Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Dalam penelitian tentang “ Efisiensi Intellectual Capital dan
Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas” membutuhkan kajian teori sebagai
berikut :
2.1.1 Pengertian Intellectual Capital
Sebagian besar mendefinisikan bahwa Intellectual Capital
merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai
yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari Intellectual
Capital yaitu aset tersebut dipandang sebagai sumber profit ekonomi di
masa depan, tidak ada secara fisik, namun dapat dipelihara dan
diperdagangkan oleh perusahaan. Secara garis besar Intellectual Capital
dibagi dalam tiga kelompok besar meliputi :
1. Human Capital
Human Capital meliputi sumber daya manusia di dalam organisasi
(yaitu sumber daya tenaga kerja) dan sumber daya eksternal yang
berkaitan dengan organisasi, seperti konsumen dan pemasok.
2. Structural Capital
Structural Capital adalah pengetahuan yang dimiliki oleh
organisasi secara keseluruhan dalam hal teknologi, penemuan, data,
publikasi, strategi, dan budaya, serta rutinitas organisasi dan prosedur.
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
12
Structural Capital mengacu pada hal-hal seperti rutinitas organisasi,
prosedur, sistem, budaya, sistem perangkat lunak, dan database.
3. Relational (Customer) Capital
Customer Capital merupakan hubungan antara organisasi dengan
orang-orang yang berbisnis dengan organisasi tersebut. Customer Capital
merupakan kecenderungan pelanggan pada suatu perusahaan untuk tetap
melakukan bisnis dengan perusahaan tersebut.
Metode Value Added Intellectual Capital (VAICTM) yang
dikembangkan oleh Pulic (1998), metode ini didesain untuk menyajikan
informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible
asset) dan aset tak berwujud (intangible assets). VAICTM merupakan
instrumen untuk mengukur kinerja atau kemampuan intelektual
perusahaan. VAICTM menunjukan total value creation efficiency dari dua
sumber daya utama, yaitu Intellectual Capital dan financial capital.
Dengan kata lain, VAICTM digunakan untuk mengukur efisiensi dari dua
sumber daya utama perusahaan yaitu Intellectual Capital dan financial
capital.
2.1.2 Profitabilitas
Bagi perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan paling utama
adalah mendapatkan keuntungan yang optimal. Meskipun demikian
masalah profitabilitas adalah lebih penting dari pada masalah laba, karena
laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bagi perusahaan tersebut
telah bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
13
membandingkan laba usaha perusahaan tersebut atau dengan kata lain
adalah menghitung profitabilitasnya.
Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas, yaitu rasio yang
digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan
keuntungan (Desy, 2012).
Profitabilitas suatu perusahaan merupakan pencerminan
kemampuan modal perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Oleh
karenanya, profitabilitas merupakan pencerminan efisiensi suatu
perusahaan di dalam menggunakan modal kerja, maka cara menggunakan
tingkat profitabilitas untuk ukuran efisiensi suatu perusahaan merupakan
cara yang baik. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on
Assets (ROA).
Return on Asset (ROA) adalah rasio profitabilitas kunci yang
mengukur jumlah profit yang diperoleh untuk tiap rupiah aset yang
perusahaan miliki. Return on Asset (ROA) memperlihatkan kemampuan
perusahaan dalam melakukan efisiensi penggunaan total aset untuk
operasional perusahaan.
2.1.3 Resources Based Theory/Resources Based View
Resources Based View (RBV) dipelopori oleh Penrose (1959), teori
ini berpendapat bahwa perusahaan memeperoleh keunggulan kompetitif
dan kinerja keuangan yang baik dengan cara memiliki, menguasai, dan
memanfaatkan aset-aset strategis yang penting (Wernerfelt, 1984). Teori
Resources Based View memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
14
daya dan kemampuan (Penrose, 1959; Wernerfelt, 1984). Perbedaan
sumber daya dan kemampuan perusahaan dengan perusahaan pesaing akan
memberikan keuntungan kompetitif (Peteraf, 1993). Asumsi Resources
Based View yaitu bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan
perusahaan lain untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan
mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai dengan kemampuan
perusahaan.
Cheng et al., (2010) menjelaskan bahwa dalam teori Resources
Based View, untuk mengembangkan keunggulan kompetitif, perusahaan
harus memiliki sumber daya dan kemampuan yang superior dan melebihi
para pesaing atau kompetitor.
2.1.4 Knowledge Based View
Pandangan berbasis pengetahuan perusahaan atau Knowledge
Based View (KBV) adalah ekstensi baru dari pandangan berbasis sumber
daya perusahaan Resource-Based View (RBV) dari perusahaan dan
memberikan teoritis yang kuat dalam mendukung modal intelektual.
Knowledge Based View (KBV) berasal dari Resources Based View (RBV)
dan menunjukkan bahwa pengetahuan dalam berbagai bentuknya adalah
kepentingan sumber daya (Grant, 1996; Machlup, 1984). Asumsi dasar
teori berbasis pengetahuan perusahaan berasal dari pandangan berbasis
sumber daya perusahaan. Namun, pandangan berbasis sumber daya
perusahaan tidak memberikan pengakuan akan pengetahuan yang
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
15
memadai. Teori berbasis pengetahuan perusahaan menguraikan
karakteristik khas sebagai berikut:
1. Pengetahuan memegang makna yang paling strategis di perusahaan.
2. Kegiatan dan proses produksi di perusahaan melibatkan penerapan
pengetahuan.
3. Individu-individu dalam organisasi tersebut yang bertanggung jawab
untuk membuat, memegang, dan berbagi pengetahuan.
Pendekatan Knowledge Based View membentuk dasar untuk
membangun keterlibatan modal manusia dalam kegiatan rutin perusahaan.
Hal ini dicapai melalui peningkatan keterlibatan karyawan dalam
perumusan tujuan operasional dan jangka panjang perusahaan. Dalam
pandangan berbasis pengetahuan, perusahaan mengembangkan
pengetahuan baru yang penting untuk keuntungan kompetitif dari
kombinasi unik yang ada pada pengetahuan (Fleming 2001, Nelson dan
Winter 1982). Dalam era persaingan yang ada saat ini, perusahaan sering
bersaing dengan mengembangkan pengetahuan baru yang lebih cepat
daripada pesaing mereka. Knowledge-Based Theory mengidentifikasi
dalam pengetahuan, yang ditandai oleh kelangkaan dan sulit untuk
mentransfer dan mereplikasi, merupakan sebuah sumber daya penting
untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
16
2.1.5 Definisi dan Jenis Bank
Bank merupakan lembaga keuangan yang menawarkan jasa
keuangan seperti kredit, tabungan, pembayaran jasa, dan melakukan
fungsi-fungsi keuangan lainnya secara profesional. Keberhasilan sebuah
bank ditentukan oleh kemampuan mengidentifikasi permintaan masyarakat
akan jasa-jasa keuangan kemudian memberikan pelayanan secara efisien
dan menjualnya dengan harga yang bersaing.
Berdasarkan PSAK No. 31, bank adalah suatu lembaga yang
berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara
pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (Surplus Unit) dengan pihak-
pihak yang memerlukan dana (Deficit Unit), serta sebagai lembaga yang
berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
Pada Pasal 1 (butir 2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang
Perbankan, dikatakan bahwa “Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Usaha pokok bank adalah
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, seperti
tabungan, deposito, maupun giro, dan menyalurkan dana simpanan
tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan, baik dalam bentuk kredit
maupun bentuk-bentuk lainnya (Fahmi, 2010).
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
17
Beberapa bank dapat diklasifikasikan berdasarkan kepemilikan dan
klasifikasi bank berdasarkan fungsi atau status operasi. Klasifikasi bank
berdasarkan kepemilikan yaitu bank asing. Bank asing yaitu bank yang
mayoritas sahamnya dimiliki pihak asing, yang membuka kantor cabang di
Indonesia sedangkan kantor pusatnya berada di luar negeri (Nainggolan,
2009 dalam Fahmi 2010). Sedangkan klasifikasi bank berdasarkan fungsi
atau status operasi yaitu bank umum atau bank komersial. Pada Pasal 1
(butir 3) UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan, disebutkan bahwa “Bank umum adalah
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran”.
Dari beberapa definisi bank dapat disimpulkan bahwa bank adalah
lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan
dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar lalu
lintas pembayaran. Atau dengan kata lain bank adalah suatu lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit serta jasa-jasa dalam
lalu lintas pembayaran dan peredaran uang (Rosy, 2009).
2.1.6 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang berhubungan
dengan pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan
digunakan sebagai referensi serta pembanding dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
18
1. Selvi dan Golrida (2013), telah melakukan penelitian mengenai
“Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan”. Dengan
hasil penelitian bahwa Intellectual Capital mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan. Capital Employed Efficiency (CEE)
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan, baik dengan
Return on Equity (ROE) maupun dengan Earning per Share (EPS).
Walaupun dalam model model ROE bukti empiris menunjukan bahwa
Human Capital Efficiency berpengaruh signifikan terhadap Return on
Equity (ROE), namun dengan model Earning per Share (EPS) bukti
empiris belum menunjukan pengaruh signifikan Human Capital
Efficiency (HCE) terhadap EPS.
Analisa atas Structural Capital Efficiency (SCE) juga
menunjukan hasil yang tidak konsisten antara model Return on Equity
(ROE), dan model Earning per Share (EPS). Pada model Earning per
Share (EPS) bukti empiris menunjukan pengaruh signifikan Structural
Capital Efficiency (SCE) terhadap Earning per Share (EPS), namun
dengan model Return on Equity (ROE), Structural Capital Efficiency
(SCE) belum terbukti signifikan terhadap Return on Equity (ROE).
2. Rizki (2012), dengan judul penelitian “Pengaruh Intellectual Capital
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Intellectual Capital memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
keuangan perusahaan, yang diwakili oleh Return on Asset (ROA) dan
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
19
Return on Equity (ROE). Sedangkan Growth of Reveneu (GR) tidak
dipengaruhi secara signifikan oleh Intellectual Capital.
3. Putu dan Ida (2012), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Intellectual Capital pada Kinerja Keuangan Di Bursa Efek Indonesia”.
Dengan hasil penelitian yaitu Intellectual Capital dengan metode
Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM) berpengaruh positif
pada Return on Assets (ROA). Intellectual Capital dengan Market to
Book Value (MBV) berpengaruh positif pada Return on Assets (ROA)..
4. Fahmi (2009), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap Return on Asset Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2007 sampai
2009”. Dengan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Human
Capital Efficiency (HCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return
on Asset perusahaan perbankan. Variabel Structural Capital Efficiency
(SCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset
perushaan perbankan. Variabel Capital Employed Efficiency (CEE)
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Return on Asset
perusahaan perbankan. Variabel Value Added Intellectual Coefficient
(VAICTM) yang terdiri dari Human Capital Efficiency (HCE),
Structural Capital Efficiency (SCE), dan Capital Employed Efficiency
(CEE) secara bersamaan (simultan) berpengaruh positif secara
signifikan terhadap Return on Asset (ROA) perusahaan perbankan.
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
20
5. Kirmizi dan Jessica (2011), dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan (Pada Perusahaan
LQ45 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”. Hasil dari penelitian
yang dilakukan yaitu bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
nilai tambah dari modal yang digunakan (Capital Employed) dan nilai
tambah modal yang berasal dari sumber daya manusia (Human
Capital) terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui earning per
share selama tahun pengamatan yaitu dari tahun 2007 hingga tahun
2009.
6. Rousilita (2012), dengan penelitian yang berjudul "Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan
Penilaian Pasar Pada Perusahaan Yang Go Public Di Indoesia Pada
Tahun 2005-2007". Hasil penelitian memberikan bukti bahwa
intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
(positif) dan produktivitas (negatif), namun tidak berpengaruh
signifikan terhadap penilaian pasar. Physical capital tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas, produktivitas, dan penilaian pasar.
Human capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan
penilaian pasar. Structural capital berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas dan produktivitas, namun tidak berpengaruh signifikan
terhadap penilaian pasar.
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
21
2.2 Kerangka Pemikiran
Human Capital merupakan indikator efisiensi nilai tambah modal
manusia. Hubungan antara Value Added dengan Human Capital
mengindikasikan bahwa kemampuan modal manusia dalam membuat nilai
pada perusahaan menghasilkan nilai tambah. Human Capital merupakan
faktor penting dalam sebuah perusahaan, karena Human Capital
merupakan penggabungan sumber-sumber daya dari intangible yang
melekat dalam diri anggota organisasi, selain itu juga merupakan aset
perusahaan dan sumber inovasi serta pembaharuan bagi perusahaan.
Structural Capital, rasio ini mengukur jumlah Structural Capital
yang dibutuhkan untuk menghasilkan nilai dari Value Added dan
merupakan indikasi bilamana keberhasilan Structural Capital dalam
penciptaan nilai (Ulum, 2009). Structural Capital meliputi seluruh non-
human storehouse of knowledge dalam organisasi. Perusahaan dengan
Structural Capital yang kuat akan memiliki dukungan budaya yang
memungkinkan perusahaan untuk mencoba sesuatu untuk belajar, dan
mencoba untuk diukur dan dikembangkan dalam suatu perusahaan
(Anatan, 2004).
Customer Capital atau Relational Capital, merupakan modal yang
paling nyata dari ketiga jenis Intellectual Capital, fungsi dari Customer
Capital (modal pelanggan) adalah agar dapat menyalurkan Human Capital
agar dapat tercipta hubungan yang positif dengan konsumen, pasar, serta
institusi tertentu. Dalam hubungannya dengan pelanggan, maka Customer
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
22
Capital dapat muncul dari berbagai bagian di luar lingkungan yang bisa
menambah nilai bagi perusahaan tersebut.
Metode Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)
memungkinkan perusahaan untuk mengukur efisiensi penciptaan nilai
perusahaan (Pulic, 1998). Metode VAICTM menggunakan laporan
keuangan perusahaan untuk menghitung koefisien efisiensi pada 3 (tiga)
komponen modal, yaitu Human Capital, Structural Capital, dan Physical
Capital. Metode VAICTM memberikan informasi mengenai efisiensi aset
berwujud dan aset tak berwujud yang dapat digunakan untuk
menghasilkan nilai perusahaan.
Keunggulan dari metode VAICTM adalah karena data yang
digunakan relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis
perusahaan. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio
tersebut adalah angka-angka keuangan yang standar yang umumnya
tersedia dari laporan keuangan perusahaan.
Return on Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan
keuntungan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Menurut
Brigham dan Houston, (2006) dikutip dari Rizki, (2012), menyatakan
bahwa rasio antara laba bersih terhadap total aktiva digunakan untuk
mengukur tingkat pengembalian total aktiva (Return on Tottal Asset –
ROA) setelah beban bunga dan pajak. ROA merupakan indikator yang
digunakan untuk melihat bagaimana tingkat profitabilitas dari suatu
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
23
perusahaan jika dikaitkan dengan total asetnya. Sehingga dapat
menjelaskan mengenai seberapa efisien pihak manajemen perusahaan
menggunakan aset perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
Beberapa penelitian yang dilakukan yang menjadi acuan dalam
penelitian sekarang yaitu penelitian yang dilakukan oleh Selvi dan Golrida
(2013) melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Intellectual Capital
Terhadap Kinerja Keuangan”. Dengan hasil penelitian bahwa Intellectual
Capital mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Capital Employed
Efficiency (CEE) berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan,
baik dengan Return on Equity (ROE) maupun dengan Earning per Share
(EPS). Walaupun dalam model ROE bukti empiris menunjukan bahwa
Human Capital Efficiency berpengaruh signifikan terhadap Return on
Equity (ROE), namun dengan model Earning per Share (EPS) bukti
empiris belum menunjukan pengaruh signifikan Human Capital Efficiency
(HCE) terhadap Earning per Share (EPS). Analisa atas Structural Capital
Efficiency (SCE) juga menunjukan hasil yang tidak konsisten antara model
Return on Equity (ROE), dan model Earning per Share (EPS). Pada
model Earning per Share (EPS) bukti empiris menunjukan pengaruh
signifikan Structural Capital Efficiency (SCE) terhadap Earning per Share
(EPS), namun dengan model Return on Equity (ROE), Structural Capital
Efficiency (SCE) belum terbukti signifikan terhadap Return on Equity
(ROE).
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
24
Sementara penelitian yang dilakukan oleh Rizki (2012), melakukan
penelitian “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Hasil
penelitian menunjukan bahwa Intellectual Capital memiliki pengaruh
positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diwakili oleh Return on
Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Sedangkan Growth of Reveneu
(GR) tidak dipengaruhi secara signifikan oleh Intellectual Capital.
Fahmi (2009), melakukan penelitian “Pengaruh Intellectual
Capital Terhadap Return On Asset Perusahaan Perbankan yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009”. Dengan hasil bahwa variabel
Human Capital Efficiency (HCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA. Variabel Structural Capital Efficiency (SCE) tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Variabel Capital Employed Efficiency (CEE)
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA, VAICTM yang
terdiri dari Human Capital Efficiency, Structural Capital Efficiency, dan
Capital Employed Efficiency secara bersamaan (simultan) berpengaruh
positif secara signifikan terhadap ROA perusahaan perbankan.
Berdasarkan dari uraian di atas, maka kerangka pemikiran dapat
digambarkan sebagai berikut :
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
25
Intellectual Capital
H1(+)
H2(+)
H3(+)
H4(+)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu kesimpulan awal yang bersifat
sementara dari penelitian yang masih harus diuji kebenarannya.
Berdasarkan landasan terori di atas, maka terdapat empat hipotesis
alternatif, yaitu sebagai berikut :
H1 : Human Capital Efficiency berpengaruh positif terhadap
profitabilitas (ROA).
H2 : Structural Capital Efficiency berpengaruh positif terhadap
profitabilitas (ROA).
H3 : Capital Employed Efficiency berpengaruh positif terhadap
profitabilitas (ROA).
H4 : Human Capital Efficiency, Sructural Capital Efficiency, dan
Capital Employed Efficiency secara simultan berpengaruh positif
terhadap profitabilitas (ROA).
Human Capital Efficiency(X1)
Profitabilitas (Y)(ROA)
Structural Capital Efficiency(X2)
Capital Employed Efficiency(X3)
Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015