan

sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut (Fahmi, (2011:2). Laporan Keuangan

merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari

transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk

mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik

perusahaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi

tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan keuangan kepada pihak-pihak diluar

perusahaan, (Baridwan, 2004:17).

Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar laporan keuangan. Laporan

keuangan untuk tujuan umum termasuk juga laporan keuangan yang disajikan terpisah

atau yang disajikan dalam dukumen publik lainnya seperti laporan tahunan lainnya atau

prospektus. Adapun komponen laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba/rugi,

laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan,

(PSAK,2009: 1.2).

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat

informasi dalalm laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik

kualitatif pokok yaitu, dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan,

(PSAK,2009:5).

Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Fahmi, (2011:5) bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk

memberikn informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu

perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. Dalam PSAK (2009:1.2)

dijelaskan bahwa Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan

3

Page 4: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat

bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-

keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen

penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka

m,encapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai

perusahaan yang meliputi, asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, termasuk

keuntungan dan kerugian, serta arus kas.

Rasio Keuangan

Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) melihat sejauh mana suatu perusahaan

mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas

(Fahmi, 2011:137). Adapun rumus return on equity (ROE) sebagai berikut:

ROALaba Setelah Pajak

Modal Sendiri

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan

mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan (Fahmi,

2011:137). Adapun rumus return on asset (ROA) sebagai berikut:

ROALaba Sebelum Pajak

Total Aset

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan salah satu rasio yang digunakan

untuk mengukur tingkat kecukupan modal suatu bank, termasuk di bank syariah. Dalam

penilaian tingkat kesehatan bank, CAR adalah rasio utama dalam penilaian faktor

permodalan (Bank Indonesia, 2007) dalam Laurentia dan Lindrawati (2010:58).

Semakin tinggi CAR maka kemampuan bank untuk mengembangkan usahanya semakin

tinggi pula (Gozali, 2007) dalam Laurentia dan Lindrawati (2010:58). CAR merupakan

perhitungan modal dan aktiva tertimbang menurut risiko dilakukan berdasarkan

ketentuan kewajiban penyedia modal minimum yang berlaku (Taswan,2013:61).

Adapun Rumusnya adalah sebagai berikit :

4

Page 5: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

CAR =Modal

ATMR

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) mencakup baik aktiva yang

tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana yang

tercermin pada kewajiban yang bersifat kontingen dan atau komitmen yang disediakan

oleh bank bagi pihak ketiga.

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan

perbandingan beban operasi dengan pendapatan operasi. Rasio ini digunakan untuk

mengukur kinerja manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini, semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut, Taswan (2013:63).

BOPOTotal Beban Operasi

Total Pendapatan Operasi

Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR merupakan rasio untuk menghitung besarnya jumlah pembiayaan yang

diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga. Batas normal FDR berkisar antara 80%,

dengan batas toleransi 85%-100%. Jika FDR lebih tinggi nilainya dari batas toleransi,

maka biaya yang dikeluarkan untuk penyaluran pembiayaan akan semakin besar. Jika

FDR bemilai di bawah batas toleransi, berarti banyak kas yang tidak digunakan,

sehingga bank rnengeluarkan biaya lebih banyak untuk memelihara kas yang

menganggur tersebut (Faisol, 2007) dalam Laurentia dan Lindrawati (2010:58). Adapun

rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

FDR =Kredit

Dana Pihak Ketiga

Perputaran Piutang

Menurut Riyanto (2008:90) dalam Brasmanto (2007:218) bahwa perputaran

piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya waktu untuk mengubah piutang

menjadi kas. Putaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih dengan

5

Page 6: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

saldo rata–rata piutang. Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai

hubungan erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dapat dihitung dengan

menggunakan rasio perputaran piutang. Perputaran piutang dihitung dengan rumus :

Perputaran Piutang Piutang Piutang Rata-rata

Pengertian Bank

Ditinjau dari peran dan fungsinya, terdapat beberapa definisi tentang bank,

antara lain bahwa bank adalah industri jasa yang mempunyai fungsi sebagai mediator

dari pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Berdasarkan

Pasal 1 Undang-undang Nomor: 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang

Nomor: 2 tahun 1992 tentang perbankan, dinyatakan bahwa bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian bank umum adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Kategori bank

Kategori atau bentuk bank sesuai undang-undang nomor: 7 tahun 1992

sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor: 10 tahun 1998 tentang

perbankan, dapat digolongkan berdasarkan kategori. Jenis bank dibagi menjadi bank

umum dan bank perkreditan rakyat dengan catatan bank umum dapat mengkhususkan

diri melaksanakan kegiatan tertentu atau memberikan perhatian lebih besar kepada

kegiatan tertentu. Berbeda dengan jenis bank menurut Undang-undang Nomor: 14

Tahun 1967, Bank Indonesia tidak dikategorikan sebagai jenis bank. Hal ini dapat

dipahami karena pada prinsipnya bank indonesia merupakan organ/ lembaga negara

yang mempunyai fungsi melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang

dimaksud, yaitu dalam kapasitasnya sebagai pembina dan pengawas bank, sehingga

tidak termasuk dalam jenis bank yang diatur dalam Undang-undang Nomor : 7 Tahun

1992 tentang perbankan.

6

Page 7: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

Penelti Terdahulu

Ahmad at al. 2014. Perputaran piutang, perputaran persediaan dan struktur

modal terhadap laba per lembar saham pada industri semen yang go public di BEI. Hasil

analisis menunjukkan perputaran piutang, perputaran persediaan, dan struktur modal

berpengaruh secara simultan terhadap laba per lembar saham. Sedangkan analisis

parsial menunjukkan hanya struktur modal yang berpengaruh signifikan terhadap laba

per lembar saham.

Bramasto, Ari. 2007. Analisis perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang

kaitannya terhadap return on assets pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Hasil

penelitiannya menunjukan bahwa perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan return on assest.

Suryani. 2011. Analisis pengaruh financing to deposit ratio (FDR) terhadap

profitabilitas perbankan syariah di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan tidak adanya

pengaruh signfikan financing to deposit ratio (FDR) terhadap return on assets (ROA).

Widowati, Sari Ayu dan Bambang Suryono. 2015. Pengaruh Rasio Keuangan

Terhadap Profitabilitas Perbankan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).

Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Non

Performance Loan (NPL) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).

Sabir at al. 2012. pengaruh rasio kesehatan bank terhadap kinerja keuangan

bank umum syariah dan bank konvensional di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap ROA, NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA,

NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia. CAR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA, NIM

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, NPL berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA, LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada

Bank Konvensional di Indonesia. Dan terdapat perbedaan Kinerja Keuangan antara

Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional di Indonesia.

Laurentia dan Lindrawati (2010:63) meneliti pengaruh capital adequacy ratio

dan financing to deposit ratio terhadap laba bank umum syariah. Hasil analisis bahwa:

7

Page 8: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

I) Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap laba bank umum syariah

periode 2002-2005. Peningkatan CAR akan menyebabkan penurunan perolehan laba

bank umum syariah, begitu pula sebaliknya, jika CAR mengalami penurunan, maka

perolehan laba bank umum syariah akan meningkat. (2) Financing to Deposit Ratio

(FDR) berpengaruh terhadap laba bank umum syariah periode 2002-2005. Peningkatan

FDR berpengaruh pada peningkatan laba bank umum syariah, dan sebaliknya,

penurunan FDR dapat menyebabkan penurunan laba bank umum syariah.

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah dan

tinjauan pustaka, maka penulis menggambarkan kerangka pikir untuk dijadikan acuan

dalam penelitian seperti terlihat gambar sebagai berikut:

Gambar Kerangka Pemikiran

Variabel Independen Variabel Dependen

Kerangka di atas menggambarkan bahwa rasio keuangan yang digunakan

yaitu perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital

adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)

financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA) diharapkan

8

PPMX1

SIZEX2

BOPOX4

Profitabilitas (ROE) Y

CARX3

FDRX5

ROAX6

Page 9: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

berpengaruh terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan perbankan syari’ah

Indonesia.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada telaah pustaka, penelitian terdahulu dan kerangka

pemikiran teoritis yang telah disusun, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 = Variabel perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA) secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE) pada perusahaan perbankan syari’ah di Indonesia.

H2 = Variabel perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA) secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE) pada perusahaan perbankan syari’ah di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menurut analisis datanya termasuk penelitian kuantitatif, yaitu

penelitian yang menganalisis data yang berbentuk angka. Penelitian kuntitatif

menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel dengan

angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo,

2009 : 12).

Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Perbankan Syari’ah di Indonesia

periode 2011 sampai dengan periode 2015. Data yang dianalisis meliputi laporan

keuangan dan yang dipublikasikan.

Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperolehdiperoleh dari

www.idx.co.id dan masing-masing website bank syai’ah. Sedangkan jenis data dalam

penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo,

2009:146).

9

Page 10: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perbankan syari’ah di Indonesia.

Sedangkan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu sampel

dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud adalah perusahaan

perbankan syari’ah di Indonesia. Melaporkan laporan keuangan selama periode 2011

sampai dengan 2015 dan berakhir tanggal 31 Desember. Memiliki laporan keuangan

yang lengkap (terutama item-item yang dapat dihitung dengan rasio keuangan)

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh sampel perusahaan perbankan syari’ah

sebanyak 7 perusahaan dengan jumlah laporan sampel secara keseluruhan sebanyak 35

tahun laporan keuangan perusahaan perbankan syari’ah.

Definisi Operasional

Varibel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diproksikan

dengan return on equity (ROE). Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini

adalah perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital

adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)

financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA). Adapun rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Return on Equity (ROE) diukur dengan laba setelah pajak dibagi dengan total aset

(NI/TA).

2. Perputaran Piutang Murabahah (PPM) diukur dengan piutang dibagi dengan rata-rata

piutang.

3. Perusahaan (Size) diukur dengan logaritma naturl total aset dengan rumus : Log Total

Aset.

4. Capital Adequacy Ratio (CAR) diukur dengan modal dibagi dengan aktiva

tertimbang menurut resiko (Modal / ARMR).

5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) diukur dengan total

beban operasi dibagi dengan total pendapatan operasi.

6. Financing to Deposit Ratio (FDR) diukur dengan kredit dibagi dengan dana pihak

ketiga.

7. Return on Asset (ROA) diukur dengan laba sebelum pajak dibgi dengan total aset

(Laba Sebelum Pajak / Total Aset).

10

Page 11: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan

regresi berganda melalui program Statistical Package for Social Scienses (SPSS versi

16.0). Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut :

Analisis Deskriptif

Dalam tahap analisis deskriptif ini disajikan hasil analisis angka masing-masing

rasio keuangan selama periode 2011-2015 dengan cara menggambarkan rata-rata rasio

keuangan perusahaan perbankan syari’ah di Indonesia yang meliputi, return on equity

(ROE), perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital

adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO),

financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA).

Analisis Regresi Berganda

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan

F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini

dilarang maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara

untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik (Ghozali, 2006 : 90).

Multikolinearitas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Heteroskedastisitas

Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastis.

11

Page 12: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya).

Uji Hipotesis

Uji secara Simultan (Uji - f)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Apabila nilai F-

hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha ditolak. Atau dapat dilihat pada nilai

signifikansi. Jika nilai sig < ά (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, seluruh

variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Apabila nilai

F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dapat dilihat pada nilai sig >

ά (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, seluruh variabel bebas secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau variabel terikat.

Uji secara Parsial (Uji - t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara

sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Apabila nilai t-

hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau dapat dilihat pada nilai sig < ά

(0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, seluruh variabel bebas secara parsial

atau satu persatu berpengaruh terhadap variabel terikat. Apabila t-hitung < t-tabel, maka

Ho diterima dan Ha ditolak, atau dapat dilihat pada nilai sig > ά (0,05), maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Artinya, seluruh variabel bebas secara parsial atau satu persatu

berpengaruh terhadap variabel dependen atau variabel terikat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis pada perusahaan Perbankan Syari’ah di Indonesia,

maka sampel yang diperoleh berdasarkan kriteria sebanyak 7 perusahaan. Jadi sampel

secara keseluruhan sebanyak 35 tahun laporan keuangan. Sampel tersebut kemudian

dihitung dengan menggunakan rasio keuangan seperti terlihat pada tabel lampiran. Dari

hasil perhitungan rasio tersebut kemudian diolah dengan menggunakan SPSS Versi

16.0, dan diperoleh hasil statistik deskriptif dari 7 perusahaan dengan 35 tahun laporan

keuangan sebagai berikut:

12

Page 13: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

Tabel

Statistik Deskriptif

Mean Std. Deviation NROE 3.5429 6.62146 35PPM .2286 .42604 35Size 5.7429 1.31379 35CAR 18.9143 10.21928 35

BOPO 91.5429 14.32058 35FDR 91.5143 16.29935 35ROA 1.5429 3.07115 35

Sumber: data diolah tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 35

laporan keuangan perusahaan perbankan syari’ah dengan nilai rata-rata untuk

variabel dependen return on equity (ROE) sebesar 3.5429 dengan standar deviasi

6.62146. Rata-rata perputaran piutang murabahah (PPM) sebesar 0.2286 dengan

standar deviasi 0. 42604. Rata-rata ukuran perusahaan (Size) sebesar 5.7429 dengan

standar deviasi 1.31379. Rata-rata capital adequacy ratio (CAR) sebesar 18.9143

dengan standar deviasi 10.21928. Rata-rata biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (BOPO) sebesar 91.5429 dengan standar deviasi 14.32058. Rata-rata

financing to deposit ratio (FDR) sebesar 91.5143 dengan standar deviasi 16.29935.

Rata-rata return on assets (ROA) sebesar 1.5429 dengan standar deviasi 3.07115.

Adapun nilai rata-rata tertinggi dari hasil statistik deskriptif adalah biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 91.5429 dan

financing to deposit ratio (FDR) sebesar 91.5143.

Pembahasan

Dalam pembahasan akan dijelaskan hasil analisis penelitian dengan tahapan uji

asumsi klasik dan uji hipotesis.

Uji Asumsi Klasik

Hasil analisis pada uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data tersebut secara

keseluruhan bebas dari uji asumsi klasik yaitu, data berdistrbusi normal, bebas dari uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi, sehingga data tersebut

dapat dilanjutkan untuk uji regresi berganda.

Uji Hipotesis

13

Page 14: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

Uji Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari uji secara simultan dan uji parsial.

Masing-masing digunakan untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan maupun

individual seperti terlihat di bawah ini.

Uji Hipotesis Secara Simultan (F - tes)

Uji F dilakukan untuk mengetahui kekuatan variabel independent yaitu, variabel

perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio

(CAR) biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit

ratio (FDR) dan return on assets (ROA). Hasil analisis dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

TabelUji Secara Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 958.047 6 159.675 8.394 .000a

Residual 532.638 28 19.023Total 1490.686 34

Sumber: data diolah 2016

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F-hitung sebesar 8.394 dengan

tingkat signifikansisebesar 0,000 < 0,05. F-tabel pada tingkat alpha = 0,05 dengan n df

= 6 dan df = 28 sebesar 2.38. Dengan demikian, F-hitung lebih besar daripada F-tabel

(Fh 8. 394 > Ft 2.38) dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital

adequacy ratio (CAR) biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)

financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA) secara simultan

berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu return on equity (ROE). Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran

perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR) biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA),

maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan perbankan syari’ah di Indonesia.

Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa perputaran piutang murabahah

(PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR) biaya operasional

terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return

on assets (ROA) secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu return on

equity adalah diterima. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. Dengan

14

Page 15: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

kata lain, seluruh variabel mampu meningkatkan profitabilitas perbankan syari’ah di

Indonesia.

Uji Hipotesis Secara Parsial (T - tes)

Uji hipotesis secara parsial (T-tes) bertujuan untuk menguji secara individu dari

masing-masing variabel independen yaitu perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran

perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA)

terhadap variabel terikat yaitu, return on equity (ROE) seperti terlihat dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel Hasil Uji Secara Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF1 (Constant) 49.929 9.078 5.500 .000

PPM .991 1.793 .064 .553 .585 .959 1.042Size .429 .752 .085 .570 .573 .572 1.747CAR .041 .096 .064 .429 .671 .578 1.731BOPO -.358 .063 -.775 -5.689 .000 .688 1.454FDR -.180 .057 -.443 -3.169 .004 .653 1.531ROA -.383 .284 -.178 -1.346 .189 .734 1.363

a. Dependent Variable: ROESumber: Data diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disusun persamaan regresi berganda

adalah sebagai berikut :

ROE = 0.991- 0.49 + 0.41 + -0.358 + -0.180 + -0.383

Koefesien regresi perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan

(Size), capital adequacy ratio (CAR). Berarti hubungan ketiganya adalah searah.

Apabila return on equity (ROE) naik, maka perputaran piutang murabahah (PPM),

ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR) adalah naik. Apabila return on

equity (ROE) turun, maka akan diikuti oleh turunnya perputaran piutang murabahah

(PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR). Sedangkan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR)

dan return on assets (ROA) bertanda negatif, artinya jika return on equity (ROE) naik,

15

Page 16: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

maka biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit

ratio (FDR) dan return on assest (ROA) turun. Dan jika return on equity (ROE) turun,

maka biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit

ratio (FDR) dan return on assets (ROA) juga turun.

Adapun hasil analisis untuk uji secara individu antara variabel independen

terhadap variabel dependen sebagai berikut :

Perputaran Piutang Murabahah (PPM),

Hasil analisis pada variabel perputaran piutang murabahah (PPM) menunjukkan

tingkat signifikansi 0.585 > 0.05. Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi

sebesar 0.585 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran piutang

murabahah (PPM) secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang

diproksikan oleh return on equity (ROE). Artinya, tinggi rendahnya perputaran piutang

murabahah (PPM) secara individu tidak berpengaruh terhadap return on equity (ROE).

Peneltian ini konsisten dengan penelitian Bramasto (2007) yang menemukan hasil

bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan

dengan return on assets. Secara individu, perputaran piutang murabahah tidak mampu

meningkatkatkan profitabilitas perbankasn syari’ah di Indonesia.

Ukuran Perusahaan (Size)

Hasil analisis pada variabel ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan tingkat

signifikansi 0.573 > 0.05.Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar

0.573 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan (SIZE) secara

parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh return on equity

(ROE). Artinya, tinggi rendahnya ukuran perusahaan (SIZE) secara individu tidak

berpengaruh terhadap return on equity (ROE). Jadi, profitabilitas yang dimiliki oleh

bank syari’ah tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya perusahaan.

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Hasil analisis pada variabel capital adequacy ratio (CAR) menunjukkan tingkat

signifikansi 0.671 > 0.05.Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar

0.671 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel capital adequacy ratio (CAR)

secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh return on

equity (ROE). Artinya, tinggi rendahnya capital adequacy ratio (CAR) secara individu

tidak berpengaruh terhadap return on equity (ROE). Penelitian ini konsisten dengan

16

Page 17: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

penelitian yang dilakukan oleh Sabir at al. (2012), yang menunjukkan hasil penelitian

bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dan menolak hasil penelitian

yang dilakukan oleh Widowati dan Suryono (2015) yang menunjukkan hasil bahwa

capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).

Dengan kata lain, kecukupan modal yang dimiliki oleh bank syari’ah tidak mampu

meningkatkan profitabilitas secara individu.

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Hasil analisis pada variabel biaya operasional terhadap pendapatan operasional

(BOPO) menunjukkan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05. Hal di atas menunjukkan

bahwa tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) secara parsial berpengaruh

terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh return on equity (ROE). Artinya, tinggi

rendahnya biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) secara individu

berpengaruh terhadap return on equity (ROE). Penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sabir at al (2012), yang menunjukkan hasil penelitian

bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Semakin kecil rasio

ini, semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan,

sehingga kemungkinan suatu bank dalam meningkatkan profitabilitas semakin tinggi

dan dapat memperkecil suatu masalah.

Financing to Deposit Ratio (FDR)

Hasil analisis pada variabel financing to deposit ratio (FDR) menunjukkan

tingkat signifikansi 0.004 < 0.05. Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi

sebesar 0.004 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa financing to deposit ratio (FDR)

secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh return on

equity (ROE). Artinya, tinggi rendahnya financing to deposit ratio (FDR) secara

individu berpengaruh terhadap return on equity (ROE). Penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Sabir at al. (2012), bahwa FDR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan tidak mendukung

penelitian ini yang dilakukan oleh Suryani (2011), yang menunjukkan hasil penelitian

tidak adanya pengaruh signifikan financing to deposit ratio (FDR) terhadap return on

assets (ROA).

17

Page 18: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

Return On Asset (ROA)

Hasil analisis pada variabel return on assets (ROA) menunjukkan tingkat

signifikansi 0.189 > 0.05. Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar

0.189 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel return on asset (ROA) secara

parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh return on equity

(ROE). Artinya, tinggi rendahnya return on assets (ROA) secara individu tidak

berpengaruh terhadap return on equity (ROE). Dengan kata lain, rasio ini tidak mampu

meningkatkan profitabilitas yang dimiliki oleh suatu perbankan syari’ah.

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris tentang analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilita pada perusahaan perbankan sayari’ah di

Indonesia selama periode 2011 - 2015.

Variabel independennya yaitu, perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran

perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (BOPO), financing to deposit ratio (FDR) dan return on asset (ROA).

Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah return on equity (ROE).

Keenam variabel yang menjadi variabel independen setelah diuji dengan uji asumsi

klasik, maka semuanya bebas dari uji asumsi klasik.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa, perputaran

piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR),

biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit ratio

(FDR) dan return on asset (ROA), secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas

yang diproksikan dengan return on equity (ROE). Hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0.05. Adapun hasil analisis secara parsial menunjukkan

bahwa hanya biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to

deposit ratio (FDR) yang berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan

return on equity (ROE). Sedangkan perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran

perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR), dan return on assets (ROA) tidak

berpengaruh secara individu atau parsial.

Secara umum, perusahaan harus memperhatikan enam variabel tersebut, karena

secara bersama-sama mampu meningkatkan profitabilitas. Namun, perusahaan harus

lebih fokos pada biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), karena

18

Page 19: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

BOPO merupakan perbandingan beban operasi dengan pendapatan operasi. Rasio ini

digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini, semakin efisien

biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan, sehingga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Begitu juga dengan FDR, yang

merupakan rasio untuk menghitung besarnya jumlah pembiayaan yang diberikan

terhadap jumlah dana pihak ketiga.

Penelitian ini tidak konsisten pada penelitian yang dilakukan oleh Suryani

(2011), yang menunjukkan hasil penelitian tidak adanya pengaruh signifikan financing

to deposit ratio (FDR) terhadap return on assets (ROA). Widowati dan Suryono (2015)

yang menunjukkan hasil penelitian bahwa capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh

negatif terhadap profitabilitas (ROA).

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sabir at al.

(2012), yang menunjukkan hasil penelitian bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, FDR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Bramasto (2007), Hasil penelitiannya menunjukan bahwa perputaran piutang

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets.

Dalam peneitian ini, mempunyai keterbatasan dengan menggunakan 6 rasio

keuangan sehingga perlu menambah rasio keuangan agar hasil lebih maksimal.

Disamping itu, Faktor-faktor diluar rasio keuangan seperti kondisi ekonomi, sosial dan

politik tidak masuk dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka

Ahmad, Fadliyan at al. 2014. Perputaran piutang, perputaran persediaan dan struktur modal terhadap laba per lembar saham pada industri semen yang go public di BEI. Jurnal EMBA 1559 Vol.2 No.2 Juni 2014, Hal. 1559-1569.Universitas Sam Ratulangi.

Bramasto, Ari. 2007. analisis perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang kaitannya terhadap return on assets pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Majalah Ilmiah Unikom. Vol.9, no. 2.

Baridwan, Zaki. 2005.,Intermediate Accounting, Edisi 8, penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.

Fahmi, Irham. 2011., Analisis Laporan Keuangan. Penerbit, Alfabeta. Bandung.Ghozali, Imam.2006.,Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Edisi 4,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

19

Page 20: icebuss.orgicebuss.org/paper/251.doc · Web viewBerdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan

Indriantoro, Nur dan bambang Supomo.2009., Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Penerbit. BPFE. Yogyakarta.

Laurentia, Paula dan Lindrawati. 2010. pengaruh capital adequacy ratio dan financing to deposit ra tio terhadap laba bank umum syariah. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 2 No. I, Januari 2010 Hal.50-64.

Standar Akuntansi Keuangan. 2009., per 1 Oktober., penerbit Salemba Empat. Jakarta.Suryani 2011. Analisis pengaruh financing to deposit ratio (FDR) terhadap profitabilitas

perbankan syariah di Indonesia. Jurnal Walisongo, Volume 19, Nomor 1, Mei 2011. STAIN Malikussaleh Lhokseumawe.

Sabir, Moh. at al. 2012. pengaruh rasio kesehatan bank terhadap kinerja keuangan bank umum syariah dan bank konvensional di Indonesia. Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 : 79 – 86. ISSN 2303-1001. Unhas Makasar.

Taswan. 2013. Akuntansi Perbankan, Edisi 3. Penerbit : UPP STIM YKPN. YogyakartaUndang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Di Update tanggal 18 – 10 – 2016.Widowati, Sari Ayu dan Bambang Suryono. 2015. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap

Profitabilitas Perbankan Di Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 6. (STIESIA) Surabaya.

www.idx.co.id

20