KLASIFIKASIPERJANJIAN
INTERNASIONAL
ISINYA FUNGSINYA
PELAKSANAANNYA
SUBJEKNYA
PROSES/TAHAP
PEMBENTUKANNYA
MENURUT SUBJEKNYA
• Perjanjian antarnegara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek hukum Internasional
• Perjanjian Internasional antarnegara dan subjek hukum Internasional lainnya
• Perjanjian antarsesama subjek hukum Internasional selain negara, seperti antara suatu organisasi Internasional dengan organisasi Internasional lainnya
MENURUT ISINYA
SEGIHUKUM
SEGIPOLITIK
SEGIKESEHATAN
SEGIBATAS
WILAYAH
SEGIEKONOMI
• Segi politik, seperti Pakta Pertahanan dan Pakta Perdamaian, contoh : NATO, ANZUS, dan PAKTA WARSAWA
• Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan bantuan keuangan. Contoh : CGI, IMF, IBRD, ADB
• Segi hukum, seperti status kewarganegaraan ( Indonesia- RRC), ekstradisi
• Segi batas wilayah, seperti laut teritorial, batas alam daratan
• Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabah AIDS
MENURUT PROSES/TAHAP PEMBENTUKANNYA
• Perjanjian yang bersifat penting yang dibuat melalui
proses perundingan, penandatangan, dan ratifikasi
• Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui
dua tahap, yaitu perundingan dan penandatangan
(biasanya digunakan) kata persetujuan (agreement)
MENURUT PELAKSANAANNYA
• Dispositive Triaties (Perjanjian yang menentukan)
Yaitu perjanjian internasional yang maksud dan tujuannya
sudah sesuai dengan isi perjanjian seperti perjanjian
perbatasan
• Executore Triaties (Perjanjian yang dilaksanakan)
Yaitu perjanjian yang pelaksanaannya tidak hanya sekali ,
tetapi terus menerus sampai tercapai tujuan perjanjian
seperti: perjanjian perdagangan
MENURUT FUNGSINYA
A. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties),
yaitu suatu perjanjian yang melakukan ketentuan-
ketentuan atau kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat
Internasional secara keseluruhan (bersifat multilateral).
Contoh : konferensi Wina tahun 1958 tentang Hubungan
Diplomatik, Konvensi Montenegro tentang Hukum Laut
Internasional tahun 1982.
B. Perjanjian bersifat khusus (treaty contract), yaitu
perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban
bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian
saja (perjanjian bilateral).
Contoh : Perjanjian antara RI dan RRC mengenai
dwikewarganegaraan tahun 1955, perjanjian batas
wilayah, pemberantasan penyelundupan-
penyelundupan.
Kelompok 2XI IPA B
1.Dini Islamiana2.Ghufrani Muharami
3.Suci Wahyuni4.Siti Mardiyanti
Terimakasih