PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA
DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)
PADA SISWA KELAS VI SD KANISIUS PATI 01
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Nama : FX. SUBANI
NIM : A54E090062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PSKGJ PATI
TAHUN PELAJARAN 2012
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk motivasi dan hasil belajar
IPA siswa setelah penerapan metode penemuan (discovery). Subyek penelitian
adalah siswa kelas VI SD Kanisius Pati 01 yang berjumlah 35 siswa. Sumber data
penelitian ini berasal dari observasi terhadap siswa dan guru. Teknik
pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, dokumentasi, tes, serta
catatan lapangan. Data hasil belajar siswa dianalisa menggunakan teknis analisis
diskriptif komparatif, sedangkan motivasi siswa dan aktivitas guru dalam
pembelajaran dianalisis menggunakan teknis analisis interaktif. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yang meliputi: (1) Perencanaan
tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru dalam mengelola
pembelajaran semakin meningkat dari semula kurang baik menjadi semakin baik,
bahkan sangat baik. Dari hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan
motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPA setelah menggunakan metode
pembelajaran discovery. Peningkatan motivasi belajar tersebut berdampak pada
meningkatnya hasil belajar siswa. Pada pra siklus prosentase ketuntasan hasil
belajar siswa hanya mencapai 63%. Setelah dilakukan tindakan terbukti
prosentase ketuntasan hasil belajar siswa semakin meningkat. Pada siklus I
pertemuan 1 prosentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 74%, pada
pertemuan 2 mencapai 88%, Pada siklus II mencapai 94%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode pembelajaran discovery dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
IPA pada siswa kelas VI SD Kanisius Pati 01, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati
pada tahun pelajaran 2012/2013.
Kata kunci : motivasi dan hasil belajar IPA, metode discovery
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan termasuk juga di
Sekolah Dasar, hendaknya melibatkan siswa dalam mengolah setiap materi
pelajaran. Secara aktif hendaknya siswa menemukan dan menyusun pengetahuan
sendiri agar pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna. Guru hendaknya
bertindak sebagai fasilitator yang mampu menciptakan situasi dan kondisi yang
memungkinkan siswa mengolah materi pelajaran.
Pembelajaran yang berlandaskan aktivitas siswa perlu dilaksanakan, sebab
pada dasarnya anak mempunyai rasa ingin tahu yang sangat kuat, ditandai oleh
kecenderungan anak yang senantiasa kagum dan heran terhadap hal-hal yang baru
dan menantang. Selain itu belajar haruslah merupakan suatu proses menemukan
dan membangun pengertian melalui persepsi, pikiran, dan perasaan oleh
pembelajar sendiri.
Kenyataannya dalam proses pembelajaran di SD, siswa dianggap sebagai
suatu wadah yang masih kosong yang siap diisi pengetahuan dari guru, maka
dalam proses pembelajaran guru selalu menggunakan metode ceramah. Dengan
metode ceramah, interaksi multi arah antara guru dengan siswa dan antar siswa
tidak terjadi. Interaksi multi arah sangat penting untuk mengembangkan aspek
sosial anak.
Hal seperti di atas terjadi juga dalam pembelajaran di kelas VI SD
Kanisius Pati 01, di mana aktivitas siswa dalam mengolah materi ajar masih
sangat kurang, sehingga motivasi siswa dalam belajarpun sangat rendah. Aktivitas
siswa kelas VI yang masih minim harus lebih dioptimalkan oleh guru dengan
menerapkan metode yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Demikian juga dalam pembelajaran IPA, diharapkan melalui motivasi belajar
yang tinggi dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang alam, kejadian-
kejadian alam, dan makhluk hidup lebih mendalam dan tahan lama.
Atas dasar hal tersebut di atas, penulis meneliti tentang “PENINGKATAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE
PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) PADA SISWA KELAS VI SD
KANISIUS PATI 01”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
1. Apakah metode pembelajaran penemuan (discovery) dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA?
2. Apakah metode pembelajaran penemuan (discovery) dapat meningkatkan hasil
belajar IPA?
Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.
2. Tujuan Khusus:
a. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran penemuan (discovery)
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.
b. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran penemuan (discovery)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menjadi referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan PTK dengan topik
yang sama.
2. Manfaat Praktis
Meningkatkan ketrampilan penemuan (discovery) dalam proses pembelajaran
IPA.
3. Manfaat bagi Guru
Guru trampil menerapkan pembelajaran dengan penemuan (discovery).
4. Manfaat bagi Siswa
a. Motivasi siswa dalam belajar IPA meningkat.
b. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA meningkat.
5. Manfaat bagi Peneliti
a. Mendapat pengalaman melakukan penelitian sehingga dapat mendorong
untuk melakukan penelitian-penelian berikutnya; dan
b. Meningkatkan ketrampilan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.
LANDASAN TEORI
Pengertian IPA
IPA berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyoso
(1998:23) merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan
dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur,
sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal”. Menurut Abdullah
(1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun
dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi,
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan
demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”.
Pengertian Motivasi
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu, yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian
tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk
menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu
yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan
tertentu (Usman, 2000: 28).
Pengertian Hasil Belajar
Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan
membuahkan hasil belajar. Menurut Hamalik (2001: 159) bahwa hasil belajar
menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar merupakan
indikator adanya derajat perubahan tingkahlaku siswa.
Pengertian metode Discovery
Metode Discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan
studi individual yang memanipulasi objek-objek, dan ekperimentasi suatu konsep.
Metode Discovery juga suatu tipe pengajaran yang meliputi metode-metode yang
mendesain untuk memajukan rentang yang luas dari belajar aktif, berorentasi pada
proses, membimbing diri sendiri, inkuiri, dan metode belajar reflektif. Subroto
(2002:192) mengemukakan bahwa metode Discovery adalah metode pembelajaran
dimana siswa yang berperan untuk melakukan Discovery.
METODE PENELITAN
Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang dipergunakan untuk memperoleh
data. Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Pati 01, Jl. P. Sudirman nomor 152
Pati.
Subjek Penelitian
Subyek penelitian dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Siswa kelas VI SD Kanisius Pati 01 Tahun Pelajaran 2012/2013 sebagai
subyek penerima tindakan.
b. Guru peneliti sebagai subyek pelaku tindakan.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berasal dari
masalah di dalam pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini masalah yang akan
diangkat adalah rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan melakukan refleksi.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
a. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan melakukan
observasi terhadap motivasi belajar siswa dengan mengamati aktivitas siswa
dan guru dalam setiap siklus yang dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi.
b. Tes
Di samping menggunakan teknik observasi, pengumpulan data juga
menggunakan teknik tes untuk mengukur sejauh mana motivasi belajar siswa
mempengaruhi hasil belajar siswa baik secara individual maupun klasikal.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan berupa silabus, RPP, lembar pengamatan,
lembar evaluasi, dan daftar nilai siswa.
Teknis Pemeriksaan Validitas Data
Data yang telah dikaji dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian
harus dikaji dan diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu perlu
mengetahui dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas
data yang telah diperoleh. Teknik triangulasi merupakan cara yang dipilih oleh
peneliti.
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda
(Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi, dan dokumen. Triangulasi ini
selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk
memperkaya data. Menurut Nasution, triangulasi juga dapat berguna untuk
menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat
reflektif.
Teknis Analisis Data
a. Teknik Analisis Interaktif
Dalam menganalisa data mengenai motivasi siswa, peneliti
menggunakan model analisis interaktif. Menurut Miles dan Huberman (1992 :
16) dalam model analisis interaktif terdapat tiga komponen yang saling
berkaitan, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan
b. Teknis Analisis Diskriptif Komparatif
Dalam menyusun dan menganalisis data hasil tes formatif, peneliti
menggunakan teknis analisis diskriptif komparatif yaitu dengan
membandingkan hasil tes formatif antar siklus
Indikator Pencapaian Keberhasilan
Untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode discovery, maka ditetapkan
indikator pencapaian keberhasilan sebagai berikut :
a. Sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode discovery, menurut peneliti
motivasi dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA masih rendah.
Terbukti dengan tingkat keaktifan siswa rendah dan hasil belajar 65% kurang
dari KKM.
b. Setelah dilakukan pembelajaran dengan metode discovery, diharapkan
motivasi dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA meningkat.
Sehingga prestasi belajar siswa mencapai ketuntasan 90% di atas KKM yang
ditentukan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah
Berikut ini adalah profil SD Kanisius Pati 01 :
a. Nama Sekolah : SD Kanisius Pati 01
b. Alamat Sekolah
1) Jalan : Jln. P. Sudirman 151 Pati
2) Desa/Kelurahan : Pati Kidul
3) Kecamatan : Pati
4) Kabupaten : Pati
5) Provinsi : Jawa Tengah
6) Kode Pos : 59114
7) Telepon : (0295) 385989
8) Daya Listrik : 1300 Volt
c. Tahun Pendirian : 1956
d. Status Tanah : Hak Guna Bangunan
Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah :
Berprestasi, berbudi, berbudaya, berwawasan IPTEK berdasarkan nilai-nilai
cinta kasih.
b. Misi Sekolah :
1) Menyelenggarakan pendidikan dengan system Manajemen Berbasis
Sekolah.
2) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3) Menumbuhkan semangat untuk meningkatkan kompetensi akademik dan
non akademik secara seimbang dan selaras antara ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor sehingga berani bersaing di setiap event kompetisi secara
jujur dan sportif.
4) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali, memahami, dan
menghayati potensi diri sehingga dapat dikembangkan secara optimal
sesuai dengan bakat, minat, dan cita-cita.
5) Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap agama yang dianut dan
budaya bangsa serta adat ketimuran sehingga menjadi sumber inspirasi
dan kearifan dalam berpikir, bertindak, dan berperilaku.
Refleksi Awal
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan dalam pembelajaran
IPA, siswa kurang bersemangat dan cenderung tidak memperhatikan, hasil
belajarnya rendah. Hasil dari observasi awal ini diperoleh informasi mengenai
masalah yang terjadi, yaitu :
1. Motivasi sebagian besar siswa dalam pembelajaran IPA kurang.
2. Siswa kesulitan mendapatkan ide/gagasan dan takut mengemukakan
ide/gagasannya.
3. Hasil belajar IPA siswa rendah.
4. Guru menggunakan metode konvensional dan kurang inovatif sehingga siswa
mudah bosan.
5. Pemberian motifasi guru terhadap siswa yang memperoleh kemajuan belajar
kurang.
6. Guru kurang memfasilitasi siswa untuk menemukan ide dan konsep sendiri.
Diskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 17 Juli 2012. Sedangkan pertemuan
kedua dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 20 Juli 2012.
Kekurangan guru dalam mengelola pembelajaran sangat berpengaruh
terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Dari data yang diperoleh menunjukkan
bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran masih rendah, hanya 9 siswa dari 35
siswa ( 26 % ) yang memiliki motivasi tinggi/sangat tinggi. Hal tersebut
berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dari data yang diperoleh menunjukkan hasil
belajar siswa juga masih rendah yaitu 74 % siswa tuntas KKM. Meskipun
demikian, data menunjukkan bahwa hasil belajar siswa semakin meningkat
dibandingkan kondisi awal. Demikian juga dalam pertemuan yang kedua masih
ada anak yang memperoleh nilai di bawah KKM, kerena itu perlu dilanjutkan
dengan dilaksanakan penelitian siklus II.
Diskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, yaitu pada hari Selasa,
tanggal 24 Juli 2012. Berdasarkan nilai siswa untuk mengukur hasil belajar IPA
siswa kelas VI siswa SD Kanisius Pati 01 pada siklus II diperoleh hasil 33 siswa
telah memenuhi batas ketercapaian KKM (≥ 75) sehingga didapatkan prosentase
pencapaian KKM hasil belajar 94 % dan masih ada 2 siswa atau 6 % siswa belum
mencapai KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPA siswa
mengalami peningkatan di banding siklus I dan telah memenuhi indikator
pencapaian keberhasilan sehingga tindakan kelas dihentikan pada siklus II sebab
pada siklus II proses penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang
direncanakan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil
penelitian dan merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dengan observer dan
kepala sekolah yang terlibat dalam proses penelitian ini.
Dalam rangka meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa, guru
selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran.
Tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dalam meningkatkan motivasi dan hasil
belajar IPA siswa kelas VI adalah dengan menggunakan metode pembelajaran
penemuan (discovery).
Adapun peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VI SD
Kanisius Pati 01 dapat dilihat dalam able di bawah ini :
Tabel 4.22. Daftar Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tndakan
No Nama Siswa Pra
Siklus
Siklus I
Pertemuan
I
Siklus I
Pertemuan
II
Siklus II
1 Geovany Racillia Wibowo 57 60 70 72
2 Christian Adinata 72 75 80 82
3 Immanuel Yosian Leo Pratama 87 90 95 95
4 Grabriela Oktaverani W. 72 75 80 85
5 Elv Natasya Dinda Rahayu 72 75 80 85
6 Noveta Riafinola Anggoro 92 95 100 100
7 Michel Chritovorus Wibowo 52 55 65 75
8 Hizkia Christanto 62 65 75 80
9 Oh, Michelle Nathania Surya D. 57 60 70 75
10 Kandita Utha Hamieswara 77 80 85 90
11 Tan, Angela Puspita Dewi 92 95 100 100
12 Raditya Widi Nugraha 87 90 95 95
13 Vio Rizky Wijaya 82 85 90 100
14 Graciella Raina Christianto 82 85 90 95
15 Kharisma Prasetya Adi 92 95 100 100
16 Elisabeth Sania Aprilia Santoso 82 85 90 90
17 Hizkia Eben Haezer 87 90 95 95
18 Malinda Hadi Puspitaningrum 77 80 85 85
19 Imanuel Balaskha Pradana 77 80 85 90
20 Carolina kristianto 82 85 90 95
21 Gabrielie Alethea Valerie Priyono 77 80 85 85
22 Milka Rehuela 72 75 80 82
23 Elvantie 77 80 85 85
24 Benedicta Steffani Ariyanto 82 85 90 90
25 Moniva Andriany Sasmitaning W. 82 85 90 90
26 Elisabeth Antonia Callista H. 82 85 90 90
27 Vissia Rael Puspachandra 57 60 70 70
28 Anggita Trenny Ivanka 92 95 100 100
29 Angelina Nadia Saputra 77 80 85 90
30 Marcellinus Kelvin Tedjokusumo 87 90 95 95
31 Haniel Bintang Kartiko 62 65 75 82
32 Lisa Angelina 67 70 75 80
33 Alvonso Hernandez Darmawan 82 85 90 90
34 Lukas Octavianus Trijaya Khono S. 62 65 75 82
35 Elisabet Natalia 67 70 75 80
Jumlah siswa yang memenuhi KKM 22 26 31 33
Persentase 63 % 74 % 88 % 94%
0
5
10
15
20
25
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Nilai
Ju
mla
h S
isw
a
Motivasi Belajar Awal Motivasi Belajar 1 Motivasi Belajar 2 Motivasi Belajar 3
Gambar 1.6. Grafik Prosentase Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas VI
Setelah dilakukan tindakan, yaitu dengan menggunakan metode
pembelajaran discovery, motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VI SD
Kanisius Pati 01 meningkat. Berdasarkan data hasil penelitian di atas
mendukung diterimanya hipotesis bahwa dengan metode pembelajaran
penemuan (discovery) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa
kelas VI SD Kanisius Pati 01 Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa: “Penggunaan metode penemuan (discovery) dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VI SD Kanisius Pati
01 tahun pelajaran 2012/2013”.
Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan
adanya peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai tuntas KKM lebih
dari 70 %, yaitu sebagai berikut:
1. Pada siklus I siswa yang memenuhi tuntas KKM sebanyak 80 % siswa.
2. Pada siklus II siswa yang memenuhi tuntas KKM sebanyak 88 % siswa.
B. IMPLIKASI
Kesimpulan di atas menunjukkan implikasi bahwa melalui
pembenahan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi
dari seorang guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa. Hal
tersebut akan berdampak pada kemampuan siswa dalam menguasai materi
pembelajaran. Penerapan metode penemuan (discovery) merupakan salah satu
metode yang memiliki manfaat dalam pembelajaran IPA terlebih untuk
meningkatkan motivasi dan prtestasi belajar. Dengan metode penemuan siswa
mampu menemukan sendiri konsep-konsep dan ilmunya sendiri.
C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam usaha meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa di kelas dengan
metode discovery, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut :
1. Saran Bagi Guru
a. Sebagai bahan referensi bagi guru untuk memilih strategi maupun
metode yang tepat dalam pembelajaran
b. Guru perlu memberikan dorongan dan semangat kepada siswa untuk
senantiasa melakukan penemuan-penemuan sendiri.
c. Guru perlu mendampingi dengan baik para siswa yang sedang
melakukan kegiatan discovery, mengarahkan, serta memberi semangat
dan peneguhan-peneguhan.
d. Guru harus memberikan bimbingan secara khusus, baik bimbingan
belajar maupun sosial terhadap siswa yang belum tuntas KKM.
2. Saran Bagi Peneliti Berikutnya
Bagi peneliti berikutnya yang tertarik dengan masalah serupa,
hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan
dengan metode yang lebih variatif dan inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly dan Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Amin Priyono, Katrin Tri Martini, Choirul Amin. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SD dan MI kelas VI. Jakarta: Buku Sekolah Elektronik. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineksa Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rinesa Cipta.
Erriniati. 1997. Penerapan Strategi Motivasi Siswa dalam Proses Belajar
Mengajar Fisika Pokok Bahasan Listrik Statis Kelas VIIB Cawu III Tahun
Pelajaran 1996/1997 di SLTP 23 Surabaya. Skripsi yang tidak
dipublikasikan. Universitas Negeri Surabaya.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Heri Sulistyanto, Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI kelas
VI. Surakarta: Buku Sekolah Elektronik. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Kurniawan, Arif. 2003. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Sekolah Dasar
dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing pada Pokok
Bahasan Gaya di SDN III Kediri. Skripsi yang tidak dipublikasikan.
Universitas Negeri Surabaya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press.
Universitas Negeri Surabaya.
Purnomo, Puji. 2006. Handout Belajar Aktif. Yogyakarta. Universitas Sanata
Dharma.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.
Sumaji, Soehakso, Mangun Wijaya, dkk. 1998. Pendidikan Sains yang
Humanistis. Yogyakarta: Kanisius.
Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Qinant.
Suwarno dan Mulyadi. 2010. Pedagogi Khusus Bidang Studi Sekolah Dasar.
Surakarta: Badan Penerbit FKIP-UMS.
Suyoso, Suharto, dan Sujoko. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta : IKIP.
Usman, Uzer.2000. Menjadi guru Provesional. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
ppg-pgsd.blogspot.com/2012/03/10
sunartombs.wordpress.com/2011/10/10/ Pengertian Hasil Belajar.