BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Internet
Pada tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika Serikat Internet mendirikan
jaringan komputer melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced
Research Project Agency Network), yang digunakan untuk keperluan militer. Pada
saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense)
membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan
komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan
nuklir serta menghindari terjadinya informasi terpusat sehingga bila terjadi perang
dapat mudah dihancurkan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Internet)
Internet (interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang
saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control
Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket
(packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di
seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara
menghubungkan rangkaian ini dinamakan internetworking (antarjaringan).
(https://id.wikipedia.org/wiki/Internet)
Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan
jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan
menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya.
(http://www.nesabamedia.com/2015/04/pengertian-dan-manfaat-dari-
internet.html)
Menurut Syafrizal (2005:33) internet merupakan dua komputer atau lebih yang
saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan
komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi.
Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan
besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang
berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media
elektronik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet merupakan sebuah
jaringan komputer global yang terbuka dan saling menghubungkan berbagai tipe
dan jenis, jutaan bahkan milyaran komputer di dunia untuk berinteraksi dan
bertukar informasi yang berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain
dalam bentuk media elektronik.
Perkembangan internet memberikan berbagai kemudahan yang dapat kita
nikmati hingga saat ini melaui beberapa gelombang tahapan. Menurut Budi Sutedjo
(dalam Rochaety, 2006 : 74), gelombang teknologi berbasis internet berkembang
melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Gelombang pertama, difokuskan untuk peningkatan dan produktivitas, serta
memperkecil biaya. Bagi organisasi yang mulai menerapkan teknologi tersebut,
akan melakukan otomatisasi kegiatan rutin seperti surat menyurat, slide
presentasi, pembuatan tabel dan neraca. Aplikasi yang digunakan antara lain
Word, Excel, Power Point dan Access.
2. Gelombang kedua, difokuskan untuk peningkatan efektivitas penggunaan
peralatan komputer melalui pembangunan jaringan komputer. Jaringan ini
dibangun dengan menggunakan kabel dan kartu jaringan, sehingga printer, hard
disk, dan peralatan lain dapat digunakan secara serempak. Jaringan ini dapat
menghemat biaya investasi, serta mempercepat distribusi data dan informasi.
3. Gelombang ketiga, difokuskan untuk menghasilkan keuntungan dengan
pembangunan program sistem informasi. Seperti pada sebuah Universitas,
membangun jaringan sistem informasi pelayanan administrasi akademik, sistem
informasi pelayanan administrasi keuangan, maupun sistem informasi pelayanan
umum yang kesemuanya berbasis teknologi informasi dan menguntungkan bagi
pihak Universitas dan mahasiswa yang dilayani.
4. Gelombang keempat, difokuskan untuk membantu proses pengambilan
keputusan dari data kualitatif. Seperti pembangunan sistem pendukung
keputusan (DSS/ Decision Support System) bagi penerimaan pegawai, dan lain
sebagainya.
5. Gelombang kelima, difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui
pengembangan jaringan internet dengan cara membangun eksplorasi besar-
besaran terhadap internet. Dengan hal ini, maka lahirlah dalam dunia bisnis apa
yang disebut e-bussiness (electronic bussiness) dan e-commerce. Di dalam dunia
pendidikan berbasis internet, ada yang disebut e-learning dan e-campus yang
mampu menjangkau para pengguna jasa pendidikan, baik lokal,nasional,
maupun global.
6. Gelombang keenam, difokuskan untuk mengembangkan sistem jaringan tanpa
kabel (wireless) yang memungkinkan mengakses internet melalui komputer
yang terhubung ke telepon selular. Bahkan, internet dapat diakses langsung
lewat ponsel.
2.2 Media Belajar
2.2.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
manusia. Dengan belajar, manusia mampu mengembangkan potensi-potensi yang
dibawa sejak lahir, sehingga nantinya mampu menyesuaikan diri demi pemenuhan
kebutuhan.
Menurut Driscoll (dalam Smaldino, 2000 : 11), belajar didefinisikan sebagai
perubahan terus menerus dalam kemampuan, yang berasal dari pengalaman
pemelajar dan interaksi pemelajar dengan dunia.
Sedangkan menurut John W. Santrock (2008:266), belajar sebagai pengaruh
permanen atas perilaku, pengetahuan dan keterampilan berpikir, yang diperoleh
melalui pengalaman.
Slameto (2003:2-4) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa belajar adalah
suatu proses untuk mencapai perubahan tingkah laku yang bermanfaat secara
keseluruhan bagi individu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan dan dunia.
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses
belajar. Menurut Slameto (2003:54-70) beberapa faktor yang mempengaruhi
belajar dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu faktor intern dan ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu, sedangkan faktor ekstern
adalah faktor yang ada di luar individu.
1. Faktor Intern
Faktor intern membahas tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor
kelelahan.
1. Faktor Jasmaniah
Faktor jasmaniah adalah faktor yang berhubungan dengan tubuh atau jasmani
individu. Dalam faktor ini terdiri dari dua macam:
a. Faktor kesehatan, proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu, sehingga menjadi cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing,
mengantuk jika badannya lemah, kurang darah atau gangguan-gangguan
lainnya. Agar seseorang ingin dapat belajarnya dengan baik dan mendapatkan
hasil belajar yang tinggi maka harus sehat.
b. Cacat tubuh, dapat menyebabkan kurang sempurnanya tubuh yang dimiki
individu. Siswa yang cacat, belajarnya jelas akan terganggu, maka hendaknya
ia belajar dilembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat
mengurangi pengaruh kecacatannya karena hal ini dapat berpengaruh pula
terhadap belajarnya.
2. Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan
atau psikologi individu yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor
ini terdiri dari berbagai faktor, antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan.
a. Inteligensi
Inteligensi adalah kecakapan yang meliputi kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Siswa yang mempunyai
tingkat inteligensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika
ia belajar dengan baik (menerapkan metode belajar yang efisien dan faktor-
faktor yang mempengaruhi belajarnya) akan member pengaruh yang positif.
Jika inteligensinya rendah, maka perlu mendapat pendidikan di lembaga
pendidikan khusus.
b. Perhatian
Menurut Gazali, perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu
pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda atau hal) atau
sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka akan timbul kebosanan,
sehingga tidak suka lagi belajar.
c. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Berbeda dengan perhatian yang sifatnya
sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan
perasaan senang, minat cenderung selalu diikuti dengan perasaan senang, dan
dari situ diperoleh kepuasan dan besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahan
pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan,
karena minat menambah kegiatan belajar (bahan pelajaran yang menarik
minat siswa akan dipelajari dengan sebaik-baiknya, sedangkan yang tidak
sesuai minat akan menyebabkan siswa tidak akan belajar dengan baik karena
tidak ada daya tarik baginya).
d. Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat
mempengaruhi belajar. jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan
bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena rasa senang belajar dan
pastilah selanjutnya lebih giat lagi dalam belajar. Penting untuk mengetahui
bakat siswa dan menempatkan di sekolah yang sesuai bakatnya.
e. Motif
Motif erat hubungannnya dengan tujuan yang akan dicapai, karena penyebab
untuk berbuat adalah motif itu sendiri yang berfungsi sebagai daya penggerak
atau pendorongnya.
f. Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang,
dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-
menerus, untuk itu dipelukan latihan-latihan dan pelajaran. Anak yang sudah
siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar dan
belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi, kemajuan
baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
g. Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi yang
timbul dari diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena
kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Jika siswa
belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih
baik.
3. Faktor kelelahan, terdapat dua macam yakni kelelahan jasmani dan rohani.
kelelahan jasmani terlihat lemahnya tubuh dan timbul kecenderungan untuk
membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern merupakan faktor yang berada pada luar diri individu yang dapat
mempengaruhi belajar siswa. Dapat dikelompokan menjadi tiga faktor, yaitu faktor
keluarga, sekolah dan masyarakat.
1. Faktor Keluarga
Faktor keluarga yang dapat mempengaruhi belajar siswa dapat berupa:
a. Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap
belajarnya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya atau
memperlakukan terlalu keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk
belajar adalah cara mendidik yang salah. Anak yang mengalami kesukaran
dalam belajar dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang
sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat
mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.
b. Relasi antar anggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua
dengan anaknya, selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan
anggota keluarga yang lain turut mempengaruhi belajar anak. Demi
kelancaran belajar dan keberhasilan anak perlu diusahakan relasi yang baik
dalam keluarga.
c. Suasana rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi yang sering terjadi di dalam
keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan
faktor penting yang tidak termasuk faktor disengaja. Suasana rumah gaduh
tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Maka diperlukan
suasana rumah yang tenang dan nyaman.
d. Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak. Anak
yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal
makanan, perlindungan kesehatan dan lain-lain. Anak membutuhkan
fasilitas belajar seperti meja, kursi, penerangan alat tulis-menulis, buku-
buku dan lain-lain.
e. Pengertian orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila anaknya
sedang belajar jangan diganggu dengan tugas di rumah. Kadang-kadang
anak lemah semangat, orang tua wajib memberikan pengertian dan
dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di
sekolah.
f. Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap
anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar
mendorong semangat anak untuk belajar.
2. Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa mencakup :
a. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui dalam mengajar.
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa
yang tidak baik pula.
b. Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa, kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar
siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran.
Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.
c. Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Di dalam relasi
yang baik, siswa akan menyukai gurunya juga menyukai mata pelajaran
yang diberikan sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya.
d. Relasi Siswa dengan Siswa
Menciptakan relasi yang baik antar siswa perlu agar dapat memberikan
pengaruh positif terhadap belajar siswa.
e. Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam
sekolah dan juga dalam belajarnya. Agar siswa belajar lebih maju maka
harus disiplin di sekolah, di rumah dan di perpustakaan.
f. Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa. Karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh
siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Mengusahakan alat
pelajaran yang baik maka siswa akan dapat belajar dengan baik. Namun,
banyaknya tuntutan saat ini yang masuk ke sekolah, maka sekolah
memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar siswa dalam jumlah
besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-
media belajar yang lain, termasuk komputer, dan lain-lain.
g. Waktu Sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah
dapat pagi, siang, sore maupun malam hari.
h. Standar Pelajaran diatas Ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi
pelajaran diatas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan
takut kepada guru.
i. Keadaan Gedung
Siswa dapat belajar dengan baik apabila kelas yang disediakan dapat
memadai bagi setiap siswa.
j. Metode Belajar
Cara belajar dan penggunaan waktu belajar siswa harus efektif karena
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
k. Tugas Rumah
Waktu belajar adalah disekolah, waktu dirumah biarlah digunakan untuk
kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak
memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah, sehingga anak tidak
mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
3. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar
siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya siswa dalam masyarakat. Faktor
masyarakat diantaranya kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul dan masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa.
Berdasarkan beberapa faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa media
merupakan salah satu faktor ekstern sekolah yang termasuk dalam alat pelajaran
yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa.
2.2.3 Prinsip-prinsip Belajar
Dalam pembelajaran, ada beberapa prinsip yang digunakan dalam proses
belajar. Hal itu harus disesuaikan dengan masing-masing siswa. Menurut Davies
(1991 : 32) prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran meliputi :
1. hal apapun yang dipelajari, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak
seorangpun yang dapat melakukan kegiatan itu untuknya.
2. setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap
kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
3. seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberi
penguatan.
4. penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran
memungkinkan pembelajaran lebih berarti.
5. apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia
lebih termotivasi untuk belajar dan ia akan belajar serta mengingat lebih baik.
2.2.4 Pengertian Media Belajar
Menurut Smaldino, dkk (2011 : 7) dalam Instructional Technology and Media
for Learning, media bentuk jamak dari perantara (medium) yang merupakan saran
komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”) yang merujuk pada apa
saja yang membawa informasi antara sumber dan penerima.
(Dalam Susilana dan Riyana, 2009 : 6) menurut NEA/ National Education
Asociation, media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak, maupun
audio-visual termasuk teknologi perangkat kerasnya. AECT/ Asociation of
Education Comunication Technology memberikan batasan bahwa media
merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran
pesan. Menurut Schram (1982), media merupakan teknologi pembawa pesan yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs berpendapat bahwa
media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi
proses belajar. Menurut Miarso (1989), media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa
media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
Menurut Erlina (2009 : 2), media mengajar merupakan sejumlah alat bantu,
bahan simulasi atau program yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Sadiman (dalam Anas) (https://books.google.co.id/books), media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran
terjadi.
Menurut Hamalik (dalam Jannah, 2015) bahwa pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
(http://sihatulcismifah19.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-fungsijenis-jenis-
manfaat.html)
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa media belajar
adalah segala sesuatu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam keperluan
pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran , perasaan dan perhatian,
membangkitkan keinginan, kemauan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis.
2.2.5 Klasifikasi Media Belajar
Susilana dan Riyana (2009 : 14-24) mengklasifikasikan media berdasarkan
bentuk penyajian dan cara penyajian menjadi 7 kelompok, yakni :
1. Kelompok Pertama, meliputi Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam
a. Media Grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, idea tau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Yang
termasuk media grafis antara lain :
- Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka,
garis dan simbol.
- Diagram, yaitu gambaran sederhana yang dirancang untuk
memperlihatkan hubungan timbale balik yang biasanya disajikan melalui
garis-garis simbol.
- Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis dan simbol yang merupakan
ringkasan proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
- Sketsa, yaitu gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-
bagian pokok dari bentuk gambar.
- Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok dan menarik
yang dibuat untuk menarik perhatian orang yang lewat.
- Papan flannel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan
gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan dilepas.
- Bulletin board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar atau
tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat
penempel lainnya.
b. Media Bahan Cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Yang termasuk dalam media bahan cetak
yakni :
- Buku teks, yaitu buku tentang bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun
untuk memudahkan guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
- Modul, yaitu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu
dan didesain sedemikin rupa guna kepentingan belajar siswa.
- Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran
individual, hamper sama dengan modul, perbedaannya bila bahan
pengajaran terprogram ini disusun dalam topik kecil untuk tiap
halamannya.
c. Media Gambar Diam adalah media visual yang berupa gambar yang
dihasilkan melalui proses fotografi. Contoh jenis media ini adalah foto.
2. Kelompok Kedua : Media Proyeksi Diam adalah media visual yang
diproyeksikan/ media yang memproyeksikan pesan, dengan hasil proyeksi tidak
bergerak/ memiliki sedikit unsure gerakan. Jenis media ini meliputi : OHP/OHT,
Opaque Projector, Slide dan Filmstrip.
a. Media OHP dan OHT.
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan
melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). 3 jenis bahan
yang digunakan sebagai OHT, yaitu :
- Write on film (plastik transparansi), yaitu sejenis transparansi yang dapat
diberi tulisan/ gambar menggunakan spidol
- PPC transparency film (PPC = Plain Paper Copier), yaitu jenis
transparansi yang dapat diberi tulisan/ gambar menggunakan mesin
photocopy
- Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi
tulisan/ gambar dengan menggunakan mesin thermofax
OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk
memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya
digunakan sebagai pengganti papan tulis. 2 jenis model OHP, yaitu :
- OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen
untuk disimpan di kelas/ ruangan dan memiliki bobot yang lebih berat dari
OHP portable
- OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-
mana, sehingga ukurajn dan bobot lebih ringan dan ringkas
b. Media Opaque Projector (proyektor tak tembus pandang) adalah media yang
digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus
pandang, seperti buku, foto dan model dua maupun tiga dimensi.
c. Media Slide (film bingkai) adalah media visual yang diproyeksikan melalui
proyektor slide.
d. Media Filmstrip (film rangkai/ film gelang) adalah media visual proyeksi
diam yang terdiri atas bebrapa film yang menjadi satu kesatuan.
3. Kelompok Ketiga : Media Audio adalah media yang penyampaian pesannya
melalui indera pendengaran. Pesan atau informasi dituangkan dalam lambang-
lambang auditif berupa kata-kata, musik dan sound effect. Jenis media ini yaitu
: Radio dan Alat Perekam Pita Magnetik.
a. Media Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan
melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.
b. Media Alat Perekam Pita Magnetik (kaset tape recorder) adalah media yang
menyajikan pesan melalui perekaman kaset audio.
4. Kelompok Keempat : Media Audio Visual Diam adalah media yang
penyampaian pesannya melalui indera pendengaran dan indera penglihatan,
tetapi gambar yang dihasilkan berupa gambar diam atau sedikit memiliki unsur
gerak. Yang termasuk media ini yakni : media sound slide (slide suara), filmstrip
bersuara dan halaman bersuara.
5. Kelompok Kelima : Film (Motion Pictures) atau gambar hidup, yaitu
serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan
diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.
6. Kelompok Keenam : Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan
secara audio visual dan gerak (sama dengan film). Jenis media ini yaitu : Televisi
Terbuka (open boardcast television), Televisi Siaran Terbatas/ TVST (Cole
Circuit Television/ CCTV) dan Video Cassette Recorder (VCR).
a. Media Televisi Terbuka adalah media audio visual gerak yang penyampaian
pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun,
kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
b. Media Televisi Siaran Terbatas (TVST) atau CCTV adalah media audio visual
gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV
kabel) dan komunikasi dapat dilakukan secara dua arah melalui intercom.
c. Media Video Cassette Recorder (VCR) adalah media yang perekamannya
dilakukan dengan menggunakan kaset, video dan penayangannya melalui
pesawat televisi.
7. Kelompok Ketujuh : Multi Media merupakan sistem penyampaian dengan
menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau
paket. Contoh multi media yaitu : Media Objek dan Interaktif.
a. Media Objek merupakan media tiga dimensi yang penyampaian pesannya
tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui cirri fisiknya sendiri, seperti
ukuran, bentuk, berat, susunan, warna, fungsi dan sebagainya. Media objek
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
- Media Objek Sebenarnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Media Objek Alami dibagi menjadi 2 jenis, yaitu media objek alami
yang hidup (seperti ikan, burung, elang, dan sebagainya) dan objek
alami yang tidak hidup (seperti batu-batuan, kayu, air dan sebagainya).
Media Objek Buatan sperti gedung, mainan, jaringan transportasi, dan
sebagainya.
- Media Objek Pengganti merupakan benda-benda tiruan yang dibuat untuk
mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek pengganti dikenal
dengan sebutan replika, model dan benda tiruan.
Replika adalah reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang
sama dengan benda yang sebenatnya.
Model adalah sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya
diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu.
Benda tiruan, dibagi menjadi 2 yaitu bangunan yang dibuat kurang lebih
menyerupai benda yang besar (contoh : bagian sayap dari sebuah kapal
terbang) dan bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu
benda (contoh : sistem pembakaran automobil).
b. Media Interaktif merupakan media yang diharapkan mampu membuat siswa
tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut
untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Interaksi yang dimaksud
ada 3 macam, yang pertama siswa berinteraksi dengan program, yang kedua
siswa berinteraksi dengan mesin (seperti simulator, laboratorium bahasa,
komputer, dan kombinasinya dengan internet), yang ketiga ialah mengatur
interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram.
Dalam penelitian ini, media belajar yang digunakan dikategorikan menjadi
multi media jenis media interaktif dengan kombinasi komputer dan jaringan
internet yang dimaksudkan agar siswa mampu ikut serta berinteraksi dengan media
tersebut.
2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Media Belajar
Penggunaan media belajar erat kaitannya dengan faktor-faktor lain yang
mendukung keberhasilan dan keefektifan media ini dalam proses pembelajaran.
Menurut Susilana dan Riyana (2009 : 5) faktor-faktor yang berkaitan dengan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran meliputi :
a. Tujuan
Tujuan yang dimaksud adalah tujuan pembelajaran. Media pembelajaran harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sehingga fungsi media belajar agar
dapat membantu siswa memahami serta memperoleh kemudahan dalam
pembelajaran, sehingga memperoleh hasil yang baik dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
b. Materi
Media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi pembelajaran, agar
penyampaian materi dapat tersampaikan dengan baik. Penggunaan media
pembelajaran juga harus dapat menggambarkan materi yang hendak
disampaikan.
c. Metode
Metode pengajaran juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang tepat dengan
metode pengajaran dapat meningkatkan motivasi, minat, dan perhatian siswa
terhadap pelajaran, sehingga proses belajar menjadi menyenangkan dan materi
mudah tersampaikan.
d. Evaluasi
Penggunaan media belajar juga perlu mendapatkan evaluasi di akhir proses
pembelajaran untuk mengetahui efektif atau tidaknya media tersebut dalam
proses pembelajaran. Secara keseluruhan evaluasi perlu dilakukan agar dapat
diketahui, tercapai tidaknya tujuan pembelajaran melalui proses belajar sesuai
materi dan menggunakan media serta metode mengajar yang tepat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 4 faktor menurut Susilana dan
Riyana, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan media belajar adalah tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode mengajar dan evaluasi pembelajaran.
2.2.7 Manfaat Media Belajar
Penggunaan media belajar dalam proses belajar harus dapat memberikan
manfaat, baik bagi siswa maupun guru. Media belajar yang baik dapat dimanfaatkan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Erlina, 2009 : 2) media pengajaran
berfungsi agar lebih menarik siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajaran lebih bervariasi, siswa
dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.
Susilana dan Riyana (2009 : 9) mengemukakan media belajar secara umum
mempunyai manfaat :
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori dan kinestetiknya
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama
Sedangkan manfaat media menurut Kemp dan Dayton (dalam Susilana dan
Riyana, 2009 : 9) meliputi :
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2. Pembelajaran dapat lebih menarik
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran
dapat ditingkatkan
8. Peran guru berubah kearah positif
Menurut Hamalik (dalam Jannah, 2015) bahwa pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti mengambil beberapa manfaat
media belajar menjadi beberapa poin, yaitu mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
tenaga dan daya indera; menimbulkan gairah belajar dengan interaksi langsung
antara murid dengan sumber belajar; memungkinkan anak belajar mandiri;
pembelajaran dapat lebih menarik; kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan;
proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan;
sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
2.2.8 Kriteria Pemilihan Media Belajar
Menurut Sudjana dan Rivai (2010 : 4), kriteria pemilihan media berdasarkan :
a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
c. Kemudahan memperoleh media
d. Ketrampilan guru dalam menggunakan
e. Tersedia waktu untuk menggunakan
f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa
Menurut Hubbard (dalam Simamora, 2008 : 65) mengemukakan 9 kriteria
untuk menilai keefektifan media, yaitu :
1. Biaya
2. Ketersediaan fasilitas pendukung
3. Kecocokan dengan ukuran kelas
4. Keringkasan
5. Kemampuan untuk diubah
6. Waktu dan tenaga penyiapan
7. Pengaruh yang ditimbulkan
8. Kerumitan
9. Kegunaan
Sedangkan menurut Susilana dan Riyana (2009 : 73) kriteria dalam memilih
media pembelajaran yang tepat dapat dirumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu
akronim dari : access, cost, technology, interactivity, organization dan novelty.
a. Access
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media,
menyangkut ketersediaan, kemudahan dan kemanfaatan dalam penggunaannya.
b. Cost
Biaya menjadi pertimbangan dalam memilih, dengan mempertimbangkan
manfaatnya media tersebut dengan biaya murah namun efektif.
c. Technology
Perlu mempertimbangkan teknologi tersedia dan mudah menggunakannya atau
tidak.
d. Interactivity
Media yang baik yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua
arah atau interaktivitas.
e. Organization
Dukungan organisasi juga pengorganisasiannya menjdi pertimbangan yang
penting dalam memilih media.
f. Novelty
Kebaruan dari media yang dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang
baru biasanya lebih baik dan menarik bagi siswa, seperti penggunaan internet.
Dalam penelitian ini, peneliti menarik kesimpulan bahwa beberapa kriteria
pemilihan media belajar didasarkan kemudahan memperoleh media dan akses,
biaya, ketersediaan fasilitas, kegunaan, perkembangan teknologi dan kebaruan
media.
2.3 Pemanfaatan Internet Sebagai Media Belajar
Pemanfaatan internet sebagai media belajar didasarkan pada manfaat yang
didapatkan oleh pengguna internet, terutama siswa SMP Mardi Rahayu dalam
melaksanakan tugasnya sebagai siswa. Pemanfaatan dengan estimasi 2 faktor
menurut Chin dan Todd (dalam Nasution, 1995 : 3) yaitu meliputi kemanfaatan dan
efektifitas yang masing-masing memiliki beberapa dimensi yang dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kemanfaatan meliputi dimensi :
a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), mudah mempelajari
dan mengoperasikan suatu teknologi dalam mengerjakan pekerjaan yang
diinginkan oleh seseorang dan dapat memberikan keterampilan agar
pekerjaannya lebih mudah.
b. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa
penggunaan suatu teknologi tertentu terdapat manfaat atau faedah untu dapat
meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.
c. Menambah produktivitas (increase productivity), merupakan sikap mental
yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan seseorang akan
bertambah atau meningkatkan produktivitasnya dalam suatu kegiatan-
kegiatan yang dimilikinya agar menjadi lebih baik.
2. Efektifitas meliputi dimensi :
a. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness), bahwa penggunaan suatu
teknologi tertentu akan membantu seseorang agar aktifitas sehari-hari
menjadi meningkat dalam melakukan suatu pekerjaan.
b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance), dengan
menggunakan suatu teknologi tertentu dapat membantu mengembangkan
kinerja pekerjaan seseorang dalam dunia pekerjaan yang dimiliki oleh orang
tersebut.
Selain itu, penggunaan internet memberikan manfaat yang begitu besar pada
proses belajar siswa, yang peneliti ungkapkan melalui manfaat media belajar yang
telah penulis simpulkan, yaitu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan
daya indera; menimbulkan gairah belajar dengan interaksi langsung antara murid
dengan sumber belajar; memungkinkan anak belajar mandiri; pembelajaran dapat
lebih menarik; kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; proses pembelajaran
dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan; sikap positif siswa
terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan dan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Melalui perkembangan internet dan kemudahan mengakses jaringan
memberikan manfaat yang begitu besar, begitu pula bagi dunia pendidikan. Selain
menjadi media informasi, dapat pula menjadi sumber referensi bagi guru dan siswa.
Menurut Rosenberg (dalam Erlina, 2009 : 20) mengatakan ada 5 perubahan yang
terjadi dalam dunia pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran sebagai akibat
perkembangan TIK, yaitu :
1. Perubahan dari pelatihan ke penampilan
2. Perubahan dari ruang kelas ke dimana saja dan kapan saja
3. Perubahan dari kertas ke “online” atau saluran
4. Perubahan dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja
5. Perubahan dari waktu siklus ke waktu nyata
Erlina (2009 : 29) mengungkapkan internet dapat digunakan untuk media belajar
yang meliputi :
a. Berupa dokumen, tabel dan pdf (jenis file : text, ms word, adobe portable
document format/ pdf dan ms excel)
b. Berupa power point (tipe file : ms ppt)
c. Berupa file gambar (jenis file : gif, jpeg/jpg dan png)
d. Berupa animasi (tipe file : shockwave flash)
e. Berupa film (tipe file : mpg/ avi)
f. Berupa suara (tipe file : mp3)
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Hadiatul (2009) mahasiswa jurusan Sosial
Islam, Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
dengan judul Media Sosial sebagai Sumber Belajar di Kalangan Mahasiswa (Studi
Kasus Terhadap Beberapa Mahasiswa Jurusan KPI Angkatan 2006). Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa :
Manfaat yang mahasiswa peroleh setelah menggunakan media online :
1. Media online memudahkan dalam belajar, mahasiswa dapat terbantu dalam
mendapatkan informasi tambahan selain buku-buku yang ada di
perpustakaan.
2. Pengetahuan bertambah luas, dengan adanya media online informasi yang
didapat mahasiswa lebih beragam.
3. Dengan adanya media online, memudahkan mahasiswa menyelesaikan tugas
kuliah seperti membuat makalah.
4. Media online memudahkan mahasiswa untuk mengumpulkan tugas-tugas
kuliah tanpa adanya batasan waktu karena mahasiswa dapat mengumpulkan
tugas melalui email
Adapun hambatannya adalah :
1. Terbatasnya fasilitas online di kampus.
2. Faktor biaya.
3. Kurangnya motivasi.
Serta penelitian yang dilakukan Artmy Tirta Ikhwanto, mahasiswa Progdi
Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Angkatan tahun 2006,
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dengan judul Penggunaan
media internet sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Sejarah kelas X di SMA
Laboratorium UKSW Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya prestasi belajar pada
siswa yang menggunakan internet sebagai sumber belajar karena sumber
informasinya lebih banyak dan akurat.
2.5 Kerangka Berpikir
Internet merupakan sebuah jaringan komputer global yang terbuka dan saling
menghubungkan berbagai tipe dan jenis, jutaan bahkan milyaran komputer di dunia
untuk berinteraksi dan bertukar informasi yang berupa teks, grafik, audio maupun
animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik.
Media belajar adalah segala sesuatu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam
keperluan pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran , perasaan dan
perhatian, membangkitkan keinginan, kemauan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis.
Dalam penelitian ini, pemanfaatan internet diteliti melalui dimensi
kemanfaatan dan efektifitas. Dimana siswa cenderung memilih internet sebagai
media belajar dan sumber mengerjakan tugas karena mudah dan menghemat waktu.
Gambar 2.1
Identifikasi Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Siswa Kelas IX SMP
Mardi Rahayu Ungaran
INTERNET
SISWA
Kemanfaatan :
1. Menjadikan pekerjaan lebih
mudah (makes job easier)
2. Bermanfaat (usefull)
1. Menambah produktifitas
(increase productivity)
Efektifitas :
2. Mempertinggi efektifitas
(enchance effectiveness)
3. Mengembangkan kinerja
pekerjaan (improve job
performance)