PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MILITER BERBASIS GIS
PADA TNI ANGKATAN DARAT
Stevan Gerardo; Khaterini Mulyono; Mellyna;
Aditya Kurniawan Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Indonesia,
Jln. K.H. Syahdan No.9, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat 11480
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sistem GIS berbasis web yang dapat membantu
dalam pemberian informasi berupa data geografis untuk memudahkan pengaturan sumber daya militer pada TNI Angkatan Darat (AD). Metodologi Penelitian yang digunakan antara lain adalah studi pustaka dengan menggunakan jurnal-jurnal penelitian sebelumnya dan wawancara kepada pihak yang terkait dengan judul penelitian kami yaitu “Perancangan Sistem Manajemen Sumber Daya Militer Berbasis GIS Pada TNI Angkatan Darat”. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah sebuah sistem GIS berbasis web yang dapat memecahkan permasalahan dalam pengelolaan sumber daya logistik militer. Simpulan dari penelitian ini adalah tercapainya tujuan dari penelitian kami untuk menghasilkan sebuah sistem berbasis GIS yang dapat membantu TNI Angkatan Darat (AD) dalam mengelola sumber daya logistik dengan memanfaatkan data-data geografis sebagai acuan lokasi dari sumber daya logistik tersebut. Dengan memanfaatkan data-data geografis tersebut, maka proses pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya logistik dari TNI Angkatan Darat (AD) menjadi lebih cepat dan lebih mudah bila dibandingkan dengan cara manual.
Kata Kunci : GIS, Geografi, Militer , TNI.
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekuatan militer terbesar dan terkuat di dunia, khususnya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno pada tahun 1960. Berdasarkan analisis yang dilakukan dan dipublikasikan oleh Global Fire Power pada tahun 2013, Global Fire Power memberikan penilaian secara objektif yang menunjukkan tentang kekuatan militer negara-negara di seluruh dunia. Berdasarkan analisis ini, Indonesia menduduki urutan ke 15 dari kekuatan militer dunia, di mana sebelumnya Indonesia berada pada urutan ke-18 dari kekuatan militer dunia. Meskipun Indonesia mengalami peningkatan dari segi kekuatan militer, namun Indonesia mengalami penurunan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini dinilai berdasarkan jumlah personil, weapon systems, naval power, logistical, resources(oil production, oil consumption, oil proven reserves).
Salah satu kegiatan kemiliteran yang dilakukan untuk menjalankan amanah Undang-Undang (UU) adalah melakukan perencanaan strategi dan taktik baik dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara ataupun usaha dalam mempertahankan wilayah kedaulatan dari serangan/agresi asing. Akibat pengaruh globalisasi, kondisi politik militer Indonesia mengalami tekanan yang bersifat dinamis. Menghadapi perubahan yang bersifat dinamis ini dibutuhkan dukungan data dan informasi geografis yang up to date, akurat, dan dengan cepat dapat diperoleh untuk proses pengambilan keputusan dalam menetapkan strategi dan taktik apa yang akan digunakan oleh militer Indonesia. Pengolahan dan analisis data menjadi proses yang sangat penting dalam sebuah sistem informasi.
Dalam tahapan pengolahan dan analisis data terdapat sub sistem basis data yang memungkinkan data dapat diambil kembali secara cepat jika dibutuhkan. Dan sistem basis data inilah yang kemudian menjadi pusat dari sistem informasi ini sendiri.
Geographic Information System(GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan) atau dalam arti yang lebih sempit GIS adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi bereferensi geografis.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan militer seperti bentuk medan, ketinggian, lereng, arah dan jarak serta luas, koordinat tempat/lokasi obyek dan lainnya dapat dihasilkan dengan cepat, tepat, dan akurat dengan memanfaatkan teknologi GIS.
TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah :
1. Menganalisa permasalahan dan kebutuhan militer Indonesia dalam memanajemen sumber daya logistik.
2. Membuat solusi sistem GIS berbasis web yang berguna untuk mengatur sumber daya militer.
3. Melakukan evaluasi terhadap solusi yang telah dibuat. Manfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan Resimen dalam memberikan command chain kepada angkatan militernya. 2. Memberikan informasi seperti koordinat lokasi dan arah dengan akurat dan cepat yang
memanfaatkan teknologi GIS. 3. Memudahkan pengolahan data dalam jumlah yang besar yang berkaitan dengan data
kemiliteran.
METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Analisis
Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan informasi user. Dengan metode analisis ini informasi-informasi yang diperlukan akan didapatkan dengan lebih akurat. 1. Studi Pustaka
Metode ini mengacu pada buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik yang dibahas, referensi, artikel, dan informasi dari beberapa sumber yang berhubungan
dengan analisis, perancangan, dan pembangunan sistem manajemen sumber daya militer berbasis GIS pada TNI Angkatan Darat.
2. Wawancara Metode ini dilakukan untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan dengan cara melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan pembangunan aplikasi untuk pengumpulan data yang dibutuhkan dalam sistem manajemen sumber daya militer berbasis GIS pada TNI Angkatan Darat.
2. Metode Perancangan Aplikasi Metode perancangan aplikasi yang digunakan adalah agile software development dengan
metodologi scrum. Agile software development adalah salah satu metodologi dalam pengembangan sistem perangkat lunak (software). Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, dan waspada. Kata ini digunakan sebagai kata yang menggambarkan konsep model proses yang berbeda dari konsep model-model proses yang sudah ada. Konsep Agile software development dicetuskan oleh Kent Beck dan 16 rekannya dengan menyatakan bahwa Agile Software Development adalah cara membangun software dengan melakukan dan membantu orang lain membangunnya sekaligus.
Dalam Agile Software Development interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan client lebih penting daripada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana. Namun demikian, sama seperti model proses yang lain, agile software development memiliki kelebihan dan tidak cocok untuk semua jenis proyek, produk, orang dan situasi. Agile Software Development memungkinkan model proses yang toleransi terhadap perubahan kebutuhan sehingga perubahan dapat cepat ditanggapi. Namun di sisi lain menyebabkan produktivitas menurun.
Salah satu ciri dari Agile Software Development adalah tim yang tanggap terhadap perubahan. Tim yang tanggap terhadap perubahan ini diperlukan karena perubahan adalah hal yang utama dalam membangun software, contohnya perubahan kebutuhan software, perubahan anggota tim, perubahan teknologi, dan sebagainya. Selain itu Agile Software Development juga melihat pentingnya komunikasi antara anggota tim, antara orang-orang teknis dan businessman, antara developer dan managernya. Ciri lain adalah client menjadi bagian dari tim pembangun software.
Beberapa jenis proses pemodelan yang termasuk kedalam metode Agile Software Development : Extreme Programming (XP), Adaptif Software Development (ASD), Dynamic System Development Method (DSDM), Scrum, Crystal, Feature Driven Development (FDD), Agile Modeling (AM). Scrum memiliki prinsip: 1. Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu
sama lain. 2. Proses dapat beradaptasi terhadap perubahan dan bisnis. 3. Proses menghasilkan beberapa software increment. 4. Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil. 5. Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun. 6. Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan.
Dengan menerapkan metode agile ini diharapkan pembangunan atau pengembangan perangkat lunak bisa terkontrol dengan baik dan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
Menurut Pressman (2010, hal. 82), Scrum adalah sebuah metode pengembangan proses Agile yang dirancang oleh Jeff Shuterland dan timnya di awal tahun 1990. Beberapa tahun terakhir ini, Scrum dikembangkan oleh Schwaber dan Beedle.
Menurut Pressman (2010, hal. 82), prinsip Scrum digunakan untuk memandu aktivitas pengembangan di dalam sebuah proses yang berkorporasi dengan aktivitas framework : requirements, analysis, design, evolution, dan delivery. Proses Scrum meliputi : 1. Backlog adalah mengurutkan prioritas projek yang memberikan manfaat kepada
customer.Backlog ini dapat bertambah kapanpun. Kemudianproduct manager akan mempertimbangkan backlog tersebut dan akan meng-update prioritas sesuai dengan permintaan.
2. Sprints mengerjakan backlog dengan cara membagi backlog tersebut kemudian akan dikerjakan oleh tim sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
3. Scrum meeting diadakan setiap hari dengan waktu yang singkat (typically 15 menit). tiga kunci utama yang harus ditanya dan dijawab oleh semua anggotatim adalah a. Apa yang kamu lakukan di meeting terakhir? b. Apa kendala yang kamu hadapi? c. Apa yang kamu rencanakan dan yang ingin di capai untuk meeting terakhir?
(Pressman, 2010, hal. 83)
HASIL DAN PEMBAHASAN Permasalahan yang dihadapi oleh TNI Indonesia yaitu :
Permasalahan yang biasanya muncul dalam logistik TNI adalah logistik tempur. Logistik tempur yang dimaksudkan di sini seperti amunisi, peluru, bom, makanan, sparepart. Logistik tempur ini mengalami masalah dari segi inventarisasi, di mana keakuratannya hanya sekitar 60%. Contoh ketidakakuratannya adalah misalnya ada pemesanan mobil dari pusat dan mobil yang dipesan berjumlah 20, namun setelah sampai dan dilakukan pemeriksaan ternyata hanya 12 mobil yang ada secara fisik. Mobil yang tidak ada secara fisik itu berada di bengkel, namun dalam catatannya bahwa mobil itu berjumlah 20 secara fisik. Mereka membuat ketidakakuratan ini disebabkan karena mereka memerlukan biaya operasionalnya. Biaya operasional ini kemudian dipakai untuk memenuhi kebutuhan operasional lainnya yang tidak memiliki biaya operasional yang cukup.
Permasalahan logistik lainnya yang mungkin umumnya terjadi adalah adanya spesifikasi yang tidak standar dalam pengklasifikasian material yang ada. Spesifikasi yang dipakai bukan merupakan spesifikasi internasional, sehingga ini dapat mempersulit dalam pendataan material-material tersebut. Setelah melihat permasalahan yang dihadapi, adapun usulan pemecahan masalah yang diajukan yaitu : 1. Membuat sebuah aplikasi GIS berbasis web untuk TNI Angkatan Darat yang berguna untuk
memudahkan Resimen dalam pemberian command chain kepada batalyon, kompi, peleton, regu 2. Memberikan informasi tentang koordinat lokasi sumber daya militer sehingga memudahkan dalam
pencatatan dalam militer tersebut. 3. Memudahkan pengolahan data yang dimiliki oleh militer sehingga tidak terjadi kesulitan dalam
pencatatan spesifikasi sistem. 4. Aplikasi ini dapat diakses oleh logistik admin dan semua logistik yang terdapat di resimen,
batalyon, kompi, peleton, regu.
Berikut adalah implementasi dari aplikasi sistem manajemen berbasis GIS pada TNI AD :
1. Login
Gambar 1 Halaman Login Ini adalah interface halaman login. Pada halaman login ini admin terbagi menjadi 6 level admin
di mana admin bisa masuk ke dalam program utama. Admin tersebut adalah resimen, batalyon, peleton, kompi, group, resimen.
2. Home Resimen Admin
Gambar 2 Halaman Home Resimen Admin Pada halaman home resimen admin ini, resimen admin dapat mengakses menu-menu yang dapat diakses oleh resimen admin.
3. Transfer Soldier
Gambar 3 Halaman Transfer Soldier
Halaman transfer Soldier berfungsi untuk memindahakan soldier dari batalyon yang satu ke batalyon yang lainnya. Pada halaman transfer soldier ini, resimen admin dapat memasukkan data soldier yang akan dipindah lokasikan untuk selanjutnya diproses oleh logistik admin.
Transfer Soldier Success
Gambar 4 Halaman Transfer Soldier Success
Halaman ini adalah interface untuk mengkonfirmasi transfer soldier telah berhasil dilakukan.
4. Create Batalyon
Gambar 5 Halaman Create Batalyon Ini adalah halaman create batalyon. Resimen dapat memilih lokasi mana yang akan digunakan untuk pembangunan batalyon.
Create Batalyon Success
Gambar 6 Halaman Create Batalyon Success
Halaman ini adalah interface untuk mengkonfirmasi create batalyon telah berhasil dilakukan.
5. Create Main Mission
Gambar 7 Halaman Create Main Mission Ini adalah halaman create main mission. Pembuatan misi oleh resimen dapat dilakukan pada halaman ini. Misi selanjutnya akan diproses oleh batalyon.
Create Main Mission Success
Gambar 8 Halaman Create Main Mission Success Halaman ini adalah interface untuk mengkonfirmasi create main mission telah berhasil dilakukan.
6. Accept Mission Report
Gambar 9 Halaman Accept Mission Report
Ini adalah halaman accept mission report. Halaman ini berisi daftar final report yang dikirim oleh regu/group. Setelah laporan tersebut diterima dan diberi status “accepted” oleh resimen, maka misi akan selesai.
7. Batalyon Home
Gambar 10 Halaman Batalyon Home Pada halaman batalyon home ini, batalyon admin dapat mengakses menu-menu yang dapat
diakses oleh batalyon admin.
8. Create Submission
Gambar 11 Halaman Create Submission Ini adalah halaman create submission. Pada halaman ini ditampilkan list misi yang telah dibuat oleh resimen admin, dan selanjutnya batalyon admin harus memilih misi yang akan diproses lebih lanjut.
9. Create Submission Form
Gambar 12 Halaman Create Submission Form
Pada halaman create submission form ini batalyon admin membuat submission dari main mission yang telah dibuat oleh resimen. Batalyon dapat memilih grup/regu yang akan diutus untuk menjalankan misi.
Create Submission Success
Gambar 13 Halaman Create Submission Success Halaman ini adalah interface untuk mengkonfirmasi create submission telah berhasil dilakukan.
10. Kompi Home
Gambar 14 Halaman Kompi Home Pada halaman kompi home ini, kompi admin dapat mengakses menu-menu yang dapat diakses oleh kompi admin.
11. Peleton Home
Gambar 15 Halaman Peleton Home Pada halaman peleton home ini, peleton admin dapat mengakses menu-menu yang dapat diakses oleh peleton admin.
12. Group Home
Gambar 16 Halaman Group Home
Pada halaman group home ini, group admin dapat mengakses menu-menu yang dapat diakses oleh group admin.
13. Execute Mission
Gambar 17 Halaman Execute Mission
Ini adalah halaman untuk execute mission. Apabila grup yang dipilih melakukan misi mendapatkan status “On Mission”, maka halaman ini dapat diakses oleh admin dari grup tersebut. Disini akan ditampilkan lokasi dari misi yang dimaksud dan informasi mengenai misi tersebut.
14. Create Final Report
Gambar 18 Halaman Create Final Report Ini adalah halaman create final report. Halaman ini dapat diakses oleh admin dari grup yang sudah menyelesaikan misi, apabila misi sudah selesai maka halaman ini dapat diakses dari halaman execute mission. Di halaman ini admin dari grup tersebut dapat membuat final report yang selanjutnya akan dikirim ke resimen admin.
Create Final Report Success
Gambar 19 Halaman Create Final Report Success Halaman ini adalah interface untuk mengkonfirmasi create final report telah berhasil dilakukan.
15. Add New Equipment Ordnance
Gambar 20 Halaman Add New Equipment Ordnance Ini adalah halaman add new equipment ordnance. Halaman ini dapat diakses oleh logistik admin yang berfungsi untuk menambahkan equipment baru (ordnance).
16. Add New Equipment Vehicle
Gambar 21 Halaman Add New Equipment Vehicle
Ini adalah halaman add new equipment vehicle. Halaman ini dapat diakses oleh logistik admin yang berfungsi untuk menambahkan equipment baru (vehicle).
Add New Equipment Success
Gambar 22 Halaman Add New Equipment Success
Halaman ini adalah interface untuk mengkonfirmasi add new equipment telah berhasil dilakukan.
17. Add New Soldier
Gambar 23 Halaman Add New Soldier Ini adalah halaman add new soldier. Pada halaman ini logistik admin dapat menambahkan tentara (soldier) baru. Tentara (soldier) yang baru ditambahkan ini belum memiliki grup.
Add New Soldier Success
Gambar 24 Halaman Add New Soldier Success Halaman ini adalah interface untuk mengkonfirmasi add new soldier telah berhasil dilakukan.
18. Add Soldier Group
Gambar 25 Halaman Add Soldier Group
Ini adalah halaman add soldier group. Pada halaman ini logistik admin dapat memilih tentara (soldier) yang belum memiliki grup untuk dipindahkan ke grup yang telah ditentukan.
Add Soldier Group Success
Gambar 26 Halaman Add Soldier Group Success Halaman ini adalah interface untuk mengkonfirmasi add soldier group telah berhasil dilakukan.
19. Receive Transfer Soldier
Gambar 27 Halaman Receive Transfer Soldier Ini adalah halaman receive transfer soldier. Pada halaman ini akan ditampilkan list soldier yang sudah dipindahkan dari batalyon yang lama ke batalyon yang baru. Disini soldier belum memiliki grup.
20. Release Transfer Soldier
Gambar 4. 28 Halaman Release Transfer Soldier Ini adalah halaman release transfer soldier. Pada halaman ini ditampilkan list soldier yang tidak baru saja ditransfer oleh resimen admin. Disini soldier yang ditransfer diberikan status “Released”.
21. Create Equipment Health Report
Gambar 4. 29 Halaman Create Equipment Health Report Ini adalah halaman equipment health report. Pada halaman ini logistik admin dapat memilih equipment dimana report/laporan akan pemeliharaan equipment tersebut akan digunakan.
Create Equipment Health Report Success
Gambar 4. 30 Halaman Create Equipment Health Report Success Halaman ini adalah interface untuk mengkonfirmasi create equipment health report telah berhasil dilakukan.
22. Soldier List
Gambar 31 Halaman Soldier List
Ini adalah halaman Soldier List. Disini akan ditampilkan list nama2 soldier yang ada dimana saat diklik akan muncul pop up window yang menampilkan detail soldier yang diklik tersebut.
23. Mission List
Gambar 4. 32 Halaman Mission List Ini adalah halaman Mission List. Disini akan ditampilkan list misi yang ada dimana saat diklik akan muncul pop up window yang menampilkan detail misi yang diklik tersebut.
24. Equipment List
Gambar 4. 33 Halaman Equipment List
Ini adalah halaman Equipment List. Disini akan ditampilkan list nama2 equipment yang ada dimana saat diklik akan muncul pop up window yang menampilkan detail equipment yang diklik tersebut.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan poin-poin sebagai berikut : 1. Permasalahan dalam manajemen sumber daya logistik di Indonesia yang kurang baik dalam segi
inventarisasi yang mana mempengaruhi proses pengelolaan sumber daya tersebut. Kesalahan dalam pendokumentasian ini pun dapat menyebabkan pembengkakan biaya operasional. Hal ini diperkuat dengan ranking tenaga militer di Indonesia yang hanya menempati urutan 15 di dunia.
2. Sistem GIS berbasis web yang kami hasilkan telah sesuai dengan kebutuhan militer Indonesia, yaitu : proses manajemen sumber daya logistik yang dimiliki militer Indonesia dan operasional militer.
3. Nilai rata-rata dari perhitungan menggunakan Yslow adalah 88,774. Saran-saran yang dapat diberikan guna pengembangan sistem ini lebih lanjut yaitu: 1. Menambahkan fitur live video report untuk mendapatkan actual live report lebih mudah. 2. Adanya konektivitas antara tiap kendaraan dan tank dengan sistem dengan menggunakan device. 3. Menambahkan token untuk autentifikasi transaksi agar lebih aman. 4. Penggunaan bahasa sandi yang telah ditentukan dalam bahasa sistem untuk keamanan sistem.
DAFTAR PUSTAKA country military strength. (2013). Diambil kembali dari site disclaimer: www.globalfirepower.com
Pressman, R. S. (2010). Software Engineering : A Practitioner's Approach (7th ed.). New York: McGraw-Hill.