36
Penelitian Hazard Kuli Bangunan Disusun oleh HUKI CHANDRA X IPA 6 Guru Pembimbing Drs.Oan Hasanuddin,sAg,RO, AKPI MA,M.Koster

X 6.04.huki.hazard

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: X 6.04.huki.hazard

Penelitian Hazard Kuli Bangunan

• Disusun oleh HUKI CHANDRA X IPA 6

• Guru PembimbingDrs.Oan Hasanuddin,sAg,RO,AKPI MA,M.Koster

Page 2: X 6.04.huki.hazard

Latar Belakang

• Minimnya pendidikan salah satu paktor• persaingan antara sesama pekerja • resiko yang berbahaya• sering kali mengalami kecelakaan • karena telah terbiasa , sehingga sering

mengabaikan perlengkapan • tuntutan kebutuhan hidup, dan tanggung

jawab terhadap keluarga

Page 3: X 6.04.huki.hazard

Latar Belakang

Pendapatan/upah yang mereka terima masih jauh dari kata layak

Keahlian mereka dalam membuat bangunan megah tidak sebanding dengan bangunan tempat mereka tinggal

Kalaupun mereka punya rumah keadaannya begitu sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan pendapatan/ upah yang mereka terima hanya bisa untuk makan alakadarnya,

Page 4: X 6.04.huki.hazard

Tujuan Penelitian

1. Tujuan UmumUntuk mengetahui

bagaimana manajemen risiko pada pekerjaan kuli-kuli

bangunan di Panam,Pekanbaru.

Page 5: X 6.04.huki.hazard

2. Tujuan Khusus• Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada

kuli bangunan• Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko

pada kuli bangunan• Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko

pada kuli bangunan.• Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko

pada kuli bangunan.• Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem

risiko pada kuli bangunan.

Page 6: X 6.04.huki.hazard

Manfaat Penelitian Bagi Pekerja Bangunan• menjadi referensi bagi kuli bangunan tentang potensi bahaya

kecelakaan • mengetahui pengendalian risiko guna mengurangi bahaya

kecelakaan kerja pada kuli bangunan.

Bagi penulis• Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko

khususnya bagi kuli bangunan • Bahan membuat karya monumental tentang Hazard dan K3

sesuai dengan kurikulum pelajaran.

Page 7: X 6.04.huki.hazard

Proses Kegiatan

1.Persiapan

A.Izin Wawancara:Diawali dengan izin dari ketua proyek untuk mengambil data.

B. Proses penelitian dilakukan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 26-28 Januari 2013.

C. 3.Menyiapkan lahan dan sketsa rancangan konstruksi bangunan yang ingin dikerjakan.4Menyiapkan Diri Sendiri (Kuli Bangunan)

Page 8: X 6.04.huki.hazard

2.Mekanisme Proyek Bangunan

• Pondasi, Sloof• Balok Latai• Potongan Bangunan• Atap• Plafond• Pola Lantai• Peletakan Pintu dan Jendela

Page 9: X 6.04.huki.hazard

Management Risiko

– Ruang Lingkup Management Risiko• Dilakukan di bangunan ruko Jln .Hr.Soebrantas,

Panam Pekanbaru– Personil Yang Terlibat

• Personil inti/ yang dinilai risikonya:a.Kuli bangunan sejumlah 15(Lima belas orang).b.Pelaksanaproyek

• Personil lain yang terlibat dalamproyek:a. Menajer proyekb. .Arsitek bangunan

Persia-pan

Page 10: X 6.04.huki.hazard

Manajement risiko(PERSIAPAN)

Standar penentuan Kriteria Risiko• Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian

ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko.

Mekanisme Pelaporan• Laporan diberikan kepada guru pembina PLH Abi Oan Hasanudin Dokument yang terkait• Hasil wawancara dengan ketua TNC, praktisi bekam, dan pasien.• Dokumentasi foto.• Literature/ referensi serta hasil penelitian

Page 11: X 6.04.huki.hazard

Manajemen Risiko (identifikasi bahaya)

Tukang bangunan atau pekerja konstruksi. Rata-rata pendapatan tahunan pekerja konstruksi yaitu sekitar $66,422 dan tingkat kematiannya kira-kira 18.3 orang per 100,000 pekerja.

Pekerjaan ini termasuk berbahaya karena pekerja konstruksi mesti bisa bekerja di berbagai tingkat ketinggian dan gak mungkin mereka bisa tidak masuk kerja, tidak peduli entah tempatnya sangat tinggi, licin, terjal, bahkan di jalan layang atau jalan tol yang ramai.

Lebih parahnya lagi, pekerja konstruksi sering kerja menggunakan bahan-bahan peledak (apalagi kalau kerja di pegunungan) dan alat-alat berat buat ngebor

Page 12: X 6.04.huki.hazard

Tidak memakai alas tangan ketika menggergaji,posisi

agak bungkuk dan jongkok

Page 13: X 6.04.huki.hazard

Ketika mengecat posisi leher terlalu ke atas dan tidak memakai masker

Page 14: X 6.04.huki.hazard

KONDISI TANAH

TERLALU LICIN

Page 15: X 6.04.huki.hazard

Tangga ku rang kuat,bisa lapuk,dan per

lu keseim bangan untuk menaikinya

,tangga kurang

Tidak memakai Helm Proyek

Page 16: X 6.04.huki.hazard

Banyak kawat,paku,kayu,dll berserakan

Page 17: X 6.04.huki.hazard

Paku masih tertancap pada kayu dan berserakan di tanah

Besi melintang di sepanjang dinding bangunan

Page 18: X 6.04.huki.hazard

No Hazard

Contoh Resiko Konsekuensi

1 Biologis Cacing (anelida)pada bahan bangunan tanah dan pasir

Masuk telur cacing

Cacingan dan gatal-gatal

Bakteri (terkena paku berkarat)

Terkena paku atau besi berkarat

Dapat meracuni tubuh bila termakan dan terkena penyakit TBC dan tetanus

Jamur pada tempat lembab yaitu kayu basah

Infeksi jamur Menimbulkan panu dan kurap

3. ANALISA RISIKOManajement Resiko(Kemungkinan terjadi jenis bahaya,risiko dan konsekuensi dari:

Page 19: X 6.04.huki.hazard

2 Kimia

Air kotor (sudah ter campur se nyawa lain)

Terkena zat yang ber bahaya (korosif)

Menyebabkan iritasi kulit

Terhirup cat Pusing,se sak napas

Terkena penyakit pernapasan

Tercium serpihan kayu

Hidung tersumbat

Pernapasan tidak lancar

Page 20: X 6.04.huki.hazard

3 Fisik Tekanan terlalu besar kepada tangan ketika mengangkat besi

Bisa mengakibatkan cedera pada tangan

Tangan bisa terki lir,penat karena terlalu lelah.

Suhu Udara panas

Kekurangan cairan tubuh

Kepala pusing, stamina berku rang

Page 21: X 6.04.huki.hazard

4 Psiko logi

Kurang istira hat

Lelah Capek, lemas, badan oyong-oyong.

Terlalu lama bekerja

Stress Kepala pening,badan pegal

Page 22: X 6.04.huki.hazard

5 Ergo nomik

Memotong besi jongkok

Keram pada kaki dan lutut

Gangguan pada tulang dan sendi

Menggergaji tidak menggunakan alas tangan

Tangan terkupas-kupas

Luka-luka dan bengkak

Leher terlalu ke atas ketika mengecat dinding bangunan

Lelah Gangguan otot leher

Buru-buru menggergaji

Terluka,cepat lelah

Tangan terpotong, luka

Membungkuk ketika merapikan tiang beton bagian bawah

Kifosis Bungkuk

Page 23: X 6.04.huki.hazard

3. ANALISA RISIKO2) Bentuk analisa

semikualitatifMANAJEMEN RISIKO

Tingkat Keparahan

Kemungkinan TerjadiJarang Terjadi

(1)

Kurang mungkin terjadi (2)

Mungkin terjadi (3)

Sangat Mungkin terjadi (4)

Hampir Pasti terjadi

(5)(1)

Tidak ada pengaruh

(2)Pengaruh sangat ringan

Terlalu lama bekerja

4

Panas matahari(Suhu udara)tinggi Kurang istirahat

8

Page 24: X 6.04.huki.hazard

MANAJEMEN RISIKOTingkat Keparahan

Kemungkinan TerjadiJarang Terjadi

(1)

Kurang mungkin terjadi (2)

Mungkin terjadi

(3)

Sangat Mungkin terjadi (4)

Hampir Pasti terjadi

(5)(3)

Pengaruh ringan Air kotor

(tercampur senyawa lain)

9

Leher terlalu ke atas saat menge cat dinding

12

Membungkuk ketika merapi kan tiang be ton bagian ba wah

Cacing (ANELIDA

15

3. ANALISA RISIKO2) Bentuk analisa semikualitatif

Page 25: X 6.04.huki.hazard

MANAJEMEN RISIKOTingkat Keparahan

Kemungkinan TerjadiJarang Terjadi

(1)

Kurang mungkin terjadi (2)

Mungkin terjadi

(3)

Sangat Mungkin terjadi (4)

Hampir Pasti terjadi

(5)

(4)Pengaruh serius

Memotong besi dengan jongkok

Tekanan terlalu besar kepada tangan ketika

mengangkat besi

12

Terhirup cat Tercium serpihan kayu

16

Virus,bakteri, jamur

20

(5)Pengaruh

fatalBuru-buru

menggergajiTidak

menggunakan alas tangan ketika menggergaji

15

3. ANALISA RISIKO2) Bentuk analisa semikualitatif

Page 26: X 6.04.huki.hazard

NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN

1 Virus,bakteri,jamur

20 Hampir pasti terjadi

Pengaruh serius

2 Tercium serpihan kayu

16 Sangat mungkin terjadi

Pengaruh serius

3. Tidak

menggunakan alas tangan

ketika menggergaji

15 Mungkin terjadi

Pengaruh fatal

4Buru-buru

menggergaji

15 Mungkin terjadi

Pengaruh fatal

Evaluasi ResikoPerioritas Resiko dan Tafsirannya

Page 27: X 6.04.huki.hazard

5

6

Membungkuk ketika merapikan tiang beton bagian bawah

Cacing (ANELIDA)

15

15

Hampir pasti terjadi

Pengaruh ringanHampir pasti

terjadiPengaruh ringan

7 Tekanan terlalu besar kepada tangan ketika mengangkat besi

12 Mungkin terjadi

Pengaruh serius

Page 28: X 6.04.huki.hazard

8 Memotong besi dengan jongkok

12 Mungkin terjadi

Pengaruh serius

9 Leher terlalu ke atas saat mengecat

dinding

12 Sangat mungkin terjadi

Pengaruh ringan

10 Air kotor (tercampur senyawa

lain)

9 Mungkin terjadi

Pengaruh ringan

Page 29: X 6.04.huki.hazard

11 Kurang istirahat

8 Sangat mungkin terjadi

Pengaruh sangat ringan

12 Panas matahari(Suhu udara)tinggi

8 Sangat mungkin terjadi

Pengaruh sangat ringan

13 Terlalu lama bekerja

4 Kurang mungkin terjadi

Pengaruh sangat ringan

Page 30: X 6.04.huki.hazard

Pengendalian ResikoNO. HAZARD PENGENDALIAN

1 Virus Memakai APD

Paku yang digunakan usahakan tidak berkarat

Memakai alas kaki saat bekerja (sepatu boot)

2 Terhirup serbuk kayu Wajib memakai APD

3 Tidak menggunakan APD saat menggergaji

Memakai APD atau minimal sarung tangan

saja

Page 31: X 6.04.huki.hazard

Pengendalian Resiko4 Buru-buru

menggergajiLebih berhati-hati dan tidak terburu-buru

Mengutamakan keselamatan

5 Merapikan tiangBeton denganmembungkuk

Menyediakan meja/wadah

memotong kayu yang sesuai

agar tidak perlu membungkuk

Page 32: X 6.04.huki.hazard

Pengendalian Resiko6

7

8

Cacing

Tekanan terlalu besar kepada tangan ketika mengangkat besi

Memotong besi dengan jongkok

Memakai sarung tangan,

dan alas kaki yang panjang misalnya

sepatu boot

Mengangkat beban dengan pesawat

Sederhana seperti gerobak

Mencari tempat duduk saat

memotongbesi

Page 33: X 6.04.huki.hazard

Pengendalian Resiko9 Leher terlalu ke

atas saat menge- cat dinding

Gunakan alat bantu seperti

meja untuk mengecat

dinding yang atas

10 Air Kotor (tercampur

senyawa lain) misalnya air comberan.

Memakai sepatu boot,

namun sebaiknya menimbun tanah

agar air tidak

tergenang

Page 34: X 6.04.huki.hazard

Pengendalian Resiko11 Kurang istirahat Istirahat dan makan

yang cukup untuk mengganti energi

yang terkuras

12 Panas matahari Menyediakan tempat berteduh dan memakai

kipas angin

13 Terlalu lama bekerja Dibutuhkan istirahat karena jika konsentrasi

menurun akan mengakibatkan hal

fatal

Page 35: X 6.04.huki.hazard

Penutup• Kesimpulan• 1.Proyek Pembangunan adalah suatu rangkaian proses

kegiatan pembangunan untuk membangun lingkungan binaan bangunan.Untuk lebih terbinanya kembali dan lebih terstandarisasi secara nasional, maka sudah dibentuk Asosiasi Tukang Bangunan (ATB).

• 2.Proyek pembangunan sudah melakukan SOP secara ketat, hanya kekurangan ergonomik, yaitu ketika menggergaji terlalu bungkuk

• 3. penulis mendapatkan 13 (Tiga belas) tingkat risiko dari kegiatan proyek pembangunan. Dengan analisa semi kualitatif, didapatkan skor tertinggi 20 disebabkan biologi skor minimal adalah 4 dari faktor ergonomik

Page 36: X 6.04.huki.hazard

Penutup

Saran-saran

Untuk selalu diadakan pelatihan secara berkala bagi para pekerja bangunan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

Para kuli bangunan sebaiknya bergabung dalam Asosiasi Tukang Bangunan (ATB) untuk mendapatkan peningkatan kualitas dan advokasi apabila mendapatkan permasalahan di lapangan.