PROMOTIONAL ACTIVITIES IN IMPROVING TOURISM TRAVELERS UMBUL PONGGOK AS BUNAKEN VAN KLATEN
Mohamad Saktiyono
FirdastinRuthniaYudiningrum
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Politik
Universitas Sebelas Maret
AbstractUmbulPonggok is so beautiful and attractive to the general public is well
known by the teenagers. The tourism sector is one part of the development sector that is expected to be a major source of foreign exchange, creating opportunities for employment, employment and poverty alleviation. In this case the marketing mix is very supportive in order to introduce Umbul Ponggok so that the wider community can know, know and visit tourist attractions ponggok umbul.
This study aims to know and describe the marketing mix increased tourism tourists Umbul Ponggok as Bunaken Van Klaten.
This research is a qualitative descriptive research type. Data collection techniques use interviews. The sample in this research is manager of BUMDes Tirta Mandiri Ponggok Village, Polanharjo Districs, Klaten Distric, Province. Of Central Java. The technique uses for sampling using non-probability sampling method with purposive sampling technique, where the sample is selected based on its characteristics.
Data analysis techniques use data collection, reduction, data presentation, conclusion and ferification. The results obtained by BUMDES Tirta Mandiri in terms of communicating objects and attractions that exist Umbul Ponggok to the community through several marketing mix such as creating a new brand that is “Umbul Ponggok Bunaken Van Klaten”, Marketing mix as the result of research has 4 concepts developed in terms of Umbul Ponggok tourist attractions, promotions both online and offline, ticket prices and support facilities, and products sold / offered from tourist attractions Umbul Ponggok.
Marketing conducted by BUMDES Tirta Mandiri proved much supported by the community because the activity can introduce tourist attractions in Umbul Ponggok, open jobs for people in tourist environment, increase visitors and PAD (Local Revenue), and make Umbul Ponggok better than the sector tourism. With the activity of marketing mix of Umbul Ponggok tourism and the increasing number of visitors Umbul Ponggok tourism is a clear evidence that the importance of marketing development is better to be accepted by the community.Keywords: Marketing, UmbulPonggok, Bunaken van Klaten, Tourism
1
Pendahuluan
Aktivitas wisata dalam hakekatnya merupakan salah satu kebutuhan
tersier untuk menghilangkan kepenatan yang diakibatkan oleh
aktivitas.Umumnya orang berlibur ketempat-tempat yang menawarkan
kenyamanan, keamanan, dan tentunya hiburan.Mencari tempat berlibur yang
kita inginkan dan yang sesuai dengan kebutuhan kita tidaklah sulit di zaman
moderen ini.Banyak promosi yang dilakukan negara-negara, tempat wisata,
travel, dan lain-lain untuk menarik minat wisatawan (Moniruzzaman dan
Abedin, 2015: 21).
Pariwisata diartikan sebagai aktivitas perjalanan yang dilakukan
sementara waktu dan bukan untuk menetap dalam jangka waktu lama, dengan
tujuan tertentu. Sebagaimana menurut James J.Spillane (dalam Ariani dkk,
2017: 3), Pariwisata merupakan suatu kegiatan untuk melakukan perjalanan
yang bertujuan untuk mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan,
mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau
istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan tujuan lainnya.Dengan demikian
sektor pariwisata perlu ditingkatkan kualitas pelayanan maupun
manajemennya dengan meningkatkan promosi dan pemasaran objek wisata.
Sektor pariwisata selain menjadi tempat wisata pagi pengunjungnya
dan sebagai sektor pembangunan yang diharapkan menjadi sumber utama
devisa, menciptakan kesempatan berusaha, membuka lapangan kerja maupun
pengentasan kemiskinan. Sektor pariwisata hendaknya ditingkatkan dengan
mengembangkan dan memanfaatkan sumber dan potensi kepariwisataan yang
ada, supaya dapat menjadi sumber kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan.
Salah satu tempat wisata yang terkenal di Indonesia yaitu Bunaken.
Bunaken merupakan wisata taman bawah laut yang terletak di Manado
Sulawesi Utara. Taman Laut Bunaken yang memiliki area seluas 75.000
hektare. Bunaken juga dikelilingi oleh sejumlah pulau besar seperti yakni
Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage, dan
Pulau Naen. Jika ditotal keseluruhan kawasan tersebut memiliki 29 spot
2
diving. Bunaken memiliki beragam jenis terumbu karang dan ikan yang
warna-warni. Terdapat lebih dari 13 jenis terumbu kawang dengan 91 jenis
ikan yang ada di Bunaken. Bunaken di temukan oleh Nusantara Diving Club
(NDV) pada tahun 1991, salah satu klub selam tertua di Indonesia. Dan
akhirnya, mereka berhasil merintis wisata lokal tersebut hingga terkenal
seperti sekarang ini.Situs Dive Magazine menyatakan Indonesia menjadi salah
satu negara yang menyajikan spot wisata bawah laut sangat bervariasi. Seperti
salah satu spot wisata bawah laut di Taman Nasional Bunaken dan Taman
Nasional Wakatobi yang begitu indah ditambah dengan panorama alamnya
yang sangat asri. Pada Oktober 2017 lalu, berdasarkan polling kedua Taman
nasional tersebut mendapat predikat sebagai spot wisata selam terbaik di
dunia.
Di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Kota Klaten juga memiliki
tempat wisata air yang konsepnya hampir menyerupai Bunaken yaitu Umbul
Ponggok. Umbul Ponggok merupakan sebuah kolam alami yang
dikembangkan menjadi wisata tirta yang cukup terkenal di Klaten. Kolam
alami ini sudah ada sejak zaman Belanda, dengan ukuran 50 x 25 meter dan
kedalaman rata-rata 1,5 – 2,6 meter tempat ini cocok digunakan untuk lokasi
snorkelling. Untuk melakukan snorkelling tidak perlu takut terbawa arus,
sebab tempat snorkelling kali ini bukanlah laut melainkan sebuah sumber mata
air tawar alami yang segar dan sangat jernih.Aneka ikan warna-warni yang
hidup di Umbul Ponggok dan dasar kolam yang indah menjadikannya sebagai
lokasi favorit snorkeling.
Rumusan Masalah
Untuk memperoleh hasil penelitian yang tepat sesuai dengan fokus
masalah yang direncanakan, maka penulis membuat rumusan masalah yang
merupakan pokok-pokok pikiran secara jelas yaitu “Bagaimana bauran
pemasaran dalam meningkatkan wisatawan pariwisata Umbul Ponggok
sebagai Bunaken Van Klaten?”
3
Tujuan
1. Untuk mengetahui ada / tidaknya hubungan antara unsur iklan terhadap
efektivitas media online dan offline yang digunakan sebagai media promosi
umbul ponggok.
2. Untuk mengetahui ada / tidaknya hubungan antara intensitas pengunjung
terhadap efektivitas media online dan offline yang digunakan sebagai media
promosi umbul ponggok.
Landasan Teori
1. Komunikasi
Komunikasi merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dalam
kehidupan sehari-hari. Komunikasi biasa dilakukan antar lingkungan baik
itu keluarga, teman, masyarakat, antar media, serta komunikasi yang
dilakukan dalam bentuk lainnya yang lebih bervariasi. Komunikasi dalam
bidang dunia usaha dapat berbentuk penawaran, promosi, pemasaran dan
sebagainya. Komunikasi pemasaran sangat berperan penting dalam sektor
pariwisata, karena kelangsungan suatu objek pariwisata bergantung pada
efektifitas dalam penyampaikan pesan kepada konsumen. Melalui
komunikasi yang efektif tentang suatu produk akan dengan mudah
tersalurkan kepada konsumen, dan mendapat tempat dimata masyarakat.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare yang
berartimenyebarluaskan atau memberitahukan. Dari perkataan
communicare tersebut, maka terjemahan kata communis/ communal
yang mengandung arti milik bersama atau kebersamaan yang
secara umum dapat dikatakan sebagai berlaku di mana-mana/umum
sifatnya. Dalam bahasa Inggris istilah yang mempunyai arti identik
dengan itu adalah “communication” yang diartikan sebagai suatu
proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti. Dari
istilah bahasa Inggris communication itulah yang kemudian
terjadilah kata komunikasi yang diartikan sebagai suatu kegiatan
4
untuk menyampaikan ide, pikiran, gagasan dari seseorang kepada
orang lain. (Hery Sawiji dalam Wahyono, 2014: 1-2).
2. Promosi
Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa inggris yang
diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut
jika dihubungkan dengan bidang penjualan berarti sebagai alat untuk
meningkatkan omzet penjualan (Regy, 2015: 231).
Menurut Lovelock (dalam Gunawan, 2014: 202) promosi
merupakan kegiatan untuk menginformasikan, mengajak, dan
mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung
mengenai suatu merek dan produk yang ditawarkan.
3. Tujuan Promosi
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan,
mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran
tentang perusahaan dan bauran pemasarannya (Rahmawati, 2014:
132).Kegiatanpromosi yang dilakukan berfungsi untuk menyebarluaskan
informasi dan mendapatkan perhatian, menciptakan dan menumbuhkan
keinginan, serta mengembangkan keinginan konsumen untuk membeli
produkyanag ditawarkan. Sejumlah strategi promosi mencoba membangun
permintaan primer.
Tujuan yang telah direncanakn akan dinyatakan berhasil jika
terdapat kesesuaian hasil dengan tujuan. Sepertihalnya pendapat dari
Lovelock (dalam Gunawan, 2014: 202) jika pelanggan merasa puas
dengan bauran pemasaran jasa, maka pelanggan akan menjadi loyal
sehinggal pelanggan akan melakukan pembelian secara berulang-ulang,
bahkan mereka akan melakukan promosi.
4. Bauran Promosi
Bauran promosi (promotion mix) adalah bauran tertentu dari
pemasaran iklan, penjualan personal,promosi penjualan,hubungan
5
masyarakat, dan alat-alat pemasaran langsung yang digunakan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasangan iklan dan
pemasaran (Irum, 2016: 593).
5. Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler & Keller, (2012: 5) Pemasaran adalah
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu
definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Sedangkan menurut Kotler
dan Armstrong dalam Tujiono dan Karneli, (2017: 2) pemasaran
(marketing) adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan
tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
6. Bauran Pemasaran
Pencapaian tertinggi dari keberhasilan usaha, salah satu faktornya
adalah kegiatan pemasaran. Faktor inilah yang menyebabkan pengambilan
kebijakan dalam pemasaran sangatlah penting. Perusahaan juga harus
dapat melaksanakan kegiatan pemasaran lainnya yang dikenal dengan
bauran pemasaran (Marketing Mix).
Sedangkan menurut Kotler & Keller dalam Gunawan, (2014: 201)
bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di target
pasarnya.
7. Word of Mouth (Komunikasi Mulut ke Mulut)
Definisi Word Of Mouth Communication menurut Kotler di
terjemaahkan Benyamin Molan adalah komunikasi pribadi tentang sebuah
produk antara pembeli sasaran dan para tetangga, teman, anggota keluarga,
serta rekanya.Menurut Kotler terdapat dua manfaat yang diperoleh dari
komunikasi dari mulut ke mulut, yaitu:
Komunikasi dari mulut ke mulut bersifat lebih meyakinkan. Kata-
kata yang keluar dari mulut merupakan satu-satunya promosi yang
berasal dari konsumen oleh konsumen dan untuk
6
konsumen.Komunikasi dari mulut ke mulut tidak memerlukan
biaya yang mahal. (dalam Prasetiyo, 2014:5).
8. Pariwisata
Menurut UU No. 10 Tahun 2009, Pariwisata ialah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah
daerah.
Mathieson & Wall (dalam Retno dan Atika, 2016: 56), Pariwisata
merupakan serangkaian aktivitas yang berupa aktivitas perpindahan orang
untuk sementara waktu ke suatu tujuan di luar tempat tinggal maupun
tempat kerjanya, aktivitas yang dilakukannya selama tinggal di tempat
tujuan tersebut dan kemudahan-kemudahan yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhannya baik selama dalam perjalanan maupun di lokasi
tujuannya.
Metode
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
analisis model interaktif (Miles danHuberman).Penelitian yang
menggambarkan atau menguraikan aktivitas pemasaranobjek wisata
Umbul Ponggok yang dilakukan oleh BUMDesa Tirta Mandiri Desa
Ponggok, Kec. Polanharjo, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah dalam hal ini
berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
Metode kualitatif, yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya,
jenis penelitian ini menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel,
gejala, atau keadaan (Rakhmat, 2009:24). Data kualitatif merupakan data
yang telah dihimpun dan disajikan dalam bentuk verbal, yang menekankan
pada bentuk kontekstual.
Penelitian ini menggunakan sampel dari pengelola dan pengunjung
objek wisata Umbul Ponggok. Untuk membatasi subjek yang akan diteliti,
peneliti mengambil sampel penelitian. Menurut Sugiyono (2012:120)
7
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sehingga tidak semua dijadikan sampel melainkan
hanya sebagian yang akan peneliti ambil sebagai responden dalam
penelitian ini.
Sajian Dan Analisis Data
Pada tahap ini peneliti mengawalinya dengan mengadakanpengecekan
data dengan para informan dan subjek penelitian serta dokumen-dokumen
yang ada untuk membuktikan keabsahan data yang diproleh.Untuk menguji
keabsahan data menggunakan teknik sebagaimana yang telah dikemukakan
Moleong yaitu teknik triangulasi. Teknik Triangulasi digunakan untuk
pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sumber yang lain diluar
data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding data (Moleong,
2012:330).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
interaktif sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Miles dan Huberman,
dimana prosesnya dari data yang sudah terkumpul, dikomunikasikan
(crossceck) dan selanjutnya dilakukan reduksi data untuk memilih data yang
sesuai dan bermakna.
Reduksi data penulis dilakukan dengan menyelesaikan atau memilih
data yang relevan dan bermakna, memfokuskan pada data yang mengarah
untuk memecahkan masalah, penemuan pemaknaan, atau menjawab
pertanyaan penelitian yang telah difokuskan, kemudian menyederhanakan, dan
selanjutnya menyusun secara sistematis dengan menonjolkan hal-hal yang
dipandang penting dari hasil temuan. Selanjutnya hasil reduksi data disajikan
dalam bentuk display data dan penyajian data membentuk uraian kemudian
dibuat kesimpulan.
1. Tempat WisataUmbul Ponggok sebagai Bunaken Van Klaten
Objek wisata Umbul Ponggok yang berada di Desa Ponggok bisa
lebih dioptimalkan kembali untuk dikembangkan menjadi objek wisata
andalan di kawasan Desa Wisata Air Ponggok sehingga dapat lebih
8
memberikan dampak positif baik sosial, ekonomi, pengetahuan, budaya
dan lingkungan alam.
Pertumbuhan dan perkembangan wisata perlu adanya
perencanaanpengembangan perancangan visual supaya mencapai strategi
komunikasi efektif.
Perencanaan dan perancangan visual pariwisata berarti
pengorganisasian secara menyeluruh dalam mempromosikan pariwisata
daerah secara visual, sehingga perancangan media komunikasi visual
menjadi lebih efektif.
2. UpayaPemasaranUmbul Ponggok
Konsep pemasaran, brand atau merek berperan penting sebagai
identitas. Merek mempermudah proses sosialisasi, pembentukan persepsi
dibenak pelanggan serta indikator nilai. Dari sini konsumen mudah
mengenali, mengingat dan membangun persepsi dan membeli kembali bila
puas akan rasa dan kualitasnya. Brand Umbul Ponggok: “Umbul Ponggok
Bunaken Van Klaten”ini akan dipakai untuk mensosialisasikan dan
memasarkan Umbul Ponggok sebagai wisata air yang indah.
Brand ini diharapkan jadi faktor pembeda. Merek ini diharapkan
dapat menyuntikkan semangat baru yang akan menggerakkan partisipasi
masyarakat dan kepedulian Pemerintah Daerah untuk memprioritaskan
pariwisata sebagai program pembangunan.
. Dalam mengoptimalkan periklanan sebagai sumber informasi
bagi masyarakat mengenai Umbul Ponggok Periklanan yang telah
dilakukan oleh BUMDes Tirta Mandiriadalah sebagai berikut:
a. Promosi Menggunakan Media Online
Beriklan di media elektronik merupakan salah satu media
efektif yang digunakan untuk memberi informasi secara luas kepada
khalayak. BUMDes Tirta Mandiri melakukan promosi
denganmembuat video promosi wisata keindahan tempat wisatanya
dan ditayangkan di TV lokal (ATV).BUMDes Tirta Mandiri juga
9
mempromosikan keindahan tempat wisata Umbul Ponggok melalui
website resmi http://klatenponggok.desa.kemendesa.go.id, melalui
Instagram, Youtube, jejaring sosial dan media pendukung lainya.
b.Promosi Menggunakan Media Offline
1) Media Cetak
BUMDes Tirta Mandirimenjalin hubungan dengan media
cetak, misalnya Brosur, Lifleat dan Pumflet.Kegiatan media cetak
lebih kepada pemberitaan mengenai keindahan lokasi wisata di
Umbul Ponggok.Sejauh ini kegiatan pemasangan iklan di media
cetak belum dilakukan secara rutin.
2) Promosi Penjualan (Sales Promotions)
BUMDes Tirta Mandirijuga melakukan aktivitas promosi
pariwisata Umbul Ponggok melalui Sales Promotion, yaitu
lewatdutawisatanya. Disini duta wisata berkepentingan
memperkenalkan objek wisata. Hal ini bertujuan agar dapat
mengenalkan lebih dekat seperti apa saja yang ditawarkan oleh
objek-objek wisata Umbul Ponggok dan lebih menyasar kepada
sasaran pasar yang dituju.
3) Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Hubungan yang baik dan harmonis antara pelaku pariwisata
dan masyarakat sangatlah penting, agar terjadi keharmonisan yang
baik. Dalam halnya menjalin hubungan yang baik dengan
masyarakat serta dapat menarik pengunjung untuk berkunjung ke
objek wisata yang ada di Umbul Ponggok, BUMDes Tirta Mandiri
melaksanakan beberapa kegiatan event-event.
4) Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan langsung tatap muka atau personal selling
merupakan kegiatan terpenting khususnya dalam komunikasi
pemasaran dalam bidang pariwisata, BUMDes Tirta Mandiri sering
mengikuti pameran-pameran wisata baik yang dilaksanakan oleh
pemerintah maupun swasta.
10
5) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif
yang memanfaatkan berbagai media komunikasi untuk
meningkatkan respon langsung yang sifatnya spesifik dan terukur.
Dan dapat menjaga kerjasama yang baik.
6) Komunikasi dari Mulut ke Mulut(Word of Mouth)
Word of Mouth merupakan Komunikasi pemasaran yang
berupa komunikasi efektif secara langsung baik ke personal dan
non personal yang disampaikan. Biasanya Word of Mouth dalam
pemasaran pariwisata dijadikan referensi oleh para calon konsumen
untuk menentukan manfaat dan keuntungan jasa yang akan
digunakannya nanti.
3. Harga Tiket dan Klasifikasinya
Penerapan harga tiket dak klasifikasinyaharus memiliki prinsip-
prinsip suatu tempat wisata.Hal tersebut dapat di buktikan pada konsep
yang ditawarkan Kotler (dalam Opka, 2014) terdapat di point satu bahwa
perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan
harga dan point tiga bahwa perusahaan tidak harus selalu berupaya
mencari profit maksimum melalui penetapan harga maksimum, tetapi
dapat pula dicapai dengan cara memaksimumkan penerimaan sekarang,
memaksimumkan penguasaan pasar atau kemungkinan lainnya.
a. Tiket Masuk
Temuan dari hasil analisis penelitian ini respon pengunjung
mengatakan kategori cukup mahal memiliki rata-rata 66,67% yang
artinya hanya satu responden yang menyatakan bahwa harga tiket
masuk Umbul Ponggok terbilang cukup murah dan responden lain
mengatakan bahwa tarif harga tiket apabila dibandingkan dengan objek
wisata air disekitarnya, Umbul Ponggok jauh lebih mahal.
Harga tiket masuk objek wisata air disekitarnya berkisar antara
Rp 2.000 samapi Rp 10.000,-. Harga tiket masuk Umbul Ponggok
11
terbilang cukup mahal dengan dikenakan tarif untuk fasilitas yang
tersedia di dalamnya, yakni Rp. 15.000,- per orang, untuk paket
komplit Rp. 30.000,- (tiket masuk, pelampung dan snorkel). Harga
tersebut tentunya sudah dapat menikmati segala macam fasilitas kolam
renang yang ada, dari kolam untuk anak-anak sampai dengan
kedalaman kolam 1,5 meter s/d 2,6 meter.
b. Harga Tiket Penggunaan Fasilitas
Fasilitas tambahan yang terdapat di objek wisata Umbul
Ponggok seperti penyewaan alat-alat misalnya pelampung, kaca mata
renang (snorkel), kamera underwater dan lain sebagainya dapat dengan
mudah disewakan untuk pengunjung.
Responden menyimpulkan bahwa harga penyewaan fasilitas
cukup mahal, namun pengunjung tidak henti-hentinya berkunjung ke
Umbul Ponggok.Hal ini sepadan dengan penyewaan fasilitas yang
sangat kreatif dan atraktif, sehingga bagi para pengunjung harga cukup
mahal tidaklah berpengaruh terhadap antusias pengunjung untuk
berkunjung ke Umbul Ponggok.
c. Harga Kuliner
Objek wisata Umbul Ponggok tidak hanya memfasilitasi sarana
wisata air, melainkan terdapat menu kuliner yang tersedia di area objek
wisata.Pengunjung menyatakan bahwa harga yang ditawarkan
merupakan harga cukup murah atau terjangkau bagi semua pengunjung
yaitu harga dimuai dari Rp 2.000,- sampai dengan Rp 15.000,-.
4. Produk Umbul Ponggok Bunaken van Klaten
Sektor pariwisata merupakan sektor yang diarahkan untuk dapat
meningkatkan pembangunan ekonomi melalui peningkatan penerimaan
devisa, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan
kerja. Serta memperkenalkan alam dan budaya bangsa serta kelestarian
dan kualitas lingkungan hidup.
12
Upaya pengembangan Umbul Ponggok sebagai Bunaken Van
Klaten meliputi beberapa variabel diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Daya Tarik Objek Wisata
1) Tingkat keunikan objek wisata:
2) Keindahanobjek wisata meliputi keindahan flora disekitar Umbul
Ponggok, keindahan fauna (ikan).
3) Nilai objek wisata
4) Kebersihan lingkungan objek wisata
5) Potensi pengembangan objek wisata
b. Lokasi dan Aksesibilitas Objek Wisata
1) Lokasi dan jarak objek wisata dari jalan raya:
a) Objek wisata Umbul Ponggok berlokasi di Desa Ponggok, Kec.
Polanharjo, Kab. Klaten, Prov. Jawa Tengah.
b) Lokasi cukup strategis ± 8 km arah ke barat dari jalan raya
utama Solo – Yogyakarta dan mudah dijangkau karena telah
banyak rambu penunjuk arah.
2) Kualitas jalan:
Objek wisata dapat ditempuh dengan kualitas jalan beraspal.
3) Ketersediaan angkutan umum menuju objek wisata hanya sebatas
jasa ojek motor yang berada di Delanggu.
c. Sarana Pokok Kegiatan Wisata
1) Tempat parkir: Tersedia tempat parkir dengan area cukup luas di
lokasi objek wisata.
2) Tempat duduk dan Ruang ganti: perubahan yang signifikan terjadi
pada fasilitas seperti kursi untuk pengunjung duduk dapat kita
jumpai di sekitaran bibir kolam. Ruang ganti atau kamar mandi
yang bisa kita gunakan untuk ganti pakaian maupun untuk buang
air.
3) Warung makan: Untuk tempat makan dapat kita temukan di
sekeliling kolam. Banyak tempat yang memberikan sajian yang
13
berbeda, dari Nasi, Gorengan, Minuman Panas, Minuman dingin,
makanan sea food, ayam goreng/ bakar, dan lain sebagainya.
4) Tempat ibadah: Umbul Ponggok ini juga juga sudah tersedia
Mushola untuk kita melakukan ibadah. Tempatnya sendiri lebih ke
belakang, sehingga jauh dari karamaian.
Kesimpulan
Aktivitas bauran pemasaran dalam meningkatkan wisatawan
pariwisata umbul ponggok sebagai bunaken van klaten dapat disimpulkan
bahwa BUMDes Tirta Mandiri dalam hal mengkomunikasikan obyek dan
daya tarik wisata yang ada Umbul Ponggok kepada masyarakat melalui
beberapa aktivitas pemasaran yang meliputi antara lain membuat brand baru
yaitu “Umbul Ponggok Bunaken Van Klaten”. Bauran pemasaran sebagai
hasil penelitian memiliki 4 konsep yang dikembangkan dari segi tempat wisata
Umbul Ponggok, promosi baik secara online maupun offline, harga tiket
maupun fasilitas pendukung, dan produk yang dijual/ ditawarkan dari tempat
wisata Umbul Ponggok.
14
Daftar PusatakaAriani, Titis, Mustikawati; Sunarti; danPangestuti, Edriana. 2017. “Analisis
Pengembangan Sarana Prasarana Obyek Wisata Alam Telaga Ngebel Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 53, No.2, Hal: 1-10.
Gunawan, Harry, Senjaya. 2014. “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Masakan Jepang di Hayashi Teppan (Survei terhadap Konsumen Hayashi Teppan di Food Court BEC)”. E-Journal Graduate Unpar (Part A: Economics). Vol. 1, No. 2, Hal: 199-210.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin, Lane. 2012. ManajemenPemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Moleong, Lexy J.2012. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Moniruzzaman, Md & Abedin, Md, Zainal. 2015. “Tourism Promotional Dimension on Bangladesh Prospective”.Double Blind Peer Reviewed International Research Journal. Vol. 15, Issue 1, Version 1.0 Year 2015. Page: 16-22.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta.
Rahmawati. 2014. “Aktivitas Promosi dalam Menarik Wisatawan Ke Taman Budaya Sendawarpada DINAS Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (DISBUDPARPORA) Kabupaten Kutai Barat”. Journal Ilmu Komunikasi. Vol. 2, No. 4, Hal: 129-139.
Rakhmat, Jalaludin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Regy, Jabang. 2015. Strategi Support Public Figure sebagai Sarana Promosi Mangalo Clothing. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika (Sosial Humaniora) SPeSIA.Hal: 229-237.
15