23
MAKALAH KONSEP CARING DALAM ASUHAN KEPERAWATAN “ Nursing as Informed Caring for the Well-Being of Others “ Disusun Oleh : Nur Annisa Fitri I1B110005 Sri Untari I1B110004 Tony Cahyono adipura I1B110015

Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

MAKALAH KONSEP CARING DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

“ Nursing as Informed Caring for the Well-Being of Others “

Disusun Oleh :

Nur Annisa Fitri I1B110005

Sri Untari I1B110004

Tony Cahyono adipura I1B110015

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN2010/20

Page 2: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah

SWT Sang Penguasa sekalian alam yang maha pengasih dan maha penyayang. Shalawat serta

salam senantasa terarah kepada Nabi Muhammad SAW. Pemimpin para Nabi saya serta

umat-umat, keluarga serta sahabat sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah

dengan judul ”KONSEP CARING”.

Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam mata kuliah

konsep dasar keperawatan (KDK). Dalam penyusunan makalah ini terdapat kesulitan dan

hambatan. Berkat bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan berbagai pihak, akhirnya

makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami selaku penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Rina Anggraini I.S, S.Kep, Ns selaku dosen

pembimbing mata kuliah konsep dasar keperawatan. Kami selaku Penulis menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun ke arah perbaikan dikemudian hari. Penulis berharap semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan rekan-rekan semua. Akhir kata semoga

Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................

A. Latar Belakang............................................................................

B. Tujuan Penulisan.........................................................................

C. Metode Penulisan........................................................................

Page 3: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................

A. Pengertian....................................................................................

B. Etiologi........................................................................................

C. Tanda dan Gejala.........................................................................

D. Patofisiologi................................................................................

E. Pemeriksaan Diagnostik..............................................................

F. Penatalaksanaan..........................................................................

G. Komplikasi .................................................................................

BAB III ASKEP......................................................................................

BAB IV KESIMPULAN.........................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah suatu interaksi antara perawat dan klien, perawat dan

profesional kesehatan lain. Proses interaksi manusia terjadi melalui komunikasi : verbal dan

non verbal, tertulis dan tidak tertulis, terencana dan tidak terencana. Komunikasi diantara

manusia menyampaikan pikiran, ide, perasaan dan informasi. Agar perawat efektif dalam

berinteraksi, mereka harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik.

Page 4: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai pemberian atau pertukaran informasi dengan cara

verbal atau tertulis. Kozier dan rekan (2000) mendefinisikan komunikasi sebagai “Suatu

proses dua arah yang meliputi pengiriman dan penerimaan pesan”. Sherman (1994)

mendefinisikan komunikasi sebagai berbagai pengalaman dan berbagai perasaan dan emosi.

Konsep ini ditemukan pada komunikasi efektif. Perawat yang berkomunikasi secara efektif

lebih mampu membina hubungan yang berhasil antara diri mereka sendiri dan orang lain,

termasuk klien dan keluarga serta komponen masyarakat lainnya. Komunikasi yang efektif

juga dapat mencegah banyak kesalahan yang menyebabkan insiden legal yang berkaitan

dengan praktik keperawatan.Ciri Komunikasi yang efektif itu salah satunya adalah jika

didalamnya terdapat sikap atau perilaku “Caring” perawat yang profesional terhadap klien

atau keluarga dan orang lainnya. Sehingga tercipta hubungan yang baik antara perawat dan

klien.

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdediksi

bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan

cinta atau menyayangi. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting

terutama dalam praktik keperawatan. Konsep caring pun mengalami perkembangan yang

pesat.

Beberapa tokoh keperawatan seperti Watson (1979), Leininger (1984), Benner

(1989), menempatkan caring sebagai dasar dalam praktek keperawatan. Diperkirakan bahwa

¾ pelayanan kesehatan adalah caring sedangkan ¼ adalah curing. Jika perawat sebagai suatu

kelompok profesi yang bekerja selama 24 jam di rumah sakit lebih menekankan caring

sebagai pusat dan aspek yang dominan dalam pelayanannya maka tak dapat disangkal lagi

bahwa perawat akan membuat suatu perbedaan yang besar antara caring dan curing (Marriner

A-Tomey, 1998). Kenyataan yang dihadapi saat ini adalah bahwa kebanyakan perawat

terlibat secara aktif dan memusatkan diri pada fenomena medik seperti cara diagnostik dan

cara pengobatan. (Wiyana, 2008)

B. TujuanPenulisan

Perawat sebagai profesi dan bagian integral dari pelayanan kesehatan tidak saja

membutuhkan kan kesabaran saja. Sebagai profesi utuh, perawat harus punya “body of

knowledge” yang spesifik, memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktek

keperawatan ke profesian yang didasari motivasi altruistik, punya standar kompetensi dan

kode etik profesi. Dalam makalah ini di bahas bagaimana komunikasi seorang perawat

melalui “Caring” atau kepedulian mereka terhadap klien, keluarga serta profesi lainnya.

Komunikasi yang dilakukan dengan baik dapat memberikan hubungan yang baik serta

Page 5: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

mempermudah dalam proses penyembuhan. Sehingga diharapkan pelayanan keperawatan

akan lebih bermutu. Serta setiap perawat dapat menerapkan “caring” dalam aplikasinya

dalam merawat klien.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi & Teori Caring

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdediksi bagi orang

lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau

menyayangi. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam

praktik keperawatan.

Rubenfeld (1999), mendefinisikan “Caring” : memberikan asuhan , dukungan

emosional pada klien, keluarga dan kerabatnya secara verbal maupun non verbal. Jean

Watson (1985), “Caring” merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan

dan meningkatkan martabat manusia.

Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang

berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Caring dalam

keperawatan dipelajari dari berbagai macam filosofi dan perspektif etik .

Human care merupakan hal yang mendasar dalam teori caring. Menurut Pasquali

dan Arnold (1989) serta Watson (1979), human care terdiri dari upaya untuk melindungi,

meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang

lain mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan keberadaannya serta membantu orang lain

untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri .

Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human Care, mempertegas bahwa

caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima

asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian

mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh .

Lebih lanjut Mayehoff memandang caring sebagai suatu proses yang berorientasi

pada tujuan membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff juga

memperkenalkan sifat-sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati. Sedangkan Sobel

mendefinisikan caring sebagai suatu rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain. Artinya

memberi perhatian dan mempelajari kesukaan-kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang

berpikir, bertindak dan berperasaan. Caring sebagai suatu moral imperative (bentuk moral)

sehingga perawat harus terdiri dari orang-orang yang bermoral baik dan memiliki kepedulian

terhadap kesehatan pasien, yang mempertahankan martabat dan menghargai pasien sebagai

Page 6: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

seorang manusia, bukan malah melakukan tindakan amoral pada saat melakukan tugas

pendampingan perawatan. Caring juga sebagai suatu affect yang digambarkan sebagai suatu

emosi, perasaan belas kasih atau empati terhadap pasien yang mendorong perawat untuk

memberikan asuhan keperawatan bagi pasien. Dengan demikian perasaan tersebut harus ada

dalam diri setiap perawat supaya mereka bisa merawat pasien .

Marriner dan Tomey (1994) menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan

kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. Caring bukan

semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan.

Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan

memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all,

1999) Sikap caring diberikan melalui kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Caring

menolong klien meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik, psikologis, spiritual, dan

sosial. Bersikap caring untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari berbagai

lingkungan merupakan esensi keperawatan. Dalam memberikan asuhan, perawat

menggunakan keahlian, kata-kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu

berada disamping klien, dan bersikap caring sebagai media pemberi asuhan (Curruth, Steele,

Moffet, Rehmeyer, Cooper, & Burroughs, 1999). Para perawat dapat diminta untuk merawat,

namun tidak dapat diperintah untuk memberikan asuhan dengan menggunakan spirit caring .

Spirit caring seyogyanya harus tumbuh dari dalam diri perawat dan berasal dari hati

perawat yang terdalam. Spirit caring bukan hanya memperlihatkan apa yang dikerjakan

perawat yang bersifat tindakan fisik, tetapi juga mencerminkan siapa dia. Oleh karenanya,

setiap perawat dapat memperlihatkan cara yang berbeda ketika memberikan asuhan kepada

klien .

Beberapa ahli merumuskan konsep caring dalam beberapa teori. Menurut Watson,

ada tujuh asumsi yang mendasari konsep caring. Ketujuh asumsi tersebut adalah

1. caring hanya akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktekkan secara interpersonal,

2. caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam membantu

memenuhi kebutuhan manusia atau klien,

3. caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga,

4. caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja

namun juga mempengaruhi akan seperti apakah seseorang tersebut nantinya,

Page 7: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

5. lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan

seseorang dan mempengaruhi seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk

dirinya sendiri,

6. caring lebih kompleks daripada curing, praktik caring memadukan antara

pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna

dalam peningkatan derajat kesehatan dan membantu klien yang sakit,

7. caring merupakan inti dari keperawatan (Julia,1995).

B. Aspek Caring

Caring yang diharapkan dalam keperawatan adalah sebuah perilaku perawatan yang

didasari dari beberapa aspek diantaranya :

1) human altruistic (mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan),

2) Menanamkan kepercayaan-harapan,

3) Mengembangkan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain,

4) Pengembangan bantuan dan hubungan saling percaya,

(5) meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negatif,

(6) sistematis dalam metode pemecahan masalah

(7) Pengembangan pendidikan dan pengetahuan interpersonal,

(8) meningkatkan dukungan, perlindungan mental, fisik, sosial budaya dan lingkungan

spiritual

(9) Senang membantu kebutuhan manusia,

(10) menghargai kekuatan eksistensial-phenomenologikal. (Watson, 1979).

C.Variabel yang mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan

Untuk membangun pribadi Caring, perawat dituntut memiliki pengetahuan tentang

manusia, aspek tumbuh kembang, respon terhadap lingkungan yang terus berubah,

keterbatasan dan kekuatan serta kebutuhan-kebutuhan manusia. Bukan berarti kalau

pengetahuan perawat tentang Caring meningkat akan menyokong perubahan perilaku

perawat.Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja perawat

dalam merawat pasien. Secara teoriti ada tiga kelokmpok variabel yang mempengaruhi

kinerja tenaga kesehatan diantaranya variabel individu, variabel organisasi dan psikologis.

a. Variabel Individu

Page 8: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

Menurut Gibson(1987) yang termasuk variabel individu adalah kemampuan dan

ketrampilan, latar belakang dan demografi. Variable psikologi merupakan persepsi, sikap,

kepribadian, belajar dan motivasi. Dan variabel organisasi adalah kepemimpinan, sumber

daya, imbalan struktur dan desain pekerjaan. Dengan demikian membangun pribadi Caring

perawat harus menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan individu melalui peningkatan

pengetahuan dan ketrampilan caring.

b. Variabel Organisasi

Pendekatan organisasi dapat dilakukan melalui perencanaan pengembangan, imbalan

atau yang terkait dengan kepuasan kerja perawat dan serta adanya effektive leadership

dalam keperawatan. Peran organisasi(rumah sakit) adalah menciptakan iklim kerja yang

kondusif dalam keperawatan melalui kepemmpinan yang efektif, perencanaan jenjang

karir perawat yang terstruktur, pengembangan system remunerasi yang seimbang dan

berbagai bentuk pencapaian kepuasan kerja perawat. Karena itu semua dapat berdampak

pada meningkatnya motivasi dan kinerja perawat dalam caring.

Tidak mudah merubah perilaku seseorang dalam waktu yang singkat. Apakah orang yang

lulus pendidikan tinggi melalui pendidikan berlanjut menjadi baik perilaku caring nya ?

Apakah dengan iklim organisasi yang baik tiba-tiba seseorang perawat akan lebih Caring.

Bukan pekerjaan yang mudah untuk merubah perilaku seseorang. Yang terbaik adalah

membentuk Caring perawat sejak dini, yaitu sejak berada dalam pendidikan. Artinya

peran pendidikan dalam membangun caring perawat sangat penting. Dalam penyusunan

kurikulum pendidikan perawatan seyogyanya memasukkan unsur caring dalam setiap

mata kuliah.

b. Variabel Psikologis

Penekanan pada humansitik, kepedulian dan kepercayaan, komitmen membantu

orang lain dan berbagai unsur caring yang lain harus ada dalam pendidikan perawatan.

Andaikata pada saat rekruitmen sudah ada system yang bisa menemukan bagaimana sikap

caring calon mahasiswa keperawatan itu akan membuat perbedaan yang mendasar antara

perawat sekarang dan yang akan datang dalam perilaku caring – nya. Selain itu perlu

dilakukan sosialisasi konsep caring pada perawat guna memberikan pemahaman yang

mendalam tentang apa yang harus dilakukan perawat agar bersikap caring dalam setiap

kontak dengan pasien. Pada akhirnya mutu asuhan keperawatan diharapkan akan terjamin

dengan peningkatan periaku caring perawat.

Page 9: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

D.Faktor Carative Caring

Jean Watson merupakan penggagas teori yang banyak mempengaruhi pendekatan

keperawatan dan meletakkan dasar humanisme pada keseluruhan aspek bidang kajian

keperawatan. Konsep yang dikemukakan tentang esensi manusia dengan keutuhan dan sifat-

sifat kemanusiaannya serta esensi caring menjadi fondasi bagaimana seharusnya perawat

memperlakukan manusia lain (termasuk pasien/klien) dan diri sendiri. Watson meyakini

praktik caring sangatlah penting untuk keperawatan, ini adalah fokus pemersatu untuk

praktik. Dua asumsi utama yang mendasari nilai perawatan manusia dalam keperawatan :

1. Care and love merupakan energi fisik dasar dan universal

2. Care dan love adalah syarat untuk kelangsungan hidup kita dan makanan untuk

kemanusiaan

Intervensi keperawatan yang terkait dengan perawatan manusia disebut faktor

Carative, yang mestinya menjadi pembentuk perilaku caring yaitu :

Watson juga menekankan dalam sikap caring ini harus tercermin sepuluh faktor karatif yang

berasal dari perpaduan nilai-nilai humanistik dengan ilmu pengetahuan dasar. Faktor karatif

membantu perawat untuk menghargai manusia dari dimensi pekerjaan perawat, kehidupan,

dan dari pengalaman nyata berinteraksi dengan orang lain sehingga tercapai kepuasan dalam

melayani dan membantu klien. Sepuluh faktor karatif tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pembentukan sistem nilai humanistik dan altruistic.

Perawat menumbuhkan rasa puas karena mampu memberikan sesuatu kepada klien.

Selain itu, perawat juga memperlihatkan kemampuan diri dengan memberikan

pendidikan kesehatan pada klien.

2 Memberikan kepercayaan-harapan dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan

asuhan keperawatan yang holistik. Di samping itu, perawat meningkatkan perilaku

klien dalam mencari pertolongan kesehatan

3 Menumbuhkan kesensitifan terhadap diri dan orang lain.

Perawat belajar menghargai kesensitifan dan perasaan klien, sehingga ia sendiri dapat

menjadi lebih sensitif, murni, dan bersikap wajar pada orang lain.

Page 10: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

4. Mengembangkan hubungan saling percaya.

Perawat memberikan informasi dengan jujur, dan memperlihatkan sikap empati yaitu

turut merasakan apa yang dialami klien. Sehingga karakter yang diperlukan dalam

faktor ini antara lain adalah kongruen, empati, dan kehangatan.

5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien. Perawat

memberikan waktunya dengan mendengarkan semua keluhan dan perasaan klien.

6. Penggunaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan.

Perawat menggunakan metoda proses keperawatan sebagai pola pikir dan pendekatan

asuhan kepada klien.

7. Peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal, memberikan asuhan mandiri,

menetapkan kebutuhan personal, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan

personal klien.

8. Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spritual yang mendukung.

Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan internal dan eksternal klien terhadap

kesehatan dan kondisi penyakit klien.

9. Memberi bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi.Perawat perlu

mengenali kebutuhan komprehensif diri dan klien. Pemenuhan kebutuhan paling dasar

perlu dicapai sebelum beralih ke tingkat selanjutnya.

10.   Mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomenologis agar pertumbuhan diri

dan kematangan jiwa klien dapat dicapai. Kadang-kadang seorang klien perlu

dihadapkan pada pengalaman/pemikiran yang bersifat profokatif. Tujuannya adalah

agar dapat meningkatkan pemahaman lebih mendalam tentang diri sendiri (Julia,

1995).

Dari kesepuluh faktor karatif tersebut, Watson merumuskan tiga faktor karatif yang

menjadi filosofi dasar dari konsep caring. Tiga faktor karatif tersebut adalah: pembentukan

sistem nilai humanistik dan altruistik, memberikan harapan dan kepercayaan, serta

menumbuhkan sensitifitas terhadap diri sendiri dan orang lain (Julia, 1995).Kesepuluh faktor

karatif di atas perlu selalu dilakukan oleh perawat agar semua aspek dalam diri klien dapat

tertangani sehingga asuhan keperawatan profesional dan bermutu dapat diwujudkan. Selain

itu, melalui penerapan faktor karatif ini perawat juga dapat belajar untuk lebih memahami

diri sebelum memahami orang lain (Nurahmah, 2006).

Lima C dari Caring, Roach (1984) :

1. Compassion (Kasih sayang)

Page 11: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

2. Competence (Kompetensi)

3. Conscience (Kesadaran)

4. Confidence (Kepercayaan)

5. Commitment (Komitmen)

E. Karakteristik dan Komponen Caring

Dalam mewujudkan asuhan keperawatan bermutu diperlukan beberapa komponen

yang harus dilaksanakan oleh tim keperwatan yaitu :

(1) Terlihat sikap caring ketika harus memberikan asuhan keperawatan kepada klien

(2) Adanya hubungan perawat - klien yang terapeutik

(3) Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lain

(4) Kemampun dalam memenuhi kebutuhan klien

(5) Kegiatan jaminan mutu (quality assurance).

Karakteristik “Caring”Menurut Wolf dan Barnum (1998) :

1. Mendengar dengan perhatian

2. Memberi rasa nyaman

3. Berkata Jujur

4. Memiliki kesabaran

5. Bertanggung jawab

6. Memberi informasi sehingga klien dapat mengambil keputusan

7. Memberi sentuhan

8. Memajukan sensitifitas

9. Menunjukan rasa hormat pada klien

10. Memanggil klien dengan namanya

Sedangkan menurut Meyer (1971) komponen utama “Caring” adalah :

a. Pengetahuan

b. Kesabaran

c. Kejujuran

d.Kepercayaan

e. Kerendahan Hati

f. Harapan

g. Keberanian

Page 12: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

Madeleine Leinigner (1991) menyatakan bahwa “perawatan manusia adalah intisar

keperawatan dan nyata, dimensi pusat dan koheren, yang pada akhirna menjadi fokus utama

kita. Merawat, menembus dan memelihara jaringan hidup keperawatan. Perawat makin

menjadi ‘penulis kreatif’ bagi hidupnya sendiri, sebuah kehidupan yang tinggal dalam

hubungan dan penghubung dan saling menghubungkan dengan orang lain. ‘Caring’ adalah

cara keperawatan. Hal ini bagaimanapun perlu dijabarkan untuk mendapatkan kejelasan.

Pelajar keperawatan perlu menggal secara dalam untuk menemukan nilai yang tersimpan, arti

pribadi dari keperawatan yang akan berlanjut menjadi pemeliharaan hubungan pendekatan

yang dalam dengan orang lain, itulah keperawatan, komitmen merawat itu harus membuat

kontribusi pokok yang jelas dari perawat untuk memberikan perawatan kesehatan pada

individu, keluarga dan komunitas pada saat ini dan masa yang akan datang. (Basford, 2006)

Care sebagai sebuah ide moralCare adalah semangat, tindakan penting dari inti

keperawatan, kekuatan yang menyatakan, proses dinamik dan intisari struktural. Care adalah

nilai, caring adalah sebuah kebaikan. Mayerhoff (1971) memberikan informasi yang

berhubungan dengan nilai care. Dalam konteks kehidupan manusia, caring sebagai salah satu

cara mengatur nilai-nilainya yang lain dan aktivitas sekitarnya. Bila pengaturan ini

komprehensif, karena keterlibatan caring-nya terdapat stabilitas dasar dalam kehidupannya.

Dengan melayani caring, seseorang manusia hidup dalam kehidupan sendiri yang berarti.

Carper (1979) “Caring sebagai nilai profesional dan nilai pribadi adalah pusat penting dalam

memberikan standar normatif yang mengatur tindakan dan sikap kita untuk care kepada

siapa. Dalam suatu dunia ketika ada kesepakatan yang besar tentang kesendirian, nyeri,

penderitaan, kesakitan, dan tragedi ketika itu pula kebutuhan care menjadi penting.

Kita harus secara serius bercermin pada apa yang kita inginkan dan apa yang kita cari. Dan

ini adalah dasar dari caring kita. Berdasarkan Greene (1990) caring adalah dasar keberadaan

etik. Ia menyatakan bahwa “Praktek yang digambarkan dalam pelayanan manusia harus

dimulai dari kesadaran terhadap situasi, khususnya perasaan dan kepedulia. Harapannya

adalah bahwa makin dan makin banyak praktisi akan berespons terhadap pentingnya caring

imperatif dan berpikir apa artinya memilih diri mereka sendiri dalam kaitannya dengan

kebutuhannya.Olsen (1993) “baik caring dan keadilan berbicara tentang rasa moral kebaikan

kita”. Mungkin saja tidak ada kebaikan yang tidak dapat mensintesis kedua konsep tersebut,

memahami dan menghormati orang lain adalah penting dalam tugas ini. Ini mengikuti bahwa

faktor yang lebih luas atau dasar seorang menggunakan care terhadap orang lain, orang lain

akan lebih care.

Page 13: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

F. Membangun pribadi Caring

Untuk membangun pribadi Caring, perawat dituntut memiliki pengetahuan tentang manusia,

aspek tumbuh kembang, respon terhadap lingkungan yang terus berubah, keterbatasan dan

kekuatan serta kebutuhan-kebutuhan manusia. Bukan berarti kalau pengetahuan perawat

tentang Caring meningkat akan menyokong perubahan perilaku perawat.

Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja perawat dalam

merawat pasien. Secara teoritik ada tiga kelokmpok variabel yang mempengaruhi kinerja

tenaga kesehatan diantaranya:

a. Variabel Individu

b. Variabel Psikologis

b. Variabel Organisasi.

Menurut Gibson(1987) yang termasuk variabel individu adalah kemampuan dan ketrampilan,

latar belakang dan demografi. Variable psikologi merupakan persepsi, sikap, kepribadian,

belajar dan motivasi. Dan variabel organisasi adalah kepemimpinan, sumber daya, imbalan

struktur dan desain pekerjaan. Dengan demikian membangun pribadi Caring perawat harus

menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan individu melalui peningkatan pengetahuan dan

ketrampilan caring. Pendekatan organisasi dapat dilakukan melalui perencanaan

pengembangan, imbalan atau yang terkait dengan kepuasan kerja perawat dan serta adanya

effektive leadership dalam keperawatan. Peran organisasi(rumah sakit) adalah menciptakan

iklim kerja yang kondusif dalam keperawatan melalui kepemmpinan yang efektif,

perencanaan jenjang karir perawat yang terstruktur, pengembangan system remunerasi yang

seimbang dan berbagai bentuk pencapaian kepuasan kerja perawat. Karena itu semua dapat

berdampak pada meningkatnya motivasi dan kinerja perawat dalam caring.

Akan tetapi tidak mudah merubah perilaku seseorang dalam waktu yang singkat. Bukan

pekerjaan yang mudah untuk merubah perilaku seseorang. Yang terbaik adalah membentuk

Caring perawat sejak dini, yaitu sejak berada dalam pendidikan. Artinya peran pendidikan

dalam membangun caring perawat sangat penting. Dalam penyusunan kurikulum pendidikan

perawatan harus selalu memasukkan unsur caring dalam setiap mata kuliah. Penekanan pada

humansitik, kepedulian dan kepercayaan, komitmen membantu orang lain dan berbagai unsur

caring yang lain harus ada dalam pendidikan perawatan. Andaikata pada saat rekruitmen

sudah ada system yang bisa menemukan bagaimana sikap caring calon mahasiswa

keperawatan itu akan membuat perbedaan yang mendasar antara perawat sekarang dan yang

akan datang dalam perilaku caring – nya.

Page 14: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

Kesipulan

Page 15: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

Kesimpulan

1. Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja perawat dalam merawat pasien. Secara teoriti ada tiga kelokmpok variabel yang mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan diantaranya variabel individu, variabel organisasi dan psikologis. Menurut Gibson(1987) yang termasuk variabel individu adalah kemampuan dan ketrampilan, latar belakang dan demografi. Variable psikologi merupakan persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Dan variabel organisasi adalah kepemimpinan, sumber daya, imbalan struktur dan desain pekerjaan. Dengan demikian membangun pribadi Caring perawat harus menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan individu melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan caring. Pendekatan organisasi dapat dilakukan melalui perencanaan pengembangan, imbalan atau yang terkait dengan kepuasan kerja perawat dan serta adanya effektive leadership dalam keperawatan. Peran organisasi(rumah sakit) adalah menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam keperawatan melalui kepemmpinan yang efektif, perencanaan jenjang karir perawat yang terstruktur, pengembangan system remunerasi yang seimbang dan berbagai bentuk pencapaian kepuasan kerja perawat. Karena itu semua dapat berdampak pada meningkatnya motivasi dan kinerja perawat dalam caring.

Page 16: Zzzzzzzmakalah Konsep Caring Dalam Asuhan Keperawatan

2. Untuk menjadi perawat yang profesional dan bermutu,perawat harus memiliki caring yang baik.Menurut Orlando ada lima konsep utama yang perlu diperhatikan untuk menjadi perawat yang profesional,yaitu: fungsi perawat profesional,mengenal perilaku pasien,respon internal atau kesegaraan,disiplin proses keperawatan serta kemajuan/peningkatan.