Pemanfaatan permainan tradisional angklik sebagai sumber belajar
bidang pengembangan matematika pada usia dini
Bermain dapat diartikan sebagai melakukan kegiatan permainan. Permainan itu
sendiri dapat dilakukan oleh individu maupun kelompok, dan dapat dilakukan oleh
laki – laki maupun perempuan. Permainan ini bias berupa permainan tradisional dan
permainan modern. Khusus permainan tradisional ini di Indonesia banyak sekali
jenisnya. Permainan – permainan tradisional masih dapat dijumpai di daerah –
daerah pinggiran kota, di daerah pedesaan, sedangkan untuk anak – anak kota
permainan ini mulaitidak dikenal. Salah satu factor penyebabnya adalah arus
informasi yang cepat dan canggih dari suatu dampak globalisasi.
Soekiman (1984) dalam Ariani, dkk menyatakan dalam penelitiannya bahwa
disamping dampak globalisasi, hilangnya permainan tradisional ini juga disebabkan
oleh beberapa factor historis, factor kebijaksanaan dalam pendidikan formal, juga
oleh factor hilangnya prasarana serta terdesaknya dengan adanya berbagai
permainan impor yang lebih modern.
Permainan tradisional merupakan permainan yang diwariskan secara turun
menurun dan banyak mengandung nilai – nilai budaya yang tinggi yang seharusnya
dimiliki oleh anak sejak usia dini sebagai penerus budaya. Di samping memiliki nilai
budaya yang tinggi, permainan tradisional ini juga memiliki nilai edukatif dan juga
….
Beberapa permainan tradisional anak yang bersifat matematis beserta konsep
matematika yang terkandung di dalamnya yaitu,b
1. Permainan bekelan untuk : penjumlahan, pengurangan, pembagian dan
perkalian
2. Permainan layangan untuk : bentuk – bentuk bangun geometri, sifat sifat dari
bangun geometri
3. Permainan pasaran untuk : menghitung, permainan uang, penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian
Permainan yang mengenalkan bidang pengembangan matematika ini dapat
dilakukan melalui permainan tradisional yang telah dikenal anak, diantaranya:
permainan tradisonala angklik.
Permainan tradisional angklik juga dapat digunakan sebagai sumber belajar, karena
permainan ini masih banyak dikenal dan dimainkan oleh anak – anak, dikarenakan
permainan ini mudah dilakukan oleh anak – anak dan tidak berbahaya serta tidak
membutuhkan tempat yang luas. Permainan ini juga bias dilakukan baikuntuk laki –
laki maupun perempuan ataupun dilakukan campuran.
Permainan angklik membutuhkan kapur tulis untuk menggambar / memberi garis
pada arena permainan dan juga memerlukan pecahan genteng yang juga sangat
dibutuhkan untuk proses bermain untuk melakukan permainan ini.
Konsep matematika yang diperoleh dari permainan angklik:
1. Konsep bilangan/angka (penjumlahan dan pengurangan)
2. Konsep geometri
3. Konsep estimasi(memperkirakan)
4. Konsep ukuran
Persiapan permainan
1. Membuat bagan arena permainan tradisional angklik
2. Gunakan kapur putih atau berwarna untuk menggambar arena permainan
tradisional angklik
3. Gunakan pecahan gentingatau gaco sebagai alat bermain
4. Permaiana angklik dapat dimainkan oleh anak laki – laki maupun perempuan
5. Permainan angklik dapat dilakukan sedikitnya 2 orang dan sebanyak-
banyaknya oleh 6-10 orang.
Proses permainan
1. Permainan dimulai dengan melakukan suit (untuk 2 orang pemain) atau
gambreng
2. Pemain pertama melemparkan genting atau gaco dilemparkan pada kotak
nomor 1
3. Pemain pertama menginjak kotak nomer 2,3,4dan seterusnya dengan cara
engkle (menggantungkan salah satu kakinya).
4. Pada kotak nomor 4, 5 dan nomor 7, 8 pemain berada dalam posisi obrog
yaitu kedua kakinya menginjak tanah.
5. Setelah sampai di angka 7, 8 pemain memutar tubuhnya dan kembali ke
kotak nomor 2 dengan cara yang sama.
6. Pemain mengambil gaco pada kotak nomor 1 dan melompati kotak no 1
kembali ke posisi awal.
7. Pemain akan diganti dengan pemain lain apabila gaco yang dilemparkan
keluar dari kotak atau menyentuh garis, atau kaki pemain menginjak garis.
8. Pemain yang dapat menyelesaikan permainan pertama kali akan
mendapatkan bintang dan menggambarkan bintang tersebut pada kotak
nomor 1 yang kemudian menjadi “rumahnya”. Rumah tersebut hanya boleh
diinjak oleh pemiliknya sedangkan yang lain tidak boleh menginjak dan harus
melompati rumah tersebut.
9. Demikian seterusnya permainan ini dilakukan sampai semua pemain sudah
menyelesaikan permainannya.