8/15/2019 Anastesi Lokal infiltrasi
1/10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anestesi berasal dari kata yunanian yang An berarti tidak atau tanpa,
sedangkan Aesthētos yang berarti persepsi atau kemampuan untuk merasa. Secara
umum berarti suatu tindakan yang menghilangkan rasa sakit ketika melakukan
pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
Penggunaan istilah anestesi untuk pertama kali digunakan oleh Oliver Wendel Holmes
Sr pada tahun 19! yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersi"at
sementara, karena anestesi adalah pemberian obat dengan tu#uan untuk
menghilangkan nyeri pembedahan.
Anestesi lokal merupakan salah satu tindakan medis yang sering dilakukan
dalam kedokteran gigi. Anestesi lokal dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri
secara lokal pada daerah yang diberikan anestetikum untuk periode yang singkat.
$enurut $alamed S%, anestesi lokal dapat mengkontrol rasa nyeri dalam bidang
kedokteran gigi. Penggunaan bahan anestesi lokal yang spesi"ik diharapkan dapat
memberikan kenyamanan selama pasien men#alani pera&atan dalam bidang
kedokteran gigi.
'alam bidang kedokteran gigi umumnya pada kasus(kasus operati"
memerlukan anestesi sebagai pengontrol rasa sakit selama dilakukan pera&atan.Suatu
tindakan operati" akan terlaksana dengan baik #ika ditun#ang oleh teknik anestesi yang
baik, selain itu #uga diperlukan pemahaman operator mengenai hal(hal penting yang
berhubungan dengan anestesi, misalnya reaksi(reaksi yang mungkin ter#adi dan
penanganannya, dosis maksimum suatu obat anestesi,persara"an gigi dan #aringan
pendukungnya.
8/15/2019 Anastesi Lokal infiltrasi
2/10
Anastesi in#eksi yang pertama adalah ester lain dari PA)A yaitu Procaine
yang disintesa oleh *inhorn pada tahun 19+. Obat ini terbukti tidak bersi"at adiksi
dan kurang toksik dibandingkan kokain. *ster(ester lain telah dibuat termasuk
)en-ocaine, 'ibucaine, etracaine dan /hloroprocaine, dan semuanya terbukti sedikit
toksisitasnya, tetapi kadang(kadang menun#ukkan sensitisasi dan reaksi alergi.
0usda, 2++3
)eberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui #enis bahan anestesi lokal
yang digunakan oleh dokter gigi dalam praktek sehari(hari. Sebuah survei mengenai
#enis bahan anestesi lokal yang digunakan oleh dokter gigi dilakukan oleh 4a""en dan
Haas selama tahun 2++5. 6eduanya menemukan bah&a lidokain dengan epine"rin
171++.+++ merupakan bahan anestesi lokal yang paling banyak digunakan oleh dokter
gigi di Ontario yaitu 85,81. Artikain dengan epine"rin 172++.+++ menduduki
peringkat kedua dengan persentase penggunaan mencapai 25,+.1 Survei lain yang
dilakukan oleh 6irova dkk, pada bulan #uni dan oktober 2++8 dan pada bulan maret
dan april 2++, menemukan bah&a dokter gigi di )ulgaria paling sering
menggunakan :bistesine yaitu sebanyak 2,25 diikuti pengunaan artikain sebanyak
8,1!. ;idokain hanya menempati peringkat ke( dengan persentase penggunaan
2+,9+.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh /orbett dkk pada dokter gigi di
:nited 6ingdom 0:63 mengenai bahan anestesi lokal yang digunakan oleh dokter
gigi yangtelah berpengalaman dan dokter lulusan baru 0
8/15/2019 Anastesi Lokal infiltrasi
3/10
banyak digunakan di Ontario dan )ulgaria hanya menempati tempat ketiga diikuti
dengan mepivakain.
1.2 Rumusan Masalah
1. )agaimana gambaran pengetahuan tentang anestetikum lokal dalam kedokteran
gigi.
2. )agaimana pemilihan teknik dan bahan anestetikum lokal dalam kedokteran gigi.
8. )agaimana komplikasi yang bisa ter#adi dari pemakaian anastetikum lokal.
1.3 Tujuan Makalah
1. :ntuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penggunaan anestetikum lokal
dalam kedokteran gigi.
2. :ntuk mengetahui gambaran pemilihan penggunaan anestetikum lokal odalam
kedokteran gigi
8. :ntuk mengetahui komplikasi yang bisa ter#adi dari pemakaian anastetikum
lokal.
1. Man!aat Makalah
1. Sebagai evaluasi gambaran pengetahuan tentang penggunaan anestetikum lokal.
2. Sebagai in"ormasi mengenai pemilihan penggunaan anestetikum lokal
8. Sebagai tambahan pengetahuan peneliti, dan sebagai bahan perbandingan antara
praktek dan teori yang ada.
BAB 2
PEMBAHA"AN
2.1 Pengert#an Anastes# L$kal Dalam %e&$kteran '#g#
=stilah anestesi diperkenalkan pertama kali oleh O.W. Holmes yang artinya tidak ada
rasa sakit. Anestesi dibagi men#adi dua kelompok yaitu anestesi lokal dan anestesi umum.
Anestesi lokal adalah hilangnya rasa sakit tanpa disertai hilang kesadaran dan anestesi umum,
8/15/2019 Anastesi Lokal infiltrasi
4/10
yaitu hilang rasa sakit disertai hilang kesadaran. Anestesi lokal dide"inisikan sebagai
kehilangan sensasi pada area tertentu dan terbatas yang dipersara"i oleh nervus tertentu pada
tubuh akibat depresi eksitasi u#ung serabut sara" ataupun karena inhibisi pada proses
konduksi pada nervus peri"er.
'i kedokteran gigi, anestesi lokal digunakan untuk mengurangi nyeri, sehingga pasien
merasa nyaman saat dilakukan tindakan oleh dokter gigi pun mampu beker#a dengan baik.
Anastesi bersi"at reversibel dan sementara.
2.2 Inkas# &an %$ntra#nkas# Anastes# L$kal Dalam %e&$kteran '#g#
Anestesi lokal secara parenteral diberikan untuk in"iltrasi dan anestesi blok sara".
=n"iltrasi anestesi umumnya digunakan untuk pembedahan minor dan pera&atan gigi.
Anestesi blok sara" digunakan untuk pembedahan, pera&atan gigi, dan prosedur diagnosis
dan pengontrolan rasa sakit. 6arena keanekaragaman dari mekanisme absorpsi dan
toksisitasnya, pemilihan #enis dan konsentrasi anestesi lokal yang ideal tergantung pada
prosedur yang akan dilakukan. 'alam bidang kedokteran gigi, secara umum anestesi lokal
diindikasi untuk berbagaitindakan bedah yang dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak
tertahankan oleh pasien, diantaranya yaitu ekstraksi gigi, apikoektomi, gingivektomi,
gingivoplasti, bedah periodontal, pulpektomi, pulpotomi, alveoplasti, bone gra"ting, implant,
pera&atan "raktur rahang,reimplantasi gigi avulse, perikoronitis, kista, bedah pengangkatan
tumor, bedah pengangkatanodontoma dan #uga pen#ahitan dan %lapping pada #aringan muko(
periosteum.Sedangkan, kontraindikasi dari pemberian anestesi lokal meliputi 7
13 Adanya in"eksi>in"lamasi akut pada daerah in#eksi apabila melakukan anestesi
secarain#eksi. Hindari blocking sara" in"erior gigi pada dasar mulut atau area
retromolar.
23 Penderita hemo"ilia, /hristmas 'isease, ?on Willebrand 'isease
83 Alergi3 Penderita hipertensi
8/15/2019 Anastesi Lokal infiltrasi
5/10
3 Penderita Penyakit hati > liver.
Penderita dengan usia lan#ut perlu diperhatikan adanya kelainan hati dan gin#al.
2.3 %las#!#kas# Anastet#kum L$kal
Anestetikum lokal diklasi"ikasikan men#adi dua kategori umum sesuai dengan ikatan,
yaitu ikatan golongan amida 0(@H/O(3 dan ikatan golongan ester 0(/OO(3. Perbedaan ini
berguna karena ada perbedaan ditandai dalam alergenitas dan metabolisme antara dua
kategori bahan anestetikum lokal.Secara kimia&i bahan anestetikum lokal dapat
diklasi"ikasikan men#adi dua golongan, yaitu 7
A. 4olongan *ster 0(/OO(3
1. Prokain
Prokain disintesis dan diperkenalkan pada tahun 19+ dengan nama dagang novokain.
Selama lebih dari + tahun obat ini merupakan bahan terpilih untuk anestesi lokal, namun
kegunaannya tergantikan oleh anestetikum lain, lidokain yang ternyata lebih kuat dan lebih
aman dibanding dengan prokain. ;arutan polos 2 prokain tidak memberikan e"ek anestesi
pada pulpa dan e"ek anestesi pada #aringan lunak 1 sampai 8+ menit. Hasilnya didapatkan
si"at vasodilatasi yang mendalam. Prokain menghasilkan e"ek vasodilatasi terbesar
dibandingkan dengan anestetikum lokal lain. $aka lebih sulit untuk mempertahankan
prokain karena meningkatnya perdarahan se&aktu pembedahan. Prokain secara klinis
mempunyai masa ker#a yang lambat karena daya penetrasinya yang kurang baik. Prokain
digunakan untuk anestesi in"ilrasi, blok sara", epidural, kaudal, dan spinal.
2. etrakain
etrakain merupakan anestetikum lokal golongan ester yang mempunyai masa ker#a
yang lama. etrakain adalah derivat asam para(aminoben-oat. Anestetikum lokal ini 1+ kali
lebih kuat dan lebih toksik daripada prokain. etrakain tidak lagi tersedia dalam bentuk
in#eksi di kedokteran gigi tetapi digunakan untuk anestesi topikal yang paling umum
8/15/2019 Anastesi Lokal infiltrasi
6/10
dipasarkan dalam 2 garam hidrokloridaberkombinasi dengan 1 ben-okain dan 2
butamben dalam larutan semprotan aerosol, gel, dan salep. etrakain men#adi salah satu
anestesi topikal yang paling e"ekti". etrakain mempunyai mula ker#a yang lambat untuk
anestesi topikal dan masa ker#anya adalah sekitar menit setelah anestesi topikal.
8. 6okain
6okain merupakan anestetikum lokal yang pertama digunakan dalam dunia
kedokteran. )ahan anestetikum lokal yang alami dan merupakan ester asam ben-oat dengan
basa yang mengandungi nitrogen 0@3. *"ek kokain yang paling penting bila digunakan secara
lokal yaitu menghambat hantaran sara". *"ek sistemik yang paling mencolok yaitu
rangsangan susunan sara" pusat 0SSP3. )erdasarkan e"ek ini, kokain pernah digunakan secara
luas untuk tindakan di bidang optalmologi, tetapi kokain ini dapat menyebabkan
terkelupasnya epitel kornea. $aka penggunaan kokain sekarang sangat dibatasi untuk
pemakaian topikal, khususnya untuk anestesi saluran na"as atas.
. )en-okain
). 4olongan Amida 0(@H/O(3
1. ;idokain
;idokain disintesis pada tahun 198 dan pada tahun 19!, anestetikum lokal golongan
amida pertama telah dipasarkan. Anestesi ter#adi lebih cepat, lebih kuat, dan lebih ekstensi"
daripada yang ditun#ukkan oleh prokain pada konsentrasi yang sebanding. ;idokain
merupakan aminoetilamid dan merupakan prototik dari anestetikum lokal golongan amida.
Penggunaan lidokain sebagai larutan polos dalam konsentrasi sampai 2 memberikan e"ek
anestesi yang pendek pada #aringan lunak. %ormulasi tersebut tidak memberikan e"ek anestesi
yang cocok pada pulpa gigi. 6etika vasokonstriktor ditambahkan ke 2 lidokain, maka e"ek
anestesi bertambah pada gigi yang di anestesi. ?asokonstriktor yang paling umum digunakan
8/15/2019 Anastesi Lokal infiltrasi
7/10
adalah epine"rin 0adrenalin3 biasanya sekitar konsentrasi 172++.+++ ke 17!+.+++. Oleh karena
itu, lidokain cocok untuk anestesi in"iltrasi, blok dan topikal. Selain itu, lidokain memiliki
keuntungan dari mula ker#a yang lebih cepat, penambahan epine"rin menyebabkan
vasokonstriktor dari arteri mengurangi perdarahan dan #uga penundaan resorpsi lidokain
sehingga memperpan#ang masa lama ker#a hampir dua kali lipat.
2. $epivakain
$epivakain merupakan anestetikum lokal golongan amida yang bersi"at
"armakologiknya mirip lidokain. $epivakain memiliki mula ker#a yang lebih cepat daripada
prokain dan masa lama ker#a yang menengah. $epivakain menghasilkan vasodilatasi yang
lebih sedikit dari lidokain. $epivakain ketika disuntik dengan konsentrasi 2
dikombinasikan dengan 171++ +++ epine"rin, memberikan e"ek anestesi yang mirip seperti
lidokain 2 dengan epine"rin. ;arutan mepivakain 8 tanpa vasokonstriktor akan
memberikan e"ek anestesi yang lebih baik dari lidokain 2 . $epivakain digunakan untuk
anestesi in"iltrasi, blok sara" regional dan anestesi spinal.
8. )upivacaine
)upivakain merupakan anestetikum lokal yang termasuk dalam golongan amida
amino. )upivakain mempunyai masa ker#a pan#ang. 6etika digunakan sebagai in#eksi
intraoral, bahan ini telah terbukti mengurangi #umlah analgesik yang dibutuhkan untuk
mengontrol rasa nyeri pasca operasi setelah pembedahan. %ormulasi bupivakain sekitar +,2(
+,5 dengan dan tanpa epine"rin 0biasanya 172++ +++3. $ula ker#anya lambat tapi masa
ker#anya pan#ang. 'igunakan untuk anestesi in"iltrasi, blok sara", epidural dan anestesi
intratekal.
. Prilokain
8/15/2019 Anastesi Lokal infiltrasi
8/10
Anestetikum lokal golongan amida ini e"ek "armakologiknya mirip lidokain, tetapi
mula ker#a dan masa ker#anya lebih lama. *"ek vasodilatasinya lebih kecil daripada lidokain,
sehingga tidak memerlukan vasokonstriktor. oksisitas terhadap sistem sara" pusat 0SSP3
lebih ringan, penggunaan intravena blok regional lebih aman. Si"at toksik yang unik dari
prilokain yaitu dapat menimbulkan methemoglobinemia, hal ini disebabkan oleh adanya
metabolit prilokain yaitu orto(toluidin dan nitro(sotoluidin yang mempengaruhi masa ker#a
prilokain. *"ek anestesi prilokain kurang kuat dibandingkan lidokain. Prilokain dipasarkan
sebagai solusi dengan dan tanpa 172++.+++ epine"rin. *"ek toksisitas sistemik prilokain
kurang dibandingkan lidokain. )iasanya digunakan untuk mendapatkan anestesi in"iltrasi dan
blok.
. Artikain
Struktur amida dari artikain mirip dengan anestetikum lokal lainnya, tetapi struktur
molekulnya berbeda melalui kehadiran cincin thiophene bukan cincin ben-ena. Artikain
mengandung gugus ester tambahan yang dimetabolisme oleh estearases dalam darah dan
#aringan. Artikain dapat digunakan pada konsentrasi yang lebih tinggi, yaitu artikain
dengan epine"rin 171++ +++ atau 172++ +++. Ada beberapa kekha&atiran, bah&a anestetikum
lokal ini apabila digunakan pada konsentrasi tinggi dapat meningkatkan toksisitas lokal yang
dapat menyebabkan ker#a anestesia men#adi lama, parestesia atau dysaesthesia ketika
digunakan untuk blok regional. Ada beberapa bukti bah&a in"iltrasi bukal menggunakan
artikain see"ekti" anestesi lokal alveolar in"erior dengan lidokain 2 pada gigi
mandibular orang de&asa. Artikain digunakan baik untuk anestesi in"iltrasi maupun blok,
dengan teknik blok dapat menghasilkan masa ker#a yang lebih lama.
8/15/2019 Anastesi Lokal infiltrasi
9/10
Perbedaan klinis yang signi"ikan antara golongan ester dan golongan amida adalah
ikatan kimia&i golongan ester lebih mudah rusak dibandingkan ikatan kimia&i golongan
amida sehingga golongan ester kurang stabil dalam larutan dan tidak dapat disimpan lama.
)ahan anestetikum golongan amida stabil terhadap panas, oleh karena itu bahan golongan
amida dapat dimasukkan kedalam autokla", sedangkan golongan ester tidak bisa. Hasil
metabolisme golongan ester dapat memproduksi para(aminoben-oate 0PA)A3, yaitu -at yang
dapat memicu reaksi alergi, sehingga golongan ester dapat menimbulkan "enomena alergi.
Hal inilah yang men#adi alasan bahan anestetikum golongan amida lebih sering digunakan
daripada golongan ester.
2.3 Mekan#sme %erja Bahan Anestes#kum
Anestesi lokal mencegah pembentukan dan konduksi impuls sara". empat ker#anya
terutama di membran sel, e"eknya pada aksoplasma hanya sendiri.
Sebagaimana diketahui, potensial aksi sra" ter#adi karena adanya peningkatan sesaat
0sekilas3 permeabelitas membran terhadap ion @a akibat depolarisasi ringan pada membran.
Proses "undamental inilah yang dihambat oleh anestesi lokalB hak ini ter#adi akibat adanya
interaksi langsung antara -at anestetik lokal dengan kanal @a yang peka terhadap adanya
perubahan voltase muatan listrik 0voltage sensitive Na+ channaels3. 'engan semakin
bertambahnya e"ek anestesi lokal dalam sara", maka ambang rangsang membran akan
meningkat secara bertahap, kecepatan peningkatan potensial aksi menurun, konduksi impuls
melambat dan "aktor pengaman 0 safety factor) konduksi sara" #uga berkurang. %aktor("aktor
ini akan mengakibatkan penurunan men#alarnya potensial aksi dan dengan demikian
mengakibatkan kegagalan konduksi sara".
Anaestesi lokal #uga mengurangi permeabilitas menbran bagi k dan @a dalam
keadaan istirahat, sehingga hambatan hantaran tidak sidertai banyak perubahan pada
potensial istirahat. Hasil penelitian membuktikan bah&a anestetik lokal menghambat
8/15/2019 Anastesi Lokal infiltrasi
10/10
hantaran sara" tanpa menimbulkan depolarisasi sara", bahkan ditemukan hiperpolarisasi
ringan, pengurangan permeabilitas membran oleh anestetik lokal #uga timbul pada otot
rangka, baik &aktu istirahat maupun &aktu ter#adinya potensial aksi.
Potensi berbagai -at anestesi lokal se#a#ar dengan kemampuannya untuk meninggikan
tegangan permukaan selaput lipid monomolekuler. $ungkin sekali anestesi lokal tegangan
permukaan lapisan lipid yang merupakan membran sel sara", dengan demikian menutup pori
dalam membran sehingga menghambat gerakbion melalui membran. Hal ini menyebabkan
penurunan permeabilitas membran dalam keadaan istirahat sehingga akan membatasi
peningkatan permeabilitas @a. 'apat dikatakan bah&a cara ker#a utama obat anestesi lokal
ialah bergabumg dengan resptor spesi"ik yang terdapat pada kanal @a, sehingga
mengakibatakan ter#adinya blokade pada kanal tersebut, sehingga akan mengakibatkan
hambatan gerakan ion melalui membran.