AKUNTANSI SUMBERDANA BANK
PENCATATAN/ JURNAL TRANSAKSI SUMBER DANA BANK
Makalah Matakuliah Akuntansi Perbankan Indonesia
Disusun oleh,
Kelompok 7:
Banu Adi .W (1108-22072)
Wiwit Dewi .H (3108-22481)
Mastna Nisaul .K (3108-22525)
Efendi Purwanta (3108-22527)
Program Studi Akuntansi
STIE YKPN
2010
AKUNTANSI SUMBER DANA
Sumber Dana Bank
Meskipun suatu bank tidak dapat menentukan dan atau mengatur secara mutlak jumlah dana
yang dapat dihimpun pada suatu tingkat yang dikehendaki, namun bank bagaimanapun dapat
mempengaruhi jumlah dana yang dihimpun sampai pada tingkat tertentu.
Dilihat dari sumbernya, dana bank dapat dibedakan antara dana ektern yaitu dana yang
dihimpun dari luar bank, dan dana intern yaitu dana yang dihimpun dari dalam bank itu
sendiri. Dana -dana bank yang digunakan sebagai alat bagi operasional suatu bank bersumber
atau berasal dari dana-dana sebagai berikut :
1. Dana pihak kesatu
Dana pihak kesatu adalah dana dari modal sendiri yang berasal dari para pemegang saham.
2. Dana pihak kedua
Dana pihak kedua adalah dana yang berupa pinjaman dari pihak luar.
3. Dana pihak ketiga
Dana pihak ketiga adalah dana yang berupa simpanan dari pihak masyarakat. Sesuai dengan
batasan masalah pada bab sebelumnya, maka hanya dana pihak ketiga saja yang akan dibahas
lebih lanjut.
Fungsi Penerimaan Dana
Penerimaan dana pada bank dapat muncul dengan cara :
a. Seseorang menyetorkan uang ke dalam rekening tabungannya (menabung),
b. Seseorang menyetorkan cek-cek atau surat-surat tagihan lainnya yang ditarik atas bank-
bank lain,
c. Seseorang yang mungkin saja memperoleh hasil-hasil dari suatu pinjaman (dalam bentuk
uang) yang dikreditkan pada rekening yang dimilikinya.
Salah satu fungsi utama dari perbankan adalah menerima dana dari masyarakat. Yang berupa
Rekening Giro, tabungan, deposito berjangka, Traveller’s Cheques dalam valuta rupiah, surat
berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, kewajiban lain-lain, pinjaman
subordinasi, modal
pinjaman, dan modal bank.
1. Giro
a. Pengertian Giro
Giro adalah simpanan dari pihak Ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara
pemindahbukuan. Penarikan dana giro oleh si pemilik hanya dapat dilakukan dengan cara
perintah tertulis dari pemilik sebagai dasar resmi otorisasi pendebetan rekening nasabah oleh
bank.
Rekening giro pada bank-bank dagang merupakan bagian terbesar dari total persediaan uang
dalam negeri. Dari total transaksi-transaksi rupiah diperkirakan 90%nya diselesaikan dengan
penarikan cek-cek atau rekening giro di bank-bank dagang (Ali, 1995 : 28).
Fungsi setoran pada bank-bank dagang memiliki arti ekonomis yang penting karena rekening
giro merupakan bagian terbesar dari persediaan uang.
b. Sifat Rekening
Rekening giro merupakan hutang jangka pendek bank yang harus disajikan dalam hutang
lancar. Setiap kali terjadi mutasi pertambahan rekening giro nasabah akan dibukukan di
sebelah kredit dan setiap kali terjadi pengurangan rekening giro nasabah akan dibukukan di
sebelah debet. Dengan demikian saldo normal rekening giro adalah sebelah kredit. Apabila
saldo suatu rekening giro nasabah berada pada sisi debet, maka rekening tersebut bersaldo
negatif (overdraft). Dalam hal terjadi saldo negatif, maka kepada pemegang giro tidak dapat
lagi menarik dananya dan kepada nasabah tersebut tidak akan diberikan bunga atau jasa giro,
melainkan akan dibebankan dengan sejumlah biaya atau beban bunga yang harus dilunasi
oleh nasabah yang bersangkutan. Biaya bunga tersebut akan memperbesar saldo debet
rekening giro yang bersangkutan.
2. Tabungan
Tabungan merupakan hutang bank kepada masyarakat, yaitu pemilik tabungan. Yang
dikelompokkan ke dalam hutang jangka pendek dalam neraca. Hal ini karena tidak adanya
batasan jangka waktu tabungan
dan penarikannya yang dapat dilakukan sewaktu-waktu. Setiap bank memiliki jenis tabungan
yang berbeda-beda. Produk tabungan ini dapat dijadikan sebagai alat promosi bagi yang
menawarkannya. Promosi dapat disalurkan dalam bentuk suku bunga, hadiah yang menarik,
kemudahan
fasilitas, dan lain-lain.
Prosedur administrasi dalam penerimaan setoran tunai melalui tabungan adalah sebagai
berikut:
1. Penyetor (nasabah) datang kepada seksi dana atau seksi kredit untuk mengutarakan
maksudnya dengan menunjukkan buku tabungan.
2. Seksi dana atau seksi kredit membuatkan tanda bukti setoran atau slip setoran yang sesuai
dengan jenis setorannya dan diisi dengan tulisan lengkap, benar dan jelas, yaitu:
a. Kebenaran penggunaan tanda bukti setoran
b. Nomor rekening atau Nomor Kartu
c. Nama nasabah
d. Jumlah uang
e. Keterangan penggunaan setoran
f. Meterai
3. Selanjutnya mengisi buku tabungan tersebut dan diparaf atau ditandatangani, kemudian
untuk diberikan kepada nasabah yang bersangkutan.
4. Nasabah tersebut membawa tanda bukti setoran berikut uangnya disetorkan kepada kasir.
5. Kasir menghitung jumlah uang setoran tersebut yang sesuai dengan tanda bukti setoran.
6. Uang tersebut disimpan dalam tempat yang telah disediakan dan tanda bukti setoran
tersebut diberi ”nomor kas”, dibubuhi stempel ”telah diterima kasir” dan ditandatangani
kasir.
7. Buku tabungan yang telah diisi mutasi beserta tanda bukti setoran yang asli (untuk setoran
kredit) diberikan kepada nasabah yang bersangkutan.
3. Deposito Berjangka
Dari sudut pandang akuntansi, deposito berjangka yang dicatat dalam proses akuntansi
digolongkan sedikitnya menjadi 2 (dua) jenis, yaitu yang akan jatuh tempo tahun berikutnya
atau paling tidak 1 (satu)
tahun yang akan datang dan yang masih akan jatuh tempo lebih dari 1 (satu) tahun. Deposito
berjangka yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun digolongkan ke dalam kelompok
hutang lancar atau sering
disebut sebagai deposito berjangka jangka pendek. Sedangkan deposito berjangka yang jatuh
temponya masih tahun yang akan datang digolongkan ke dalam kelompok hutang jangka
panjang yang sering disebut sebagai deposito berjangka jangka panjang.
4. Traveller’s Cheques dalam Valuta Rupiah
Traveler’s Cheque merupakan sumber dana yang paling murah karena tidak berbunga dan
memiliki unsure promosi yang tinggi. Traveller’s Cheque (TC) di Indonesia diterbitkan
dalam valuta rupiah.
Traveller’s Cheque (TC) merupakan warkat berharga atas nama yang diterbitkan oleh suatu
bank yang pencairannya dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dan hanya oleh orang yang
memiliki dan namanya
tercantum di atas Traveller’s Cheque (TC) tersebut.
5. Surat Berharga yang Diterbitkan
Salah satu sumber dana lain yang dimiliki oleh bank adalah dengan menjual surat pengakuan
hutang yang telah diterbitkan dan ditandatangani oleh nasabah yang belum mampu melunasi
hutangnya.
Surat ini diserahkan kepada bank sebagai jaminan atas pelunasan hutang nasabah yang
bersangkutan.
Surat pengakuan hutang dari nasabah ini dianggap sebagai aktiva oleh bank yang
menerimanyadan dapat diperjualbelikan. Oleh bank yang menerima surat pengakuan tersebut
dapat saja dijual pada Bank Indonesia
untuk mendapatkan alat likuid yang diperlukan oleh bank yang bersangkutan. Penjualan surat
berharga ini disebut dengan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang akan dikenakan
sejumlah biaya bunga oleh
pembeli, yaitu dalam hal ini adalah Bank Indonesia.
6. Pinjaman yang Diterima
Selain dana masyarakat yang pada umumnya diserap oleh bank, suatu waktu tertentu bank
juga menerima pinjaman dari pihak ketiga yang bukan nasabah perorangan, seperti lembaga
keuangan di dalam atau di
luar negeri, pemerintah, atau lembaga lainnya. Pinjaman ini akan menambah komponen dana
suatu bank pada sisi pasiva. Dari segi penggolongan hutang, dana pinjaman yang diterima ini
akan dibukukan
sebagai hutang jangka panjang. Dana ini memiliki bunga dan harus diadministrasikan setiap
jatuh tempo.
7. Kewajiban Lain-Lain
Dalam sisi pasiva akan terdapat beberapa pos yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok pos sumber dana bank. Pos kewajiban lain-lain merupakan pos untuk menampung
kewajiban-kewajiban bank yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu pos dana dan
tidak cukup material untuk disajikan dalam pos tersendiri.
Jenis kewajiban lain-lain antara lain adalah pendapatan yang diterima di muka, biaya-biaya
listrik, telepon, dan sebagainya yang belum dibayar, setoran jaminan L/C atau garansi bank
yang jumlahnya relatif kecil, hutang pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba kena
pajak dengan perhitungan pajak penghasilan berdasarkan laba akuntansi yang disebabkan
oleh pos tidak lancar (saldo kredit) disajikan dalam kelompok kewajiban lain-lain.
8. Pinjaman Subordinasi.
Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu perjanjian antara
bank dengan pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi persyaratan
tertentu. Pelunasan atas
kewajiban ini baru dapat dilakukan apabila seluruh dana atau simpanan yang ada dalam bank
terjadi likuidasi. Saldo dari pinjaman subordinasi yang belum dilunasi ini disajikan dalam
neraca.
9. Modal Pinjaman
Salah satu komponen pinjaman yang dapat dijumpai dalam bank adalah modal pinjaman,
yang disajikan pada sisi kredit neraca antara pinjaman subordinasi dan modal sendiri. Modal
pinjaman adalah
pinjaman yang didukung dengan menggunakan instrument yang disebut dengan capital notes,
loan stock atau warkat lain yang disamakan dengan itu, dan mempunyai sifat seperti modal.
10. Modal Bank
Modal bank merupakan hak pemilik bank kepada bank yang bersangkutan. Modal bank ini
merupakan hutang bank kepada para pemiliknya, sehingga modal bank disajikan sebagai
salah satu komponen
pasiva di sebelah kanan neraca. Modal bank merupakan modal awal pada saat pendirian bank
yang jumlahnya telah ditetapkan dalam suatu ketentuan atau peraturan pendirian bank.
PENCATATAN AKUNTANSI
1. GIRO
DEFINISI
Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan
TRANSAKSI GIRO
Dapat dilakukan dari peristiwa setoran nasabah baik tunai maupun kliring, setoran dari
transfer, pemindahbukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai atau kliring
penambahan karena jasa giro dan bunga dsb.
TRANSAKSI PEMBUKAAN REKENING GIRO DAN PENYETORAN
SETORAN TUNAI
Ny. Diony calon nasabah Bank DKI ingin membuka rekening giro pada Cabang Jakarta
dengan melakukan setoran tunai sebagai setoran awal rekening gironya sebesar Rp
100.000.000,00 dan biaya administrasi untuk buku cek sebesar Rp 50.000,00
D: Kas Rp. 100.050.000,00
K:Giro Ny. Diony Rp. 100.000.000,00
K:Persediaan buku cek Rp. 50.000,00
SETORAN KLIRING
Ny. Diony menyerahkan cek giro Bank BNI sebesar Rp 10.000.000,00 untuk disetorkan
pada rekening gironya di Bank DKI.
D: Bank Indonesia-giro Rp 10.000.000,00
K: Warkat Kliring Rp 10.000.000,00
Pada waktu kliring berhasil
D: Warkat Kliring Rp. 10.000.000,00
K: Giro Ny. Diony Rp. 10.000.000,00
PENYETORAN MELALUI TRANSFER
Ny. Diony menerima transfer dari Ibu Endang nasabah Bank BCA sebesar Rp 5.000.000,00
D: Giro BCA Rp 5.000.000,00
K: Giro Ny. Diony Rp 5.000.000,00
PENARIKAN GIRO
PENARIKAN TUNAI
Ny. Diony menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai oleh Bank DKI sebesar Rp
15.000.000,00
D : Giro Ny. Diony Rp. 15.000.000,00
K : Kas Rp. 15.000.000,00
PENARIKAN KLIRING
Ny. Diony menerbitkan cek sebesar Rp 4.000.000,00 diberikan kepada temannya Nn. Early
seorang nasabah Bank Permata
D : Giro Ny. Diony Rp 4.000.000,00
K : Bank Indonesia – giro Rp 4.000.000,00
PENARIKAN DENGAN AMANAT
Ny. Diony memerintahkan Bank DKI untuk mendebet rekening gironya sebesar Rp
2.000.000,00 untuk dipindahbukukan ke dalam rekening Ny. Ira pada Bank DKI Cabang
Depok.
D : Giro Ny. Diony Rp 2.000.000,00
K : RAK * Cabang Jakarta Rp 2.000.000,00
*) Rekening Antar Kantor
JASA GIRO
v DASAR PERHITUNGAN JASA GIRO
Saldo Terendah
Saldo Rata-rata
Saldo Harian
Saldo Mengambang
PENDAPATAN JASA GIRO
Ny. Diony dalam Bulan September 2006 memperoleh jasa giro sebesar Rp 500.000,00
D : Jasa Giro Rp 500.000,00
K : Giro Ny. Diony Rp 500.000,00
2. TABUNGAN
DEFINISI
Simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu
dikehendaki.
v PEMBUKAAN DAN PENYETORAN TABUNGAN
SETORAN TUNAI
Ny. Endang pada tanggal 1 September 2006 hendak membuka tabungan di Bank DKI Cabang
Jakarta. Setoran pertamanya Rp 500.000 tunai
D : Kas Rp 500.000,00
K : Tabungan Ny. Endang Rp 500.000,00
Pada tanggal 4 September 2006, Ny. Endang kembali menyetor untuk rekening tabungannya
dengan menyerahkan selembar cek Rp 4.500.000,00 dari Ny. Ira nasabah Bank DKI Jakarta.
Pada hari yang sama ia juga mendapat transfer dari rekannya melalui Bank DKI Cabang
Kalimalang sebesar Rp 7.000.000
D : Giro Ny. Ira Rp 4.500.000,00
D : RAK Cabang Kalimalang Rp 7.000.000,00
K : Tabungan Ny. Endang Rp 11.500.000,00
PENYETORAN ANTAR CABANG
Ny Endang melakukan setoran dari Bank DKI Cabang Salemba sebesar Rp. 500.000
D : RAK Cab. Salemba Rp 500.000,00
K : Tabungan Ny. Endang Rp 500.000,00
PENARIKAN TUNAI
Ny. Endang menarik dana tabungannya secara tunai di Bank DKI Jakarta sebesar Rp
200.000,00
D : Tabungan Ny. Endang Rp 200.000,00
K : Kas Rp 200.000,00
PENARIKAN MELALUI ATM
Ny. Endang menarik dananya melalui ATM sebesar Rp. 100.000,-
D : Tabungan Ny. Endang Rp. 100.000,00
K : Kas ATM Rp. 100.000,00
PENARIKAN ANTAR CABANG – Reciprocal Account
Ny. Endang menarik rekening tabunggannya di Bank DKI Cabang Kelapa Dua sebesar Rp
1.500.000,00 tunai.
Pencatatan pada Cabang Kelapa Dua :
D : RAK Cabang Jakarta Rp 1.500.000,00
K : Kas Rp 1.500.000,00
Pencatatan pada Cabang Jakarta (penerbit)
D : Tabungan Ny. Endang Rp 1.500.000,00
K : RAK Cabang Kelapa Dua Rp 1.500.000,00
v PERHITUNGAN BUNGA
Ny. Endang pada Bulan September 2006 mendapatkan bunga tabungan sebesar Rp
100.000,00
D : Biaya bunga tabungan Rp 100.000,00
K : Tabungan Ny. Endang Rp 100.000,00
v PENUTUPAN REKENING
Penutupan rekening nasabah harus dilakukan pada cabang penerbit.
Ny. Endang pada Bulan Oktober 2006 mengambil seluruh dananya sebesar Rp 10.800.000,00
dan sekaligus menutup rekening tabungannya
D : Tabungan Ny. Endang Rp 10.800.000,00
K : Kas Rp 10.800.000,00
2.1. TABUNGAN KARTU SMART
DEFINISI
Tabungan yang mempunyai kartu dimana pada kartu tabungan tersebut diberikan suatu
processor (chips) untuk menyimpan data transaksi nasabah.
MANFAAT
Alat pembayaran di toko-toko (Point of Sale)
Alat untuk memperoleh diskon
Pengganti uang tunai
v PENGOPERASIAN TABUNGAN SMART SECARA ON-LINE
PEMBUKAAN DAN PENYETORAN
Nn. Early membuka rekening Tabungan Kartu Smart secara tunai dengan setoran awal Rp
1.000.000,00 dan beban kartu sebesar Rp 15.000,00
D : Kas Rp 1.015.000,00
K : Tabungan Nn. Early Rp 1.000.000,00
K : Persediaan Kartu Tabungan Rp 15.000,00
Pada saat kartu diberikan ke nasabah, chips sudah mencatat nilai sebesar Rp 1.000.000,00
PENGGUNAAN KARTU SMART PADA MERCHANT
Nn. Early berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan yang menerima Kartu Smart dari bank
bersangkutan sebesar Rp 300.000,00
D : Tabungan Nn. Early Rp 300.000,00
K : Giro Merchant Rp 300.000,00
v PENGOPERASIAN TABUNGAN SMART SECARA OFF-LINE
PEMBUKAAN DAN PENYETORAN
Nn. Early membuka rekening Tabungan Kartu Smart secara tunai dengan setoran awal Rp
1.000.000,00 dan beban kartu sebesar Rp 15.000,00
D : Kas Rp 1.015.000,00
K : Tabungan Nn. Early Rp 1.000.000,00
K : Persediaan Kartu Tabungan Rp 15.000,00
Pada saat kartu diberikan ke nasabah, chips belum mencatat nilai sebesar Rp 1.000.000,00,
untuk itu harus dilakukan proses download terlebih dahulu.
TRANSAKSI DOWNLOAD KEDALAM CHIPS
Nn. Early melakukan proses download kedalam chips sebesar Rp 400.000,00
D : Tabungan Nn. Early Rp 400.000,00
K : Tabungan Kartu Chips Rp 400.000,00
Rekening Tabungan dalam pembukuan bank tetap berjumlah Rp 1.000.000,00 terpecah
pada rekening semula Rp 600.000,00 dan pada kartu chips Rp 400.000,00
PENGGUNAAN KARTU SMART PADA MERCHANT
Nn. Early berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan yang menerima Kartu Smart dari bank
bersangkutan sebesar Rp 300.000,00
D : Tabungan Kartu Chips Rp 300.000,00
K : Giro Merchant Rp 300.000,00
Rekening Tabungan dalam pembukuan bank kini berjumlah Rp 700.000,00 terpecah
pada rekening semula Rp 600.000,00 dan pada kartu chips Rp 100.000,00
PENARIKAN TUNAI MELALUI ATM
TARIK TUNAI DENGAN CHIPS
Nn. Early menarik uang tunai melalui ATM dari Chips sebesar Rp 50.000,00
D : Tabungan Kartu Chips Rp 50.000,00
K : Kas Rp 50.000,00
TARIK TUNAI DENGAN MAGNETIC STRIPE (MS)
Nn. Early menarik uang tunai melalui ATM dengan MS sebesar Rp 50.000,00
D : Tabungan Nn. Early Rp 50.000,00
K : Kas Rp 50.000,00
3. DEPOSITO
DEFINISI
Simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah
disetujui berakhir.
TRANSAKSI DEPOSITO
Ny. Ira melakukan setoran tunai untuk pembukaan rekening Deposito berjangka 6 bulan
sebesar Rp 20.000.000,-
D : Kas Rp. 20.000.000,00
K : Deposito 6 bulan Ny Ira Rp. 20.000.000,00
v PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO
Bank akan memberikan bunga 12% pa dengan perhitungan ( 20.000.000 x 12% ) /
12 bulan maka bunga yang akan diterima adalah Rp 200.000 per bulan
D : Biaya Bunga Depo Rp. 200.000,00
K : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00
Pada saat bunga di ambil tunai
D : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00
K : Kas Rp. 200.000,00
Atau…
Pada saat bunga dipindahkan ke rekening tabungan
D : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00
K : Tabungan Ny Ira Rp. 200.000,00
PENCAIRAN DEPOSITO YANG BELUM JATUH WAKTU
Ny. Diony mempunyai deposito Rp 50.000.000,- bunga 19 % pa untuk jangka 1 tahun,
ternyata hendak dicairkan setelah jatuh tempo bulan ke 3, maka Ny. Diony akan di kenakan
penalty Rp. 625.000,-
D : Deposito Ny. Diony Rp. 50.000.000,00
K : Pendapatan op lain-lain Rp. 625.000,00
K : Kas Rp. 49.375.000,00
4. TRAVELLER’S CHEQUES
DEFINISI
Warkat berharga atas nama yang diterbitkan oleh suatu bank yang pencairannya dapat
dilakukan kapan saja, dimana saja, dan hanya oleh orang yang memiliki dan namanya
tercantum diatas TC tersebut. TC merupakan sumber dana yang paling murah atau tidak
berbunga.
PENERBITAN TC
Nn. Early nasabah Bank Muamalat Jakarta hendak membeli Traveller’s cheques atas beban
rekening gironya, sebanyak 20 lembar @ Rp 100.000,00
D : Giro Nn. Early Rp. 2.000.000,00
K : TC – Rupiah Rp. 2.000.000,00
PENCAIRAN TC
Nn. Early mencairkan TC pada Bank Muamalat Cabang Padang sebanyak 3 lembar secara
tunai
Pada Cab. Padang
D : RAK- Jakarta Rp 300.000,00
K : Kas Rp 300.000,00
Pada Cab. Jakarta
D : TC – Rupiah Rp 300.000,00
K : RAK – Padang Rp 300.000,00
PENJUALAN TC OLEH AGEN
Penjualan kepada agen, Bank akan memberikan potongan yang akan dibebankan kepada
Biaya Komisi.
D : Kas Rp. 3.000.000,00
K : Biaya komisi Rp. 60.000,00
K : TC – Rupiah Rp. 2.940.000,00
5. REKENING TITIPAN – PAYMENT POINT
DEFINISI
Pembayaran dari masyarakat yang ditujukan untuk keuntungan pihak tertentu seperti,
rekening listrik PLN, rekening telepon dari Telkom, uang sekolah suatu Universitas, pajak
televisi dsb.
Bank Bukopin Senen menerima sebundel rekening tagihan listrik PLN bernilai Rp
30.000.000,00 untuk tagihan pelanggan periode September 20XX
K : Rek. Adm Rupiah
Warkat Rek. PLN yang Diterima………..Rp 30.000.000,00
Pada akhir hari jumlah pembayaran pelanggan PLN yang diterima mencapai jumlah sebesar
Rp 5.000.000,00 diterima secara tunai
D : Rek. Adm Rupiah
Warkat Rek. PLN yang Diterima……….. Rp 5.000.000,00
D : Kas Rp 5.000.000,00
K : Giro – Rekening PLN Rp 5.000.000,00
6. DANA SETORAN NAIK HAJI
Nn. Early menyetorkan dana ongkos haji sebesar Rp 15.000.000,00 tunai di Bank Muamalat.
Setoran tersebut ditujukan untuk keuntungan rekening giro C.V Padang Arafah sebagai
pengelola haji
D : Kas Rp 15.000.000,00
K : Dana Setoran Naik Haji Rp 15.000.000,00
D : Dana Setoran Naik Haji Rp 15.000.000,00
K : Giro CV Arafat Rp 15.000.000,00
Ny. Endang membuka rekening tabungan haji di Bank BNI Syariah sebesar Rp 500.000,00
D : Kas Rp 500.000,00
K : Tabungan Naik Haji Ny. Endang Rp 500.000,00
Ny. Endang yang telah memiliki tabungan naik haji sebesar Rp 30.000.000,00 datang hendak
mencairkan dan menyetor dana tersebut kepada C.V Padang Masyar, pengelola perjalanan
haji
D : Tabungan Naik Haji Ny. Endang Rp 30.000.000,00
K : Giro C.V Padang Masyar Rp 30.000.000,00
Akuntansi : SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Akuntansi untuk Penerbitan SBPU dapat dibedakan antara penerbitan, penjualan dan
pelunasan SBPU. Rekening SBPU yang diterbitkan merupakan rekning hutang atau dana
bank yang selalu bersaldo kredit sepanjang surat berharga masih outstanding.
Penerbitan
Seorang nasabah Bank Omega membuat surat pngakuan hutangatas pinjaman yang telah
diterima sebesar Rp 80 juta beserta bunga Rp 20 jutaatau secara keseluruhan sebesar Rp 100
juta dengan suku bunga 14% setahun jangka waktu 6 bulan, kemudian pada hari yang sama
dijual oleh Bank Omega ke BI dan dibebankan diskonto 13.5% setahun.
Oleh Bank Omega transaksi ini akan dicatat
D : Surat berharga Rp 100.000.000
K : Debitur Rp 80.000.000
K : Pendapatan Bunga Debitur yang diterima dimuka Rp 20.000.000
SBPU dijual ke BI diskonto 13.5%/tahun: (Penjualan)
D : BI – Giro Rp 93.250.000
D : Diskonto SBPU yan belum diamortisasi Rp 6.750.000
K : Surat berharga – SBPU Rp 100.000.000
Diskonto SBPU tersebut akan dialokasikan setiap bulannya kedalam rekening biaya dengan
jurnal sbb:
D: Biaya diskonto SBPU Rp 1.250.000
K: Diskonto SBPU Yang belum diamortisasi Rp 1.250.000
Pelunasan
Pada saat jatuh tempo setelah amortisasi diskonto bulan terakhir dan SBPU dilunasi oleh
Bank Omega dan oleh nasabah yang menerbitkan surat pengakuan hutang tersebut , oleh
Bank Omega dicatat sbb:
D : Surat berharga –SBPU Rp 100.000.000
D : Kas/Giro Nasabah Rp 100.000.000
K : Surat berharga Rp 100.000.000
K : BI-Giro Rp 100.000.000
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (YDT)
PINJAMAN DARI BANK LAIN
Bank Gunadarma memutuskan untuk meminjam dana dari Bank DKI sebesar Rp. 3 milyar
dengan jangka waktu 5 tahun. Suku bunga yang dikenakan oleh Bank DKI adalah 15% pa
dan dana yang diterima oleh Bank Gunadarma akan di simpan dalam bentuk Giro pada Bank
DKI .
D : Bank Lain – Giro Rp. 3.000.000.000.00
K : Pinj YDT – Bank Rp. 3.000.000.000,00
Pembayaran bunga pinjaman akan dikurangi langsung dari Giro Bank Gunadarma di Bank
DKI senilai bunga yang harus dibayar oleh pihak Bank Gunadarma
D : Biaya bunga (Pinj-bank) Rp. 45.000.000,00
K : Bank Lain – Giro (Aktiva) Rp. 45.000.000,00
TWO STEP LOAN
Pinjaman yang diterima dari suatu lembaga di luar negeri yang disalurkan melalui pemerintah
sebelum diterima oleh bank pelaksana.
Bank Gunadarma mendapat pinjaman melalui pemerintah RI dari Bank of Japan sebesar Rp
12 Milyar
D : Bank Indonesia – Giro Rp 12.000.000.000,00
K : Pinjaman yang Diterima – TSL Rp 12.000.000.000,00
TRANSAKSI OBLIGASI
Bank Gunadarma menerbitkan 100 lembar obligasi dengan @ Rp. 1.000.000,- suku bunga
12%pa.
D : Kas Rp. 100.000.000,00
K : Hutang obligasi Rp. 100.000.000,00
Setiap tanggal jatuh bunga tiap bulan, Bank Gunadarma harus menyisihkan bunga sebesar
1% atau 1 juta dan ditempatkan pada rekening titipan sampai pemegang obligasi menjual
kembali kepada bank.
D : Biaya Bunga Obligasi Rp. 1.000.000,00
K : Hutang bunga obligasi Rp. 1.000.000,00
Bila Tn Dennis pemegang obligasi, yang juga nasabah Bank Gunadarma Pusat hendak
mencairkan 10 lembar obligasinya setelah melewati tanggal jatuh bunga maka jurnalnya
adalah .
D : Hutang Bunga Obligasi Rp. 1.000.000,00
D : Hutang Obligasi Rp. 10.000.000,00
K : Giro – Tn Dennis Rp. 11.000.000,00
PINJAMAN UNTUK PEMBIAYAAN BERSAMA
Bank Gunadarma ingin membiayai sebuah proyek sebesar Rp 300 M, untuk memenuhi
kebutuhan dana ini telah bersedia dua bank lain yaitu Bank BNI dan Bank BCA dengan
masing-masing sumbangan modal Rp 100 M.
D : Bank BCA – Giro Rp 100.000.000.000,00
D : Bank BNI – Giro Rp 100.000.000.000,00
K : Pinjaman yg Diterima – Pembiayaan Bersama Rp 200.000.000.000,00
9. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
PENDAPATAN YANG DITERIMA DIMUKA
Contoh : pendapatan sewa jangka panjang yang diterima dimuka, uang kontrak pemberian
jangka panjang, dll
Bank Gunadarma menempatkan dananya pada Bank Permata dalam bentuk sertifikat
berjangka yang bunganya diterima dimuka sebesar Rp 200 juta, suku bunga 14,4% pa dengan
jangka waktu 6 bulan.
D : Bank Permata – Sertifikat Berjangka Rp 200.000.000,00
K : Bunga Sertifikat Berjangka yang Diterima Dimuka Rp 14.400.000,00
K : Bank Indonesia Rp 185.600.000,00
Setiap bulannya Bank Gunadarma mencatat alokasi pendapatan bunga yang diterima dimuka
tersebut.
D : Bunga Sertifikat Berjangka YDD Rp 2.400.000,00
K : Pendapatan Bunga Sertifikat Berjangka Rp 2.400.000,00
SELISIH HUTANG PAJAK
Bank Gunadarma membebankan hutang pajak terlalu besar Rp 8 jt
D : Hutang Pajak Penghasilan Rp 8.000.000,00
K : Biaya Pajak Penghasilan Rp 8.000.000,00
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Adalah pos-pos kewajiban lainnya yang tidak dapat dikelompokkan kedalam sumber dana
biaya yang masih harus dibayar, contoh : biaya bunga simpanan berjangka yang dihitung
setiap tanggal jatuh waktu.
10. PINJAMAN SUBORDINASI
DEFINISI
Pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu perjanjian antara bank dengan pihak lain yang
hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi persyaratan tertentu.
Bank Gunadarma menerima pinj. subordinasi sebesar Rp 500 juta
D : Bank Indonesia – Giro Rp 500.000.000,00
K : Pinjaman Subordinasi Rp 500.000.000,00
Bunga 12% pa, perhitungan Bunga Tahun Pertama :
D : Biaya Bunga Pinj. Subordinasi Rp 60.000.000,00
K : Bunga yang Masih Harus Dibayar Rp 60.000.000,00
Pinjaman Subordinasi dilunasi Rp 200.000.000,00
D : Pinjaman Subordinasi Rp 200.000.000,00
K : Bank Lain – Giro Rp 200.000.000,00