PENGARUH PENGGUNAAN HORMON KONTRASEPSI
PADA TRANSGENDER PADA PENGOBATAN HIV/AIDS
Kelompok 6 Glori Elisabeth 1343050095
Siska Nurul Fitriani 1343050046Yunika 1343050085
Yenni Rosa B. 1343050058Jeaneth Piethagina 1343050117
Latar belakangPenyalahgunaan Hormon Estrogen
(Pil KB / Suntik Hormon) di Transgender
Penggunaan Hormon tanpa
konsultasi dan Dosis yang jelas
Gaya hidup transgender
(Hubungan seks hetero, LSL,
Penggunaan jarum suntik tidak steril) ↑
risiko HIV/AIDS
Treatment pengobatan HIV/ AIDS
menggunakan obat NNRTI dan PI
Hormon Estrogen dan Obat NNRTI dan PI
dimetabolisme dalam sistem sitokrom P450,
substrat CYP3A4
Rumusan Masalah
Apakah penggunaan hormon kontrasepsi pada transgender dapat berpengaruh pada pengobatan HIV/AIDS ?
Hipotesis Penelitian
Penggunaan hormon estrogen pada transgender menimbulkan interaksi dengan antiretroviral (obat golongan NNRTI dan PI)
yang menurunkan efek dari antiretroviral
Tujuan
Mengetahui efek samping penggunaan hormone kontrasepsi pada transgender.
Mengetahui pengaruh penggunaan hormone terhadap Limfosit total dalam darah dan CD4+ dalam darah.
Mengetahui efek farmakodinamik dari hormone dan obat antiretroviral yang dilihat dari hasil klinik pada pasien.
UMUMUntuk mengetahui pengaruh penggunaan hormone kontrasepsi pada transgender dalam pengobatan
HIV/AIDS.
KHUSUS
Manfaat Penelitian
Dapat memberi pengetahuan kepada pasien tentang penggunaan obat dan cara penggunaan obat yang benar. Selain itu, dapat mengetahui ketidakamanan dari penggunaan obat.
Peneliti Dapat menambah pengetahuan tentang penyalahgunaan
hormon kontrasepsi pada transgender, serta mengetahui efek yang ditimbulkan.
Penderita
Tenaga kesehat
anDapat memberi informasi tentang pengaruh obat, efek samping obat, memberikan saran penggunaan obat yang sesuai, serta menambah wawasan.Dan dapat lebih memperhatikan pasien dalam menjual obat hormon kontrasepsi terhadap pasien
TINJAUAN PUSTAKATerapi Pengganti Hormon
Terapi penggantian hormon (Terapi sulih hormon) adalah jenis terapi penggantian hormon yang pada umumnya diberikan setelah menopause, ooforektomi (pengangkatan ovarium), atau kegagalan ovarium prematur yang menyebabkan penurunan kadar esterogen (Katzung, Masters, & Trevor, 2002).
Terapi penggantian hormon (dari pria ke wanita) adalah terapi penggantian hormon untuk transgender dan transeksual. Terapi ini merubah keseimbangan hormon seks dalam tubuh. Tujuannya adalah untuk menyebabkan perkembangan karakteristik seks sekunder dari jenis kelamin yang diinginkan.
Selain itu, risiko kejadian tromboemboli, infark miokardium, dan kanker payudara dan endometrium meningkat dengan penggunaan terapi estrogen. (Harvey & Champe, 2013).
HIV/AIDS
Retrovirus mengubah asam ribonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia. Target utama virus HIV adalah reseptor CD4+ yang terdapat di sel T penolong, serta pada makrofag dan sel dendritic folikel yang terdapat di sistem saraf dan jaringan limfoid.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang dahulu disebut virus limfotrofik sel T manusia tipe III (HTLV-III) atau virus limfadenopati adalah suatu retrovirus manusia sitopatik dari family lentivirus.
Anti RetroviralAntiretroviral (ARV) adalah obat yang menghambat replikasi Human Immunodeficiency Virus (HIV) (DepKes, 2006).
Non- Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI).
NNRTI dikenal juga sebagai analoga non nukleosida, yang termasuk didalamnya antara lain : nevirapine, efirenz (Stocrin). NNRTI mengikat langsung reverse transcriptase HIV-1, menyebabkan inhibisi alosterik aktivitas DNA Polimerase dependen-RNA dan –DNA.Tempat pengikatan NNRTI dekat, tetapi berbeda dari tempat pengikatan NRTI
Inhibitor protease (PI) mencegah pemrosesasn protein-protein virus menjadi konformasi fungsional, yang menghasilkan partikel-partikel virus yang imatur dan non-infeksiosa. Tidak seperti NRTI, PI tidak memerlukan pengaktifan intrasel.
Protease Inhibitor (PI).
METODOLOGI PENELITIANJenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei (Survey Research Method) yang bersifat analitik (analytical) dengan menggunakan Prospective Cross Sectional dimana hanya meneliti sebagian dari populasi transgender yang pernah menggunakan hormone kontrasepsi dan sedang dalam terapi HIV/AIDS untuk mengetahui hubungan antara hormone kontrasepsi yang telah digunakan sebelumnya dengan pengobatan HIV/AIDS yang sedang dijalani.
Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Ruang Carlo RS. St. Carolus
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh penderita HIV/AIDS yang menjalani pengobatan baik yang menjalani rawat inap maupun rawat jalan yang tercatat sedang dalam pengobatan mengunakan antiretrovirus.
Kriteria Inklusi : Penderita HIV/AIDS dengan stadium klinis 3 yang mendapatkan pengobatan mengunakan NNRTI dan atau PI, berusia diatas 20 tahun dan memiliki data CD4+. Pada penelitian ini sebagai kontrol digunakan penderita HIV/AIDS yang tidak pernah mengonsumsi hormone kontrasepsi.Kriteria Eksklusi : penderita HIV/AIDS anak, ibu hamil dan yang sudah tidak meminum obat antiretrovirus.
Rancangan penelitian berdasarkan teori
Kerangka Penelitian
Perizinan
Mengurus perizinan Direktur Rumah Sakit dan Ethical Approval
Daftar pustaka• Breet, K. M., Chong, Y., 2001. Hormone Replacement Therapy.
Hyattsvile : National Center and Health Statistic.• Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman nasional terapi
antiretroviral. Edisi kedua. Jakarta . • Katzung, B. G., Masters, S.B., Trevor, A. J., 2013. Farmakologi Dasar
dan Klinik. Edisi 12. Jakarta : EGC• Sastroasmoro, S., & Ismael, S. 2011. Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian Klinis. Edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto.• El-Ibiyari, S. Y., & Cocohoba, J. M. (2008). Effects of HIV
antiretrovirals on the pharmacokinetics of hormonal contraceptives. The European Journal of Contraception and Reproductive Health Care, 13 (2), 123-132.
• Mariam S, Radji M, Budi E. 2011. Perbandingan respon imunologi empat kombinasi antiretroviral berdasarkan kenaikan jumlah CD4. Jurnal Farmasi Indonesia.
• Norman, R. J., Flight, I. H., Resse, M. C., 2000. Oestrogen and Progesterone Hormone Replacement Therapy for peri-menopausal and post-menopausal women. Australia : University of Adelaide.