BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
Berdirinya Tahu Tauhid ini bermula dari kebiasaan pemilik Bapak
Alm.H.Oteng Djoenaedi dalam mengkonsumsi makanan yang terbuat dari
kacang kedelai tersebut. Beliau menyadari bahwa tahu adalah makanan yang
sangat merakyat dan sangat murah meriah sehingga semua kalangan dapat
menikmatinya.
Sehingga terpikir oleh beliau bagaimana membuat tahu sebagai makanan
yang murah namun menjadi istimewa. Dengan melewati berbagai proses
panjang, akhirnya beliau berhasil dalam menciptakan inovasi untuk tahu
tersebut yaitu tahu yang lebih lembut, kenyal serta rasanya enak namun dalam
masalah harga, tahu ini tetap menjadi makanan murah. Untuk itu pada tahun
1983 berdirilah pabrik tahu yang sangat sederhana dan tradisional.
Tanpa menghilangkan keaslian cita rasa beliau tetap menjaga dan
mengawasi proses produksi baik dari kualitas kacang kedelai yang berprotein
tinggi, kebenaran prosesnya, serta alat-alat yang digunakan walaupun masih
tradisional namun kebersihannya tetap terjaga.
Seiring dengan perkembangan usaha, atas saran dari ulama Aa Gymnastiar
usaha ini diberi nama “Tahu Tauhid”. Tauhid adalah konsep dalam aqidah
46
47
Islam yang menyatakan keesaan Allah SWT sehingga dalam hal ini
Alm.H.Oteng Djoenaedi mengharapkan usaha yang dijalankan selalu dridhai
oleh Allah SWT.
Proses pembuatan tahu disini sebenarnya sama dengan pembuatan tahu
pada umumnya. Seperti perendaman kedelai selama 4-8jam, penggilingan
kedelai sampai perebusan dan pengendapan tahu pun sama seperti pembuatan
tahu lainnya. Tapi, kebersihan dijadikan modal utama dalam pembuatan tahu
disini. Oleh karena itu semua bahan baku dan alat-alat untuk pembuatan tahu
pun harus higienis. Dan para pekerjanya sendiripun harus selalu bersih
Pabrik yang selalu dipenuhi pengunjung pada setiap akhir pekannya ini
selalu menghabiskan kurang lebih 8 kuintal kacang kedelai setiap harinya dan
20 Ton per bulan. Pabrik yang awal mulanya berdiri dan bermodal
Rp.1500.000 ini, sekarang sudah berkembang dengan sangat pesat.
Sekarang dengan jumlah karyawan 30 orang dan di bagi dalam beberapa
shift. Bisa menghasilkan kurang lebih 10.000 tahu perharinya. Dan banyak sekali
para pembeli baik dari dalam atau luar Bandung, yang membeli untuk dikonsumsi
sendiri atau di jual kembali. Bahkan di supermarket dan restoran di kota Bandung
pun sudah tersedia seperti.
1. GRIYA YOGYA
2. SINDANG RERET
3. IKAN PESMOL
CIANJUR
4. BAKSO MALANG
KARAPITAN
5. RAJA RASA
6. DAPUR TETEH
48
7. SAPU LIDI
8. PUTERI GUNUNG
HOTEL
9. GRAND HOTEL
LEMBANG
10. PANGHEGAR HOTEL
11. HIKMAT HOTEL
LEMBANG
12. PESONA BAMBOE
13. JASMINE CAFE
14. I LOVE U CAFE
15. BREBES
16. AMPERA LEMBANG
17. KAMPUNG DAUN
18. DAPUR LEMBANG
19. BALIBU
20. Dan distributor-
distributor yang tersebar
di kota Bandung seperti
Sarijadi,Sukajadi, dan
Cisangkuy.
Rahasia akan kelezatan tahu disini adalah pada proses perebusan
kacang kedelai yang menggunakan bahan bakar yang sangat tradisional
sekali yaitu sekam padi yang berasal dari Kota Subang. Dan tempat
perebusan kacang kedelai pun menggunakan tungku yang besar sekali.
Dan pada proses pembuatan tahu pun menggunakan bahan-bahan
tradisional yaitu garam dan kunyit, dan tentunya tanpa bahan pengawet.
Tahu Tauhid yang masih mentah ini dijual dalam berbagai paket, mulai
dari yang isi 10 biji dengan harga Rp 5000 sampai tahu box besar isi 50 dengan
harga Rp.27.500 matang maupun yang masih mentah.
49
Home Industry yang dimiliki Ibu Hj. Yusroni yang berada di Jalan.Cijeruk
No. 113 Lembang ini, bisa menghabiskan omset kurang lebih Rp. 10.500.000,00
setiap harinya. Dan harga sebuah tahu pun dijual dengan harga yang cukup murah,
yaitu Rp. 500. Dan kita pun dapat membelinya dari pukul 05.00 pagi sampai
17.00 sore.
Dari waktu ke waktu, senantiasa ada tantangan yang Tahu Tauhid lalui,
terutama memasuki tahun 2007, ada banyak pesaing yang bergerak dalam bidang
yang sama. Namun, apapun tantangan yang akan dihadapi, adalah tetap menjadi
komitmen Tahu Tauhid untuk bisa memberikan layanan yang terbaik. Dan
tentunya, semuanya itu tidak terlepas dari suatu upaya pembinaan yang dilakukan
secara kontinu dan konsisten, hingga didapat suatu hal yang lebih baik dari waktu
ke waktu.
Seiring dengan perkembangannya pada tahun 2008 Tahu Tauhid membuka
cabang baru di jalan SESKOAU No.20 Lembang. Tempatnya lebih nyaman
karena lokasi yang strategis dilalui oleh jalur jalan utama, daerahnya lebih luas,
parkir mudah, dan menyediakan tempat duduk.
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan rangkaian kerjasama dalam rangka
mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Satu bagian organisasi
menggambarkan fungsi dan tugas manajemen yang terlibat dalam perusahaan
tersebut, juga mencerminkan suatu pembagian tugas, fungsi wewenang yang jelas
50
antara tiap-tiap bagian dan semua tingkat manajerial dari atas sampai tingkat
paling bawah yang ada didalam struktur organisasi tersebut.
Struktur Organisasi PD Tahu Tauhid digambarkan dalam bagan berikut ini :
Pimpinan Perusahaan
Alm.H.Oteng Djoenaedi &
Hj.Yusroni
30 Orang Karyawan
Bagian AkomodasiOom
Bagian Pembelian & Penjualan
Ayi
Bagian PackagingAep
Bagian ProduksiFirkon
Djoenaedi
Bagian Keuangan
Encin
Bagian Pemasaran
Endri
Bagian Operasional
Dian
51
Dan setiap karyawan dibagi ke dalam setiap bagian yang ada, yaitu.
1. 10 orang karyawan pada bagian produksi.
2. 2 orang pada bagian keuangan
3. 5 orang pada bagian pemasaran
4. 2 orang pada bagian operasional
5. 5 orang pada bagian pembelian dan penjualan
6. 3 orang pada bagian packaging (pengemasan)
7. 3 orang pada bagian akomodasi
Adapun tugas-tugas dari setiap bagian adalah :
1. Pimpinan Perusahaan
Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan seperti kegiatan
produksi, hingga kegiatan pemasaran produk tahu dan susu kedelai
sesuai tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan
yaitu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan
memperoleh profit minimal sebesar 10% hingga 50% dari hasil
penjualan.
Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pelayanan
pelanggan,baik dari segi kualitas produk tahu yang diberikan
52
maupun sikap para karyawan yang dituntut untuk selalu ramah
terhadap konsumen.
Mengawasi kegiatan penjualan produk tahu dan susu kedelai yang
harus benar-benar sampai pada tangan konsumen dengan kualitas
yang maksimal serta kegiatan pembelian bahan baku utama
maupun pelengkap seperti kacang kedelai, kunyit dan garam.
Mengeluarkan perintah kepada seluruh bawahannya mengenai
seluruh kegiatan perusahaan, baik kegiatan produksi tahu dan susu
kedelai, pengeluaran keuangan perusahaan, hingga kegiatan
pemasaran produk tahu dan susu kedelai.
Menampung seluruh keluhan pelanggan yang berhubungan dengan
pengiriman tahu maupun susu kedelai, harga, kualitas untuk
melakukan tindakan koreksi dan pencegahan, sehingga konsumen
tidak perlu khawatir akan penyimpangan yang terjadi karena
perusahaan Tahu Tauhid akan bertanggung jawab terhadap segala
bentuk kesalahan yang terjadi.
2. Bagian Produksi
Mengolah bahan-bahan yang tersedia, seperti kacang kedelai
sebagai bahan baku utama serta garam,kunyit dan asam cuka
sebagai bahan baku pembantu. Memanfaatkan bahan baku yang
tersedia dengan sama sekali tidak melakukan pemborosan sehingga
bahan baku yang tersedia sesuai dengan target hasil produksi tanpa
53
ada kekurangan atau kelebihan karena bila terjadi kekurangan
maka hasil produksi tidak maksimal sedangkan bila terjadi
kelebihan, bahan baku tidak dapat disimpan karena akan
menyebabkan kebusukan atau kacang kedelai tidak segar sehingga
akan mempengaruhi cita rasa tahu.
Menentukan jadwal produksi, biasanya jadwal produksi dilakukan
setiap hari pada pukul 04.00 pagi namun sebelumnya telah
dilakukan kegiatam perendaman kacang kedelai pada pukul 19.00
petang dimana dalam hal ini dilakukan pergantian karyawan untuk
melakukan tugas tersebut. Kegiatan produksi tahu dan susu kedelai
dilakukan setiap hari yang bertujuan agar tahu yang dipasarkan
memiliki cita rasa yang fresh. Khususnya untuk restoran-restoran
yang menuntut perusahaan dagang Tahu Tauhid untuk
mengirimkan tahu setiap hari karena mereka menginginkan tahu
yang baru dan rasanya yang masih segar.
Melakukan kontrol terhadap jalannya bagian produksi, hal ini
bertujuan untuk mencegah penyimpangan pada bagian produksi
sehingga ketika kegiatan produksi pengolahan kacang kedelai
menjadi tahu dan susu kedelai harus selalu diawasi agar hasil
produksi dapat sesuai dengan standar kualitas. Untuk tahu ketika
dilakukan pembibitan asam cuka yang diberikan jangan sampai
terlalu banyak karena akan menyebabkan rasa tahu menjadi asam,
54
dan untuk susu kedelai ketika menggiling kedelai harus cepat-cept
dipisahkan sari dengan ampas kedelai agar tidak ada ampas yang
tersisa pada susu.
Melakukan kontrol terhadap hasil produksi harian, karena kegiatan
produksi berjalan setiap hari maka pengawasan pun dilakukan
terhadap hasil produksi harian, baik dari kualitas seperti rasa tahu
yang harus sesuai dengan standar perusahaan yaitu tidak terlalu
asin ataupun rasa tahu tidak hambar, untuk kacang kedelai rasanya
harus segar, dan bau kedelainya tidak terlalu menyengat dan tidak
ada ampas kedelai yang masi tersisa.
Melakukan kontrol terhadap realisasi finishing dan delivery
barang, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya perusahaan
dagang Tahu Tauhid selalu melakukan pengawasan terhadap hasil
produksinya hal ini dilakukan agar konsumen tetap percaya akan
kualitas perusahaan Tahu Tauhid yang selalu menjadi nomor satu.
Seperti, sebelum melakukan pengiriman tahu kepada setiap
konsumen bagian produksi selalu memeriksa apakah dalam
pengirimannya terjadi kekurangan atau kelebihan dalam jumlah
pengiriman tahu atau terjadinya kerusakan pada bentuk tahu, maka
dapat diganti dengan tahu baru, namun apabila ada kerusakan tahu
dalam perjalanan maka hal tersebut tetap menjdi tanggung jawab
55
pihak perusahaan dagang Tahu Tauhid, pihak perusahaan akan
mengganti dan dilakukan pengiriman ulang.
3. Bagian Keuangan
Mengelola keuangan perusahaan, bagian keuangan hanya boleh
mengeluarkan dana sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan
bagian keuangan tidak boleh mengeluarkan dana diluar kebutuhan
perusahaan. Bagian keuangan biasanya mengeluarkan dana ketika
bagian produksi memberitahukan bahwa persediaan bahan baku
berupa kacang kedelai telah habis, sehingga harus dilakukan
pembelian atau dana lain yang diperlukan untuk membeli bahan-
bahan pelengkap atau biaya untuk perawatan mesin penggiling
kedelai serta pengeluaran lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan.
Melakukan kontrol terhadap pengeluaran keuangan serta
pengadaan bahan baku, hal ini dimaksudkan agar semua biaya
yang dikeluarkan lebih terperinci, serta hal ini bertujuan untuk
menghindari pemborosan. Untuk pengadaan bahan baku utama
maupun pembantu yaitu kacang kedelai, kunyit, garam dan asam
cuka berkoordinasi dengan bagian produksi dan pembelian seperti
dalam hal berapa banyak kacang kedelai yang akan dibeli serta
56
bagian pembelian memberitahu berapa biaya yang harus
dikeluarkan.
Melakukan komunikasi aktif dengan pimpinan berkenaan dengan
segala kegiatan keuangan, hal ini bertujuan untuk mencegah
penyimpangan pada bagian keuangan, karena hal yang
berhubungan dengan keuangan harus bersifat transparan.
Keuangan pula yang dapat menjaga kelangsungan hidup
perusahaan, seperti dalam pembelian bahan baku bila tidak ada
dana maka kegiatan produksi tidak akan berjalan. Selain itu
tujuannya agar pimpinan dapat mengetahui segala bentuk
pengeluaran maupun pendapatan perusahaan serta mengetahui
setuju atau tidaknya pimpinan terhadap dikeluarkannya dana
perusahaan untuk kepentingan-kepentingan perusahaan.
Mengawasi pengeluaran uang, agar tidak terjadi pemborosan serta
mencegah pengeluaran diluar kebutuhan perusahaan.
Menyediakan dana sesuai kebutuhan, hal ini pun bermaksud untuk
mencegah trejadinya pemborosan dalam pengeluaran dana
perusahaan, jadi bila dana yang dibutuhkan hanya untuk pembelian
bahan baku yaitu kacang kedelai sebanyak 800 kg dikalikan
dengan harga per kilogramnya yaitu Rp 6000,00 maka dana yang
harus dikeluarkan sebesar Rp 4.800.000,00. Bila biaya yang
57
dikeluarkan lebih maka harus jelas untuk keperluan apa misalnya
tambahan untuk biaya transportasi.
Mencatat segala macam pengeluaran keuangan, ini bertujuan untuk
mencegah penyimpangan dalam bagian keuangan semuanya harus
jelas dan terperinci karena ini akan dipertanggung jawabkan pada
pembukuan tahunan yang rutin dilakukan oleh perusahaan.
Misalnya pada bulan Februari tahun 2009 dilakukan pembelian
bahan baku sebanyak 4 kali, maka nota pembelian harus ada dan
berapa banyak biaya yang dikeluarkan harus tertulis dan ditanda
tangani oleh pimpinan perusahaan bahwa hal ini telah disetujui
sebelumnya.
4. Bagian Pemasaran
Melakukan perkiraan penjualan, dengan tujuan untuk mencapai
target profit perusahaan. Misalkan diperkirakan setiap harinya
penjualan berkisar pada 10.000 buah untuk tahu dan 50 liter untuk
susu kedelai. Sedangkan untuk hari libur penjualan diperkirakan
akan naik menjadi 11.000 hingga 20.000 buah untuk tahu
sedangkan untuk susu kedelai setiap harinya perusahaan mematok
hasil produksinya sebanyak 50 liter saja, dikarenakan penikmat
susu kedelai belum terlalu banyak.
Menentukan barang yang akan dipasarkan yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pelanggan, hal ini sangat berpengaruh
58
terhadap pendapatan perusahaan, misalnya saja ketika konsumen
sangat membutuhkan tahu yang rasanya lezat, tidak mudah basi
dan alami tanpa bahan pengawet maka Tahu Tauhid selalu
berusaha menciptakan produk tahu yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Sehingga Tahu Tauhid tetap menjadi market leader,
karena produknya selalu sesuai dengan keinginan konsumen.
Menginformasikan kepada pelanggan bahwa pesanan barang telah
selesai dibuat dan dikirimkan, agar pihak perusahaan yang
melakukan kerjasama dengan Tahu Tauhid percaya bahwa tahu
pesanannya telah dibuatkan dan pihak Tahu Tauhid selalu
melakukan pengiriman sesuai jadwal tanpa melakukan
penyimpangan.
Menampung semua keluhan dari pelanggan yang berhubungan
dengan delivery, harga, dam kualitas hasil produksi tahu untuk
disampaikan kepada bidang terkait serta melakukan tindakan
koreksi dan pencegahan, misalnya keterlambatan pengiriman tahu
karena adanya masalah lalu lintas seperti macet atau adanya
kerusakan pada alat transportasi atau ketika adanya kenaikan harga
yang tidak diinformasikan kepada konsumen dan pada perusahaan-
perusahaan yang bekerjasama, sedangkan untuk kualitas masalah
yang timbul biasanya dari kerusakan tahu dalam perjalan misalnya
kerusakan dalam bentuk.
59
Melakukan kegiatan pemasaran secara aktif, selalu berusaha untuk
mencari pelanggan baru dengan mencoba menawarkan kerjasama
dalam memasarkan produk tahu maupun kepada restoran-restoran
yang baru berdiri maupun restoran yang telah ada.
5. Bagian Operasional
Mengkoordinir semua pekerjaan dibidang personalia, hal ini
bertujuan agar karyawan selalu teratur dan tertib sehingga tidak
terjadi keributan dalam mengerjakan pekerjaan masing-masing
Merekomendasikan rencana ijin atau cuti karyawan, bila karyawan
akan cuti untuk menikah atau melahirkan karyawan harus
mengajukan izin terlebih dahulu, untuk jangka waktu yang
diberikan tergantung kebijakan bagian personalia dan tentunya atas
izin pimpinan perusahaan.
Menyelesaikan masalah-masalah khusus yang timbul di kalangan
karyawan bersama dengan bidang terkait, berusaha membantu
menemukan jalan keluar atas masalah yang ada misalnya ketika
karyawan melanggar aturan-aturan yang telah ada seperti karyawan
bidang produksi selalu datang terlambat sehingga menghambat
proses produksi hal ini kemudian didiskusikan dengan pimpinan
bidang terkait dan kemudian diberikan sanksi sesuai dengan
kebijakan pimpinan bagiannya.
6. Bagian Pembelian dan Penjualan
60
Menentukan kualitas barang yang akan dibeli, kualitas dari bahan
baku utama yang dibeli kacang kedelai yang di impor dari USA,
karena stok kacang kedelai lokal tidak mencukupi untuk kebutuhan
pengrajin tahu bukan karena kualitasnya tidak bagus. Karena bahan
baku menentukan kualitas akhir tahu yang diproduksi.
Menentukan jadwal pembelian, hal ini tentunya dikoordinasikan
dengan bagian produksi dan keuangan karena dengan bagian
produksi, bagian pembelian dapat mengetahui bahwa persediaan
kacang kedelai telah habis sehingga harus dilakukan pembelian
ulang sedangkan untuk bagian keuangan, bagian pembelian dapat
mengetahui tersedianya dana atau tidak dalam pemenuhan
kebutuhan perusahaan dalam pembelian bahan baku.
Menerima order dari pelanggan, pesanan dapat dilakukan via
telefon ataupun adanya perwakilan perusahaan yang bekerjasama
datang untuk menentukan kuantitas pesanan tahu maupun
kesepakatan dalam jadwal pengiriman tahu, atau pihak perusahaan
tersebut mengirimkan surat pesanan kepada bagian penjualan Tahu
Tauhid.
Membuat laporan penerimaan order dan pembelian, hal ini yang
langsung dikoordinasikan dengan bagian keuangan ketika
melakukan kegiatan pembelian sedangkan dalam laporan
61
pembuatan order dikoordinasikan dengan bagian produksi. Agar
semuanya dapat terealisasikan dengan baik dan maksimal.
Mengontrol persediaan barang, untuk mengetahui kapan dapat
dilakukan pembelian kacang kedelai sebagai bahan baku utama dan
garam, kunyit serta asam cuka sebagai bahan pelengkap.
7. Bagian Packaging
Mengontrol persediaan kemasan untuk tahu box kecil dengan isi 32
buah,dengan ukuran 20cm x 20cm, tahu box besar dengan isi 50
buah dengan ukuran 25cm x 25 cm, tahu box mini I isi 20 buah
dengan ukuran kemasan 20cm x 15cm sama halnya dengan tahu
box mini II yang isinya 10 buah tahu dan untuk tahu box plastik
bahan kemasan yang digunakan terbuat dari mika sedangkan untuk
tahu bungkus menggunakan plastik dan untuk susu kedelai
menggunakan plastik ukuran 1 liter.
Menentukan kualitas kemasan yang terbaik, hal ini dilakukan
untuk mencegah kerusakan kemasan sehingga secara langsung
dapat merusak isi dari kemasan, karena tahu cenderung bersifat
lunak dan susu kedelai bersifat cair sehingga mudah rusak dan
mengalami kebocoran bila kemasannya tidak diperhatikan.
Mengontrol pengemasan barang, dengan tujuan kemasan yang
dibuat diisi sesuai kapasitas tidak dilebihkan atau dikurangkan dari
62
kapasitasnya dengan tujuan untuk agar tidak terjadi penyimpangan
dalam bagian pengemasan.
Bertanggung jawab atas kerusakan kemasan, baik kerusakan di
tempat maupun kerusakan saat melakukan delivery, dengan tujuan
menjaga kepercayaan pelanggan, karena kerusakan kemasan
berpengaruh secara langsung terhadap isi yaitu tahu yang
cenderung sifatnya lunak dan mudah rusak.
8. Bagian Akomodasi
Mengantarkan pesanan tahu kepada pelanggan sampai di tempat
tujuan, hal ini menjadi tanggung jawab bagian akomodasi tahu
yang dikirimkan pada tempat pelanggan harus sesuai dengan
jadwal yang telah di tentukan misalnya pada supermarket Griya
Yogya tahu dikirimkan setiap 3 hari sekali jadi pada hari senin
dikirimkan maka nanti pada hari kamis tahu akan kembali
dikirimkan dengan jumlah yang telah disepakati sebelumnya yaitu
100 bungkus dengan isi pada setiap kemasan adalah 10 buah tahu.
Bertanggung jawab atas keselamatan, keamanan tahu selama dalam
perjalanan, dalam hal ini bagian akomodasi dituntut untuk selalu
berhati-hati dalam membawa kendaraan yang membawa tahu
untuk dikirimkan kepada pelanggan sehingga tidak terjadi
kerusakan pada tahu tersebut terutama kerusakan dalam bentuk,
63
dengan begitu pelanggan tidak akan kecewa dan selalu merasa puas
akan pelayanan yang diberikan oleh Tahu Tauhid.
9. Karyawan
Membantu setiap pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan
disiplin pada setiap bagiannya masing-masing, dari mulai bagian
produksi hingga bagian akomodasi. Bagian produksi tentunya
melakukan kegiatan sesuai jadwal produksi yang telah ditentukan
yaitu pukul 04.00 pagi, diharapkan para karyawan yang terlibat
dalam bagian produksi bersikap disiplin dengan datang tepat
waktu, dan melakukan pembuatan tahu dengan sistematis dan
penuh tanggung jawab, sama halnya untuk bagian pemasaran yang
harus melakukan pemasaran dengan aktif dengan tujuan untuk
mencapai target profit yang telah ditentukan oleh perusahaan dari
hasil penjualan tahu dan kacang kedelai serta bagian-bagian
lainnya yang harus melakukan pekerjaan dengan disiplin dan
penuh tanggung jawab.
64
4.1.3 Produk
PD Tahu Tauhid Lembang menjual berbagai jenis produk olahan dari
kacang kedelai sebagai berikut.
Tabel 4.1
Produk utama
No. Nama Barang Isi dalam kemasan *Harga
1. Tahu Bungkus 10 buah Rp 5.000
2. Tahu Box Kecil 32 buah Rp 18.000
3. Tahu Box Besar 50 buah Rp 27.500
4. Tahu Box Mini I 20 buah Rp 11.000
5. Tahu Box Mini II 10 buah Rp 5.500
6. Sari Kedelai 1 Liter Rp 4.000
Tabel 4.1.1
Produk Tambahan
65
No
.
Nama Barang Isi dalam
kemasan
*Harga
1. Jamur ½ kg Rp 6.000
2. Teh Hijau 1 *bks Rp 12.000
3. Sambal Lampung 1 toples Rp 18.000
4. Bumbu Rujak 1 bks Rp 35.000
5. Youghurt 1 bks Rp 5.000
6. Keripik Jamur Tiram 1 bks Rp 6.000
7. Keripik Tulang 1 bks Rp 6.000
8. Bawang Goreng 1 bks Rp 7.000
9. Susu Sapi Murni 1 Liter Rp 4.000
*bks : bungkus
*harga sewaktu-waktu dapat berubah
4.1.4 Kegiatan Produksi
1. Bahan Baku Dasar
Bahan baku tahu yaitu kacang kedelai, jenis kacang kedelai yang
digunakan adalah kacang kedelai impor dari USA, karena stok kacang
kedelai lokal tidak mencukupi untuk kebutuhan pengrajin tahu bukan
karena kualitasnya tidak bagus. Jadi untuk kesinambungan produksi tahu
para pengrajin tahu menggunakan kacang kedelai impor dari USA.
66
2. Bahan Baku Pembantu
Garam
Kunyit
Asam cuka untuk pembibitan
3. Mesin dan Peralatan
Mesin diesel atau dinamo untuk menggiling kacang kedelai.
Tungku penggodogan terbuat dari tembok yang menggunakan bahan
bakar sekam
Kayu pengepresan
4. Proses Produksi
Proses pengolahan tahu Kediri dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
1. Proses penyortiran kedelai
Kedelai yang digunakan adalah kedelai impor dari USA, hal ini dilakukan
untuk memperoleh produk tahu yang berkualitas. Kedelai impor ini selain
memiliki bentuk khas juga mempunyai kandungan rendemen yang tinggi
sehingga mampu membuat tahu lebih kenyal dan enak.
2. Tahap perendaman kedelai
Kedelai direndam dalam waktu 2 sampai 2 setengah jam dengan tujuan
agar tekstur kedelai menjadi lebih lunak.
3. Proses Pembersihan kedelai
67
Pencucian dengan air bersih, pada proses ini kulit kedelai telah terkelupas
sendiri.
4. Proses Penggilingan Kedelai
Setelah proses perendaman, lalu kedelai hasil rendaman digiling dengan
penggilingan biasanya menggunakan mesin diesel untukmenarik gilingan
tahu. Proses penggilingan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
sari susu kedelai yang kemudian nantinya akan direbus.
5. Proses Perebusan
Pada proses perebusan dilakukan dengan menggunakan wajan besar yang
dibakar menggunakan sekam agar panas yang dihasilkan lebih merata
dibanding dengan kompor biasa selain itu rasanya juga lebih enak tahu
yang direbus dengan sekam.Takaran airnya pun sekali perebusan
disesuaikan dengan ukuran sari kedelai yang dihasilkan bila kedelai yang
dihasilkan sekali gilingan banyak maka air yang dibutuhkan juga banyak
yang jelas diperkirakan agar larutannya tidak terlalu encer dan juga tidak
terlalu kental. Sari kedelai tersebut direbus hingga mendidih, setelah itu
disaring.
6. Proses Penyaringan
Pada proses penyaringan dilakukan pemisahan antara ampas tahu dengan
sari kedelai yang telah direbus tadi biasanya ampas tahu masih bisa dijual
lagi untuk membuat tempe gembos karena ampas yang dihasilkan dari
tahu teksturnya sangat tepat untuk pembuatan tempe gembos dibandingkan
68
perusahaan tahu lainnya karena kedelainya murni dan penggilingannya
menggunakan mesin diesel yang membuat sari kedelai yang dihasilkan
benar-benar murni dan ampasnya tidak terlalu kering sehingga bila
dimisalkan pada perusahaan tahu biasa yang menggunakan sleep untuk 15
kg kedelai mereka bisa menghasilkan 400 potong sementara untuk tahu
tauhid hanya 200 potong sehingga ampas tahu yang dihasilkan juga tidak
terlalu kering sehingga masih bisa dimanfaatkan untuk pembuatan tempe
gembos sementara perusahaan tahu lain biasanya digunakan untuk bahan
makanan ternak.
7. Proses Pengendapan atau Pembibitan
Sari kedelai yang didapat dari proses penyaringan tadi kemudian diberi air
cuka agar mengendap.Cuka yang digunakan tidak boleh terlalu muda
karena bila terlalu muda maka teksturnya dapat mudah hancur sementara
bila terlalu tua maka rasa yang dihasilkan terlalu asam.Takaran pemberian
air cuka tersebut dilakukan sampai sari kedelai membentuk endapan dan
setelah membentuk endapan, sisa airnya dibuang.
8. Proses Pengepresan
Setelah sisa airnya dibuang maka tahap selanjutnya pengepresan tujuan
pengepresan ialah agar tahu menjadi berkurang kadar airnya atau lebih
kering dan tekturnya menjadi lebih keras dan kenyal semakin lama dipress
maka akan semakin kering dan teksturnya semakin keras. Hasil endapan
sari kedelai tadi dipindahkan pada alat pengepresan yang terbuat dari kayu
69
pengepresan dilakukan selama 1 sampai 3 jam agar tekstur lebih keras dan
kadar airnya juga lebih kering.
9. Proses Penyimpanan
Setelah pengepresan 2 sampai 3 jam tidak langsung dikemas tapi
dilakukan proses perebusan 10 menit sambil dilakukan proses pewarnaan
dan proses penggaraman. Pewarna yang digunakan ialah kunyit menurut
pemilik selain sebagai pewarna kunyit disini juga difungsikan sebagai
pengawet. Setelah itu dikeringkan sebentar lalu dikemas menggunakan
daun pisang dan besek. Pemilihan besek sebagai pengemas dikarenakan
besek memiliki rongga udara dan untuk menghindari penguapan yang
berlebih sehingga baik untuk daya simpan tahu itu sendiri. Daun
digunakan untuk mempertahankan cita rasa.
Di bawah ini merupakan tahap-tahap dalam proses pembuatan tahu
yang dibuat dengan bagan adalah sebagai berikut.
70
Gambar 4.1
Proses Pembuatan Tahu
Penyortiran kedelai
Perendaman Kedelai
Pembersihan Kedelai
Penggilingan Kedelai
Sari susu kedelai
Perebusan
Penyaringan
Pemisahan sari kedelai dan ampas tahu
Pengendapan
Dengan bibit air cuka
Pengepresan
Kadar air berkurang
2-4 jam
71
Sedangkan proses pembuatan sari kedelai adalah sebagai berikut.
1. Kedelai dicuci sampai bersih lalu direndam selama 2-4 jam dalam air
panas. Air rendaman dibuang dan kedelai dicuci lalu tiriskan.
2. Berikutnya kacang kedelai dihaluskan bersama air secukupnya
menggunakan burr mill. Bubur encer disaring dengan kain kasa dan
filtratnya merupakan susu kedelai mentah. Proses ini bisa
menggunakan mesin kami.
3. Tambahkan air kira-kira 10 kali lipat dari susu kedelai mentah tadi dan
aduk hingga campuran menjadi rata.
4. Masak sampai mendidih sambil diaduk-aduk menggunakan panci
perebusan
5. Dan apabila telah matang dapat ditambahkan gula untuk hasil akhir.
4.2 Tujuan Pengawasan di PD Tahu Tauhid Lembang
Tahu
Penyimpanan
72
Di dalam melakukan usaha untuk mencapai tujuannya, perusahaan
mengerahkan setiap departemen untuk melakukan fungsi manajemen antara lain
seperti fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, juga melakukan fungsi
pengawasan. Tujuan dilaksanakannya fungsi pengawasan tersebut supaya di
dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan tidak menyimpang dari rencana semula
khususnya pada bidang pemasaran, sehingga tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan dapat tercapai khususnya menjaga loyalitas konsumen
Memang sangat sulit menetapkan tujuan terperinci, mengapa pengawasan
perlu dilakukan oleh perusahaan. Namun secara umum dapat disebutkan bahwa
tujuan dari pengawasan adalah untuk menyelidiki dan mengetahui apakah
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang telah ditetapkan, serta mengetahui
penyebab terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan dengan segera
mengadakan perbaikan terhadap penyimpangan yang telah terjadi.
Adapun tujuan dilakukannya pengawasan produktivitas kinerja pemasaran
oleh PD Tahu Tauhid adalah.
1. Agar karyawan mentaati peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis,
seperti peraturan yang umum pada perusahaan lainnya yaitu setiap
karyawan wajib datang tepat waktu, khususnya untuk karyawan pada
bidang produksi dan pemasaran karena pekerjaannya berkaitan dengan
waktu, hasil produksi berupa tahu dan susu kedelai harus telah tersedia
pada pukul 05.00 pagi dimana kedua produk tersebut sudah siap untuk
73
dipasarkan, baik dipasarkan di pabriknya maupun diantarkan kepada
perusahaan-perusahaan yang memesan. Untuk restoran dan hotel-hotel,
tahu dikirimkan setiap hari karena mereka menuntut cita rasa tahu yang
fresh sedangkan untuk supermarket tahu dikirimkan setiap tiga kali sehari.
Selain itu setiap karyawan diharapkan dapat melaksanakan tugas sesuai
dengan job description dibidangnya, supaya tujuan perusahaan dapat
tercapai dengan baik. Khususnya pada bidang pemasaran, hal ini dilakukan
untuk memantau kemajuan rencana pemasaran, seperti menjaga loyalitas
konsumen, serta menghindari dan mencegah penyimpangan dalam bidang
pemasaran seperti terjadinya kesalahan dalam memasarkan tahu kepada
perusahaan dalam segi jumlah tahu yang dipesan misalkan ketika
perusahaan menambah pesanan dari pesanan rutin yaitu dari jumlah 500
menjadi 700, sedangkan pihak perusahaan tetap mengirimkan sesuai
dengan jumlah pesanan rutin.
2. Agar dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya dengan hasil yang
optimal, efektif dan efisien dalam bidang pemasaran. Dengan strategi yaitu
menggunakan 4P dengan tepat seperti untuk product selalu berusaha
menghasilkan tahu dan susu kedelai dengan kualitas yang baik, untuk
people, Tahu Tauhid memiliki karyawan yang mempunyai kemampuan
dan pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Untuk
place selalu melakukan pemasaran pada tempat yang sesuai dengan
produk yang dipasarkan yaitu tahu dan susu kedelai sehingga tempat yang
74
dijadikan sebagai tempat pemasaran adalah restoran-restoran dan
supermarket yang tersebar di Lembang dan kota Bandung. Sedangkan
untuk promotion Tahu Tauhid melakukan promosi dengan menggunakan
umbul-umbul untuk mengingatkan keberadaan perusahaan serta produk
yang ditawarkannya, umbul-umbul ini dipasang di depan perusahaan Tahu
Tauhid yang berada di Jalan Cijeruk No. 113 dan Jalan SESKOAU No. 20
Lembang. Hal ini dilakukan agar kegiatan pemasaran dilakukan sesuai
dengan rencana pemasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan baik itu
lokasi, kualitas tahu maupun kuantitas tahu yang dipesan.
3. Mendorong para anggota organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan
yaitu mendapat kenaikan keuntungan sebesar 10% hingga 50% dari hasil
penjualan tahu dan susu kedelai dan pada saat yang sama pula mereka
secara otomatis melaksanakan pencapaian tujuan organisasi (goal
congruence.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan pemasaran dengan selalu
memperhatikan 4P yaitu product, people, place dan promotion seperti apa
yang telah dijelaskan sebelumnya.
5. Mengidentifikasi keluhan pelanggan, mengenai masalah yang terjadi pada
kualitas atau kuantitas tahu dan susu kedelai yang dikrim maupun yang
dibeli ditempat.
6. Mencegah terjadinya penurunan pendapatan atau profit melalui bidang
pemasaran, selalu melakukan pemasaran aktif seperti dengan menjaga
75
loyalitas pelanggan yang telah ada yaitu supermarket Griya Yogya
restoran-restoran seperti Sindang Reret, Ikan Pesmol Cianjur,Bakso
Malang Karapitan, Raja Rasa, Dapur Teteh, Sapu Lidi dan lain-lain
maupun supermarket dan restoran-restoran yang akan jadi calon
pelanggan.
7. Mengorganisir setiap kegiatan pemasaran dengan baik, seperti jadwal
kegiatan pemasaran tahu dan susu kedelai yang telah disepakati oleh
masing-masing perusahaan yang bekerja sama dengan Tahu Tauhid.
8. Membantu mengembangkan strategi pemasaran, dengan meningkatkan 4P
yaitu product,selalu meningkatkan kualitas tahu seperti menjaga keaslian
cita rasa dan menggunakan bahan baku utama yaitu kacang kedelai dengan
kualitas yang terbaik. people, karyawan dituntut untuk meningkatkan
kemampuan dan pengetahuan dalam bidangnya, place menambah target
tempat pemasaran dengan tepat sesuai dengan produk yang dihasilkan
berupa tahu dan susu kedelai dan promotion meningkatkan promosi selain
menggunakan umbul-umbul dapat menggunakan sarana lain seperti media
cetak, maupun elektronik agar volume penjualan pun dapat meningkat.
9. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk
apa yang sekiranya banyak diminati oleh konsumen.
10. Jika semua hal tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka kegiatan
pemasaran dapat memperoleh tingkat produktivitas dan efektivitas yang
tinggi sesuai dengan program perusahaan baik dalam jangka pendek yaitu
76
keuntungan yang selalu meningkat setiap bulannya maupun jangka
panjang yaitu meraih pangsa pasar sebesar 50% agar tetap menjadi
pemimpin pasar (market leader).
4.3 Pelaksanaan Pengawasan pada PD Tahu Tauhid Lembang
Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh PD Tahu Tauhid dapat dilihat
dari 3 aspek, yaitu.
1. Pelaksanaan pengawasan melekat (Build in control)
Pelaksanaan pengawasan melekat adalah pelaksanaan pengawasan
yang dilakukan oleh pimpinan langsung terhadap karyawan yang
dipimpinnya guna melihat apakah kegiatan yang dilakukan benar,
seperti kegiatan yang dilakukan oleh bidang produksi dalam membuat
tahu dan susu kedelai, bagaimana karyawan menggunakan bahan baku,
mengolah serta melakukan penyelesaian terhadap tahu dan susu
kedelai yang harus sesuai dengan urutan cara pembuatannya,
sedangkan untuk bagian pemasaran pimpinan harus memantau
bagaimana karyawannya melakukan strategi pemasaran apakah sesuai
atau tidak dengan apa yang telah menjadi strategi perusahaan,
bagaimana karyawan memahami kebutuhan konsumen, serta
bagaimana karyawan melayani konsumen. Hal ini dilakukan agar
77
segala yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efektif
dan efisien serta untuk menghindari terjadinya penyimpangan-
penyimpangan pelaksanaan, penyalahgunaan wewenang, dan
pemborosan biaya maupun bahan baku berupa kacang kedelai, serta
hal ini dilakukan untuk meningkatkan disiplin kerja dalam
melaksanakan tugas, khususnya bagian pemasaran.
2. Pelaksanaan pengawasan fungsional (Function control)
Pelaksanaan pengawasan fungsional adalah pelaksanaan pengawasan
yang dilakukan oleh unit atau bagian yang mempunyai peran
pengawasan terhadap setiap bagian atau departemen yang ada di dalam
perusahaan, seperti pada divisi pemasaran yang selalu memberikan
laporan-laporan penerimaan pesanan atau order dari beberapa
perusahaan yang bekerjasama seperti supermarket Griya Yogya atau
restoran Sapu lidi, hal ini dilakukan setiap harinya untuk mencegah
terjadinya penyimpangan seperti kesalahan pengiriman baik dari segi
lokasi, tanggal maupun kuantitas, misalnya restoran Sapu Lidi
memesan 300 buah tahu setiap harinya, sedangkan supermarket Griya
Yogya memesan 100 bks, atau 1000 buah tahu setiap 3 hari sekali
namun karena karyawan bagian pemasaran dan akomodasi tidak teliti
maka terjadi kesalahan yaitu pesanan untuk Sapu Lidi dikirimkan pada
Griya Yogya dan sebaliknya. Hal tersebut adalah kesalahan fatal
sehingga kegiatannya harus benar-benar diawasi.
78
3. Pelaksanaan pengawasan masyarakat
Pelaksanaan pengawasan masyarakat adalah pelaksanaan pengawasan
yang dilakukan terhadap masyarakat dan oleh masyarakat yang
berhubungan dengan dampak atau pengaruh langsung maupun tidak
langsung pada lingkungan sebagai akibat kegiatan perusahaan.
Tujuannya untuk melihat sampai sejauhmana kegiatan yang dilakukan
oleh PD Tahu Tauhid dan hasil yang dirasakan dan digunakan oleh
masyarakat, apabila terjadi penyimpangan maka hal ini yang perlu
diperhatikan dan sebaiknya didiskusikan dengan tokoh masyarakat
dalam menyelesaikan penyimpangan yang terjadi misalnya saja dalam
masalah limbah produksi tahu dan susu kedelai, keamanan,
kenyamanan masyarakat sekitar akibat banyaknya pengunjung yang
datang ke pabrik Tahu Tauhid.
4.3.1 Bidang Pengawasan yang Dilakukan PD Tahu Tauhid
Adapun jenis-jenis pengawasan yang dilakukan oleh PD Tahu
Tauhid adalah sebagai berikut.
1. Personnel Control
Pengawasan ini ditujukan oleh PD Tahu Tauhid kepada hal-hal
yang ada hubungannya dengan kegiatan karyawan seperti
ketika karyawan melakukan kegiatan pemasaran apakah sesuai
dengan rencana kegiatan pemasaran yang sebelumnya telah
79
dibuat yaitu memasarkan tahu pada perusahaan-perusahaan
yang telah melakukan kesepakatan seperti supermarket Griya
Yogya, restoran Ikan Pesmol Cianjur dan bahkan mengawasi
kegiatan pemasaran dengan tujuan agar pemasaran yang
dilakukan lebih aktif yaitu menawarkan jasa pemasaran tahu
kepada supermarket lainnya dan restoran-restoran baru yang
berdiri di Lembang dan kota Bandung.
2. Financial Control.
Pengawasan ini dilakukan oleh PD Tahu Tauhid dengan
maksud agar setiap pemasukan maupun pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan dapat selalu tercatat dan bersifat
trannsparan sehingga dapat diketahui jumlah keuntungan yang
didapat oleh perusahaan maupun jumlah pengeluaran yang
terjadi selama satu periode. Serta hal inilah yang kemudian
akan dibicarakan oleh bagian keuangan kepada pimpinan
perusahaan.
3. Production Control
Pengawasan ini dilakukan oleh PD Tahu Tauhid ditujukan
untuk mengetahui kualitas tahu dan susu kedelai yang dibuat
serta kuantitasnya, apakah sesuai dengan standar atau rencana
sebelumnya atau tidak.
4. Marketing Control
80
Pengawasan ini dilakukan dengan maksud dapat selalu
mengetahui order dari pelanggan seperti seberapa banyak tahu
yang dipesan, mengetahui perkiraan penjualan ketika hari biasa
maupun hari libur seberapa tahu yang kira-kira akan terjual,
dapat menentukan barang yang akan dipasarkan yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan, dapat memastikan
apakah tahu benar-benar sampai pada tangan pelanggan yang
bekerjasama atau pada distributor-didtributor yang tersebar
disetiap wilayah, dapat selalu menampung semua keluhan dari
pelanggan yang berhubungan dengan delivery, harga, dam
kualitas hasil produksi untuk disampaikan kepada bidang
terkait serta melakukan tindakan koreksi dan pencegahan, dan
memastikan koordinasi kegiatan pemasaran berjalan secara
aktif.
5. Technical Control
Merupakan kegiatan pengawasan yang berhubungan dengan
tindakan dan teknis pelaksanaan, terhadap instalasi mesin-
mesin penggiling kedelai yang digunakan,atau terhadap alat-
alat transportasi yang tersedia untuk mengantarkan tahu-tahu
yang dipesan oleh pelanggan, hal ini bertujuan agar kegiatan
produksi berjalan dengan baik tanpa ada hambatan yang akan
mempengaruhi kelangsungan kegiatan pemasaran.
81
6. Sales Control
Pengawasan ini ditujukan oleh PD Tahu Tauhid untuk
mengetahui apakah produksi tahu, susu kedelai dan jasa yang
dihasilkan apakah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Seperti setiap harinya tahu diproduksi sebanyak 10.000 buah,
sesuai dengan target dan rencana maka tahu harus terjual habis,
karena bila tahu tersisa tidak dapat dijual kembali, sebab rasa
tahu cemderung berubah dan kesegarannya tidak terjaga.
7. Maintenance Control
Pengawasan pemeliharaan digunakan untuk mengawasi
pemeliharaan peralatan seperti mesin diesel atau dinamo
mengiling kacang kedelai, tungku penggodogan terbuat dari
tembok yang menggunakan bahan bakar sekam, dan kayu
untuk pengepresan serta sarana transportasi yang digunakan
untuk mengantarkan tahu-tahu pesanan kepada pelanggan
dalam mendukung kegiatan produksi dan pemasaran.
Namun dalam hal ini tidak semua jenis-jenis pengawasan
dilakukan, karena jenis-jenis pengawasan yang dipakai oleh PD Tahu
Tauhid tentunya sangat disesuaikan dengan bidang-bidang yang ada pada
perusahaan, sehingga PD Tahu Tauhid merasa bahwa jenis-jenis
pengawasan lain untuk saat belum diperlukan, tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa kedepannya akan menggunakan jenis-jenis
82
pengawasan lainnya untuk membantu mencapai target perusahaan dengan
lebih baik. Selain itu tidak hanya berkaitan dengan bidang-bidang yang
ada tetapi PD Tahu Tauhid merasakan bahwa jenis-jenis yang pengawasan
yang digunakan sekarang cukup membantu dalam pencapaian target
perusahaan.
4.3.2 Metode Pengawasan yang Dilakukan oleh PD Tahu Tauhid
Metode pengawasan yang dilakukan oleh PD Tahu Tauhid
terhadap pemasarannya adalah.
1. Pengawasan Preventif (Pengawasan Pri-tindakan)
Arti dari pengawasan Preventif dalam pengawasan yang
dilakukan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, maksud dari
pengawasan ini yaitu untuk mencegah terjadinya kesalahan atau
penyimpangan dalam pelaksanaan pemasaran. Hal hal yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan adalah
sebagai berikut.
a. Membuat peraturan-peraturan yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PD Tahu Tauhid
khususnya pada kegiatan pemasaran antara lain kegiatan
pemasaran yang dilakukan harus bersifat aktif maksudnya
selain melayani pelanggan-pelanggan yang telah loyal,
83
pemasaran juga dilakukan terhadap supermarket-
supermarket lain atau restoran-restoran yang baru yang
akan menjadi calon pelanggan baru, tentunya hal ini dapat
meningkatkan hasil penjualan setiap bulan bahkan tahunnya
selain itu kegiatan pemasarannya harus sesuai dengan
pedoman 4P yaitu product, people, place dan promotion
yang selalu ditingkatkan dan dikembangkan. Namun segala
kegiatan harus sesuai dengan perencanaan sebelumnya dan
sesuai dengan job description.
b. Mengorganisasikan kegiatan pemasaran dengan baik,
kegiatan pemasaran dilakukan sesuai dengan jadwal agar
tidak terjadi kesalahan dan PD Tahu Tauhid selalu
melakukan pencatatan akan kegiatan pemasaran-pemasaran
yang akan dilakukan. Misalnya pada perusahaan Grand
Hotel Lembang, Hotel Pesona Bambu, rumah makan
Ampera Lembang tahu dipasarkan setiap harinya dan
khusus untuk supermarket tahu dipasarkan setiap 3 kali
sehari.
c. Menentukan sistem pelaporan dan pemeriksaan setelah
misalnya setelah melakukan pemasaran pada restoran
Dapur Teteh bagian pemasaran melakukan pemeriksaan
biasanya dilakukan via telefon, apakah tahu yang
84
dikirimkan benar-benar sampai misalnya pada restoran
Dapur Teteh dan biasanya ada bukti sampainya tahu
ditempat dan siapa yang menerima diwajibkan
membubuhkan tanda tangan. Selain itu ada laporan tertulis
yang dibuat mengenai pemasaran-pemasaran yang telah
dilakukan oleh bagian pemasaran yang kemudian akan
dilaporkan kepada pimpinan Tahu Tauhid.
d. Menetapkan sanksi terhadap pelanggaran atau
penyimpangan dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan
seperti kesalahan dalam jumlah tahu yang dipasarkan,
lokasi pemasaran oleh karyawan berupa pemotongan upah
bulanan atau skorsing sesuai dengan seberapa besar
kesalahan yang dilakukan.
2. Pengawasan Represif (Post Action Control)
Pengawasan represif yaitu pengawasan yang dilakukan setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan. Maksud dari pengawasan ini
adalah untuk menjamin bahwa hasil pekerjaan sesuai dengan yang
telah diterapkan, adapun cara-cara yang digunakan dalam
melaksanakan pengawasan produktivitas kinerja pemasaran pada
PD Tahu Tauhid adalah sebagai berikut.
85
a. Membandingkan antara hasil pekerjaan pemasaran dengan
rencana yang telah ditetapkan, sebelum melakukan kegiatan
pemasaran Tahu Tauhid membuat sejumlah rencana yang
berisi nama perusahaan yang diajdikan target pemasaran,
berapa banyak tahu yang mereka pesan, jadwal pengiriman
barang serta pengiriman ulang.
b. Mencari penyebab terjadinya penyimpangan kegiatan
pemasaran, ketika penyimpangan terjadi penyimpangan yang
sering terjadi antara lain keterlambatan waktu dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dijadwalkan
sebelumnya yaitu pukul 05.00 pagi untuk pemasaran yang
dilakukan ditempat, sedangkan untuk kegiatan pemasaran
diluar pabrik pada pukul 07.00 pagi. Hal tersebut biasanya
disebabkan oleh karyawan pada bagian pemasaran, produksi
maupun akomodasi yang tidak disiplin dan tidak memiliki
tanggung jawab atas pekerjaannya. Setelah diketahui penyebab
dari penyimpangan yang terjadi, maka sebagai pimpinan
bagian ataupun pimpinan perusahaan berhak memberi
peringatan terhadap karyawan yang melanggar tersebut atau
bila penyimpangan yang terjadi sangatlah fatal maka karyawan
diberikan sanksi berupa pemotongan upah bulanan atau
tindakan skorsing.
86
c. Memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan pemasaran,
hasil pekerjaan berupa laporan hasil penjualan setiap bulan,
apabila setiap bulannya mengalami peningkatan maka
pengawasan yang dilakukan untuk kegiatan pemasaran cukup
berpengaruh sedangkan hasil penjualan tidak mengalami
peningkatan atau bahkan mengalami penurunan maka, PD
Tahu Tauhid berupaya untuk meningkatkan peran pengawasan
dan berusaha meningkatkan strategi pemasaran.
d. Meneliti kebenaran laporan pemasaran baik berupa data order
pelanggan, seperti restoran Sapu Lidi yang memesan 250
hingga 300 buah, rumah makan Ampera Lembang yang
memesan 500 buah tahu dan perusahaan lainnya dengan
jumlah pesanan masing-masing yang tercatat pada laporan data
order pelanggan. Serta laporan perkiraan penjualan yang
dibuat oleh karyawan divisi pemasaran untuk memastikan
bagian produksi seberapa banyak tahu yang harus diproduksi
setiap harinya, maupun perbedaan perkiraan penjualan pada
hari libur-libur keagamaan, hari libur sekolah atau long
weekend. Sehingga hal ini mempengaruhi hasil produksi tahu
yang dibuat lebih banyak dari hari-hari biasanya.
4.3.3 Asas-asas Pengawasan yang Digunakan oleh PD Tahu
Tauhid Lembang.
87
Asas-asas pengawasan yang dilakukan oleh PD Tahu Tauhid
terhadap pemasaran adalah sebagai berikut.
1. Asas tercapainya tujuan (principle of assurance of
objective). Pengawasan ini dilakukan oleh Tahu Tauhid
ditujukan untuk mencapai tujuan, PD Tahu Tauhid selalu
melakukan perbaikan (corrective) atas penyimpangan yang
telah terjadi seperti kesalahan jumlah tahu dalam melakukan
pengiriman kepada pelanggan, kualitas tahu yang menurun
dikarenakan mutu dari kacang kedelai pun tidak sebaik
biasanya, keterlambatan dari jadwal kegiatan pemasaran dan
penyimpangan-penyimpangan lainnya.
2. Asas efisiensi pengawasan (principle of efficiency of
control), pengawasan ini dilakukan oleh PD Tahu Tauhid
dapat dikatakan efisien karena PD Tahu Tauhid dapat
menghindari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi atau
mencegah yang belum terjadi dengan belajar dari
pengalaman serta bersikap hati-hati dalam melaksanakan
kegiatan produksi, pemasaran dan semua kegiatan-kegiatan
pada perusahaan dagang Tahu Tauhid.
3. Asas tanggung jawab pengawasan (principle of control
responsibility), pengawasan pada PD Tahu Tauhid dapat
terlaksana dengan cukup baik, apabila dilihat dari hasil
88
penjualan yang cenderung meningkat setiap bulannya. Hal
ini disebabkan oleh pimpinan dari setiap bagian bertanggung
jawab penuh terhadap pelaksanaan dari setiap rencana.
4. Asas pengawasan terhadap masa depan (principle of future
control), pengawasan yang dilakukan oleh PD Tahu Tauhid
ini ditujukan untuk pencegahan penyimpangan perencanaan
maupun kegiatan lain seperti produksi tahu dan susu kedelai,
atau pemasaran tahu kepada pelanggan yang akan terjadi
baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
5. Asas pengawasan langsung (principle of direct control). PD
Tahu Tauhid menggunakan teknik pengawasan yang efektif
karena perusahaan dagang ini memilih karyawan yang
berkualitas dan berdedikasi tinggi pada bagian pekerjaannya
untuk dijadikan sebagai pimpinan setiap bagiannya.
Walaupun sebagai manusia memang tidak pernah luput dari
kesalahan, namun pemilihan inilah yang menjadi cara untuk
menjamin pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan
khususnya kegiatan pemasaran.
Dalam hal ini asas-asas pengawasan yang dijadikan pedoman
dalam kegiatan pengawasan pada perusahaan dagang Tahu Tauhid
hanya sebagian dari asas-asas pengawasan yang ada, hal ini
dikarenakan pihak perusahaan kurang mengetahui asas-asas
89
pengawasan lainnya. Serta perusahaan dagang ini merasa telah
puas akan asas-asas yang telah digunakan selama ini karena cukup
membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan PD Tahu Tauhid seperti
dalam bagian produksi, keuangan, pemasaran, personalia,
packaging, dan akomodasi. Namun tidak menutup kemungkinan
perusahaan akan menggunakan asas-asas pengawasan lainnya yang
tepat untuk pelaksanaan kegiatan perusahaan dagang ini setelah
perusahaan mengetahui asas-asas pengawasan lainnya.
4.3.4 Alat-alat Pengawasan yang Digunakan oleh PD Tahu
Tauhid Lembang.
Beberapa alat yang dipergunakan untuk melakukan fungsi
pengawasan adalah sebagai berikut.
1. Budget (Anggaran)
Budgetary control yang dilakukan oleh perusahaan dagang
Tahu Tauhid pada bagian pembelian dan penjualan dan
produksi yang sifatnya fungsional, dan tidak dilakukan
terhadap bidang yang sifatnya fakturil seperti kualitas tahu,
biaya dan waktu.
2. Non budget
a. Personal observation, pengawasan yang dilakukan oleh
perusahaan Tahu Tauhid adalah pengawasan yang
90
dilakukan secara langsung oleh pimpinan perusahaan
terhadap karyawan yang sedang bekerja, karena bila
terjadi penyimpangan, pimpinan perusahaan Tahu
Tauhid ingin langsung menegur dan memberikan
petunjuk dengan harapan pada saat itu juga kegiatan
tersebut dapat segera diperbaiki. Misalnya saja ketika
terjadi kesalahan dalam kegiatan produksi pembuatan
tahu, dalam urutan pembibitan dengan menggunakan
asam cuka dan kesalahan yang terjadi yaitu penggunaan
asam cuka berlebihan dari takaran sebenarnya maka
pimpinan Tahu Tauhid menegur serta memberikan
petunjuk akan takaran asam cuka yang benar untuk
digunakan.
b. Report
Pada perusahaan dagang Tahu Tauhid diwajibkan setiap
bagiannya untuk membuat laporan oleh para pimpinan
bagiannya, misalnya pimpinan bagian produksi
membuat laporan produksi berupa jadwal kegiatan
produksi, kualitas bahan baku yang digunakan, dan hal
lain yang berhubungan dengan proses produksi.
Pimpinan bagian pemasaran membuat laporan
pemasaran berupa data order dari pelanggan, bagian
91
keuangan membuat laporan keuangan berupa data
pengeluaran dan pendapatan setiap harinya. Karena
berdasarkan laporan-laporan tersesbut dapat diketahui
kegiatan-kegiatan yang lampau dan diawasi
perkembangan kegiatan masa sekarang.
c. Financial statement
Ini merupakan tugas dari bagian keuangan, dimana
bagian keuangan membuat laporan berupa laporan
pengeluaran dan pendapatan yang digunakan untuk
mengetahui dan mengawasi keadaan permordalan
perusahaan.
Untuk alat pengawasan Non Budget, hanya digunakan tiga dari
enam alat yang ada hal ini pun disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan. Dan dengan alasan yang sama perusahaan telah merasa
cukup dengan alat-alat pengawasan yang telah digunakan selain itu
perusahaan dagang Tahu Tauhid memang tidak menggunakan alat
statistic untuk mengetahui keterangan dan kejadian data yang telah
berlalu, serta tidak menggunakan break event point dan internal audit
sebagai alat pengawasannya.
4.3.5 Proses Pengawasan yang Dilakukan oleh PD Tahu Tauhid
Lembang.
92
Proses pengawasan yang dilakukan oleh PD Tahu Tauhid
terhadap pemasaran adalah sebagai berikut.
1. Pelaksanaan pengawasan
Untuk menilai pelaksanaan atau hasil kerja pemasaran, maka
harus mempunyai alat pengukur atau standar. Standar yang
ditetapkan tersebut mempunyai tujuan untuk menilai
pelaksanaan pemasaran. Alat penilai ini harus ditetapkan
terlebih dahulu sebelum karyawan memulai pekerjaannya. Alat
penilai atau standar terhadap hasil pemasaran yang dilakukan
oleh karyawan pada umumnya terdapat rencana sebagai
keseluruhan maupun bagian dari tujuan yang akan dicapai oleh
perusahaan. Dengan kata lain rencana itulah yang dimaksud
sebagai standar atau alat bagi pelaksanaan pemasaran seperti
siapa yang menjadi target, menciptakan tawaran-tawaran
khusus, hanya untuk konsumen PD Tahu Tauhid,
meningkatkan nilai produk dan servis atau dalam ini
perusahaan dituntut untuk melakukan bauran pemasaran
dengan tepat. Hal ini dilakukan untuk menjaga loyalitas dan
tetap mempertahankan pangsa pasar.
Dalam hal ini pula pengawasan dilakukan terhadap kegiatan
distribusi karena distribusi adalah juga merupakan bagian yang
93
vital dari bagian strategi pemasaran itu sendiri. Pemilihan
strategi dengan tepat akan dapat membantu produk sampai ke
konsumen dengan harga yang sesuai dengan yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Karena tak jarang suatu produk
yang telah dibandrol dengan harga sekian, namun karena
kesalahan distribusi ketika sampai ke tangan konsumen, harga
yang terjadi ketika transaksi jual beli adalah lebih mahal dari
harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang sebelumnya.
Salah satu strategi pemasaran yang sebaiknya harus
diperhatikan agar aktivitas jalannya distribusi dapat berjalan
dengan lancar, adalah dengan memperhatikan perihal channel
of ditribusi atau jika diterjemahkan mengandung arti saluran
distribusi. Saluran ditribusi dapat membantu perusahaan dalam
proses pemasaran terutama untuk menganalisis berbagai
kendala yang terjadi di lapangan, sehingga dapat diambil
kebijakan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dan distibusi kembali akan dapat berjalan dengan
normal dan baik demi tercapainya kepuasan konsumen.
Salah satu unit yang sangat membantu dalam jalannya proses
distribusi adalah unit distributor. Distributor sangat dibutuhkan
oleh perusahaan dalam membantu pemasaran objek produksi.
94
Dalam menunjuk distributor yang tepat dan juga menetapkan
kebijakan yang benar tentang saluran distribusi dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan riset dan analisis yang lebih mendalam terhadap
pihak-pihak lembaga yang terkait dalam menunjang proses
pemasaran, terutama seabagai contoh adalah pihak-pihak
terkait seperti pedagang perantara antara pihak perusahaan
dengan konsumen di daerah tertentu.
2. Mempertimbangkan karakteristisk dari segmen pasar yang
telah dibidik, dan secara geografis bagaimana lokasi pembali,
apakah mudah dijangkau atau keadaan yang terjadi adalah
sebaliknya.
3. Memperhitungkan seberapa besar persediaan produk yang
dipasok yang disesuaikan dengan seberapa besar dengan
kebutuhan konsumen. Hal ini bertujuan untuk menganailisis
efektifitas proses distribusi yang akan dilakukan dalam jangka
panjang.
4. Memikirkan dengan segala jaringan pemasaran yang dimiliki
agar dapat didaya upayakan secara maksimal sehingga hasil
pemasaran yang disokong dari proses distribusi dapat
memberikan hasil yang optimal.
95
Pola distribusi yang harus dipertimbangkan dan selalu diamati
adalah dengan melakukan penyesuaian dengan perkembangan
pola dinamika gaya hidup masyarakat. Jika hal ini dapat
dilakukan dengan baik, maka proses distibusi dapat berjalan
dengan baik dan akan mendukung pemasaran untuk
menghasilkan nilai penjualan yang memuaskan.
2. Mengadakan Penilaian (evaluasi)
Dengan melakukan penilaian dimaksudkan untuk mengevaluasi
hasil dari kegiatan pemasaran. Dimana penilaian ini dilakukan
dengan membandingkan hasil kegiatan pemasaran dengan
standar yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Hasil kegiatan
pemasaran tersebut dapat berupa laporan, namun dalam hal ini
kesalahan-kesalahan dalam kegiatan pemasaran belum dapat
diketahui sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
4.4 Produktivitas Kinerja Pemasaran pada Tahu Tauhid Lembang
Pengukuran produktivitas kinerja pemasaran pada PD Tahu
Tauhid pendekatannya didasarkan pada perbandingan tingkat
produktivitas penjualan selama 2 tahun terakhir yaitu 2008 sampai
dengan 2009. Hal ini dilakukan untuk melihat peranan pengawasan
96
terhadap tingkat produktivitas kinerja pemasaran. Berikut ini
adalah data penjualan tahun 2008 dan 2009.
Tabel 4.4
Data Hasil Penjualan Tahun 2008
No Bulan Hasil Penjualan
1. Januari Rp 218.704.000,00
2. Februari Rp 128.775.000,00
3. Maret Rp 186.400.000,00
4. April Rp 121.505.000,00
5. Mei Rp 117.059.000,00
6. Juni Rp 191.125.000,00
7. Juli Rp 148.346.000,00
8. Agustus Rp 116.401.000,00
9. September Rp 128.300.500,00
10. Oktober Rp 125.012.000,00
11. November Rp 120.685.500,00
12. Desember Rp 130.950.000,00
Jumlah Rp 1.733.263.000,00
97
Dalam tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil penjualan pada tahun 2008
perkembangannya sangat fluktuatif, dimana hasil penjualan tiap bulannya
mengalami kenaikan maupun penurunan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Hasil penjualan paling tinggi adalah bulan Januari sebesar Rp
218.704.000,00 sedangkan hasil penjualan paling rendah adalah pada bulan
Agustus yaitu sebesar Rp 116.401.000,00. Menurut pemilik perusahaan tersebut
selain pengawasan yang berpengaruh terhadap produktivitas pemasaran yang
berkaitan terhadap penjualan, hasil penjualan pun dipengaruhi oleh banyaknya
pengunjung atau konsumen yang datang langsung ke pabrik Tahu Tauhid dimana
hal ini juga sangat dipengaruhi ole hari-hari libur seperti hari libur besar, hari libur
sekolah atau hari libur setiap minggunya.
Fungsi pengawasan yang cenderung dilakukan secara tidak efektif,
menyebabkan pada tahun 2008 diperkirakan terjadi banyak penyimpangan-
penyimpangan pada kegiatan pemasaran yang berhubungan langsung terhadap
hasil penjualan. Maka apabila digambarkan dalam grafik adalah sebagai berikut.
Gambar 4.4
Grafik Hasil Penjualan Tahun 2008
Janu
ari
Febru
ari
Mar
etApr
ilM
eiJu
niJu
li
Agustu
s
Sept
embe
r
Oktob
er
Nopem
ber
Desem
ber
0
50,000,000
100,000,000
150,000,000
200,000,000
250,000,000
300,000,000
Hasil Penjualan Tahu Tauhid Tahun 2008
98
Tabel 4.4.2
Grafik di atas semakin menjelaskan bahwa hasil penjualan tahun 2008
pada PD Tahu Tauhid Lembang ini mengalami peningkatan maupun penurunan.
Walaupun mengalami peningkatan, namun hasilnya tidak terlalu besar dari bulan
sebelumnya, menurut pihak perusahaan banyak penyimpangan terjadi pada tahun
2008 namun tindakan korektif atas penyimpangan yang terjadi berjalan lambat.
Penyimpangan yang terjadi antara lain berhubungan dengan kuantitas
barang yang dikirim kepada perusahaan yang bekerjasama dengan PD Tahu
Tauhid seperti supermarket Griya Yogya, atau restoran Sindang Reret yang
mengeluhkan terjadinya kekurangan dalam jumlah pesanan rutin. Adapun
penyimpangan lain seperti kualitas tahu yang menurun yang disebabkan oleh
kualitas bahan baku yang kurang baik, hal ini yang dapat mengecewakan
konsumen lama maupun konsumen baru.
Hal tersebut merupakan penyimpangan yang dapat menghambat
produktivitas pemasaran, mengakibatkan hasil penjualan tidak meningkat serta
menghambat kelangsungan hidup perusahaan.
Dan secara langsung hal tersebut dapat merugikan perusahaan. Pada tahun
2009 fungsi pengawasan ditingkatkan menjadi lebih baik dengan dan dilakukan
99
dengan metode yang sesuai untuk jalannya kegiatan perusahaan, sehingga hasil
penjualan dapat meningkat secara signifikan. Berikut tabel data penjualan tahun
2009.
Tabel 4.4.1
Data Hasil Penjualan Tahun 2009
No Bulan Hasil Penjualan
1. Januari Rp 163.200.000,00
2. Februari Rp 150.612.000,00
3. Maret Rp 155.728.000,00
4. April Rp 160.172.000,00
5. Mei Rp 145.394.000,00
6. Juni Rp 185.224.000,00
7. Juli Rp 283.700.000,00
8. Agustus Rp 145.896.000,00
9. September Rp 151.720.000,00
10. Oktober Rp 232.700.000,00
11. November Rp 160.800.000,00
12. Desember Rp 272.876.000,00
100
Jumlah Rp 2.208.022.000,00
Dapat terlihat dengan jelas perbedaan hasil penjualan dengan tahun
sebelumnya, setelah pihak perusahaan melakukan peningkatan terhadap fungsi
pengawasan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik di bawah ini.
Gambar 4.4.1
Grafik Hasil Penjualan Tahun 2009
Dalam hal ini perusahaan juga melakukan tindakan-tindakan korektif atas
segala penyimpangan yang telah terjadi pada tahun 2008 sehingga pada tahun
2009 segala penyimpangan yang akan terjadi dapat dicegah, atau penyimpangan
dapat diminimalisasikan sedemikian rupa sehingga tidak berakibat jauh terhadap
kelangsungan perusahaan. Dalam hal ini pengawasan berperanan penting terhadap
Janu
ari
Febru
ari
Mar
etApr
ilM
eiJu
niJu
li
Agustu
s
Sept
embe
r
Oktob
er
Nopem
ber
Desem
ber
0
50,000,000
100,000,000
150,000,000
200,000,000
250,000,000
300,000,000
Hasil Penjualan Tahu Tauhid Tahun 2009
101
peningkatan produktivitas pemasaran, serta kegiatan lainnya pada perusahaan
dapat bejalan dengan stabil.
Namun peningkatan produktivitas pemasaran tidak hanya dipengaruhi oleh
fungsi pengawasan namun ada hal lain yang berperan disini seperti sumber daya
manusia yang berkualitas, dan strategi yang tepat dalam melakukan pemasaran.
Karena tidak dapat terjadi pengawasan yang efektif tanpa adanya sumber daya
manusia yang berkualitas serta kegiatan pemasaran pun tidak akan berjalan
dengan baik apabila menggunakan strategi yang tidak tepat.
Untuk itu perusahaan berupaya agar semua faktor yang mendukung
peningkatan produktivitas pemasaran selalu terkoordinasi dengan baik. Agar
perusahaan dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada grafik di bawah ini terlihat dengan jelas bagaimana pengawasan
mempengaruhi produktivitas pemasaran melalui perbandingan hasil penjualan
antara tahun 2008 dan 2009.
Gambar 4.4.2
Grafik Perbandingan Hasil Penjualan Tahun 2008 dan 2009
Januari
Febru
ari
Maret
April MeiJuni
Juli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
Nopember
Desember
0
100,000,000
200,000,000
300,000,000
400,000,000
500,000,000
600,000,000
2009
2008
102
Perhitungan presentasi untuk grafik perbandingan hasil penjualan antara
tahun 2008 dan 2009 adalah sebagai berikut.
Presentasi :
Penjualan tahun2009−Penjualantahun 2008Penjualantahun2009+Penjualan tahun2008
x100 %
Presentasi :
Rp 2.208 .022 .000−Rp 1.733 .263.00Rp 2.208.022 .000+1.733 .263 .000
x100 %
Presentasi :
Rp 474.759 .000Rp 3.941 .285 .000
x100 %
Presentasi :
12,04%
Jadi dapat diketahui bahwa kenaikan pada tahun 2009 sebesar12,04% dari
tahun 2008, untuk itu kenaikan cukup besar telah terjadi pada hasil penjualan
dengan demikian pengawasan sangat berperan pada tahun 2009, sedangkan pada
tahun 2008 pengawasan tidak mempengaruhi produktivitas kinerja pemasaran
dengan signifikan namun setelah fungsi pengawasan ditingkatkan produktivitas
kinerja pemasaran meningkat sebesar 12,04% yang terlihat dari hasil penjualan.
103
Selain itu pada grafik di atas terlihat dengan jelas perbandingan antara
hasil penjualan pada tahun 2008 dan hasil penjualan pada tahun 2009. Pada tahun
2008 hasil penjualan tidak berkembang dengan baik, memang terjadi peningkatan
namun tidak terlalu besar dari bulan sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2009
terlihat bahwa hasil penjualan sangat meningkat, hal ini dirasakan setelah adanya
peningkatan terhadap pelaksanaan pengawasan terhadap kegiatan pemasaran pada
perusahaan dagang Tahu Tauhid Lembang. Perusahaan ini merasakan perbedaan
akan pengawasan yang dilakukan dengan baik, hal ini dapat terlihat melalui hasil
dari produktivitas kinerja pemasaran yang selalu meningkat setiap bulannya pada
tahun 2009 sehingga hasil penjualan pun dapat memenuhi target profit
perusahaan.
Untuk mengetahui perhitungan produktivitas melalui penjualan serta
peningkatan hasil penjualan melalui kenaikan harga jual maka dapat dihitung
dengan menggunakan cara sebagai berikut.
Gambar 4.4.3
Pengukuran Produktivitas Melalui Penjualan
2008 2009 Perubahan
Penjualan Rp 1.733.263.000 Rp 2.208.022.000 0,274
104
Kenaikan Harga 25% Rp - Rp 433.315.750 +
Jumlah Rp 1.733.263.000 Rp 2.641.337.750 0,530
Melalui perhitungan produktivitas dengan cara di atas, maka dapat
diketahui perubahan produktivitas pada tahun 2009 sebesar 0,274 atau meningkat
27,4% dari tahun sebelumnya yaitu 2008 maka dapat disimpulkan bahwa
pengawasan pada Tahu Tauhid mempengaruhi tingkat produktivitas kinerja
pemasaran karena dilihat dari hasil penjualan yang meningkat pula, yaitu dari Rp
1.733.263.000,00 pada tahun 2008 dan meningkat menjadi Rp 2.208.022.000,00.
Sedangkan peningkatan produktivitas kinerja pemasaran dapat meningkat
dengan disertai kenaikan harga jual sebesar 25%, yaitu meningkat sebesar 0,530
atau 53% dari tahun sebelumnya 2008 menjadi Rp 2.641.337.750,00. Untuk itu
pengawasan sangat mempengaruhi produktivitas pemasaran perusahaan dagang
Tahu Tauhid, namun apabila disertai dengan peningkatan harga jual maka profit
yang menjadi target perusahaan akan tercapai dengan optimal.
4.5 Peranan Pengawasan dalam Peningkatan Produktivitas Kinerja
Pemasaran pada Perusahaan Tahu Tauhid Lembang.
Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Tahu Tauhid
sangat memiliki peranan penting dalam meningkatkan
produktivitas pemasaran karena berbagai hambatan maupun
penyimpangan dapat segera dicegah atau segera melakukan
105
tindakan perbaikan demi meningkatkan kelancaran kegiatan
pemasaran.
Serta dalam hal ini pada perusahaan dagang Tahu Tauhid
Lembnag dapat terciptanya keterbukaan, kejujuran partisipasi dan
akuntabilitas organisasi. Pengawasan pada dasarnya menekankan
langkah-langkah pembenahan atau koreksi objektif jika terjadi
perbedaan antara pelaksanaan dengan perencanaannya.
Untuk itu kegiatan pemasaran, seharusnya kegiatannya sesuai
dengan perencanaan karena kegiatan ini berhubungan langsung
dengan konsumen serta perusahaan-perusahaan lain yang menjadi
pelanggan Tahu Tauhid.
Selain itu peranan pengawasan untuk produktivitas kinerja
pemasaran pada PD Tahu Tauhid adalah.
1. Tahu Tauhid menetapkan target pada keuntungan setiap
tahunnya dapat meningkat sekitar 10% hingga 50% dari
tahun sebelumnya, dengan adanya pengawasan pada
produktivitas kinerja pemasaran setiap tahunnya
keuntungan yang diharapkan telah mencapai target.
2. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan, apabila sering
terjadi penyimpangan dalam kegiatan pemasaran maka
106
secara langsung hal ini mempengaruhi pendapatan
perusahaan yang digunakan untuk membeli bahan baku,
gaji karyawan dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan
untuk kepentingan perusahaan. Pengawasan setidaknya
selalu dapat mencegah maupun meminimalisasikan
penyimpangan yang belum maupun telah terjadi,
sehingga penyimpangan tidak menjadi hambatan atas
jalannya kegiatan perusahaan dagang Tahu Tauhid.
3. Meningkatkan pangsa pasar, dan berusaha untuk tetap
unggul diantara pesaing yang ada dan berusaha untuk
meyakinkan bahwa tahu yang ditawarkan perusahaan
lebih berkualita dibandingkan perusahaan lain. Hal ini
terbukti Tahu Tauhid tetap menjadi market leader
selama 26 tahun karena Tahu Tauhid tetap
mempertahankan keaslian cita rasa dan selalu
mengawasi semua kegiatan perusahaannya khususnya
pada kegiatan pemasaran agar tidak tidak terjadi
penyimpangan dan kesalahan yang membuat pangsa
pasarnya turun.
4. Menjaga loyalitas konsumen, selalu memberikan
pelayanan yang terbaik dalam segi pemasaran agar
konsumen tidak merasa kecewa dan tetap menjadi
107
pelanggan yang loyal terhadap Tahu Tauhid. Sejalan
dengan semakin tingginya tingkat pendidikan konsumen
dan berkembangnya teknologi informasi, maka
konsumen semakin pintar dan selektif dalam memilih
produk khususnya makanan yang sangat berpengaruh
bagi tubuh.
5. Selalu dapat memahami konsumen sedemikian rupa
sehingga produk mana yang sekiranya banyak diminati
oleh konsumen. Seperti konsumen sangat berminat
tehadap tahu yang tidak memakai zat pengawet.
Sehingga Tahu Tauhid membuatnya dengan bahan-
bahan alami tanpa adanya campuran pengawet
sedikitpun yang berbahaya bagi kesehatan.
6. Mencegah terulangnya kembali kesalahan,
penyimpangan, penyelewengan, hambatan seperti,
kuantitas yang dikirim terhadap perusahaan, kualitas
tahu yang tidak terjaga selama dalam perjalanan
pengiriman dan waktu kirim yang telah disepakati
karena bila tidak tepat waktu, selain kesegaran tahu
tidak terjaga, konsumen menganggap pemasaran yang
dilakukan tidak disiplin.
108
Untuk itu pengawasan memiliki peranan dalam
meningkatkan produktivitas pemasaran pada PD Tahu Tauhid
Lembang karena target perusahaan dapat terpenuhi melalui hasil
penjualan yang meningkat pada tahun 2009, tidak terjadinya
penyimpangan yang dapat menghambat kegiatan perusahaan serta
PD Tahu Tauhid tetap menjadi market leader.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan penulis
dalam bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis memberikan kesimpulan
tentang “Peranan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kinerja Pemasaran Pada
PD Tahu Tauhid Lembang”.
Adapun kesimpulan mengenai peranan pengawasan terhadap produktivitas
kinerja pemasaran pada perusahaan dagang Tahu Tauhid adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Pengawasan di PD Tahu Tauhid Lembang adalah
a. Untuk memantau kemajuan rencana pemasaran.
b. Menjaga loyalitas konsumen.
109
c. Menghindari dan mencegah penyimpangan dalam bidang
pemasaran.
d. Agar kegiatan pemasaran dilakukan sesuai dengan rencana
pemasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
e. Mendorong para anggota organisasi untuk mencapai tujuan.
f. Meningkatkan kualitas pelayanan pemasaran.
g. Mengidentifikasi keluhan pelanggan.
h. Mencegah terjadinya penurunan pendapatan.
i. Membantu mengembangkan strategi pemasaran serta memahami
kebutuhan konsumen.
2. Pelaksanaan Pengawasan pada PD Tahu Tauhid Lembang dapat dilihat
dari 3 aspek, yaitu.
a. Pelaksanaan pengawasan melekat (Build in control)
b. Pelaksanaan pengawasan fungsional (Function control)
c. Pelaksanaan pengawasan masyarakat.
Adapun jenis-jenis pengawasan yang dilakukan oleh PD Tahu Tauhid
adalah sebagai berikut
a. Financial Control.
b. Marketing Control
c. Technical Control
d. Maintenance Control
110
Sedangkan Metode pengawasan yang dilakukan oleh PD Tahu Tauhid
terhadap pemasarannya adalah.
a. Pengawasan Preventif (Pengawasan Pri-tindakan)
b. Pengawasan Represif (Post Action Control)
Proses pengawasan yang dilakukan oleh PD Tahu Tauhid terhadap
pemasaran adalah sebagai berikut.
a. Pelaksanaan pengawasan
b. Mengadakan Penilaian (evaluasi)
3. Pengukuran produktivitas kinerja pemasaran pada PD Tahu Tauhid
pendekatannya didasarkan pada perbandingan tingkat produktivitas
penjualan selama 2 tahun terakhir yaitu 2008 sampai dengan 2009. Dalam
hal ini dapt diketahui bahwa pengawasan lebih berperan secara efektif
pada tahun 2009 karena hasil penjualan dapat memenuhi target perusahaan
dagang Tahu Tauhid.
4. Peranan Pengawasan dalam Peningkatan Produktivitas Kinerja Pemasaran
pada Perusahaan Tahu Tauhid Lembang yaitu sebagai berikut.
a. Mencapai target perusahaan, yaitu profit dari hasil penjualan
sebesar 10%-50%.
b. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
c. Meningkatkan pangsa pasar
111
d. Menjaga loyalitas konsumen
e. Selalu memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk
mana yang sekiranya banyak diminati oleh konsumen
f. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan, hambatan.
Pada PD Tahu Tauhid Lembang pengawasan sangat berperan dalam
meningkatkan produktivitas pemasaran, hal tersebut
5.2 Saran
Penulis mempunyai beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan
pertimbangan dan perbaikan untuk meningkatkan kegiatan pengawasan
perusahaan khususnya di bidang pemasaran :
1. Untuk pelaksanaan pengawasan pada produktivitas kinerja pemasaran
sebaiknya perusahaan menjalankan program atau metode yang dijalankan
secara lebih baik khususnya pada pelaksanaan pengawasan secara
langsung karena dengan melakukan metode pengawasan secara langsung
perusahaan dapat melakukan evaluasi hasil pekerjaan dan memperbaiki
kesalahan dengan lebih efektif dan efisen, tanpa harus menunggu lama
karena kesalahan dapat diketahui langsung.
2. Selain itu perusahaan juga sebaiknya menjalankan jenis-jenis pengawasan
agar semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan maksimal serta
menghindari penyimpangan-penyimpangan disetiap bagian pekerjaannya.
112
Perusahaan juga sebaiknya selalu mengembangkan strategi pemasaran
dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan
perusahaan pun harus menjalankan kegiatan perusahaan dengan ilmu-ilmu
yang berkembang untuk kegiatan perusahaan, seperti perusahaan
mengetahui asas-asas pengawasan yang tepat untuk kelangsungan hidup
perusahaan.
3. Apabila dilihat dari perhitungan produktivitas untuk kinerja pemasaran
pada Perusahaan Dagang Tahu Tauhid mengenai pertambahan pendapatan
memang sudah dapat dikatakan cukup baik namun untuk dapat lebih
meningkatkan pendapatan perusahaan melalui bidang pemasaran yang
berhubungan langsung dengan penjualan, maka perusahaan dalam hal ini
sebaiknya meningkatkan tingkat keterampilan karyawan, menetapkan
strategi pemasaran yang sesuai dengan target pasar maupun kondisi
lingkungan persaingan yang ada. Hal ini dilakukan guna mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan.
113