55
Titrasi asam basa cara potensiometri
PERCOBAAN II
Judul : TITRASI ASAM BASA CARA POTENSIOMETRI
Tujuan : 1. Menstandarisasi larutan NaOH
2. Menggambarkan kurva titrasi
3. Menentukan tetapan kesetimbangan asam lemah.
Hari/ Tanggal : Sabtu/ 25 Oktober dan 1 November 2008
Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin
I. DASAR TEORI
a. Titrasi Asam-Basa Menggunakan Indikator
Titrasi ini berdasarkan reaksi netralisasi asam dengan basa, pada titik
ekivalen (sama tepat/sesuai) dengan jumlah basa yang dipakai. Untuk
mementukan titik ekivalen ini biasanya suatu indikator asam basa, yaitu suatu zat
yang mempunyai warna tertentu pada pH tertentu. Jenis indikator yang kita pilih
harus sedemikian sehingga pH pada titik ekivalen titrasi terdapat pada daerah
perubahan warna, maka titik akhir telah tercapai.
Jadi, titik akhir titrasi adalah dimana saat timbul perubahan warna
indikator yang dipakai. Titik akhir tidak selalu berimpit dengan titik ekivalen dan
selisihnya disebut kurva titasi.
Pada umumnya indikator yang sering digunakan adalah indikator
fenolfthalien (pp), bromhmol biru (BTB), dan lakmus.
b. Titrasi Asam-Basa Menggunakan pH meter
pH meter dapat digunakan untuk mengikuti titrasi asam basa (dapat
dianggap sebagai indikator). Pada dasarnya pH meter terdiri atas dua elektroda
dan satu voltmeter. Untuk mengukur benda potensial (antara potensial dalam
elektroda dan potensial elektroda lainnya disebut elektroda indikator, respon
terhadap elektroda indikator menyebabkan pergeseran pada voltmeter yang tertera
pada skala pH.
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Titrasi adalah analisis dengan mengukur jumlah larutan yang diperlukan
untuk bereaksi tepat sama dengan larutan lain. Titrasi ini digunakan pada reaksi
netralisasi asam dengan basa pada titik ekivalen (sama tepat atau sesuai).
Cara titrasi yaitu dengan menambahkan setetes demi setetes larutan basa
kepada larutan asam. Setiap basa yang diteteskan bereaksi dengan asam dan
penetesan dihentikan pada saat jumlah mol H+ setara dengan jumlah mol OH-.
Pada saat itulah, larutan bersifat netral dan disebut titik ekivalen.
Larutan basa yang akan diteteskan (titran) dimasukkan ke dalam buret
(pipa panjang berskala) dan jumlah yang terpakai dapat diketahui dari tinggi
sebelum dan sesudah titrasi. Larutan asam yang akan dititrasi dimasukkan dalam
erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu. Untuk mengamati titik
ekivalen digunakan indikator yang perubahan warnanya disekitar titik ekivalen.
Saat terjadi perubahan warna itu disebut titik akhir titrasi.
Larutan yang digunakan pada titrasi ini adalah asam klorida (HCl) atau
asam asetatat (CH3COOH) dengan indikator untuk menitrasi asam-basa
ditentukan dari kurva titrasi yang menunjukkan hubungan antara pH larutan
dengan volume titran. Kurva ini dapat dibuat secara teoritis dengan menghitung
pH larutan asam pada :
1. Titik awal sebelum penambahan
2. Titik-titik setelah ditambahkan basa sehingga larutan mengandung
garam yang terbentuk dan kelebihan asam
3. Titik ekivalen, yaitu saat larutan mengandung garam tanpa ada
kelebihan asam atau basa
4. Daerah lewat ekivalen, yaitu larutan mengandung garam dan
kelebihan basa.
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Berikut ini adalah contoh kurva titrasi asam asetat dengan larutan NaOH
0,101 M tertera pada sebagai berikut :
Gambar 1. kurva titrasi asam-basa antara larutan asam asetat dengan larutan
NaOH 0,101 M. Titik ekivalen tercapai setelah penambahan 27,02 mL NaOH.
Titik ekivalen tercapai setelah penambahan NaOH 27,2 mL. Dari kurva
titrasi didapat data untuk menghitung tetapan ionisasi asam asetat melalui
persamaan Henderson-Hasselbalch.
pH = pKa + log
Persamaan ini digunakan untuk menghitung harga pH dari larutan buffer.
Cara ini dapat digunakan untuk menghitung pH pada setiap titik dari kurva titrasi.
Harga pH pada kurva terlihat dari mulai harga pH sebelum penambahan
NaOH sampai pada lewat titik ekuivalen. Dengan menggunakan persamaan di atas
kita bisa menghitung harga Ka. Selama titrasi, konsentrasi asam akan menurun
karena asam lemah bereaksi dengan NaOH yang ditambahkan. Kualitas asam dan
basa akan sama pada titik tertentu; keasaman juga akan terjadi pada ½ titik
ekuivalen. Pada titik pertengahan, jumlah ½ NaOH yang diperlukan bereaksi
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
12
10
8
6
4
2
010 4020 30 50 Volume NaOH (mL)
pH
Titik ekuivalen
pH=pKa=4,77
13,51mL27,02 mL
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
sempurna dengan ½ jumlah asam lemah. Kuantitas NaOH pada titik pertengahan
adalah : 27,02/ 2 = 13,51 mL. Pada saat ini konsentrasi asam sama dengan
konsentrasi basa sesuai dengan persamaan berikut :
[asam] = [basa]
Menurut persamaan Henderson-Hasselbalch.
pH = pKa, maka pKa dapat ditentukan.
II. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
1. Gelas kimia : 2 buah
2. Pengaduk : 1 buah
3. Labu pengenceran 50 ml :1 buah
4. pH meter :1 buah
5. Gelas ukur 10 ml dan 50 ml : 3 buah
6. Termolyn : 1 buah
7. Erlenmeyer : 1 buah
8. Corong :1 buah
9. Pipet tetes : 4 buah
10. Botol zat gelap : 1 buah
11. Stirer : 1 buah
12. Buret 50 mL : 1 buah
13. Statif + klem : 1 buah
Bahan yang digunakan :
1. Kalium hidrogen ftalat 0,5 M
2. NaOH standar 0,1 M
3. Asam asetat 0,1 M
4. HCl 0,1 M
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
5. Akuades
6. Indikator PP
III. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan seperangkat alat pH meter dan mengkalibrasi dengan
larutan buffer ber-pH 5
2. Menimbang dengan teliti 5,1 g kalium hidrogen ftalat (KHP),
melarutkan dengan air suling dan mengencerkan dalam labu ukur 250
mL sampai tanda tera. Memipet cairan ini sebanyak 50 mL dan
memasukkan kedalam botol zat.
3. Membuat larutan NaOH yang akan distandarisasi (sekitar 0,1 M) dan
memasukkan ke dalam buret
4. Menitrasi asam asetat 0,1 M dengan NaOH standar. Mencatat pH yang
terbaca pada skala pH sebelum penambahan NaOH dan setelah
penambahan larutan NaOH sebanyak 10, 20, 30, 35, 40, 45, 46, 47, 48,
49, 50, 51, 52, 55 dan 60 mL.
5. Membuat kurva titrasi, yakni plot antara pH dengan mL NaOH yang
ditambahkan.
6. Menentukan harga Ka dari asam asetat yang dianalisis
7. Mengulangi percobaan sekali lagi, mulai dari no. 2.
IV. DATA PENGAMATAN
PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN
1.
2.
Pengenceran KHP
10 mL KHP 0,5 M + 40 mL
akuades
50 mL CH3COOH dititrasi dengan
NaOH + indikator PP
50 mL KHP 0,1 M
Pada volum 44,1 mL NaOH
larutan berwarna merah muda
sekali
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
3.
4.
50 mL KHP 0,1 M + 2 tetes
indikator PP
Menitrasi dengan NaOH 0,1 M
50 mL HCl 0,1 M + 2 tetes
indikator PP
Menitrasi dengan NaOH 0,1 M
Larutan bening
Larutan berwarna merah muda
sekali, NaOH 19 mL
Larutan bening
Larutan berwarna merah muda
sekali, NaOH 50 mL
1.
2.
3.
4.
10 mL KHP 0,5 M + akuades
sampai volum 50 mL dalam labu
pengenceran
Menyimpan larutan ke dalam botol
zat selama ± 1 minggu
50 mL CH3COOH 0, 1 M + 2 tetes
PP + NaOH standar
50 mL KHP 0,1 M + 2 tetes PP +
NaOH standar
50 mL HCl 0,1 M + 2 tetes PP +
NaOH standar
Larutan homogen
50 mL KHP 0,1 M
V NaOH 45,4 mL
V NaOH 20,7 mL
V NaOH 49,2 mL
1.
Titrasi HCl + NaOH dengan pH
meter
Menghitung pH kalibrasi awal
Mengukur pH 25 mL HCl 0,1 M
sebelum penambahan NaOH
Penambahan NaOH 10 mL (ke-1)
Penambahan NaOH 10 mL (ke-2)
Penambahan NaOH 10 mL (ke-3)
Penambahan NaOH 5 mL (ke-4)
(total NaOH = 35 mL)
Penambahan NaOH 5 mL
pH = 4,01
pH = 1,20
pH = 1,41
pH = 2,05
pH = 11,55
pH = 11,65
pH = 11,75
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Penambahan NaOH 5 mL
(total NaOH = 45 mL)
Penambahan NaOH 1 mL
Penambahan NaOH 1 mL
Penambahan NaOH 1 mL
Penambahan NaOH 1 mL
Penambahan NaOH 1 mL
(total NaOH = 50 mL)
Penambahan NaOH 1 mL
Penambahan NaOH 1 mL
(total NaOH = 52 mL)
Penambahan NaOH 3 mL
(total NaOH = 55 mL)
Penambahan NaOH 5 mL
(total NaOH = 60 mL)
pH = 11,85
pH = 11,86
pH = 11,87
pH = 11,88
pH = 11,89
pH = 11,90
pH = 11,91
pH = 11,92
pH = 11,99
pH = 12,03
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Titrasi CH3COOH + NaOH
dengan pH meter
CH3COOH
NaOH
pH CH3COOH 50 mL
pH CH3COOH 50 mL + 10 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 10 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 10 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 5 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 5 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 5 mL
50 mL
50 mL
2,91
4,04
4,47
4,77
4,93
5,15
5,49
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 3 mL
NaOH
pH CH3COOH 50 mL + 5 mL
NaOH
5,58
5,68
5,82
5,97
6,06
5,98
6,17
6,44
10,51
11,32
V. ANALISIS DATA
Pada perlakuan pertama yaitu melakukan pengenceran terhadap 10 mL
KHP 0,5 M menjadi 50 mL KHP 0,1 M dengan menambahkan akuades sebanyak
40 mL. Reaksinya :
KHC8H4O4(aq) + H2O(l) → KHC8H4O4(aq)
Selanjutnya menitrasi 50 mL KHP 0,1 M dengan larutan standar NaOH,
dan dicapai titik akhir titrasi yakni pada saat volum NaOH = 19 mL dan 20,7 mL,
sehingga volum rata-rata NaOH adalah 19,85 mL. Titrasi ini berfungsi untuk
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
mengetahui konsentrasi larutan basa NaOH, karena senyawa kalium hidrogen,
KHC8H4O4 (disingkat KHP) adalah standar utama yang bagus sekali untuk larutan
basa. Jadi, apabila ingin membuat suatu larutan asam ataupun basa dengan
konsentrasi yang diinginkan, maka untuk mengetahui konsentrasi yang
sebenarnya, dilakukan standarisasi larutan dengan standar utama, contohnya KHP.
Senyawa ini stabil saat pengeringan, non-higroskopis, dan mempunyai berat
ekivalen yang tinggi (204,2 g/eq) sehingga dapat meminimalkan kesalahan saat
penimbangan. Dari titrasi ini, diperoleh konsentrasi NaOH sebenarnya yaiu
sebesar 0,25 M. Reaksinya :
KHC8H4O4(aq) + NaOH(aq) → KNaC8H4O4(aq) + HsO(l)
Tidak sesuainya harga konsentrasi NaOH dengan yang tertera pada label
(0,1 M), mungkin disebabkan larutan natrium hidroksida (NaOH) selalu
terkontaminasi oleh sejumlah kecil pengotor contohnya natrium karbonat. Ketika
CO2 diserap oleh larutan NaOH dengan reaksi :
CO2 + 2OH- → CO32- + H2O
Ion karbonat adalah basa, tetapi ion ini bergabung dengan ion hidrogen
dalam dua tahap
CO32- + H3O+ → HCO3
- + H2O
HCO3- + H3O+ → H2CO3 + H2O
Jika fenolftalein digunakan sebagai indikator, perubahan warna terjadi bila
reaksi sempurna yakni ion karbonat telah bereaksi dengan satu ion H3O+. ini
mengakibatkan galat, karena dua ion OH- digunakan dalam pembentukan satu
CO32-.
Kemudian menitrasi 50 mL CH3COOH 0,1 M dengan larutan standar
NaOH yang telah diketahui konsentrasinya hasil titrasi dengan standar utama
KHP yaitu sebesar 0,25 M. Dari hasil percobaan titik akhir titrasi terjadi pada saat
penambahan NaOH sebanyak 44,1 mL dan 45,4 mL, sehingga didapat volum
NaOH rata-rata yang diperlukan dalam titrasi ini adalah sebesar 44,75 mL.
melalui perhitungan diperoleh bahwa konsentrasi asam asetat sebesar 0,224 M.
pada titrasi ini, terjadi reaksi :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Penambahan indikator fenolftalein (PP) dalam larutan asam asetat sebelum
ditambahkan NaOH berfungsi untuk mengetahui titik akhir titrasi yang mana
ditandai dengan terjadinya perubahan warna yakni dari larutan yang awalnya
bening berubah menjadi warna merah muda.
Ketidaksesuaian konsentrasi CH3COOH hasil perhitungan dengan yang
tertera pada label mungkin disebabkan terjadinya kesalahan sewaktu menitrasi,
yakni kekurangcermatan dalam melakukan titrasi ataupun kekurangcermatan
dalam mengamati skala pada buret ataupun terjadi kesalahan dalam pembuatan
asam asetat dengan konsentrasi 0,1 M.
Pada tahap berikutnya menitrasi 50 mL HCl 0,1 M dengan larutan NaOH
0,25 M. Dari percobaan, terjadinya perubahan warna pada larutan yang
menandakan bahwa titik akhir titrasi telah tercapai yaitu pada saat volum NaOH
yang digunakan sebesar 50 mL dan 49,2 mL, sehingga dapat ditentukan
konsentrasi HCl sebenarnya yaitu sebesar 0,248 M. Adapun reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Terjadinya perbedaan harga M HCl hasil perhitungan yang lebih besar
daripada yang tercantum pada label yakni 0,1 M, mungkin dikarenakan terjadinya
galat yakni terkontaminasinya zat yang digunakan oleh pengotor, terjadinya galat
pada indikator, kesalahan sewaktu menitrasi ataupun kesalahan ketika proses
pembuatan larutan HCl 0,1 M.
Berikutnya menitrasi asam asetat 0,224 M dengan NaOH 0,25 M dan
mengukur pH-nya dengan menggunakan pH-meter. Selain itu, sebagai
pembandingnya, dicari harga pH hasil titrasi CH3COOH dengan NaOH melalui
perhitungan.
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Kurva Titrasi Asam Asetat dan NaOH dengan pH meter
2.91
11.32
0
2
4
6
8
10
12
0 10 20 30 40 50 60 70
V NaOH (mL)
pH
Kurva Titrasi Asam Asetat dengan NaOH Hasil Perhitungan
12.51
2.69
0
2
4
6
8
10
12
14
0 10 20 30 40 50 60 70
V NaOH (mL)
pH
Titrasi asam basa cara potensiometri
Berikut kurva titrasi CH3COOH dan NaOH dengan pH meter :
Sedangkan kurva titrasi CH3COOH dan NaOH hasil perhitungan adalah:
Dari kurva titrasi tersebut, terdapat harga pH awal CH3COOH yang tidak
terlalu jauh berbeda antara hasil perhitungan ataupun dari pHmeter, yakni sebesar
2,91 (pHmeter) dan 2,69 (perhitungan). Hal ini berarti asam asetat yang
digunakan tidak mengandung terlalu banyak pengotor yang bisa menyebabkan
terjadinya galat.
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Lalu dilakukan penambahan NaOH dan mengaduk larutan dengan
menggunakan alat stirrer. Pengadukan ini berfungsi agar larutan basa yang
ditambahkan dalam larutan asam dapat bercampur seluruhnya dengan sempurna
sehingga seluruh partikel zat akan bereaksi dengan sempurna.
Sedangkan reaksi ion asam asetat mula-mula adalah :
CH3COOH(aq) + H2O(aq) CH3COO-(aq) + H3O+(l)
Adapun persamaan reaksinya :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
Pada penambahan NaOH selanjutnya harga pH yang dihasilkan melalui
perhitungan maupun pHmeter tidak terlalu jauh berbeda. Namun, dari hasil
perhitungan pada saat penambahan NaOH 4,5 mL, pH sudah meningkat secara
tajam (10,72). Ini berbeda dengan pH yang ditunjukkan melalui pHmeter, dimana
ketika penambahan NaOH sebanyak 55 mL, baru pH-nya meningkat secara tajam
(10,5). Meningkatnya pH secara tajam menunjkkan bahwa larutan asam asetat
yang bersifat asam lemah telah habis bereaksi dengan NaOH yang merupakan
basa kuat, dan karena mol NaOH yang tersisa maka larutan pun akan bersifat basa
sehingga harga pH-nya tinggi. Hal ini menyatakan bahwa lartan telah lewat titik
ekivalen.
Pada awal-awal penambahan NaOH sebelum titik ekivalen, perubahan
harga pH tidak terlalu berbeda secara signifikan. Hal ini dikarenakan terbentuknya
larutan penyangga (buffer) sebab dengan penambahan mol NaOH yang lebih
sedikit daripada CH3COOH sehingga NaOH akan habis bereaksi dan yang tersisa
adalah CH3COOH dan garamnya yakni CH3COONa sehingga akan menghasilkan
suatu larutan buffer.
Saat titik ekivalen, mol CH3COOH dan mol NaOH tepat habis bereaksi
sehingga yang tersisa adalah garamnya (CH3COONa) dan air. Karena garam ini
terbentuk dari asam lemah (CH3COOH) dengan basa kuat (NaOH) maka garam
ini akan terhidrolisis sebagian dalam air, yakni pada saat penambahan NaOH
sebanyak 44,8 mL dengan pH 8,91. Walaupun jumlah mol asam asetat telah habis
bereaksi dengan mol NaOH, tetapi harga pH yang diperoleh lebih besar daripada
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Kurva Titrasi HCl dan NaOH dengan pH meter
1.2
12.03
0
2
4
6
8
10
12
14
0 10 20 30 40 50 60 70V NaOH (mL)
pH
Titrasi asam basa cara potensiometri
7, karena sifat asam asetat yang lemah keasamannya dan NaOH yang tergolong
basa kuat sehingga akan menghasilkan larutan yang bersifat basa.
Larutan yang dititrasi dengan NaOH berikutnya adalah HCl dan juga
diukur pH-nya dengan menggunakan pHmeter. Dari hasil percobaan dengan
menggunakan pHmeter, pH awal HCl adalah 1,20, sedangkan melalui perhitungan
pH-nya sebesar 0,665, dengan persamaan reaksi ion :
HCl(aq) + H2O(l) H3O+ + Cl-(aq)
Berikut ini kurva titrasi HCl dengan NaOH hasil pHmeter :
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Kurva Titrasi HCl dengan NaOH Hasil Perhitungan
13.015
0.6050
2
4
6
8
10
12
14
0 10 20 30 40 50 60 70
V NaOH (mL)
pH
Titrasi asam basa cara potensiometri
Kurva titrasi HCl dan NaOH hasil perhitungan, yaitu:
Terjadinya perbedaan harga pH awal HCl yang didapat melalui
perhitungan dengan pHmeter mungkin disebabkan adanya kontaminasi pada zat
yang digunakan oleh pengotor sehingga terjadi galat sewaktu pengukuran.
Pada penambahan NaOH sebelum titik ekivalen, pH HCl hasil perhitungan lebih
rendah daripada pH HCl melalui pHmeter. Hal ini mungkin disebabkan adalanya
pengotor dalam zat sehingga mempengaruhi hasil pengukuran dan menimbulkan
galat.
Ketika titrasi mencapai titik ekivalen, dimana jumlah mol HCl tepat habis
bereaksi dengan mol NaOH, yaitu pada saat volum NaOH yang ditambahkan
adalah sebesar 24,8 mL dengan pH = 7. Ketika mol HCl yang merupakan asam
kuat dan mol NaOH (basa kuat) tepat habis bereaksi maka akan mmbentuk garam
NaCL dan air. Namun, karena garam ini berasal dari campuran asam kuat (HCl)
dengan basa kuat (NaOH) maka garam ini tidak mengalami hidrolisis sehingga
pH-nya akan sama dengan air yakni 7. Adapun persamaan reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(aq)
Terjadinya peningkatan harga pH baik dari hasil perhitungan maupun
melalui pHmeter adalah sama ketika penambahan NaOH sebesar 30 mL. Hal ini
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
menunjukkan bahwa adanya kemiripan antara konsentrasi HCl nyata dengan
konsentrasi HCl hasil perhitungan.
Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa harga pH hasil perhitungan
maupun harga pH yang didapat melalui pengukuran dengan menggunakan
pHmeter tidak terlalu jauh berbeda. Hanya saja, nilai pH hasil perhitungan
biasanya lebih besar sedikit daripada hasil pengukuran pHmeter. Dan hal ini
menunjukkan bahwa penentuan harga pH melalui metode potensiometri dengan
menggunakan pHmeter memiliki keakuratan yang cukup tinggi karena harga pH
tidak terlalu berbeda dengan perhitungan.
VI. KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan dan dihitung didapat bahwa harga konsentrasi
CH3COOH adalah sebesar 0,224 M, M HCl = 0,248 M dan M NaOH
= 0,25 M.
2. Penambahan indikator fenolftalein (PP) digunakan untuk
mengetahui titik akhir titrasi yang ditandai dengan terjadinya
perubahan warna pada larutan yang berwarna bening pada mulanya
menjadi berwarna merah muda.
3. Beberapa cara untuk mengetahui harga pH hasil titrasi bisa melalui
perhitangan maupun dengan penggukuran menggunakan pHmeter.
4. Untuk mengetahui konsentrasi suatu larutan bisa dengan cara titrasi
menggunakan larutan standar misalnya KHP ataupun NaOH.
5. Baik dari hasil perhitungan maupun pengukuran dengan pHmeter,
kurva titrasi HCl dan NaOH tidak terlalu jauh berbeda, sedangkan
kurva titrasi CH3COOH dan NaOH terdapat sedikit perbedaan yaitu
peningkatan pH yang tajam dari hasil perhitngan terdapat ketika
penambahan NaOH sebesar 45 mL, sedangkan melalui pengkuran
pHmeter, pH meningkat tajam ketika NaOH yang ditambahkan
sebesar 55 mL.
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
VII. DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1996. Kimia Larutan. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Achmad, Hiskia. 1993. Penuntun Dasar – Dasar Praktikum Kimia.
Bandung : Depdikbud
Anshori, Irfan dan Hiskia Achmad. 1997. Kimia SMU 1. Erlangga, Jakarta.
Day, R. A dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam. Penerjemah Iis Sopyan. Erlangga, Jakarta.
Rivai, Harrizul. 1994. Asas Pemeriksaan Kimia. UI-Press, Jakarta.
Sholahuddin, Arif, Bambang Suharto dan Abdul Hamid. 2007. Panduan
Praktikum Kimia Analisis. FKIP UNLAM, Banjarmasin.
Syukri. 1999. Kimia Dasar II. Bandung : Instiitut Teknologi Bandung
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
LAMPIRAN
Perhitungan :
1. Menentukan Konsentrasi NaOH
Diketahui : Massa KHP = 0,1 M
Volume KHP = 50 mL = 0,05 L
V NaOH 1 = 19 ml
V NaOH 2 = 20,7 ml
Ditanya : V NaOH rata – rata = …?
M NaOH = ...?
Penyelesaian :
V NaOH rata – rata =
=
=
= 19,85 ml
M NaOH
(m.V) KHP = (M.V) NaOH
0,1 M. 50 ml = M NaOH . 19,85 ml
M NaOH = 0,25 M
2. Menentukan Konsentrasi asam asetat
Diketahui : M NaOH = 0,25 M
V CH3COOH = 50 mL
V NaOH 1 = 44,1 ml
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
V NaOH 2 = 45,4 ml
Ditanya : V NaOH rata – rata = …?
M CH3COOH = ...?
Penyelesaian :
V NaOH rata – rata =
=
=
= 44,75 ml
M CH3COOH
(m.V) CH3COOH = (M.V) CH3COOH
M CH3COOH. 50 ml = 0,25 M . 44,75 ml
M CH3COOH = 0,224 M
3. Menentukan Konsentrasi HCl
Diketahui : M NaOH = 0,25 M
V HCl = 50 mL
V NaOH 1 = 50 ml
V NaOH 2 = 49,2 ml
Ditanya : V NaOH rata – rata = …?
M HCl = ...?
Penyelesaian :
V NaOH rata – rata =
=
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
=
= 49,6 ml
M HCl
(m.V) HCl = (M.V) HCl
M HCl. 50 ml = 0,25 M . 49,6 ml
M HCl H = 0,248 M
Titrasi CH3COOH dengan NaOH
- pH CH3COOH mula – mula
M CH3COOH = 0,224 M
Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5
[H+] = = = = 2,008.10-3 M
pH = - log [H+] = -log [2,008.10-3] = 2,69
- pH setelah penambahan 10 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 50 ml. 0,224 M = 11,2 mmol
n NaOH = 10 ml. 0,25 M = 2,5 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 2,5 mmol - -
Reaksi : 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol
Akhir : 8,7 mmol - 2,5 mmol 2,5 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 10)ml = 60 ml
[H+] = Ka. = 1,8. 10-5 = 6,264.10-5 M
[H+] = -log [H+] = - log [6,264.10-5] = 4,2
- pH setelah penambahan 20 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
n NaOH = 10 ml. 0,25 M = 2,5 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 5 mmol - -
Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Akhir : 6,2 mmol - 5 mmol 5 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 20)ml = 70 ml
[H+] = Ka. = 1,8. 10-5 = 2,232.10-5 M
[H+] = -log [H+] = - log [2,232.10-5] = 4,65
- pH setelah penambahan 30 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
n NaOH = 30 ml. 0,25 M = 7,5 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 7,5 mmol - -
Reaksi : 7,5 mmol 7,5 mmol 7,5 mmol 7,5 mmol
Akhir : 3,7 mmol - 7,5 mmol 7,5 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 30)ml = 80 ml
[H+] = Ka. = 1,8. 10-5 = 8,88.10-6 M
[H+] = -log [H+] = - log [8,88.10-6] = 5,05
- pH setelah penambahan 35 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
n NaOH = 35 ml. 0,25 M = 8,75 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 8,75 mmol - -
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Reaksi : 8,75 mmol 8,75mmol 8,75 mmol 8,75mmol
Akhir : 2,45 mmol - 8,75 mmol 8,75 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 35)ml = 85 ml
[H+] = Ka. = 1,8. 10-5 = 5,04.10-6 M
[H+] = -log [H+] = - log [5,04.10-6] = 5,29
- pH setelah penambahan 40 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
n NaOH = 40 ml. 0,25 M =10 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 10 mmol - -
Reaksi : 10 mmol 10mmol 10 mmol 10 mmol
Akhir : 1,2 mmol - 10 mmol 10 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 40)ml = 90 ml
[H+] = Ka. = 1,8. 10-5 = 2,16.10-6 M
[H+] = -log [H+] = - log [2,16.10-6-6] = 5,66
- pH setelah penambahan 44,8 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
n NaOH = 44,8 ml. 0,25 M =11,2 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 11,2mmol - -
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Reaksi : 11,2mmol 11,2mmol 11,2 mmol 11,2 mmol
Akhir : - - 11,2 mmol 11,2 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 44,8)ml = 94,8 ml
[OH-] = = = 8,1.10-6 M
pOH = -log [OH-] = - log [8,1.10-6] = 5,09
pH = pKw =pOH = 14 – 5,09 = 8,91
Saat [asam] = [basa], maka
pH = pKa = 8,91 → Ka = 1,73. 10-9
- pH setelah penambahan 45ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
n NaOH = 45 ml. 0,25 M =11,25 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 11,25 mmol - -
Reaksi : 11,2mmol 11,2mmol 11,25 mmol 11,25 mmol
Akhir : - 0,05 mmol 11,25 mmol 11,2 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 45)ml = 95 ml
[OH-] = = 5,26. 10-4 M
pOH = -log [OH-] = - log [ 5,26. 10-4] = 3,28
pH = pKw =pOH = 14 – 3,28 = 10,72
- pH setelah penambahan 46 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
n NaOH = 46 ml. 0,25 M =11,5 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 11,5 mmol - -
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Reaksi : 11,2mmol 11,2mmol 11,5 mmol 11,5 mmol
Akhir : - 0,3 mmol 11,55 mmol 11,5 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 46)ml = 96 ml
[OH-] = = 3,125. 10-3 M
pOH = -log [OH-] = - log [3,125. 10-3] = 2,5
pH = pKw =pOH = 14 – 2,5 = 11,5
- pH setelah penambahan 47 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
n NaOH = 47 ml. 0,25 M =11,75 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 11,75mmol - -
Reaksi : 11,2 mmol 11,2 mmol 11,75 mmol 11,75 mmol
Akhir : - 0,55 mmol 11,75 mmol 11,75 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 47)ml = 97 ml
[OH-] = = 5,67. 10-3 M
pOH = -log [OH-] = - log [5,67. 10-3] = 2,25
pH = pKw =pOH = 14 – 2,25 = 11,75
- pH setelah penambahan 48 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
n NaOH = 48 ml. 0,25 M =12 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 12 mmol - -
Reaksi : 11,2mmol 11,2mmol 12 mmol 12 mmol
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Akhir : - 0,8 mmol 12 mmol 12 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 48)ml = 98 ml
[OH-] = = 8,16. 10-3 M
pOH = -log [OH-] = - log [8,16. 10-3] = 2,088
pH = pKw =pOH = 14 – 2,088 = 11,912
- pH setelah penambahan 49 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
n NaOH = 49 ml. 0,25 M =12,25 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 12,25mmol - -
Reaksi : 11,2 mmol 11,2 mmol 12,25 mmol 12,25 mmol
Akhir : - 1,05 mmol 12,25 mmol 12,25 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 49)ml = 99 ml
[OH-] = = 1,06. 10-2 M
pOH = -log [OH-] = - log [1,06. 10-2] = 1,97
pH = pKw =pOH = 14 – 2,088 = 12,03
- pH setelah penambahan 50 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol
n NaOH = 50 ml. 0,25 M =12,5 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,2 mmol 12,5 mmol - -
Reaksi : 11,2mmol 11,2mmol 12,5 mmol 12,5 mmol
Akhir : - 1,3 mmol 12,5 mmol 12,5 mmol
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (50 + 50)ml = 100 ml
[OH-] = = 0,013 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,013] = 1,886
pH = pKw =pOH = 14 – 1,886 = 12,114
- pH setelah penambahan 51 ml NaOH 0,25 M
M CH3COOH = 0,224 M
n CH3COOH = 51 ml. 0,224 M =11,424 mmol
n NaOH = 51 ml. 0,25 M = 12,75 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,424 mmol 12,75 mmol - -
Reaksi : 11,424 mmol 11,424mmol 11,424 mmol 11,424 mmol
Akhir : - 1,326 mmol 11,424 mmol 11,424 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (51 + 51)ml = 102 ml
[OH-] = = 0,013 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,013] = 1,886
pH = pKw =pOH = 14 – 1,886 = 12,114
- pH setelah penambahan 52 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 11,424 mmol
n NaOH = 52 ml. 0,25 M = 13 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,424 mmol 13 mmol - -
Reaksi : 11,424 mmol 11,424 mmol 11,424 mmol 11,424 mmol
Akhir : - 1,576 mmol 11,424 mmol 11,424 mmol
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (51 + 52)ml = 103 ml
[OH-] = = 0,0153 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,0153] = 1,8
pH = pKw =pOH = 14 – 1,8 = 12,2
- pH setelah penambahan 55 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 11,424 mmol
n NaOH = 55 ml. 0,25 M = 13,75 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,424 mmol 13,75 mmol - -
Reaksi : 11,424 mmol 11,424mmol 11,424 mmol 11,424 mmol
Akhir : - 2,326 mmol 11,424 mmol 11,424 5mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (51 + 55)ml = 106 ml
[OH-] = = 0,0219M
pOH = -log [OH-] = - log [0,0219] = 1,66
pH = pKw =pOH = 14 – 1,66 = 12,34
- pH setelah penambahan 60 ml NaOH 0,25 M
n CH3COOH = 11,424 mmol
n NaOH =60 ml. 0,25 M = 15 mmol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Awal : 11,424 mmol 15 mmol - -
Reaksi : 11,424 mmol 11,424mmol 11,424 mmol 11,424 mmol
Akhir : - 3,576 mmol 11,424 mmol 11,424 mmol
V tot = V CH3COOH + V NaOH = (51 + 60)ml = 111 ml
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Kurva Titrasi Asam Asetat dengan NaOH Hasil Perhitungan
12.51
2.69
0
2
4
6
8
10
12
14
0 10 20 30 40 50 60 70
V NaOH (mL)
pH
Titrasi asam basa cara potensiometri
[OH-] = = 0,0322M
pOH = -log [OH-] = - log [0,0322] = 1,49
pH = pKw =pOH = 14 – 1,49 = 12,51
Tabel data V NaOH dan pH titrasi CH3COOH dengan NaOH hasil perhitungan
VNaOH 0 10 20 30 35 40 44,8 45 46
pH 2,69 4,2 4,65 5,05 5,29 5,66 8,91 10,72 11,5
47 48 49 50 51 52 55 60
11,75 11,912 12,03 12,114 12,114 12,2 12,34 12,51
Kurva Titrasi
Tabel data V NaOH dan pH titrasi CH3COOH dengan NaOH hasil pH meter
VNaOH 0 10 20 30 35 40 45 46
pH 2,91 4,04 4,47 4,77 4,95 5,15 5,49 5,58
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
47 48 49 50 51 52 55 60
5,68 5,82 5,97 6,06 6,17 6,44 10,5 11,32
55
Kurva Titrasi Asam Asetat dan NaOH dengan pH meter
2.91
11.32
0
2
4
6
8
10
12
0 10 20 30 40 50 60 70
V NaOH (mL)
pH
Titrasi asam basa cara potensiometri
Kurva Titrasi
Titrasi HCl dan NaOH
- pH HCl sebelum penambahan NaOH
M HCl = 0,248 M
pH = - log [H+] = - log (0,248) = 0,605
- pH setelah penambahan 10 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 10 ml . 0,25 M = 2,5 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 2,5 mmol - -
Reaksi : 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol
Akhir : 3,7 mmol - 2,5 mmol 2,5mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 10)ml = 35 ml
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
[H+] = = 0,1057 M
pH = -log [H+] = - log [0,1057] = 0,97
- pH setelah penambahan 10 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 20 ml . 0,25 M = 5 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 5 mmol - -
Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Akhir : 1,2 mmol - 5 mmol 5 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 20)ml = 45 ml
[H+] = = 0,026 M
pH = -log [H+] = - log [0,026] = 1,574
- pH setelah penambahan 24,8 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 24,8ml . 0,25 M = 6,2 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 6,2 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - - 6,2 mmol 6,2 mmol
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Karena jumlah mol HCl (asam kuat) dan jumlah mol NaOH (basa kuat) adalah
sama, maka garamnya (NaCl) tidak mengalami hidrolisis sehingga pH-nya sama
dengan pH air yaitu 7
- pH setelah penambahan 30 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 30 ml . 0,25 M = 7,5 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 7,5 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 1,3 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 30)ml = 55 ml
[OH-] = = 0,0236 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,0236] = 1,63
pH = pKw – pOH = 14 – 1,63 = 12,37
- pH setelah penambahan 35 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 35 ml . 0,25 M = 8,75 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 8,75 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 2,25 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 35)ml = 60 ml
[OH-] = = 0,0425 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,0425] = 1,37
pH = pKw – pOH = 14 – 1,37 = 12,63
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
- pH setelah penambahan 40 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 40 ml . 0,25 M = 10 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 10 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 3,8 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 40)ml = 65 ml
[OH-] = = 0,058 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,058] = 1,23
pH = pKw – pOH = 14 – 1,23 = 12,77
- pH setelah penambahan 45 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 45 ml . 0,25 M = 11,25 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 11,25 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 5,05 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 45)ml = 70 ml
[OH-] = = 0,072 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,072] = 1,14
pH = pKw – pOH = 14 – 1,14 = 12,86
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
- pH setelah penambahan 46 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 46 ml . 0,25 M = 11,5 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 11,5 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 5,3 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 46)ml = 71 ml
[OH-] = = 0,0746 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,0746] = 1,13
pH = pKw – pOH = 14 – 1,13 = 12,87
- pH setelah penambahan 47 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 47 ml . 0,25 M = 11,75 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 11,75 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 5,55 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 47)ml = 72 ml
[OH-] = = 0,077 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,077] = 1,11
pH = pKw – pOH = 14 – 1,11 = 12,89
- pH setelah penambahan 48 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 48 ml . 0,25 M = 12 mmol
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 12 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 5,8 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 48)ml = 73 ml
[OH-] = = 0,079 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,079] = 1,09
pH = pKw – pOH = 14 – 1,09 = 12,91
- pH setelah penambahan 49 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 49 ml . 0,25 M = 12,25 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 12,25 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 6,05 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 49)ml = 74 ml
[OH-] = = 0,0817 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,0817] = 1,087
pH = pKw – pOH = 14 – 1,087 = 12,913
- pH setelah penambahan 50 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 50 ml . 0,25 M = 12,5 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 12,5 mmol - -
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 6,3 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 50)ml = 75 ml
[OH-] = = 0,084 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,084] = 1,075
pH = pKw – pOH = 14 – 1,075 = 12,925
- pH setelah penambahan 51 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 51 ml . 0,25 M = 12,75 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 12,75 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 6,55 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 51)ml = 76 ml
[OH-] = = 0,086 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,086] = 1,064
pH = pKw – pOH = 14 – 1,064 = 12,94
- pH setelah penambahan 52 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 52 ml . 0,25 M = 13 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 13 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Akhir : - 6,8 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 52)ml = 77 ml
[OH-] = = 0,0883 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,0883] = 1,05
pH = pKw – pOH = 14 – 1,05 = 12,95
- pH setelah penambahan 55 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 55 ml . 0,25 M = 13,75 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 13,75 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 7,55 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 55)ml = 80ml
[OH-] = = 0,094 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,094] = 1,025
pH = pKw – pOH = 14 – 1,025 = 12,975
- pH setelah penambahan 60 ml NaOH 0,25 M
n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol
n NaOH = 60 ml . 0,25 M = 15 mmol
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Awal : 6,2 mmol 15 mmol - -
Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
Akhir : - 8,8 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 60)ml = 85ml
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55Kurva Titrasi HCl dengan NaOH Hasil Perhitungan
13.015
0.6050
2
4
6
8
10
12
14
0 10 20 30 40 50 60 70
V NaOH (mL)
pH
Titrasi asam basa cara potensiometri
[OH-] = = 0,1035 M
pOH = -log [OH-] = - log [0,1035] = 0,984
pH = pKw – pOH = 14 – 0,984 = 13,015
Tabel data V NaOH dan pH titrasi HCl dengan NaOH hasl perhitungan
V
NaOH0 10 20 24,8 30 35 40 45 46 47
pH 0,605 0,97 1,574 7 12,37 12,63 12,77 12,86 12,87 12,89
48 49 50 51 52 55 60
12,,91 `12,913 12,925 12,91 12,95 12,97 13,015
Kurva Titrasi
Tabel data V NaOH dan pH titrasi HCl dengan NaOH pH meter
V 0 10 20 30 35 40 45 46 47 48
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55Kurva Titrasi HCl dan NaOH dengan pH meter
1.2
12.03
0
2
4
6
8
10
12
14
0 10 20 30 40 50 60 70V NaOH (mL)
pH
Titrasi asam basa cara potensiometri
NaOH
pH 1,2 1,41 2,05 11,55 11,65 11,75 11,85 11,86 11,87 11,88
49 50 51 52 55 60
11,89 `11,9 11,91 11,92 12 12,03
Kurva Titrasi
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
Pertanyaan:
1. Jelaskan :
a. Larutan standar primer, larutan standar sekunder dan contohnya!
b. Apa syarat zat dapat menjadi zat standar primer?
c. Perbedaan titik akhir titrasi dan titik ekivalen!
2. Pada titrasi netralisasi secara potensiometri perlukah menggunakan indikator,
misalnya fenolftalein.
Jawaban Pertanyaan:
1. a. Larutan standar primer adalah larutan yang mempunyai konsentrasi yang
mantap (tidak mudah berubah). Larutan standar primer dapat juga berarti
larutan yang bersifat tidak higroskopik merupakan asam atau basa
monoprotik lemah ataupun monoprotik kuat.
Contoh:
1. Senyawa Kalium hidrogen
ftalat (KHP), KHC8H4O4 untuk larutan basa, karena stabil terhadap
pemanasan, tidak higroskopik dan mempunyai bobot ekivalen yang tinggi
204,2 g/eq. Zat ini merupakan asam monoprotik lemah, namun karena
larutan basa sering kali digunakan untuk menetapkan asam lemah, hal ini
tidak merugikan. Dalam titrasi digunakan indikator PP dan larutan basa itu
harus bebas karbonat.
2. Asam sulfamat, HSO3 NH3
merupakan asam monoprotik kuat dan baik indikator PP atau metil merah
dapat digunakan dalam titrasi dengan basa kuat. Mudah diperoleh, tidak
mahal dan mudah dimurnikan dengan pengkristalan ulang dari dalam air.
Merupakan zat padat kristalin putih, tidak higroskopis dan stabil sampai
temperatur 130oC. Bobot ekivalennya hanya 79,09 cukup lebih kecil
daripada KHP. Asam sulfamat mudah larut dalam air, dan kebanyakan
garamnya mudah larut.
3. Senyawa kalium hidrogen
iodat, KH (SO3)2 merupakan monoprotik yang kuat yang digunakan
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
sebagai standar primer yang sangat bagus untuk larutan basa. Mudah larut,
tidak mahal, dimurnikan dengan mengkristalkan ulang dari dalam air,
senyawa ini putih, kristalin padat tidak hidroskopik dan mempunyai bobot
ekivalen yang tinggi 389,91 cukup stabil untuk dikeringkan pada 110oC.
4. Asam sulfosalisilat, KHSa.
K2Sa dengan Sa melambangkan anion bermuatan rangkap dan mempunyai
bobot molekul 550,655 dan pKa = 2,85.
struktur molekulnya :
5. Natrium karbonat, Na2CO3 untuk larutan asam kuat. Bersifat agak
higroskopis, dapat dititrasi menjadi natrium bikarbonat NaHCO3 dengan
menggunakan indikator PP, bobot ekivalennya 106,0 g/ eq.
6. Basa organik tris (hidroksil metil) amino metana (CH2OH)3 CNH2, TRIS
atau THAM untuk larutan asam. Kemurniannya 99,95%. Bereaksi dengan
asam korida, reaksinya adalah :
Basa organik tris ini mempunyai bobot ekivalen 121,06 g/ eq.
- Larutan standar sekunder adalah suatu larutan asam dan basa ari
konsentrasi yang kira – kira diinginkan dan kemudian menstandarisasikan
salah satunyadengan sebuah standar primer. Larutan yang telah di
standarisasikan dapat digunakan sebagai standar sekunder untuk
mendapatkan konsentrasi dari larutan lainnya.
Contoh :
Zat yang digunakan untuk membuat larutan standar HCl (asam hidroklorida)
adalah asam hidroklorida pekat yang mengandung kira – kira 36% blu HCl.
Asam hidroklorida pekat ini bukanlah zat baku utama, karena itu mula –
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
mula dibuat larutan standar asam hidroklorida dengan kepekatan kira – kira,
kemudian dibakukan dengan zat baku utama, misalnya Na2CO3
b. Syarat menjadi zat standar primer
1. Zat itu harus sangat murni (100+ 0,80 %) atau harus dapat dimurnikan
dengan penghabluran kembali. Tersedia dalam bentuk murni atau dalam
suatu tingkat kemurnian yang diketahui, pada suatu tingkat biaya yang logis.
Zat – zat yang mempunyai kemurnian rendah (99,9%) sering digunakan
sebagai zat baku dan disebut juga sebagai zat baku utama, tap ini sebenarnya
istilah yang salah. Zat – zat baku yang mempunyai kemurnian rendah seperti
itu disebut zat baku kerja. Secara umum, jumlah total dari pengotor tidak
bolehlebih 0,01 sampai 0,02% dan terus dilakukan tes untuk mendeteksi
kuantitas pengotor tersebut melalui tes kualitatif dengan sensitivitas yang
diketahui.
2. Substansi harus stabil. Harus mudah dikeringkan dan tidak terlalu
higrostopis sehingga tidak banyak menyerap air selama penimbangan.
Substansi tersebut seharusnya tidak kehilangan berat bila ...... udara.......
hidrat biasanya tidak dipergunakan sebagai standar primer.
3. Yang diinginkan adalah standar primer tersebut mempunyai berat
ekivalen yang cukup tinggi agar dapat meminimalisasi konsekuensi galat
pada saat penimbangan.
4. Zat itu harus bereaksi dengan zat yang ditentukan secara stoikiometri ,
tepat dan terukur.
c. Perbedaan titik akhir titrasi dan titik ekivalen
- Titik akhir titrasi adalah titik dimana pH pada saat indikator berubah
warna.
- Titik ekivalen adalah titik dimana terjadi perubahan warna dan jumlah mol
asam dengan jumlah mol basa adalah sama.
2. Pada titrasi netralisasi secara potensiometri, tidak harus selalu menggunakan
indikator misalnya indikator fenolftalein. Hal tersebut tergantung dari cara
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
penentuan pencapaian titik akhir titrasi, indikator fenolftalein dapat diganti
dengan menggunakan pHmeter.
FLOWCHART
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
Larutan NaOH
Larutan NaOH 0,1 M
Membuat larutan standar NaOH sekitar 0,1 MMemasukkan ke dalam buret
5,1 g kalium hidrogen ftalat (KHP)
Menimbang dengan teliti
5,1 g (KHP) + H2O(l)*
Melarutkan dengan air suling dan mengencerkan dalam labu ukur 250 mL sampai tanda teraMemipet cairan ini sebanyak 50 mLMemasukkan ke dalam gelas kimia
50 mL larutan KHP
Menambahkan indikator fenolftaleinMenitrasi dengan larutan standar NaOH 0,1 M
Larutan berwarna
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
NB :
- sebelum prosedur tadi dilakukan, menyiapkan seperangkat alat pH meter yang
telah dikalibrasi dengan buffer ber-pH 5
- mengulangi percobaan sekali lagi
* Reaksi yang terjadi adalah reaksi pelarutan :
KHC8H4O4(s) + H2O(l) → KHC8H4O4(aq)
NB :
* Persamaan reaksi titrasi asam basa adalah:
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
Asam asetat 0,1 M
Campuran *
Mencatat pH yang terbaca pada skala pHMenambahkan indikator PPMenitrasi dengan NaOH standar
pH larutan
Mencatat pH yang terbaca pada skala pH setelah penambahan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 10, 20, 30, 35, 40, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 55, dan 60 mL.Membuat kurva titrasi yakni plot antara pH dengan mL NaOH yang ditambahkan
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
- mengulangi percobaan sekali lagi dengan menggunakan HCl sebagai ganti
CH3COOH
Saran-Saran dari Asisten:
1. Berhati-hatilah dalam menuangkan asam atau basa, jangan sampai
tertukar.
2. Pikirkanlah teknis praktikum, khususnya dalam menggunakan pH meter
(hanya ada 1), sehingga semua peserta praktikum semuanya bisa
mengoperasikan alat tersebut
Pertanyaan dan Jawaban Dalam Presentasi Final Praktikum
1. Penanya : Siti Armiyanti (Kelompok 2)
Pertanyaan :
Kenapa harga Ka CH3COOH yang didapat sewaktu praktikum yaitu 1,73 x
10-9 berbeda dengan harga Ka CH3COOH dari literatur yaitu 1 x 10-5?
Jawaban :
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Kurva Titrasi Asam Asetat dengan NaOH Hasil Perhitungan
12.51
2.69
0
2
4
6
8
10
12
14
0 10 20 30 40 50 60 70
V NaOH (mL)
pH
Titrasi asam basa cara potensiometri
Harga Ka CH3COOH yang didapat dari praktikum tidak menggunakan
kurva titrasi tetapi melalui perhitungan yang masih kurang tepat. Seharusnya
dalam menentukan harga Ka bisa dilihat dari kurva titrasinya, yaitu sebagai
berikut :
Dari kurva tersebut dapat dicari Ka-nya dengan cara : menentukan volum
NaOH yang digunakan ketika konsentrasi H+ tepat habis bereaksi dengan
konsentrasi OH- yaitu pada saat volum NaOH sebesar 44,8 mL. Selanjutnya
hitung ½ dari volum tersebut yaitu 22,4 mL. Lalu dari kurva titrasi dapat
ditarik garis dari volum NaOH tadi (22,4 mL) dan kemudian ditarik garis
melalui kurva untuk mendapatkan harga pH-nya, sehingga didapat harga pH
sekitar 5. Dari pH tersebut, dapat ditentukan harga Ka-nya dengan cara
menggunakan rumus :
pH = pKa sehingga harga pKa = 5 dan harga Ka-nya dapat dihitung yaitu
pKa = -log Ka
5 = - log Ka
Ka = 10-5
Dan harga ini sesuai dengan literatur, tetapi juga dalam perhitungan Ka
harus diperhatikan faktor suhu ruangan ketika melakukan pengukuran karena
harga Ka sangat dipengaruhi oleh suhu. Harga Ka dari literatur tersebut
merupakan Ka CH3COOH yang diukur pada suhu ruangan 25oC. Jadi bisa
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
55
Titrasi asam basa cara potensiometri
saja harga Ka CH3COOH yang didapat ketika praktikum berbeda dengan
literatur sebab sewaktu praktikum suhu ruangan tidak tepat 25oC.
2. Penanya : Elyana Pratiwi (Kelompok 3)
Pertanyaan :
Apa saja fungsi kurva titrasi, selain untuk menentukan harga Ka? Dalam
menentuan harga pH lebih akurat mana antara melalui perhitungan dengan
menggunakan pHmeter?
Jawaban :
Kurva titrasi selain digunakan untuk menentukan harga Ka juga memiliki
banyak fungsi lain diantaranya untuk menunjukkan hubungan antara pH
larutan dengan volume titran, menunjukkan titik awal sebelum penambahan,
titik-titik setelah ditambahkan basa sehingga larutan mengandung garam yang
terbentuk dan kelebihan asam, menunjukkan titik ekivalen yaitu saat larutan
mengandung garam tanpa ada kelebihan asam atau basa, dan memperlihatkan
daerah lewat ekivalen yaitu larutan mengandung garam dan kelebihan basa.
Untuk menentukan harga pH baik melalui perhitungan maupun dengan
menggunakan pHmeter sama-sama akurat asalkan harga molaritas dari asam
basa yang digunakan untuk titrasi sesuai antara yang tertera pada label dan
yang sebenarnya.
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis