ARSITEKTUR MINANGKABAU
ARSITEKTUR TRADISIONAL MINANGKABAU
MASYARAKAT MINANGKABAU :
1. Menganut garis keturunan ibu (matrilineal)
2. Kuat mempertahankan dan melestarikan adat istiadatnya
3. Selalu terkait dengan alam, melalui falsafah hidupnya : ALAM TAKAMBANG JADI GURU
4. Mata pencaharian utama : agraris
Agama dan Adat Istiadat
• Agama mayoritas : Islam
• Adat dan Agama tak dapat dipisahkan. Tercermin dalam falsafah :
“ ADAT BERSANDI SYARA’;
“ SYARA’ BERSANDI KITABULLAH”
( Adat Minangkabau Hukum Islam Al Quran )
Kelompok kekerabatan• Kelompok kediaman
KAMPUNG
KAMPUNG
NAGARI
NAGARI
LUHAK
ALAM MINANGKABAU
LUHAK
4 BUAH SUKU UTAMA
• Suku Koto
• Suku Piliang
• Suku Bodi
• Suku Caniago
Arsitektur Minangkabau
• Lumbung Padi
• Rumah Adat (Rumah Gadang)
• Bale Adat
• Masjid
LUMBUNG PADI
• Tempat menyimpan padi
• Simbol tingkat sosial. Semakin makmur semakin indah lumbungnya
• Jenis Lumbung Padi : Rangkiang, Kapuak, Balubul
RANGKIANG
• Bangunan untuk simpan padi
• Setiap rumah gadang memiliki Rangkiang di depan rumahnya
• Atap bergonjong dari bahan ijuk
• Pintunya kecil dan terletak pada bagian atas.
JENIS RANGKIANG
• Rangkiang Sitinjau Lauik : bentuknya langsing, untuk simpan padi dan barang.
• Rangkiang Si Bayau-bayau : untuk simpan padi yang akan dimakan. Bentuk gemuk, 6 tiang dan letaknya di kanan rumah.
• Rangkiang Si Tangguang Lapa : untuk simpan padi cadangan, bentuk persegi, 4 tiang.
• Rangkiang Kaciak (kecil) : untuk simpan padi abuan untuk benih. Atap tidak bergonjong, bentuk kecil dan adakalanya bundar.
RANGKIANG
RANGKIANG
Kapuak
• Lumbung yang lebih sederhana• Atapnya terbuat dari daun kelapa dan rumput-
rumputan• Jenisnya :
a. Kapuak Adat Jo Pusako
b. Kapuak Selaras Tenggang
c. Kapuak Gantuang Tungku
d. Kapuak Abuan Sumando
KAPUAK
Balubul
• Perbedaan pada lantainya
• Lantai diletakkan di atas batang pohon yang dibaringkan sejajar. Jadi tidak berdiri di atas 4 tiang.
RUMAH TINGGAL
• Rumah Tinggal disebut Rumah Gadang• Gadang = Besar• Besar bukan dalam artian fisiknya (besar), tetapi
lebih kepada fungsinya yang besar dan luas, bagaikan bentangan alam (pepatah)
• Rumah Adat merupakan pusaka yang sakti. Tidak dapat diganggu gugat. Tidak dapat dipindahkan tanpa melalui musyawarah dan mufakat.
Fungsi Rumah Gadang
• Tempat tinggal bersama
• Tempat mufakat
• Tempat merawat keluarga yang sakit
• Tempat Upacara (menerima tamu, perjamuan penting, perkawinan, penobatan penghulu).
Pola Dasar Rumah Adat
BENTUK DASAR PERSEGI PANJANG
Bentuk lengkung Gonjong
Dasar : bentuk perahu, merupakan nostalgia pengembaraan nenek moyang.
Dari sejarah Minangkabau, Kabau = kerbau = tanduk kerbau.
TIPE RUMAH ADAT
• Tergantung dari gaya keselarasan dan jumlah tiangnya (Lanjar).
• Menurut ukurannya, dibedakan atas jumlah Lanjar dan Gonjongnya.
• Lanjar = ruangan dari depan ke belakang pada sisi lebar bangunan
• Ruangan = deretan area yang berjajar dari kiri ke kanan.
Menurut jumlah lanjar dan gonjong
• Rumah berlanjar dua (Lipek Pandan ) = 2 gonjong.
• Rumah berlanjar tiga (Balah Bubuang / Belah Bubung) = 4 gonjong
• Rumah berlanjar empat (Gajah Maharam / Gajah Mengeram) = 6 gonjong atau lebih.
Dibedakan atas 2 aliran adat
• Rumah Adat Laras Koto Piliang (Aliran Arsitokrat)
• Rumah Adat Bodi Caniago (Aliran Demokrat)
• Persamaan keduanya, sama-sama bergonjong. Sedangkan perbedaannya terletak pada ketinggian lantai dan pintu masuk.
Ciri-ciri Laras Koto Piliang
• Kedua ujung rumah diberi anjuang (sebuah ruangan kecil yang lantainya lebih tinggi, letak di kiri dan kanan). Peninggian sekitar 40 cm. Fungsi Anjuang : Musyawarah / rapat penghulu.
• Memiliki tangga di depan dan di belakang yang letaknya di tengah rumah (pada sumbu simetri)
• Berserambi (untuk rumah adat Basurambi), fungsinya untuk menerima tamu.
Laras Koto Piliang
Ciri Laras Bodi Caniago
• Tidak terdapat anjung atau serambi
• Gonjong genap
• Lantai sama datar, melambangkan persamaan derajat. Duduak samo Rendah, Tagak Samo Tinggi.
• Letak tangga : di sisi sebelah kiri dari as bangunan depan rumah.
Laras Bodi Caniago
Bale Adat
• Fungsi : Tempat Penghulu mengadakan rapat tentang urusan pemerintahan Nagari. Juga sebagai tempat sidang / mengadili perkara.
• Bentuknya sama dengan rumah gadang, namun kolongnya lebih rendah dari rumah gadang.
• Tidak berdaun pintu / jendela dan kadang-kadang tidak berdinding.
• Ada Tabuh untuk memanggil orang ketika hendak rapat.
• Ada 4 jenis bangunan bale adat :
4 jenis bale adat :
• Bale Adat Laras Koto Piliang
• Bale Adat Laras Bodi Caniago
• Bale Adat di Nagari Tabek, Pariaman
• Bale Adat di Nagari Sulit Air
Bale Adat Laras Koto Piliang
• Mempunyai Anjung, dengan peninggian pada lantainya.
• Peninggian menunjukkan perbedaan stratifikasi masyarakat. Tidak demokratis.
Bale Adat Laras Bodi Caniago
• Tidak mempunyai anjung
• Lantainya datar, demokrat. Duduk samo rendah, berdiri samo tinggi.
Bale Adat di Nagari Tabek Pariaman
• Bale Adat tertua
• Tidak mempunyai anjuang
• Tidak berdinding, semua orang bisa melihat (demokrat, jujur dan adil).
Bale Adat di Nagari Sulit Air
• Ada parit di bagian depannya.
MASJID
• Fungsi : Pusat kerohanian Islam, Ibadah, Asrama kaum laki-laki, duda dan bujangan.
• Bentuk : selaras dengan rumah gadang• Atap lancip menjulang tinggi hingga 3
meter• Bangunan masjid harus ada di Nagari dan
Koto. Kalau di lingkungan kaum disebut Suro (berfungsi untuk pendidikan juga).
Masjid