41
PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH SMA/SMK TAHUN 2014/2015 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

pengawassmkkabsi.files.wordpress.com€¦  · Web viewPANDUAN. PELAKSANAAN . UJIAN SEKOLAH. PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DAN . SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PROVINSI JAWA BARAT

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH SMA/SMK TAHUN 2014/2015

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH SMA/SMK TAHUN 2014/2015

PANDUAN

PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH

PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

2015

Kata Pengantar

Salah satu tugas satuan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan yaitu melaksanakan penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh satuan pendidikan berupa Ujian Sekolah yang bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan semua mata pelajaran yang telah dipelajari siswa, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 63 ayat 1 dijelaskan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari :

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

Agar pelaksanaan Ujian Sekolah tersebut berjalan dengan lancar Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan menyusun Panduan Pelaksanaan Ujian Sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2014/2015 sebagai pedoman pelaksanaan ujian sekolah pada satuan pendidikan.

Panduan ini bertujuan untuk membantu satuan pendidikan khususnya jenjang SMA dan SMK dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan pengawasan pelaksanakan ujian sekolah berupa Ujian Praktik, Ujian Tulis, dan Pengolahan Hasil Ujian Sekolah serta menentukan kelulusan pada satuan pendidikan di Kabupaten/Kota sehingga berjalan dengan efektif dan efisien.

Dengan adanya Panduan ini diharapkan kegiatan Ujian Sekolah dapat berlangsung dengan tertib dan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bandung, Februari 2015

Kepala Bidang Dikmenti

Dinas Pendidikan Jawa Barat,

DR. DODIN RUSMIN NURYADIN, M.Si.

NIP. 19670521 199203 1 006

(i)

Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

A. Pengertian 1

B. Dasar Hukum 2

C. Penyelenggara dan Panitia Ujian Sekolah 3

D. Peserta Ujian Sekolah 4

E. Bahan Ujian Sekolah 5

F. Pelaksanaan Ujian Sekolah 11

G. Ruang Ujian Sekolah 13

H. Pengawas Ruang Ujian Sekolah 14

I. Tata Tertib Pengawas Ujian Sekolah .......................................................................14

J. Tata Tertib Peserta Ujian Sekolah 16

K. Pemeriksaan Hasil Ujian Sekolah 17

L. Kelulusan ..............................................................................................................21

M. Biaya Penyelenggara Ujian Sekolah 22

N. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan ......................................................................22

O. Prosedur Tindak Lanjut ..........................................................................................22

P. Sanksi 23

Q. Kejadian Luar Biasa ...............................................................................................24

Lampiran – lampiran :

Jadwal Tentatif UN, US, UKK Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2014/2015 ……………………………………………………………….25

(ii)

PANDUAN

PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH SMA DAN SMK

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

A. Pengertian

Dalam panduan ini yang dimaksud dengan:

1. Satuan pendidikan adalah satuan pendidikan dasar dan menengah yang meliputi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK);

2. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan;

3. Ujian Nasional SMA/SMK yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan SMA/SMK secara nasional meliputi mata pelajaran tertentu;

4. Ujian Sekolah selanjutnya disebut US adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam Panduan Ujian Sekolah;

5. Ujian Sekolah Susulan adalah ujian sekolah yang diselenggarakan untuk peserta didik yang berhalangan mengikuti US Utama karena alasan tertentu yang dapat diterima oleh sekolah/madrasah Pelaksana UN dan disertai bukti yang sah;

6. UN Perbaikan adalah ujian nasional yang diselenggarakan untuk peserta didik pada jenjang SMA dan SMK yang mencapai kompetensi lulusan dengan kategori kurang pada suatu mata pelajaran;

7. Ujian kompetensi keahlian adalah ujian nasional yang terdiri atas ujian teori dan ujian praktik kejuruan;

8. Nilai Sekolah selanjutnya disebut Nilai Sekolah (NS) adalah nilai gabungan antara nilai US dan rata-rata nilai Rapor atau rata-rata Nilai Derajat Kompetensi (NDK);

9. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN adalah nilai yang diperoleh peserta didik pada UN;

10. Kriteria kelulusan adalah persyaratan pencapaian minimal standar kompetensi lulusan pada semua mata pelajaran untuk dinyatakan lulus dari satuan pendidikan;

11. Kisi-kisi soal US adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal US yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

12. Bahan US adalah naskah soal, kaset/compact disk (CD) listening comprehension (LC), lembar jawaban US, berita acara, daftar hadir, amplop, tata tertib, dan pakta integritas pengawas;

13. (1)Lembar jawaban US yang selanjutnya disebut LJUS adalah lembaran kertas yang digunakan oleh peserta didik untuk menjawab soal US;

14. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SKHUN adalah surat keterangan yang berisi Nilai UN dan Nilai S/M dari setiap mata pelajaran yang diujikan secara nasional;

15. Prosedur Operasional Standar yang selanjutnya disebut POS adalah urutan langkah baku yang mengatur teknis pelaksanaan UN yang ditetapkan oleh BSNP;

16. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

17. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia;

18. BSNP adalah Badan Standar Nasional Pendidikan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

19. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, atau Pemerintah Kota.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157);

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor .... Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan Dan Penyelenggaraan Ujian Nasional Dan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. (2)Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

9. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. /P/BNSP/II/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015;

10. Surat Edaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan tentang Pedoman Penyelenggaraan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) Tahun Pelajaran 2014/2015.

C. Penyelenggaraan dan Kepanitiaan Ujian Sekolah

1. Penyelenggaraan Ujian Sekolah

a. Satuan Pendidikan Penyelenggara Ujian Sekolah (US) berdasarkan status terakreditasi dan memiliki peserta US minimal 20 orang serta memiliki kelayakan sebagai penyelenggara Ujian Sekolah ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

b. Satuan Pendidikan Penyelenggara Ujian Sekolah (US) berdasarkan status terakreditasi dan memiliki peserta US kurang dari 20 orang dapat menjadi pelaksana US dengan pertimbangan kelayakan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya;

c. Sekolah yang tidak ditetapkan sebagai sekolah penyelenggara Ujian Sekolah menggabung ke sekolah penyelenggara terdekat yang menggunakan kurikulum sama;

d. Penggabungan sekolah diatur oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

e. Satuan pendidikan yang memenuhi persyaratan dapat menyelenggarakan ujian sekolah untuk mata pelajaran kelompok iptek;

f. Satuan pendidikan yang memenuhi persyaratan dapat menyelenggarakan ujian sekolah dalam bentuk ujian tulis dan ujian praktik;

g. Satuan pendidikan menetapkan Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Sekolah;

h. Satuan pendidikan penyelenggara menetapkan kelulusan kriteria nilai minimal baik pada penilaian akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan;

i. Satuan pendidikan penyelenggara menetapkan kriteria kelulusan peserta didik dalam mata pelajaran kelompok mata pelajaran iptek menyangkut penetapan KKM dengan mengacu pada peraturan yang mengatur penyelenggaraan ujian sekolah;

j. Satuan pendidikan penyelenggara menyusun kriteria persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta didik untuk mengikuti ujian sekolah;

k. Satuan Pendidikan menentukan bahan ujian berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang bersangkutan;

l. (3)Satuan Pendidikan menyusun soal ujian tulis dan praktik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran berdasarkan bahan ujian beserta kunci jawabannya;

m. Satuan Pendidikan menggandakan soal ujian sesuai dengan jumlah peserta didik yang mengikuti ujian;

n. Satuan Pendidikan menjamin kerahasiaan soal ujian beserta kunci jawabannya.

o. Satuan pendidikan melaksanaan ujian sekolah sesuai dengan jadwal yang ditentukan;

p. Satuan pendidikan memeriksa pekerjaan ujian sekolah;.

q. Satuan pendidikan menetapkan nilai hasil ujian dengan mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan.

2. Kepanitian Ujian Sekolah

a. Kepala Satuan Pendidikan penyelenggara US mengangkat kepanitiaan pada satuan pendidikan penyelenggara US;

b. Panitia US memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) merencanakan pelaksanaan US di sekolah;

2) melakukan sosialisasi Permendikbud UN, POS UN, POS US kepada pendidik, peserta ujian, dan orang tua peserta;

3) melaksanakan US dan memastikan kesesuaian pelaksanaan US dengan POS US;

4) mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan POS US;

5) mengesahkan berita acara pelaksanaan US di satuan pendidikan;

6) mendistribusiikan LJUS dari panitia US ke pemeriksa hasil US;

7) menjamin kerahasiaan dan keamanan naskah soal US;

8) menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan US;

9) menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian dan cara pengisian LJUS kepada pengawas ruang;

10) khusus SMK, melakukan kerjasama dengan industri mitra atau institusi pasangan dalam rangka uji kompetensi keahlian berdasarkan pedoman pelaksanaan uji kompetensi keahlian dari Panitia UN Tingkat Pusat.

D. Peserta Ujian Sekolah

1. Persyaratan Peserta US adalah:

a. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan dan telah tedaftar sebagai peserta UN berhak mengikuti Ujian Sekolah (US);

b. Peserta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan satuan pendidikan, pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan

1) Peserta didik memiliki rapor lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan sampai dengan semester I tahun terakhir.

2) Peserta US yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti US utama dapat mengikuti US susulan.

3) (4)Peserta yang belum lulus US pada Tahun Pelajaran 2011/2012, dan/atau 2012/2013, atau 2013/2014 yang akan mengikuti US Tahun Pelajaran 2014/2015:

a) harus mendaftar pada sekolah asal atau sekolah penyelenggara US;

b) menempuh seluruh mata pelajaran yang diujiansekolahkan atau hanya mata pelajaran yang nilai US di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal Ujian Sekolah. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari hasil ujian.

2. Pendaftaran Peserta Ujian Sekolah

a. Sekolah penyelenggara US melaksanakan pendataan calon peserta;

b. Peserta yang tidak lulus US pada Tahun Pelajaran 2011/2012, atau 2012/2013, atau 2013/2014 berhak mengikuti US 2014/2015 dengan mendaftar di sekolah asal atau sekolah lain yang ditetapkan sebagai penyelenggara US;

c. Sekolah penyelenggara US mengirimkan data calon peserta ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 31 Desember 2014;

d. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mengkoordinasikan pendataan calon peserta dengan menggunakan perangkat lunak sesuai dengan POS pendataan peserta yang diterbitkan oleh BSNP;

e. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota mencetak dan mendistribusikan daftar nominasi sementara (DNS) ke sekolah;

f. Sekolah/madrasah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;

g. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melakukan:

1) pemutakhiran data;

2) pencetakan daftar nominasi tetap (DNT);

3) pengiriman DNT ke Penyelenggara US Tingkat Sekolah melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat minggu pertama Februari 2015;

h. Kepala sekolah penyelenggara US menerbitkan kartu peserta ujian dan menandatangani serta membubuhkan stempel pada kartu peserta US yang telah ditempel foto peserta.

E. BAHAN UJIAN SEKOLAH

1. Penyusunan Naskah Soal US

Penyelenggara US bersama-sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) menyusun soal berdasarkan SKL, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. mengidentifikasi SKL satuan pendidikan, kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran dari setiap mata pelajaran yang diujikan pada KTSP 2006 dan Standar Isi (SI) sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006; termasuk muatan lokal (Bahasa Sunda) sesuai dengan SK Gubernur No. 434/Kep.674-Disdik/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Bahasa Sunda;

b. menentukan SKL irisan dari point (1) tersebut di atas untuk dijadikan sebagai SKL US Tahun Pelajaran 2014/2015;

c. menyusun SKL US yang terdiri dari deskripsi SKL dan Indikator soal;

d. (5)menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKL US Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan melibatkan guru, MGMP Kabupaten/Kota, MGMP sekolah, dan pengawas Pembina. Kisi-kisi soal Ujian Sekolah mencakup; identitas (Kisi-kisi Ujian Sekolah Tahun Pelajaran, satuan pendidikan, mata pelajaran, kurikulum acuan, alokasi waktu, jumlah soal dan penulis) dan uraian yang berupa table (No, SKL, materi, bahan kelas, indikator soal, bentuk soal dan nomor soal)

e. melakukan validasi kisi-kisi soal Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan melibatkan guru, MGMP Kabupaten/Kota, MGMP sekolah, dan pengawas pembina;

f. kisi-kisi soal Tahun Pelajaran 2014/2015 ditetapkan sebagai lampiran POS Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2014/2015;

g. menyusun spesifikasi soal yang memuat identitas (Spesifikasi soal Ujian Sekolah SMA dan SMK, Mata Pelajaran, Program Studi, Jumlah Soal, Bentuk Soal, Bentuk Ujian (praktik/tertulis) dan uraian (SKL, materi, indikator, nomor soal, rumusan soal dan kunci/pedoman penskoran);

h. melakukan analisis kualitas soal (telaah butir soal) yang mencakup aspek substansti/materi, konstruksi dan bahasa; Bagi sekolah yang sudah memiliki bank soal, soal diambil dari bank soal sesuai dengan kisi-kisi soal Ujian Sekolah;

i. melakukan reviu, revisi dan perakitan naskah soal Ujian Sekolah;

j. menentukan paket-paket naskah soal US dengan mempertimbangkan kesetaraan antar paket, diatur oleh masing-masing sekolah minimal 2 paket;

k. mempersiapkan naskah soal untuk ujian utama, ujian susulan dan cadangan;

l. mengemas naskah US dengan memperhatikan kelayakan kualitas kemasan.

m. menyimpan naskah US dengan memperhatikan faktor keamanan dan kerahasiaan.

2. Penyiapan Bahan Ujian Sekolah

a. Mata Pelajaran Ujian Sekolah

1) Mata Pelajaran Ujian Sekolah SMA:

a) Program IPA

No

Mata Pelajaran

Ujian

Keterangan

Ujian Tulis

Ujian Praktik

1

Pendidikan Agama

2

Pendidikan Kewarganegaraan

-

3

Bahasa Indonesia

4

Bahasa Inggris

5

Matematika

-

6

Fisika

7

Kimia

8

Biologi

9

Sejarah

-

10

Seni Budaya

-

11

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

12

Teknologi Informasi dan Komunikasi

13

Keterampilan/ Bahasa Asing

14

Muatan Lokal

(6)

b) Program IPS

No

Mata Pelajaran

Ujian

Keterangan

Ujian Tulis

Ujian Praktik

1

Pendidikan Agama

2

Pendidikan Kewarganegaraan

-

3

Bahasa Indonesia

4

Bahasa Inggris

5

Matematika

-

6

Geografi

-

7

Ekonomi

-

8

Sosiologi

-

9

Sejarah

-

10

Seni Budaya

-

11

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

12

Teknologi Informasi dan Komunikasi

13

Keterampilan/ Bahasa Asing

14

Muatan Lokal

c) Program Bahasa

No

Mata Pelajaran

Ujian

Keterangan

Ujian Tulis

Ujian Praktik

1

Pendidikan Agama

2

Pendidikan Kewarganegaraan

-

3

Bahasa Indonesia

4

Bahasa Inggris

5

Matematika

-

6

Sastra Indonesia

7

Bahasa Asing

8

Antropologi

-

9

Sejarah

-

10

Seni Budaya

-

11

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

12

Teknologi Informasi dan Komunikasi

13

Keterampilan

14

Muatan Lokal

(7)

2) Mata Pelajaran Ujian Sekolah SMK :

No

Mata Pelajaran

Ujian

Keterangan

Tulis

Praktik **)

1

Pendidikan Agama

2

PKn

-

3

Seni Budaya

-

4

Penjaskes

-

5

Bahasa Indonesia

6

Bahasa Inggris

-

7

Matematika

-

8

IPA

-

9

IPS

-

10

Fisika

11

Kimia

12

Biologi

13

KKPI

-

14

Kewirausahaan

-

15

Kompetensi Keahlian

-

16

Mulok (antara lain) :

a. Bahasa Asing Pilihan*)

-

b. Bahasa Sunda *)

-

c. PLH *)

-

Catatan :

*) dipilih sesuai dengan Mulok yang diberikan di satuan pendidikan

**) Model dan bentuk Ujian Praktik Sekolah diserahkan sepenuhnya kepada satuan pendidikan

b. Penyelenggara US membuat master copy naskah soal dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penyiapan naskah soal ujian mencakup: (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan), (3) penyiapan master copy, dan (4) penggandaan naskah soal ujian.

b. Perangkat bahan ujian terdiri atas: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3) lembar jawaban, dan (4) pedoman penilaian/penskoran, (5) blanko penilaian, (6) blanko daftar hadir dan (7) blanko berita acara.

c. Penyiapan perangkat naskah soal ujian dilakukan oleh tim penyusun dari sekolah penyelenggara dan/atau kelompok sekolah berdasarkan kurikulum yang digunakan dan kaidah penulisan soal.

d. Tim penyusun perangkat naskah soal memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan;

2) mempunyai kemampuan menyusun naskah soal ujian dan diutamakan guru yang sudah mengikuti pelalatih di bidang penilaian pendidikan;

3) memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun, dan dapat memegang teguh kerahasiaan.

(8)

c. Jumlah butir soal dan alokasi waktu US SMA dan SMK adalah sebagai berikut:

1) SMA Program IPA

No

Mata Pelajaran

Ujian Tulis

Ujian Praktik

Keterangan

Jumlah Soal

Alokasi Waktu

Jumlah Soal

Alokasi Waktu

1

Pendidikan Agama

50

90

**

**

2

Pendidikan Kewarganegaraan

50

90

-

-

3

Bahasa Indonesia

50

120

**

**

4

Bahasa Inggris

50*

120*

**

**

5

Matematika

40

120

-

-

6

Fisika

40

120

**

**

7

Kimia

40

120

**

**

8

Biologi

40

120

**

**

9

Sejarah

40

60

-

-

10

Seni Budaya

-

-

**

**

11

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

40

60

**

**

12

Teknologi Informasi dan Komunikasi

50

90

**

**

13

Keterampilan/ Bahasa Asing

50

90

**

**

14

Muatan Lokal (Bahasa Daerah dan PLH )

40

60

* :terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.

** :jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan pendidikan

2) SMA Program IPS

No

Mata Pelajaran

Ujian Tulis

Ujian Praktik

Keterangan

Jumlah Soal

Alokasi Waktu

Jumlah Soal

Alokasi Waktu

1

Pendidikan Agama

50

90

**

**

2

Pendidikan Kewarganegaraan

50

90

-

-

3

Bahasa Indonesia

50

120

**

**

4

Bahasa Inggris

50*

120*

**

**

5

Matematika

40

120

-

-

6

Geografi

50

120

**

**

7

Ekonomi

(9)40

120

**

**

8

Sosiologi

50

120

**

**

9

Sejarah

50

90

-

-

10

Seni Budaya

-

-

**

**

11

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

40

60

**

**

12

Teknologi Informasi dan Komunikasi

50

90

**

**

13

Keterampilan/ Bahasa Asing

50

90

**

**

14

Muatan Lokal (Bahasa Daerah)

40

60

**

**

* :terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.

** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan pendidikan

3) SMA Program Bahasa

No

Mata Pelajaran

Ujian Tulis

Ujian Praktik

Keterangan

Jumlah Soal

Alokasi Waktu

Jumlah Soal

Alokasi Waktu

1

Pendidikan Agama

50

90

**

**

2

Pendidikan Kewarganegaraan

50

90

-

-

3

Bahasa Indonesia

50

120

**

**

4

Bahasa Inggris

50*

120*

**

**

5

Matematika

40

120

-

-

6

Sastra Indonesia

40

120

**

**

7

Bahasa Asing

50

120

**

**

8

Antropologi

50

120

9

Sejarah

40

60

-

-

10

Seni Budaya

-

-

**

**

11

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

40

60

**

**

12

Teknologi Informasi dan Komunikasi

50

90

**

**

13

Keterampilan/ Bahasa Asing

50

90

**

**

14

Muatan Lokal (Bahasa Daerah)

40

60

* : terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.

(10)** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan pendidikan

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

4) SMK

No

Mata Ujian

Ujian Teori

Ujian Praktik

Keterangan

Jumlah

Butir Soal

Alokasi

Waktu

Jenis Tugas

Alokasi

Waktu

1

Pendidikan Agama

50

90

**

**

2

PKn

50

90

-

-

3

Seni Budaya

-

-

**

**

4

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

-

-

**

**

5

Bahasa Indonesia

50

120

**

**

6

Bahasa Inggris***

50

120

-

-

7

Matematika

40

120

-

-

8

IPA

50

90

-

-

9

IPS

50

90

-

-

10

Fisika

40

90

**

**

11

Kimia

40

90

**

**

12

Biologi

50

90

**

**

13

KKPI

-

-

**

**

14

Kewirausahaan

50

90

-

-

15

Kompetensi Keahlian

50

90

-

-

16

Mulok (antara lain) :

1. Bahasa Asing Pilihan*)

50

90

-

-

1. Bahasa Daerah *)

50

90

-

-

1. PLH *)

**

**

Catatan :

*) dipilih sesuai dengan Mulok yang diberikan di satuan pendidikan

**) Model, bentuk dan alokasi waktu Ujian Praktik Sekolah diserahkan sepenuhnya kepada satuan pendidikan

***) terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.

2. Penggandaan Bahan Ujian Sekolah

a. Penggandaan naskah soal US bisa dilakukan oleh Satuan Pendidikan;

b. Pengawasan penggandaan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Pembina Satuan Pendidikan.

F. PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH

1. Jadwal Kegiatan

a. US dilakukan satu kali, yang terdiri atas US Utama dan US Susulan;

b. (11)US Utama maupun Susulan terdiri dari Ujian Tulis dan Ujian Praktik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran;

c. US Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah;

d. US dilaksanakan secara serentak;

1. Jadwal Ujian Sekolah (US) Praktik diatur oleh Satuan Pendidikan sebagai berikut :

1) SMA:tanggal 2 s.d. 7 Maret 2015

2) SMK:tanggal 9 s.d. 14 Maret 2015

1. Jadwal Ujian Sekolah (US) Tulis Utama diatur sebagai berikut :

1) SMA:tanggal 23 s.d. 28 Maret 2015

2) SMK:tanggal 23 s.d. 28 Maret 2015

1. Jadwal Ujian Sekolah (US) Susulan diatur sebagai berikut :

1) SMA:tanggal 24 Maret s.d. 31 Maret 2015

2) SMK:tanggal 24 Maret s.d. 31 Maret 2015

1. Khusus SMK Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) :

1) Ujian Praktik Kejuruan: 16 Februari s.d. 21 Maret 2015

2) Ujian Teori Kejuruan Utama Kamis, 16 April 2015 dan Ujian Teori Kejuruan Susulan : Kamis, 23 April 2015

1. Jadwal Pelaksanaan Ujian Sekolah SMA:

No

Hari/Tanggal

Jam

Mata Pelajaran

Program IPA

Program IPS

Program Bahasa

1

Senin, 23 Maret 2015

07.30 – 09.30

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia

10.00 – 11.30

Pendidikan Agama

Pendidikan Agama

Pendidikan Agama

2

Selasa, 24 Maret 2015

07.30 – 09.30

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris

10.00 – 11.30

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan

3

Rabu, 25 Maret 2015

07.30 – 09.30

Matematika

Matematika

Matematika

10.00 – 11.00

Sejarah

Sejarah

Sejarah

4

Kamis, 26 Maret 2015

07.30 – 09.00

Biologi

Sosiologi

Sastra Indonesia

09.30 – 10.30

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

11.00 – 12.00

Muatan Lokal (Bahasa Daerah)

Muatan Lokal (Bahasa Daerah)

Muatan Lokal (Bahasa Daerah)

5

Jum’at, 27 Maret 2015

07.30 – 09.30

Kimia

Geografi

Antropologi

10.00 – 11.30

(12)Keterampilan

Keterampilan/

Bahasa Asing

Keterampilan/

Bahasa Asing

6

Sabtu, 28 Maret 2015

07.30 – 09.30

Fisika

Ekonomi

Bahasa Asing

10.00 – 11.30

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi

1. Jadwal Pelaksanaan Ujian Sekolah SMK

No

Hari/ Tanggal

Jam/ Waktu

Mata Pelajaran

Keterangan

1

Senin,

23 Maret 2015

07.30 - 09.00

Pendidikan Agama

Semua Kompetensi Keahlian

09.30 -11.00

PKn

Semua Kompetensi Keahlian

2

Selasa,

24 Maret 2015

07.30 - 09.30

Matematika

Semua Kompetensi Keahlian

10.00 - 11.30

Kewirausahaan

Semua kompetensi Keahlian

3

Rabu, 25 Maret 2015

07.30 - 09.30

Bahasa Indonesia

Semua Kompetensi Keahlian

10.00 - 11.30

IPA

Semua Kompetensi Keahlian

4

Kamis,

26 Maret 2015

07.30 - 09.30

Bahasa Inggris

Semua kompetensi Keahlian

10.00 - 11.30

IPS

Semua kompetensi Keahlian

5

Jum’at,

27 Maret 2015

07.30 - 09.00

Kompetensi Kejuruan

Semua kompetensi Keahlian

09.30 –11.00

Mulok (Bahasa Daerah)

Semua Kompetensi Keahlian

6

Sabtu,

28 Maret 2015

07.30 - 09.00

Fisika

Teknologi Industri, Kesehatan dan Pertanian, Analis Kimia, Kimia Industri

Biologi

Pertanian

Bahasa Asing Pilihan

Pariwisata

G. Ruang Ujian Sekolah

Satuan pendidikan penyelenggara US menetapkan ruang US dengan persyaratan sebagai berikut:

1. ruang kelas yang digunakan aman dan layak untuk US;

2. (13)setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 1 meja untuk dua orang pengawas US;

3. setiap meja diberi nomor peserta US;

4. setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan ”DILARANG MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS, SERTA TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI”

5. setiap ruang US disediakan denah tempat duduk peserta US;

6. setiap ruang US disediakan lak/segel untuk amplop LJUS;

7. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi US dikeluarkan dari ruang US;

8. tempat duduk peserta US diatur sebagai berikut:

a. satu bangku untuk satu orang peserta US;

b. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter;

c. penempatan peserta US sesuai dengan nomor peserta

H. Pengawas Ruang US

1. Satuan Pendidikan menetapkan pengawas ruang US di satuan pendidikan;

2. Pengawas ruang US adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan;

3. Pengawas ruang US adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan;

4. Pengawas ruang US harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi pengawas ruang US sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai;

5. Pengawas ruang US tidak diperkenankan untuk membawa alat komusikasi elektronik ke dalam ruang ujian;

6. Penempatan pengawas ruang US dilakukan oleh Penyelenggara US;

7. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas ruang US;

I. Tata Tertib Pengawas Ruang US

a. Persiapan US

1) Empat puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara US;

2) Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari Ketua Panitia US Tingkat Satuan Pendidikan;

3) Pengawas ruang mengisi dan menandatangani pakta integritas di depan ketua Panitia US Tingkat Satuan Pendidikan;

4) Pengawas ruang menerima bahan US yang berupa naskah soal US, amplop pengembalian LJUS, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan US;

5) Pengawas ruang memeriksa kondisi bahan US dalam keadaan baik di dalam amplop naskah yang masih tersegel.

b. Pelaksanaan US

Pengawas masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu pelaksanaan untuk melakukan secara berurutan:

a. memeriksa kesiapan ruang ujian;

b. (14)mempersilakan peserta US untuk memasuki ruang dengan menunjukkan kartu peserta US dan meletakkan tas di bagian depan ruang ujian, serta menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;

c. memeriksa dan memastikan setiap peserta US hanya membawa pensil, penghapus, peraut, dan penggaris yang akan dipergunakan ke tempat duduk masing-masing;

d. memeriksa dan memastikan amplop soal dalam keadaan tertutup rapat (tersegel), membuka amplop tersebut disaksikan oleh peserta ujian;

e. membacakan tata tertib peserta US;

f. membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik);

g. kelebihan naskah soal US selama ujian berlangsung tetap disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan;

h. memberikan kesempatan kepada peserta US untuk mengecek kelengkapan soal;

i. mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor ujian pada kolom yang tersedia pada LJUS dan naskah soal;

j. mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian pada LJUS secara benar;

k. memastikan peserta US telah mengisi identitas dengan benar sesuai dengan kartu peserta;

l. mewajibkan peserta ujian untuk memisahkan LJUS dengan naskah, secara hati-hati agar tidak rusak;

m. memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir;

n. mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal;

o. memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja dengan jujur.

p. mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal;

q. Selama UN berlangsung, pengawas ruang US wajib:

1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;

2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan;

3) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang US selain peserta ujian.

4) menaati larangan berikut: DILARANG merokok di ruang ujian, mengobrol, membaca, memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal US yang diujikan;

r. Lima (5) menit sebelum waktu US selesai, pengawas ruang US memberi peringatan kepada peserta US bahwa waktu tinggal lima menit;

s. Setelah waktu US selesai, pengawas ruang UN:

1) mempersilakan peserta US untuk berhenti mengerjakan soal;

2) mempersilakan peserta US meletakkan naskah soal dan LJUS di atas meja dengan rapi;

3) mengumpulkan LJUS dan naskah soal US;

4) menghitung jumlah LJUS sama dengan jumlah peserta US; bila sudah lengkap mempersilakan peserta US meninggalkan ruang ujian;

5) menyusun secara urut LJUS dari nomor peserta terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop LJUS disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu lembar berita acara pelaksanaan, kemudian DITUTUP, DILEM/DILAK serta DITANDATANGANI oleh pengawas ruang US DI DALAM RUANG UJIAN;

6) (15)menyusun naskah soal secara urut dari nomor peserta terkecil termasuk naskah cadangan yang tidak digunakan dan memasukkannya ke dalam amplop naskah soal; serta me-lem amplop naskah tersebut dibubuhi tanda tangan dan stempel sekolah;

7) menyerahkan amplop LJUS yang sudah dilem dan ditandatangani, dan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan US kepada Panitia US Tingkat Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan membubuhi stempel Satuan Pendidikan pada amplop pengembalian LJUS tersebut.

8) menyerahkan naskah soal US yang sudah dipakai, sudah di-lem, dan sudah dibubuhi tanda tangan dan stempel sekolah kepada Panitia US Tingkat Sekolah untuk disimpan di tempat yang aman.

J. Tata Tertib Peserta US

1. Peserta US memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum US dimulai.

2. Peserta US yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti US setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara US Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu.

3. Peserta US dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator

4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas di samping pengawas.

5. Peserta US membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.

6. Peserta US mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan.

7. mengisi identitas pada halaman pertama butir naskah soal dan identitas pada LJUS secara lengkap dan benar serta menyalin pernyataan “Saya mengerjakan US dengan jujur” dan menandatanganinya;

8. Peserta US yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUS dapat bertanya kepada pengawas ruang US dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu

9. Peserta US mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.

10. Selama US berlangsung, peserta US hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang US.

11. Peserta US yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal.

12. Peserta US yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti US pada mata pelajaran yang terkait.

13. Peserta US yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu US berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.

14. Peserta US berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian.

15. Selama US berlangsung, peserta US dilarang:

a. menanyakan jawaban soal kepada siapapun;

b. bekerjasama dengan peserta lain;

c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;

d. (16)memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;

e. membawa naskah soal US dan LJUS keluar dari ruang ujian;

f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.

K. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN SEKOLAH

1. Pengumpulan Hasil Ujian

a. Ketua Penyelenggara Sekolah/Madrasah mengumpulkan amplop LJUS yang telah dilem/dilak oleh pengawas ruang US;

b. Ketua Penyelenggara Sekolah/Madrasah menyimpan amplop LJUS dalam lemari dan ruangan yang aman dan disegel;

2. Pemeriksaan

a. Pemeriksaan LJUS dilaksanakan setelah pelaksanaan Ujian Sekolah selesai;

b. Pemeriksaan dilaksanakan secara serempak untuk semua mata pelajaran dan dikoordinir oleh Ketua Penyelenggara Ujian Sekolah;

c. Pemeriksaan LJUS dilakukan oleh dua orang korektor, kemudian rata-rata nilai dari keduanya dijadikan sebagai nilai akhir Ujian Sekolah. Jika terjadi perbedaan nilai hasil pemeriksaan kedua korektor > 2,00, diperlukan korektor ketiga dan rata-rata nilai dari ketiganya dijadikan nilai akhir;

d. Pemeriksaan LJUS bisa dilakukan dengan mesin pemindai bagi sekolah penyelenggara yang mampu;

e. Nilai Ujian Sekolah dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.

f. Penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru mata pelajaran yang bersangkutan.

g. Nilai Ujian Sekolah merupakan penggabungan antara Nilai Ujian Tulis dan Ujian Praktik dengan pembobotan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

h. Pelaksanaan pemeriksaan dan penilaian hasil ujian dilakukan secara objektif.

3. Pengolahan Hasil Ujian dan Penilaian Pendidik

a. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Agama yang merupakan bagian dari Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia sebagai berikut:

1) Penilaian akhir mempertimbangkan penilaian oleh pendidik;

2) Nilai Sekolah aspek kognitif menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Pendidikan Agama dengan bobot 30% dengan rata-rata nilai rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%;

3) Nilai Ujian Sekolah diperoleh dari penggabungan Nilai Ujian Tulis (UT) dengan Nilai Ujian Praktik (UP) dengan pembobotan 50% UT : 50% UP;

4) Nilai Sekolah aspek afektif akhlak mulia diperoleh dari hasil pengamatan pendidik mata pelajaran pendidikan agama, pendidik mata pelajaran lain dan konselor;

5) Aspek akhlak mulia terdiri dari aspek-aspek pengamalan agama seperti kedisiplinan (D), kebersihan (B), tanggung jawab (T), sopan santun (S), hubungan social (H), kejujuran (J), dan pelaksanaan ibadah ritual (I);

6) Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan nilai akhir setiap peserta didik pada kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia

(17)

Format Pengolahan Nilai Agama dan Akhlak Mulia

No

No Peserta

Nama

Nilai Rapor

Nilai Ujian Sekolah

NS

Akhlak Mulia

NA

Ket

1

2

3

4

5

R

UT

UP

R

D

B

T

S

H

J

I

R

b. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan bagian dari kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian sebagai berikut:

1) Penilaian akhir mempertimbangkan penilaian oleh pendidik;

2) Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Pendidikan Kewarganegaraan dengan bobot 30% dengan rata-rata nilai rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%;

3) Penilaian akhir aspek afektif Kepribadian mecakup dua komponen yaitu aspek kepribadian dan aspek prilaku berkepribadian diperoleh dari pengamatan aspek kerpibadian (tanggungjawab (T), percaya diri (P), saling menghargai (H), bersikap santun (S) dan kompetitif (K)) dan aspek prilaku berkepribadian (terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, mematuhi tata aturan sosial, memanfaatkan lingkungan secara produktif, mengembagkan diri secara optimal, memanfaatkan fasilitas teknologi informasi, memberdayakan diri dengan belajar, gemar membaca dan menulis, menjaga kesehatan jasmani dan menghargai karya-karya estetika);

4) Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan nilai akhir setiap peserta didik pada kelompok mata pelajaran

Format Pengolahan Nilai Kewarganegaraan dan Kepribadian

No

No Peserta

Nama

Nilai Rapor

Nilai Ujian Sekolah

NS

Kepribadian

Prilaku Berkepriba-dian

Keter

1

2

3

4

5

R

T

P

H

S

K

R

c. Pengolahan nilai mata pelajaran kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai berikut:

1) Nilai sekolah diperoleh dari penggabungan nilai ujian sekolah dengan pembobotan 30% dan rata-rata nilai rapor semester 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%;

2) Nilai Ujian Sekolah merupakan penggabungan nilai Ujian Tulis dan Ujian Praktik dengan pembobotan mata pelajaran bahasa 50% : 50%; mata pelajaran IPA 50% : 50% dan mata pelajaran Ketrampilan 30% : 70%

3) Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan kelulusan dari ujian sekolah;

Format Pengolahan Nilai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

No

No Peserta

Nama

Nilai Rapor Kognitif

Nilai Rapor Praktik

Nilai Ujian Sekolah

Nilai Sekolah

Keter

1

2

3

4

5

R

3

4

5

R

T

P

R

(18)

d. Pengolahan nilai mata Seni Budaya dan Sastra Indonesia sebagai bagian dari kelompok pelajaran kelompok mata pelajaran estetika sebagai berikut:

1) Penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran estetika mencakup Mata Pelajaran Seni Budaya dan Bahasa Indonesia (aspek sastra) dilakukan dengan mempertimbangkan penilaian pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku peserta didik;

2) Penilaian akhir mata pelajaran Seni Budaya mencakup aspek kompetensi apresiasi (A) dan kreasi/rekreasi (K) seni (seni rupa, musik, tari atau teater);

3) Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Praktik Mata Pelajaran Seni Budaya dengan bobot 30% dengan rata-rata nilai rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%;

4) Penilaian akhir mata pelajaran Sastra Indonesia mencakup aspek kompetensi mendengarkan (D), berbicara (B), membaca (C), dan menulis (T) sastra;

5) Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Praktik Mata Pelajaran Sastra Indonesia dengan bobot 30% dengan rata-rata nilai rapor praktik semester 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%

Format Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Seni Budaya

No

No Peserta

Nama

Nilai Rapor

Nilai Ujian Sekolah

Nilai Sekolah

Keter

1

2

3

4

5

R

A

K

R

Format Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Sastra Indonesia

No

No Peserta

Nama

Nilai Rapor Praktik

Nilai Ujian Sekolah

Nilai Sekolah

Keter

1

2

3

4

5

R

D

B

C

T

R

e. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Olah Raga dan Kesehatan sebagai bagian dari kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, olahraga dan kesehatan sebagai berikut:

1) Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Olahraga, dan Kesehatan dilakukan berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik;

2) Kompetensi psikomotor yang mencakup kesegaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (J), kelincahan (L), dan koordinasi (K).

3) Kompetensi kognitif mencakup aplikasi teknik dan taktik, pengetahuan tentang Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, olahraga, dan kesehatan.

4) Kompetensi afektif mencakup sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. Kompetensi afektif yang berkaitan dengan perilaku hidup sehat menjadi catatan khusus dan digunakan sebagai bahan pertimbangan kelulusan.

5) Nilai akhir Kognitif dan Psikomotorik mencakup:

a) (19)Rata-rata Nilai kognitif Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan semester 1, 2, 3, 4 dan 5 diberi bobot 2 (dua);

b) Rata-rata penilaian kognitif perilaku hidup sehat semester 1, 2, 3, 4, dan 5 diberi bobot 1 (satu); Sehubungan pada nilai rapor hanya ada satu nilai kognitif, maka poin (1) dan (2) cukup satu poin diberi bobot 3;

c) Nilai Ujian Akhir aspek kognitif diberi bobot 2 (dua);

d) Rata-rata Nilai psikomotorik semester 1, 2, 3, 4 dan 5 diberi bobot 3 (tiga); dan

e) Rata-rata penilaian psikomotor Ujian Akhir diberi bobot 6 (enam);

6) Nilai akhir aspek Afektif diperoleh dari rata-rata nilai afektif semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dan afektif selama ujian akhir.

Format Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Olahraga dan Kesehatan

No

No Peserta

Nama

Nilai Kognitif (3)

Nilai Psikomotorik (3)

Nilai Ujian Tulis (2)

Nilai Ujian Praktik (6)

Keter

1

2

3

4

5

R

1

2

3

4

5

R

J

L

K

R

4. Kriteria Kelulusan Minimal Baik

a. Memperoleh nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia untuk aspek kognitif sesuai dengan Kriteria Kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan dan aspek afektif minimal baik;

b. Memperoleh nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian sebagai berikut:

1) Peserta didik dinyatakan ’tidak lulus’ apabila hanya ada satu di antara ketiga komponen (aspek kognitif pendidikan kewarganegaraan dengan nilai sekolah, aspek afektif kepribadian dan aspek afektif prilaku berkepribadian) termaksud bernilai minimal baik;

2) Peserta didik dinyatakan lulus dengan ’baik’ apabila nilai sekolah lulus dan paling tidak satu di antara dua komponen lainnya memperoleh nilai minimal baik;

3) Peserta didik dinyatakan lulus dengan ’sangat baik’ apabila nilai sekolah lulus dengan nilai sangat baik dan dua komponen lainnya memperoleh nilai sangat baik atau baik;

4) Nilai minimal baik pada Nilai sekolah sesuai dengan Kriteria Kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

c. Memperoleh nilai minimal baik pada kelompok mata pelajaran estetika, nilai akhir yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan itulah yang disebut nilai ‘baik’;

d. Memperoleh nilai minimal baik pada kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, olahraga dan kesehatan untuk Nilai Akhir aspek kognitif dan psikomotorik minimal 7,50 (tujuh koma lima puluh) dan aspek afektif minimal ‘baik’;

(20)

Tabel Kriteria Kululusan Nilai Minimal Baik

No

Kelompok Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Aspek

Kriteria Kelulusan

1

Agama dan Akhlak Mulia

Pendidikan Agama

Kognitif

7,0

Afektif

Baik

2

Kewarganegaraan dan Kepribadian

Pendidikan Kewarganegaraan

Kognitif Kewarganegaraan

7,0

Afektif Kepribadian

Baik

Afektif Prilaku Berkepribadian

Baik

3

Estetika

Seni Budaya

Psikomotorik

7,0

Afektif

Baik

Sastra Indonesia

Psikomotorik

7,0

Afektif

Baik

4

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kognitif dan Psikomotorik

7,50

Afektif

Baik

L. KELULUSAN

1. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendididikan setelah:

1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

1. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan

1. lulus Ujian Sekolah.

2. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan formal ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru.

3. Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima hasil UN peserta didik yang bersangkutan.

4. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah SMA dan SMK apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai Sekolah.

5. Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada nomor 4 diperoleh dari:

1. Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester III, IV, dan V untuk SMA dengan pembobotan 40% untuk nilai Ujian S/M dan pembobotan 60% untuk nilai rata-rata rapor.

1. Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester I, II, dan III untuk peserta yang menggunakan sistem kredit semester (SKS) dan dapat menyelesaikan program kurang dari tiga tahun.

1. Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester I sampai semester V untuk SMK dengan pembobotan 40% untuk nilai Ujian S/M dan pembobotan 60% untuk nilai rata-rata rapor.

1. (21)Nilai Sekolah yang dikirimkan ke Panitia UN Tingkat Pusat harus diverifikasi oleh Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Provinsi, dan tidak dapat diubah setelah diterima oleh Panitia UN Pusat.

6. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan merupakan gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan pembobotan 70 % untuk nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian Kejuruan;

7. Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka di belakang koma.

M. BIAYA PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH

1. Biaya untuk pelaksanan US menjadi tanggung jawab Kabupaten/Kota melalui dana APBD dan satuan pendidikan melalui RKAS;

2. Pelaksanaan US Tingkat Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan yang dibiayai oleh APBD Kabupaten/Kota dan RKAS disesuaikan dengan kebutuhan setempat .

N. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

1. Pemantauan dan evaluasi Ujian Sekolah (US) dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Pengawas Satuan Pendidikan;

2. Pelaporan Ujian Sekolah (US) dilakukan oleh Satuan Pendidikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melanjutkan laporan ke tingkat yang lebih atas sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

O.PROSEDUR TINDAK LANJUT

Langkah-langkah dan prosedur tindak lanjut pengaduan dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2014/2015 sebagai berikut.

1. Laporan tertulis

Pelapor harus menyampaikan laporan secara tertulis dan/atau lisan yang memuat:

a. Identitas diri pelapor

b. Bentuk pelanggaran

c. Tempat pelanggaran

d. Waktu pelanggaran

e. Pelaku pelanggaran

f. Bukti pelanggaran

g. Saksi pelanggaran

2. Jenis pelanggaran oleh peserta ujian:

a. Pelanggaran ringan meliputi:

1) Meminjam alat tulis dari peserta ujian

2)Tidak membawa kartu ujian

b. Pelanggaran sedang meliputi:

1) membuat kegaduhan di dalam ruang ujian

2) membawa HP di meja kerja peserta ujian

c. Pelanggaran berat meliputi:

1) Membawa contekan ke ruang ujian

2) Kerjasama dengan peserta ujian

3) Menyontek atau menggunakan kunci jawaban

3. Jenis pelanggaran oleh pengawas ruang Ujian

(22)a. Pelanggaran ringan meliputi:

1) lalai, tertidur, merokok, dan berbicara yang dapat mengganggu konsentrasi peserta ujian

2) lalai membantu peserta ujian mengisi identitas diri sesuai dengan kartu identitas

b. Pelanggaran sedang meliputi:

1) tidak mengelem amplop LJUS di ruang ujian

2) memeriksa dan menyusun LJUS tidak di ruang ujian

c. Pelanggaran berat meliputi:

1) memberi contekan

2) membantu peserta ujian dalam menjawab soal

3) menyebarkan/membacakan kunci jawaban kepada peserta ujian

4) mengganti dan mengisi LJUS

4. Investigasi

Investigasi dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama oleh:

a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

b. Inspektorat Kabupaten/Kota

c. Dinas Pendidikan Provinsi.

5. Bentuk investigasi berupa peninjauan ke tempat kejadian perkara

6. Hasil investigasi

Hasil investigasi dibahas dalam rapat Pelaksana US Tingkat Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti

7. Rekomendasi

Rekomendasi tindaklanjut pelanggaran berat disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

8. Hasil Rekomendasi

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menetapkan keputusan hasil rekomendasi.

9. Pelaksanaan Keputusan

Pelaksana US Satuan Pendidikan dan Pelaksana US Tingkat Kabupaten/Kota melaksanakan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

P. SANKSI

1. Peserta US yang melanggar tata tertib seperti dalam huruf J akan diberi sanksi oleh pengawas ruang US maupun pengawas satuan pendidikan sebagai berikut:

a. Pelanggaran ringan yang dilakukan oleh peserta ujian dengan sanksi diberi peringatan tertulis

b. Pelanggaran sedang yang dilakukan oleh peserta ujian dengan sanksi pembatalan ujian pada mata pelajaran bersangkutan

c. Pelanggaran berat yang dilakukan oleh peserta ujian dengan sanksi dikeluarkan dari ruang ujian dan dinyatakan tidak lulus

2. Pengawas ruang US yang melanggar tata tertib akan diberikan peringatan oleh pengawas satuan pendidikan. Apabila pengawas ruang US tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sebagai berikut:

(23)a. pelanggaran ringan yang dilakukan oleh pengawas ruang dengan sanksi dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujian

b. pelanggaran sedang dan berat yang dilakukan oleh pengawas ruang dengan sanksi dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujian dan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan

3. Sekolah Pelaksana US yang melanggar ketentuan POS diberi sanksi sesuai dengan peraturan perundangundangan.

4. Pengawas satuan pendidikan yang melanggar ketentuan POS diberi sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

5. Semua jenis pelanggaran harus dituangkan dalam berita acara.

Q. KEJADIAN LUAR BIASA

1. Jika terjadi peristiwa luar biasa yang berpotensi gagalnya pelaksanaan US, maka Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyatakan kondisi darurat atau krisis.

2. Dalam kondisi darurat atau krisis sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Dinas Pendidikan/Kota membentuk tim khusus untuk menangani peristiwa tersebut.

3. Peristiwa luar biasa yang dimaksud pada nomor 1 di atas meliputi bencana alam, huru hara, perang, dan peristiwa lain di luar kendali penyelenggara US.

Bandung, Februari 2015

Kepala Bidang Dikmenti

Dinas Pendidikan Jawa Barat,

DR. DODIN RUSMIN NURYADIN, M.Si.

NIP. 19670521 199203 1 006

(24)

JADWAL TENTATIF KEGIATAN UN, US, UKK

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

A. PENGUMPULAN DATA PESERTA UN

Kegiatan

Tanggal

Penanggung Jawab

Pengumpulan dan Entri

1 November 2014 –

14 Februari 2015

Panitia UN Pusat

Pencetakan Daftar Calon Peserta (DCP)

1 November 2014-

21 Februari 2015

Panitia UN Provinsi

Cetak, Validasi dan Verfikasi Daftar Nominasi Sementara (DNS)

1 – 28 Februari 2015

Panitia UN Provinsi

Cetak & Distribusi Daftar Nominasi Tetap (DNT)

Paling lambat 8 Maret 2015

Panitia UN Provinsi

Cetak & Distribusi Kartu Peserta Ujian

Paling lambat 8 Maret 2015

Panitia UN Provinsi

B. PENDISTRIBUSIAN BAHAN UN

Serah Terima Master Soal ke Percetakan

27 Februari 2015

Panitia UN Pusat

Distribusi Bahan UN dari Percetakan ke Provinsi untuk daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).

23 – 29 Maret 2015

Panitia UN Pusat

Distribusi Bahan UN dari Percetakan ke Provinsi (di luar daerah 3T)

29-31 Maret 2015

Panitia Provinsi

C. JADWAL UJIAN SEKOLAH DAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN SMK

Ujian Praktik Kejuruan SMK

16 Februari –

21 Maret 2015

Kepala Sekolah Penyelenggara

Ujian Sekolah (US) Praktik Utama

SMA

2 – 7 Maret 2015

Kepala Sekolah Penyelenggara

SMK

9 – 14 Maret 2015

Ujian Sekolah (US) Praktik Susulan

SMA

9 – 14 Maret 2015

Kepala Sekolah Penyelenggara

SMK

9 – 14 Maret 2015

Ujian Sekolah (US) Teori Utama

SMA

23 – 28 Maret 2015

Kepala Sekolah Penyelenggara

SMK

23 – 28 Maret 2015

(25)

Kegiatan

Tanggal

Penanggung Jawab

Ujian Sekolah (US) Teori Susulan

SMA

25 – 31 Maret 2015

Kepala Sekolah Penyelenggara

SMK

25 – 31 Maret 2015

D. JADWAL PENGUMPULAN NILAI SEKOLAH DAN PRAKTEK KOMPETENSI SMK

1. Pengiriman Nilai Sekolah (gabungan Nilai Rapor dan Nilai Ujian Sekolah)

Sekolah ke Kabupaten/Kota

16 Maret – 1 April 2015

Kepala Sekolah Penyelenggara

Kabupaten/Kota ke Provinsi

23 Maret – 3 April 2015

Panitia UN Kabupaten/Kota

Provinsi ke Pusat

3 – 7 April 2015

Panitia UN Provinsi

2. Pengiriman Nilai Praktek Kompetensi SMK

Sekolah ke Kab/Kota

16 Maret – 1 April 2015

Kepala Sekolah Penyelenggara

Kab/Kota ke Provinsi

23 Maret – 3 April 2015

Panitia UN Kabupaten/Kota

Provinsi ke Pusat

3 – 7 April 2015

Panitia UN Provinsi

E. JADWAL UN DAN PENGOLAHAN LJUN 2015

UN Utama

SMA

13 - 15 April 2015

-

SMK

13 -16 April 2015

UN Susulan

SMA

20 - 22 April 2015

-

SMK

20-23 April 2015

Pemindaian

14 - 25 April 2015

-

Batas akhir pengiriman hasil pemindaian SMA dan SMK dari PTN ke Panitia UN Pusat

26 April 2015

-

Skoring

27 April – 2 Mei 2015

-

Pengiriman Data Hasil UN ke Panitia SNMPTN

2 Mei 2015

-

Pengiriman Data Hasil UN ke Provinsi

6 Mei 2015

-

Pengumuman Kelulusan dari Satuan Pendidikan

(26) 15 Mei 2015

-