LAPORAN PELAKSANAAN TERAPI BERMAINSTASE KEPERAWATAN MATERNITAS
TERAPI BERMAIN MENEBAK JENIS BUAH-BUAHANPADA SISWA-SISWI SLB KUNCUP MAS
BANYUMAS
DISUSUN OLEH:1. SOFI OKTAVIANI, S.Kep G1B2100502. SOFIYATUN W., S.Kep G1B2100613. RETNO MEIA D., S.Kep G1B2100624. APRILIANI Y.W., S.Kep G1B2100675. DAYAN HISNI, S.Kep G1B210069 6. RINDI ANTIKA, S.Kep G1B210070
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEPERAWATANPROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2011
ANALISIS PROSES
TERAPI BERMAIN MENEBAK JENIS BUAH-BUAHAN
Terapi bermain menebak jenis buah-buahan secara umum berjalan dengan
baik. Peserta terapi bermain adalah siswa siswi kelas 1 SLB Kuncup Mas
Banyumas sebanyak 9 anak, terdiri dari 5 perempuan dan 4 laki-laki. Anak-anak
tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang tuna wicara, tuna
rungu, dan tuna grahita. Terapi bermain dilaksanakan di ruang perpustakaan SLB
Kuncup Mas selama 57 menit, dengan alokasi berjalannya terapi bermain sebagai
berikut:
1. Pembukaan : 09.43-09.50 WIB (17 menit)
2. Kegiatan inti terapi bermain : 09.50-10.25 WIB (35 menit)
3. Penutup : 10.25-10.35 WIB (10 menit)
Terapi bermain menebak jenis buah-buahan dibagi menjadi dua sistem,
yaitu secara individu dan berkelompok. Evaluasi selama berjalannya proses terapi
bermain dapat dikategorikan sebagai berikut:
A. Peserta Secara Individu
1. Lintang:
Lintang terlihat kurang konsentrasi dalam mengikuti proses terapi
bermain. Lintang termasuk anak yang hiperaktif dan memerlukan
perhatian serta pengawasan yang khusus karena dapat mengganggu
kenyamanan teman-teman di sekitarnya. Selain itu, lintang juga susah
untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan teman-temannya. Lintang
lebih senang dan sibuk dengan permainannya sendiri. Leader dan
Observer telah berusaha mengajak Lintang untuk ikut serta dalam
permainan, namun tetap saja Lintang tidak bisa fokus.
2. Tegar:
Tegar mengikuti proses terapi bermain dengan baik. Tegar memiliki
kemampuan untuk menjawab pertanyaan dan memiliki daya ingat cukup
baik. Leader sesekali mengajukan pertanyaan kepada Tegar dan Tegar
mampu menjawab pertanyaan tersebut. Tegar memiliki keterbatasan dalam
bergerak secara cepat, misalnya berlari.
3. Sinta:
Sinta termasuk anak yang aktif. Sinta memiliki daya ingat yang cukup baik
dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
4. Via:
Via termasuk anak yang pendiam, namun ketika diberikan stimuli-stimuli
dia mampu menjawab pertanyaan.
5. Wibi:
Wibi termasuk anak yang pasif karena keterbatasannya dalam bicara dan
mendengar (Tuna wicara dan tuna rungu) sehingga dia cenderung
mengikuti teman-temannya saja. Wibi dapat mengikuti jalannya terapi
bermain dan mampu bekerjasama dengan teman-temannya, namun
memerlukan pendampingan yang lebih dari fasilitator.
6. Siti:
Siti juga termasuk anak yang pasif karena keterbatasannya dalam bicara
dan mendengar (Tuna wicara dan tuna rungu) sehingga dia cenderung
mengikuti teman-temannya saja. Wibi dapat mengikuti jalannya terapi
bermain dan mampu bekerjasama dengan teman-temannya, namun
memerlukan pendampingan yang lebih dari fasilitator.
7. Winda:
Winda kurang begitu mengikuti terapi bermain dengan baik atau kurang
fokus. Beberapa pertanyaan yang diajukan pada Winda kurang begitu
direspon.
8. David:
David termasuk anak yang pemalu dan memerlukan pendekatan khusus
serta secara perlahan. David lebih banyak diam, namun dapat berinteraksi
dengan teman-temannya.
9. Dini:
Dini termasuk anak yang aktif dalam mengikuti terpai bermain dan
mampu menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Leader.
B. Peserta Secara Berkelompok
Peserta diberikan instruksi untuk menyusun buah menjadi parcel buah
yang sederhana dibagi menjadi 2 tim, yaitu:
1. Kelompok A:
Dini, Wibi, David, Winda, Lintang
Catatan:
a. Winda mengambil buah yang salah, tidak sesuai dengan perintah dari
leader.
b. Kekompakan kelompok bagus
c. Kelompok berhasil membuat parcel buah sederhana
d. Kelompok memiliki kerjasama yang bagus
2. Kelompok B:
Shinta, Via, Tegar, Siti
Catatan:
a. Via lebih aktif dan mendominasi dalam kerja tim
b. Kelompok ini terlalu dibantu oleh fasilitator ketika menyusun parcel
buah sederhana
C. Struktur Organisasi
1. Leader
Sofi Oktaviani
Leader mampu memimpin jalannya permainan. Leader memberikan
penjelasan yang mudah dipahami oleh peserta mengenai peraturan
permainan, namun saat berjalannya proses permainan ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Peserta yang tidak fokus dan sulit untuk diajak kerjasama (Lintang),
orang tua bisa dilibatkan dalam proses permainan sehingga tidak ada
peserta yang sibuk dengan kesenangannya sendiri.
b. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya merata ke seluruh peserta
program bermain, sehingga keberadaan peserta merasa lebih dihargai.
2. Fasilitator
Sofiyatun, Retno Meia D., Apriliani Yulianti W
Fasilitator bekerjasama dengan baik membentu tugas leader dalam
mengatur permainan, mengkondisikan peserta untuk berpartisipasi dalam
permainan, dan membantu peserta yang sulit mengikuti proses permainan
agar berperan lebih aktif lagi.
3. Observer
Rindi Antika, Dayan Hisni
Observer menjalankan tugasnya dengan baik dalam menilai jalannya
proses permainan, menilai peran leader, fasilitator, dan observer dalam
menjalankan proses permainan, dan menilai partisipasi peserta dalam
mengikuti proses permainan
D. Pencapaian Tujuan
Setelah dilakukan program bermain selama 1x57 menit peserta terapi
bermain dapat temotivasi dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran
serta dapat beradaptasi sosial dengan teman-temannya.
1. Aspek Kognitif:
a. Anak dapat menebak jenis buah-buahan
Peserta program bermain dapat menebak jenis buah-buahan yang
diajukan oleh leader, namun sebagian kecil ada yang tidak bisa
menyebutkannya. Penyampaian peserta kepada leader dapat melalui
ejaan, menunjuk gambar, dan menyebutkannya secara langsung.
b. Anak dapat menyebutkan kembali beberapa jenis buah-buahan yang
telah disebutkan oleh pemimpin permainan
Leader mengajukan lima jenis buah-buahan yang terdiri dari:
strawberi, pisang, apel, nanas, dan salak. Leader menyebutkannya
secara berulang-ulang agar peserta dapat mengingatnya. Kemudian
leader mengajukan pertanyaan mengenai jenis buah yang dia ambil
kepada peserta program bermain. Sebagian besar peserta dapat
mengikuti dan menyebutkan kelima jenis buah tadi.
c. Anak dapat memilih jenis buah-buahan dan dapat berdiskusi dengan
temannya
Peserta program bermain dapat memilih jenis buah-buahan sesuai
instruksi dari leader, namun terkadang sesekali salah juga. Peserta
saling bekerjasama mengambil dan menata buah dalam keranjang.
2. Aspek afektif:
a. Anak dapat mengikuti aturan permainan
Peserta program bermain dapat mengikuti dengan baik instruksi yang
diberikan dari leader permainan.
b. Anak dapat menghargai pendapat anak lain
Peserta program bermain terdiam saat salah satu dari temannya disuruh
menebak buah yang ditunjuk oleh leader. Peserta juga bekerjasama
satu sama lain.
3. Aspek Psikomotor:
a. Anak dapat menebak jenis buah-buahan dengan suara yang keras dan
jelas
Peserta program bermain dapat menebak jenis buah-buahan yang
diajukan oleh leader permaianan.
b. Anak dapat menunjuk buah sesuai dengan namanya
Peserta program bermain dapat menunjuk jenis buah-buahan sesuai
dengan namanya
LAMPIRAN
Gambar 1. Tahap Persiapan
Gambar 2. Tahap Persiapan
Gambar 3. Tahap Permainan
Gambar 4. Penutup