Download pdf - ASAM-ASETAT1

Transcript
  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 1

    ASAM ASETAT

    Tujuan Percobaan

    1. Membuat asam asetat dengan fermentasi aerob dari alkohol.

    2. Membandingkan produk asam asetat yang terbentuk dengan vaariabel sari

    buah, kadar vinegar dan pH, serta waktu fermentasi.

    3. Membiakan starter asam asetat dengan menggunakan mikroba.

    4. Membuat inokulum untuk bahan dasar pembuatan asam asetat.

    Tinjauan Pustaka

    II.1. Pengertian Umum Asam Asetat

    Asam asetat merupakan salah satu produj industri yang banyak

    dibutuhkan di Indonesia. Asam asetat dapat dibuat dari substrat yang

    mengandung alkohol, yang diperoleh dari berbagai macam bahan seperti

    buah buahan, kulit nanas, pulp kopi, dan air kelapa. Hasil dari fermentasi

    asam asetat sering disebut sebagai vinegar yang berarti sour wine. Vinegar

    berasal dari bahasa Perancis, vindiger (vin=wine, digger=sour). Pada saat ini

    cuka atau vinegar dibuat dari bahan kaya gula seperti buah anggur apel, nira

    kelapa, malt, gula sendiri seperti sukrosa dan glukosa, dimana

    pembuatannya melibatkan proses fermentasi alokohol dan fermentasi asetat

    secara berimbang.

    Komposisi vinegar tergantung dari bahan baku, proses fermentasi

    menjadi alkohol dan fermentasi alkohol menjadi asam cuka, pengeraman,

    serta penyimpanan. Dari Food and Drugs Administrator (FDA) USA,

    definisi vinegar sebagai berikut: vinegar, cider vinegar, aplle vinegar dibuat

    dari juice apel yang difermentasikan menjadi alkohol dan difermentasikan

    lebih lanjut menjadi asam cuka. Asam cuka mengandung 4 gr vinegar dalam

    100 ml, 20 0C. Wine vinegar, grape vinegar sama dengan diatas hanya bahan

    bakunya dari anggur. Selain itu, ada yang disebut malt vinegar, sugar

    vinegar dan glukosa vinegar.

  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 2

    II.2. Pengertian Starter Asetat

    Dalam proses fermentasi asetat memerlukan pembiakan murni

    Acetobacter yang disebut juga dengan starter. Starter adalah populasi

    mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan

    dengan biakan murni. Starter baru dapat digunakan 8 hari setelah

    diinokulasikan dengan biakan murni. Pemakaian starter tidak diizinkan

    terlalu banyak karena tidak ekonomis.

    II.3. Mekanisme Reaksi Asam Asetat

    Asam asetat dapat dihasilkan dari senyawa C2H5OH (etanol) atau buah

    buahan yang mengandung senyawa tersebut melalui proses oksidasi biologis

    yang menggunakan mikroorganisme. Etanol dioksidasikan menjadi

    acetaldehid dan air. Asetaldehid dihidrasi yang kemudian dioksidasi menjadi

    asam asetat dan air.

    Mekanisme pembentukan asam asetat yaitu:

    Bakteri asam asetat dapat menggunakan oksigen sebagai penerima elektron,

    urutan reaksi oksidasi biologis mengikuti pemindahan hidrogen dari substrat

    etanol. Enzim etanol dehidrogenase dapat melakukan reaksi ini karena

    mempunyai seistem sitokhrom yang menjadi kofaktornya. Bakteri bakteri

    asam asetat, khususnya dari genus Acetobacter adalah mikroorganisme

    aerobik yang mempunyai enzim intraselular yang berhubungan dengan

    sistem bioksidasi mempergunakan sitokhrom sebagai katalisatornya.

    Reaksi:

    OHCHOCHOOHCHCH oksidasi 23223 21

    2323 )(OHCHCHOHCHOCHhidrasi

  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 3

    OHCOOHCHOOHCHCH oksidasi 23223 21)(

    II.4. Oraganisme Asam Asetat

    1. Klasifikasi Acetobacter

    Spesies ini dapat digunakan dalam generator vinegar kecuali A.

    Xylinum dan beberapa spesies lain yang dapat mengoksidasi asam asetat

    menjadi CO2 dan air. Lebih dari 200 spesies dari varian genus

    Acetobacter dapat menghasilkan asam asetat.

    2. Teknik Laboratorium dan Biakan Acetobacter

    a. Start Culture

    Agar start dari jus tomat dalam tabung tertutup. Medium ini

    diletakkan dalam autoclave kemudian didinginkan dalam posisi

    miring kemudian spesial both starter ditambahkan untuk menutupi

    kira kira sepertiga dari slant both. Slant both merupakan larutan

    nitrogen dari dekstrosa, etanol, asam asetat, diphospor. Inokulasi

    dibuat dari culture stock atau vinegar dengan menggunakan kawat

    yang digesekkan pada agar slant, inkubasikan pada 30 oC sehingga

    terjadi perkembangan yang baik. Setelah itu disimpan pada suhu 5-

    10 oC. Biakan ini diambil tiap bulan untuk mempertahankan

    kelangsungan hidup.

    b. Pemurnian Bahan

    Agar juice tomat diletakkan dalam petridish dan ditandai.

    Biakkan ini dimasukkan dalam plate dengan menggunakan batang

    glass steril yang dibengkokkan dengan gerakan melingkar 5 kali

    putaran meliputi seluruh plate. Plate lalu diletakkan dalam keadaan

    terbalik dalam wadah polyetilen dan diikat dengan karet dan

    diinkubasikan pada suhu 28 oC selama 48 jam atau sampai kelihatan

  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 4

    perkembangan koloninya. Jenis koloni yang dapat tersebar dengan

    baik diumpankan pada slant dan diinkubasikan 48 jam.

    c. Pemilihan Culture

    Walaupun bakteri vinegar dapat hidup pada kondisi alami dari

    kebun buah, biakkan pada kondisi ini cenderung mati lebih cepat,

    bahkan pendinginan 5-10 0C bakteri tidak dapat hidup. Biakan

    normal akan diambil tiap bulan. Perkembangan diproses typyle

    zaration, biakan dapat dijaga selama beberapa waktu tanpa harus

    dipindahkan. Biakan ini dapat hidup 2-5 tahun walau ada biakan

    yang tahan 20 tahun.

    II.5. Jenis Jenis Vinegar

    Badan urusan makanan dan obat di Amerika menggolongkan vinegar

    menurut bahan baku:

    a. Vinegar, cider vinegar, apple vinegar dibuat dari alkohol hasil fermentasi

    buah apel

    b. Wine vinegar, grape vinegar, produk ini dibuat dari alkohol hasil

    fermentasi buah anggur

    c. Malt vinegar dibuat dari fermentasi larutan glukosa

    d. Vinegar yang dibuat dengan mencampur spirit vinegar dengan

    perbandingan tertentu

    e. Vinegar yang dibuat dari dried apple, apple cores, dan apple peels.

    f. White destilled vinegar dan grain vinegar dibuat dengan alkohol yang

    terdestilasi.

    Jenis jenis vinegar yang populer:

    a. White destilled vinegar (etanol yang telah didestilasi sebagai bahan

    baku)

    b. Cider vinegar (dibuat dari apple yang telah difermentasi)

    c. Wine vinegar (dibuat dari anggur kualitas rendah)

  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 5

    d. Malt vinegar (dibuat dari fermentasi alkohol dann aseton terhadap mult

    mush atau malt yang mengandung corn atau barley yang ditambahkan

    pada malt)

    II.6. Processing Vinegar

    a. Filtrasi dan klasifikasi

    Vinegar hasil destilasi dari tricking generator lebih besar dari

    bahan bahan yang tidak larut sehingga filter yang digunakan mempunyai

    lubang kecil. Namun vinegar lain memerlukan filter untuk mendapatkan

    vinegar yang jernih. Filter dengan kapasitas besar dengan klasifikasi bila

    ada zat aditif yang digunakan.

    b. Pembotolan

    Bertujuan untuk mencegah bakteri maka harus dipasteurisasi. Botol

    beisi ditutup rapat lalu dipanaskan pada suhu 60-65 oC. Kadang vinegar

    dipanaskan hingga suhu 65-70 oC dan dengan segera botol dengan

    vinegar panas ditutup.

    c. Konsentrasi vinegar

    Vinegar dapat dikosentrasikan dengan proses freezing. Vinegar

    didinginkan untuk mengetahui kadar alkohol. Sistem ini dapat dipakai

    tutup sp 0,2% dan lalu 25% produk diambil. Waktu cycle 12% vinegar

    masing masing 335 jam, vinegar yang dihasilkan dari submerged proses

    sangat keruh karena berisi bakteri. Untuk filtrasi kapasitas besar

    diperlukan filter agent dengan tangki filtering, sebaliknya jika digunakan

    dalam sharing vinegar tidak mengandung mikroorganisme karena telah

    tersaring.

    II.7. Faktor Faktor yang Diperhatikan dalam Pembuatan Vinegar (Asam Asetat)

    a. Pemilihan mikroba

  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 6

    Bakteri yang dapat memenuhi syarat yaitu yang produktivitasnya

    tinggi dan mempunyai rasa enak. Sebagai contoh Bacterium schutzen

    bachil / Baterium cuvrum biasanya dipakai untuk memproduksi asam

    cuka biasanya dipakai asam cuka dari etanol dengan quick vinegar

    process, sedang Bacteruim orleanense pada proses Orleans (proses

    lambat)

    b. Kualitas bahan dasar

    Sebagai bahan dasar adalah semua bahan yang dapat

    difermentasikan menjadi alkohol.bisa dari jus buah buahan seperti buah

    apel, anggur, jeruk, bahan bahan bergula , beer, anggur/ wine.

    c. Fermentasi oleh yeast

    Sebelum fermentasi asam cuka, gula yang berasal dari bahan dasar

    difermentrasikan menjadi alkohol, sehingga yeast yang dipakai harus

    diseleksi, demikian juga faktor faktor yang mempengaruhi selama

    fermentasi menjadi alkohol harus diperhatikan.

    d. Keasaman

    Kadar alkohol terbaik dan dapat segera difermrntasikan 10-13%.

    Bila kadar alkohol 14% atau lebih maka oksidasi alkohol menjadi asam

    cuka tidak atau kurang sempurna sebab perkembangan bakteri asam

    cuka terhambat. Sedang bila kadar alkohol rendah mungkin akan banyak

    vinegar yang hilang bahkan pada konsentrasi alkohol 1-2% ester dan

    asam cuka akan dioksidasi yang mengakibatkan hilangnya aroma dan

    flavor( aroma dan flavor menjadi jelek).

    e. Oksigen

    Proses fermentasi asam cuka menjadi alkohol adalah proses

    oksidasi maka perlu diaerasi.

    OHCHOCHOOHCHCH 23223 21

  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 7

    etanol asetaldehid

    COOHCHOCHOCH 323 21

    f. Supporting medium/ bahan penyangga

    Bahan penyagga ini dimaksudkan untuk memperluas permukaan

    yang berhubungan dengan udara serta tempat melekatnya koloni bakteri

    bakteri asam cuka sehingga proses fermentasinya menjadi lebih cepat.

    Sebagai bahan penyangga dapat dipakai chips/ pasahan/ tatal kayu,

    arang, ranting anggur, tongkol jagung, dan sebagainya. Bahan

    penyangga tersebut tidak boleh bersifat racun, serta tidak boleh

    mengandung besi, tembaga, sulfur, atau ion ion lainnya yang

    mempengaruhi vinegar.

    g. Suhu

    Suhu selama fermentasi mempengaruhi pertumbuhan dari bakteri

    asam cuka. Bila suhu:

    12-15 oC : pertumbuhan bakteri lambat, sel selnya menjadi gemuk,

    pendek.

    42-45 oC : sel bakteri akan memanjang membentuk semacam

    mycelium yang tidak bersekat

    15-34 oC : pertumbuhan sel normal dan cepat

    Untuk fermentasi asam cuka suhu yang paling sesuai 26,7-29,4 oC,

    sebab bila suhu rendah fermentasi akan berjalan lambat sedang bila suhu

    tinggi akan banyak alkohol yang menguap bersama-sama dengan bahan

    bahan volatile yang membentuk flavor dan aroma dari asam cuka,

    sehingga asam cuka yang dihasilkan akan mempunyai flavor ataupun

    aroma yang kurang sedap/ enak.

  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 8

    II.8. Kegunaan Asam Asetat

    a. Penambah rasa pada makanan dalam industri makanan

    b. Memperbaiki flavor pada pembuatan mayonaise

    c. Memperbaiki flavor dan pengawet pada pembuatan acar

    d. Antiseptic

    e. Mencegah tumbuhnya jamur pada roti

    II.9. Macam Macam Acetobacter

    a. Acetobacter aceti

    Kelompok bakteri yang mengoksidasi alkohol dari anggur/ apel menjadi

    asam asetat

    b. Acetobacter xylinum

    Mengandung selulosa yang identik dengan selulosa kapas dalam

    mengabaikan sinar X. Hal ini biasanya untuk mengadakan oksidasi.

    Adanya makanan dapat dibuktikan dengan sejenis asam organik dan

    senyawa lain dalam medium murni yang mengandung substrat zat

    organik seperti selulosa, bakteri notrogen bebas. Genus Acetobacter

    termasuk organisme aerob.

    c. Acetobacter sub-oxydans

    Bakteri asam asetat dipakai untuk oksidasi asam gula sorbitol untuk

    sarbose yang dipakai pada produksi vitamin C dan oksidasi gliserol

    untuk dehidrasi aseton. Bakteri ini mempunyai kecenderungan kecil

    kecil untuk proses yang lebih cepat.

  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 9

    METODOLOGI PERCOBAAN

    III.1. Bahan dan Alat

    1.Bahan

    Air legen (starter as.asetat)

    Sari buah

    Alkohol (etanol)

    Indikator PP

    Vinegar

    NaOH

    2. Alat

    Erlenmeyer

    Gelas ukur

    Beaker glass

    Buret,statif,klem

    Aerator

    Pipet tetes

    Autoclave

    Pengaduk

  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 10

    III.2. Cara Kerja

    Pembuatan Starter

    a) Sterilisasi alat dengan menggunakan autoclave

    b) Air legen dipanaskan dalam beakerglas pada suhu 60 derajat Celsius selama 30

    menit,kemudian didinginkan hingga suhu 30 derajat Celsius

    c) Tambahkan glukosa anhidrit,alkohol kedalamnya sesuai dengan takaran,atur pH=7

    dengan menggunakan etanol dan NaOh

    d) Masukkan ke dalam erlenmeter,tutup rapat menggunakan alumunium foil,pasang

    selang aerator

    e) Lakukan aerasi selama seminggu

    Pembuatan Asam Asetat

    a) Mengukur volume sari buah,alkohol,vinegar dan startert sesuai dengan variabel

    b) Menambahkan alkohol dan vinegar ke dalam sari buah sebagai media fermentasi

    c) Mengatur pH fermentasi sesuai dengan variabel

    d) Mencampurkan starter ke dalam media sesuai dengan variabel

    e) Mengukur volume awal,densitas awal,serta kadar asam awal dengan titrasi asam basa

    (catat volume titran)

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdullah, MS.Phd. Diktat Mikrobiologi Industri . Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro : Semarang

    Alba, S. Humpey NE and Miks.1973. Biochemical Engineering 2nd. Accademy Press : New

    York

  • Asam Asetat

    Laboratorium Mikrobiologi Industri 11


Recommended