19
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan Umum II.1.1 Definisi Hotel Menurut Dictionary of Architecture and building construction (Davies dan Jokiniemi, 2008, p193) Hotel adalah sebuah tempat usaha yang menyediakan akomodasi hunian bersifat sementara dan fasilitas bersama dan targetnya adalah orang – orang yang dalam perjalanan, wisatawan, pebisnis dan turis pelancong. Menurut (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987) Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut : 1. Jasa penginapan 1

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Tinjauan Umum

II.1.1 Definisi Hotel

Menurut Dictionary of Architecture and building construction (Davies

dan Jokiniemi, 2008, p193) Hotel adalah sebuah tempat usaha yang

menyediakan akomodasi hunian bersifat sementara dan fasilitas bersama dan

targetnya adalah orang – orang yang dalam perjalanan, wisatawan, pebisnis dan

turis pelancong.

Menurut (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)

Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan

bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta

jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil dengan

memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas

sebagai berikut :

1. Jasa penginapan

2. Pelayanan makanan dan minuman

3. Pelayanan barang bawaan

4. Pencuciaan pakaian

5. Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada didalamnya.

(Endar Sri, 1996 : 8)

1

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

II.1.2 Klasifikasi Hotel

Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan

Telekomunikasi No. 22/U/V/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri,1996 : 9),

Klasifikasi hotel dibedakan dengan simbol bintang yaitu :

Hotel bintang *

Hotel bintang **

Hotel bintang ***

Hotel bintang ****

Hotel bintang *****

Dan semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, maka semakin

berkualitas hotel tersebut.

Dan dalam penelitian ini peneliti mengkaji Hotel bintang *** sebagai

acuan perencanaan dan perancangan hotel kapsul (SK : Kep-22/U/VI/78) antara

lain :

a. Jumlah Kamar

Sekurang – kurangnya memiliki :

1. Jumlah kamar standart 30 kamar, luas minimum 24 m²

2. Jumlah kamar suite minimum 2 kamar, luas minimum 48 m²

3. Kamar mandi didalam

b. Fasilitas

Menurut (Zakiah Daradjat, 1999 :6) fasilitas adalah segala sesuatu

yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka

mencapai suatu tujuan. Berikut fasilitas hotel bintang *** :

2

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

1. Restaurant

2. Bar

3. Ruang Fungsional

4. Lobby

5. Meeting room

6. Parking area

7. Laundry service

8. Room service

9. Internet service

10. Elevator dan Shops in hotel

11. Drug store

12. Swimming pool

II.1.3 Pengertian Hotel Kapsul

Sebuah hotel kapsul (カプセルホテル Kapuseru Hoteru dalam bahasa

Jepang ) adalah jenis hotel, yang dikembangkan di Jepang yang memiliki

sejumlah besar “kamar” yang sangat kecil (kapsul) dimaksudkan untuk

menyediakan akomodasi semalam murah dan tamu yang sewa disini tidak

memerlukan layanan yang ditawarkan oleh hotel konvensional jadi hanya untuk

tidur. (Wikipedia : Capsule hotel)

3

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

Gambar 26. Kapsul room

(sumber : Wikipedia : Cantilever)

II.2. Tinjauan Khusus Topik

II.2.1 Definisi Struktur Kantilever

Struktur kantilever adalah sebuah balok berlabuh hanya pada salah satu

ujungnya. Struktur ini sangat didasarkan pada torsi dan keseimbangan rotasi.

Hal ini berbeda dengan balok sederhana seperti yang ditemukan di sebuah pos

dan palang sistem. Berikut merupakan contoh gambar skematik 3 jenis

kantilever.

Gambar 27. Skematik 3 jenis kantilever

(sumber : Wikipedia : Cantilever)

4

1

2

3

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

Pertama : memiliki koneksi momen penuh (seperti tiang bendera

horizontal melesat ke sisi bangunan)

Kedua : dibuat oleh perpanjangan dari balok tumpuan sederhana (

seperti cara papan loncat-berlabuh dan memanjang ditepi kolam

renang)

Ketiga : dibuat dengan menambahkan syarat batas Robin pada

elemen balok, yang pada dasarnya menambahkan semi elastis ke

papan akhir.

II.2.2 Struktur Baja

Adalah suatu jenis baja berupa batangan dan pelat, yang berdasarkan

pertimbangan ekonomi, kekuatan dan sifatnya, cocok untuk pemikul beban.

Gambar 28. Contoh pengaplikasian baja pada bangunan

(sumber : Nandan S, Struktur Baja 1, 2005)

Dan Struktur Baja ada beberapa bentuk antara lain :

1. Baja Pelat

Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip

dengan tebal antara 3 mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat

5

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

dengan lebar antara 150 mm s.d 4300 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter.

Sedangakan Baja Pelat Strip biasanya berukuran lebar 600 mm dengan

panjang 3 s.d 6 meter. Permukaan baja pelat ada yang polos dan ada

yang bermotif dalam berbagai bentuk motif. Namun untuk keperluan

konstruksi pada umumnya digunakan baja pelat yang polos rata dengan

lebar dapat dipotong sendiri sesuai dengan kebutuhan.

2. Baja Profil

Baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil dengan

bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter (namun bisa juga

dipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter)

Gambar 29. Standart tipe penampang profil baja canal panas

(sumber : MacDonald, 2002)

6

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

Gambar 30. Beberapa profil elemen struktur rangka individu

(sumber : Schodek, 1999)

Gambar 31 Beberapa profil lembaran panel dan dek

(sumber : Schodek, 1999)

3. Baja Beton

Baja yang digunakan untuk penulangan atau pembesian beton (untuk

konstruksi beton). Pada umumnya berbentuk batangan atau lonjoran

dengan berbagai macam ukuran (dari pabrik 12 meter)

4. Baja Siku

7

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

Baja profil berbentuk siku sama kaki yang digunakan untuk

penggunaan umum dengan ukuran lebar kaki mulai 20 mm sampai 200

mm.

a. Keuntungan baja sebagai bahan struktur antara lain :

1. Mempunyai kekuatan cukup tinggi serta merata

2. Kekuatan terhadap tarik dan tekan tidak berbeda

3. Pada umumnya mempunyai ukuran penampang yang relatif kecil

dibandingkan dengan struktur dari bahan lain.

4. Struktur cukup ringan, sekalipun berat jenis baja tinggi

5. Pemakaian pondasi lebih hemat

6. Struktur baja dapat dibongkar pasang

b. Kelemahan baja sebagai bahan struktur antara lain :

1. Memerlukan pemeliharaan secara berkala, yang membutuhkan

biaya tidak sedikit

2. Kekuatan baja dipengaruhi oleh temperatur

3. Bahaya tekuk karena kekuatanya cukup tinggi

II.2.2.1 Sifat – Sifat Baja

1. Sifat kekuatan atau keteguhan : artinya mempunyai sifat

kekuatan tinggi untuk menahan tarik, tekan, lenturan dan

geseran.

2. Sifat elastik : artinya sampai batas tertentu bahan baja

mengalami pembebanan dan akibat pembebanan tersebut

8

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

akan mengalami perubahan bentuk, tetapi setelah

pembebanan dihentikan maka bahan baja akan kembali

pada bentuk semula.

3. Sifat kekerasan : artinya tidak mudah mengalami cacat

kalau terkena benturan

4. Sifat dapat ditempa : artinya dalam keadaan pijar / lembek

dapat ditempa dan setelah keadaaan dingin kembali

kekuatanya tidak berubah.

II.2.2.2 Korosi Baja dan Pencegahanya

Mengingat korosi dapat menimnulkan kerugian yang besar,

maka upaya harus dilakukan untuk mencegah proses korosi

pada elemen – elemen struktur. Beberapa metoda pencegahan

korosi telah dikembangkan untuk mengatasinya sebagai

berikut:

1. Metoda pencegahan korosi primair

Biasanya metoda ini cukup mahal, yaitu dengan cara

menambahkan elemen logam tertentu untuk meningkatkan

ketahanan terhadap korosi, contohnya Stainless steel dan

weathering steel.

2. Metoda pencegahan korosi skunder

a. Coating, dilakukan untuk mengisolasi permukaan baja

terhadap air yang mengandung oksigen. Perlindungan yang

9

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

lebih permanen dapat dilakukan dengan lapisan logam seperti

zink, timah, atau tembaga dengan cara disepuh.

b. Electric protection, dilakukan jika pencegahan korosi

sangat diperlukan mengingat elemen struktur itu tidak dapat

direparasi, contohnya tiang pancang.

II.2.2.3 Perlindungan Baja terhadap api

1. Cara pertama untuk melindungi batang struktur baja

dari bahaya kebakaran adalah menyelubunginya /

membungkusnya dengan beton ringan. Pada pembungkusnya

ini agar beton tidak retak karena muai / susut, maka perlu

dipasang tulangan membujur dan sengkang non structural.

Gambar 32. Kolom dan Balok dilindungi beton ringan

2. Cara kedua untuk melindungi struktur baja dari bahaya

kebakaran dilakukan dengan jaringan kawat ayam yang

dipasang membungkus batang struktur.

10

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

Gambar 33. Kolom dan Balok dilindungi mortel ringan

3. Cara ketiga untuk melindungi dari bahaya kebakaran

dilakukan dengan menutup permukaan baja dengan papan yang

terbuat dari asbestos, atau kalsium silikat, atau rockwool dan

direkatkan dengan water glass.

Gambar 34. Kolom dan Balok dilindungi dengan papan

4. Cara keempat adalah dengan penyemprotan (spray).

Ada dua macam cara penyemprotan, yaitu penyemprotan kering

dan penyemprotan basah. Pada penyemprotan kering dipakai

bahan kering seperti asbestos, atau rockwool. Pada

11

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

penyemprotan basah bahan pelindung dan bahan perekat

disemprotkan langsung pada permukaan baja structural. Tebal

lapis pelindung ini tergantung pada tuntutan ketahanan yang

disyaratkan. Tebal minimum untuk lapis pelindung tanpa

tulangan 8mm, untuk pelindung dengan tulangan tebal

minimum 15mm, dan lapis pelindung dengan tebal lebih dari

35mm lebih baik jaringan tulangan dilas (weldmesh).

Gambar 35. Kolom dan Balok dilindungi dengan penyemprotan

II.2.3 Peranan Estetika dalam perancangan arsitektur

Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike. Pertama kali

digunakan oleh filsuf (Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735) untuk

pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.

Menurut ( H.K.Ishar,1992 : 1,2,39,73) yaitu dalam teorinya tentang

keberadaan 3 aspek yang menjadi pertimbangan utama dalam

perancangan arsitektur yaitu aspek fungsi, struktur dan estetika.

Dan dalam penelitian ini peneliti mengkaji beberapa prinsip serta

aspek estetika sebagai tambahan / pendukung untuk perencanaan dan

perancangan hotel kapsul.

12

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:

1. Studi mengenai fenomena estetis

2. Studi mengenai fenomena persepsi

3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis

Selain itu Estetika adalah sebagai filsafat keindahan, erat sekali

dengan seni bangunan. Estetika adalah bahwa “ Konsepsi tentang adanya

tujuan pada objek tapi tujuan itu tidak terwujud dengan tegas “.Berada

pada keselarasan pikiran di imajinasi (dengan dasar bebasnya kerja

imajinasi).

Estetika manyangkut hal – hal yang berkaitan dengan impresi atau

penghayatan dan pemahaman dari manusia si pengamat terhadap suatu

objek, karenanya bersifat visual dan indrawi.

Dan pengaitan dengan struktur kantilever baja adalah bagaimana pola

desain dari prinsip dan aspek estetika tersebut dapat disesuaikan konsep

Kontemporer modern.

II.2.3.1 Prinsip – prinsip estetika

1. Principle of Unity (prinsip kesatuan yang utuh) setiap unsur perlu

adanya hubungan yang saling timbal balik dan mengikat

2. Principle of Theme (asas tema), ada sebuah tema yang mengikat

sehingga tidak membosankan

3. Principle of Balance (asas keseimbangan), dicapai dengan adanya

kesamaan dari unsur-unsur yang saling berlawanan,saling

memerluakan.

13

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPeranan Estetika dalam perancangan arsitektur Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aisthetike

4. Principle of Evolution ( asas perkembangan), makna keseluruhan

dicapai dengan kesatuan proses.

5. Principle of Hierarchy (asas tata jenjang), adanya unsur yang

memimpin/yang lebih penting dari unsur-unsur yang lain.

Prinsip – prinsip estetika diatas

II.2.3.2 Aspek – aspek estetika

1. Komposisi (perpaduan gubahan bentuk, olahan permukaan)

2. Unity (kesatuan, unsur pengikut)

3. Balance(keseimbangan)

4. Kontras (pembedaan : aksentuasi,kontras,klimaks)

5. Irama ( urutan atau pengulangan)

6. Ekspresi ( komunikasi, pesan, imagi)

7. Proporsi (perbandingan antara bagian – bagian bangunan)

14