26
BAB IV
HASIL PRAKTIKIUM KESEHATAN MASYARAKAT
A. GAMBARAN SANITASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TAKTAKAN TAHUN 2015
1. GAMBARAN SARANA AIR BERSIH
a. Grafik Cakupan Jumlah Kepemilikan Sarana Air Bersih
Cakupan jumlah sarana air bersih di wilayah kerja Puskesmas
Taktakan Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 1.
Cakupan Kepemilikan Sarana Air Bersih
Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas diketahui bahwa cakupan kepemilikan sarana air bersih
tertinggi adalah Desa Drangong dengan jumlah 1048 sarana (92%), dan
yang terendah adalah Desa Cilowong dengan jumlah 986 sarana (58%).
STIKes Faletehan26
27
b. Grafik Cakupan Jumlah Pengakses/Pemakai Sarana Air Bersih
Cakupan jumlah pengakses/pemakai air bersih di wilayah kerja
Puskesmas Taktakan Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai
berikut :
Grafik 2.
Cakupan Pengakses Sarana Air Bersih
Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan PraktikumTahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui cakupan pengakses sarana air bersih
tertinggi adalah Desa Drangong dengan persentase pengakses sebesar
120 % dan yang terendah adalah Desa Cilowong persentase pengakses
sebesar 67%.
STIKes Faletehan
28
c. Grafik Inspeksi Sarana Air Bersih (Is Sab)
Inspeksi sarana air bersih di wilayah kerja Puskesmas Taktakan Tahun
2015 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 3.
Inspeksi Sarana Air Bersih
Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa sarana air bersih yang telah
diperiksa sebanyak 3040 sarana, dengan resiko rendah 0 sarana, resiko
sedang 3597 sarana dan resiko tinggi 767 sarana.
STIKes Faletehan
29
d. Grafik Sarana Air Bersih Yang Dikaporisasi
Sarana air bersih yang telah dikaporisasi di wilayah kerja Puskesmas
Taktakan Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 4.
Sarana Air Bersih Yang Dikaporisasi
Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa sarana air bersih di inspeksi
sanitasi sebanyak 4339 sarana dan yang telah dikaporisasi sebanyak
767 sarana (resiko tinggi).
STIKes Faletehan
30
e. Grafik Cakupan Kepemilikan Sarana Air Minum
Cakupan kepemilikan sarana air minum di wilayah kerja Puskesmas
Taktakan Tahun 2015 dapat dilihata pada grafik sebagai berikut :
Grafik 5.
Kepemilikan Sarana Air Minum
Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari Data diatas diketahui bahwa sarana air minum yang digunakan
diwialayah keja Puskesmas Taktakan yaitu air kemasan (2545), air isi
ulang (1114), pompa listrik 9933 dan sumur gali (816).
STIKes Faletehan
31
2. GAMBARAN SARANA SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
(SPAL)
a. Grafik Cakupan Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL)
Cakupan kepemilikan saluran pembuangan air limbah di wilayah kerja
Puskesmas Taktakan Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai
berikut :
Grafik 6.Cakupan Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa desa yang cakupan
kepemilikan saluran pembuangan air limbah (SPAL) tertinggi adalah
Desa Drangong sebanyak 4017 (80.99%), dan yang terendah adalah
Desa Cilowong 584 (34.64%).
STIKes Faletehan
32
b. Grafik Cakupan Pengakses Saluran Pembuangan Air Limbah
(Spal)
Cakupan pengakses saluran pembuangan air limbah di wilayah kerja
Puskesmas Taktakan Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai
berikut :
Grafik 7. Cakupan Pengakses Saluran Pembuangan Air Limbah
Puskesmas Taktakan Tahun 2014
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa desa yang cakupan pengakses
saluran pembuangan air limbah tertinggi adalah Desa Drangong
sebanyak 20085 jiwa (110.16%) dan yang terendah adalah Desa
Cilowong sebanyak 2920 jiwa (39.71%).
STIKes Faletehan
33
c. Grafik Inspeksi Sanitasi Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL)
Cakupan inspeksi sanitasi saluran pembuangan air limbah di wilayah
kerja Puskesmas Taktakan Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik
sebagai berikut :
Grafik 8.Inspeksi Sanitasi Saluran Pembuangan Air Limbah di Wilayah Kerja Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah SPAL 2864 sarana,
dengan jumlah sehat 1726 sarana (60.26 %).
STIKes Faletehan
34
3. GAMBARAN SARANA JAMBAN KELUARGA (JAGA)
a. Grafik Cakupan Kepemilikan Jamban Keluarga (Jaga)
Cakupan kepemilikan jamban keluarga di wilayah kerja Puskesmas
Taktakan Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 9.Cakupan Kepemilikan Jamban Keluarga (JAGA)Wilayah Kerja Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa cakupan kepemilikan jamban
keluarga tertinggi adalah Desa Drangong sebanyak 4043 sarana
(81.51%) dan yang terendah adalah Desa Cilowong sebanyak 741
sarana (43.95%).
STIKes Faletehan
35
b. Grafik Cakupan Pengakses Jamban Keluarga (Jaga)
Cakupan pengakses jamban keluarga di wilayah kerja Puskesmas
Taktakan Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 10.Cakupan Pengakses Jamban Keluarga (JAGA)
di Wilayah Kerja Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa cakupan pengakses jamban
keluarga tertinggi adalah Desa Drangong sebanyak 20215 jiwa
(110.8%), dan desa terendah adalah Desa Cilowong sebanyak 3705
jiwa (50.39%).
STIKes Faletehan
36
c. Grafik Inspeksi Sanitasi Jamban Keluarga (Jaga)
Inspeksi sanitasi jamban keluarga di wilayah kerja Puskesmas
Taktakan Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 11.Inspeksi Sanitasi Jamban Keluarga (JAGA)
di Wilayah Kerja Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa sarana jamban keluarga yang
diperiksa diwilayah kerja Puskesmas Taktakan sebanyak 4394, dengan
jumlah sehat 2946 (67,05%).
STIKes Faletehan
37
4. GAMBARAN SARANA TEMPAT SAMPAH
a. Grafik Cakupan Kepemilikan Tempat Sampah
Cakupan kepemilikan tempat sampah di wilayah kerja Puskesmas
Taktakan Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 12.Cakupan Kepemilikan Tempat Sampah
di Wilayah Kerja Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa cakupan kepemilikan tempat
sampah yang tertinggi adalah Desa Drangong sebanyak 3995 sarana
(80.54%) dan yang terendah adalah Desa Cilowong sebanyak 485
sarana (28.7%).
STIKes Faletehan
38
b. Grafik Cakupan Pengakses Tempat Sampah
Cakupan pengakses tempat sampah di Wilayah Puskesmas Taktakan
Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 13.Cakupan Pengakses Tempat Sampah di Wilayah Kerja Puskesmas
Taktakan Tahun 2014
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari data diatas dapat diketahui bahwa cakupan pengakses tempat sampah
tertinggi adalah Desa Drangong sebanyak 19975 jiwa (109%) dan yang
terendah adalah Desa Cilowong sebanyak 2425 jiwa (32.9%).
STIKes Faletehan
39
c. Grafik Inspeksi Sanitasi Tempat Sampah
Inspeksi Sanitasi tempat sampah di wilayah kerja Puskesmas Taktakan
Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Grafik 14. Inspeksi Sanitasi Tempat Sampah
di Wilayah Kerja Puskesmas Taktakan Tahun 2015
Sumber Data : Laporan Praktikum Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa sarana tempat sampah yang
diperiksa di wilayah kerja Puskesmas Taktakan sebanyak 4394, dengan
jumlah sehat 2174 (49.48 %).
STIKes Faletehan
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. PERMASALAHAN
1. Cakupan kepemilikan SAB (sarana air bersih) yaitu 82,73 % masih
dibawah target yaitu sebesar 88%, dari tujuh desa hanya satu desa yang
telah memenuhi target yaitu Desa Drangong (92%).
2. Dari tujuh desa, cakupan pengakses SAB (sarana air bersih) hanya satu
desa yang belum memenuhi target, yaitu Desa Cilowong yaitu sebanyak
4930 jiwa (67%), hal ini dikarenakan wilayah Desa Cilowong dekat
dengan TPA, sehingga mendapatkan dampak langsung, kandungan air di
desa tersebut buruk.
3. Sarana air bersih yang telah diinspeksi sanitasi/diperiksa selama tahun
2014 sebanyak. 4339 sarana, dari keseluruhan jumlah sarana sebanyak
11150 sarana (27%), dengan resiko rendah 0, resiko sedang 3597 dan
resiko tinggi 767
4. Cakupan kepemilikan saluran pembuangan air limbah (SPAL) masih
dibawah target yaitu sebanyak 8850 sarana (66%) dari jumlah target yang
ditentukan sebesar 80%. Dari tujuh desa, hanya ada satu desa yang
memenuhi target yaitu Desa Drangong sebesar 4017 sarana (81%).
5. Inspeksi sanitasi sarana saluran pembuangan air limbah (SPAL), dari
jumlah SPAL yang diperiksa sebanyak 4394 (49,6 %), jumlah sehat 2295
(52,2%), hal ini disebabkan karena banyak saluran pembuangan
masyarakat yang masih terbuka.
6. Cakupan kepemilikan jamban keluarga masih dibawah target yaitu
sebanyak 9507 sarana (71%) dari jumlah target yang ditentukan sebesar
84%. Dari tujuh desa cakupan kepemilikan jamban masih dibawah target.
Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
BAB di jamban sehat dalam upaya pencegahan terhadap penyakit perut,
seperti diare, muntaber dll.
STIKes Faletehan
40
41
7. Inspeksi sanitasi sarana jamban keluarga dari jumlah kk yang diinspeksi
sanitasi/ diperiksa sebesar 4394 (46,2 %), dengan jumlah sehat 2946
sarana (67%).
8. Cakupan kepemilikan tempat sampah masih dibawah target yaitu sebesar
8509 (63%) dari jumlah yang ditargetkan sebesar 100 %. Dari tujuh desa
belum ada satu desa yang memenuhi target. Hal ini dikarenakan
kuranganya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan
sampah dalam upaya penyehatan lingkungan dan pencegahan penularan
penyakit.
9. Cakupan pengakses tempat sampah masih dibawah target yaitu sebanyak
42545 jiwa (76%).
10. Inspeksi sanitasi sarana tempat sampah sebesar 4394 (51,6%) dengan
jumlah sehat sebanyak 2174 sarana (49,5%). Hal ini disebabkan banyak
tempat sampah yang belum sesuai dengan kriteria tempat sampah yang
sehat seperti, tertutup, kuat dan tidak menjadi sumber pencemaran.
B. SARAN
1. Untuk menarik minat masyarakat dalam pengadaan sanitasi dasar perlu
diadakan proyek percontohan.
2. Peningkatan kerja sama lintas sektoral antara Puskesmas dan Instansi
terkait dalam mengatasi masalah sanitasi dasar.
3. Pembinaan dan monitoring secara rutin & periodik kader kesehatan untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan.
STIKes Faletehan