- 1 -
Pengolahan Limbah UdaraSaudin Yuniarno
Outlet Air kotorInlet air bersih
Spray air bersih
Efek Cyclone dari udara
Outlet udara bersih
ReaktorSpray tower
Inlet Udara Kotor
- 2 -
Pendahuluan
Pengertian Dasar Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan - bahan atau zat - zat asing di
dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari
keadaan normalnya.
Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta dalam
waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan
binatang. Bila keadaan seperti tersebut terjadi, maka udara dikatakan telah tercemar.
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak
tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungannya.
Udara adalah juga atmosfir yang berada disekeliling bumi yang fungsinya sangat
penting bagi kehidupan di dunia ini. Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk
bernafas, karbondioksida (CO2) untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan
ozone (O3) untuk menahan sinar ultra-violet.Susunan (komposisi) udara bersih dan
kering, kira - kira tersusun oleh :
Nitrogen (N2) = 78,09 % volume
Oksigen (O2) = 21,94 %
Argon (Ar) = 0,93 %
Karbondioksida (CO2) = 0,032 %
Zat lain yang terdapat dalam udara antara lain gas - gas mulia, nitrogen oksida, hidrogen,
methana, belerang dioksida, amonia dan lain-lain.
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan manusia
Dari sejarah, efek pencemaran udara dimulai dari kota London dengan kabut
pekatnya, Mexico (1950) dengan gas Hidrogen sulfida, Yokohama Jepang dengan
- 3 -
“Asma Yokohama”, New York (USA) juga dengan asma karena pembakaran hutan
sampai ke kota New York yang menyebabkan banyak kematian manusia karena
pencemaran udara.
Ada empat masalah utama yang berhubungan dengan efek pencemaran udara
pada kesehatan manusia yang belum terjawab, yaitu :
a. Ambang batas yang diijinkan (Threshold).
b. Kekuatan tubuh terhadap polutan (Total body burden of polution)
c. Masalah waktu versus dosis ( Time versus dosage problem)
d. Efek yang bersinergi pada kombinasi polutan (Synergic effect of various
combination of polutans)
1. Pada sistim pernapasan (Respiracy System)
Udara tercemar masuk ke dalam tubuh melalui mulut sampai ke paru - paru
kemudian terserap ke dalam aliran darah, menetap atau dapat disingkirkan dari
paru - paru oleh sel rambut halus.Polutan gas dan partikel dapat merusak sistim
pernapasan.
2. Efek pada tanaman.
Tanaman akan rusak akibat pencemaran udara dalam tiga cara, yaitu :
a) Necrosis (daun rontok)
b) Chlorosis (luntur atau perubahan warna pada daun)
c) Perubahan pertumbuhan (alteration in grouts)
Penyebabnya adalah,
- Belerang dioksida menyebabkan warna polos pada daun, kerusakan rumput dan
juga tanaman kapas, gandum dan apel, dll.
- Fluorida juga menyebabkan Necrosis pada ujung-ujung daun.
- Peroxy Asil Nitrat (PAN) menyebabkan daun-daun berwarna bronze (kelabu)
3. Efek pada binatang
Selain manusia, polusi/pencemaran udara juga mengakibatkan kematian pada
binatang. Dimulai dari Donora dimana 20 % burung kenari dan 15 % dari anjing
- 4 -
terinfeksi dan mati. Di Mexico sejumlah burung kenari, ayam, babi, angsa, bebek,
anjing menjadi mati karena hidrogen sulfat dan juga pada daerah - daerah lain. Racun
kronik umumnya diakibatkan dari tanaman yang telah terkontaminasi oleh polutan lalu
dimakan oleh binatang sehingga menyebabkan kematian. Polutan yang terutama
penyebab kematian adalah arsenik, timah dan molybdenum.
Akibat Pada Material
Akibat yang paling umum dari polusi udara pada material adalah mengotori
permukaan bangunan, pakaian dan benda - benda lain
Selain itu ada beberapa akibat dari pengotoran material yaitu,
- Pengotoran dari endapan asap akan menyebabkan pemudaran warna dan
penggelapan permukaan material.
- Efek dari polusi udara pada logam adalah mempercepat korosi.
- Efek lain dari asap (smoke) pada karet akan menyebabkan peretakan karet.
- Efek sulfur pada pakaian dapat menyebabkan perubahan warna,
luntur/pemudaran warna.
- Hidrogen sulfat bereaksi dengan timah akan menyebabkan warna kelabu dan
hitam pada material
Akibat Pada Atmosfer
Pengaruh langsung polusi udara khususnya partikulat adalah mengurangi
penglihatan (visibility) pada pilot pesawat udara, sehingga menyulitkan pesawat
untuk mendarat (landing) dan lepas landas (take-off).
Penyebabnya adalah karbondioksida sisa dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak
bumi, batubara, dan lain-lain).Selain itu pengaruh dari CO2 juga dapat
mempengaruhi iklim/cuaca pada permukaan bumi.
Pentingnya Penanggulangan Pencemaran Udara.
Pengaruh pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh
negara - negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara ternyata
sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak hanya mempunyai akibat langsung
- 5 -
terhadap kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak lingkungan
lainnya, seperti disebutkan di atas.
Berdasarkan hasil penelitian di Amerika Serikat pada tahun 1980, kematian
yang disebabkan oleh pencemaran udara mencapai angka kurang lebih 51.000 jiwa.
Angka kematian tersebut cukup tinggi bila dibandingkan dengan angka kematian
yang disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti penyakit jantung, kanker, AIDS dan
lain sebagainya. Menurut para ahli, pada sekitar tahun 2.000-an kematian yang
disebabkan oleh pencemaran udara akan mencapai angka 57.000 orang per
tahunnya. Selama 20 tahun angka kematian yang disebabkan oleh pencemaran
udara naik mendekati 14 % atau mendekati 0,7 % per tahun. Selain itu kerugian
materi yang disebabkan oleh pencemaran udara, apabila diukur dengan uang dapat
mencapai nilai sekitar 12 - 16 juta US dollar per tahun ; jumlah yang sangat besar
dan berarti bila dipergunakan untuk kesejahteraan umat manusia.
- 6 -
Klasifikasi Pencemar atau Polutan
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :
a. Faktor internal (secara alamiah), contoh :
1. Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.
2. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi, berikut gas-gas
vulkanik.
3. Proses pembusukan sampah organik dan lain-lain.
b. Faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh :
1. Hasil pembakaran bahan bakar fosil.
2 . Debu / serbuk dari kegiatan industri.
3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.
Komponen Pencemaran Udara.
Udara di daerah perkotaan dengan berbagai macam kegiatan industri dan
perkembangan teknologi serta lalu - lintas yang padat, relatif sudah mengandung
bermacam - macam zat pencemar dengan konsentrasi yang besarnya bervariasi..
Dari berbagai macam komponen pencemar udara, yang paling banyak
berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen - komponen yang terlihat
pada tabel berikut ;
- 7 -
No. Bahan Pencemar Jenis Gangguan yang ditimbulkan
Karbon Monoksida (CO)(CO)
Kapasitas angkut O2 darah
menurun
Gangguan janin dalam kandungan.
Nitrogen Oksida(NOX)
Gangguan pembuluh darah
jantung.
Fungsi panca indera berkurang.
Penyakit paru (emphysema).
Penyakit pembuluh darah jantung.
Belerang Oksida (SOX)(SOX)
Radang ginjal kronis.
Bronchitis.
Gangguan sensotik & pernafasan.
Kerusakan bangunan (korosi).
Gejala penyakit jantung.
Kerusakan bangunan (korosi).
Pandangan kabur.
Hidro Karbon (HC) Iritasi mata dan pernafasan
Partikel Pengurangan penglihatan
Pengotoran bangunan dan
makanan
Iritasi saluran pernafasan (ISPA)
Komponen pencemar tersebut dapat mencemari udara secara sendiri -sendiri,
maupun secara bersama-sama. Jumlah komponen pencemar udara tergantung
kepada sumbernya. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, di bawah ini dapat
dilihat data pencemaran udara di Amerika Serikat. Data ini diperoleh dari hasil
pengukuran pada tahun 1968.
- 8 -
Sumber Pencemar Udara di AS tahun 1968
Jumlah Komponen Pencemar (Juta Ton/Tahun)
Sumber Pencemaran
CO NOX SOX HC Partikel Total
Transportasi 63,8 8,1 0,8 16,6 1,2 90,5
Industri 9,7 0,2 7,3 4,6 7,5 29,3
Pembuangan Sampah 7,8 0,6 0,1 1,6 1,1 11,2
Pembakaran Stationer 1,9 10,0 24,4 0,7 8,9 45,9
Lain - lain 16,9 1,7 0,6 8,5 9,6 37,3
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
KEP-03/MENKLH/II/1991 tanggal 1 Februari 1991 (Tabel 8.4).
Tabel 8.4. Baku Mutu Udara Ambien
No. Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu
1. Sulfur dioksida (SO3) 24 jam 0,1 ppm (260 g/m3 )
2. Karbon Monoksida (CO) 8 jam 20 ppm (2260 g/m3)
3. Oksigen Oksida 24 jam 0,05 ppm (92,5g/m3)
4. Oksidan (O3) 1 jam 0,10 ppm(200 g/m3)
5. Debu 24 jam 0,26 g/m3
6. Timah Hitam 24 jam 0,06 g/m3
7. Hidrogen Sulfida (H2S) 30 menit 0,03 ppm (42 g/m3 )
8. Amonia 24 jam 2 ppm (1360 g/m3 )
9. Hidrokarbon 3 jam 0,24 ppm
- 9 -
Klasifikasi bahan buangan udara
POLUTAN PARTIKULAT
Partikulat adalah pencemar udara yang dapat berada bersama - sama dengan
bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit
sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan. Namun dalam pengertian yang
lebih luas dalam kaitannya dengan masalah pencemaran lingkungan, pencemaran partikel
dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang
rumit atau kompleks yang kesemuanya merupakan bentuk pencemaran udara,
diantaranya dapat berupa keadaan - keadaan sebagai berikut :
1. Aerosol adalah istilah umum yang menyatakan adanya partikel yang terhambur dan
melayang diudara.
2. Fog atau kabut adalah aerosol yang berupa butiran-butiran air yang berada di udara.
3. Smoke atau asap adalah aerosol yang berupa campuran antara butir padatan dan
cairan yang terhambur melayang diudara.
4. Dust atau debu adalah aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan
melayang di udara karena adanya hembusan angin.
5. Mist artinya mirip dengan kabut. Penyebabnya adalah butiran-butiran zat cair yang
terhambur dan melayang di udara (bukan butiran air).
6. Fume artinya mirip dengan asap hanya saja penyebabnya adalah aerosol yang
berasal dari kondensasi uap panas (khususnya uap logam).
7. Plume adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri (pabrik).
8. Haze adalah setiap bentuk aerosol yang mengganggu pandangan di udara.
9. Smog adalah bentuk campuran antara smoke dan fog.
10. Smaze adalah bentuk campuran antar smoke dan haze.
- 10 -
Karbonmonoksida atau CO.
Karbonmonoksida adalah suatu gas yang tak berwarna, tidak berbau, dan juga tidak
berasa.Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah minus 192oC.Gas CO
sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, berupa gas
buangan.Kota besar yang padat lalu - lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO
sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah
pedesaan.Selain dari itu gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri.Secara
alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas
hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lainnya.
Nitrogen Oksida atau NOx
Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx karena oksida nitrogen
mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan NO.
Sifat gas NO2 adalah berwarna (yaitu merah kecoklatan) dan berbau (tajam
menyengat hidung), sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau.
Belerang Oksida atau SOx
Gas belerang oksida atau SOx terdiri atas gas CO2 dan gas CO3 yang keduanya
mempunyai sifat berbeda. Gas CO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar,
sedangkan gas CO3 bersifat sangan reaktif dan mudah bereaksi dengan uap air yang
ada diudara untuk membentu asam sulfat atau H2 SO4. Asam Sulfat ini sangat reaktif,
mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti
proses pengkaratan (korosi) dan proses kimia lainnya.
Hidrokarbon atau HC.
Hidrokarbon atau sering disingkat dengan HC adalah pencemaran udara yang dapat
berupa gas, cairan maupun padatan.Dinamakan hidrokarbon karena penyusun
utamanya adalah atom karbon dan atom hidrogen yang dapat terikat ( tersusun) secara
ikatan lurus (ikatan rantai) atau terikat secara ikatan cincin (ikatan tertutup). Jumlah
- 11 -
atom karbon (C) dalam senyawa hidrokarbon akan menentukan bentuknya, apakah
akan berbentuk gas, cairan, ataukan padatan. Pada suhu kamar umumnya HC suku
rendah (jumlah atom C sedikit) akan berbentuk gas, HC suku menengah (jumlah atom
C sedang) akan berbentuk cairan, dan HC suku tinggi (jumlah atom C banyak) akan
berbentuk padatan.
- 12 -
Teknologi Pengendalian Pencemaran Udara
1. Collector
Collector adalah alat yang digunakan untuk mengendapkan partikulat yang tedapat
dalam udara kotor, ukuran partikulat yang dapat diendapkan pada collector ini berkisar
antara 50 atau lebih.
Prinsip kerja collector adalah pengendapan partikel, yaitu dengan mengalirkan udara
yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada waktu terjadi
perubahan kecepatan secara tiba - tiba, partikel akan jatuh terkumpul di bawah akibat
gaya berat sendiri.
Tipe collectorsSettling Chamber (ruang pengendali)
Peralatan sederhana yang digunakan untuk pengendalian partikulat yaitu dengan
cara memberikan sekat - sekat pada ruangan sehingga debu kotor yang
mempunyai partikel besar akan dikumpulkan pada suatu tempat dikarenakan
berkurangnya kecepatan partikulat.
Gravity Settling Chamber
Udara Bersih
Udara Kotor
- 13 -
Cyclone
Pengendap siklon adalah pengendap debu/abu yang ikut dalam gas buangan atau
udara dalam ruangan pabrik yang berdebu.
Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara/gas
buangan yang dialirkan melalui tepi dinding tabung siklon (silinder konikal) volute,
sehingga partikel menyebabkan aliran udara berpusar dalam kerucut.Partikel - partikel
yang besar dan padat akan membentur dinding silinder dan mengakibatkan
kecepatannya menjadi rendah kemudian akan jatuh dan terkumpul di bagian bawah,
sedangkan udara bersih akan keluar dari tengah cyclone.
Cyclone Separators
PenampungKotoran udara (partikel)
Udara kotor
Out let Udara Bersih
Reaktor Cyclone Sparators
Efek Cyclone
- 14 -
Bag filter
Adalah suatu peralatan penangkap debu yang di dalamnya terdapat beberapa baris
kantung - kantung yang terbuat dari kain. Karena terhisap oleh fan maka udara kotor
masuk ke dalam bag filter sehingga partikel - partikel yang berukuran besar akan
menempel di kantung debu, sedangkan udara bersih akan masuk ke kantung dan
keluar ke udara bebas melalui fan hisap.
Untuk membersihkannya, digunakan peralatan mekanis atau dengan udara tekan
sehingga kantong debu dapat bersih kembali untuk melaksanakan penyaringan.
Inlet udara kotor
Bag Filter
Penampung Debu
Outlet udara bersih
Header udara dari kompresor
Outlet debu
REAKTOR BAG FILTER
- 15 -
Wet Collector (pengumpul tipe basah)
Prinsip kerjanya adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air
dari bagian atas alat, sedangkan udara yang kotor dimasukkan dari bagian bawah alat.
Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan ikut semprotan air
turun ke bawah.
WET COLLECTORS
Udara kotor Udara bersih
Spray air bersih
Pipa distribusi air bersih
Air kotor
Inlet air bersih
Outlet udara bersih
Inlet udara kotor
Spray air bersih
Outlet air kotor
- 16 -
Cyclone Wet Collector (pengumpul Cyclone tipe basah)
Wet Cyclones
Prinsip kerja adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan
dengan pipa distribusi air pada bagian tengah tangki, sedangkan udara yang kotor
dialirkan secara tangensial dari bagian bawah alat. Selanjutnya udara kotor membentuk
efek cyclone dan kontak dengan air yang di semprotkan (spray), selanjutnya debu akan
ikut semprotan air dan turun ke bawah.
Outlet Air kotorInlet air bersih
Spray air bersih
Efek Cyclone dari udara
Outlet udara bersih
ReaktorSpray tower
Inlet Udara Kotor
- 17 -
Wet Ventury Scrubber
Peralatan ini dapat membersihkan polutan gas dengan sistem ventury yaitu melarutkan
gas dan cairan dengan mekanisme aliran secara ventury, proses pencampuran udara
kotor dan air di lakukan pada leher ventury, sehingga akan terjadi pengambungan
antara udara kotor dan air, kemudian akan terjadi pemisahan antara udara dan
kotoran, kotoran akan larut dengan air dan mengendap pada dasar tangki (tangki
pengumpul air kotor).
Udarabersih
Inlet udara
Inlet air
Pencampuran uap air dan udara
Aliran udara
Outlet air kotor
- 18 -
2. Elektrostatik precipitators
Electrostatic Precipitators digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam jumlah relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air. alat dapat membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih. Di dalam EP terdapat elektrode-elektrode yang dapat dimuati listrik dari trafo generator. Ada dua tipe elektrode yaitu Elektrode emiting (yang memancarkan listrik) dan elektrode pengumpul (collecting Elektrode). Apabila udara kotor masuk kedalam EP maka elektrode emiting akan memancarkan energi listrik sehingga partikel debu bermuatan negatif sedangkan elektrode pengumpul bermuatan positif. Karena ada perbedaan muatan (positif dan negatif) maka partikel - partikel debu yang terbawa oleh udara, akan tertarik ke elektrode pengumpul sedangkan udara bersih akan keluar dari EP. Untuk membersihkan partikel - partikel debu yang menempel pada elektroda pengumpul, digunakan palu mekanis yang bergetar secara teratur dalam periode tertentu sehingga partikel-partikel debu akan dibersihkan dan terkumpul dibawah.
ALIRAN
UDARAmedan lisrik(electric Field)
Electroda plat (electroda pengumpul)
Kawat electrode(wire electrode)
Kotoran udara
Aliran udara bersih
Electrostatic Precipitators
- 19 -
Kemampuan menyisihkan (removal )partikulat
Jenis Peralatan Ukuran partikulat ( X )
Efisiensi
Gravity Settling Chambers 10 m <X< 50 m 90 %Cyclone Sparators 10 m <X< 25 mSpray Chamber Scrubbers 5 m < X < 10 mCyclonic wet Scrubbers 50 m <X<100 m
3. Pengendalian Polutan Gas
1. Absorbtion (Absorbsi)
Adalah sebuah metode yang digunakan dengan membawa polutan ke dalam
absorber (seperti karbon aktif) sehingga terjadi proses absorbsi. metode ini
efektif untuk polutan organik.
2. Incinerator.
Digunakan apabila polutan organik dapat dilakukan proses dioksidasi menjadi
CO2 dan air. Variasi dari incinerator adalah pembakaran katalistik (Catalistic
combustion) dimana temperatur reaksi diturunkan dengan menggunakan katalis
yang juga digunakan sebagai mediator reaksi.
PENGENDALIAN BELERANG OKSIDA (SULFUR OXIDE)
Saat ini pencemaran belerang senyawa SO2 Dan SO3 sudah begitu serius dan bahkan
terdapat pada hampir semua pencemaran udara. Sumber utama dari belerang okside
(Sox) adalah pembangkit listrik dengan bahan bakar coal (batu bara).
Beberapa opsi dan teknik mengurangi emisi belerang oksida adalah :
1. Merubah bahan bakar ke bahan bakar rendah sulfur misalnya dengan menggunakan
gas alam dan minyak yang mempunyai kadar sulfur rendah.
- 20 -
2. Desulfinisasi batu bara, belerang dalam batu bara dapat berupa organik dan anorganik.
Unsur besi (FeS2) adalah bentuk anorganik dapat di desulfinisai dengan pencucian
dan untuk belerang organik (60 % dari total berat) disingkirkan dengan reaksi kimia.
3. Cerobong yang tinggi (Tall Slack), penggunaan cerobong ini akan mengendalikan SO2
dan akan menguraikan SOx sehingga mengurangi hujan asam.
4. Desulfinisasi gas kotor (Flue gas desulfurization)
Adalah salah satu cara mengurangi SOx yang dihasilkan di pembakaran, metode yang
luas digunakan adalah metode pembersihan SO2 dengan mereaksikan belerang
dengan batu kapur sehingga reaksinya adalah :
SO2 + CaO CaSO3
Bila batu gamping :
SO2 + CaCO3 CaSO4 + CO2
Contoh proses deslfinasasi gas kotor adalah seperti gambar dibawah.
- 21 -
Usaha Penanggulangan
Pencemaran Udara. Usaha-usaha penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan melalui 2 macam cara
yaitu :
1. Penanggulangan secara non - teknis, dan
2. Penanggulangan secara teknis.
Penanggulangan Secara Non-teknis.
Penanggulangan secara non - teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi dan
menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan
perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam
bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
pencemaran lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan gambaran
secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan dilaksanakan disuatu
tempat, meliputi :
1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL).
2. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).
3. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi.
4. Menanamkan Perilaku Disiplin.
Penanggulangan Secara Teknis .
Apabila berdasarkan kajian AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
ternyata bisa diduga bahwa mungkin akan timbul pencemaran lingkungan, maka
langkah berikutnya adalah memikirkan penanggulangan secara teknis. Banyak
- 22 -
macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan secara teknis.
Diantaranya adalah : mengubah Proses,
mengganti Sumber Energi, mengelola Limbah, menambah Alat Bantu.
perencanaan manajemen lalu-lintas (pada sistem transportasi).
Mengubah Proses.
Apabila dalam suatu proses industri dan teknologi terdapat bahan buangan
(limbah) yang berupa zat - zat kimia, maka akan terjadi pencemaran lingkungan
oleh zat - zat kimia baik melalui pencemaran udara, pencemaran air maupun
melalui pencemaran daratan. Keadaan ini harus dihindari, yaitu dengan mengubah
proses yang ada dan memenuhi kriteria dibawah ini :
Mengutamakan keselamatan lingkungan.
Teknologinya telah dikuasai dengan baik.
Secara teknik dan ekonomis dapat dipertanggung jawabkan.
Sebagai contoh pada industri pengolahan bahan nuklir, untuk mendapatkan unsur
uranium dari batuan uranium digunakan serangkaian proses yang melibatkan
penggunaan zat-zat kimia. Pemakaian zat kimia seringkali menimbulkan masalah
pada limbah buangannya. Sebagai ganti zat kimia, pada saat ini telah difikirkan
pemakaian bakteri tertentu untuk memecah batuan ini yang tidak membahayakan
lingkungan.
Mengganti Sumber Energi.
Sumber energi yang digunakan pada berbagai kegiatan industri dan teknologi
sebagian besar masih mengandalkan pada pemakaian bahan bakar fosil, yang
menghasilkan komponen pencemaran udara yang berupa gas. Hal ini bisa
dikurangi dengan memakai bahan bakar LNG (Liquified Natural Gases) yang
menghasilkan gas buangan yang lebih bersih.
Mengelola Limbah.
- 23 -
Pengelolaan limbah industri dari bahan buangan industri dan teknologi dimaksudkan
untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Cara pengelolaan limbah ini sering
disebut dengan Waste Treatment atau Waste Management. Cara mengelola limbah
industri dan teknologi tergantung pada sifat kandungan limbah serta tergantung pula
pada rencana pembuangan olahan limbah secara permanen.
PENGENDALIAN DARI SUMBER BERGERAK
Meskipun banyak teknik yang digunakan untuk pengendalian pencemaran udara dari
sumber bergerak maupun sumber diam (stationery), tetapi salah satunya adalah
perhatian khusus pada kendaraan bermotor (otomotif) karena otomotif mempunyai
sumber potensi pencemaran udara,
Berapa hal yang perlu di kendalikan pada otomotif adalah :
a) Evaporasi dari hidro karbon (HC) dari tangki bahan bakar.
b) Evaporasi dari hidro karbon (HC) dari karburator
c) Emisi dari bensin yang tak terbakar dan sebagaian deoksidasi HC dari Crankcase
d) NOx , HC dani CO dari Exhaust (pembuangan)
Untuk a, b, c adalah relatif mudah untuk diatasi, misalnya dilakukan proses evaporasi
pada tangki dan karburator dengan meletakkan karbon aktif dalam tangki dan
karburator. Sedangkan emisi pada Crankcase dapat diatasi dengan cara menutup
lubang ventilasi crankcase kemudian dibakar kembali dan dibuang keManifold.
Pengendalian yang relatif paling sukar adalah pada gas buang didaerah pembuangan
dimana gas buangnya 60 % adalah HC dan hampir semuanya NOx, CO dan timah.
Selain itu masalah lain adalah bagaimana mengukur emisi yang dikeluarkan tersebut.
Hal ini tidak mudah karena jumlah polutan yang diemisikan berubah sesuai dengan
mode operasi (operasi pada saat Iddle berbeda dengan mode operasi
accelerate/percepatan, dll.)
CARA PENGENDALIANNYA
1. Dengan cara Tune Up sehingga kondisi mesin menjadi baik sehingga mempunyai efek
terhadap keluaran gas buang.
- 24 -
2. Penggunaan reaktor katalis pada mobil baru yang dijual sehingga emisi yang
dikeluarkan memenuhi standar baku mutu.
3. Dilakukan modifikasi sedemikian rupa sehingga keluarannya menjadi baik. Untuk
mesin baru dilakukan penelitian yang mendalam mulai tahap desain dan
dikembangkan mesin - mesin alternatif baru dari yang sekarang ada misalnya mobil
listrik, atau dikembangkan mobil diesel dengan pembatasan masalah asap dan bau.