BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari banyak struktur yang menyusunnya. Dari struktur
yang terkecil sampai struktur yang terbesar. Struktur manusia tersebut dibedakan
menjadi 5 bagian, yaitu diantaranya sel, jaringan, organ, sistem organ, dan
organisme. Dari sistem organ tersebut memiliki banyak jenis sistem, salah satu
diantaranya yang terpenting adalah Sistem Saraf. Sistem saraf manusia adalah
suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan
satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol
interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya.
Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem
tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut, maka terjalin komunikasi antara
berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang
harmonis.
Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf.
Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf
tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem saraf ?
2. Bagaimana mekanisme gerak pada manusia ?
3. Apa saja macam-macam sel saraf ?
1
4. Apa saja susunan saraf pada manusia ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi yang diberikan oleh
Ibu Ni Made Wedri,B.Sc,A.Per.Pend.
2. Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Anatomi Fisiologi.
3. Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang sistem
saraf.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian dari sistem saraf.
2. Dapat lebih mengetahui bagian-bagian dari sistem saraf dan mekanisme
jalanya impuls.
3. Dapat mengetahui struktur saraf dan macam-macam dari sel saraf.
4. Dapat mengetahui susunan sistem saraf pada manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja
sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam
iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan
diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi,
iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem
saraf tepi). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan
sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam
bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta
memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
2.2 Struktur Saraf
Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan
neuron dan sel gilial.Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls
(rangsangan) dari panca indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari
otak akan dikirim menuju otot. Neuron adalah sel-sel system saraf khusus peka
3
rangsang yang menerima masukan sensorik atau aferen dari ujung-ujung saraf
perifer khusus atau dari organ reseptor sensorik dan menyalurkan masukan
motorik atau masukan eferen ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar yaitu organ-organ
efektor. Neuron tertentu disebut interneuron, hanya mempunyai fungsi menerima
dan mengirim data neural ke neuron-neuron lain. Interneuron disebut juga neuron
asosiasi sangat banyak terdapat pada substansia grisea, tempat antar hubungan
menyebabkan banyak fungsi integrative medulla spinalis. Sedangkan sel gilial
berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
A. Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut
neuron. Neuron adalah suatu sel syaraf dan merupakan unit anatomis dan
fungsional sistem syaraf. Neuron serupa dengan sel-sel lain dalam tubuh dalam
beberapa hal yaitu :
- Memiliki nucleus yang mengandung gen
- Mengandung organela seperti mitochondria
- Melakukan proses selular mendasar seperti, menghasilkan energi dan
mensintesis protein
Bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya yaitu
1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima
dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
4
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel
saraf (neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang
daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan
badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya
hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak
yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin
bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan
untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf.
Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu
nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan
ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah
sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus
akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter.
Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi
dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
5
Perbedaan neuron dengan sel-sel tubuh yang lain :
1. Memiliki perpanjangan atau penonjolan yang disebut akson dan dendrite,
yang saling berhubungan melalui proses kimia dan listrik.
2. Mengandung beberapa struktur khusus yang unik (misal, vesikel
neurotransmitter yang disebut kuanta dan celah fungsional antara sel
penghantar dan penerima yang disebut sinaps).
Menurut jumlah dan pola tonjolan badan sel, neuron diklasifikasikan :
1. Neuron unipolar
- Mempunyai satu tonjolan yang kemudian bercabang dua dekat dengan
badan sel.
- Satu cabang menuju ke perifer dan cabang yang lain menuju SSP.
- Contoh neuron unipolar adalah neuron sensorik saraf spinal.
2. Neuron bipolar
- Mempunyai dua tonjolan, satu akson dan satu dendrite. Contoh, sel
batang.
- Mempunyai dua tonjolan, satu akson dan satu dendrite. Contoh,
kerucut retina.
3. Neuron multipolar
- Mempunyai beberapa dendrite dan satu akson yang dapat bercabang-
cabang banyak sekali.
- Kebanyakan neuron SSP merupakan neuron multipolar.
6
- Contoh, neuron motorik yang berasal dari kornu ventral medulla
spinalis dengan aksonnya yang menjulur sampai ke otot rangka.
B. Neuroglia
Jaringan ini berfungsi untuk menyatukan jaringan saraf susunan saraf
pusat, neurolema kapsula, dan sel satelit pada susunan saraf perifer (tepi).Ada dua
jenis sel glia yaitu :
a. Sel Glia pada sistem saraf pusat
7
Astrocytus : selnya berbentuk bintang dengan banyak cabang-
cabang sitoplasma. Intinya besar bulat atau lonjong dan
nukleusnya tidak jelas. Sitoplasmanya mengandung ribosom,
kompleks golgi, lisosom, dan filament-filament sitoplasmik.
Oligodendrocytus : lebih kecil dari astrocytus dengan cabang sel
lebih pendek, jumlahnya lebih sedikit, mempunyai inti kecil dan
lonjong. Sitoplasma lebih dari astrocytus dengan ribosom bebas.
Oligodendrocytus berhubungan erat dengan perikorion dari neuron
oligodendrocytus dan melaksanakan fungsinya sama seperti sel
schwann dalam susunan saraf tepi.
Mikroglia : merupakan sel keci agak memanjang seperti duri yang
berasal dari mesoderm. Mikroglia terletak dalam substansi grisea
dan substansi alba dekat pembuluh darah.
Ependim : keseluruhan sistem saraf pusat berkembang sebagai
suatu silinder kosong (tubaneuralis). Rongga ini tetap ada pada
orang dewasa sebagai ventrikel otak dan kanalis medulla spinalis.
Rongga ini dilapisi oleh ependim yang tetap mempertahankan
sifat-sifat epitel pada permulaan kehidupan embrio.
b. Sel Glia pada sistem saraf tepi
Sel Schwan : merupakan pembungkus semua serat saraf dari
susunan saraf perifer. Sel Schwann memperlihatkan inti yang
heterokromatik, biasanya gepeng, dan terdapat ditengah sel,
mitokondria, mikrotubul, mikrofilament, sedikit retikulum
8
endoplasma, dan aparat golgi. Serabut-serabutnya tidak bermyelin,
serat-serat saraf terletak sendiri-sendiri atau berkelompok dalam
lipatan yang memanjang pada sel.
C. Macam – macam Sel Saraf
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit
dan ujung akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya.
Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:
1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima
rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls
(rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol
membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa
impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel
saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan
sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk
menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke
sel saraf motorik.
D. Mekanisme Gerak pada Manusia
Rangsangan (impuls) yang mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor
untuk diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan
(respon) ke organ efektor. Respon ini biasanya berbentuk gerakan. Proses
perambatan impuls ini meliputi cara merambat melalui sel saraf dan sinapsis.
9
Rambatan impuls melalui serabut saraf terjadi dalam bentuk pulsa elektrik. Alur
impuls yang terjadi yaitu:
Impuls – dendrit – badan sel saraf – neurit – keluar melewati sinapsis
Gerak Biasa
Urutan impuls pada gerak biasa berbeda dengan pada gerak refleks. Urutan
jalannya impuls pada gerak biasa yaitu:
Stimulus pada organ reseptor – sel saraf sensorik – otak – sel saraf motorik –
respon pada organ efektor
Gerak Refleks
Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol
dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak
disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh gerak refleks
seperti mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika tertusuk
duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin serta
batuk.Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu:
Stimulus pada organ reseptor – sel saraf sensorik – sel penghubung (asosiasi)
pada sumsum tulang belakang – sel saraf motorik – respon pada organ efektor.
Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya gerakan
dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu refleks otak
dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi apabila saraf
10
penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak mengedip atau
mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke mata. Refleks sumsum
tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum
tulang belakang seperti refleks pada lutut.
Ciri gerak refleks yaitu:
1. Dapat diramalkan jika rangsangannya sama
2. Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut
3. Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu
4. Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls
5. Spontan, tidak dipelajarai dulu
6. Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan
7. Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan
Macam refleks: refleks spinal (pada sumsum tulang belakang), refleks
medulla (pada sumsum lanjutan), refleks cerebellar (melibatkan otak kecil),
refleks superfisial (melibatkan kulit dan lain-lain), refleks miotatik (pada otot
lurik), serta refleks visceral (berhubungan dengan dilatasi pupil dan denyut
jantung).
E. Susunan Sistem Saraf Pada Manusia
11
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf
otonom.
Sistem Saraf Pusat
a. Otak
Otak dilapisi oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput
meninges terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan durameter, lapusan araknoid,
dan lapisan piameter.
Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari
otak dan bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung
dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk melindungi jaringan-
jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis.
Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan
terdiri dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam
lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan
yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk
melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.
Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari
otak dan melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki
pembuluh darah. Berfungsi untuk melindungi otak secara
langsung.
12
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat
pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga
tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak
adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.
Otak dibagi menjadi beberapa bagian, di antaranya adalah cerebrum,
mesenchepalon, dienchephalaon, dan cerebellum. Penjelasan dari masing
masing bagian yaitu :
Cerebrum
Cerebrum merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar
dari otak kita yaitu 7/8 dari otak. Cerebrum mempunyai 2 bagian
belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi
mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar
belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh
bagian kiri. Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak
mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna
putih yang bayak mengandung dendrit dan neurit. Bagian kortex
dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan
impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi
mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area
asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori, kecedasan,
nalar/logika, kemauan.
Cerebrum mempunyai 4 macam lobus yaitu :
13
(a) Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera
peraba.
(b) Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
(c) Lobus oxsipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.
(d) Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan,
memori, kemauan, nalar, sikap.
b. Mesencephalon
Mesencephalon merupakan bagian otak yang terletak di depan
cerebellum dan jembatan varol. Mesencephalon berfungsi sebagai pusat
pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata dan
pendengaran.
c. Diencephalaon
Diencephalaon merupakan bagian otak yang terletak di bagian atas dari
batang otak dan di depan mesencephalon. Diencephalaon terdiri dari
talamus yang berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls yang
sampai di otak dan medulla spinalis. Bagian yang kedua adalah
hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh,
selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar, sexualitas,
watak, dan emosi.
d. Cerebellum
14
Cerebellum merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang
otak besar, berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang
disadari dan keseimbangan tubuh serta posisi tubuh. Cerebellum
memiliki 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan
belahan cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan
varoli yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari otot-otot
belahan kiri dan kanan.
e. Medulla oblongata
Medulla oblongata disebut juga dengan sumsum lanjutan atau
penghubung atau batang otak. Terletak langsung setelah otak dan
menghubungkana dengan medulla spinalis, di depan cerebellum.
Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna
putih dan bagian medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna
kelabu. Medulla oblongata berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme
respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh darah,
tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk, bersin,
sendawa.
f. Medulla spinalis
Medulla spinalis disebut dengan sumsum tulang belakang dan terletak
di dalam ruas-ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampaia
dengan tulang pinggang yang kedua. Medulla spinalis berfungsi
sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke
otak dan dari otak ke organ tubuh
15
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian
tubuh dengan sistem saraf pusat.
a. Sistem saraf sadar/somatik
Sistem saraf sadar/somatik merupakan sistem saraf yang kerjanya
berlangsung secara sadar/diperintah oleh otak. Bedakan menjadi dua
yaitu:
Sistem Saraf Pada Otak
Sistem saraf pada otak merupakan sistem saraf yang berpusat pada
otak dan dibedakan menjadi 12 pasang saraf, seperti tercantum
pada tabel berikut:
16
Sistem Saraf Sumsum Spinalis
Sistem saraf sumsum spinalas merupakan sistem saraf yang
berpusat pada medula spinali (sumsum tulang belakang) yang
berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula spinalis.
31 pasang saraf medula spinalis, seperti tercantum berikut:
1. 7 pasang medula spinalis daerah Servix menuju Kulit kepala,
leher dan otot tangan
2. 12 pasang medula spinalis daerah Punggung menuju Organ-
organ dalam
3. 5 pasang medula spinalis daerah Lumbal/pinggang menuju
Paha
17
4. 5 pasang medula spinalis daerah Sakral/kelangkang menuju
Otot betis, kaki dan jari kaki
5. 1 pasang medula spinalis daerah Koksigeal menuju Sekitar
tulang ekor
b. Sistem Saraf Tidak Sadar
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak
disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan
organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan
jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Struktur dari sel saraf terdiri atas badan sel, dendrit dan neurit.
2. Akson terdiri atas neurofibril, sel mielin, sel schwan dan nodus renvier.
3. Sel saraf dibedakan menjadi 3, yaitu saraf sensorik, motorik dan asosiasi.
4. Mekanisme jalannya rangsangan yaitu melalui sel saraf dan sinapsis.
5. Sistem sel saraf terdiri atas saraf pusat dan saraf tepi.
6. Saraf pusat tersusun dari otak dan sumsum tulang belakang.
7. Saraf tepi terdiri dari saraf sadar dan tak sadar.
8. Saraf tak sadar terdiri atas saraf simpatik dan parasimpatik.
3.2 Saran
Sistem saraf adalah anugerah dari Pencipta Yang Maha Kuasa, oleh karena
itu kita patut bersyukur karena telah diberikan kenikmatan atas lancarnya fungsi
sistem saraf pada tubuh kita.
Dan oleh karena itu juga, kita dituntut untuk selalu menjaga kesehatan
tubuh kita. Memakan-makanan yang bergizi, bernutrisi serta halal demi lancarnya
fungsi organ kita termasuk sistem saraf ini.
19
Daftar Pustaka
1. http://systembiosaraf.wordpress.com/2010/04/11/susunan-sistem-saraf/
2. https://www.google.com/search?
q=susunan+sistem+saraf+manusia&oq=susunan+sistem+saraf+manusia&
aqs=chrome..69i57j0l5.9884j0&sourceid=chrome&espvd=210&es_sm=93
&ie=UTF-8
3. https://www.google.com/#q=mekanisme+jalannya+impuls
4. http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/04/sistem-saraf-pada-
manusia.html
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf
20