Upload
kichan19pku
View
452
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Penelitian Hazard Kuli Bangunan
• Disusun oleh HUKI CHANDRA X IPA 6
• Guru PembimbingDrs.Oan Hasanuddin,sAg,RO,AKPI MA,M.Koster
Latar Belakang
• Minimnya pendidikan salah satu paktor• persaingan antara sesama pekerja • resiko yang berbahaya• sering kali mengalami kecelakaan • karena telah terbiasa , sehingga sering
mengabaikan perlengkapan • tuntutan kebutuhan hidup, dan tanggung
jawab terhadap keluarga
Latar Belakang
Pendapatan/upah yang mereka terima masih jauh dari kata layak
Keahlian mereka dalam membuat bangunan megah tidak sebanding dengan bangunan tempat mereka tinggal
Kalaupun mereka punya rumah keadaannya begitu sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan pendapatan/ upah yang mereka terima hanya bisa untuk makan alakadarnya,
Tujuan Penelitian
1. Tujuan UmumUntuk mengetahui
bagaimana manajemen risiko pada pekerjaan kuli-kuli
bangunan di Panam,Pekanbaru.
2. Tujuan Khusus• Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada
kuli bangunan• Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko
pada kuli bangunan• Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko
pada kuli bangunan.• Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko
pada kuli bangunan.• Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem
risiko pada kuli bangunan.
Manfaat Penelitian Bagi Pekerja Bangunan• menjadi referensi bagi kuli bangunan tentang potensi bahaya
kecelakaan • mengetahui pengendalian risiko guna mengurangi bahaya
kecelakaan kerja pada kuli bangunan.
Bagi penulis• Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko
khususnya bagi kuli bangunan • Bahan membuat karya monumental tentang Hazard dan K3
sesuai dengan kurikulum pelajaran.
Proses Kegiatan
1.Persiapan
A.Izin Wawancara:Diawali dengan izin dari ketua proyek untuk mengambil data.
B. Proses penelitian dilakukan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 26-28 Januari 2013.
C. 3.Menyiapkan lahan dan sketsa rancangan konstruksi bangunan yang ingin dikerjakan.4Menyiapkan Diri Sendiri (Kuli Bangunan)
2.Mekanisme Proyek Bangunan
• Pondasi, Sloof• Balok Latai• Potongan Bangunan• Atap• Plafond• Pola Lantai• Peletakan Pintu dan Jendela
Management Risiko
– Ruang Lingkup Management Risiko• Dilakukan di bangunan ruko Jln .Hr.Soebrantas,
Panam Pekanbaru– Personil Yang Terlibat
• Personil inti/ yang dinilai risikonya:a.Kuli bangunan sejumlah 15(Lima belas orang).b.Pelaksanaproyek
• Personil lain yang terlibat dalamproyek:a. Menajer proyekb. .Arsitek bangunan
Persia-pan
Manajement risiko(PERSIAPAN)
Standar penentuan Kriteria Risiko• Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian
ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko.
Mekanisme Pelaporan• Laporan diberikan kepada guru pembina PLH Abi Oan Hasanudin Dokument yang terkait• Hasil wawancara dengan ketua TNC, praktisi bekam, dan pasien.• Dokumentasi foto.• Literature/ referensi serta hasil penelitian
Manajemen Risiko (identifikasi bahaya)
Tukang bangunan atau pekerja konstruksi. Rata-rata pendapatan tahunan pekerja konstruksi yaitu sekitar $66,422 dan tingkat kematiannya kira-kira 18.3 orang per 100,000 pekerja.
Pekerjaan ini termasuk berbahaya karena pekerja konstruksi mesti bisa bekerja di berbagai tingkat ketinggian dan gak mungkin mereka bisa tidak masuk kerja, tidak peduli entah tempatnya sangat tinggi, licin, terjal, bahkan di jalan layang atau jalan tol yang ramai.
Lebih parahnya lagi, pekerja konstruksi sering kerja menggunakan bahan-bahan peledak (apalagi kalau kerja di pegunungan) dan alat-alat berat buat ngebor
Tidak memakai alas tangan ketika menggergaji,posisi
agak bungkuk dan jongkok
Ketika mengecat posisi leher terlalu ke atas dan tidak memakai masker
KONDISI TANAH
TERLALU LICIN
Tangga ku rang kuat,bisa lapuk,dan per
lu keseim bangan untuk menaikinya
,tangga kurang
Tidak memakai Helm Proyek
Banyak kawat,paku,kayu,dll berserakan
Paku masih tertancap pada kayu dan berserakan di tanah
Besi melintang di sepanjang dinding bangunan
No Hazard
Contoh Resiko Konsekuensi
1 Biologis Cacing (anelida)pada bahan bangunan tanah dan pasir
Masuk telur cacing
Cacingan dan gatal-gatal
Bakteri (terkena paku berkarat)
Terkena paku atau besi berkarat
Dapat meracuni tubuh bila termakan dan terkena penyakit TBC dan tetanus
Jamur pada tempat lembab yaitu kayu basah
Infeksi jamur Menimbulkan panu dan kurap
3. ANALISA RISIKOManajement Resiko(Kemungkinan terjadi jenis bahaya,risiko dan konsekuensi dari:
2 Kimia
Air kotor (sudah ter campur se nyawa lain)
Terkena zat yang ber bahaya (korosif)
Menyebabkan iritasi kulit
Terhirup cat Pusing,se sak napas
Terkena penyakit pernapasan
Tercium serpihan kayu
Hidung tersumbat
Pernapasan tidak lancar
3 Fisik Tekanan terlalu besar kepada tangan ketika mengangkat besi
Bisa mengakibatkan cedera pada tangan
Tangan bisa terki lir,penat karena terlalu lelah.
Suhu Udara panas
Kekurangan cairan tubuh
Kepala pusing, stamina berku rang
4 Psiko logi
Kurang istira hat
Lelah Capek, lemas, badan oyong-oyong.
Terlalu lama bekerja
Stress Kepala pening,badan pegal
5 Ergo nomik
Memotong besi jongkok
Keram pada kaki dan lutut
Gangguan pada tulang dan sendi
Menggergaji tidak menggunakan alas tangan
Tangan terkupas-kupas
Luka-luka dan bengkak
Leher terlalu ke atas ketika mengecat dinding bangunan
Lelah Gangguan otot leher
Buru-buru menggergaji
Terluka,cepat lelah
Tangan terpotong, luka
Membungkuk ketika merapikan tiang beton bagian bawah
Kifosis Bungkuk
3. ANALISA RISIKO2) Bentuk analisa
semikualitatifMANAJEMEN RISIKO
Tingkat Keparahan
Kemungkinan TerjadiJarang Terjadi
(1)
Kurang mungkin terjadi (2)
Mungkin terjadi (3)
Sangat Mungkin terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)(1)
Tidak ada pengaruh
(2)Pengaruh sangat ringan
Terlalu lama bekerja
4
Panas matahari(Suhu udara)tinggi Kurang istirahat
8
MANAJEMEN RISIKOTingkat Keparahan
Kemungkinan TerjadiJarang Terjadi
(1)
Kurang mungkin terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)(3)
Pengaruh ringan Air kotor
(tercampur senyawa lain)
9
Leher terlalu ke atas saat menge cat dinding
12
Membungkuk ketika merapi kan tiang be ton bagian ba wah
Cacing (ANELIDA
15
3. ANALISA RISIKO2) Bentuk analisa semikualitatif
MANAJEMEN RISIKOTingkat Keparahan
Kemungkinan TerjadiJarang Terjadi
(1)
Kurang mungkin terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)
(4)Pengaruh serius
Memotong besi dengan jongkok
Tekanan terlalu besar kepada tangan ketika
mengangkat besi
12
Terhirup cat Tercium serpihan kayu
16
Virus,bakteri, jamur
20
(5)Pengaruh
fatalBuru-buru
menggergajiTidak
menggunakan alas tangan ketika menggergaji
15
3. ANALISA RISIKO2) Bentuk analisa semikualitatif
NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN
1 Virus,bakteri,jamur
20 Hampir pasti terjadi
Pengaruh serius
2 Tercium serpihan kayu
16 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh serius
3. Tidak
menggunakan alas tangan
ketika menggergaji
15 Mungkin terjadi
Pengaruh fatal
4Buru-buru
menggergaji
15 Mungkin terjadi
Pengaruh fatal
Evaluasi ResikoPerioritas Resiko dan Tafsirannya
5
6
Membungkuk ketika merapikan tiang beton bagian bawah
Cacing (ANELIDA)
15
15
Hampir pasti terjadi
Pengaruh ringanHampir pasti
terjadiPengaruh ringan
7 Tekanan terlalu besar kepada tangan ketika mengangkat besi
12 Mungkin terjadi
Pengaruh serius
8 Memotong besi dengan jongkok
12 Mungkin terjadi
Pengaruh serius
9 Leher terlalu ke atas saat mengecat
dinding
12 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh ringan
10 Air kotor (tercampur senyawa
lain)
9 Mungkin terjadi
Pengaruh ringan
11 Kurang istirahat
8 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh sangat ringan
12 Panas matahari(Suhu udara)tinggi
8 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh sangat ringan
13 Terlalu lama bekerja
4 Kurang mungkin terjadi
Pengaruh sangat ringan
Pengendalian ResikoNO. HAZARD PENGENDALIAN
1 Virus Memakai APD
Paku yang digunakan usahakan tidak berkarat
Memakai alas kaki saat bekerja (sepatu boot)
2 Terhirup serbuk kayu Wajib memakai APD
3 Tidak menggunakan APD saat menggergaji
Memakai APD atau minimal sarung tangan
saja
Pengendalian Resiko4 Buru-buru
menggergajiLebih berhati-hati dan tidak terburu-buru
Mengutamakan keselamatan
5 Merapikan tiangBeton denganmembungkuk
Menyediakan meja/wadah
memotong kayu yang sesuai
agar tidak perlu membungkuk
Pengendalian Resiko6
7
8
Cacing
Tekanan terlalu besar kepada tangan ketika mengangkat besi
Memotong besi dengan jongkok
Memakai sarung tangan,
dan alas kaki yang panjang misalnya
sepatu boot
Mengangkat beban dengan pesawat
Sederhana seperti gerobak
Mencari tempat duduk saat
memotongbesi
Pengendalian Resiko9 Leher terlalu ke
atas saat menge- cat dinding
Gunakan alat bantu seperti
meja untuk mengecat
dinding yang atas
10 Air Kotor (tercampur
senyawa lain) misalnya air comberan.
Memakai sepatu boot,
namun sebaiknya menimbun tanah
agar air tidak
tergenang
Pengendalian Resiko11 Kurang istirahat Istirahat dan makan
yang cukup untuk mengganti energi
yang terkuras
12 Panas matahari Menyediakan tempat berteduh dan memakai
kipas angin
13 Terlalu lama bekerja Dibutuhkan istirahat karena jika konsentrasi
menurun akan mengakibatkan hal
fatal
Penutup• Kesimpulan• 1.Proyek Pembangunan adalah suatu rangkaian proses
kegiatan pembangunan untuk membangun lingkungan binaan bangunan.Untuk lebih terbinanya kembali dan lebih terstandarisasi secara nasional, maka sudah dibentuk Asosiasi Tukang Bangunan (ATB).
• 2.Proyek pembangunan sudah melakukan SOP secara ketat, hanya kekurangan ergonomik, yaitu ketika menggergaji terlalu bungkuk
• 3. penulis mendapatkan 13 (Tiga belas) tingkat risiko dari kegiatan proyek pembangunan. Dengan analisa semi kualitatif, didapatkan skor tertinggi 20 disebabkan biologi skor minimal adalah 4 dari faktor ergonomik
Penutup
Saran-saran
Untuk selalu diadakan pelatihan secara berkala bagi para pekerja bangunan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
Para kuli bangunan sebaiknya bergabung dalam Asosiasi Tukang Bangunan (ATB) untuk mendapatkan peningkatan kualitas dan advokasi apabila mendapatkan permasalahan di lapangan.