MIOMA UTERI
Rudi Kurniawan
Pembimbing: Dr. Aida Riyanti, Sp.OG
PENDAHULUAN Di Indonesia angka kejadian mioma
uteri ditemukan 2,39 % - 11,87 % dari semua penderita ginekologi
Sering ditemukan pada wanita usia reproduksi
Pada usia 35 - 45 tahun (40%)
DEFINISI Suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak
berkapsul, berasal dari otot polos dan jaringan ikat
ETIOLOGI Belum diketahui Diduga stimulasi hormon estrogen
FAKTOR RESIKO
Usia penderita
Hormon endogen
Riwayat Keluarga
Indeks Massa Tubuh
Makanan
Kehamilan
Kebiasaan merokok
KLASIFIKASI
Mioma submukosa
Mioma intramural
Mioma subserosa
KLASIFIKASI
PATOGENESIS
Teori Stimulasi
Teori Cell nest/Genitoblas
Teori Stimulasi
Stimulasi Estroen
Etiologi
proliferasi di uterus
Hiperplasia endometrium
Mioma Uteri
Teori Cellnest
sel-sel otot imatur
Pemberian estrogen
tumor fibromatosa
Mioma Uteri
DIAGNOSIS Gejala klinis Tergantung lokasi, arah pertumbuhan, jenis,
besar dan jumlah 20 – 50 % saja menimbulkan keluhan Hipermenoroe,
menometroragia,dismeneroe, nyeri perut bawah, nyeri pinggang, disuri, obstipasi
Infertilitas hanya dijumpai pada 2 – 10 % kasus
DIAGNOSIS Pemeriksaan fisik Pemeriksaan bimanual rutin Gangguan kontur uterus oleh satu atau
lebih massa yang licin Laboratorium Anemia polisitemia Ultrasonografi USG transvaginal untuk mioma kecil USG transabdominal untuk mioma
besar
DIAGNOSIS Histeroskopi MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) Sangat akurat menggambarkan
jumlah,ukuran dan lokasi Massa gelap berbatas tegas Dapat dibedakan dari miometrium
normal Dapat mendeteksi lesi sekecil 3 mm
TATALAKSANA Konservatif Mioma kecil Tanpa gejala Diawasi perkembangan tumornya Lakukan tindakan jika: Mioma > kehamilan 10 – 12 minggu Tumor berkembang cepat Torsi pada tangkai
TATALAKSANA Medika mentosa Terapi tambahan atau terapi pengganti
sementara Analog GnRH, progesteron, danazol,
gestrinon, tamoksifen, goserelin, anti prostaglandin, agen-agen lain (gossipol,amantadine)
TATALAKSANA Analog GnRH Pengurangan volume uterus rata-rata
67% Efek maksimal baru terlihat setelah 3
bulan Cara kerja menekan produksi estrogen
dari ovarium dengan sangat kuat
TATALAKSANA Keuntungan pemberian analog GnRH :1. Mengurangi volume uterus dan volume
mioma uteri 2. Mengurangi anemia akibat pendarahan 3. Mengurangi pendarahan pada saat operasi 4. Tidak diperlukan insisi yang luas pada
uterus saat pengangkatan mioma 5. Mempermudah tindakan histerektomi
vaginal 6. Mempermudah pengangkatan mioma
submukosa dengan histeroskopi
TATALAKSANA Progesteron Berinteraksi secara sinergis dengan
estrogen, tetapi mempunyai aksi antagonis
Tamoksifen Peningkatan kadar progesteron bila
diberikan berkelanjutan Anti Prostaglandin Efektif untuk menoragia yang diinduksi
oleh mioma uteri
TATALAKSANA Miomektomi Pada pasien yang masih ingin
mempertahankan fungsi reproduksi 30-50% masih dapat hamil Pengambilan sarang mioma saja Laparotomi, histeroskopi , laparoskopi
TATALAKSANA Histerektomi Pada pasien yang tidak menginginkan
anak lagi Dua tipe :1. Abdominal2. Vaginal
TATALAKSANA Kriteria histerektomi menurut
American College of Obstetricians Gynecologists (ACOG)
1)Terdapatnya 1 sampai 3 mioma asimptomatik atau yang dapat teraba dari luar dan dikeluhkan oleh pasien.
2)Perdarahan uterus yang banyak dan bergumpal-gumpal atau berulang selama lebih dari 8 hari dan anemia.
3)Rasa tidak nyaman di pelvis akibat meliputi nyeri hebat dan akut, rasa tertekan punggung bawah atau perut bagian bawah yang kronis dan penekanan pada vesika urinaria mengakibatkan frekuensi miksi yang sering.
TATALAKSANA Embolisasi Arteri Mengurangi suplai darah ke mioma
sehingga menyebabkan degenerasi
TATALAKSANA
KOMPLIKASI
Mioma uteri berdampak pada kehamilan dan persalinan:
1.Mengurangi kemungkinan wanita hamil, terutama pada mioma submukosum.
2.Kemungkinan abortus bertambah.
3.Kelainan letak janin.
4.Menghalangi lahirnya bayi, pada mioma yang letaknya di serviks.
5.Inersia uteri dan atonia uteri.
KOMPLIKASI Kehamilan dan persalinan
berdampak pada mioma uteri :1.Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat
hipertrofi dan edema
2.Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dan mudah terjadi gangguan sirkulasi di dalamnya, sehingga terjadi perdarahan dan nekrosis, terutama ditengah-tengah tumor. Perubahan ini menyebabkan nyeri abdomen.
3.Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami torsi akibat desakan uterus yang makin lama makin membesar. Torsi menyebabkan gejala akut abdomen
TERIMA KASIH