PENGARUH AKSESIBILITAS, KUALITAS PELAYANAN, DAYA
TARIK WISATA, DAN HARGA TIKET MASUK TERHADAP
MINAT KUNJUNG KEMBALI WISATAWAN KE OBJEK
WISATA ALAM KALIBIRU DI KABUPATEN KULON PROGO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Christina Rita Haryanti
NIM : 161324001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH AKSESIBILITAS, KUALITAS PELAYANAN, DAYA
TARIK WISATA, DAN HARGA TIKET MASUK TERHADAP
MINAT KUNJUNG KEMBALI WISATAWAN KE OBJEK
WISATA ALAM KALIBIRU DI KABUPATEN KULON PROGO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Christina Rita Haryanti
NIM : 161324001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur daya persembahkan skripsi ini:
1. Untuk Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingi dan memberikan jalan
menuju keselamatan sehingga aku sampai pada titik ini, tak henti aku
bersyukur atas penyertaan-Mu dalam hidupku.
2. Untuk keluarga saya, Bapak Agustinus Nuryadi, Ibu Florentina Sri Hartini,
dan Adekku Vinsensius Yogi Aryanto yang selalu mendoakan dan
mendukung aku dalam segala situasi, aku mempersembahkan karya kecilku
ini untuk kalian, semoga dapat membawa kebahagiaan karena aku sudah
melewati masa studi yang selanjutnya menjadi bekal berharga untuk hidupku.
3. Untuk mas Yudha Agung Subekti yang selalu mendukung dan menjadi tempat
berkeluh kesah, membuat aku semangat kembali untuk segera menyelesaikan
tanggung jawab yang sudah aku ambil.
4. Untuk sahabatku dari awal perkuliahan, Nikita Uta Damayanti, Odilia Anissa
Berliana, dan Seno Ajie Phion Kurniawan yang menyediakan waktu saat aku
sedang berkeluh kesah dan memberi bantuan saat aku membutuhkan, terima
kasih sudah menjadi temanku.
5. Untuk semua teman dan dosen di Prodi Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Ekonomi yang selama perkuliahan memberikan pengetahuan,
kebahagiaan, dan kesan-kesan terbaik, aku sangat bersyukur bisa kenal orang-
orang hebat.
6. Semua keluarga besar, teman dan orang yang berada di sekelilingku yang
sudah selalu memberikan dukungan dan doa, kalian semua luar biasa.
“ Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku:
Universitas Sanata Dharma tercinta”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“ Jangan berkecil hati dengan perkataan orang yang merendahkan, tetapi buktikan
bahwa kamu tidak bisa direndahkan, yaitu dengan prestasi yang diperoleh”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH AKSESIBILITAS, KUALITAS PELAYANAN, DAYA TARIK
WISATA, DAN HARGA TIKET MASUK TERHADAP MINAT KUNJUNG
KEMBALI WISATAWAN KE OBJEK WISATA ALAM KALIBIRU DI
KABUPATEN KULON PROGO
Christina Rita Haryanti
Universitas Sanata Dharma
2020
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh aksesibilitas,
kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru di Kabupaten Kulon Progo.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Penelitian ini dilakukan pada bulan
April-Mei 2020 dengan sampel sebanyak 100 responden yang sudah pernah
berkunjung ke Objek Wisata Alam Kalibiru. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner dengan bantuan Google Forms. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan regresi linier berganda.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) aksesibilitas tidak memiliki
pengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam
Kalibiru; (2) kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru; (3) daya tarik wisata tidak memiliki
pengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam
Kalibiru; (4) harga tiket masuk memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru; dan (5) aksesibilitas, kualitas pelayanan,
daya tarik wisata, dan harga tiket masuk secara stimulan berpengaruh terhadap minat
kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Kata kunci: aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, harga tiket masuk,
dan minat kunjung kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF ACCESSIBILITY, SERVICE QUALITY, ATTRACTION, AND
PRICE OF ADMISSION ON THE TOURIST REVISIT INTENTION TO
KALIBIRU NATURE TOURISM OBJECT IN KULON PROGO REGENCY
Christina Rita Haryanti
Sanata Dharma University
2020
This research aims to examine and analyze the effect of accessibility, service
quality, tourist attraction, and price of admisson on the tourist revisit intention to
Kalibiru nature tourism object in Kulon Progo Regency. This research is an
explanatory research. This research was conducted in April-May 2020 with a sample
of 100 respondents who had visited Kalibiru nature tourism object. The research
sampling technique was purposive sampling. The data collection technique was a
questionnaire using Google Forms. The data analysis technique was a multiple linier
regression.
The results of data analysis showed that: (1) the accessibility did not have effect
on the tourist revisit intention to Kalibiru nature tourism object; (2) the service
quality had effect on the tourist revisit intention to Kalibiru nature tourism object; (3)
the tourist attraction did not have effect on the tourist revisit intention to Kalibiru
nature tourism object; (4) the price of admission had effect on the tourist revisit
intention to Kalibiru nature tourism object; and (5) the accessibility, service quality,
tourist attraction, and price of admission stimultaneously influenced the tourist
revisit intention to Kalibiru nature tourism object.
Keywords: accessibility, service quality, tourist attraction, price of admisson, and
tourist revisit intention
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO........................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
PERNYATAAN PEERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pariwisata sebagai Salah Satu Sub Sektor yang Mendukung
Perekonomian Suatu Negara ................................................................ 11
1. Pengertian Pariwisata ........................................................................ 11
2. Pengertian Wisatawan ....................................................................... 12
3. Jenis-Jenis Pariwisata ........................................................................ 12
4. Bentuk-Bentuk Pariwisata ................................................................. 14
5. Dampak Pariwisata terhadap Perekonomian ...................................... 15
B. Perkembangan Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta
pada Umumnya dan Kabupaten Kulon Progo pada Khususnya ............. 18
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjung Kembali
ke Suatu Objek Wisata ......................................................................... 23
1. Aksesibilitas ...................................................................................... 25
2. Kualitas Pelayanan ............................................................................ 26
3. Daya Tarik Wisata ............................................................................. 28
4. Harga Tiket Masuk ............................................................................ 29
D. Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 31
E. Kerangka Berfikir dan Hipotesis .......................................................... 32
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 36
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................. 36
E. Operasional Variabel ........................................................................... 37
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
G. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................ 40
1. Uji Validitas ...................................................................................... 40
2. Uji Reliabilitas .................................................................................. 42
H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 42
1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 42
2. Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 43
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Kalibiru ................................................................................... 46
B. Pesona Objek Wisata Alam Kalibiru .................................................... 49
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 58
B. Analisis Data ....................................................................................... 59
1. Hasil Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 59
2. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................... 62
3. Pengujian Hipotesis dan Analisis Variabel ......................................... 65
4. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................... 76
B. Saran ................................................................................................... 77
C. Keterbatasan ........................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Data Administratif Daerah Istimewa Yogyakarta ........................... 19
Tabel 2.2 Pergerakan Kunjungan Wisatawan di Kabupaten/Kota DIY .......... 20
Tabel 3.1 Indikator Variabel Aksesibilitas ..................................................... 44
Tabel 3.2 Indikator Variabel Kualitas Pelayanan ........................................... 45
Tabel 3.3 Indikator Variabel Daya Tarik Wisata ........................................... 45
Tabel 3.4 Indikator Variabel Harga Tiket Masuk ........................................... 46
Tabel 3.5 Indikator Variabel Minat Kunjung Kembali ................................... 46
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen ........................................................ 48
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................... 49
Tabel 4.1 Jumlah Pengunjung Desa Wisata Kalibiru Tahun 2018 .................. 63
Tabel 5.1 Deskripsi Responden berdasarkan Kunjungan .............................. 65
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 66
Tabel 5.3 Hasil Uji Linieritas Aksesibilitas
terhadap Minat Kunjung Kembali .................................................. 67
Tabel 5.4 Hasil Uji Linieritas Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Kunjung Kembali .................................................. 68
Tabel 5.5 Hasil Uji Linieritas Daya Tarik Wisata
terhadap Minat Kunjung Kembali .................................................. 68
Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas Harga Tiket Masuk
terhadap Minat Kunjung Kembali .................................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 5.7 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................. 70
Tabel 5.8 Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................................... 71
Tabel 5.9 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................... 72
Table 5.10 Hasil Uji F ................................................................................... 75
Tabel 5.11 Hasil Uji Determinasi .................................................................. 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kurva Permintaan dan Penawaran .............................................. 33
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian ............................................... 41
Gambar 4.1 Papan Pendirian Objek Wisata Alam Kalibiru ............................ 55
Gambar 4.2 Keindahan Objek Wisata Alam Kalibiru .................................... 56
Gambar 4.3 Rute Sermo Menuju Objek Wisata Alam Kalibiru ...................... 56
Gambar 4.4 Rute Clereng Menuju Objek Wisata Alam Kalibiru.................... 57
Gambar 4.5 Loket Pembayaran Tiket Masuk Kalibiru ................................... 58
Gambar 4.6 Skema Objek Wisata Alam Kalibiru .......................................... 59
Gambar 4.7 Papan Informasi Objek Wisata Kalibiru ..................................... 59
Gambar 4.8 Lahan Parkir di Objek Wisata Kalibiru ...................................... 60
Gambar 4.9 Area Kuliner di Objek Wisata Kalibiru ...................................... 61
Gambar 4.10 Salah Satu Penginapan di Objek Wisata Alam Kalibiru ............ 61
Gambar 4.11 Spot Gardu Pandang Kalibiru ................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I Kuisioner Penelitian ..................................................................... 91
Lampiran II Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 98
Lampiran III Data Mentah Penelitian .............................................................. 99
Lampiran IV Hasil Pengujian Instrumen .......................................................... 115
Lampiran V Uji Pengujian Prasyarat ............................................................... 110
Lampiran VI Uji Pengujian Asumsi Klasik ...................................................... 118
Lampiran VII Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, sektor pariwisata mendapat sorotan dari berbagai pihak,
peminat pariwisata tidak hanya dari masyarakat dalam negeri tetapi juga banyak
masyarakat luar negeri yang ingin melakukan perjalanan pariwisata. Maka dari itu,
dampak dari sektor pariwisata sudah dapat menghasilkan peningkatan pendapatan
negara. Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 memperkirakan target pendapatan
devisa Negara Indonesia dari sektor pariwisata sebesar US$ 20 miliar tetapi ternyata
pada tahun 2018 devisa Negara Indonesia sudah sebesar US$19,29 miliar, artinya
pada tahun 2018 devisa dari sektor pariwisata sudah mendekati target dari tahun
2019 hanya perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Sektor pariwisata dalam
menyumbang pendapatan PDB (Produk Domestik Bruto) dari hasil kunjungan
wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara dan investasi juga mengalami
peningkatan dari 4,50% pada tahun 2018 ke tahun 2019 yang mencapai 4,80%.
Peningkatan sektor pariwisata yang semakin baik ini disebabkan karena tingginya
rasa antusiasme dari pelaku industri pariwisata selama 4-5 tahun terakhir
(https://m.detik.com).
I Gusti Bagus Rai Utama (2017:9) memandang bahwa sektor pariwisata memiliki
arti penting dalam perekonomian karena dapat memberikan kesempatan kerja
sehingga dapat mengurangi angka pengangguran, selain itu juga dapat membantu
dalam pemasukan dari retribusi daerah, pajak, serta pendapatan nasional juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengalami peningkatan, sektor pariwisata tentu juga akan membantu
mempertahankan posisi neraca pembayaran dan DTW (Daerah Tujuan Wisata) juga
akan mendapatkan dampak yang beragam.
Dalam Sektor Pariwisata, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk dalam
pilihan destinasi yang dapat memikat hati wisatawan. Terkenal sebagai kota wisata
budaya, Yogyakarta terus mengembangkan wilayah menjadi kota wisata.
Keanekaragaman potensi yang dimiliki Yogyakarta dapat mengundang wisatawan
untuk menikmati berbagai objek wisata yang bersebar di 1 kota dan 4 kabupaten dari
pesona wisata alam, wisata budaya, wisata religi, dan masih banyak lagi.
Menurut Data Statistika Kepariwisataan Tahun 2018 di dalamnya tercatat data
pertumbuhan kunjungan wisatawan ke DIY tahun 2014-2018 menunjukkan adanya
kenaikan jumlah pengunjung disetiap tahunnya, jumlah yang semakin meningkat ini
terlihat dari tahun 2014 hingga tahun 2017 dengan rincian sebagai berikut: tahun
2014 jumlah kunjungan sebesar 3.346.180 wisatawan, meningkat menjadi 4.122.205
wisatawan di tahun 2015, di tahun 2016 meningkat kembali mencapai angka
4.549.574 wisatawan dan semakin meningkat di tahun 2017 yang mencapai
5.229.298 wisatawan. Kenaikan dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan
wisatawan nusantara ini terlihat sangat signifikan setiap tahunnya, semoga di tahun-
tahun berikutnya terus mengalami peningkatan agar dapat memajukan
perekonomian.
Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan semboyan pariwisata “The Jewel of Java” yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memiliki arti permata di Pulau Jawa, dengan menawarkan keanekaragaman potensi
wisata, sumber daya alam, seni budaya hingga kawasan ekonomi industri yang
diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi sebuah “Permata” bagi
dunia investasi kelak.
Destinasi wisata yang sudah terkenal oleh masyarakat Kabupaten Kulon Progo
adalah Wisata Alam Kalibiru atau sering disebut Desa Wisata Kalibiru. Berada di
sebuah hutan yang dikelola oleh masyakarat serta dipergunakan untuk menjadi
destinasi berwisata Objek Wisata Alam Kalibiru terkenal dengan keindahan
pemandangan hamparan hijau Bukit Menoreh dan air yang ada di Objek Wisata
Bendungan Waduk Sermo. Berlokasi di lereng perbukitan Menoreh di Dusun
Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ketinggian kurang lebih 450 meter dari
permukaan laut menjadikan objek wisata ini banyak diminati oleh wisatawan yang
ingin melihat keindahan alam dari ketinggian. Wisatawan yang datang tidak hanya
sekali saja bahkan sudah ada yang pernah berkunjung kemudian melakukan
kunjungan kembali.
I Gusti Bagus Rai Utama (2017:6) menyatakan bahwa peningkatan wisatawan
yang mendapatkan kepuasan saat berkunjung ke suatu objek kelak akan mengalami
peningkatan lagi dari waktu ke waktu, hal ini dapat disebut juga dengan sebuah
keberhasilan dari objek tersebut. Som dan Badarneh dalam (Utama, 2017:6)
mengemukakan bahwa “Wisatawan yang puas akan cenderung loyal untuk
mengulang liburannya di masa yang akan datang, dan memungkinkan jika mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
merekomendasikan kepada teman dan kerabatnya untuk berlibur ke tempat yang
sama”. Selain itu menurut Ababneh dalam (Wiratini, 2018:280) mengemukakan
bahwa minat kunjung kembali wisatawan dapat diperoleh dari kepuasan yang
dirasakan oleh wisatawan sebagai dampak dari pengaruh aksesibilitas, kualitas
pelayanan dan daya tarik wisata. Faktor lain yang penting adalah harga tiket masuk,
karena pasti saat memasuki objek wisata akan membeli tiket masuk, jadi harga tiket
masuk menjadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung kembali. “Harga
merupakan nilai barang yang dinyatakan dalam uang” (Gilarso,2004:26). Ketika
suatu objek wisata menawarkan harga tiket masuk yang sesuai dengan pesona dari
objek wisata tersebut tentu tingkat kepuasan dari wisatawan diharapkan dapat mudah
dicapai pengelola, sehingga suatu saat akan menjadi salah satu pertimbangan untuk
melakukan kunjungan kembali.
Akses perjalanan menuju Objek Wisata Alam Kalibiru ini memiliki dua alternatif
rute, dengan jarak yang ditempuh dari pusat Kota Yogyakarta sekitar 40 kilometer
dan waktu yang diperlukan untuk sampai di lokasi objek wisata kurang lebih
perjalanan selama 2 jam. Objek Wisata Alam Kalibiru dinilai rawan dan perlu
pengawasan ketat oleh Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta karena
memiliki jalur perjalanan ekstrem yang harus melewati jalan yang menanjak karena
berada di dataran tinggi dan jalur yang terlalu sempit dan berliku untuk akses
kendaraan roda empat sehingga sangat rawan kecelakaan sehingga mengharuskan
pengunjung untuk berhati-hati dalam berkendara dan sebaiknya melakukan
pengecekan kendaraan yang akan digunakan terlebih dahulu. Dinas Perhubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Daerah Istimewa Yogyakarta juga mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan
mengecek kelayakan dari mobil jeep sebagai kendaraan perantara untuk sampai di
Objek Wisata Alam Kalibiru (https:/jogjainside.com).
Kalibiru sebagai objek wisata yang berada di dataran tinggi tentunya
mengandalkan pemandangan dan keindahan alam untuk memikat hati wisatawan.
Daya tarik yang ditawarkan oleh Objek Wisata Alam Kalibiru ini merupakan
pemandangan hamparan air berwarna biru dari Bendungan Waduk Sermo dan
kemegahan hamparan Bukit Menoreh yang asri dan hijau sehingga dapat
memanjakan mata para wisatawan yang berkunjung. Agar dapat menikmati
pemandangan lebih ideal dan untuk mengabadikan moment bersama, disediakan
beberapa gardu pandang pada sudut lokasi yang di kenakan biaya jika berfoto di
spot-spot gardu pandang tersebut. Aktivitas menarik yang tidak kalah seru dan
memacu adrenaline juga di sediakan, yaitu wahana permainan outbound
(https://dinpar.kulonprogokab.go.id). Di sisi lain, pengelola bekerja sama dengan
pemerintah, dengan dana dari pemerintah dan dana swadaya yang ada, masyarakat
setempat membangun sejumlah sarana prasarana untuk mengembangkan objek
wisata dengan pengadaan fasilitas umum dan fasilitas akomodasi penginapan, serta
jasa pengantaran wisatawan ke lokasi Objek Wisata Alam Kalibiru. Di sisi lain
kemunculan objek-objek wisata alam lainnya di wilayah perbukitan Menoreh
ternyata berimbas terhadap penurunan kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi
wisata yang sudah berkembang terlebih dahulu seperti Objek Wisata Alam Kalibiru
(https://kulonprogo.sorot.co).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Kualitas pelayanan Objek Wisata Alam Kalibiru dapat terlihat dari sikap tanggap
para warga masyarakat dan pihak pengelola saat ada para wisatawan yang bertanya
tentang lokasi spot foto yang disediakan, karena walaupun sudah diberikan denah
objek wisata, para wisatawan masih ada beberapa yang kebingungan. Pihak
pengelola juga memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan dengan
memasangkan beberapa alat pengaman saat menggunakan spot-spot yang sudah
tersedia, serta didampingi dan diberikan arahan oleh pihak pengelola. Namun,
dikutip dari berita Liputan 6, termuat bahwa terjadi antrian panjang saat musim libur
jika ingin berfoto di beberapa spot foto, antrian panjang bisa sampai berjam-jam
terjadi jika sudah diatas jam 12 siang, jadi alternatif agar tidak terlalu lama antri bisa
datang dari pagi untuk dapat menikmati keindahan alam melalui spot foto yang
disediakan (https://m.liputan6.com).
Selain itu, harga tiket masuk juga menjadi faktor yang penting karena wisatawan
untuk memasuki objek wisata, karena pasti saat memasuki objek wisata akan
membeli tiket masuk, jadi harga masuk menjadi pertimbangan wisatawan untuk
berkunjung kembali. “Harga merupakan nilai barang yang dinyatakan dalam
uang”(Gilarso, 2004: 26). Ketika suatu objek wisata menawarkan harga tiket masuk
yang sesuai dengan pesona dari objek wisata tersebut tentu tingkat kepuasan dari
wisatawan diharapkan dapat mudah dicapai pengelola, sehingga suatu saat akan
menjadi salah satu pertimbangan untuk berkunjung kembali.
Harga tiket masuk Objek Wisata Alam Kalibiru ini, para pengunjung dikenai
biaya sebesar Rp10.000 per orang. Dan untuk harga tiket masuk setiap spot yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
rata-rata dikenai biaya sebesar Rp15.000. setelah itu jika di spot yang disediakan,
para pengunjung mengambil foto dengan menggunakan jasa fotografer atau juru foto
maka saat menginginkan hasil fotonya dikenai biaya sebesar Rp5.000 per foto. Di
objek wisata ini dikenai tarif ganda karena pada saat masuk objek wisata sudah
membayar dan masuk ke setiap spot foto juga harus membayar kembali..
Walaupun sudah dikunjungi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara
tetapi objek wisata ini masih mengalami permasalahan yang hampir sama dengan
destinasi lainnya. Karena Objek Wisata Alam Kalibiru jauh dari pusat kota dan
memiliki jalur ekstrem menanjak dan jalan masih sempit, pelayanan yang masih
kurang memuaskan karena harus antri kalau ingin berfoto di spot foto, spot yang
ditawarkan untuk menikmati keindahan alam sudah banyak juga ditiru oleh objek
wisata lain, harga tiket masuk yang harus dibayarkan untuk menikmati Objek Wisata
Alam Kalibiru dengan spot yang disediakan lumayan banyak, maka akan ada
kecenderungan pada wisatawan untuk berfikir kembali jika ingin berkunjung ulang
ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Menurut data yang diperoleh dari Kantor Pengelola Objek Wisata Alam Kalibiru
tercatat bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung dari tahun 2015 sebesar 309.541
wisatawan, pada tahun 2016 sebesar 443.070 wisatawan, dan pada tahun berikutnya
mengalami penurunan yaitu pada tahun 2017 jumlah pengunjung kalibiru sebesar
355.498 wisatawan, tidak hanya tahun 2017 yang mengalami penurunan tetapi
penurunan jumlah wisatawan terjadi lagi pada tahun 2018 yang cukup drastis yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
jumlah pengunjung sebesar 22.565 wisatawan. Dari data tersebut terlihat karena
jumlah pengunjung setiap tahun mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan
Oleh karena permasalahan yang dialami oleh Objek Wisata Alam Kalibiru diatas,
maka muncul ketertarikan dari peneliti untuk melakukan sebuah penelitian tentang
“Pengaruh Aksesibilitas, Kualitas Pelayanan, Daya Tarik Wisata, dan Harga Tiket
Masuk terhadap Minat Kunjung Kembali Wisatawan ke Objek Wisata Alam
Kalibiru”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh aksesibilitas terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke
Objek Wisata Alam Kalibiru?
2. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru?
3. Bagaimana pengaruh daya tarik wisata terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru?
4. Bagaimana pengaruh harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru?
5. Bagaimana pengaruh aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan
harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata
Alam Kalibiru?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh aksesibilitas terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat
kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh daya tarik wisata terhadap minat
kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga tiket masuk terhadap minat
kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengaruh aksesibilitas, kualitas
pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
D. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Akademik
Penelitian ini yang berjudul tentang pengaruh Aksesibilitas, Kualitas
Pelayanan, Daya Tarik Wisata, dan Harga Tiket Masuk terhadap Minat
Kunjung Kembali Wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru semoga dapat
memberikan pengetahuan, manfaat dan informasi lebih banyak lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Kegunaan Praktis-Empiris
a. Bagi Pengelola
Penelitian ini semoga dapat menjadi salah satu tolak ukur untuk
mempertimbangkan pengelolaan dan pengembangan Objek Wisata Alam
Kalibiru agar lebih lebih diperhatikan lagi beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap minat kunjung wisatawan, agar kelak dapat membuat para wisatawan
tertarik berkunjung ulang ke objek wisata tersebut.
b. Bagi Pemerintah
Penelitian ini semoga menjadi salah satu pertimbangan dalam usaha
Pemerintah untuk semakin mengembangkan objek-objek wisata di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan agar mengetahui dampak adanya wisata terhadap
sosial ekonomi masyarakat.
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini semoga membantu masyarakat untuk lebih mengetahui tentang
faktor yang mempengaruhi minat kunjung kembali para wisatawan termasuk
wisata di Kulon Progo sehingga dapat memberi dukungan atas keberadaan
Objek Wisata Alam Kalibiru.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini akan menjadi tempat untuk menerapkan ilmu yang sudah
dipelajari selama di bangku perkuliahan untuk membandingkan teori dengan
kenyataan serta menambah wawasan tentang pariwisata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pariwisata sebagai Salah Satu Sub Sektor yang Mendukung Perekonomian
Suatu Negara
Sektor pariwisata semakin banyak diminati dan dikenal oleh masyarakat luas
karena pada dasarnya semua orang akan merasa jenuh atas kehidupannya sehari-hari
dan disaat ada waktu longgarnya pasti ingin melakukan perjalanan wisata, tidak
hanya untuk mengisi waktu luang saja karena saat ini sektor pariwisata juga sudah
semakin berkembang sehingga orang tidak hanya mencapai kesenangannya saja tetapi
menggunakan sektor pariwisata untuk kegiatan ekonomi yang dapat menghasilkan
pendapatan dan dapat membantu menaikkan perekonomian serta dapat
memaksimalkan sumber daya yang tersedia.
1. Pengertian Pariwisata
Menurut I Gusti Bagus Arjana (2016:6) menyatakan bahwa pariwisata terdiri dari
kata Pari yang memiliki arti “Sempurna” dan Wisata “sebuah perjalanan” yang
asalnya dari bahasa Sansekerta dan memiliki arti sebuah perjalanan yang
sempurna. Sedangkan Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan dalam pasal 1 ayat 3 dalam (Arjana, 2016:6) , yang dimaksud
dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah dan
pemerintah daerah. Dan menurut WTO (World Tourism Organization) dalam
(Arjana, 2016:6) menyatakan bahwa pariwisata merupakan orang yang melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perjalanan dengan kurun waktu kurang dari satu tahun untuk mengisi waktu luang,
urusan pekerjaan, dan lain-lain. Sesuai dengan beberapa pengertian diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa pariwisata adalah kegiatan perjalanan wisata untuk
menikmati waktu luang dengan fasilitas dan layanan yang tersedia dan dilakukan
dalam jangka waktu sementara.
2. Pengertian Wisatawan
Di Indonesia saat ada orang yang berkunjung ke suatu objek wisata dari luar
daerah atau luar negeri sudah terbiasa menggunakan istilah “Wisatawan”. Menurut
I Gusti Bagus Arjana (2016:12) menyatakan bahwa wisatawan merupakan sebuah
perjalanan pariwisata untuk kepentingan menikmati waktu luang dalam jangka
waktu paling sedikit seharian. Dan menurut WTO (World Tourism Organization)
dalam (Arjana, 2016:12) menyatakan bahwa wisatawan merupakan suatu
perjalanan wisata hingga menginap paling sedikit selama satu malam. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan
wisata ke suatu tempat dengan jangka waktu minimal satu hari perjalanan.
3. Jenis-Jenis Pariwisata
Berikut merupakan beberapa jenis pariwisata menurut Dr. James J. Spillane
(1987:28-31) yaitu:
a. Untuk menikmati suatu perjalanan
Perjalanan wisata untuk mengunjungi suatu tempat yang berbeda dengan
tempat tinggalnya untuk menikmati waktu luangnya, seperti pergi ke luar kota
atau menikmati keramaian dalam kota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Untuk melakukan kegiatan rekreasi
Perjalanan wisata untuk memanfaatkan waktu libur yang ada dengan
berkunjung ke tempat yang dapat menenangkan sehingga dapat menemukan
kepuasan yang diinginkan, seperti melakukan perjalanan ke sebuah wisata
alam agar dapat dapat menyegarkan jiwa dan raga setelah lelah beraktivitas.
c. Untuk hal yang berkaitan dengan kebudayaan
Perjalanan wisata untuk mengetahui dan mendalami kebudayaan yang
ingin diketahui, seperti mengikuti kunjungan ke sebuah museum atau tempat
bersejarah lainnya.
d. Untuk melakukan kegiatan olahraga
Perjalanan wisata untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan
olaharaga, seperti menghadiri dan mengikuti ajang kejuaraan olahraga atau
orang yang akan berlatih olahraga.
e. Untuk melakukan urusan bisnis
Perjalanan wisata untuk menghadiri acara bisnis seperti mengikuti
beberapa kunjungan yang dilakukan oleh pembisnis.
f. Untuk melakukan konvensi
Perjalanan wisata untuk melakukan konferensi dan semakin lama banyak
yang menganggap jenis perjalanan ini penting.
Dari beberapa jenis pariwisata diatas, Objek Wisata Alam Kalibiru termasuk
objek wisata untuk melakukan rekreasi, karena objek wisata ini lebih menonjolkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
keindahan alam dengan pemandangan yang memukau sehingga dapat mengobati
lelahnya beraktivitas.
4. Bentuk-Bentuk Pariwisata
Dr. James J. Spillane (1987:31-33) mengemukakan bahwa ada bentuk-bentuk
pariwisata, karena pariwisata dapat dipelajari berbagai pandangan. Dibawah ini
merupakan bentuk-bentuk pariwisata dalam beberapa kriteria:
a. Pariwisata secara individu dan kelompok
Perjalanan pariwisata secara individu lebih bebas untuk memilih dan
menyesuaikan waktu perjalanannya sedangkan perjalanan secara kelompok
dengan menggunakan biro perjalanan sehingga tidak mudah untuk mengatur
waktu dan tempat tujuan.
b. Pariwisata sesuai dengan jangka waktu
Pariwisata jangka panjang dimaksud sebagai suatu perjalanan yang
berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan bagi wisatawan sendiri.
Sedangkan pariwisata jangka pendek mencakup perjalanan yang berlangsung
antara satu minggu sampai sepuluh hari. Dan untuk pariwisata ekskursi
merupakan sebuah perjalanan yang tidak lebih dari 24 jam dan tidak
menggunakan fasilitas akomodasi.
c. Pariwisata menggunakan angkutan
Perjalanan wisata yang menggunakan alat angkut untuk sampai di tempat
tujuan, misalnya dengan kendaraan umum seperti bus, travel, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Pariwisata secara aktif dan pasif
Kedatangan wisatawan asing yang membawa devisa untuk suatu negara
merupakan bentuk pariwisata yang sering disebut active tourism. Sedangkan
penduduk suatu negara yang pergi ke luar negeri dan membawa uang ke luar
negeri dan yang mempunyai pengaruh negatif terhadap neraca pembayaran
merupakan passive tourism.
Dari beberapa bentuk pariwisata diatas, Objek Wisata Alam Kalibiru bisa
masuk ke semua bentuk pariwisata, karena perjalanan pariwisata ke objek ini bisa
dilakukan secara individu atau kelompok, bisa dilakukan dengan beberapa jangka
waktu, bisa melakukan perjalanan dengan angkutan dan bisa dilakukan secara aktif
maupun pasif, jadi tergantung dengan wisatawan yang ingin melakukan perjalanan
wisata saja.
5. Dampak Pariwisata terhadap Perekonomian
Sektor pariwisata yang berkembang dengan pesat tentu akan membawa
dampak, baik secara positif maupun negatif yang berpengaruh terhadap
perekonomian negara. Menurut I Gusti Bagus Rai Utama (2017:11-20) yaitu:
a. Dampak Positif
1) Pertukaran valuta asing: Dengan adanya pariwisata tentunya akan memikat
wisatawan mancanegara untuk berkunjung, maka banyak sekarang yang
menyediakan jasa pertukaran mata uang. Tentunya akan membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
wisatawan asing dan menambah pendapatan dalam perekonomian
masyarakat dalam negeri.
2) Pendapatan pemerintah: Pariwisata dapat membantu meningkatkan
perekonomian dari pendapatan yang diterima pemerintah baik secara
langsung dan tidak langsung.
3) Penyerapan tenaga kerja: Dengan adanya pariwisata akan membuka
lapangan pekerjaan baru yang dapat mengurangi pengangguran, karena
pasti akan muncul usaha-usaha yang dapat mendukung perkembangan
pariwisata.
4) Pembangunan Infrastruktur: Semakin berkembang suatu pariwisata akan
terus membenahi diri dengan memperbaiki dan menambah infrastruktur
penunjang agar wisatawan dapat merasa puas saat melakukan perjalanan.
5) Peningkatan perekonomian masyarakat: Dengan adanya pariwisata akan
membantu masyarakat lokal untuk bangkit dan semakin memperbaiki
perekonomiannya.
b. Dampak Negatif
1) Kebocoran: Dalam hal ini berkaitan dengan kebutuhan yang tak terduga
untuk mengembangkan pariwisata dan tentunya akan mempengaruhi
pendapatan.
2) Kecolongan: Dalam hal ini suatu objek wisata hanya dijadikan tempat
berhenti sementara untuk melakukan perjalanan menuju tempat tujuan, dan
membawa efek buruk karena masyarakat tidak mendapatkan pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Biaya infrastruktur: Dalam membangun dan mengembangkan sektor
pariwisata tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tentunya hal ini
menjadi perhatian dari pemerintah untuk membagi-bagi pengeluaran
pemerintah terhadap berbagai sektor yang ada.
4) Inflasi: Hal ini dapat terjadi karena terdapat perbedaan harga yang tidak
dapat dijangkau.
5) Ketergantungan ekonomi: Suatu pariwisata jika sudah berkembang akan
membuat masyarakat melupakan sektor lain dengan sumber daya yang
terlupakan karena sudah menganggap bahwa sektor pariwisata dapat
menghasilkan peningkatan perekonomian.
6) Kesenjangan musiman: Hal ini akan berdampak buruk terhadap pendapatan
karena ada saatnya suatu objek wisata terkesan ramai dengan wisatawan
dan ada saatnya suatu objek wisata akan sepi yang artinya tidak ada
pemasukan pendapatan dari sektor pariwisata.
Dari beberapa dampak positif dan negatif diatas, maka sudah seharusnya
pemerintah, pelaku bisnis, pengelola suatu objek wisata mempertimbangkan
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sehingga dapat mengambil langkah cepat
terhadap suatu dampak.
Seperti halnya Negara Indonesia dan beberapa negara lainnya, dengan
banyaknya sumber daya yang ada tentu dapat dikembangkan dengan lebih besar
lagi dalam sektor pariwisata sehingga dapat membantu perekonomian negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Sektor pariwisata Indonesia pada beberapa tahun belakangan mengalami
perkembangan yang sangat pesat karena mampu membantu meningkatkan
pendapatan devisa negara yang terus meningkat secara signifikan dari tahun 2015
yang mencapai US$ 12,2 miliar hingga tahun 2019 yang sudah ditargetkan dapat
menyentuh angka fantastis yaitu sebesar US$ 20 miliar, tentu target peningkatan
devisa negara ini diimbangi dengan pertumbuhan dari sektor pariwisata yang cepat
hingga mendapat beberapa peringkat di dunia dan bersaing dengan negara-negara
lain yang juga ikut mendongkrak sektor pariwisata agar lebih menghasilkan lagi
bagi perekonomian (www.kemenparekraf.go.ig). Dari kutipan artikel berita
tersebut dapat disimpulkan bahwa Sektor Pariwisata Indonesia dapat
meningkatkan pemasukan devisa negara sehingga sangat membantu roda
perekonomian di Indonesia untuk berkembang lebih baik lagi.
B. Perkembangan Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Umumnya
dan Kabupaten Kulon Progo pada Khususnya
Beberapa tahun belakangan sektor pariwisata berhasil membantu meningkatkan
devisa Negara Indonesia dengan keaneragaman tempat wisata sehingga dapat
memikat hati para wisatawan yang berkunjung, salah satunya adalah Provinsi
Yogyakarta yang mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dari tahun ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tahun. Berikut data administratif Daerah Istimewa Yogyakarta menurut Data Statistik
Kepariwisataan Tahun 2018.
Tabel 2.1
Data Administratif Daerah Istimewa Yogyakarta
Kabupaten/Kota Luas Area Kecamatan Desa
Kota Yogyakarta 32,50 km2 14 Kecamatan 45 Desa
Kabupaten Bantul 506,85 km2 17 Kecamatan 75 Desa
Kab. Kulon Progo 586,27 km2 12 Kecamatan 88 Desa
Kab. Gunungkidul 1.485,36 km2 18 Kecamatan 144 Desa
Kabupaten Sleman 574,82 km2 17 Kecamatan 86 Desa
DIY 3.185,80 km2 78 Kecamatan 438 Desa
Sumber : Statistik Kepariwisataan 2018
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan daerah yang luas, pada jaman
dahulu dikenal dengan kota perjuangan. Dari pindahnya Pemerintahan Indonesia dari
Jakarta ke Yogyakarta hingga tragedi Serangan 1 Maret 1949. Dengan latar belakang
terdapat sejarah perjuangan, maka Yogyakarta disebut sebagai kota perjuangan.
Daerah Istimewa Yogyakarta juga merupakan salah satu pusat pendidikan, banyak
orang yang sudah tidak asing dengan sebutan Yogyakarta sebagai kota pelajar.
Banyaknya sekolah-sekolah yang berdiri dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi
ternama membuat Yogyakarta sangat padat oleh para pelajar dan menjadi tujuan
untuk menuntun ilmu.
Tidak bisa dipungkiri juga bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta masih menjaga
kelestarian budaya yang ada. Warisan budaya jawa yang ada di Yogyakarta tetap di
pegang kuat dengan Pemerintahan Yogyakarta yaitu kerajaan, banyaknya situs-situs
peninggalan sejarah yang tersebar di Yogyakarta, para seniman yang terkenal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
seniman besar Indonesia, beberapa situs kebudayaan yang masih terpelihara sampai
saat ini. Selain kental dengan budaya jawa yang dijunjung, di provinsi ini juga
mempunyai keanekagaraman sumber daya yang mempesona dan menarik wisatawan
dengan banyaknya objek wisata yang dapat menjadi pilihan yang menarik bagi
wisatawan yang hingga saat ini sektor pariwisata Yogyakarta menjadi salah satu
perhatian pemerintah agar dapat berkembang lebih besar lagi dan dapat membantu
perekonomian daerah.
Menurut Data Statistika Kepariwisataan Tahun 2018, dalam Pergerakan
Wisatawan di Objek-objek Wisata di DIY tercatat bahwa jumlah kunjungan dari satu
objek ke objek wisata yang lain di provinsi ini semakin banyak, baik kunjungan dari
wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal yang ikut menikmati keindahan
Yogyakarta. Berikut disajikan tabel besaran jumlah kunjungan wisatawan.
Tabel 2.2
Pergerakan Kunjungan Wisatawan di Kabupaten/Kota DIY
Kabupaten/Kota Wisatawan Jumlah
Kota Yogyakarta
Wisman 219.332 orang
Wisnus 4.533.019 orang
Jumlah 4.752.351 orang
Kabupaten Sleman
Wisman 291.776 orang
Wisnus 7.606.312 orang
Jumlah 7.898.088 orang
Kabupaten Bantul
Wisman 21.288 orang
Wisnus 8.819.154 orang
Jumlah 8.840.442 orang
Kabupaten Kulon Progo
Wisman 44.947 orang
Wisnus 1.924.676 orang
Jumlah 1.969.623 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Sumber : Statistik Kepariwisataan 2018
Sedangkan menurut Data Statistika Kepariwisataan Tahun 2018 diperoleh
informasi tentang Data Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY tahun 2014-2018
menunjukkan adanya kenaikan jumlah pengunjung disetiap tahunnya, kenaikan
tersebut terjadi karena banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan
nusantara yang dari tahun 2014 mencapai 3.346.180 wisatawan hingga tahun 2018
sudah mencapai 5.689.091 wisatawan, sungguh kenaikan yang cukup signifikan dan
perlu ditingkatkan dalam hal sumber daya manusia, agar dapat menciptakan
keindahan yang lebih memukau lagi dari keanekaragaman yang sudah ada sehingga
menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Dari banyaknya objek wisata yang dapat dikunjungi di Yogyakarta, Salah satu
kabupaten yang berada di lereng perbukitan Menoreh yaitu Kabupaten Kulon Progo
menjadi primadona baru dengan semboyan pariwisata khasnya yaitu “ The Jewel of
Java” yang berarti Permata di Pulau Jawa, keanekaragaman potensi wisata, sumber
daya alam, seni budaya hingga kawasan ekonomi khusus dan industri di Kulon Progo
diharapkan akan menjadi sebuah Permata (Jewel) bagi dunia investasi kelak.
Terdapat beragam daya tarik wisata yang ditawarkan karena mulai dari wisata
alam, wisata religi dan wisata budaya yang masih terus dikembangkan, kekayaan
Kabupaten/Kota Wisatawan Jumlah
Kabupaten Gunung Kidul
Wisman 22.759 orang
Wisnus 3.032.525 orang
Jumlah 3.055.284 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sumber daya yang ada di Kabupaten Kulon Progo terlebih keindahan alam lereng
perbukitan Menoreh yang sangat memukau, tentu akan menjadi magnet tersendiri
bagi wisatawan yang berkunjung.
Salah satu objek wisata yang sudah terkenal di Kabupaten Kulon Progo adalah
Objek Wisata Alam Kalibiru, yang menawarkan keindahan hamparan hijau
perbukitan Menoreh dan Bendungan Waduk Sermo dari ketinggian 450 mdpl
tentunya membuat objek ini sangat memukau dan menjadi pilihan berlibur yang
menyenangkan. Terletak di Dusun Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap,
Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang awalnya merupakan
sebuah kawasan hutan dan dikelola oleh masyarakat sehingga menjadi sebuah objek
wisata yang menarik perhatian wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
Dengan adanya kecanggihan teknologi, secara cepat Objek Wisata Alam Kalibiru
dapat menarik rasa penasaran para pengguna media sosial untuk berkunjung dan
menikmati secara langsung keindahan objek wisata ini. Berdasarkan informasi dari
Harian Jogja diketahui bahwa memang fenomena media sosial saat ini sangat
berpengaruh sebagai ajang promosi objek wisata di Kulon Progo termasuk Objek
Wisata Alam Kalibiru yang mengundang rasa penasaran untuk menyaksikan langsung
keindahan yang sesungguhnya (www.harianjogja.com).
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjung Kembali ke Suatu Objek
Wisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Perjalanan wisata seseorang atau sekelompok orang yang bersifat sementara
maupun jangka waktu lama, baik jarak dekat maupun jarak yang jauh tentu dengan
tujuan yang jelas. Faktor yang mendorongnya juga berbeda, ada pendorong dari
dalam diri seseorang (internal), yaitu keinginan diri sendiri untuk refresing sejenak
meninggalkan kegiatan sehari-hari, berkumpul dengan keluarga, menikmati waktu
senggang, dan minat untuk berkunjung kembali ke tempat yang sudah pernah
dikunjungi dulu karena ada hal yang menarik. Sedangkan faktor pendorong juga bisa
dari luar (eksternal), yaitu melihat tempat yang menarik di sosial media dan ajakan
teman atau saudara.
I Gusti Bagus Rai Utama (2017:6) menyatakan bahwa peningkatan wisatawan
yang mendapatkan kepuasan saat berkunjung ke suatu objek kelak akan mengalami
peningkatan lagi dari waktu ke waktu, hal ini dapat disebut juga dengan sebuah
keberhasilan dari objek tersebut. Som dan Badarneh dalam (Utama, 2017:6)
mengemukakan bahwa “Wisatawan yang puas akan cenderung loyal untuk
mengulang liburannya di masa yang akan datang, dan memungkinkan jika mereka
merekomendasikan kepada teman dan kerabatnya untuk berlibur ke tempat yang
sama”. Selain itu menurut Ababneh dalam (Wiratini, 2018:280) mengemukakan
bahwa minat kunjung kembali wisatawan dapat diperoleh dari kepuasan yang
dirasakan oleh wisatawan sebagai dampak dari pengaruh aksesibilitas, kualitas
pelayanan dan daya tarik wisata. Faktor lain yang penting adalah harga tiket masuk,
karena pasti saat memasuki objek wisata akan membeli tiket masuk, jadi harga tiket
masuk menjadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung kembali. “Harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
merupakan nilai barang yang dinyatakan dalam uang” (Gilarso,2004:26). Ketika
suatu objek wisata menawarkan harga tiket masuk yang sesuai dengan pesona dari
objek wisata tersebut tentu tingkat kepuasan dari wisatawan diharapkan dapat mudah
dicapai pengelola, sehingga suatu saat akan menjadi salah satu pertimbangan untuk
melakukan kunjungan kembali.
Dengan pertimbangan beberapa faktor diatas yang mempengaruhi minat kunjung
kembali, wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata dapat melihat manfaat
yang sudah diperoleh disaat dulu melakukan perjalanan dan bisa menebak
kemungkinan juga saat akan melakukan kunjungan ulang dengan harapan suatu objek
tujuan mengalami perubahan yang baik. Dalam hal ini sebenarnya minat kunjung
kembali sama halnya dengan minat beli kembali, karena berawal dari keinginan
seseorang untuk bisa melakukan kunjungan atau membeli ulang, hanya jika minat
beli kembali lebih fokus terhadap barang/produk yang dipasarkan sedangkan minat
kunjung kembali fokusnya ke pelayanan/jasa yang diberikan (Nuraeni, 2014:4).
Johnson dalam (Nuraeni, 2014:4) mengatakan bahwa pentingnya sebuah informasi
dan manfaat yang diterima terhadap pengulangan kunjungan atau keinginan untuk
membeli ulang. Sedangkan Fornell dalam (Nuraeni, 2014:4) menyatakan bahwa
sebuah kunjungan kembali merupakan keinginan pengunjung untuk datang kembali
ke tempat yang sudah pernah didatangi sebelumnya dan bercerita tentang pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
liburannya menunjungi suatu objek. Dari pengertian ditersebut dapat disimpulkan
bahwa minat kunjung kembali sebagai dampak dari pengalaman kunjungan
sebelumnya dengan segala informasi dan manfaat yang diperoleh.
Oleh sebab itu Aviolitasona et al., dalam (Quenda 2019:31) menyatakan bahwa
ada beberapa indikator yang dapat berpengaruh terhadap minat kunjung kembali yaitu
suatu saat akan datang kembali untuk berkunjung, akan nerekomendasikan objek
wisata yang pernah dikunjungi terhadap orang lain dan mengajak orang lain untuk
berkunjung.
1. Aksesibilitas
Wisatawan tentu akan merasa senang jika dapat berkunjung ke suatu objek
wisata dengan akses yang mudah dan aman, sehingga objek wisata tersebut dapat di
jangkau dengan mudah, tetapi ada juga wisatawan yang menyukai hal-hal yang
menantang untuk mencapai sebuah tujuan, tentunya pihak pemerintah dan pengelola
harus tetap memperhatikan kenyamanan dari pengunjung yang datang. Maka dari
itu dengan adanya objek wisata harus diperhatikan juga akses yang diperlukan
wisatawan.
Aksesibilitas juga merupakan salah satu aspek dalam penawaran pariwisata,
karena para pelaku dalam industri pariwisata tentu memperhatikan kemudahan
wisatawan untuk mencapai tujuan wisatanya. Ada beberapa pandangan tentang
aksesibilitas, menurut Sammeng dalam (Deviana, 2019:26) menyatakan pentingnya
aksesibilitas menuju suatu tempat. Sama halnya dengan pandangan Suwantoro
(2000:56) yang menyatakan habwa aksesibilitas merupakan salah satu aspek yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
penting dalam pariwisata karena menyangkut pengembangan lintas sektoral.
Sehingga aksesibilitas perlu dipelajari lebih mendalam oleh orang-orang yang ada di
industri pariwisata supaya sektor pariwisata lebih berkembang lagi.
Suatu kemudahan yang diperoleh orang untuk menuju suatu tempat dapat disebut
dengan aksesibilitas (Sedarmayanti dkk, 2018:169). Aksesibilitas adalah mudah
tidaknya wisatawan untuk menuju lokasi tujuan dengan didukung oleh sarana
prasarana yang telah tersedia (Yamco, 2019:18-19). Sedangkan menurut Djoko
Wijono dalam Payangan (2015:31) menjelaskan bahwa sarana dan prasarana yang
menunjang wisatawan agar dapat berkunjung ke suatu objek wisata disebut dengan
aksesibilitas. Dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas merupakan kemudahan
wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat tujuan.
Terdapat empat dimensi aksesibilitas menurut Petrus Herman dalam (Deviana,
2019:46) yaitu:
a. Jarak tempuh menuju lokasi: jarak yang dihirung dengan satuan panjang
(meter atau kilometer) yang diperlukan untuk menuju lokasi objek wisata
dari tempat wisatawan saat itu.
b. Petunjuk arah menuju lokasi: papan yang memberitahukan arah jalan
menuju lokasi objek wisata, biasanya berupa tiang.
c. Waktu tempuh menuju lokasi: lama perjalanan dihitung dengan satuan
waktu untuk menuju ke lokasi objek wisata.
d. Kondisi jalan menuju lokasi: keadaan jalan yang perlu ditempuh untuk
menuju lokasi objek wisata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dari beberapa pandangan tentang aksesibilitas yang cukup luas dan beragam,
dalam sektor pariwisata kebanyakan permasalahan berkaitan dengan pembangunan
fisik. Pembangunan fisik yang dimaksudkan adalah akses jalan menuju lokasi dan
sarana yang mendukung. Akses perjalanan menuju lokasi menjadi hal penting yang
perlu diperhatikan oleh pemerintah dan pengelola serta warga sekitar objek wisata
tersebut, karena jalan dengan tikungan curam dataran tinggi, jalur yang berliku dan
sempit untuk kendaraan roda empat sehingga sangat rawan jika dilewati. Sarana lain
yang dapat mendukung akses ke lokasi objek wisata bisa dengan persewaan
kendaraan “jeep” yang dapat melewati jalan yang berbatu dan berbahaya jika dilalui
oleh kendaraan bermotor, atau hanya sekedar ingin menuju lokasi objek wisata
dengan melihat pemandangan sekitarnya sehingga memilih persewaan kendaraan
tersebut. Menurut Sammeng dalam (Rossadi, 2018:111) menyatakan bahwa alat
transportasi diperlukan untuk melakukan perjalanan, dengan kemajuan teknologi
saat ini ada berbagai macam pilihan alat transportasi yang dapat menjadi salah satu
pendukung dan pendorong kemajuan dari sektor pariwisata agar wisatawan dapat
mengakses suatu objek wisata dengan mudah.
Menurut Ababneh dalam (Wiratini, 2018:280) menyatakan bahwa minat kunjung
kembali dapat diperoleh dari kepuasan yang dirasakan oleh wisatawan sebagai
dampak dari aksesibilitas. Jika wisatawan merasakan bahwa akses menuju lokasi
aman, nyaman dan terjangkau maka akan semakin menarik perhatian wisatawan
untuk berkunjung. Aksesibilitas berpengaruh pada minat kunjung kembali, jika
pengunjung yang berkunjung suatu saat ingin kembali mengunjungi objek wisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tersebut, tentu akan mempertimbangkan akses menuju lokasi, dan mempersiapkan
kemungkinan yang akan dihadapi saat melakukan perjalanan, sehingga perjalanan
pariwisata dapat berjalan lancar dan sampai ke lokasi objek wisata dengan selamat.
2. Kualitas Pelayanan
Wisatawan yang mengunjungi suatu tempat atau objek wisata tentu akan
mengharapkan mendapatkan pelayanan yang baik, maka pihak pengelola harus
memperhatikan kebutuhan wisatawan dan menyesuaikannya dengan memberikan
kualitas dari pelayanan yang semaksimal mungkin, karena semakin baik pelayanan
yang diberikan akan berdampak kepada kepuasan wisatawan sehingga wisatawan
merasa senang berkunjung ke tempat tersebut dan akan ada kemungkinan untuk
melakukan kunjungan di waktu yang akan datang, sejalan dengan teori menurut
Kotler dalam Tjiptono (2019:111) yang menyatakan bahwa sebuah kualitas dari jasa
diawali dari kebutuhan wisatawan dan akhirnya presepsi wisatawan yang diperoleh.
Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat baik buruknya sesuatu menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, dalam hal ini lebih spesifik mengarah pada tingkat baik
buruknya suatu pelayanan. Sebuah pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi
keinginan atau harapan dari wisatawan disebut dengan kualitas pelayanan (Wijaya,
2011:11). Suatu kualitas dasarnya dari pengalaman aktual wisatawan yang diperoleh
saat menikmati pelayanan, bisa tidaknya memenuhi harapan dari wisatawan menjadi
sangat penting untuk penilaian suatu kualitas dikatakan baik atau buruk. Dalam
memperbaiki kualitas pelayanan dapat menggunakan cara dengan meminta
beberapa pendapat dari pengunjung yang bisa dilakukan secara berkala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Terdapat lima dimensi kualitas jasa atau pelayanan menurut Fandy Tjiptono
(2019:305) yaitu:
a. Kehandalan (reliability) yaitu pelayanan dari pelaku industri pariwisata
yang diberikan harus akurat dan andal dapat memuaskan wisatawan, hal
ini berkaitan dengan kemampuan dalam memberikan jasa.
b. Ketanggapan (responsiveness) yaitu adanya sikap tanggap terhadap
wisatawan saat membutuhkan bantuan, hal ini berkaitan dengan
kesediaan dari pelaku industri pariwisata dalam membantu wisatawan.
c. Jaminan (assurance) yaitu keamanan dan kenyamanan wisatawan saat
melakukan kunjungan ke sebuah objek wisata harus dipastikan dengan
baik, dalam hal ini para pelaku industry pariwisata harus memiliki
pengetahuan, kompetensi, sikap sopan dan dapat dipercaya agar dapat
mencegah resiko yang terjadi.
d. Empati (empathy) yaitu wisatawan harus diperhatikan dan sebisa
mungkin untuk memahami apa yang dibutuhkan wisatawan, dalam hal ini
pelaku industry pariwisata harus menjalin relasi dan komunikasi yang
baik dengan wisatawan.
e. Berwujud (tangiable) yaitu pelayanan yang berkaitan dengan wujud fisik
seperti ketersediaan dan penampilan fasilitas secara fisik, dan sarana yang
mendukung.
Ababneh dalam (Wiratini , 2018:280) menyatakan bahwa minat kunjung kembali
dapat diperoleh dari kepuasan yang dirasakan wisatawan sebagai dampak dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik akan membuat kesan bahwa para
pengunjung merasa nyaman berada di suatu objek wisata, dan kelak dapat menjadi
pertimbangan untuk berkunjung kembali. Kepuasan saat berkunjung dapat diartikan
bahwa harapan dari wisatawan terpenuhi, harapan wsatawan ini dapat digolongkan
dalam 3 tipe menurut Rust, et al., dalam Tjiptono (2019:290) yaitu will expectation
(tingkat kinerja dari pelaku industri pariwisata yang sudah diperkirakan akan
diterima wisatawan berdasarkan informasi yang diketahui), should expectation
(tingkat kinerja dari pelaku industri pariwisata yang sudah seharusnya diterima oleh
wisatawan yang), ideal expectation (tingkat kinerja dari pelaku industri pariwisata
terbaik yang diterima oleh wisatawan). Biasanya wisatawan paling sering
menggunakan tipe will expectation karena sebelumnya wisatawan mencari dan
menemukan informasi sehingga memperkirakan kualitas pelayanan suatu objek
wisata baik atau tidak untuk dikunjungi.
3. Daya Tarik Wisata
Hal yang dicari dan difikirkan oleh wisatawan saat ingin berkunjung ke suatu
objek wisata adalah menarik tidaknya tempat yang akan dikunjungi dan daya tarik
yang ditawarkan bagus tidak. Dengan kemajuan teknologi yang sudah semakin
pesat, kadang seseorang ingin berkunjung ke suatu tempat karena melihat postingan
dari media sosial yang menarik dan bahkan bisa sampai viral sehingga memancing
rasa penasaran untuk mengunjungi tempat tersebut. Dalam pariwisata, daya tarik
dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu daya tarik alami, daya tarik budaya, dan daya
tarik buatan. Daya tarik alami merupakan hasil dari pemanfaatan dan pengelolaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
sumber daya alam yang sudah tersedia untuk sebuah objek wisata , daya tarik
budaya merupakan hasil rekayasa manusia dengan rasa, cipta dan karsa sehingga
tercipta sebuah gagasan, aktivitas dan artefak yang dikumpulkan dan menjadi daya
tarik yang memikat wisatawan untuk berkunjung, dan daya tarik buatan merupakan
sebuah hasil karya manusia yang sengaja dibangun untuk tempat rekreasi (Arjana,
2016:90).
Suatu objek wisata memiliki ketentuan yaitu ada yang dapat dipandang (what to
see), memiliki sesuatu yang dilakukan (something to do), dan memiliki sesuatu yang
dapat dibeli (something to buy) supaya dapat membuat wisatawan tertarik untuk
berkunjung. Yoeti dalam (Utama, 2017:142) menyatakan bahwa sesuatu disebut
sebagai daya tarik jika memiliki hal menarik yang membuat orang berkunjung ke
suatu tempat. Hampir sama menurut Pendit dalam (Utama, 2017:142) bahwa daya
tarik wisata merupakan sesuatu yang bernilai dan bisa menarik perhatian wisatawan
untuk berkunjung. Spillane dalam (Nuraeni, 2014:6) juga menyatakan bahwa suatu
hal yang dapat memikat perhatian wisatawan merupakan daya tarik wisata. Maka
dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata merupakan segala sesuatu yang dapat
memikat hati saat wisatawan berkunjung ke suatu objek wisata.
Terdapat beberapa indikator dari daya tarik wisata menurut Spillane dalam
(Nuraeni, 2014:6) yaitu:
a. Adanya hal yang menarik perhatian wisatawan, dalam hal ini daya tarik yang
menonjol atau yang khas dari suatu objek wisata;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Tersedianya fasilitas yang mendukung daya tarik wisata, dalam hal ini
misalnya ada wahana outbound maka harus disediakan alat pengaman;
c. Infrastruktur dari objek wisata yang mendukung;
d. Adanya alat transportasi, misalnya ada bus/kendaraan yang membantu menuju
lokasi objek wisata;
e. Sikap ramah kepada wisatawan yang berkunjung.
Ababneh dalam (Wiratini , 2018:280) menyatakan bahwa minat kunjung kembali
dapat diperoleh dari kepuasan yang dirasakan wisatawan sebagai dampak dari daya
tarik wisata. Hal ini dapat disebabkan karena wisatawan menemukan pesona dari
objek wisata tersebut yang menjadi nilai lebih dibandingkan objek lain maka tentu
akan membuat pengunjung untuk datang kembali di lain waktu.
4. Harga Tiket Masuk
Harga menjadi hal yang di pertimbangan dalam melakukan perjalanan wisata, di
pemasaran jasa, cara seseorang untuk memperoleh jasa dengan mengeluarkan
sejumlah nominal uang disebut dengan harga (Tjiptono, 2019:209).
Dalam pemasaran terdapat hukum yang mengatur tentang permintaan dan
penawaran. Hukum permintaan berbunyi “semakin rendah harga suatu barang
maka semakin tinggi permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya semakin
tinggi harga suatu barang maka semakin rendah permintaan terhadap barang
tersebut” (Sukirno, 2013:76). Sedangkan Hukum penawaran berbunyi “semakin
tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E
para penjual, Sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit
jumlah yang ditawarkan oleh para penjual” (Sukirno, 2013:86).
Gambar 2.1 Kurva Permintaan dan Penawaran
Sumber : Sukirno (2013)
“Harga merupakan nilai barang yang dinyatakan dalam uang”(Gilarso, 2004:26).
Harga dapat dibedakan menjadi harga murah, harga mahal dan harga cocok atau
sesuai, dalam sektor pariwisata harga cocok atau sesuai akan menjadi dasar
pertimbangan (Arjana, 2016:127). Harga cocok atau sesuai yang dimaksud yaitu
tidak mempermasalahkan mahal atau murahnya, tetapi ketika suatu objek wisata
menawarkan harga yang sesuai dengan pesona dari objek wisata tersebut tentu
tingkat kepuasan dari wisatawan diharapkan dapat mudah dicapai pengelola,
sehingga suatu saat akan menjadi salah satu pertimbangan untuk berkunjung
kembali, dalam hal ini berkaitan dengan harga tiket masuk, karena saat memasuki
sebuah objek wisata tentunya para wisatawan harus membeli tiket masuk, maka
Harga
Penawaran Permintaan
Kuantitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
harga tiket masuk dapat menjadi pertimbangan saat akan melakukan kunjungan
kembali, karena sebelumnya sudah mengetahui harga tiket masuk yang harus
dibayarkan sudah sesuai dengan pesona yang ditawarkan atau belum, jika sesuai
wisatawan tentu akan mempertimbangan untuk berkunjung kembali di waktu
mendatang. Untuk indikator harga menurut Tjiptono dalam (Mawarsari, 2018:34)
yaitu:
a. Keterjangkauan harga dengan daya beli, yang dimaksud adalah harga yang
ditawarkan terjangkau tidak dengan pasaran (daya beli wisatawan);
b. Persaingan harga dengan jasa sejenis, yang dimaksud adalah harga yang
ditawarkan antara satu objek wisata dengan objek wisata lain yang sejenis
selisih harganya jauh atau tidak;
c. Kesesuaian harga dengan kualitas, yang dimaksud adalah harga yang
ditawarkan sudah sesuai dengan pesona dan kualitas dari objek wisata
tersebut atau belum.
D. Penelitian Sebelumnya
1. Penelitian dari Ni Nyoman Ayu Wirantini M, Nyoman Djinar Setiawina, Ni
Nyoman Yuliarmi pada tahun 2018 yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Niat Kunjungan Kembali Wisatawan pada Daya Tarik Wisata di
Kabupaten Badung”. Variabel yang digunakan adalah Daya Tarik Wisata,
Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Kepuasan Wisatawan, Niat Kunjungan Kembali
Wisatawan. Dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
wawancara mendalam, wawancara terstruktur dan analisis data menggunakan
Path Analisys. Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah daya tarik wisata,
fasilitas, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan wisatawan, daya tarik wisata, fasilitas, kualitas pelayanan, kepuasan
wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat kunjung kembali
wisatawan, kualitas pelayanan dan fasilitas berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap Niat kunjung kembali wisatawan, dan variabel kepuasan
wisatawan merupakan variabel yang memediasi pengaruh daya tarik wisata,
kualitas pelayanan, fasilitas terhadap Niat kunjung kembali wisatawan.
2. Penelitian dari Sevi Mita Deviana pada tahun 2019 yang berjudul “Pengaruh
Aksesibilitas, Tarif, dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan yang
Berkunjung ke Pantai Nglambor Gunung Kidul, Yogyakarta”. Variabel dalam
penelitian ini adalah Aksesibilitas, Tarif, Fasilitas, Kepuasan Wisatawan.
Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dan analisis data
menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah
aksesibilitass tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan, tarif tidak
berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan, fasilitas berpengaruh terhadap
kepuasan wisatawan, hanya fasilitas yang menjadi prediktor kepuasan
wisatawan.
3. Penelitian dari Bellinda Sofia Nuraeni pada tahun 2014 yang berjudul “Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjung Ulang Wisatawan Museum
Ranggawarsita Semarang”. Variabel dalam penelitian ini adalah Kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Pelayanan, Minat Kunjung, Citra Wisata, Promosi, Daya Tarik Wisata, Museum.
Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dan analisis data
menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan jika variabel promosi,
kualitas pelayanan, dan daya tarik wisata berpengaruh signifikan terhadap minat
kunjung ulang, kemudian variabel promosi dan kualitas pelayanan juga
berpengaruh signifikan terhadap citra destinasi, sedangkan variabel yang
berpengaruh terhadap daya tarik wisata adalah kualitas pelayanan.
E. Kerangka Berpikir Teoritik dan Hipotesis
Pada dasarnya seseorang akan membutuhkan sedikit waktunya untuk menyegarkan
pikiran setelah lepas dari pekerjaan sehari-hari, tetapi tidak semua objek wisata dapat
memberikan kenyamanan yang dibutuhkan oleh wisatawan, suatu objek wisata sangat
perlu untuk memperhatikan kenyamanan dan kepuasan berkunjung dari wisatawan,
dalam hal ini harus diperhatikan beberapa faktor yaitu akses perjalanan menuju
lokasi, pelayanan yang diterima oleh wisatawan, pesona yang menarik perhatian
wisatawan, dan biaya yang diperlukan dalam menikmati objek wisata agar kelak
wisatawan merasa tertarik untuk berkunjung kembali jika memperoleh kesenangan
dan manfaat saat melakukan perjalanan wisatanya.
1. Pengaruh aksesibilitas terhadap minat kunjung kembali
Pariwisata akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian baik oleh masyarakat maupun
pemerintah, salah satu aspek penawaran dalam industri pariwisata yang membuat
sektor pariwisata semakin berkembang adalah aksesibilitas, karena untuk menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
perhatian wisatawan salah satunya dengan adanya sarana dan prasarana yang
memadai untuk dapat memudahkan wisatawan berkunjung. Aksesibilitas
merupakan ukuran kemudahan untuk menuju lokasi tujuan wisata, dalam hal ini
terkait dengan mudah tidaknya wisatawan menuju lokasi tujuan.
Semakin mudah akses wisatawan untuk dapat mengunjungi suatu objek wisata
maka akan semakin memperoleh rasa puas dan kelak akan menjadi pertimbangan di
waktu yang akan datang untuk berkunjung kembali, sedangkan jika akses semakin
sulit menuju lokasi objek wisata maka wisatawan tentu di waktu yang akan datang
tidak mempertimbangkan untuk berkunjung kembali ke objek wisata tersebut.
Penilaian terhadap aksesibilitas suatu objek wisata bisa dari jarak tempuh menuju
lokasi, ketersediaan papan petunjuk arah, perjalanan wisata memakan waktu lama
atau tidak dan kondisi jalan menuju lokasi. Jika suatu objek wisata dengan jarak
yang tidak terlalu jauh dan waktu yag diperlukan tidak terlalu lama, kemudian
kondisi jalan menuju lokasi sudah layak (dalam hal ini dapat dilalui dengan baik),
serta adanya papan petunjuk arah maka perhatian wisatawan terhadap suatu objek
wisata teersebut tentu lebih besar dan kemungkinan untuk berkunjung kembali juga
akan semakin banyak.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis pertama yaitu:
H1: Ada pengaruh aksesibilitas terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali
Seseorang jika berkunjung ke suatu objek wisata tentu tidak akan mengabaikan
tentang pelayanan yang diperoleh saat berwisata, sebuah pelayanan yang bertujuan
untuk memenuhi keinginan atau harapan dari wisatawan disebut dengan kualitas
pelayanan (Wijaya, 2011:11). Sebuah pelayanan akan diperhatikan dari sejak awal
mengunjungi objek wisata tersebut dan akhirnya wisatawan dapat melihat kualitas
pelayanan dari objek wisata tersebut. suatu kualitas dasarnya dari pengalaman
aktual wisatawan yang diperoleh saat menikmati pelayanan, bisa tidaknya
memenuhi harapan dari wisatawan menjadi sangat penting untuk penilaian suatu
kualitas dikatakan baik atau buruk, karena kualitas pelayanan berkaitan dengan rasa
nyaman dan rasa puas dari wisatawan serta kesan yang diperoleh saat mengunjungi
objek wisata. Untuk menilai kualitas pelayanan bisa dengan kehandalan para pelaku
industri pariwisata untuk memberikan pelayanan yang akurat sehingga dapat
memuaskan wisatawan, sikap tanggap untuk membantu wisatawan yang
memerlukan bantuan, adanya jaminan terhadap rasa aman dan nyaman wisatawan
yang berkunjung, adanya rasa empati dari pelaku industri pariwisata terhadap
wisatawan, dan adanya bukti pelayanan secara fisik yang memadai. Jika sebuah
objek wisata memiliki hal-hal tersebut tentu akan membuat wisatawan merasa
senang saat berkunjung dan kelak akan mempertimbangkan untuk berkunjung
kembali karena teringat akan kualitas pelayanan di suatu objek wisata yang
memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis kedua yaitu:
H2: Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
3. Pengaruh daya tarik wisata terhadap minat kunjung kembali
Saat ingin berkunjung ke suatu objek wisata pasti yang dicari adalah daya tarik
yang ditawarkan bagus atau tidak dengan mencari informasi dan memilih destinasi
wisata yang cocok untuk dikunjungi. Memilih suatu objek wisata tentu memikirkan
apa yang dapat dilihat di tempat tujuan (what to see), apa yang dapat dilakukan di
tempat tujuan (what to do), dan apa yang bisa dibeli di tempat tujuan (what to buy).
Daya tarik wisata merupakan segala sesuatu yang dapat memikat hati saat
wisatawan berkunjung ke suatu objek wisata. Seseorang yang datang ke objek
wisata tentu akan merasakan daya tarik yang ditawarkan, jika merasa ada sesuatu
yang menarik perhatian dan berbeda dengan objek wisata lain maka akan menjadi
pertimbangan untuk memilih datang kembali di waktu lain, sedangkan jika suatu
objek wisata menawarkan daya tarik yang mirip dengan daya tarik objek wisata lain
maka wisatawan tentu tidak akan mempertimbangkan daya tarik untuk berkunjung
kembali karena dirasa daya tarik suatu objek wisata dengan wisata lain sama saja.
Dalam menilai daya tarik dari objek wisata bisa dengan adanya hal yang
menonjol dan menarik perhatian wisatawan, disediakan fasilitas dan infrastruktur
yang mendukung data tarik, adanya alat transportasi yang mendukung dan sikap
ramah kepada wisatawan. Jika suatu objek wisata memiliki keunikan yang menonjol
tentu akan menarik perhatian dari wisatawan dengan didukung dengan fasilitas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
infrastruktur dan alat trasnportasi serta sikap ramah akan memunculan rasa senang
dan puas dari wisatawan, sehingga di waktu mendatang akan mempertimbangkan
untuk berkunjung kembali.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga yaitu:
H3: Ada pengaruh daya tarik wisata terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
4. Pengaruh harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali
Saat memasuki objek wisata, wisatawan wajib membeli tiket untuk memasuki
objek wisata. Harga tiket masuk tentu akan diperhatikan dengan pesona yang
ditawarkan. Ada banyak cara untuk melihat efektivitas dari harga, harga dapat
dibedakan menjadi harga murah, harga mahal dan harga cocok atau sesuai, dalam
sektor pariwisata harga cocok atau sesuai akan menjadi dasar pertimbangan (Arjana,
2016:127). Dalam hal ini yang dimaksud dengan harga yang cocok atau sesuai
adalah wisatawan tidak mempermasalahkan murah atau mahalnya harga tiket
masuk, tetapi apakah harga yang dibayarkan sesuai dengan pesona yang ditawarkan.
Jika harganya sesuai dengan pesona yang ditawarkan maka akan menjadi
pertimbangan wisatawan untuk dapat berkunjung kembali.
Pertimbangan dalam melihat harga tiket masuk sesuai tidaknya bisa dengan
melihat keterjangkauan harga, persaingan dengan objek wisata sejenis, dan
kesesuaian harga dengan kualitas. Semakin terjangkau harga yang diberikan dengan
daya beli wisatawan dan persaingan harga dengan objek wisata yang sejenis tidak
terlalu jauh serta ditambah dengan kualitas yang diberikan sesuai dengan harga yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
ditawarkan maka akan membuat wisatawan semakin mempertimbangkan bahwa
destinasi wisata yang sudah dikunjungi kelak akan dikunjungi kembali dengan
menilai harga tiket masuk yang terjangkau.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan hipotesisi keempat:
H4: Ada pengaruh harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Dari kerangka berfikir di atas dapat digambarkan dengan alur penelitian sebagai
berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
AKSESIBILITAS
(X1)
KUALITAS
PELAYANAN
(X2)
HARGA TIKET
MASUK
(X4)
DAYA TARIK
WISATA
(X3)
MINAT KUNJUNG
KEMBALI
(Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Meneliti hubungan sebab akibat
yang ada di antara variabel yang diberikan pengaruh terhadap hipotesis merupakan
penelitian eksplanatori menurut Sugiyono (Deviana, 2019:43). Alasan memilih
eksplanatori karena untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap
variable terikat secara parsial dan stimulan yang terdapat dalam hipotesis.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Objek Wisata Alam Kalibiru yang terletak di
Dusun Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo,
Provinsi Yogyakarta. Alasan memilih objek wisata ini karena Objek Wisata
Alam Kalibiru merupakan objek wisata yang paling banyak jumlah
pengunjungnya dari beberapa objek wisata lainnya di Kulon Progo.
Menurut Data Statistik Kepariwisataan tahun 2018 menunjukkan bahwa dari
banyaknya objek wisata di Kulon Progo, Objek Wisata Alam Kalibiru atau yang
sering disebut Desa Wisata Kalibiru memiliki jumlah kunjungan wisatawan yang
paling tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2020. Dalam penelitian ini
pengambilan data dari responden dilakukan secara online menggunakan google
form.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Wisatawan yang sudah pernah berkunjung ke Objek Wisata Alam Kalibiru
merupakan subjek dalam penelitian ini, yang dapat membantu peneliti dalam
memberikan informasi berkaitan dengan data yang dibutuhkan oleh peneliti.
2. Objek Penelitian
Variabel Aksesibilitas, Kualitas Pelayanan, Daya Tarik Wisata, dan Tarif
Harga Masuk merupakan objek dari penelitian ini.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Cakupan yang lebih luas atas objek dan subjek penelitian dengan ciri dan
jumlah tertentu yang sudah ditetapkan dalam suatu penelitian dengan penarikan
kesimpulan pada akhirnya disebut dengan populasi (Sugiyono, 2017:61).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua wisatawan yang berkunjung ke objek
wisata alam Kalibiru. dari data terakhir menurut Data Statistik Kepariwisataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pada tahun 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Alam
Kalibiru mencapai 209.775 wisatawan.
2. Sampel
Suatu bagian dari jumlah dan ciri populasi disebut dengan sampel (Sugiyono,
2017:62). Sampel yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 100 responden
yang sudah pernah mengunjungi Objek Wisata Alam Kalibiru.
3. Teknik Penarikan Sampel
Penelitian ini menggunakan purposive sampling karena saat mengambil
sampel dalam penelitian ini sesuai dengan indikator capaian yang akan dilihat
pengaruhnya terhadap variabel terikat.
E. Operasional Variabel
1. Aksesibilitas
Aksesibilitas (X1) adalah kemudahan wisatawan untuk berkunjung ke suatu
tempat.
Tabel 3.1
Indikator Variabel Aksesibilitas
Variabel Indikator Item
Aksesibilitas
1. Jarak menuju lokasi objek wisata. 1, 5
2. Petunjuk arah lokasi objek wisata. 2
3. Waktu tempuh ke lokasi objek wisata. 3
4. Kondisi jalan menuju objek wisata. 4
Sumber : Herman dalam Deviana (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan (X2) adalah sebuah pelayanan yang memiliki tujuan untuk
memenuhi harapan wisatawan.
Tabel 3.2
Indikator Variabel Kualitas Pelayanan
Variabel Indikator Item
Kualitas
Pelayanan
1. Reliability (Kehandalan). 6
2. Responsiveness (Ketanggapan). 7
3. Assurance (Jaminan). 8, 9
4. Empathy (Empati). 10
5. Tangible (Berwujud). 11,12
Sumber : Tjiptono (2019)
3. Daya Tarik Wisata
Daya Tarik Wisata (X3) adalah segala sesuatu yang dapat memikat hati saat
wisatawan berkunjung ke suatu objek wisata.
Tabel 3.3
Indikator Variabel Daya Tarik Wisata
Variabel Indikator Item
Daya Tarik
Wisata
1. Hal yang menarik perhatian. 13,14,15
2. Fasilitas yang mendukung. 16
3. Infratruktur yang mendukung. 17
4. Adanya alat transportasi. 18
5. Sikap ramah menerima kedatangan. 19
Sumber : Spillane dalam Nuraeni (2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Harga Tiket Masuk
Harga Tiket Masuk (X4) adalah Nilai barang yang dinyatakan dalam uang, dalam
hal ini nilai sebuah tiket masuk objek wisata.
Tabel 3.4
Indikator Variabel Tarif Harga Masuk
Variabel Indikator Item
Harga Tiket
Masuk
1.Keterjangkauan harga dengan daya beli. 20
2.Persaingan harga dengan objek sejenis. 21
3. Kesesuaian harga dengan kualitas 22
Sumber : Tjiptono dalam Mawarsari (2018)
5. Minat Kunjung Kembali
Minat Kunjung Kembali (Y) adalah keinginan pengunjung untuk datang kembali
ke tempat yang pernah didatangi sebelumnya.
Tabel 3.5
Indikator Variabel Minat Kunjung Kembali
Variabel Indikator Item
Minat Kunjung
Kembali
1. Berkunjung kembali suatu saat. 23
2. Merekomendasikan kepada orang lain. 24
3. Mengajak orang lain untuk berkunjung. 25
Sumber : Aviolitasona et al., dalam Quenda (2017)
F. Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari responden. Salah satu teknik
yang lebih terjangkau jika sudah mengetahui dengan jelas apa yang diukur dan apa
yang diharapkan dari seorang responden disebut dengan kuesioner (Sugiyono,
2012:142). Penyebaran kuesioner dilakukan dengan bantuan google form untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pernyataannya ada 25 pernyataan dengan pilihan jawaban menggunakan skala likert
empat poin yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju (Sugiyono,
2012:93).
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Pengujian validitas merupakan cara untuk melihat instrumen yang digunakan
dalam pengambilan data dapat mengukur yang seharusnya diukur (Santosa &
Ashari, 2005:247). Dalam penelitian ini, pengumpulan data menggunakan kuesioner
minat kunjung kembali, maka uji validitas akan mengukur kuisioner yaitu sejauh
mana kuesioner dalam penelitian ini mampu mengukur minat kunjung kembali.
Pengujian validitas ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS.
Pada penelitian ini, diketahui n = 100 dan menggunakan α = 5% dengan taraf
kepercayaan 95%. Sebuah instrumen dapat diketahui valid atau tidaknya dengan
cara membandingkan rhitung dengan rtabel, jika rhitung > rtabel artinya item variabel
tersebut valid tetapi jika rhitung > rtabel artinya item variabel tersebut tidak valid. Jika
ingin mengetahui rtabel dapat dilakukan dengan rumus degree of freedem (df) = n - 2
dari tabel Product Moment. Berikut hasil pengujian validitas yang sudah dilakukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Item rhitung rtable Keterangan
Aksesibilitas
(X1)
Item_1 0,213 0,1966 Valid
Item_2 0,479 0,1966 Valid
Item_3 0,310 0,1966 Valid
Item_4 0,463 0,1966 Valid
Item_5 0,390 0,1966 Valid
Kualitas
Pelayanan
(X2)
Item_6 0,537 0,1966 Valid
Item_7 0,469 0,1966 Valid
Item_8 0,573 0,1966 Valid
Item_9 0,555 0,1966 Valid
Item_10 0,441 0,1966 Valid
Item_11 0,585 0,1966 Valid
Item_12 0,549 0,1966 Valid
Daya Tarik Wisata
(X3)
Item_13 0,436 0,1966 Valid
Item_14 0,550 0,1966 Valid
Item_15 0,539 0,1966 Valid
Item_16 0,558 0,1966 Valid
Item_17 0,630 0,1966 Valid
Item_18 0,456 0,1966 Valid
Item_19 0,570 0,1966 Valid
Harga Tiket
Masuk
(X4)
Item_20 0,473 0,1966 Valid
Item_21 0,481 0,1966 Valid
Item_22 0,546 0,1966 Valid
Minat Kunjung
Kembali
(Y)
Item_23 0,572 0,1966 Valid
Item_24 0,545 0,1966 Valid
Item_25 0,536 0,1966 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Kriteria pengujiannya yaitu jika rhitung > rtabel makan item variabel tersebut valid,
dengan jumlah responden 100 orang didapat r tabel sebesar 0,1966. Dan
berdasarkan pengujian dapat dilihat bahwa semua item variabel dalam kuisioner
penelitian ini memiliki nilai rhitung > rtabel, sehingga menunjukkan bahwa item
variabel semuanya valid dan kuesioner dapat digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas merupakan pengujian dengan instrumen yang sudah
dilakukan pengujian validitas untuk mengetahui kestabilan saat diuji kembali waktu
yang berbeda (Santosa & Ashari, 2005:251). Dengan menggunakan bantuan aplikasi
SPSS maka akan diketahui besarnya Cronbach Alpha. Jika Cronbach Alpha > 0,60
maka instrumen dinyatakan reliabel, sebaliknya jika Cronbach Alpha < 0,60 maka
instrument tidak reliabel.
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.904 .905 25
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Pada tabel hasil pengujian reliabilitas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,904 > 0,6 artinya instrumen penelitian ini reliabel dan dapat digunakan.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif karena analisis dari
penelitian ini tidak digunakan untuk kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2017:21). Penelitian ini akan mengolah data yang didapatkan ke dalam bentuk tabel
dan nilai yang dijelaskan secara deskriptif. Analisis deskriptif memiliki tujuan untuk
memaparkan hasil pengolahan data dari responden yang dideksripsikan dalam
bentuk tabel dan nilai-nilai statistik. Deskripsi variabel dalam penelitian ini
menggambarkan pengaruh aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata,dan
harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata
Alam Kalibiru.
2. Uji Prasyarat Analisis
a) Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk melihat data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Data akan memusat pada nilai tengah jika
berdistribusi normal (Santosa & Ashari, 2005: 231). Pengujian normalitas dapat
dilakukan dengan secara grafir (Normal P-P Plot), dengan uji hipotesis (One
Sample Kolmogorov Smirnov, Koefisien Skewness dan Kurtosis). Dalam
penelitian ini pengujian normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov
Smirnov dengan program SPSS dengan kriteria asymp.sig > 0,05 maka
dikatakan bahwa distribusi data normal sedangkan jika asmp.sig < 0,05 maka
distribusi data tidak normal.
b) Uji Linieritas
Pengujian linieritas bertujuan untuk menjelaskan bahwa hubungan antar
variabel harus linier (Santosa & Ashari, 2005:244). Ada beberapa cara untuk
pengujian linieritas yaitu One Way Anova dan Ramsey Test. Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menggunakan One Way Anova dengan taraf signifikansi 0,05 pada program
SPSS.
3. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Multikolinieritas
Pengujian mulitikolinieritas digunakan untuk melihat ada tidaknya gejala
multikolinieritas, gejala ini disebabkan karena variabel independen saling
berkolerasi. Gejala ini dapat diobati dengan mengeluarkan variabel independen
yang memiliki kolerasi tinggi atau yang tidak signifikan dari model regresi
(Santosa & Ashari, 2005:238). Hasil pengujian memiliki nilai VIF (Variance
Inflation Factor) < 10 dan Tolerance > 0,1 menurut Prayitno dalam (Deviana,
2019:99).
b) Uji Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas digunakan untuk melihat setiap pengamatan
agar varians dari residual tidak sama (Santosa & Ashari, 2005:242). Pengujian
penelitian ini menggunakan uji glejser untuk mengetahui ada tidaknya gejala
heterokedastisitas, dengan kriteria sig > 0,05 artinya tidak ada gejala
heterokedastisitas, tetapi jika sig < 0,05 maka ada gejala heterokedastisitas
(www.spssindonesia.com).
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah regresi linier
berganda. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel Y dimanipulasi
oleh dua atau lebih variabel X (Sugiyono, 2017:275). Dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
menggunakan analisis regresi dan korelasi ganda 4 prediktor karena memiliki 4
variabel independen yaitu aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan
harga tiket masuk.
Persamaan regresi untuk 4 prediktor dalam penelitian ini adalah :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
Keterangan :
Y = Minat Kunjung Kembali
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Aksesibilitas
X2 = Kualitas Pelayanan
X3 = Daya Tarik Wisata
X4 = Harga Tiket Masuk
e = Error Term
Pengujian Hipotesis menggunakan uji t dalam setiap variabelnya, dengan kriteria
sebagai berikut :
a) Ho diterima, Ha ditolak jika thitung < ttabel atau sig > 0,05
b) Ha diterima, Ho ditolak jika thitung > ttabel atau sig > 0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki banyak fungsi dan
manfaat bagi kehidupan. Sumber daya alam di Negara Indonesia sangat melimpah,
salah satunya adalah hutan yang tersebar diberbagai daerah. Fungsi utama hutan
sebagai paru-paru dunia sangatlah penting, karena pepohonan di hutan dapat
menghasilkan oksigen alami. Selain itu, beragam manfaat hutan juga dapat membantu
keberlangsungan hidup manusia, seperti menjaga kesuburan tanah, mencegah banjir
dan tanah longsor, menjaga keseimbangan ekosistem dan sebagai sarana pariwisata
untuk menunjang perekonomian.
A. Sejarah Kalibiru
Sebagai sarana pariwisata, hutan dapat dijadikan tempat edukasi dengan keindahan
alam dan keanekaragaman flora dan fauna sehingga memiliki daya tarik pariwisata.
Seperti salah satu hutan yang berada di kawasan perbukitan Menoreh tepatnya di
Dusun Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memanfaatkan hutan dengan kreativitas
masyarakat sekitar sehingga menjadi sebuah tempat yang bagus untuk dikunjungi.
Asal mula pembangunan Objek Wisata Alam Kalibiru berawal dari hutan yang
digunakan sebagai perkampungan penduduk sebelum tahun 1930, kemudian saat
pemerintah hindia belanda menguasai kawasan tersebut, perkampungan ditutup untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
semua kegiatan masyarakat dan dipaksa pergi meninggalkan tempat tinggalnya
karena kawasan hutan akan dijadikan sebagai penghasil kayu. Pada tahun 1945-1049
penguasaan hutan dengan luas 1.047 Hektar berada ditangan pemerintah dan menjadi
kawasan “Hutan Negara”. Setelah diambil alih oleh pemerintahan, kawasan hutan
negara berhasil di reboisasi dan mampu berfungsi kembali sehingga masyarakat bisa
tinggal ditempat tersebut. Namun, lambat laun kondisi hutan mengalami kerusakan
karena kayu dari pohon-pohon di hutan negara diambil masyarakat yang terdesak
dengan cara menebang pohon dan menjualnya untuk kehidupan sehari-hari yang
menyebabkan hutan tidak berfungsi kembali (gundul dan tandus).
Akibat dari tidak berfungsinya hutan menjadikan beberapa orang tergerak hatinya
terhadap kepedulian hutan, hingga pada akhir tahun 1999 Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) yaitu Yayasan Damar bersama dengan masyarakat yang peduli
mulai mengidentifikasi permasalahan pembalakan hutan. Seiring berjalannya waktu
mulai dilakukan perbaikan hutan dan diiringi dengan turunnya surat keputusan dari
Menteri Kehutanan tentang Hutan Kemasyaratakan dan pemerintah Kulon Progo juga
turut mengeluarkan surat izin pengelolaan hutan selama 5 tahun.
Pada tahun 2007, atas dasar perkembangan yang positif maka terbentuk
Komunitas Lingkar ( Komunitas Peduli Lingkungan Alam Lestari). Pemerintah
dalam hal ini juga turu memberikan bantuan untuk mendorong keberhasilan Hutan
Kemasyarakatan (HKm). Sehingga pada akhir tahun 2008 pembahasan menyepakati
bahwa lokasi yang akan dibangun adalah Kalibiru. Dengan pembangunan yang
dibantu oleh pemerintah maka tahun 2009 sudah ada yang mulai berkunjung ke objek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
wisata tersebut. Dengan perkembangan objek wisata yang semakin baik, maka pihak
pengelola mengemas objek wisata Kalibiru menjadi lebih menarik dengan
menonjolkan keindahan alam dan budaya lokal masyarakat sehingga mampu
memunculkan objek wisata baru yang banyak dikenal dengan nama “Desa Wisata
Kalibiru” atau “Objek Wisata Alam Kalibiru”.
Dengan usaha dan partisipasi masyarakat sekitar, dapat mengubah kawasan hutan
menjadi sebuah objek wisata buatan yang dikenal dengan Desa wisata Kalibiru yang
tetap tidak mengabaikan fungsi hutan. Memanfaatkan hutan sebagai sarana pariwisata
yang banyak menarik pengunjung dari awal pembuatan menjadikan perekonomian
masyarakat meningkat. Dengan meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar
maka objek wisata Kalibiru tentu akan terus mengalami perubahan lebih baik dan
dapat mendatangkan para pengunjung untuk menikmati keindahan dari objek wisata
tersebut.
Gambar 4.1 Papan Pendirian Objek Wisata Alam Kalibiru
Sumber : https://forda-mof.org
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
B. Pesona Objek Wisata Alam Kalibiru
Objek wisata kalibiru terdapat di Dusun Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan
Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek wisata yang
terdapat di perbukitan Menoreh dengam ketinggian 459 mdpl menawarkan dengan
keindahan pemandangan Bendungan Waduk Sermo dibawahnya dan hamparan hijau
perbukitan menoreh menjadikan Objek Wisata Alam Kalibiru sebagai spot terbaik
untuk melihat keindahan alam pedesaan yang jauh dari pusat kota.
Gambar 4.2 Keindahan Objek Wisata Alam Kalibiru
Sumber : https://m.liputan6.com
Jika ingin melakukan perjalanan menuju Objek Wisata Alam Kalibiru dapat
ditempuh dengan jarak 40 km dari pusat kota dengan dua rute yang paling sering
dilewati yaitu Rute Sermo dan Rute Clereng.
Gambar 4.3 Rute Sermo menuju Objek Wisata Alam Kalibiru Sumber : https://blog.gogonesia.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 4.4 Rute Clereng menuju Objek Wisata Alam Kalibiru
Sumber : https://naturalofindone.blogspot.com
Rute Sermo dapat ditempuh lebih cepat melalui jalan jogja-wates kearah pengasih
dan menuju arah Alun-Alun Wates lalu ke arah Beji diteruskan naik mengikuti papan
petunjuk arah, sedangkan Rute Clereng jika melalui Sentolo ke arah Pengasih
melewati Clereng diteruskan naik mengikuti papan petunjuk arah menuju Objek
Wisata Alam Kalibiru. Papan petunjuk arah disediakan di sepanjang jalan untuk
memudahkan wisatawan berkunjung, dan jika masih kebingungan, ada pos di setiap
belokan yang dijaga oleh pengelola objek wisata. Kedua rute tersebut kini sudah
beraspal dan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, tetapi
harus tetap berhati-hati karena jalan sempit menuju Objek Wisata Alam Kalibiru
berliku dan menanjak terbilang rawan kecelakaan untuk berpapasan kendaraan. Jika
ada kendaraan yang tidak berani atau tidak prima untuk jalanan menanjak, pihak
pengelola dan masyarakat sekitar juga menyediakan ojek dan mobil off-road untuk
membantu pengunjung sampai ke objek wisata alam kalibiru. Untuk wisatawan yang
menggunakan kendaraan pribadi dikenakan biaya parkir, untuk sepeda motor sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Rp2.000, mobil sebesar Rp5.000, mobil Elf sebesar Rp10.000, dan bus sebesar
Rp15.000.
Objek Wisata Alam Kalibiru buka setiap hari dari pukul 06.00 WIB sampai 17.00
WIB. Setelah sampai ke lokasi, pengunjung dikenakan tarif tiket masuk di loket
pembayaran, untuk weekday (hari biasa) sebesar Rp5.000 per orang sedangkan pada
saat weekend (hari libur) sebesar Rp10.000 per orang, tarif tiket masuk tersebut masih
terjangkau bagi semua kalangan dan sudah termasuk biaya asuransi.
Gambar 4.5 Loket Pembayaran Tiket Masuk Kalibiru
Sumber : https://ceritakakigatal.com
Setelah mendapatkan tiket masuk, pengunjung menyusuri jalan naik menuju
puncak untuk melihat pemandangan dan menikmati spot-spot yang disediakan. Pada
saat perjalanan, pengunjung akan menemukan Skema Objek Wisata Alam Kalibiru,
papan informasi yang dapat memudahkan pengunjung untuk mengetahui lokasi objek
wisata tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 4.6 Skema Objek Wisata Alam Kalibiru
Sumber : https://www.simplyhome.com
\\\
Gambar 4.7 Papan Informasi Objek Wisata Alam Kalibiru
Sumber : https://www.google.com
Selain dimudahkan dengan skema objek wisata, dalam hal kualitas pelayanan juga
terus mengalami perubahan yang baik, hal ini terlihat dari pengelola wisata yang
dengan ramah melayani para wisatawan yang berkunjung. Sikap tanggap para warga
masyarakat dan pihak pengelola saat ada para wisatawan yang bertanya tentang lokasi
spot foto yang disediakan, karena walaupun sudah diberikan denah objek wisata, para
wisatawan masih ada beberapa yang kebingungan. Pihak pengelola juga memperbaiki
kenyamanan para pengunjung yang antri disetiap spot foto yang dulunya baris berdiri,
sekarang sudah disediakan beberapa tempat duduk agar dapat menunggu antrian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dengan duduk. Pihak pengelola juga memastikan keamanan dan kenyamanan
wisatawan dengan memasangkan beberapa alat pengaman saat menggunakan spot-
spot yang sudah tersedia, serta didampingi dan diberikan arahan oleh pihak pengelola.
Objek Wisata Alam Kalibiru juga menyediakan fasilitas umum seperti lahan parkir
yang luas, tempat ibadah, gazebo, balai pertemuan, toilet, papan informasi, kotak
kritik dan saran, dan juga terdapat warung makan yang menjual makanan khas Kulon
Progo serta penginapan jika ingin menikmati objek wisata lebih lama lagi lebih dari
satu hari, ada pihak pengelola dan masyarakat yang berjualan di tempat tersebut juga
tidak sungkan membantu jika ada pengunjung yang bertanya atau kebingungan.
Fasilitas-fasilitas yang sudah tersedia diharapkan dapat memberikan rasa nyaman
sehingga para pengunjung yang datang bisa dengan santai menikmati objek wisata
alam Kalibiru tersebut. Kesan pengunjung saat mengunjungi objek wisata menjadi
penentu kepuasan pengunjung, sehingga sebisa mungkin Objek Wisata Alam Kalibiru
selalu memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung, agar di waktu yang akan
datang pengunjung merindukan kunjungan kembali ke objek wisata tersebut.
Gambar 4.8 Lahan Parkir di Objek Wisata Alam Kalibiru
Sumber : https://myfourleafclover.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar 4.9 Area Kuliner di Objek Wisata Alam Kalibiru
Sumber : https://tempatasik.com
Gambar 4.10 Salah satu penginapan di Objek Wisata Alam Kalibiru
Sumber : https://www.booking.com
Dengan pemasukan yang diterima setiap harinya dan dukungan Pemerintah, objek
wisata ini mengalami perbaikan dari segi perbaikan fasilitas dan penambahan spot
yang semakin beragam. Objek wisata kalibiru menawarkan beberapa spot foto yang
bagus dengan background pemandangan hamparan Bukit Menoreh yang hijau serta
keindahan Bendungan Waduk Sermo dibawahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4.11 Spot Gardu Pandang Kalibiru
Sumber : https://www.hargatiket.net
Spot gardu pandang ini menjadi primadona sempat menjadi perbincangan publik,
karena selain menjadi spot untuk menikmati panorama perbukitan hijau yang
mempesona, spot ini juga menjadi tempat berfoto yang kece dan kekinian. Beberapa
spot yang disediakan Kalibiru lainnya yaitu spot flower (gardu pandang dengan
pijakan berbentuk bunga), spot panggung (papan lebar berbentuk persegi dipinggir
tebing), spot oval (gardu pandang dengan pijakan berbentuk oval), spot bundar (gardu
pandang dengan pijakan berbentuk bundar), kano terbang (kano yang digantung
dengan pose mendayung), sky bike atau sepeda gantung (sepeda yang digantung pada
sebuah tali), high ropes games (outbond yang memacu adrenalin dengan menelusuri
jembatan tali di ketinggian), flaying fox (terbang menggantung pada tali dan
meluncur kebawah), mountain bike atau MTB (olahraga menggunakan sepeda
gunung dengan track yang memacu adrenaline.
Setiap spot yang disediakan memiliki tarif sendiri diluar tiket masuk atau retribusi
masuk. Jika melakukan foto diatas spot foto, maka akan dikenakan harga tiket sebesar
Rp10.000 hingga Rp30.000 untuk setiap spot. Sementara untuk harga tiket outbond
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
high rope games sebesar Rp35.000 per orang. setelah itu jika di spot yang disediakan,
para pengunjung mengambil foto dengan menggunakan jasa fotografer atau juru foto
maka saat menginginkan hasil fotonya dikenai biaya sebesar Rp5.000 per foto. Di
objek wisata ini dikenai tarif ganda karena pada saat masuk objek wisata sudah
membayar dan masuk ke setiap spot foto juga harus membayar kembali.
Dari harga tiket masuk, pelayanan, aksesibilitas, dan daya tarik yang ada di Objek
Wisata Alam Kalibiru telah memikat para pengunjung untuk datang, menurut
informasi yang diperoleh dari buku Statistik Kepariwisataan 2018 termuat data
jumlah pengunjung setiap bulannya selama tahun 2018 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Pengunjung Desa Wisata Kalibiru Tahun 2018
Bulan Wisatawan
Mancanegara
Wisatawan
Nusantara
Jumlah
Pengunjung
Januari 1.628 17.972 19.654
Februari 1.925 11.598 13.523
Maret 2.379 12.082 14.461
April 2.450 12.236 14.686
Mei 1.481 8.671 10.152
Juni 489 26.782 27.271
Juli 1.904 14.992 16.896
Agustus 1.944 11.040 12.984
September 2.024 9.429 11.453
Oktober 1.505 7.945 9.450
November 1.139 22.402 23.541
Desember 914 34.790 35.704
Jumlah 19.836 189.939 209.775
Sumber : Statistik Kepariwisataan 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Sesuai dengan data di tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah pengunjung yang datang
pada setiap bulannya selalu naik turun, tetapi jika dibandingkan dengan desa wisata
lain, Kalibiru tetap unggul dan semoga kedepannya semakin lebih baik dan menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
BAB V
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam penyebaran kuesioner dengan variabel terikat yaitu minat kunjung kembali,
responden adalah wisatawan yang sudah pernah mengunjungi Objek Wisata Alam
Kalibiru. Maka, dalam kuesioner ada pernyataan sudah berapa kali berkunjung ke
Objek Wisata Alam Kalibiru tersebut, menurut data yang diperoleh maka terdapat 2
kategori yaitu sudah pernah berkunjung dua kali dan tiga kali atau lebih.
Tabel 5.1
Deskripsi Responden berdasarkan Kunjungan
Kategori Jumlah
Dua kali 68 orang
Tiga kali atau lebih 32 orang
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Dapat dilihat dalam tabel diatas bahwa dari 100 responden yang telah mengisi
kuesioner, 68 responden menjawab bahwa sudah pernah mengunjungi Objek Wisata
Alam Kalibiru dua kali, sedangkan 32 responden menjawab sudah pernah
mengunjungi Objek Wisata Alam Kalibiru sebanyak tiga kali bahkan lebih. Sehingga
sebagian besar responden yang berkunjung ke Objek Wisata Alam Kalibiru sebanyak
dua kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
B. Analisis Data
1. Hasil Uji Prasyarat Analisis
a) Hasil Uji Normalitas
Dalam penelitian ini pengujian normalitas menggunakan One Sample
Kolmogorov Smirnov dengan program SPSS dengan kriteria asymp.sig > 0,05
maka dikatakan bahwa distribusi data normal sedangkan jika asmp.sig < 0,05
maka distribusi data tidak normal. Berikut hasil pengujian validitas yang sudah
dilakukan:
Tabel 5.2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation 1.07085211
Most Extreme
Differences
Absolute .088
Positive .088
Negative -.088
Test Statistic .088
Asymp. Sig. (2-tailed) .053c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : data primer yang diolah, 2020
Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai asmp.sig sebesar 0,053 > 0,05
yang memiliki arti bahwa data penelitian ini berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
b) Hasil Uji Linieritas
Pengujian linieritas bertujuan untuk menjelaskan bahwa hubungan antar
variabel harus linier (Santosa & Ashari, 2005:244). Penelitian ini menggunakan
One Way Anova dengan taraf signifikansi 0,05 pada program SPSS. Berikut hasil
pengujian linieritas yang sudah dilakukan pada setiap variabel:
Tabel 5.3 Hasil Uji Linieritas
Aksesibilitas terhadap Minat Kunjung Kembali
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Minat Kunjung Kembali
* Aksesibilitas
Between Groups (Combined) 29.870 7 4.267 2.552 .019
Linearity 25.261 1 25.261 15.107 .000
Deviation
from
Linearity
4.609 6 .768 .459 .837
Within Groups 153.840 92 1.672
Total 183.710 99
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Setelah melakukan penelitian diperoleh nilai sig sebesar 0,837 ˃ 0,05 dan nilai
Fhitung sebesar 0, 459 ˂ 2,20 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang linier secara signifikan antara aksesibilitas dengan minat kunjung kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 5.4 Hasil Uji Linieritas
Kualitas Pelayanan terhadap Minat Kunjung Kembali
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Minat Kunjung Kembali
* Kualitas Pelayanan
Between Groups (Combined) 66.016 11 6.001 4.487 .000
Linearity 48.289 1 48.289 36.106 .000
Deviation
from
Linearity
17.727 10 1.773 1.325 .230
Within Groups 117.694 88 1.337
Total 183.710 99
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Setelah melakukan pengujian diperoleh nilai sig sebesar 0,230 ˃ 0,05 dan nilai
Fhitung sebesar 1,325 ˂ 1,94 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang linier secara signifikan antara kualitas pelayanan dengan minat kunjung
kembali.
Tabel 5.5 Hasil Uji Linieritas
Daya Tarik Wisata terhadap Minat Kunjung Kembali
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Minat Kunjung Kembali
* Daya Tarik Wisata
Between Groups (Combined) 50.829 9 5.648 3.825 .000
Linearity 38.027 1 38.027 25.756 .000
Deviation
from
Linearity
12.802 8 1.600 1.084 .382
Within Groups 132.881 90 1.476
Total 183.710 99
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Setelah melakukan pengujian diperoleh nilai sig sebesar 0,382 ˃ 0,05 dan nilai
Fhitung sebesar 1,084 ˂ 2,04 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang linier secara signifikan antara daya tarik wisata terhadap minat kunjung
kembali.
Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas
Harga Tiket Masuk terhadap Minat Kunjung Kembali
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Minat Kunjung Kembali
* Harga Tiket Masuk
Between Groups (Combined) 61.146 7 8.735 6.557 .000
Linearity 53.632 1 53.632 40.258 .000
Deviation
from
Linearity
7.513 6 1.252 .940 .471
Within Groups 122.564 92 1.332
Total 183.710 99
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Setelah melakukan pengujian diperoleh nilai sig sebesar 0,471 ˃ 0,05 dan nilai
Fhitung sebesar 0,940 ˂ 2,20 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang linier secara signifikan antara harga tiket masuk dengan minat kunjung
kembali.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a) Uji Multikolinieritas
Pengujian mulitikolinieritas digunakan untuk melihat ada tidaknya gejala
multikolinieritas, gejala ini disebabkan karena variabel independen saling
berkolerasi. Gejala ini dapat diobati dengan mengeluarkan variabel independen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
yang memiliki kolerasi tinggi atau yang tidak signifikan dari model regresi
(Santosa & Ashari, 2005:238). Hasil pengujian memiliki nilai VIF (Variance
Inflation Factor) < 10 dan Tolerance > 0,1 menurut Prayitno dalam (Deviana,
2019:99). Berikut hasil pengujian multikolinieritas yang sudah dilakukan:
Tabel 5.7
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.153 1.345 .857 .394
Aksesibilitas .012 .099 .012 .117 .907 .629 1.591
Kualitas
Pelayanan .166 .067 .284 2.476 .015 .496 2.015
Daya Tarik
Wisata .045 .069 .078 .656 .514 .464 2.153
Harga Tiket
Masuk .409 .110 .365 3.721 .000 .678 1.476
a. Dependent Variable: Minat Kunjung Kembali
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Setelah melakukan pengujian diperoleh nilai VIF untuk semua variabel ˂ 10
dan nilai Tolerance untuk semua variabel ˃ 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa
model penelitian terbebas dari multikolinieritas.
b) Uji Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas digunakan untuk melihat setiap pengamatan agar
varians dari residual tidak sama (Santosa & Ashari, 2005:242). Pengujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
penelitian ini menggunakan uji glejser untuk mengetahui ada tidaknya gejala
heterokedastisitas, dengan kriteria sig > 0,05 artinya tidak ada gejala
heterokedastisitas, tetapi jika sig < 0,05 maka ada gejala heterokedastisitas
(www.spssindonesia.com). Berikut hasil pengujian heterokedastisitas yang sudah
dilakukan:
Tabel 5.8
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.016 .810 -1.256 .212
Aksesibilitas .043 .059 .091 .730 .467
Kualitas
Pelayanan .030 .040 .104 .739 .461
Daya Tarik
Wisata .050 .041 .175 1.208 .230
Harga Tiket
Masuk -.069 .066 -.125 -1.043 .300
a. Dependent Variable: Abs_RES
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Setelah melakukan pengujian diperoleh data bahwa masing-masing variabel
dalam penelitian ini memiliki sig > 0,05 yang artinya tidak ada gejala
heterokedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis dan Analisis Variabel
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah regresi linier
berganda. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel Y dimanipulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
oleh dua atau lebih variabel X (Sugiyono, 2017:275). Dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi dan korelasi ganda 4 prediktor karena memiliki 4
variabel independen yaitu aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan
harga tiket masuk. Berikut ini hasil analisis regresi linier berganda
Tabel 5.9
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.153 1.345 .857 .394
Aksesibilitas .012 .099 .012 .117 .907
Kualitas
Pelayanan .166 .067 .284 2.476 .015
Daya Tarik
Wisata .045 .069 .078 .656 .514
Harga Tiket
Masuk .409 .110 .365 3.721 .000
a. Dependent Variable: Minat Kunjung Kembali
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Setelah melakukan pengujian diperoleh data seperti di tabel dengan persamaan
regresinya seperti berikut:
Y = 1.153 + 0,012X1 + 0,166X2 + 0,045X3 – 0,409X4 + e
Keterangan :
Y = Minat Kunjung Kembali
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
X1 = Aksesibilitas
X2 = Kualitas Pelayanan
X3 = Daya Tarik Wisata
X4 = Harga Tiket Masuk
e = Error Term
Pengaruh masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Hipotesis I
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan aksesibilitas terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Ha : Ada pengaruh signifikan aksesibilitas terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Hasil pengujian terlihat bahwa aksesibilitas memiliki nilai sig sebesar 0,907 ˃
0,05 dan nilai t hitung sebesar 0,117 2,47 artinya Ho diterima dan Ha ditolak,
tidak ada pengaruh signifikan aksesibilitas terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
b) Hipotesis II
Ho :Tidak ada pengaruh signifikan kualitas pelayanan terhadap minat
kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Ha : Ada pengaruh signifikan kualitas pelayanan terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Hasil pengujian terlihat bahwa kualitas pelayanan memiliki nilai sig sebesar
0,015 ˂ 0,05 dan nilai t hitung 2.476 ˃ 2,47 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pengaruh signifikan kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
c) Hipotesis III
Ho :Tidak ada pengaruh signifikan daya tarik wisata terhadap minat
kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Ha : Ada pengaruh signifikan daya tarik wisata terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Hasil pengujian terlihat bahwa daya tarik wisata memiliki nilai sig sebesar
0,514 0,05 dan nilai t hitung 0,656 ˂ 2,47 artinya Ho diterima dan Ha ditolak,
tidak ada pengaruh signifikan daya tarik wisata terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
d) Hipotesis IV
Ho :Tidak ada pengaruh signifikan harga tiket masuk terhadap minat
kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Ha :Ada pengaruh signifikan harga tiket masuk terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Hasil penelitian terlihat bahwa harga tiket masuk memiliki nilai sig sebesar
0,000 0,05 dan nilai t hitung 3,721 2,47 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, ada
pengaruh signifikan tarif harga masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan
ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.10
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 70.184 4 17.546 14.683 .000b
Residual 113.526 95 1.195
Total 183.710 99
a. Dependent Variable: Minat Kunjung Kembali
b. Predictors: (Constant), Harga Tiket Masuk, Kualitas Pelayanan, Aksesibilitas,
Daya Tarik Wisata
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Hasil pengujian F diperoleh Fhitung sebesar 14,683 sedangkan untuk Ftabel
diperoleh 2,47 dari tabel distribusi F dengan rumus df (degree of freedom), df1= k-
1 dan df2= n-k. jika ada pengaruh maka Fhitung > Ftabel, tetapi jika tidak ada
pengaruh maka Fhitung < Ftabel, dalam penelitian ini 14,683 > 2,47 artinya variabel
aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk secara
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali ke Objek
Wisata Alam Kalibiru. Selanjutnya akan melihat masing-masing variabel
independen memiliki pengaruh seberapa besar terhadap variabel dependen dengan
melihat R square dalam uji determinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 5.11
Hasil Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .618a .382 .356 1.093
a. Predictors: (Constant), Harga Tiket Masuk, Kualitas
Pelayanan, Aksesibilitas, Daya Tarik Wisata
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Setelah dilakukan penelitian diperoleh data seperti diatas, R square dalam
penelitian ini menunjukkan angka 0,382 atau 38,2% yang memiliki arti bahwa
variabel independen hanya mampu menjelaskan tentang variabel dependen sebesar
38,2% sedangkan 61,8% kemungkinan dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada
dalam penelitian ini.
4. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pengujian regresi linier berganda diperoleh hasil bahwa variabel
aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk secara
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke
Objek Wisata Alam Kalibiru jika dilihat dari uji F yang menyatakan Fhitung > Ftabel
yaitu 14,683 > 2,47. Tetapi secara parsial tidak semua variabel berpengaruh terhadap
minat kunjung kembali wisatawan, hanya variabel kualitas pelayanan dan harga tiket
masuk yang memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan
sedangkan aksesibilitas dan daya tarik wisata tidak memiliki pengaruh terhadap minat
kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
a) Pengaruh Aksesibilitas terhadap Minat Kunjung Kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Hasil pengujian terlihat bahwa aksesibilitas memiliki nilai sig sebesar 0,907 ˃
0,05 dan nilai t hitung sebesar 0,117 2,47 artinya Ho diterima dan Ha ditolak,
tidak ada pengaruh signifikan aksesibilitas terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru. Hasil pengujian ini sejalan dengan
penelitian Sevi Mita Deviana dengan judul “Pengaruh aksesibilitas, tarif, dan
fasilitas terhadap kepuasan wisatawan yang berkunjung ke pantai Nglambor
Gunungkidul Yogyakarta”. Penelitian tersebut telah menunjukkan bahwa
aksesibilitas tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan wisatawan yang
berkunjung ke Pantai Nglambor, karena objek wisata Pantai Nglambor hanya
dikelola oleh masyarakat Purwodadi dan belum ada campur tangan pemerintah
sehingga akses jalan menuju lokasi belum dapat dimaksimalkan.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa jarak menuju Objek Wisata Alam Kalibiru
terbilang jauh dari pusat Kota Yogyakarta dan memerlukan waktu yang kurang
lebih 2 jam perjalanan. Namun Objek Wisata Alam Kalibiru sudah dapat di akses
dengan dua rute yang disediakan sehingga wisatawan yang berkunjung bisa memilih
rute tercepat dari lokasinya, tersedianya papan petunjuk arah juga sangat membantu,
dan Objek Wisata Alam Kalibiru sudah dapat dicari melalui google maps juga
sehingga lebih memudahkan untuk berkunjung, dan jika masih kebingungan
masyarakat sekitar siap membantu karena warga Kabupaten Kulon Progo sendiri
sudah familiar dengan Objek Wisata Alam Kalibiru yang menjadi salah satu
primadona wisata Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Aksesibilitas tidak berpengaruh terhadap minat kunjung kembali yang
kemungkinan disebabkan oleh kualitas akses menuju objek-objek wisata di Daerah
Istimewa Yogyakarta umumnya itu sudah relatif baik dan mudah dijangkau karena
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah memprioritaskan
pembangunan pariwisata selama beberapa tahun belakangan. Namun Objek Wisata
Alam Kalibiru karena akses perjalanan yang dilalui memiliki beberapa tikungan
tajam dan sempit yang tidak memungkinkan jika menggunakan kendaraan roda 4
seperti mobil atau bus untuk berpapasan dengan kendaraan lainnya, jalan yang licin
dengan kondisi jalan naik turun membahayakan yang melintasi jalan, serta
penerangan jalan yang masih minim di daerah lereng perbukitan yang terdapat
pohon-pohon besar menyebabkan wistawan tidak mempertimbangkan untuk
berkunjung kembali dan mungkin memilih untuk mengunjungi objek wisata
lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa aksesibilitas secara signifikan tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap minat kunjung kembali ke Objek Wisata
Alam Kalibiru.
b) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Kunjung Kembali
Hasil pengujian terlihat bahwa kualitas pelayanan memiliki nilai sig sebesar
0,015 ˂ 0,05 dan nilai t hitung 2.476 ˃ 2,47 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, ada
pengaruh signifikan kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali wisatawan
ke Objek Wisata Alam Kalibiru. hal ini sejalan dengan teori Tony Wijaya (2011:11)
yang menyatakan bahwa sebuah pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi
keinginan atau harapan dari wisatawan disebut dengan kualitas pelayanan. Suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
kualitas dasarnya dari pengalaman aktual wisatawan yang diperoleh saat menikmati
pelayanan, bisa tidaknya memenuhi harapan dari wisatawan menjadi sangat penting
untuk penilaian suatu kualitas dikatakan baik atau buruk. Semakin bagus kualitas
pelayanan yang diberikan maka akan semakin senang wisatawan berada di objek
wisata tersebut, dan akan menjadi pertimbangan untuk datang dilain waktu.
Kualitas pelayanan di Objek Wisata Alam Kalibiru semakin mengalami
perbaikan, hal ini terlihat dari penambahan fasilitas umum, pengelola wisata yang
dengan ramah melayani para wisatawan yang berkunjung. Sikap tanggap para warga
masyarakat dan pihak pengelola saat ada para wisatawan yang bertanya tentang
lokasi spot foto yang disediakan, karena walaupun sudah diberikan denah objek
wisata, para wisatawan masih ada beberapa yang kebingungan. Pihak pengelola
juga memperbaiki kenyamanan para pengunjung yang antri disetiap spot foto yang
dulunya baris berdiri, sekarang sudah disediakan beberapa tempat duduk agar dapat
menunggu antrian dengan duduk. Pihak pengelola juga memastikan keamanan dan
kenyamanan wisatawan dengan memasangkan beberapa alat pengaman saat
menggunakan spot-spot yang sudah tersedia, serta didampingi dan diberikan arahan
oleh pihak pengelola. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki
pengaruh signifikan terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata
Alam Kalibiru.
c) Pengaruh Daya Tarik Wisata terhadap Minat Kunjung Kembali
Hasil pengujian terlihat bahwa daya tarik wisata memiliki nilai sig sebesar 0,514
0,05 dan nilai t hitung 0,656 ˂ 2,47 artinya Ho diterima dan Ha ditolak, tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pengaruh signifikan daya tarik wisata terhadap minat kunjung kembali wisatawan
ke Objek Wisata Alam Kalibiru. Hal ini sejalan dengan penelitian Adi Irawan
dengan judul “Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata, Persepsi Harga, dan Kualitas
Pelayanan terhadap Minat Berkunjung Ulang dengan Kepuasan Konsumen sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Objek Wisata Teluk Kiluan)”. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa daya tarik wisata tidak memiliki pengaruh terhadap
minat berkunjung ulang, karena ada beberapa wisatawan yang belum merasa puas
dengan daya tarik dari Teluk Kiluan.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa Objek Wisata Alam Kalibiru sering disebut
dengan Desa Wisata Kalibiru, tentunya dari julukan tersebut sudah dapat
dibayangkan bahwa objek wisata ini menawarkan keindahan alam. Daya tarik yang
ada sangat beragam dengan adanya spot-spot foto hingga spot yang dapat memacu
adrenalin. Pesona yang menonjolkan keindahan alam yang ada harusnya menjadi
nilai lebih dari Objek Wisata Alam Kalibiru, tetapi di Kabupaten Kulon Progo
sendiri pada akhir-akhir ini banyak kemunculan objek-objek wisata baru yang mirip
dengan Objek Wisata Alam Kalibiru yang juga menawarkan keindahan alam. Daya
tarik wisata tidak memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali dapat
disebabkan karena banyak wisata alam yang mirip dan keberadaannya tidak jauh
dari Objek Wisata Alam Kalibiru dengan menampilkan keindahan alam untuk
menciptakan spot berfoto dan outbond seperti Wisata Alam Pule Payung, Wisata
Alam Ayunan Langit Watu Jaran, Teras Kaca Gunung Gajah, Wisata Alam Bukit
Cendana, Wisata Alam Bukit Isis (Bukit Nglinggo) dan yang lainnya. Sehingga para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
wisatawan merasa daya tarik Objek Wisata Alam Kalibiru sama saja dengan objek
wisata lainnya, tentunya akan menjadi tantangan sendiri bagi pihak pengelola untuk
memunculkan keunikan Objek Wisata Alam Kalibiru. Hal ini menunjukkan bahwa
daya tarik wisata tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat kunjung
kembali ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
d) Pengaruh Harga Tiket Masuk terhadap Minat Kunjung Kembali
Hasil penelitian terlihat bahwa harga tiket masuk memiliki nilai sig sebesar 0,000
0,05 dan nilai t hitung 3,721 2,47 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, ada
pengaruh signifikan harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan
ke Objek Wisata Alam Kalibiru. Hal ini sejalan dengan teori dari I Gusti Bagus
Arjana (2016:127) yang menyatakan bahwa harga dapat dibedakan menjadi harga
murah, harga mahal dan harga cocok atau sesuai, dalam sektor pariwisata harga
cocok atau sesuai akan menjadi dasar pertimbangan. Harga cocok atau sesuai yang
dimaksud yaitu tidak mempermasalahkan mahal atau murahnya, tetapi ketika suatu
objek wisata menawarkan harga tiket masuk yang sesuai dengan pesona dari objek
wisata tersebut tentu tingkat kepuasan dari wisatawan diharapkan dapat mudah
dicapai pengelola, sehingga suatu saat akan menjadi salah satu pertimbangan untuk
berkunjung kembali, dalam hal ini berkaitan dengan harga tiket masuk yang
mempengaruhi minat kunjung kembali.
Seperti halnya saat memasuki objek wisata, saat tiba ke Objek Wisata Alam
Kalibiru pengunjung dikenakan harga tiket masuk di loket pembayaran, untuk
weekday (hari biasa) dikenakan harga tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
sedangkan pada saat weekend (hari libur) dikenakan harga tiket masuk sebesar
Rp10.000 per orang, harga tiket masuk tersebut masih terjangkau bagi semua
kalangan dan sudah termasuk biaya asuransi. Tetapi untuk masuk ke setiap spot
yang disediakan memiliki harga sendiri diluar harga tiket masuk atau retribusi
masuk. Jika melakukan foto diatas spot foto, maka akan dikenakan harga sebesar
Rp10.000 hingga Rp30.000 untuk setiap spot. Sementara untuk harga outbond high
rope games sebesar Rp35.000 per orang. setelah itu jika di spot yang disediakan,
para pengunjung mengambil foto dengan menggunakan jasa fotografer atau juru
foto maka saat menginginkan hasil fotonya dikenai biaya sebesar Rp5.000 per foto.
Di objek wisata ini dikenai tarif ganda karena pada saat masuk objek wisata sudah
membayar dan masuk ke setiap spot foto juga harus membayar kembali. Harga tiket
masuk yang ditawarkan untuk menikmati objek wisata alam Kalibiru masih dapat
dijangkau dengan pesona keindahan alam yang disuguhkan dan pelayanan yang
diberikan, dalam penelitian ini yang dimaksud harga tiket masuk mempengaruhi
minat kunjung kembali bukan tentang besar kecilnya nominal harga tetapi sesuai
dengan indikator penelitian bahwa yang dilihat adalah keterjangkauan harga,
kesesuaian harga dengan kualitas, dan daya saing harga dengan objek lain jika
semakin bagus maka wisatawan akan berkunjung di lain waktu. Maka dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa harga tiket masuk memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam
Kalibiru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang sudah dilakukan tentang pengaruh
aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk terhadap
minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru di Kabupaten
Kulon Progo maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aksesibilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
2. Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
3. Daya tarik wisata tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
4. Harga tiket masuk memiliki pengaruh signifikan terhadap minat kunjung kembali
wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.
Berdasarkan hasil uji F dapat disimpulkan bahwa variabel aksesibilitas, kualitas
pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk secara bersama-sama
berpengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam
Kalibiru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
B. Saran
Setelah melakukan penelitian, maka penulis mengajukan saran sebagai
pertimbangan bagi pihak pengelola Objek Wisata Alam Kalibiru, pemerintah, dan
peneliti selanjutnya.
1. Bagi Pihak Pengelola Objek Wisata Alam Kalibiru
Objek Wisata Alam Kalibiru sudah menjadi primadona pariwisata di
Kabupaten Kulon Progo dari awal di bangun. Tentunya dari waktu ke waktu
pihak pengelola terus mengembangkan Objek Wisata Alam Kalibiru.
Dalam penelitian ini kualitas pelayanan, berpengaruh terhadap minat kunjung
kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru. Sudah selayaknya jika
kualitas pelayanan yang sudah ada terus dijaga dan ditingkatkan, karena kualitas
pelayanan yang baik menjadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung bahkan
dalam hal berkunjung kembali, karena wisatawan yang berada di objek wisata
merasakan kenyamanan dan puas dengan pelayanan yang diberikan tentu lain
waktu akan berkunjung kembali. Dan untuk variabel harga tiket masuk yang
juga memiliki pengaruh signifikan terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke
Objek Wisata Alam Kalibiru, mungkin untuk kedepannya pihak pengelola dapat
menarik wisatawan seperti diadakan promo paket tertentu yang semakin menarik
perhatian sehingga wisatawan yang berkunjung dapat tetap menikmati pesona
alam yang disuguhkan lebih puas lagi dan tertarik untuk berkunjung kembali.
Sedangkan dalam penelitian ini ada variabel yang tidak berpengaruh terhadap
minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru yaitu variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
aksesibilitas dan daya tarik wisata, untuk aksesibilitas sebaiknya pihak pengelola
segera memikirkan langkah perbaikan akses menuju lokasi dengan bekerjasama
dengan pemerintah dalam mengupayakan kemudahan wisatawan berkunjung
sehingga aksesibilitas menuju objek wisata menjadi pertimbangan untuk
berkunjung kembali, dan pihak pengelola harus membuat inovasi baru unruk
menarik perhatian wisatawan dengan daya tarik yang berbeda misalnya dengan
membuat spot foto yang belum ada di objek wisata lain sehingga wisatawan bisa
mempertimbangkan daya tarik Objek Wisata Alam Kalibiru untuk dikunjungi
kembali.
2. Bagi Pemerintah
Pemerintah sebaiknya dapat berkerjasama dengan pihak pengelola Objek
Wisata Alam Kalibiru untuk kedepannya dapat lebih mengembangkan Objek
Wisata Alam Kalibiru agar menjadi lebih baik dan menarik wisatawan, misalnya
dengan memperbaiki dan memperluas jalan menuju objek wisata, semakin
gencar mempromosikan objek wisata dengan media sosial dan menjual produk
local khas Kulon Progo.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel independen yaitu aksesibilitas, kualitas
pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk masih ada yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung kembali, maka di penelitian
selanjutnya dapat menjadi pertimbangan dengan menambah variabel independen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
lain yang memiliki kemungkinan dapat berpengaruh terhadap minat kunjung
kembali.
C. Keterbatasan
Peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan penelitian, namun
peneliti menyadari memiliki keterbatasan yaitu :
1. Saat akan melakukan penelitian ke lapangan terjadi wabah pandemic Covid-19
sehingga tidak memungkinkan peneliti melakukan penelitian langsung ke Objek
Wisata Alam Kalibiru.
2. Penelitian dilakukan menggunakan kuisioner melalui google form, sehingga
peneliti tidak dapat mengetahui secara pasti kejujuran dan kesungguhan dari
respoden dalam mengisi kuisioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
DAFTAR PUSTAKA
Arjana, I Gusti. (2010). Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Edisi 1. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. (2019). Aplikasi Dataku Daerah Istimewa
Yogyakarta. Yogyakarta : Bappeda.
Deviana, Sevi. (2019). “Pengaruh Aksesibilitas, Tarif dan Fasilitas terhadap
Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Pantai Nglambor Gunungkidul
Yogyakarta”. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. (2018). Statistik Kepariwisataan
2018. Yogyakarta : Dinas Pariwisata DIY.
Dinas Pariwisata Kulon Progo. (2019). “Wisata Alam Kalibiru”. [Online]. Tersedia :
https://dinpar.kulonprogokab.go.id (1 Juli 2020)
Gilarso, T. (2004). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Edisi Revisi. Yogyakarta :
Kanisius.
Jati, Bambang. (2018). “Sempat Booming, Kunjungan Kalibiru Alami Penurunan”.
[Online]. Tersedia : https://kulonprogo.sorot.co (10 Juni 2020).
Maafir, Nurcholis. (2019). “Pariwisata sudah Sumbang US$ 19,29 Miliar untuk
Devisa Indonesia”. [Online]. Tersedia : https://m.detik.com (10 Juni 2020).
Mawarsari, Intan. (2018). “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi terhadap
Minat Beli Ulang Konsumen Olahan Buah Carica di Daerah Wonosobo.
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Nariswari, S. (2015). “Wisata Kulon Progo : Banyak Tempat Wisata Ngetop karena
Media Sosial”. [Online]. Tersedia : https://m.harianjogja.com. (29 Desember
2019).
Nuraeni, B. (2014). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjung
Ulang Wisatawan Museum Ranggawarsita Semarang”. Jurnal Bisnis Strategi.
23, 1-19.
Payangan Otto R. (2015). “Pemasaran Jasa Pariwisata”. Bogor: IPB Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Petrus, H. (2017). “Analisis Penilaian Pengunjung terhadap Atribut Pengelolaan
Pariwisata 4A (Attraction, Accessibility, Anemity, Ancillary) pada Objek
Wisata Candi Kalasan, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta”. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata Semarang.
Priyatno, D. (2018). SPSS Panduan Mudah Olah Data bagi Mahasiswa & Umum.
Yogyakarta : Andi.
Rossadi, Leylita dan Widayati, E. (2018). “Pengaruh aksesibilitas, Amenitas, dan
Aktraksi Wisata terhadap Minat Kunjungan Wisatawan ke Wahana Air Balong
Waterpark Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Journal of tourism and
economic. Vol. 1 No.2, 109-116.
Sakti, G. (2019). “Siaran Pers : Pariwisata Diproyeksikan jadi Penyumbang Devisa
Terbesar Lima Tahun ke depan. [Online]. Halaman 1. Tersedia :
https://ww.kemenparekraf.go.id. (16 Januari 2020).
Santosa, Purbayu. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Edisi
1. Yogyakarta : Andi.
Spillane, James. (1987). Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta :
Kanisius.
Sudono, Sukirno. (2013). Mikroekonomi Teori Pengantar, Edisi 3. 28. Jakarta :Raja
Grafindo Persada.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.
Sugondo, Suyono. (2019). “Jalur Wisata ke Kalibiru Kulon Progo dan Sekitarnya
Dinilai Rawan”. [Online]. Tersedia : https://jogjainside.com (1 Juli 2020).
Suwantoro, Gamal. (2000). Dasar-Dasar Pariwisata”. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. (2019). Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian. Edisi
1. Yogyakarta : Andi.
Utama, I Gusti Rai. (2017). Pemasaran Pariwisata. Yogyakarta : Andi.
Quenda, Irene. (2019). “Pengaruh Citra Destinasi dan Presepsi Harga terhadap Minat
Kunjung Kembali melalui Kepuasan Wisatawan. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Wijaya, Tomy. (2011). Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta : Indeks.
Wijaya, Tony. (2011). Manajemen Dimensi Kualitas Jasa : Desain Serqual, QFD, dan
Kano disertai Contoh Aplikasi dalam Kasus Penelitian. Jakarta : Indeks.
Wirantini, Setiawina, Yuliarmi. (2018). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Niat Kunjung Kembali Wisatawan pada Daya Tarik Wisata di Kabupaten
Badung”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 7.1 (2018) : 279-
308.
Yamco, Maria. (2019). “Pengaruh Komponen Daya Tarik Wisata terhadap Minat
Kunjung Kembali Wisatawan di Maluku Tenggara”. Skripsi. Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Yanuar. (2016). “Kalibiru Padat, Wisatawan Rela Antre Tiga Jam untuk Berfoto”.
[Online]. Tersedia : https://m.liputan6.com (16 Januari 2020).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN I
(KUISIONER PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PENGARUH AKSESIBILITAS, KUALITAS PELAYANAN, DAYA TARIK
WISATA, DAN HARGA TIKET MASUK TERHADAP MINAT KUNJUNG
KEMBALI WISATAWAN KE OBJEK WISATA ALAM KALIBIRU DI
KABUPATEN KULON PROGO
KUESIONER PENELITIAN
Oleh :
Christina Rita Haryanti
NIM : 161324001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Perkenalkan nama saya Christina Rita Haryanti, mahasiswi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Disini saya mohon ketersediaan anda untuk mengisi kuesinoner
ini sesuai dengan petunjuk pengisian.
Bantuan dari anda untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya, secara
objektif, dan apa adanya sangat berarti bagi penelitian ini. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Alamat :
Kunjungan ke :
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Bacalah pernyataan dibawah ini dengan teliti.
2. Berilah jawaban dari pernyataan dengan tanda centang () pada pilihan
jawaban yang tepat.
3. Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
CS = Cukup Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No. Pernyataan PILIHAN JAWABAN
SS S CS TS STS
1. Jarak tempuh menuju
objek wisata Kalibiru
dapat dijangkau dengan
mudah.
2. Di sepanjang
perjalanan menuju
objek wisata Kalibiru
disediakan papan
petunjuk arah yang
dapat memudahkan
wisatawan untuk
berkunjung.
3. Waktu tempuh yang
diperlukan menuju
objek wisata Kalibiru
dari pusat Kota
Yogyakarta kurang
lebih 2 jam.
4. Jalan menuju objek
wisata Kalibiru sudah
mengalami perbaikan
dari kunjungan
sebelumnya.
5. Objek wisata Kalibiru
mempunyai rute
perjalanan yang lebih
dari satu, sehingga
memudahkan
wisatawan yang ingin
berkunjung dengan
jarak tempuh yang
lebih dekat.
6. Terdapat sarana untuk
menyampaikan kritik
dan saran kepada pihak
pengelola objek wisata
Kalibiru.
7. Adanya sikap tanggap
dari pengelola maupun
masyarakat sekitar saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
ada wisatawan yang
memerlukan bantuan.
8. Pihak pengelola
memberikan asuransi
kepada para
wisatawan.
9. Setiap spot foto
disediakan alat
pengaman untuk
menjamin keselamatan
para wisatawan.
10. Para wisatawan tidak
merasa kesusahan
dalam menghubungi
atau mencari pihak
pengelola objek wisata
saat dibutuhkan.
11. Fasilitas yang
disediakan sangat
mendukung dan dapat
dinikmati para
wisatawan.
12. Fasilitas objek wisata
Kalibiru semakin baik.
13. Objek wisata Kalibiru
dapat memanjakan para
wisatawan dengan
adanya spot foto dan
gardu pandang.
14. Objek wisata Kalibiru
menyediakan wahana
outbond yang dapat
memacu adrenalin.
15. Penambahan spot foto
semakin beragam dan
bervariasi sehingga
tidak membuat para
wisatawan merasa
bosan saat berkunjung.
16. Sarana umum yang
disediakan pihak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
pengelola seperti,
toilet, tempat ibadah,
dan fasilitas lainnya
sudah mengalami
perubahan dari
kunjungan sebelumnya.
17. Pembangunan objek
wisata Kalibiru
mengalami perubahan
dari kunjungan
sebelumnya.
18. Adanya alat
transportasi yang dapat
membantu para
wisatawan menuju
objek wisata Kalibiru,
seperti ojek dan mobil
off road.
19. Pihak pengelola dan
warga masyarakat
ramah terhadap
wisatawan yang
berkunjung ke objek
wisata Kalibiru.
20. Harga tiket masuk
yang dibayarkan masih
terjangkau.
21. Tarif harga tiket objek
wisata Kalibiru lebih
murah daripada objek
wisata lainnya.
22. Tarif harga yang
dibayarkan sesuai
dengan pelayanan dan
kepuasan yang
dirasakan para
wisatawan.
23. Objek wisata Kalibiru
memiliki pesona
tersendiri sehingga
dapat menimbulkan
kerinduan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
berkunjung kembali di
lain waktu.
24. Saya akan
memberitahu teman
dan kerabat agar dapat
berkunjung ke objek
wisata kalibiru.
25. Saya akan mengajak
teman atau kerabat
untuk berkunjung
kembali ke objek
wisata Kalibiru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN II
(SURAT IJIN PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN III
(DATA MENTAH PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Variabel Aksesibilitas
AKSESIBILITAS (X1) TOTAL
X1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 4 4 17
3 4 3 3 3 16
3 3 4 3 3 16
3 4 4 4 3 18
3 3 3 3 3 15
3 3 2 3 2 13
4 4 4 4 4 20
3 3 4 3 3 16
3 3 3 3 3 15
3 4 3 3 4 17
2 3 3 3 4 15
3 3 3 4 3 16
3 3 3 3 3 15
3 4 3 3 3 16
3 4 2 3 3 15
3 4 2 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 4 3 16
3 3 2 3 3 14
3 4 3 4 4 18
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
2 3 3 3 2 13
3 3 3 4 3 16
3 3 2 3 3 14
4 4 4 4 4 20
4 4 4 3 4 19
3 3 2 3 4 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
AKSESIBILITAS (X1) TOTAL
X1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
3 4 3 4 3 17
4 4 3 4 4 19
3 3 3 2 2 13
3 4 3 3 3 16
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 4 4 3 3 17
4 4 3 3 4 18
2 3 3 3 3 14
2 4 4 2 3 15
3 3 3 3 4 16
3 3 4 4 3 17
3 4 2 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 4 16
3 4 3 4 4 18
2 3 3 3 3 14
3 3 2 3 3 14
3 3 3 3 3 15
4 3 3 3 3 16
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 4 4 3 4 18
3 3 3 3 3 15
3 3 3 2 4 15
3 4 3 3 3 16
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 4 3 3 3 16
3 3 4 4 4 18
3 3 3 3 4 16
3 3 3 3 4 16
2 3 3 3 3 14
3 4 3 4 3 17
2 3 3 3 4 15
3 3 3 3 3 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
AKSESIBILITAS (X1) TOTAL
X1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
3 4 2 2 3 14
3 3 3 3 2 14
3 3 3 3 4 16
2 3 2 3 3 13
3 3 3 3 3 15
2 3 2 3 3 13
2 3 3 3 3 14
2 3 4 3 4 16
3 3 2 3 3 14
4 2 3 3 3 15
2 3 3 3 3 14
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
2 3 3 3 3 14
3 3 3 3 3 15
3 3 4 2 3 15
3 4 3 3 3 16
3 4 3 3 3 16
3 3 2 3 4 15
3 3 2 3 3 14
3 3 3 3 3 15
3 3 2 3 3 14
3 3 3 3 4 16
2 3 3 3 4 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Variabel Kualitas Pelayanan
KUALITAS PELAYANAN (X2) TOTAL
X2 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
4 3 3 4 3 4 4 25
3 4 3 4 3 3 4 24
3 4 3 4 3 3 3 23
3 3 3 4 3 3 4 23
3 3 3 3 3 3 3 21
2 3 2 3 3 3 3 19
4 4 4 4 4 4 4 28
3 4 3 4 3 3 3 23
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 4 4 4 4 3 27
4 4 3 4 3 3 4 25
3 3 3 4 4 4 4 25
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 4 4 3 3 3 23
3 3 2 3 3 3 4 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 4 4 4 4 4 4 27
3 3 3 3 2 3 3 20
2 3 3 3 3 4 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
2 3 2 3 2 3 3 18
4 4 3 4 4 4 4 27
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 3 4 4 27
3 4 3 4 4 3 3 24
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 4 4 4 3 24
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
KUALITAS PELAYANAN (X2) TOTAL
X2 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7
3 3 3 3 3 3 4 22
3 3 4 4 3 3 3 23
2 4 4 4 3 3 3 23
3 4 4 4 3 4 3 25
3 3 3 3 3 3 3 21
3 4 3 3 3 3 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 4 3 3 3 3 24
3 3 3 3 3 3 3 21
2 3 2 3 3 3 3 19
4 4 3 4 3 3 3 24
3 3 3 4 3 3 3 22
3 3 4 4 4 4 3 25
4 3 3 4 3 3 3 23
4 3 4 4 3 3 4 25
3 3 2 3 3 3 3 20
4 4 3 4 3 3 3 24
2 3 2 2 4 3 3 19
4 3 3 3 3 3 4 23
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 4 4 4 4 3 3 25
4 4 4 4 4 4 4 28
3 4 4 4 3 3 4 25
3 3 3 3 3 3 3 21
3 4 4 4 4 3 3 25
3 3 3 3 3 3 3 21
3 4 2 4 3 4 3 23
3 4 3 4 4 3 3 24
2 4 4 4 3 3 3 23
3 3 2 3 3 3 3 20
3 3 3 4 3 3 3 22
3 4 3 3 3 4 4 24
3 3 3 4 3 3 3 22
2 3 3 4 2 3 3 20
2 3 2 3 3 3 3 19
4 3 3 4 3 3 3 23
3 3 4 4 2 4 4 24
3 3 2 3 2 3 3 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
KUALITAS PELAYANAN (X2) TOTAL
X2 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7
3 4 3 4 3 3 3 23
3 3 2 3 3 3 4 21
3 4 3 3 3 3 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21
2 3 1 3 3 3 2 17
3 3 4 4 4 4 4 26
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 4 22
3 3 3 3 3 3 3 21
2 3 2 2 2 3 3 17
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 2 2 3 2 3 18
3 4 3 4 3 3 3 23
3 3 3 3 3 4 4 23
3 4 3 4 4 4 3 25
3 3 3 4 3 3 3 22
3 3 3 4 3 3 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 4 3 3 4 23
3 3 3 4 3 3 3 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Variabel Daya Tarik Wisata
DAYA TARIK WISATA (X3) TOTAL
X3 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 4 3 4 4 4 27
3 4 3 3 4 3 3 23
4 4 3 4 4 3 3 25
4 4 4 4 4 4 4 28
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 4 3 3 4 3 24
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 4 3 3 4 4 26
4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 3 3 4 3 3 23
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 3 4 3 3 4 25
4 3 4 4 4 3 4 26
3 3 3 3 3 3 3 21
4 3 4 4 3 3 4 25
3 3 3 3 3 2 3 20
4 4 3 3 4 4 3 25
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 2 3 4 3 21
4 3 4 4 4 4 4 27
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 4 4 4 4 4 27
4 4 3 3 3 2 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 4 4 4 3 4 25
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
DAYA TARIK WISATA (X3) TOTAL
X3 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7
4 4 3 3 3 3 3 23
4 3 3 3 3 4 3 23
4 3 2 4 3 4 4 24
4 3 3 4 3 3 4 24
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 4 3 3 3 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 3 3 3 4 4 25
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 4 3 22
3 3 3 3 3 4 3 22
3 4 4 3 4 4 4 26
4 4 4 3 3 3 3 24
4 4 3 4 3 3 4 25
3 1 3 3 3 3 3 19
3 4 4 4 4 4 4 27
3 2 3 3 3 3 3 20
3 3 4 3 3 3 4 23
3 3 3 3 3 3 3 21
4 3 4 4 4 3 3 25
3 4 4 4 3 3 3 24
3 3 4 4 3 3 3 23
3 4 4 4 4 4 3 26
3 3 3 3 3 3 3 21
4 3 3 3 3 3 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21
3 2 3 2 3 3 3 19
4 4 3 3 4 4 4 26
3 4 3 4 3 4 3 24
3 3 3 3 3 3 3 21
2 4 3 3 3 4 3 22
4 4 4 4 4 4 4 28
3 3 2 3 3 3 4 21
4 2 4 3 3 3 3 22
3 2 3 3 3 4 4 22
3 4 3 4 4 3 3 24
3 3 3 3 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 3 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
DAYA TARIK WISATA (X3) TOTAL
X3 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7
3 3 3 3 3 4 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
4 3 3 3 3 3 3 22
3 4 4 4 4 4 4 27
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 4 22
3 3 3 3 3 3 3 21
3 2 3 2 3 3 3 19
4 3 3 3 3 3 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 2 3 2 3 4 3 20
3 3 3 3 3 2 3 20
4 3 3 4 4 4 4 26
3 4 3 3 4 3 3 23
3 3 4 3 4 3 3 23
4 3 4 3 3 3 3 23
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 4 3 3 3 4 23
4 2 3 4 3 3 2 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Variabel Harga Tiket Masuk
HARGA TIKET
MASUK (X4)
TOTAL
X4
X4.1 X4.2 X4.3
3 3 3 9
3 3 3 9
4 3 4 11
4 3 3 10
3 3 3 9
4 3 3 10
3 2 3 8
4 2 3 9
4 4 4 12
3 3 3 9
3 3 3 9
4 3 4 11
3 4 4 11
2 3 3 8
3 3 3 9
3 3 3 9
4 2 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
4 3 4 11
3 2 3 8
4 3 3 10
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 4 10
3 3 3 9
4 4 4 12
4 4 4 12
3 2 2 7
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 4 3 10
3 3 3 9
3 3 3 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
HARGA TIKET
MASUK (X4)
TOTAL
X4
X4.1 X4.2 X4.3
3 3 3 9
3 3 3 9
3 2 3 8
2 1 1 4
3 4 3 10
3 3 3 9
3 4 4 11
3 2 3 8
3 3 4 10
4 3 3 10
3 2 3 8
3 3 3 9
3 3 3 9
4 4 4 12
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 4 3 10
3 3 3 9
3 2 3 8
2 3 3 8
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 2 3 8
3 3 3 9
2 2 3 7
3 2 4 9
4 3 4 11
3 2 3 8
3 2 3 8
3 3 3 9
3 3 4 10
2 2 3 7
3 2 3 8
3 3 3 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
HARGA TIKET
MASUK (X4)
TOTAL
X4
X4.1 X4.2 X4.3
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
2 2 3 7
3 2 3 8
3 2 3 8
2 2 2 6
3 3 4 10
3 2 3 8
3 2 3 8
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 2 3 8
3 2 4 9
3 3 3 9
4 3 3 10
4 3 3 10
4 3 3 10
3 4 4 11
3 3 3 9
3 2 3 8
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Variabel Minat Kunjung Kembali
MINAT KUNJUNG
KEMBALI (X5)
TOTAL
X5
X5.1 X5.2 X5.3
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
4 4 4 12
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
4 4 4 12
3 3 3 9
3 3 3 9
4 4 4 12
4 4 4 12
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 4 10
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
4 4 4 12
3 3 3 9
4 4 4 12
3 3 3 9
3 3 3 9
4 3 3 10
4 4 4 12
3 3 3 9
4 3 3 10
4 4 4 12
3 3 3 9
3 3 3 9
4 4 4 12
3 4 4 11
3 4 4 11
3 3 3 9
3 3 3 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
MINAT KUNJUNG
KEMBALI (X5)
TOTAL
X5
X5.1 X5.2 X5.3
3 4 3 10
3 4 4 11
3 3 3 9
2 2 2 6
3 4 4 11
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
4 3 3 10
4 3 4 11
3 3 3 9
3 4 4 11
4 4 4 12
3 4 4 11
3 4 3 10
4 3 3 10
3 3 3 9
3 3 4 10
3 3 3 9
4 4 4 12
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
4 3 4 11
3 3 3 9
4 4 4 12
3 3 3 9
2 3 3 8
4 4 4 12
3 3 4 10
3 3 3 9
3 2 2 7
4 4 3 11
4 4 3 11
3 3 3 9
2 3 3 8
3 3 3 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
MINAT KUNJUNG
KEMBALI (X5)
TOTAL
X5
X5.1 X5.2 X5.3
3 4 4 11
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
2 3 3 8
4 4 4 12
3 3 3 9
3 3 4 10
3 3 3 9
2 2 2 6
3 3 4 10
3 3 4 10
4 3 3 10
3 3 3 9
3 3 3 9
4 3 4 11
4 4 4 12
3 3 4 10
3 4 4 11
2 2 3 7
3 3 3 9
3 3 3 9
4 4 4 12
4 3 4 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
LAMPIRAN IV
(HASIL PENGUJIAN INSTRUMEN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Uji Validitas
Variabel Item rhitung rtable Keterangan
Aksesibilitas
(X1)
Item_1 0,213 0,1966 Valid
Item_2 0,479 0,1966 Valid
Item_3 0,310 0,1966 Valid
Item_4 0,463 0,1966 Valid
Item_5 0,390 0,1966 Valid
Kualitas
Pelayanan
(X2)
Item_6 0,537 0,1966 Valid
Item_7 0,469 0,1966 Valid
Item_8 0,573 0,1966 Valid
Item_9 0,555 0,1966 Valid
Item_10 0,441 0,1966 Valid
Item_11 0,585 0,1966 Valid
Item_12 0,549 0,1966 Valid
Daya Tarik
Wisata
(X3)
Item_13 0,436 0,1966 Valid
Item_14 0,550 0,1966 Valid
Item_15 0,539 0,1966 Valid
Item_16 0,558 0,1966 Valid
Item_17 0,630 0,1966 Valid
Item_18 0,456 0,1966 Valid
Item_19 0,570 0,1966 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Harga Tiket
Masuk
(X4)
Item_20 0,473 0,1966 Valid
Item_21 0,481 0,1966 Valid
Item_22 0,546 0,1966 Valid
Minat
Kunjung
Kembali
(Y)
Item_23 0,572 0,1966 Valid
Item_24 0,545 0,1966 Valid
Item_25 0,536 0,1966 Valid
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.904 .905 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN V
(HASIL PENGUJIAN PRASYARAT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation 1.07085211
Most Extreme
Differences
Absolute .088
Positive .088
Negative -.088
Test Statistic .088
Asymp. Sig. (2-tailed) .053c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Uji Linieritas Aksesibilitas terhadap Minat Kunjung Kembali
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat Kunjung Kembali
* Aksesibilitas
Between Groups (Combined) 29.870 7 4.267 2.552 .019
Linearity 25.261 1 25.261 15.107 .000
Deviation
from
Linearity
4.609 6 .768 .459 .837
Within Groups 153.840 92 1.672
Total 183.710 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Uji Linieritas Kualitas Pelayanan terhadap Minat Kunjung Kembali
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat Kunjung Kembali
* Kualitas Pelayanan
Between Groups (Combined) 66.016 11 6.001 4.487 .000
Linearity 48.289 1 48.289 36.106 .000
Deviation
from
Linearity
17.727 10 1.773 1.325 .230
Within Groups 117.694 88 1.337
Total 183.710 99
Uji Linieritas Daya Tarik Wisata terhadap Minat Kunjung Kembali
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat Kunjung Kembali
* Daya Tarik Wisata
Between Groups (Combined) 50.829 9 5.648 3.825 .000
Linearity 38.027 1 38.027 25.756 .000
Deviation
from
Linearity
12.802 8 1.600 1.084 .382
Within Groups 132.881 90 1.476
Total 183.710 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Uji Linieritas Harga Tiket Masuk terhadap Minat Kunjung Kembali
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat Kunjung Kembali
* Harga Tiket Masuk
Between Groups (Combined) 61.146 7 8.735 6.557 .000
Linearity 53.632 1 53.632 40.258 .000
Deviation
from
Linearity
7.513 6 1.252 .940 .471
Within Groups 122.564 92 1.332
Total 183.710 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN VI
(HASIL PENGUJIAN ASUMSI KLASIK)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Uji Mulitikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.153 1.345 .857 .394
Aksesibilitas .012 .099 .012 .117 .907 .629 1.591
Kualitas
Pelayanan .166 .067 .284 2.476 .015 .496 2.015
Daya Tarik
Wisata .045 .069 .078 .656 .514 .464 2.153
Harga Tiket
Masuk .409 .110 .365 3.721 .000 .678 1.476
a. Dependent Variable: Minat Kunjung Kembali
Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.016 .810 -1.256 .212
Aksesibilitas .043 .059 .091 .730 .467
Kualitas
Pelayanan .030 .040 .104 .739 .461
Daya Tarik
Wisata .050 .041 .175 1.208 .230
Harga Tiket
Masuk -.069 .066 -.125 -1.043 .300
a. Dependent Variable: Abs_RES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
LAMPIRAN VII
(HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.153 1.345 .857 .394
Aksesibilitas .012 .099 .012 .117 .907
Kualitas
Pelayanan .166 .067 .284 2.476 .015
Daya Tarik
Wisata .045 .069 .078 .656 .514
Harga Tiket
Masuk .409 .110 .365 3.721 .000
a. Dependent Variable: Minat Kunjung Kembali
Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 70.184 4 17.546 14.683 .000b
Residual 113.526 95 1.195
Total 183.710 99
a. Dependent Variable: Minat Kunjung Kembali
b. Predictors: (Constant), Harga Tiket Masuk, Kualitas Pelayanan, Aksesibilitas,
Daya Tarik Wisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .618a .382 .356 1.093
a. Predictors: (Constant), Harga Tiket Masuk, Kualitas
Pelayanan, Aksesibilitas, Daya Tarik Wisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI