1
IKHTIAR MENJADI MUSLIMAH BERKARAKTER
Oleh: Tatang Muttaqin
Alumni Mu’allimien Pesantren PERSIS No. 76 Tarogong
Disampaikan pada Pengajian Ramadhan yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Persatuan Islam Isteri (PERSISTRI) Garut
Garut, 11 Ramadhan 1431 H
2
SISTEMATIKASISTEMATIKA
I. POTRET PEREMPUAN INDONESIAII. PESAN ISLAM TENTANG
PEREMPUANIII. IKHTIAR MENJADI MUSLIMAH
BERKARAKTERIV. ESENSI KARAKTER DAN AKHLAK
MULIA
3
I. POTRET PEREMPUAN INDONESIAI. POTRET PEREMPUAN INDONESIA
IDG Indonesia menunjukkan peningkatan, yaitu dari 0,597 pada tahun 2004 menjadi 0,621 pada tahun 2007 (KNPP-BPS).
IDG Indonesia menunjukkan peningkatan, yaitu dari 0,597 pada tahun 2004 menjadi 0,621 pada tahun 2007 (KNPP-BPS).
Ekonomi (akses lapangan kerja), angka pengangguran terbuka perempuan mengalami penurunan dari 13,72 persen (2006) menjadi 9,29 persen (2008) (Sakernas).
Jabatan publik, persentase perempuan yang menduduki jabatan kepemerintahan tertinggi eselon I sampai eselon IV, masing-masing sebesar 9,6 persen, 6,6 persen, 13,7 persen, dan 22,4 persen (2006). Persentase tersebut meningkat pada tahun 2008 khususnya untuk eselon II sampai eselon IV, masing-masing sebesar 7,1 persen, 14,5 persen, dan 23,5 persen.
Ekonomi (akses lapangan kerja), angka pengangguran terbuka perempuan mengalami penurunan dari 13,72 persen (2006) menjadi 9,29 persen (2008) (Sakernas).
Jabatan publik, persentase perempuan yang menduduki jabatan kepemerintahan tertinggi eselon I sampai eselon IV, masing-masing sebesar 9,6 persen, 6,6 persen, 13,7 persen, dan 22,4 persen (2006). Persentase tersebut meningkat pada tahun 2008 khususnya untuk eselon II sampai eselon IV, masing-masing sebesar 7,1 persen, 14,5 persen, dan 23,5 persen.
Trend Indeks Pemberdayaan Gender/GEM,
2004-2007
0,597
0,613
0,618
0,621
0,580
0,590
0,600
0,610
0,620
0,630
2004 2005 2006 2007
4
1. Kondisi Umum1. Kondisi Umum1. Kondisi Umum1. Kondisi Umum
PolitikPolitik:: Partisipasi perempuan di lembaga legislatif (DPR/DPRD)
meningkat dari 11,6% (2004) menjadi 17,9% (2009). Partisipasi perempuan anggota DPD meningkat dari
19,8% (2004) menjadi 27,3% (2009).
PPerlindunganerlindungan perempuan perempuan:: Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan
dan Anak (P2TP2A) di 17 provinsi dan 76 kab/kota (2008).
Penyediaan 305 unit perlindungan perempuan dan anak (UPPA) di tingkat Polres yang tersebar di seluruh Indonesia (2008).
Peningkatan kapasitas petugas imigrasi di tempat embarkasi dan debarkasi untuk melayani perempuan korban perdagangan orang.
5
2. Politik dan Perlindungan 2. Politik dan Perlindungan PerempuanPerempuan2. Politik dan Perlindungan 2. Politik dan Perlindungan PerempuanPerempuan
Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan antara lain disebabkan: Adanya kesenjangan akses, manfaat, dan
partisipasi dalam pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber daya;
Rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik, jabatan publik, dan di bidang ekonomi;
Rendahnya kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim, krisis energi, krisis ekonomi, bencana alam dan konflik sosial, serta terjadinya penyakit.
Masih belum memadainya jumlah dan kualitas tempat pelayanan bagi perempuan korban kekerasan, Prevalensi kekerasan terhadap perempuan :3,1%
atau 3-4 juta (Susenas, 2006) Pusat krisis terpadu (PKT) hanya tersedia di 3
provinsi dan 5 kabupaten/kota.
6
3. PERMASALAHAN
390
334307
248
102
226
0
50
100
150
200
250
300
350
400
45019
90
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
Kem
atian
per
100
.000
kel
ahira
n hi
dup
Tren AKI SDKI
MDG target
Target RPJM
Angka Kematian Ibu (AKI)*
Ket: *) AKI: kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup. Sumber data SDKI
Status gizi
Ket: data terakhir yang tersedia tahun 2005. Angka terbaru (2007) diharapkan diperolah pada akhir tahun 2008. Susenas, berbagai tahun
6,3
7,2 11
,6
10,5
8,1
7,5
6,3 8 8,3
8,8
31,2
28,3
20 1918
,317
,119
,8 19,3
19,2
19,2
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1989
1991
1993
1995
1997
1999
2001
2003
2005
2007
2009
Gizi Kurang
Gizi Buruk
Target RPJM
Kekurangan Gizi
Angka Kematian Anak
Sumber data SDKI
68
57
91
81
58
46 45
32 3026
20 26
11
3435
46
20
0
30
60
90
120
1991 1994 1997 2000 2003 2006 2009 2012 2015
Kem
atia
n pe
r 1.
000
kela
hira
n hi
dup
Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Balita
Kematian Neonatal
AKB RPJMN
Keadilan Gender dalam Akses Pendidikan
RASIO APM PEREMPUAN
TERHADAP LAKI-LAKI MENURUT JENJANG
PENDIDIKAN
Sumber : Depdiknas, 2009
11
II. PESAN ISLAM TENTANG PEREMPUANII. PESAN ISLAM TENTANG PEREMPUAN
12
1.1. Konsep PenciptaanKonsep Penciptaan
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya. Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
13
2. Konsep Kepemimpinan Rumah Tangga2. Konsep Kepemimpinan Rumah Tangga
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
14
3. Konsep Kesaksian Perempuan3. Konsep Kesaksian Perempuan
15
4. Konsep Kewarisan Perempuan4. Konsep Kewarisan Perempuan
16
III. IKHTIAR MENJADI MUSLIMAH III. IKHTIAR MENJADI MUSLIMAH BERKARAKTER/BERAKHLAQ BERKARAKTER/BERAKHLAQ
MULIAMULIA
17
1. Sebagai Hamba Allah1. Sebagai Hamba Allah
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
18
2. Sebagai Anak2. Sebagai Anak
Memperlakukan orangtua dengan baik;
Berbuat baik dan hormat kepada kedua orangtua meskipun berbeda agama;
Tidak bersikap membangkang; Memprioritaskan Ibu sebelum ayah; Berlaku baik kepada teman-teman
ayah; Memelihara kebaikan orangtuanya.
19
3. Sebagai Isteri3. Sebagai Isteri
Mememahami suami dan menghargai perasaan dan kehormatannya;
Membantu suami untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangannya;
Senantiasa belajar untuk menciptakan keseimbangan antara menyenangkan suami dan memperlakukan orangtua dengan hormat;
Memahami peran sebagai pelindung dan pendukung suami.
20
4. Sebagai Anggota Keluarga4. Sebagai Anggota Keluarga
Pandangan Islam tentang ikatan keluarga;
Memegang silaturahim sesuai ajaran Islam;
Memelihara silaturahim dengan orang yang berbeda;
Melakukan silaturahim meskipun orang lain tidak melakukannya.
21
5. Sebagai Ibu5. Sebagai Ibu
Anak adalah amanah Allah yang harus dipikul secara bertanggungjawab;
Mengupayakan metode terbaik dalam mendidik anak;
Menumbuhkan cinta dan kasih sayang serta mengekspresikannya kepada anak;
Tidak membedakan antara anak laki-laki dan perempuan;
Mewaspadai segala seuatu yang berpotensi mempengaruhi anak;
22
Pentingnya IlmuPentingnya Ilmu
23
Persekolahan
Program Pra -sekolah
Pelatihan Kerja
Prasekolah Persekolahan
USIAUSIA
SetelahSetelah SekolahSekolah
Rate of ReturnRate of ReturnInvestasiInvestasi
Modal Manusia
Opportunity CostOpportunity Cost
Rate of Return Investasi Modal Manusia DenganAsumsi Besar Investasi Awal yang Sama Untuk Seluruh Usia
00
Sumber : James Heckman, Human Capital Policy, 2003
Gambar Rate of Return Investasi Modal Manusia
KESEJAHTERAANKecerdasan
Kecerdasan yg meningkat
Investasi kePendidikan
KESEJAHTERAAN YGLEBIH TINGGI
Investasi kePendidikan
Kecerdasan yang lebih meningkat lagi
KESEJAHTERAAN YGLEBIH TINGGI LAGIdst…….
25
Gizi kurang & infeksi
“Otak Kosong” bersifat permanen Tak terpulihkan
MUTU RENDAH
Gizi cukup & sehat
Anak cerdas dan produktif
MUTU SDM TINGGI
ASET
PRAKONDISI: PRAKONDISI: PENTINGNYAPENTINGNYA GIZIGIZI
BEBAN
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
26
POTENSI KREATIF
POTENSI SOSIAL
POTENSI EMOSI
POTENSI FISIK
POTENSI AKADEMIKPOTENSI
SPIRITUAL
MEMBANGUN MANUSIA SEUTUHNYAMegawangi, 2009
SUMBERDAYA MANUSIA MASA SUMBERDAYA MANUSIA MASA DEPANDEPAN
Kreatif (problem solver) Pembelajar sepanjang hayat: inquirer,
critical thinker (holistic thinker), knowledgeable
Komunikator yang efektif Berani mengambil resiko Pekerja keras Integritas: jujur, dapat dipercaya,
mandiri, disiplin, dan responsible Peduli, toleran dan feksibel (Indonesia
Heritage Foundation [IHT], 2008)
TREN PENDIDIKAN Japan:Japan: 2002: body-mind-soul
a) ‘kokoro-no-kyoiku’: pendidikan hati dan jiwa (inwardness) , b) ‘sogo-gakushyu’: pembelajaran yang holistik dan terintegrasi, c)‘tokushyoku, koseika’: menghargai keunikan sekolah dan individu.
KoreaKorea: 21st century: prioritas tertinggi adalah pengembangan kreativitas: bijak, disiplin, hidup layak, cerdas, bahagia, nyaman.
CanadaCanada: 2000: mengembangkan manusia seutuhnya, estetika dan kesenian, aspek emosi dan sosial, aspek intelektual, aspek fisik dan kesehatan, aspek tanggung jawab sosial.
SingaporeSingapore: pendidikan yang holistik: membangun aspek moral, intelektual, fisik, sosial dan estetik anak.
Kesimpulannya: Kesimpulannya: pendidikan tidak cukup semata untuk pendidikan tidak cukup semata untuk pemintaran intelektual (kognisi) tetapi juga pada pemintaran intelektual (kognisi) tetapi juga pada pembentukan karakter (afeksi) yang mampu melahirkan pembentukan karakter (afeksi) yang mampu melahirkan manusia berakhlak mulia. (QS 3:190-191 dan QSmanusia berakhlak mulia. (QS 3:190-191 dan QS 58:11).58:11).
ASAH, ASIH DAN ASUHASAH, ASIH DAN ASUH Pola asuh => memenuhi kebutuhan, memberi
perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari (perawatan dan perlindungan anak yang sangat menentukan pembentukan fisik dan mental anak).
Pola asah => menyuburkan kecerdasan majemuk (intelektualitas, kecakapan bahasa, keruntutan logika dan nalar, serta ketangkasan).
Pola asih => mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual sehingga mampu menyuburkan rasa kasih sayang (perkembangan afeksi anak: moral, akhlak, emosi dan perilaku).
32
ALTERNATIF PEMBELAJARAN
• Mendorong proses belajar siswa aktif melalui: student active learning, contextual learning, inquiry-based learning, integrated learning. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
• Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis dan berkelanjutan melalui knowing the good, loving the good, and acting the good.
• Metode belajar yang memperhatikan keunikan agar mampu mengembangkan kecerdasan majemuk.
PERUBAHAN KEBUTUHAN SKILLSPERUBAHAN KEBUTUHAN SKILLS
Kata Mutiara tentang AnakDorothy Low Nolte
Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan Jika anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menantang Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi pemalu Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah.
Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar
Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya diri
Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai
Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi
Jika anak diperlakukan dengan jujur, dia akan terbiasa melihat kebenaran
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan terbiasa melihat keadilan
Jika anak dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa berpendirian: “Sungguh Indah Dunia Ini!”
36
IV. ESENSI KARAKTER DAN IV. ESENSI KARAKTER DAN AKHLAQ MULIAAKHLAQ MULIA
37
ESENSI KARAKTER
• Karakter adalah sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral -yang termanifestasikan dalam tindakan nyata melalui perilaku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain dan karakter mulia lainnya. (Thomas Lickona, 1991).
• Aristoteles menyatakan karakter erat kaitannya dengan habit atau kebiasaan yang terus menerus dilakukan.
• Berkowitz (1998) mengartikannya sebagai kebiasaan berbuat baik tidak selalu menjamin bahwa manusia yang telah terbiasa tersebut secara sadar menghargai pentingnya nilai-nilai karakter sehingga memerlukan aspek emosi (desiring the good).
38
KARAKTER ISLAMI
• Salah satu tujuan terpenting dengan diutusnya Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
• Manusia terbaik adalah yang paling banyak memberi manfaat untuk manusia.
• Indikator kualitas hamba Allah adalah iman dan kualitas amal terbaik (ahsanu amala) sehingga populer juga konsepsi ihsan.
39
KONSEPSI IHSAN 1/6
“Dua hal yang aku hapal dari Rasulullah saw. Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan dalm segala hal. Karena itu jika kamu melakukan peperangan maka lakukanlah dengan cara ihsan, dan jika kamu menyembelih binatang maka tunaikanlah dengan cara ihsan. Hendaklah seorang penyembelih menajamkan pisaunya dan usahakanlah binatangnya “nyaman” saat disembelih ”(HR Muslim dari Syaddad bin Aws).
Hadis diatas selain diriwayatkan Muslim dalam bab ash-hayd dan adz-dzabaih juga dimuat Abu Dawud dalam bab adl-dlahaya dan at-Turmudzi dalam bab ad-diyyaat.
40
KONSEPSI IHSAN 2/6An-Nahl 90 dan Al-Baqarah 195
41
KONSEPSI IHSAN 3/6
42
KONSEPSI IHSAN 4/6
43
KONSEPSI IHSAN 5/6
44
KONSEPSI IHSAN 6/6
KARAKTER DALAM DUNIA NYATA
90% kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk (tidak bertanggung jawab, ketidak-jujuran, hubungan inter-personal buruk, dll)?
30% kegagalan bisnis disebabkan perilaku tidak jujur karyawannya?
80% keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh EQ dan hanya 20% oleh IQ?
Keberhasilan di Masyarakat IQ
20%
EQ80%
Terima kasihTerima kasih
Recommended