27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian Quasi eksperimen
(Quasi Experimental Design) yaitu penelitian yang melibatkan dua kelompok
yaitu kelompok kotrol dan kelompok eksperimen, yang mana kelompok
eksperimen merupakan kelompok yang diberikan perlakuan (treatment).
Pemilihan kedua kelompok ini tidak secara random (acak) tetapi secara alami .
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari
kedua kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang
pembelajarannya dengan menggunakan metode group investigaton dengan kelas
kontrol dengan menggunakan cara/ metode yang konvensional. Untuk
selanjutnya kedua kelas tersebut dievaluasi hasilnya untuk melihat perubahan
yang terjadi terhadap hasil belajar IPA dalam kelas yang mendapatkan
perlakuaan (kelas ekperimen) dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di dua Sekolah Dasar, salah satu SD menjadi kelas
kontrol dan satu SD menjadi kelas eksperimen atau yang diberi perlakuan
khusus (treatment). SD yang menjadi tempat untuk melakukan eksperimen
adalah SD N 1 Kemiri kelas III, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung
pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian dalam ekperimen
ini adalah peserta didik kelas III SDN 1 Kemiri. Sedangkan yang menjadi kelas
kontrol adalah kelas III SDN 1 Tepusen, Kaloran, Temanggung.
3.2 Desain Eksperimen
Penelitian ini termausk dalam penelitian Quasi Experimental-Design dan desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control
Group Design.
27
28
Tabel 3.1
Gambar Desain peneltian Nonequivalent Control Group Design
Keterangan:
E = Eksperimen
C = Kontrol
O1 = pretest kelompok
eksperimen
O6 = pretest kelompok kontrol
X = perlakuan
O2 = posttest kelompok
eksperimen
O4 = posttest kelompok kontrol
O3 = keakttifan kelompok
eksperimen
O5 = aktivitas kelompok kontrol
Dalam design experiment ini terdapat dua kelompok yang masing-masing
dipilih tidak secara random (R) tetapi dengan pertimbangan tertentu. Dari kedua
kelompok kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah
perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil pretest yang
baik apabila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Desain
eksperimen ini membantu peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
Model penelitian ini melalui tiga langkah yaitu:
1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau
perlakuan dilakukan (pretest) .
2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada subyek yaitu melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode Group investigation.
3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.
3.2.1 Tahap-tahap Selama Proses Penelitian
1. Persiapan
Dalam tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan
digunakan dalam penelitian, termasuk didalamnya subyek penelitian dan
mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data
selama proses penelitian berlangsung ( soal pretest, posttest, serta lembar
angket ).
E O1 X O2 O3
C O6 O4 O5
29
2. Mengujicobakan soal pretest and posttest ke SD imbas
Sebeleum soal pretest maupun postest diberikan ke SD eksperimen, maka soal-
soal tersebut diujicokan dulu ke sekolah imbas.
3. Menganalisis soal untuk mendapatkan soal yang valid
Setelah mengujicobakan soal ke SD imbas, maka peneliti mengolah soal
tersebut untuk mendapatkan soal-soal yang valid dan dapat digunakan dalam
mengukur kemampuan sisw
4. Pretest
Soal pretest yang sudah valid setelah itu diberikan ke SD eksperimen untuk
mengukur kemampuan pemahaman siswa.
5. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini peneliti menghimpun data sebagai bahan untuk
menjawab hipotesis yang diajukan.
6. Posttest
Dalam tahap posttest ini, peneliti memberikan post test sebagai penutub
penelitian dan mendapatkan hasil yang berupa data kuantitatif dari hasil belajar
siswa.
3.2.2 Prosedur Penelitian
Dalam hal iini penlitui melakukan beberapa tahap kegiatan sebagai berikut:
1. Tahap pendahuluan
Dalam tahap ini hal-hal yang dilakukan penulis yaitu :
a. Melakukan observasi atau mencari masalah yang sering terjadi dalam dunia
pendidikan
b. Menyusun proposal skripsi
c. Mengajukan proposal skripsi yang dibuat kepada panitia skripsi untuk
meminta persetujuan
d. Melakukan bimbingan skripsi dengan berkonsultasi dengan dosen
pembimbing dan dosen penguji.
2. Tahap persiapan
Tahapan persiapan meliputi :
a. Melakukan perbaikan proposal yang kurang sesuai berdasarkan saran dari
30
dosen pembimbing atau penguji.
b. Meminta ijin untuk melakukan penelitian ke SD yang akan menjadi obyek
penelitian.
c. Mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam penelitian, termasuk
didalamnya instrumen penelitian yang berupa soal-soal dan angket.
3. Tahap pelaksanaan
a. Melakukan penelitian untuk mengumpulkan data
Selama melakukan penelitian ini penelitian dilakukan dengan
memberikan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk
menentukan homogenitas/ keseimbangan antara kedua kelas, setelah itu
antara kelas kontrol dan kelas eksperiemen diberikan perlakuan yang
berbeda. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan metode Group Investigation, sedangkan pada kelas kontrol
pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Setelah itu
pembelajaran diakhiri dengan posttest untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar dan aktivitas siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Mengolah datal
c. Menganalisis data yang diperoleh selama penelitian
4. Tahap penyusunan laporan
a. Menyusun hasil penelitian
b. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing
c. Melakukan perbaikan
d. Mengajukan ujian skripsi
3.3 Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan dimulai pada bulan Januari sampai dengan Maret 2012
dan dimulai dengan pembuataan proposal skripsi, permomohan izin untuk
mengadakan penelitian kesekolah-sekolah yang direncanakan sebagai subyek
penelitian, pembuatan instrumen penelitian (pretest dan posttest soal) maupun
angket sampai dengan tahap pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian.
3.4 Variabel Penelitian
Berdasarkan judul yang dibuat oleh peneliti serta rumusan masalah dan tempat
31
melakukan penelitian, maka peneliti merumuskan variabel penelitiannya adalah :
1. Variabel Independen / bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Dalam penelitian ini variabel independennya adalah (X) metode Group
Investigation
2. Variabel Dependen / terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel independen/bebas. Variabel dependen
dalam penelitian ini ada dua yaitu hasil belajar (Y1) dan aktivitas (Y2).
3.5 Klasifikasi Variabel
Pada penelitian ini variabel yang akan diteliti yaitu model group investigation,
hasil belajar IPA dan aktivitas siswa. Berikut penjelasan tentang variabel yang
akan diteliti.
1. Variabel Independen / bebas
Variabel independen atau sering disebut variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahnnya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini penulis variabel yang
menjadi variabel independen/bebas adalah metode Group Investigaton.
2. Variabel Dependen / terikat
Variabel dependen atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
bebas yaitu hasil belajar (Y1) dan aktivitas (Y2).
3.5.1 Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Independen / bebas (X): metode Group Investigation
Metode group investigation adalah salah satu metode pembelajaran yang
menekankan pada pilihan penuh dan kontrol untul merencanakan apa yang
akan mereka pelajari dan diinvestigasi.
2. Variabel Dependen / terikat ( Y1): hasil belajar
Hasil belajar adalah akibat dari suatu kegiatan, dimana dalam hal ini adalah
kemampuan kognitif siswa yang dinilai melalui pretest dan posttest.
3. Variabel Dependen/ teikat (Y2) : aktivitas
32
Aktivitas adalah segala sesuatu yang dilakukan baik itu fisik maupun
kegiatan non fisik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
1. Dalam kegiatan penelitian eksperimen ini populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Kelas eksperimen : SD N 1 Kemiri, Kaloran, Temanggung
Kelas kontrol : SDN 1 Tepusen, Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa
Tengah
2. Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas III
SDN 1 Kemiri yang berjumlah 26 siswa, Kelurahan Kemiri, Kecamatan
Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Sedangkan SDN 1 Tepusen
sebagai SD pembanding atau kelas kontrol dengan jumlah siswa sampel adalah
kelas III dengan 27 siswa.
3.7 Subyek Penelitian
Pemilihan penelitian diambil berdasarkan ciri-ciri tertentu yaitu memilih dua
kelas yang memiliki nilai rata-rata yang sama dalam pelajaran IPA melalui hasil
pre test yang kemudian diuji homogenitasnya. Subyek penelitiannya adalah kelas
III SDN 1 Kemiri sebagai kelas eksperimen dan kelas III SDN 1 Tepusen sebagai
kelas kontrol.
3.8 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.8.1 Teknik Penggumpulan Data
Untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung, maka peneliti
menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi
Lembar observasi, berfungsi sebagai penilaian kegiatan mengajar guru.
Dalam hal ini penulis sebagai observer mengobservasi kegiatan belajar
mengajar guru. Observasi dilakukan di kelas III SDN 1 Kemiri . Lembar
observasi terdiri dari lembar observasi kegiatan mengajar guru menggunakan
metode group investigation.
2. Dokumentasi
Dokumentasi, berfungsi untuk mengambil dan mengumpulan data
33
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik itu data tertulis maupun
elektronik. Metode ini memungkinkan penulis untuk memperoleh data,
diantaranya penulis mendapatkan data tentang hasil belajar daan aktivitas siswa
SDN 1 Kemiri dan SDN 1 Tepusen tahun ajaran 2011/2012.
3. Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation.
4. Lembar angket, untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model group investigasi. Aspek yang digunakan dalam
angket aktivitas siswa adalah aspek menurut Diedrich (Sardiman, 2011), yang
terdiri dari :
a. Kegiatan visual: seperti membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): seperti mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: seperti mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.
d. Kegiatan-kegiatan menulis: seperti menulis cerita, menulis laporan, menulis
karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket
e. Kegiatan-kegiatan mengambar: seperti menggambar, membuat grafik,
chart, diagram, peta dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan motorik: seperti menyiapkan alat-alat percobaan,
melakukan percobaan
g. Kegiatan mental: seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan
masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan
membuat keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional: seperti minat, membedakan, berani, tenang,
dan lain-lain.
Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari
empat jawaban alternatif. Empat jawaban itu yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S),
34
Tidak sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS). Skala yang digunakan untuk
item soal positif yaitu 4, 3, 2, 1 dan untuk item negatif yaitu 1, 2, 3, 4 (Arifin,
2011). Angket tersebut akan menunjukkan tingkat aktivitas siswa, semakin tinggi
skor maka semakin tinggi aktivitas siswa, sebaliknya semakin rendah skor yang
diperoleh maka menunjukkan tingkat aktivitas siswa rendah.
Jumlah item angket yang digunakan untuk mengukur aktivitas siswa adalah 38
item soal dan dilakukan dalam bentuk favorable dan unfavorable. Dan kemudian
akan diuji validitasnya.
3.8.2 Instrumen Penggumpulan Data
Instrumen penggumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri
dari :
1. Lembar observasi guru mengajar
Tabel 3.2
Kisi-kisi lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan Group
Investigation
Konsep /
Variabel
Aspek /
Dimensi
Indikator
N
o
.
Penerapan
Metode
Pembelajaran
Group
Investigation
1. Pra pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam
menyiapkan ruang, alat,
dan media pembelajaran
2. Mengatur tempat duduk
siswa
3. Mengatur kesiapan siswa
menerima pembelajaran
1
2
3
2. Kegiatan awal
pembelajaran
1. Guru menyampaikan
kompetensi (tujuan) yang
akan dicapai
2. Guru melakukan kegiatan
apersepsi
1
2
3. Kegiatan Inti pembelajaran
A. Tahap
Pengelompokan
1.Guru menjelaskan langkah-
langkah metode Group
Investigation secara jelas
dan rinci
2.Guru membagi siswa ke
1
2
35
dalam kelompok secara
heterogen
B. Tahap
Perencanaan
1. Guru membimbing siswa
berdiskusi dalam kelompok
untuk mengajukan
pertanyaan terkait dengan
topik yang telah ditentukan
yang digunakan dalam
penelitian
2. Guru membimbing siswa
menyusun rencana
penelitian (pembagian
tugas masing-masing
anggota kelompok).
1
2
C. Tahap investigasi 1. Guru membimbing siswa
dalam mengumpulkan
informasi dari sumber yang
telah diarahkan guru
2. Guru menumbuhkan
parsitipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
3. Guru menunjukkan sikap
terbuka terhadap respon
siswa
4. Guru menumbuhkan
keceriaan dan antusias
siswa dalam belajar
1
2
3
4
D. Tahap
Pengorganisasian
1. Guru membimbing siswa
mengorganisasi data yang
diperoleh melalui kegiatan
investigasi.
2. Guru membimbing siswa
menyusun laporan
penelitian
1
2
E. Tahap Laporan
Penelitian/presen
tasi
1. Guru mengatur jalannya
laporan penelitian
(presentasi) dari masing-
masing kelompok
2. Guru membimbing siswa
dalam menyampaikan
laporan penelitian
1
2
4 .Kegiatan akhir pembelajaran
F. Tahap Evaluasi 1. Guru membimbing siswa
untuk menggabungkan
rangkuman kesimpulan
1
36
semua kelompok
2. Guru melakukan refleksi
pembelajaran (unpan balik
berupa kritik, saran, dan
pujian mengenai topik yang
mereka presentasikan
3. Guru melakukan
konfirmasi dari masing-
masing kelompok untuk
memastikan kebenarannya.
2
3
Skor tertinggi = 5 x 20 = 100
Skor terendah = 1 x 20 = 20
Interval = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah
5
= 100-20
5
= 16
Rentang dan kriteria:
20 ≤ x < 36 = Sangat rendah
36 ≤ x < 52 = Sedang
52 ≤ x < 68 = Rendah
68 ≤ x < 84 = Tinggi
84 ≤ x < ≤100 = Sangat tingi
Dalam penelitian ini lembar observasi diisi oleh guru lain dan peneliti selama
proses pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation dengan
materi pokok Sumber Daya Alam.
2. Lembar soal evaluasi yang terdiri dari pretest dan posttest
Tabel 3.3
Kisi-kisi soal pretest IPA kelas III Tahun 2011/2012
Standar
Kompetensi
Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan
pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan
cara manusia memelihara dan melestarikan alam
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan
manusia
Materi Pelajaran Cuaca
Indikator Jenis
Soal
No.soal
37
1.Menyebutkan definisi cuaca
2.Mengidentifikasi kondisi cuaca
3.Meramalkan keadaan cuaca yang akan
terjadi berdasarkan keadaan langit
4.Menggambarkan secara sederhana simbol
yang biasa digunakan untuk menunjukkan
keadaan cuaca
5.Mengidentifikasi pengaruh kondisi cuaca
terhadap kegiatan manusia.
Pilihan
Ganda
3, 18, 29
5, 8, 13, 15, 21,
22
1,7,10, 17, 20,
23, 30
2, 6, 11, 12, 16,
27, 28
4, 9, 14, 19, 24,
25, 26
Jumlah soal 30
Scoring: B X 100
Jumlah soal
Keterangan:
B = jumlah betul, dan nilai tertinggi 100.
Rentang nilai dan kriteria:
0 – 59 : Hampir cukup
60 – 69 : Cukup
70 – 79 : Lebih dari cukup
80 – 89 : Baik
90 – 100 : Baik sekali
Tabel 3.4
Kisi-kisi soal posttest IPA kelas III Tahun 2011/2012
Standar
Kompetensi
Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca,
dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya
dengan cara manusia memelihara dan melestarikan
alam
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara
dan melestarikan alam di lingkungan sekitar
Materi Pelajaran Sumber daya alam
Indikator Jenis
Soal
No.soal
1.Menjelaskan arti sumber daya alam
2.Menyebutkan sumber daya alam yang
dapat diperbaharui
3.Menyebutkan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui
Pilihan
2, 17
1, 7, 10, 13,
20, 24, 28,
32, 35
4, 9, 12, 15,
18, 21, 26,
30, 33
38
4.Menyebutkan faktor alam dan perbuatan
manusia yang dapat menimbulkan
kerusakan pada sumber daya alam
5.Menyebutkan cara memelihara sumber
daya alam
Ganda 5, 6, 11, 14,
19, 22, 25,
29, 30, 34
3, 8, 16, 23,
27, 31
Jumlah soal 35
Scoring: B X 100
Jumlah soal
Keterangan :
B = jumlah betul, dan nilai tertinggi 100.
Rentang nilai dan kriteria:
0 – 59 : Hampir cukup
60 – 69 : Cukup
70– 79 : lebih dari cukup
80– 89 : baik
90 – 100 : Baik sekali
Berdasarkan rentang tersebut, maka nilai terendah adalah 0 dan nilai tertinggi 100
3. Lembar angket untuk menilai aktivitas siswa
Tabel 3.5
Kisi-kisi Sebaran Nomor Item Angket Aktivitas Siswa
No. Aspek Indikator No. Soal selama proses
validasi Jumlah
soal Favourabel Unfavourabel
1.
Kegiatan
Visual
- Membaca materi
1, 17 9, 25 4
2. Kegiatan lisan
- Bertanya
- Mengemukakan
ide/pemikiran
- Diskusi 2, 18,33 10, 26, 38 6
3.
Kegiatan
mendengarkan
- Mendengarkan
materi pelajaran
- Mendengarkan
presentasi 3, 19, 34 11, 27 5
4.
Kegiatan
menulis
- Membuat
ringkasan
- Mengerjakan
latihan
- Aktif
mengumpulakan
ide
dan mencatat 4, 20, 35 12, 28 5
39
hasil penelitian
5.
Kegiatan
menggambar
- Menggambar
diagram
- Menggambar
sumber belajar
- Menggambar
obyek penelitian 5, 21,29 13 4
6.
Kegiatan
motorik
- Hadir saat
penelitian di
sekolah
- Melakukan/
membantu
menyiapkan
alat-alat
percobaan 6, 22,37 14, 30 5
7.
Kegiatan
mental
- Memecahkan
masalah
- Menganalisis
soal’
- Mengambil
keputusan 7, 23 15, 31 4
8.
Kegiatan
emosional
- Bersemangat
- Berani
- Bosan
- Gugup
- Takut
8, 24
16, 32, 36
5
Jumlah item
yang valid
20 18 38
Angket aktivitas ini adalah untuk mengukur apa saja aktivitas yang dilakukan
siswa dan bagaimana aktivitas itu dilakukan. Scoring: Dalam menentukan skor,
maka sistem skoring menggunakan skala Likert. dengan 4 pilihan jawaban yaitu
Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS).
Untuk pernyataan positif skala yang digunakan adalah 4, 3, 2, dan 1 sedangkan
untuk penyataan negatif 1, 2, 3, dan 4.
Tabel 3.6
Sistem skoring angket aktivitas siswa
Pilihan jawaban Skor untuk item
positif
Skor untuk item negatif
SS 4 1
S 3 2
40
TS 2 3
STS 1 4
Skor tertinggi= 4x jumlah soal
4= skor maksimal/item soal
Skor terendah= 1x jumlah soal
1= skor minimum/item soal
Interval = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah
Jumlah kriteria
= Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah
5
Kriteria penilaian angket aktivitas: - Sangat tinggi - Tinggi
- Rendah - Sedang
- Sangat rendah
3.8.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.8.3.1 Uji Validitas Instumen Penelitian
Uji validitas instrumen mencakup instrumen soal pre test, pos test, dan
angket. Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal
yang nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran
berlangsung. Selain itu juga mengujicobakan soal angket aktivitas untuk tolok
ukur aktivitas belajar siswa. Untuk menguji validitas soal tersebut, maka peneliti
mengujicobakan soal tersebut di SDN Tempuran kelas III. Uji validitas soal
tersebut dibantu dengan SPSS 16 for windows. Untuk mengetahui tingkat
validitas dengan melihat angka pada corrected item total correlation yang
merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Instrumen yang
diuji validitasnya yaitu pretest, posttest, dan angket aktivitas. Perhitungan
validitas itu menggunakan bantuan SPSS for windows. Dan sebagai tolok ukur
validitas, maka peneliti menggunakan tolok ukur nilai koefisien korelasi (r)
menurut Ali (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut :
0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas
0,21 – 0,40 : validitas rendah
0,41 – 0,60 : validitas sedang
0,61 – 0,80 : validitas tinggi
41
0,81 – 1,00 : validitas sempurna
Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan tolok ukur validitas menurut
Gunarsa (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) yang menyatakan bahwa jika
besar koefisien korelasi ≥ 0,20, maka item tersebut dinyatakan valid, sedangkan
angka di bawahnya tidak valid. Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka dalam
penelitian ini penulis menggunakan batas validitas menurut Ali.
3.8.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabiltias adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.
Dalam hal ini reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan yang terdapat dalam soal
pretest, posttest dan angket. Suatu tes dikatakan reliabel jika memberikan hasil
yang sama bila diberikan kepada kelompok yang sama pada waktu dan
kesempatan yang berbeda. Uji reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan
untuk menguji instrumen soal yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah
pembelajaran. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen terlebih dahulu diujikan di
kelas uji coba yaitu kelas III SDN Tempuran, Kaloran, Temanggung. Uji
reliabilitas dalam penelitian dengan menggunakan SPSS 16 for windows.
Pengujian reliablitas dengan melihat nilai cronbach’s Alpha. Metode pengambilan
keputusan menggunakan teknik alpha menurut George dan Mallery (Pedoman
skripsi SI PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut :
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi
α> 0,9 : relibilitas
memuaskan
Soal dapat dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes menunjukkan ketepatan, atau
apabila tes yang sama tersebut diberikan pada waktu yang berlainan, maka setiap
siswa akan berada dalam urutan/rangking yang sama dalam kelompok.
3.8.3.3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan bahwa dua kelompok yaitu
kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut dapat dilanjutkan sebagai subjek
penelitian apa tidak. Untuk menentukannya maka dibutuhkan bantuan dari SPSS,
kriterianya yaitu berdasarkan pendapat Priyatno (2010) yaang menyatakan bahwa
jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua
42
atau lebih kelompok data adalah sama. Jika mempunyai variance yang sama,
maka kedua kelas tersebut dapat dilajutkan sebagai subjek penelitian.
3.8.3.4 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk memperoleh ditribusi data tersebut normal
atau tidak, jika normal maka dapat digunakan untuk subjek penelitian. Untuk
pengujian normalitas, maka digunakannnya SPSS 16 for window, suatu data
dikatakan normal jika harga signifikasi lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2010).
3.8.3.5 Uji Tingkat Kesukaran Soal
Taraf Kesukaran soal
Tehnik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah dengan menghitung
presentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item soal. Untuk mendapatkan
nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus (Sudjana, 2010) yaitu:
I= B
N
Keterangan
I= indeks kesukaran
B= banyaknya siswa yang menjawan soal dengan benar setiap butir soal
N= banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.
Kriteria tolok ukur kesulitan soal (Sudjana, 2010) sebagai berikut :
0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang
0,71 - 1,00 = soal kategori mudah
Soal-soal yang baik atau ideal adalah soal-soal yang tidak terlalu mudah
atau terlalu sukar atau dapat dikatakan sedang (Arikunto, 2010), hal ini berarti
mempunyai indeks kesukaran 0,31- 0,70. Perlu diketahui bahwa bukan berarti
soal yang mudah dan sukar tidak digunakan. Soal yang sukar akan menambah
semangat bagi siswa yang pandai selain itu soal sukar bagi siswa yang kurang
pandai akan menjadikan siswa tersebut putus asa dan tidak mempunyai semangat
untuk mencoba lagi karena berada diluar jangkauannya, sedangkan untuk soal
yang mudah akan membangkitkan semangat belajar siswa yang lemah atau kurang
pandai untuk mencoba menjawab.
43
3.8.3.6 Uji Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah.
Cara untuk menentukan daya pembeda butir soal
DP = Ba _ Bb
Ja Jb
Keterangan : Ba = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
Bb =banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
Ja = banyaknya peserta tes kelompok atas
Jb = banyaknya peserta tes kelompok bawah
Kriteria indeks daya pembeda soal terdapat dalam tabel 3.7 sebagai beikut:
Tabel 3.7
Kriteria indeks daya pembeda
DP Kualifikasi
0,00 – 0,19
0,20 – 0,39
0,40 – 0,69
0,70 – 1,00
Negatif
Jelek
Cukup
Baik
Baik sekali
Tidak baik, harus dibuang
Soal yang baik adalah soal yang dapat dapat membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi/ pandai dengan anak yang berkemampuan rendah
dilihat dari dapat tidaknya mengerjakan soal tersebut (Arikunto, 2010), hal ini
berarti soal yang dapat dijawab oleh siswa yang pandai dan tidak dapat dijawab
oleh siswa yang bodoh.
3.9 Teknik Analisis Data
Jenis penelitian yang dilakukan adalah berupa eksperimen. Eksperimen
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam yang dikendalikan. Dalam hal ini
peneliti mengeksperimenkan suatu metode pembelajaran yaitu metode Group
44
Investigation. Pengaruh perlakuan yang dicari adalah terhadap hasil dan aktivitas
belajar siswa.
Jenis data yang terkumpul selama penelitian adalah data pretest dan
posttest serta data hasil angket aktivitas siswa. Setelah data terkumpul yaitu
pretest dan posttest, maka data tersebut kemudian dihitung rata-ratanya/ mean
dengan menggunakan Uji t-test. Uji t-tets dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh keberhasilan metode group investigation terhadap hasil belajar
siawa.
Analisis data ini digunakan untuk mengetahui keadaan hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode group investigation serta
untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. Setelah dianalisis maka
akan didapatkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
3.10 Indikator Kinerja
Indikator kinerja untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥ 70.
2. 80% siswa dikelas eksperimen mendapatkan skor angka aktivitas ≥ 61,6
(minimal kategori tinggi).