ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. L DENGAN KEJANG DEMAM
DI RUANG LUKMAN
R.S MUHAMMADIYAH ROEMANI SEMARANG
Pengkajian ini di lakukan pada tanggal 24 januari 2012 di ruang lukman RS
Roemani Semarang.
A. Identitas
1. Identitas anak.
Nama : An. L
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 1 Tahun
Alamat : Pedurungan Tengah, No. 14, Palebon, Pedurungan.
No Reg : 39.70.89
Diagnosa Medis : Kejang Demam
Tanggal masuk : 23 Januari 2012
2. Identitas orang tua
Nama ayah : Tn. R
Umur : 28 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Ny. M
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan pasien panas naik turun dan batuk
2. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga pasien mengatakan sudah 3hari pasien demam disertai batuk,
pada tanggal 23 januari 2012 pasienkejang-kejang 1x, sebelumnya pasien
belum pernah kejang-kejang
3. Riwayat penyakit dahulu.
Keluarga pasien mengatakan pasien belum pernha dirawat di rumah sakit
dan sebelumnya belum pernah kejang-kejang.
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang
pernah sakit seperti pasien
5. Riwayat imunisasi klien
Sejak lahir pasien selalu mengikuti imunisasi sesuai umur pasien sampai
umur 9 bulan yaitu BCG, Hepatitis B, Polio 1-4, DPT Combo, Campak.
6. Riwayat kehamilan dan persalinan
Selama kehamilan ibu pasien selalu memeriksakan ke bidan setempat,
pasien lahir dengan berat badan 3500 gr dengan panjang 52 cm.
C. Riwayat tumbuh kembang
An. L umur 1 tahun, sudah mulai bisa berjalan, sudah mulai bicara 1-2
kata, An. L juga sudah bisa memebang barang-barang kecil, An. L juga sudah
tumbuh gigi jumlahnya 7.
D. Pengkajian fungsional
1. Pola pernapasan
Sebelum sakit : klien dapat bernapas secara normal tanpa mengalami
kesulitan, tanpa alat bantu pernapasan.
Selama sakit : pasien mampu bernapas secara adekuat tanpa mengalami
kesulitan, atau tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.
2. Pola nutrisi
Sebelum sakit : pasien hanya minum pengganti ASI, karena ASI keluar
sedikit, ibu pasien mengatakan, pasien dalam sehari dapat menghabiskan ±
4-5 botol/hari
Selama sakit : pasien mampu menghabiskan ± 5 botol/hari, ibu pasien
mengatakan tidak ada gangguan dalam pemberian minum.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit : ibu pasien mnegatakan pasien bab 1x dalam sehari dengan
konsistensi lunak berbentuk, warna kuning, dan berbau khas. Pasien bak ±
6-8x sehari dengan warna kuning jernih.
Selama sakit : ibu pasien mengatakan bab 2x sehari dengan konsistensi
lunak berbentuk, warna kuning, dan berbau khas.
4. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit pola tidur pasien
tidak tentu, biasanya pasien tidur mulai pukul 10:00 - 12:00 wib dan tidur
malam 20:00 - 05:00 wib
Selama sakit : ibu pasien mengatakan selama sakit pola tidur pasien tidak
ada gangguan, namun kadang suka terbangun di malam hari.
5. Pola aktivitas
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebalum sakit pasien biasa bermain
bersama nenek dan sepupunya yang menjaga.
Selam sakit : selama sakit, pasien hanya di tempat tidur ibu dan neneknya.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif.
Anak merasa terganggu atau takut bila ada perawat atau mahasiswa yang
mendekati, menangis bila di pegang.
7. Pola seksual dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki yang baru berumur 1 tahun.
E. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : composmetis
2. TTV :
a) HR : 110x/menit
b) RR : 26x/menit
c) S : 37,90C
d) TD : -
3. Antropometri
BB : 9,8 Kg
PB : 72 Cm
Umur : 12 Bulan
BB lahir : 3,5 Kg
Panjang Lahir : 52 Cm
WAZ : (gizi normal )
HAZ : (tinggi normal)
WHZ : (normal)
4. Pemeriksaan fisik
a) Kepala : mesocepal, tidak ada tanda-tanda trauma, tidak ada lesi
b) Rambut : rambut hitam, tidak mudah rontok
c) Mata : bentuk dan letak simetris, tidak ikterik, conjuctiva tidak anemis.
d) Hidung : bentuk simetris, tidak ada napas cuping hidung, bersih
e) Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen.
f) Mulut : Mukosa mulut lembab, tidak kering, gigi sudah tumbuh, jumlah
7
g) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan JVP
h) Kulit :
1) Warna : putih, bersih, tidak sianosis.
2) Tekstur : lembab
3) Turgor : baik
i) Dada : bentuk simetris, pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi,
batuk, suara paru vesikuler, tidak ada suara tambahan, tidak ada tanda-
tanda sesak napas.
j) Abdomen : datar, terdapat bising usus
k) Genetalia : berjenis kelamin laki-laki, tidak terdapat kelainan.
l) Ekstremitas : akaral hangat, tidak terdapat kelumpuhan, sudah bisa
berjalan, terpasang infus di tangan kiri.
Data penunjang :
1. Laboratorium
a. Darah rutin
Darah Rutin Hasil Nilai Normal
Hb
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Eosinofil
Basofil
N. Segmen
Limfosit
Monosit
Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
13.2 g/dl
13.600 /mm3
235.000 /mm3
38,9 %
0,7 %
1,8 %
46,5 %
32,8 %
18,2 %
4,94 juta/uL
79 fL
27 og
34 %
11,5 - 16
4000 - 11000
150000 - 450000
34 - 40
0 - 5
0 - 2
33 - 66
22 - 40
2 - 8
3,95 - 5,32
75 - 87
24 - 30
31 - 37
2. Terapi :
a. infus RL 15 tetes/menit
b. Combicef 3x200 mg
c. Hexilon 2x15mg
d. Luminal 3x10mg
e. Sanmol
b. Analisa Data
Waktu Data Fokus Problem Etiologi ttd
24/01/2012 Ds :
Ibu pasien
mengatakan anaknya
demam dan teus
menangis
Do :
Suhu : 37,90C
HR : 26 x/menit
Leukosit : 13.600
Ds :
Ibu pasien
mengatakan anaknya
pernah kejang 1x
sebelumnya tidak
pernah kejang-kejang
Do :
Suhu 37,90C
RR : 26x/menit
HR : 110x/menit
Ds : ibu pasien
mengatakan anaknya
kejang 1x,
sebelumnya belum
pernah, sehingga ibu
bingung harus
Hipertermi
Resiko kejang
berulang
Kurang
pengetahuan
tentang
penanganan
kejang demam
Proses infeksi
Hipertermi
Kurang
informasi
melakukan apa.
Do : -
c. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
2. Resiko kejang berulang berhubungan dengan hipertermi
3. Kurang pengetahuan tentang penanganan keajang deman
d. Perencanaan
waktuNo
Dx
Tujuan
Kriteria hasilIntervensi Rasional
24/01/2012 1 Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
1. Pantau suhu
tubuh 4-8 jam
sesuai indikasi
2. Anjurkan
- Mamantau
perubahan suhu
- Menurunkan suhu
24/01/2012 2
1x24 jam akan
menunjukkan
termogulasi
dengan kriteria
hasil :
- suhu tubuh
dalam batas
normal (36-
37,50C)
- tidak teraba
panas
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
3x24 jam
- tidak terjadi
kejang
- suhu tubuh
dalam batas
normal ((36-
37,50C)
kompres air biasa
3. Anjurkan untuk
memberikan
cukup cairan
sesuai kebutuhan
tubuh
4. Kolaborasi
pemberian
antipiretik sesuai
program dokter.
5. Kolaborasi
pemberian
antibiotik sesuai
program dokter
1. Pantau suhu
tubuh
2. Pantau klien
terhadap adanya
tanda-tanda
kejang
3. Anjurkan pada
orang tua untuk
segera melapor
pada perawat jaga
bila ada tanda
atau gejala kejang
tubuh yang
meningkat
Cairan untuk
menghindari resiko
dehidrasi akibat
metabolisme tubuh
yang meningkat
Menurunkan suhu
tubuh
Untuk menekan
pertumbuhan
bakteri / virus
penyebab infeksi
mamantau suhu
tubuh
Memantau adanya
kejang berulang
agar segera
dilakukan tindakan
keperawatan
24/01/2012 3
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1x24
jam orang tua
mengerti cara
penanganan
kejang demam
dengan kriteria
hasil
secara
subyektif
mengetakan
tahu cara
penanganan
kejang demam.
1. lakukan
pengkajian
pengetahuan dan
kemampuan
orang tua tentang
pengertian,
penyebab, cara
penanganan dan
antisipasi agar
tidak kejang
demam.
2. lakukan penkes
tentang kejang
demam
mengetahui
pengetahuan orang
tua terhadap
penyakit kejang
demam.
memberikan
pengetahuan pada
orang tua klien
tentang kejang
demam
Pelaksanaan
waktu No Dx implementasi Respon pasien
24/01/2012
25/01/2012
1
1
1
2
Memantau suhu tubuh klien
Menganjurkan kompres air
biasa
Memberikan obat sesuai
program
- Combicef 3x200 mg
- Sanmol
Memantau pasien terhadap
tanda-tanda kejang
S : ibu pasien
mengatakan
anaknya sudah
demam selama 3
hari, demam naik
turun.
O :
Suhu : 37,90C
HR : 110 x/menit
RR : 26 x/menit
S : -
O : keluarga
pasien sudah
melakukan
S : -
O :
- pasien minum
obat
S : -
O : suhu : 36,50C
Pasien tidur
26/01/2012
3
2
1
2
Melakukan pendkes tentang
kejang demam
a. pengertian kejang demam
b. penyebab kejang demam
c. cara pertolongan saat terjadi
kejang
d. cara mengantisipasi agar
tidak terjadi kejang berulang
Menganjurkan kepada orang
tua untuk segera melapor pada
perawat jaga bila ada tanda
atau gejala kejang
memantau suhu tubuh
memantau pasien terhadap
tanda-tanda kejang demam
memberikan obat sesuai
dengan program dokter.
- Combicef 3x200 mg
- luminal
S :
O : pasien
mendengarkan
S :
O: ibu pasien mau
melakukan
S : -
O : suhu 36,70C
S :
O : suhu : 36,70C
S : -
O : pasien
menangis
Evaluasi
Waktu No Dx Respon perkembangan TTD
25/01/2012
26/01/2012
26/01/2012
1
2
3
S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak
demam
O : suhu 36,50C
A : masalah teratasi
P : tetap pantau suhu tubuh
S : ibu pasien mengatakan anaknya tidak kejang-
kejang beberapa hari ini
O :
suhu : 36,50C
RR : 25 x/ menit
A : masalah teratasi sebagian
P : pertahankan
- pantau suhu tubuh
- pantau pasien terhadap adanya tanda-tanda
kejang
S : ibu pasien mengatakan sudah mulai tahu tentang
kejang demam
O : ibu pasien bisa menyebutkan pengertian,
penyebab, dan cara antisipasi kejang demam
A : masalah teratasi.
P : -
Recommended