7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
1/29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses upaya yang dilakukan secara sadar dan
sengaja untuk meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari
kesadaran tertentu ke suatu keadaan yang lebih baik. Ungkapan ini
mengisyaratkan bahwa pendidikan merupakan suatu kewajiban bagi setiap
manusia, terutama bagi anak-anak yang belum dewasa (Taqiyuddin, 2!" #$.
%ualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu
masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem
pendidikan nasional. &alah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada
pendidikan 'ormal (sekolah$ dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap
peserta didik. &elain itu juga yang menjadi permasalahan yaitu tingkat kesadaran
masyarakat terhadap pendidikan di ndonesia masih relati)e rendah (*ahidin,
2+" $.
Pendidikan memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber
daya manusia. &alah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan
melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir (epdiknas, 2$.
%emampuan berpikir jugasebagai sarana untuk mencapai tujuanpendidikan yaitu
agar siswa mampumemecahkan masalah tara' tinggi (asution,2!$.
&ekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat strategis
dalam mendeterminasi sejauh mana pendidikan itu dapat memenuhi kebutuhan
siswa dalam mengembangkan potensi yang mereka punya, menemukan hal-hal
1
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
2/29
baru yang menantang melalui pengalaman belajar. %eberhasilan penyelenggaraan
pendidikan 'ormal dapat diindikasikan apabila kegiatan pembelajaran mampu
membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan.
/erdasarkan obser)asi dan wawancara yang dilakukan pada tahun ajaran
2#012#+, di &3 # Tondano, kelas 4 P3. Pembelajaran sains di sekolah
selama ini menggunakan metode pembelajaran secara in'ormati' dan berpusat
pada guru (teacher-centered$, yaitu guru berbicara atau bercerita dan siswa
mendengarkan dan mencatat. &ecara tradisional, pembelajaran sains ditekankan
pada konsep-konsep atau bentuk-bentuk problem tertentu. Pembelajaran sains,
khususnya biologi dengan metode ini lebih menekankan pada produk dari pada
proses-proses sains.
5al ini mengakibatkan siswa kelas 4 pasi' dalam pembelajaran, jarang
bertanya serta jarang menjawab pertanyaan dari guru apabila tidak ditunjuk untuk
menjawab dan kebanyakan siswa lebih asyik menulis materi di papan tulis,
sehinggga kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru.
%emampuan berpikir kritis pun masih rendah, karena siswa lebih pasi' dan
menerima materi tanpa mencernanya terlebih dahulu. 5al ini terlihat dari
rendahnya tingkat pertanyaan siswa pada saat mata pelajaran berlangsung.
asalah lain yang di dapat adalah sebagian besar siswa kelas 4 jarang
melaksanakan praktikum, sehingga baik kemampuan a'ekti' maupun kemampuan
psikomotor tidak terasah dan berkembang baik. Padahal 'asilitas-'asilitas
pembelajaran cukup memadai, terutama pada alat-alat laboratorium masih belum
optimal penggunaannya.
Untuk merealisasikan hal tersebut diperlukan suatu metode pembelajaran
2
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
3/29
yang memberikan kesempatan dan pengalaman belajar yang menyenangkanbagi
siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa, merangsang kreati)itas
yang berdampak padameningkatnya hasil belajar siswa.
Pemilihan metode pembelajaran secara tepat akan memudahkan siswa
melakukan proses belajar. Pada dasarnya, dalam satu kegiatan pembelajaran dapat
diterapkan beberapa metode secara berkaitan, berangkai, dan berkesinambungan,
untuk meningkatkan kualitas proses mengajar dan hasil belajar. Guided Discovery
adalah suatu metode di mana melalui proses mental seorang siswa dapat
menemukan suatu konsep atau prinsip, di bawah bimbingan guru (llahi, 2#2$.
engan metode pembelajaran ini, mental siswa dapat dilatih agar bisa
mengembangkan potensi, baik intelektual, sikap maupun kreati)itas siswa.
Pembelajaran metode Guided Discoveryini juga, diharapkan dapat berpengaruh
positi', pada peningkatan moti)asi dan prestasi belajar siswa.
/erdasarkan latarbelakang yang diuraikan di atas maka penulis melakukan
penelitian dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan
Terbimbing Guided Discovery! Dalam Meningkatkan "etrampilan Berpikir
"riti# Pokok Ba$a#an Eko#item Pada %i#&a "ela# ' IPA %MA N ( Tondano)
B. Identi*ika#i Ma#ala$
/erdasarkan analisis situasi di atas dapat diidenti'ikasikan beberapa
permasalahan di antaranya adalah"
#. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher-centered). 6uru
sebagai 'igur sentral belum maksimal memerankan 'ungsinya di kelas,
baik sebagai organisator, 'asilitator, dinamisator, maupun sebagai
3
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
4/29
pelayan bagi peserta didik.
2. etode yang biasa digunakan adalah metode kon)ensional, di mana
yaitu guru berbicara atau bercerita dan siswa mendengarkan dan
mencatat.
7. %emampuan berpikir kritis masih kurang, siswa masih cenderung
kurang berpikir kritis, yang terlihat dari kurangnya antusiasme siswa
untuk bertanya pada jam pelajaran.
+. Bata#an Ma#ala$
Pada penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut" Penelitian
akan dilakukan pada siswa kelas 4 P3 &3 # Tondano, dengan menerapkan
metode Guided Discovery (penemuan terbimbing$, untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem.
D. ,umu#an Ma#ala$
/agaimanakah e'ekti)itas metode Guided Discovery dalam pembelajaran
biologi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis belajar siswa kelas 4 P3
&3 # Tondano.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara
kemampuan berpikiran kritis siswa melalui model guided discovery learning
dibandingkan dengan metode kon)ensional pada materi pokok ekosistem di kelas
4 &3 # Tondano
4
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
5/29
E. Man*aat Penelitian
#. /agi guru bidang studi, metode Guided Discovery dapat dijadikan
sebagai tambahan wawasan metode pembelajaran sekaligus sebagai salah
satu metode alternati' yang mendorong guru dalam menerapkan berbagai
metode. etode ini diharapkan agar siswa lebih proakti' dalam proses
belajar mengajar. &ehingga terciptanya pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa. &ekaligus terciptanya proses take and givedi
antara keduanya.
2. /agi siswa, dengan penerapan metode Guided Discoveryini, diharapkan
kemampuan kogniti', kemampuan a'ekti', dan kemampuan psikomotorik
siswa dapat digali dan dikembangkan dengan baik. Proses belajarpun
juga lebih menarik, dan berkesan sehingga siswa termoti)asi untuk lebih
akti' dalam setiap proses pembelajaran. &elain itu memberikan
pengalaman belajar yang baru bagi mereka.
7. /agi peneliti lain, hasil penelitian ini berman'aat untuk menambah
pengetahuan baru mengenai metode yang tepat dalam proses
pembelajaran biologi. &ekaligus memberikan pengalaman baru tentang
strategi dan metode yang tepat, yang dapat dikembangkan dalam proses
pembelajaran.
5
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
6/29
BAB II
TIN-AUAN PU%TA"A
A. Metode Guided Discovery Learning
(. Pengertian Metode Pembelajaran
etode pembelajaran merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam proses pembelajaran, guna mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
&elain itu metode sendiri merupakan salah satu komponen yang ikut ambil bagian
bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. etode pembelajaran yang
digunakan diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
&upriatna (28" #2+$ memaparkan bahwa metode pembelajaran adalah
suatu cara yang digunakan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
siswa dalam belajar. enurut 5ernawan, dkk. (28" 9$, metode adalah upaya
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Trianto (2#" #72$ menjelaskan bahwa metode pembelajaran merupakan
bagian dari strategi pembelajaran, metode pembelajaran ber'ungsi sebagai cara
untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada
siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak setiap metode pembelajaran
sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
/erdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dengan tujuan untuk
membantu siswa ataupun guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan sebelumnya.
6
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
7/29
. Metode Di#/o0er1 Learning
a. Pengertian MetodeDiscovery Learning
etode discovery merupakan komponen dari praktik pendidikan yang
meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar akti', berorientasi
pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri, dan re'lekti'.
&uryosubroto (29" #8!$ menyatakan bahwa metode discovery
diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran,
perseorangan, manipulasi objek dan lain-lain percobaan, sebelum sampai pada
generalisasi. &ebelum siswa sadar akan pengertian, guru tidak menjelaskan
dengan kata-kata. Penggunaan metode discovery dalam proses belajar mengajar,
memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri in'ormasi yang secara
tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja. Discovery adalah proses
menemukan konsep melalui serangkaian data atau in'ormasi yang diperoleh
melalui pengamatan atau percobaan. Pembelajaran discoverymerupakan metode
pembelajaran kogniti' yang menuntut guru untuk lebih kreati' menciptakan situasi
yang dapat membuat peserta didik belajar akti' menemukan pengetahuan sendiri.
enurut &uwangsih dan Tiurlina (2+" 27$ metode discovery adalah
metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak
memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak
melalui pemberitahuan: sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.
/elajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar penemuan (discovery
learning$. 3gar belajar menjadi bermakna dan memiliki struktur in'ormasi yang
kuat, siswa harus akti' mengidenti'ikasi prinsip-prinsip kunci yang ditemukannya
sendiri, bukan hanya sekedar menerima penjelasan dari guru saja. /runer yakin
7
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
8/29
bahwa belajar penemuan (discovery learning$ adalah proses belajar di mana guru
harus menciptakan situasi belajar yang problematik, menstimulus siswa dengan
pertanyaan-pertanyaan, mendorong siswa mencari jawaban sendiri, dan
melakukan eksperimen. /entuk lain dari belajar penemuan (discovery learning$
adalah guru menyajikan contoh-contoh dan siswa bekerja dengan contoh tersebut
sampai dapat menemukan sendiri hubungan antarkonsep.
;ichard (dalam ;oestiyah, 2!" 2$ berpendapat bahwa discovery
learning ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses
kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca
sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar.
/erdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
metode discoverymerupakan proses belajar di mana siswa berperan akti' untuk
menemukan in'ormasi dan memperoleh pengetahuannya sendiri dengan
pengamatan atau diskusi dalam rangka mendapatkan pembelajaran yang lebih
bermakna.
b. -eni#2jeni# MetodeDiscovery Learning
Proses pembelajaran atau proses belajar mengajar menggunakan metode
discoverydapat melibatkan bimbingan guru secara penuh maupun tidak.
enurut &apriati (29" #2!$ ada dua macam atau jenis pembelajaran
penemuan, yaitu pembelajaran penemuan murni (free discovery$ dan
pembelajaran penemuan terarah atau penemuan terbimbing (guided discovery$.
Pembelajaran penemuan murni (free discovery$ merupakan pembelajaran
penemuan tanpa adanya petunjukatau arahan. &edangkan pembelajaran penemuan
8
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
9/29
terarah1terbimbing (guided discovery$ merupakan pembelajaran yang
membutuhkan peran guru sebagai 'asilitator dalam proses pembelajarannya.
emikian juga menurut &uwangsih dan Tiurlina (2+" 2-20$, metode
penemuan atau pengajaran penemuan dibagi menjadi dua jenis, yaitu" (#$
penemuan murni, pada pembelajaran dengan penemuan murni pembelajaran
terpusat pada siswa dan tidak terpusat pada guru, kegiatan penemuan ini hampir
tidak mendapatkan bimbingan guru: dan (2$ penemuan terbimbing, pada
pengajaran dengan penemuan terbimbing guru mengarahkan tentang materi
pelajaran, berupa: petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog, sehingga diharapkan
siswa dapat menyimpulkan sesuai dengan rancangan guru.
/erdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat dua jenis
metode discovery yaitu" metode penemuan murni (free discovery$ dan metode
penemuan terbimbing (guided discovery$.
/. Metode 3uided Di#/o0er1 Learning
etode guided discovery atau penemuan terbimbing merupakan metode
pembelajaran yang menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa belajar
secara akti' dan mandiri dalam menemukan suatu konsep atau teori, pemahaman,
dan pemecahan masalah. Proses penemuan tersebut membutuhkan guru sebagai
'asilitator dan pembimbing. /anyaknya bantuan yang diberikan guru tidak
mempengaruhi siswa untuk melakukan penemuan sendiri.
&elanjutnya, 5amalik (20" #!!$ mengungkapkan bahwaguideddiscovery
melibatkan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaanguru. &iswa melakukan
discovery, sedangkan guru membimbing mereka ke arah yang benar1tepat. &ejalan
9
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
10/29
dengan uraian di atas, 5ana'iah dan &uhana (2#" 88$ mengungkapkan bahwa
guided discoveryyaitu pelaksanaan penemuan dilakukan atas petunjuk dari guru.
Pembelajarannya dimulai dari guru mengajukan berbagai pertanyaan yang
melacak, dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik kepada titik kesimpulan
kemudian siswa melakukan percobaan untuk membuktikan pendapat yang
dikemukakan.
/ertolak pada pendapat para ahli di atas, dapat dilihat bahwa metode guided
discoverymerupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara akti'
untuk mencoba menemukan sendiri in'ormasi maupun pengetahuan yang
diharapkan dengan bimbingan dan petunjuk yang diberikan guru.
d. "elebi$an dan "ekurangan Metode Guided Discovery Learning
etode guided discoverymempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan
sehingga perlu adanya pemahaman dalam melaksanakan metode tersebut.
&uryosubroto (29" #!0$ memaparkan beberapa kelebihan metode penemuan
sebagai berikut"
a$ ianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak
persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kogniti' siswa.
b$Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi si'atnya dan
mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh: dalam arti
pendalaman dari pengertian: retensi, dan trans'er.
c$ &trategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa
merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan
kadang-kadang kegagalan.
d$etode ini memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai
dengan kemampuannya sendiri.
10
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
11/29
e$ etode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya,
sehingga ia lebih merasa terlibat dan termoti)asi sendiri untuk belajar.
'$ etode ini dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan
bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses
penemuan.
g$&trategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan kepada
mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide.
h$embantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk
menemukan kebenaran akhir dan mutlak.
&elain itu &uryosubroto (29" #!+$ juga memaparkan beberapa kelemahan
metode penemuan sebagai berikut"
a$ ipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini.
b$ etode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar.
c$ 5arapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru
dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara
tradisional.
d$ engajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu
mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan
diperolehnya sikap dan keterampilan.
e$ alam beberapa ilmu (misalnya P3$ 'asilitas yang dibutuhkan untuk
mencoba ide-ide mungkin tidak ada, seperti laboratorium.
'$ &trategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk ber'ikir
kreati', kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi
terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah
pembinaannya tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang
penuh arti.
11
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
12/29
/erdasarkan penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa metode guided
discovery tidak hanya memiliki banyak kelebihan, tetapi juga beberapa
kelemahan.
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
13/29
statement(mengidenti'ikasi masalah$, (7$ data collection(pengumpulan data$, ($
dataprocessing(pengolahan data$, (0$ )eri'ikasi, dan (+$ generalisasi.
/erdasarkan kajian di atas, dapat dilihat bahwa metode guided discovery
learningdilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut" (#$
stimulus (memberikan pertanyaan atau menganjurkan siswa untuk mengamati
gambar maupun membaca buku mengenai materi$, (2$ problem statement
(memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidenti'ikasi sebanyak
mungkin masalah yang rele)an dengan bahan pelajaran, kemudian memilih dan
merumuskannya dalam bentuk hipotesis$, (7$ data collection (memberikan
kesempatan kepada siswa mengumpulkan in'ormasi$, ($ data processing
(mengolah data yang telah diperoleh oleh siswa$, (0$ )eri'ikasi (mengadakan
pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis$, dan (+$
generalisasi (mengadakan penarikan kesimpulan$.
B. Belajar
(. Pengertian Belajar
/elajar adalah sebuah proses yang akan terus dialami oleh manusia
sepanjang hidupnya. Perubahan seseorang yang asalnya tidak tahu menjadi tahu
merupakan hasil dari proses belajar. 5amalik (2+" #0$ mengemukakan bahwa
belajar adalah perubahan tingkah laku yang relati' mantap berkat latihan dan
pengalaman.
ilihat dari segi pendidikan, apabila seseorang telah belajar sesuatu, maka ia
akan berubah kesiapannya dalam menghadapi lingkungannya. enurut *inkel
(dalam %urnia, 28" #.7$ mende'inisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan
mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi akti' indi)idu
13
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
14/29
dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relati'
menetap1bertahan dalam kemampuan ranah kogniti', a'ekti', dan psikomotorik.
&usanto (2#7" $ menyatakan bahwa belajar adalah suatu akti)itas yang
dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh
suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan
seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relati' tetap baik dalam berpikir,
merasa, maupun dalam bertindak. / adalah suatu proses akti)itas mental
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan
perubahan tingkah laku yang bersi'at posi'it, baik perubahan dalam aspek
pengetahuan, a'ekti', maupun psikomotorik. enurut ;usman (2#2" #7$ belajar
adalah proses perubahan tingkah laku indi)idu sebagai hasil dari pengalamannya
dalam berinteraksi dengan lingkungan. /elajar bukan hanya sekadar menghapal,
melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang.
/erdasarkan pengertian tentang belajar yang telah dikemukakan di atas,
belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa secara sengaja dalam keadaan
sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik dari yang
sederhana ke yang kompleks, perubahan tingkah laku tersebut merupakan akibat
dari adanya akti)itas, pengalaman dan latihan yang meliputi tiga aspek, yaitu"
kogniti', a'ekti' dan psikomotor.
. Akti0ita# Belajar
3kti)itas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
menghasilkan perubahan mengenai pengetahuan, nilai sikap, dan keterampilan
sehingga menjadi manusia yang mandiri dalam aspek kehidupan.
14
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
15/29
5ana'iah (2#" 27$ menjelaskan bahwa proses akti)itas pembelajaran
harus melibatkan seluruh aspek psiko'isis peserta didik, baik jasmani maupun
rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat,
tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kogniti', a'ekti', maupun
psikomotor.
&elain itu 5ana'iah (2#" 2$ menyatakan bahwa akti)itas dalam belajar
dapat memberikan nilai tambah (addedvalue)bagi peserta didik, berupa hal-hal
berikut"
#. Peserta didik memiliki kesadaran (awareness$ untuk belajar sebagai
wujud adanya moti)asi internal (driving force$ untuk belajar sejati.
2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri,
yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang
integral.
7. Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya.
. enumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang
demokratis di kalangan peserta didik.
0. Pembelajaran dilaksanakan secara kongkret sehingga dapat
menumbuhkembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta
menghindarkan terjadinya )erbalisme.
+. enumbuhkembangkan sikap kooperati' di kalangan peserta didik
sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan
masyarakat di sekitarnya.
enurut ierich (dalam 5ana'iah, 2#" 2$ menyatakan, akti)itas belajar
dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu: (#$ kegiatan-kegiatan )isual, (2$
kegiatan-kegiatan lisan (oral$, (7$ kegiatan-kegiatan mendengarkan, ($ kegiatan-
kegiatan menulis, (0$ kegiatan-kegiatan menggambar, (+$ kegiatan-kegiatan
metrik, (8$ kegiatan-kegiatan mental, dan (!$ kegiatan-kegiatan emosional.
15
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
16/29
Proses pembelajaran dikatakan sedang berlangsung, apabila ada akti)itas di
dalamnya. 3kti)itas belajar merupakan 'aktor yang menentukan keberhasilan
proses belajar siswa. &etiap orang yang belajar harus berakti)itas, tanpa ada
akti)itas maka proses belajar tidak akan terjadi secara maksimal.
5al tersebut sesuai dengan pendapat a)e eier (dalam ;usman, 2#2"
7!9$ yang mengemukakan bahwa belajar harus dilakukan dengan akti)itas, yaitu
menggerakkan 'isik ketika belajar, dan meman'aatkan indera siswa sebanyak
mungkin, dan membuat seluruh tubuh1pikiran terlibat dalam proses belajar.
3kti)itas siswa sendiri harus sudah dilibatkan mulai dari perumusan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai serta kegiatan yang harus dilakukan dalam
mencapai tujuan pembelajaran tersebut. 3kti)itas belajar siswa adalah keterlibatan
siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan akti)itas dalam kegiatan
pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dalam
memperoleh man'aat dari kegiatan tersebut.
/erdasarkan de'inisi dari para ahli di atas, akti)itas belajar merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan indi)idu untuk memperoleh perubahan perilaku yang
relati' menetap dalam seluruh aspek (kogniti', a'ekti', dan psikomotor$ yang
diperoleh melalui interaksi antar indi)idu dan antara indi)idu dengan
lingkungannya.
3dapun indikator akti)itas yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
adalah (#$ berperan akti' meresume teks bacaan, (2$ ikut serta dalam pengajuan
soal, (7$ antusias dalam menjawab soal yang diberikan temannya,($
menyampaikan pendapat di depan teman-temannya, (0$ mengikuti semua tahapan
pembelajaran menggunakan metode guided discovery learning, (+$ bekerja sama
16
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
17/29
dalam diskusi, (8$ tidak mengganggu teman, dan (!$ menyimpulkan pembelajaran.
B. Materi eko#i#tem
Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris bernama A. G. Tansley pada tahun 1935. Beberapa definisi
tentang ekosistem, yaitu:
a) Menurut Arlita, dkk (2013), ekosistem yaitu suatu unit ekologi yang di
dalamnya terdapat struktur dan fungsi.b) Ekosistem yaitu tataran kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat
habitat, tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit
kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai
siklus materi dan aliran energi.
c) Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya
tercakup organisme dan lingkungannya dan di antara keduanya saling
mempengaruhi.
d) Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
e) Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan keduanya saling
mempengaruhi.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ekosistem adalah
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, dan di antara
keduanya saling mempengaruhi.
a. Satuan-satuan Ekosistem
1) Komponen-komponen ekosistem
17
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
18/29
Berdasarkan atas segi struktur dasar ekosistem, maka komponen
ekosistem terdiri atas dua jenis, yaitu:
i. Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya
binatang, tumbuhan, dan mikroba.
ii. Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara,
tanah dan energi.
Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotic dalam ekosistem
terdiri atas dua jenis, yaitu:
a) Komponen autotrof, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau
mensintesis makanannya sendiri. Yang termasuk ke dalam komponen
autotrof adalah golongan tetumbuhan.
b)Komponen heterotrof, yaitu organisme yang hidupnya selalu
memanfaatkan bahan organik yang disediakan oleh organisme lain. Yang
termasuk ke dalam komponen heterotrofik adalah binatang, jamur dan
jasad renik.
Berdasarkan dari segi penyusunnya, ekosistem terdiri dari empat komponen,
yaitu:
a. Komponen abiotik (benda mati, atau nonhayati), yaitu komponen fisik
dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari dan lain
sebagainya.
b. Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya
berupa tumbuhan hijau.
c. Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya binatang
dan manusia yang makan organisme lain.
1. Konsumen pertama adalah golongan herbivora.
2. Konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora.
3. Konsumen ketiga adalah golongan karnivora besar (karnivora tingkat
18
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
19/29
tinggi).
4. Mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya
sebagai parasit atau saproba.
d. Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung
kepada bahan organik dari organisme mati (binatang, tumbuhan dan
manusia yang telah mati).
+. "emampuan berpikir kriti#
/erpikir merupakan salah satu akti)itas mental yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. %emampuan berpikir kritis setiap indi)idu berbeda
antara satu dengan lainnya sehingga perlu dipupuk sejak dini. /erpikir terjadi
dalam setiap akti)itas mental manusia ber'ungsi untuk mem'ormulasikan atau
menyelesaikan masalah, membuat keputusan serta mencari alasan.
/erpikir kritis adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa
untuk merumuskan dan menge)aluasi keyakinan dan pendapat mereka sendiri.
/erpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa
menge)aluasi bukti, asumsi, logika dan bahasa yang mendasari pernyataan orang
lain. /erpikir kritis juga merupakan berpikir dengan baik, dan merenungkan
tentang proses berpikir merupakan bagian dari berpikir dengan baik.
enurut &yah (29$, >berpikir kritis adalah perwujudan perilaku belajar
terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah. Pada umumnya siswa yang
berpikir kritis akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian di
dalam menjawab pertanyaan?. &esungguhnya kemampuan berpikir kritis adalah
suatu proses berpikir yang terjadi pada seseorang yang bertujuan untuk membuat
keputusan-keputusan yang rasional mengenai sesuatu yang dapat ia yakini
kebenarannya. alam pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis juga
19
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
20/29
diperlukan karena dapat merumuskan, mem'ormulasikan dan menyelesaiakan
masalah.
enurut 5idayat (2#2$, >berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan
dan re'lekti' dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus
dipercayai atau dilakukan?. /erpikir kritis dapat dicapai dengan lebih mudah
apabila seseorang itu mempunyai disposisi dan kemampuan yang dapat dianggap
sebagai si'at dan karakteristik pemikir yang kritis. /erpikir kritis dapat dengan
mudah diperoleh apabila seseorang memiliki moti)asi atau kecenderungan dan
kemampuan yang dianggap sebagai si'at dan karakteristik pemikir kritis.
&eseorang yang berpikir kritis memiliki karakter khusus yang dapat
diidenti'ikasi dengan melihat bagaimana seseorang menyikapi suatu masalah.
n'ormasi atau argumen karakter-karakter tersebut tampak pada kebiasaan
bertindak, beragumen dan meman'aatkan intelektualnya dan pengetahuannya.
/erikut beberapa pendapat tentang karakter atau ciri orang yang berpikir kritis.
enurut @acione, ada enam kecakapan berpikir kritis utama yang terlibat di dalam
proses berpikir kritis. %ecakapan-kecakapan tersebut adalah interpretasi, analisis,
e)aluasi, in'erence, penjelasan dan regulasi diri.
/erikut adalah deskripsi dari ke enam kecakapan berpikir kritis utama"
a$ nterpretasi, adalah memahami dan mengekspresikan makna atau
signi'ikan dari berbagai macam pengalaman, situasi, data,
kejadian-kejadian, penilaian, kebiasaan atau adat, kepercayaan-
kepercayaan, aturan-aturan, prosedur atau kriteria-kriteria.
b$ 3nalisis, adalah mengidenti'ikasi hubungan-hubungan
in'erensional yang dimaksud dan aktual diantara pernyataan-
20
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
21/29
pernyataan, pertanyaan-pertanyaan, konsep-konsep, deskripsi-
deskripsi.
c$ A)aluasi, adalah menaksir kredibilitas pernyataan-pernyataan atau
representasi-representasi yang merupakan laporan-laporan atau deskripsi-
deskripsi dari persepsi, pengalaman, penilaian, opini dan menaksir
kekuatan logis dari hubungan-hubungan in'erensional atau dimaksud
diantara pernyataan-pernyataan, deskripsi-deskripsi, pertanyaan-
pertanyaan atau bentuk-bentuk representasi lainnya.
d$ n'erence, mengidenti'ikasi dan memperoleh unsur-unsur yang masuk
akal, membuat dugaan-dugaan dan hipotesis, dan menyimpulkan
konsekuensi-konsekuensi dari data.
e$ Penjelasan, mampu menyatakan hasil-hasil dari penjelasan seseorang,
mempresentasikan penalaran seseorang dalam bentuk argumen-argumen
yang kuat.
'$ ;egulasi diri, berarti secara sadar diri memantau kegiatan-kegiatan
kogniti' seseorang, unsur-unsur yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan
tersebut dan hasil-hasil yang diperoleh, terutama dengan menerapkan
kecakapan-kecakapan di dalam analisis dan e)aluasi untuk penelitian
penilaian in'erensial sendiri dengan memandang pada pertanyaan,
kon'irmasi, )aliditas atau mengoreksi baik penalarannya atau hasil-
hasilnya.
ulyana (2!$ menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis adalah
kemampuan berpikir yang ditandai dengan kemampuan mengidenti'ikasi asumsi
yang diberikan, kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan,
21
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
22/29
kemampuan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil, kemampuan
mendeteksi adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda,
kemampuan yang mengungkap data1 de'inisi1 teorema dalam menyelesaikan
masalah, dan kemampuan menge)aluasi argumen yang rele)an dalam
penyelesaian suatu masalah.
ari beberapa pendapat para ahli tentang kemampuan berpikir kritis di atas
dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis (critical thinking$ adalah proses mental
untuk menganalisis atau menge)aluasi in'ormasi. n'ormasi tersebut bisa
didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi.
enurut Annis indikator kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari
akti)itas kritis siswa meliputi"
a$ mencari pernyataan yang jelas dari pertanyaan:
b$ mencari alasan:
c$ berusaha mengetahui in'ormasi dengan baik:
d$ memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya:
e$ memerhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan:
'$ berusaha tetap rele)an dengan ide utama:
g$ mengingat kepentingan yang asli dan mendasar:
h$ mencari alternati': i$ bersikap dan berpikir terbuka:
j$ mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu:
k$ mencari penjelasan sebanyak mungkin:
l$ bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian dari keseluruhan
masalah.
&elanjutnya terdapat #2 indikator berpikir kritis yang dikelompokannya
22
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
23/29
dalam lima besar akti)itas sebagai berikut"
a$ emberikan penjelasn sederhana, yang berisi: mem'okuskan pertanyaan,
menganalisis pertanyaan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan
tentang suatu penjelasan atau pernyataan
b$ embangun keterampilan dasar, yang terdiri atas mempertimbangkan
apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengenai serta
mempertimbangkan suatu laporan hasil obser)asi.
c$ enyimpulkan yang terdiri atas kegiatan mendeduksi atau
mempertimbangkan hasil deduksi, meninduksi atau mempertimbangkan
hasil induksi, dan membuat serta menentukan nilai pertimbangan
d$ emberikan penjelasan lanjut, yang terdiri atas mengidenti'ikasi istilah-
istilah dan deinisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidenti'ikasi
asumsi
e$ engatur strategi dan teknik, yang terdiri atas menentukan tindakan dan
berinteraksi dengan orang lain.
/erdasarkan penjelasan indikator-indikator berpikir kritis diatas. 3spek
kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut"
a$ %eterampilan untuk menolak in'ormasi yang tidak benar dan tidak
rele)anb$ %eterampilan untuk mendeteksi kekeliruan dan memperbaiki kekeliruan
konsep
c$ %eterampilan untuk mengambil keputusan atau kesimpulan setelah
seluruh 'akta dikumpulkan dan mempertimbangkan
d$ %eterampilan untuk mencari solusi baru.
23
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
24/29
D. Hipote#i#
/erdasarkan uraian kajian pustaka di atas, dapat dirumuskan hipotesis
penelitian eksperimen yaitu >Penerapan metode pembelajaran guided discovery
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas 4 P3 &3 egeri #
Tondano?.
BAB III
MET4DE PENELITIAN
A. 5aktu dan tempat penelitian
Penelitian berlangsung di &3 # Tondano pada bulan aret - 3pril 2#+,
sesuai dengan kurikulum jadwal pokok bahasan Akosistem.
B. -eni# dan ,an/angan Penelitian
Penelitian ini termasuk kategori penelitian eksperimental. ;ancangan
penelitian yang digunakan adalah one shot case study design. ;ancanagan ini
merupakan salah satu bentuk metode pre experiment. ;ancangan tersebut
berbentuk seperti pada tabel 7.# berikut"
Tabel 7.# ,an/angan Penelitian One Shot Case Study
"elompok Perlakuan Te#t
Ek#perimen Guided discovery
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
25/29
D. 6ariabel Penelitian
Penelitian ini mempunyai dua )ariabel yaitu" metode guided discovery
learningsebagai )ariabel independen ()ariabel bebas$ yang selanjutnya disebut
'aktor 4, dan keterampilan berpikir kritis belajar P3-/iologi dalam pokok
bahasan ekosistem sebagai )ariabel dependen ()ariabel terikat$ yang selanjutnya
disebut 'aktor B.
E. Popula#i dan %ampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 &3 # Tondano
berjumlah 2#siswa yang terbagi dalam + kelas (kelas 4 P3 #,2,7,,0, dan +$.
&el dalam penelitian ini hanyalah terdiri atas dua kelas, diambil secara
acak (random$, sehingga menghasilkan satu kelas eksperimen dan satu kelas
kontrol.
7. Teknik Pengambilan data
a. engambil data kelas yang termasuk dalam populasi dan mengambil
data nilai ujian kelas 4 &3 # Tondano
b. /erdasarkan point #, ditentukan sampel penelitian yaitu kelas eksperimen
# dan kelas kontrol. &ebagai kelas eksperimen dan kelas sampel
ditentukan secara acak dari kelas 4 P3 2 sampai +.
c. elakukan tes awal pada sampel penelitian untuk menguji normalitas
dan homogenitas:
d. enganalisis data nilai tes awal pada sampel penelitian untuk diuji
normalitas dan homogenitas:
e. elaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
i. Guided discovery learningpada kelas eksperimen yaitu kelas 4 P3 2
ii. Pembelajaran kon)ensional pada kelas kontrol, yaitu 4 P3 7:
'. elaksanakan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol:
25
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
26/29
g. enganalisis data hasil tes akhir:
h. enyusun hasil penelitian.
3. In#trumen Penelitian
Pada penelitian ini, kelompok yang dijadikan sebagai subjek penelitian
diberikan pembelajaran mengguanakan model guided Inuiry pada materi
ekosistem. &etelah itu dilakukan pengukuran pro'il keterampilan berpikir kritis
siswa yang mencakup lima indiktaor keterampilan berpikir kritis yang kemudian
dikembangkan menjadi #2 sub-indikator. nstrumen tes yang digunakan berupa
soal essay berjumlah #2 soal.
H. Anali#i# In#trumen Penelitian
3nalisis instrumen penelitian digunakan untuk menganalisis tes sebagai
instrumen dalam penelitian ini. &etelah instrumen dalam bentuk tes tersebut
disusun kemudian diuji cobakan dan dianalisis. 3lat ukur dikatakan baik jika
syarat-syarat )aliditas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran juga
baik.
I. De*ini#i opera#ional
#. %emampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan berpikir kritis yang memuat lima kelompok keterampilan
berpikir kritis. %elima kelompok tersebut mengacu pada kelompok
keterampilan berpikir kritis menurut Annis (Costa, #9!0$ yaitu"
!lementary clari'ication (memberikan penjelasan sederhana$: "asic
#upport (membangun keterampilan dasar$:Inference (membuat in'erensi$:
$dvance clarification (membuat penjelasan lebih lanjut$: #trategy and
26
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
27/29
tactics (mengatur strategi dan taktik$. %emampuan berpikir kritis
dalam penelitian ini merupakan kemampuan berpikir kritis siswa yang
dapat diukur dengan tes berupa soal essay yang berjumlah #2 soal.2. etode guided discovery atau penemuan terbimbing merupakan
metode pembelajaran yang menciptakan situasi belajar yang
melibatkan siswa belajar secara akti' dan mandiri dalam menemukan
suatu konsep atau teori, pemahaman, dan pemecahan masalah. Proses
penemuan tersebut membutuhkan guru sebagai 'asilitator dan
pembimbing. /anyaknya bantuan yang diberikan guru tidak
mempengaruhi siswa untuk melakukan penemuan sendiri.
-. Teknik Anali#i# Data
Untuk mencapai tujuan penelitian, maka data yang telah terkumpul diolah
dengan cara analisis data, dengan menggunakan beberapa metode statistik
kuantitati', yaitu dengan uji-t satu arah untuk membandingkan kemampuan
berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
27
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
28/29
DA7TA, PU%TA"A
3rlita =D, &yarie' &5, Eosyim 3. (2#7$ mplementasi Pembelajaran Penemuan
Terbimbing Pada ateri Pencemaran =ingkungan Untuk elatihkan
%eterampilan Proses &ains &iswa i &P egeri 7 *aru. &kripsi" @P3
Unesa.
5amalik
7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem
29/29
&ukmadinata &. 27. =andasan psikologi proses pendidikan. Fakarta" ;emaja
;osdakarya.
&upriatna . 28. %onstruksi Pembelajaran &ejarah %ritis. /andung" U6.
&uryosubroto. 29. Proses /elajar engajar i &ekolah. Fakarta" Penerbit
;ineka Cipta
&usanto, 3hmad. 2#7. Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Fakarta"
%encana Prenada edia 6roup
&uwangsih A, Tiurlina. 2+ .odel Pembelajaran atematika. /andung" UP
Press
&yah @;. 29. Pembelajaran odel Problem /ased =earning untuk
eningkatkan %emampuan /erpikir %ritis dan 5asil /elajar. &kripsi.
Tersedia di http"11'isika. um. ac. id1skripsi1#7+-'aiKal-rahman-syah. html
Idiakses 2#-#-2#+J
Taqiyuddin, . 2!. Pendidikan Untuk &emua. Bogyakarta" 6anesha.
Trianto. 2#. odel Pembelajaran Terpadu. Fakarta" /umi 3ksara
*ahidin. 2+. etode Pendidikan lmu Pengetahuan 3lam. /andung " &angga
/uana *isudawati.
*inataputra U&. 2!. Teori belajar dan Pembelajaran. Fakarta" Uni)ersitas
Terbuka (2!$