Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010
i
Profil Kesehatan disusun untuk memberikan gambaran pencapaian program pembangunan
kesehatan yang digunakan sebagai sarana untuk memantau pencapaian visi dan misi
pembangunan kesehatan di Kota Blitar.
Penyusunan Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 didasarkan pada data tabel sesuai
Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan dan “Petunjuk Teknis Penyusunan Profil
Kesehatan Kabupaten/Kota Edisi Data Terpilah menurut Jenis Kelamin”, sehingga informasi
yang disampaikan dalam profil ini merupakan interpretasi dari data tersebut.
Profil Kesehatan Kota Blitar ini disampaikan dengan harapan semoga bermanfaat bagi kita
semua dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah mendukung
penyusunan buku ini.
Blitar, 2013
Kepala Dinas Kesehatan Daerah
Kota Blitar
dr.NGESTI UTOMO
Pembina Utama Muda
NIP. 19570824 198712 1 001
KATA PENGANTAR
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010
ii
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL PROFIL iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Sistematika Penyajian 2
1.3 Distribusi Profil Kesehatan 3
BAB 2 GAMBARAN UMUM 4
2.1 Keadaan Geografi 4
2.2 Keadaan Demografi (Kependudukan) 6
2.3 Tingkat Pendidikan 10
BAB 3 SITUASI DERAJAT KESEHATAN 12
3.1 Angka Kematian 12
3.2 Umur Harapan Hidup (UHH) 16
3.3 Angka Kesakitan (Morbiditas) 18
3.4 Status Gizi 29
BAB 4 UPAYA KESEHATAN 31
4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar 31
4.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan 42
4.3 Ketersediaan Obat 43
4.4 Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Keracunan Makanan 44
4.5 Perbaikan Gizi Masyarakat 45
4.6 Perilaku Masyarakat 45
4.7 Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 49
BAB 5 SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 56
5.1 Sarana Kesehatan 56
5.2 Tenaga Kesehatan 59
5.3 Pembiayaan Kesehatan 61
BAB 6 KESIMPULAN 62
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010
iii
Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah
Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk
Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok
Umur, Rasio Beban Tanggung, Rasio Jenis Kelamin
Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur
Tabel 4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Melek Huruf menurut Jenis Kelamin
Tabel 5 Persentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan berusia 10
Tahun ke Atas menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang
ditamatkan
Tabel 6 Jumlah Kelahiran menurut Jenis Kelamin
Tabel 7 Jumlah Kematian Bayi dan Balita menurut Jenis Kelamin
Tabel 8 Jumlah Kematian Ibu menurut Kelompok Umur
Tabel 9 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio)
Tabel 10 Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Kematian Akibat TB Paru
menurut Jenis Kelamin
Tabel 11 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+
menurut Jenis Kelamin
Tabel 12 Jumlah Kasus dan Kesembuhan TB Paru BTA + menurut
Jenis Kelamin
Tabel 13 Penemuan Kasus Pneumonia Balita menurut Jenis Kelamin
Tabel 14 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, dan Infeksi Menular Seksual
Lainnya menurut Jenis Kelamin
Tabel 15 Persentase Donor Darah diSkrining terhadap HIV menurut
Jenis kelamin
DAFTAR TABEL PROFIL
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010
iv
Tabel 16 Kasus Diare yang ditangani menurut Jenis Kelamin
Tabel 17 Jumlah Kasus Baru Kusta menurut Jenis Kelamin
Tabel 18 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 menurut
Jenis Kelamin
Tabel 19 Jumlah kasus dan Angka Prevalensi penyakit kusta menurut
Jenis Kelamin
Tabel 20 Persentase Penderita Kusta selesai Berobat menurut Jenis
Kelamin
Tabel 21 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) menurut Jenis Kelamin
Tabel 22 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) menurut Jenis Kelamin
Tabel 23 Jumlah Kasus DBD menurut Jenis Kelamin
Tabel 24 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria menurut Jenis
Kelamin
Tabel 25 Penderita Filariasis ditangani menurut Jenis Kelamin
Tabel 26 Bayi Berat Badan Lahir Rendah menurut Jenis Kelamin
Tabel 27 Status Gizi Balita menurut Jenis Kelamin
Tabel 28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan ditolong Tenaga
Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Tabel 29 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Tabel 30 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3
Tabel 31 Jumlah dan Persentase Komplikasi Kebidanan dan Neonatal
Resiko Tinggi/Komplikasi ditangani menurut Jenis Kelamin
Tabel 32 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita, dan
Ibu Nifas menurut Jenis Kelamin
Tabel 33 Proporsi Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi
Tabel 34 Proporsi Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010
v
Tabel 35 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif
Tabel 36 Cakupan Kunjungan Neonatus menurut Jenis Kelamin
Tabel 37 Cakupan Kunjungan Bayi menurut Jenis Kelamin
Tabel 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI
Tabel 39 Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi
menurut Jenis Kelamin
Tabel 40 Cakupan Imunisasi BCG dan Polio pada Bayi menurut Jenis
Kelamin
Tabel 41 Jumlah Bayi yang diberi ASI Eksklusif menurut Jenis
Kelamin
Tabel 42 Pemberian Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6-23
Bulan Keluarga Miskin menurut Jenis Kelamin
Tabel 43 Cakupan Pelayanan Anak Balita menurut Jenis Kelamin
Tabel 44 Jumlah Balita ditimbang menurut Jenis Kelamin
Tabel 45 Cakupan Balitas Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan
Tabel 46 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
menurut Jenis Kelamin
Tabel 47 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Tabel 48 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia
Tabel 49 Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan
Pelayanan Gawat Darurat (GADAR) Level I
Tabel 50 Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB menurut Jenis
KLB
Tabel 51 Desa/Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani < 24 jam
Tabel 52 Pelayanan Kesahtan Gigi dan Mulut menurut Jenis Kelamin
Tabel 53 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010
vi
Setingkat menurut Jenis Kelamin
Tabel 54 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Tabel 55 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
menurut Jenis Jaminan
Tabel 56 Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan
Hampir Miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan
Tabel 56-A Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan
Hampir Miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan yang
dicakup Melalui Program Jamkesda
Tabel 57 Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan
Hampir Miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan
Tabel 57-A Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan
Hampir Miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan yang
dicakup Melalui Program Jamkesda
Tabel 58 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kunjungan
Ganggungan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 59 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Tabel 60 Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Tabel 61 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat
Tabel 62 Persentase Rumah Sehat
Tabel 63 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes
Tabel 64 Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang
digunakan
Tabel 65 Persentase Keluarga menurut Sumber Air Minum yang
digunakan
Tabel 66 Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi
Dasar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010
vii
Tabel 67 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan
(TUPM) Sehat
Tabel 68 Persentase Institusi dibina Kesehatan Lingkungannya
Tabel 69 Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat
Tabel 70 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan
Tabel 71 Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan
Laboratorium dan Memiliki 4 Spesialis Dasar
Tabel 72 Jumlah Posyandu menurut Strata
Tabel 73 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Tabel 74 Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan
Tabel 75 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan
Tabel 76 Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi di Sarana Kesehatan
Tabel 77 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di Sarana
Kesehatan
Tabel 78 Jumlah Tenaga Teknisi dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan
Tabel 79 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 1
1.1 LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan membangun kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Pemerintah memiliki peran yang sangat
besar untuk mewujudkan pembagunan kesehatan terutama melalui penyediaan sarana
dan prasarana baik Rumah Sakit, Puskesmas dan Poskesdes maupun Posyandu.
Dengan penyediaan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakatnya untuk
mensinergikan pencapaian tujuan pembangunan Millenium Development Goals
(MDGs) pada tahun 2015. Tujuan MDGs menempatkan manusia sebagai fokus utama
pembangunan yang mencakup semua komponen kegiatan yang tujuan akhirnya ialah
kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan Pembangunan kesehatan tidak bisa lepas dari peran masyarakat
dalam mendukung semua kegiatan yang dilaksanakan pemerintah, kemitraan
produktif dengan masyarakat madani dan sektor swasta berkontribusi cukup besar
terhadap percepatan pencapaian berbagai sasaran MDGs pembangunan kesehatan.
Untuk mengetahui gambaran secara nyata capaian pembangunan kesehatan
tahun 2012 disusunlah Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012. Penyusunan Profil
Kesehatan ini didasarkan pada beberapa peraturan perundangan-undangan bidang
kesehatan, antara lain:
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di Kabupaten/Kota.
BAB 1
PENDAHULUAN
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 2
Profil Kesehatan merupakan buku statistik kesehatan Kota Blitar untuk
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Kota Blitar. Selain itu juga
berisi data/informasi yang menggambarkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan
dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di Kota
Blitar. Oleh karena itu Profil Kesehatan merupakan salah satu alat yang bisa
digunakan untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan dari tahun ke
tahun dalam mendukung tercapainya MDGs.
1.2 SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 mengacu
pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan
oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan
sistematika sebagai berikut:
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika
dari penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Blitar. Selain uraian tentang letak
geografis, administrative dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya, misalnya
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan
angka status gizi masyarakat.
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan
dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan
dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat
kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 3
yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang
diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2011. Selain keberhasilan-
keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap
masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran
Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian pembangunan kesehatan Kota
Blitar dan 79 tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang resposif gender.
Profil kesehatan dapat disajikan dalam bentuk tercetak (berupa buku) atau dalam
bentuk lain (softcopy, tampilan di situs internet, dan lain-lain).
1.3 DISTRIBUSI PROFIL KESEHATAN
Distribusi Profil Kesehatan Kota Blitar adalah sebagai berikut:
1. Walikota Blitar
2. DPRD Kota Blitar
3. Instansi tingkat Kota termasuk BAPPEDA
4. Puskesmas, dan UPT Kesehatan lainnya
5. Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
6. Dinas Kesehatan Provinsi
7. Kementerian Kesehatan c.q Pusat Data dan Informasi
8. LSM Kesehatan di Kota Blitar
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 4
Gambaran umum wilayah Kota Blitar merupakan sebuah data dasar yang
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan
yang evidence based, sehingga perencanaan program maupun kegiatan bidang
kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi faktual di wilayah Kota
Blitar. Gambaran umum ini menguraikan tentang letak geografis, administratif dan
beberapa informasi umum lainnya. Selain itu juga mengulas beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan,
ekonomi dan sosial budaya. Adapun gambaran umum secara lengkap adalah sebagai
berikut :
2.1 KEADAAN GEOGRAFI
2.1.1 Letak Geografis
Kota Blitar merupakan wilayah terkecil kedua di Propinsi Jawa Timur setelah
Kota Mojokerto. Terletak pada koordinat 112°114’ - 12°28’ Bujur Timur dan 8°2’ -
8°10’ Lintang Selatan atau tepatnya terletak sekitar 160 km sebelah selatan Kota
Surabaya, ibukota Propinsi Jawa Timur. Suhu udara rata-rata berkisar pada 29°C
dengan type iklim C-3. Kondisi seperti ini menjadikan Kota Blitar sebagai sebuah
daerah yang nyaman untuk dijadikan tempat hunian dan peristirahatan.
Akan tetapi, pada sisi yang lain Kota Blitar dapat dikatakan sebagai kota yang
miskin potensi, karena secara ekonomis tidak memiliki sumber daya alam yang
dapat dieksplorasi menjadi sumber pendapatan daerah, baik yang berupa bahan
galian, mineral maupun hasil hutan dan kekayaan alam lainnya. Dengan demikian
upaya yang harus terus digalakkan adalah pengembangan dan pembangunan
sumber daya lainnya baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya
buatan.
Secara administratif, Kota Blitar dikelilingi oleh wilayah Kabupaten, dengan
batas-batas sebagai berikut:
BAB 2
GAMBARAN UMUM
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 5
Sebelah Utara : Kecamatan Nglegok,
Kec.Garum Kabupaten Blitar
Sebelah Timur : Kecamatan Kanigoro,
Kabupaten Blitar
Sebelah Selatan : Kecamatan Sanankulon,
Kabupaten Blitar
Sebelah Barat : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok
Kabupaten Blitar
2.1.2 Luas Wilayah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1982 tentang Batas
Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar, luas wilayah Kota Blitar adalah ±
32,578 km2, terdiri atas 3 (tiga) kecamatan dengan 20 kelurahan. Yang kemudian
pada tahun 2005 dijadikan 21 Kelurahan hasil pemecahan Kelurahan Pakunden
menjadi 2 Kelurahan yaitu Pakunden dan Tanjungsari berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 4 tahun 2005. Adapun perincian luas wilayah di masing-masing
kecamatan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perbandingan Luas Wilayah Kecamatan di Kota Blitar
No Kecamatan Luas Wilayah Km2 %
1 Sukorejo 9,92 30,46
2 Kepanjenkidul 10,50 32,24
3 Sananwetan 12,15 37,30
Jumlah 32,57 100
Sumber: Statistik Kota Blitar Tahun 2011
Disamping itu, wilayah Kota Blitar terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu
bagian utara, tengah dan selatan dimana bagian utara mempunyai ketinggian ± 245
meter dari permukaan laut, bagian tengah ± 190 meter dan bagian selatan ± 140
meter dari permukaan air laut. Adanya perbedaan letak ketinggian tersebut
menunjukkan bahwa wilayah Kota Blitar masuk kategori daerah darat, sehingga
mempengaruhi pola pemanfaatan dan tata guna tanah di wilayah Kota Blitar.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 6
2.2 KEADAAN DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN)
Situasi kependudukan dapat dilihat dari berbagai indikator antara lain tingkat
pertumbuhan, angka kelahiran kasar, tingkat fertilitas, kepadatan dan distribusi
menurut umur. Gambaran secara umum keadaan demografi Kota Blitar adalah
sebagai berikut:
2.2.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kota Blitar tahun 2012 sebanyak 134.554 jiwa
(sumber: BPS Jawa Timur Tahun 2012) dengan karakteristik dan latar belakang
sosial, budaya, pendidikan, agama, etnis dan mata pencaharian yang bervariasi.
Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2011 yaitu 133.324
jiwa, maka terjadi pertambahan jumlah penduduk Kota Blitar sebanyak 1.230
jiwa. Adapun distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kelompok
umur adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Kota Blitar Tahun 2012
Sumber : Data BPS Jawa Timur Tahun 2012 yang diolah
Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan tidak berbeda jauh
jumlahnya, penduduk laki-laki masih lebih kecil sejumlah 66.533 jiwa
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 7
sedangkan penduduk perempuan sejumlah 68.021 jiwa tidak jauh berbeda
dengan tahun 2011.
Ada beberapa macam piramida penduduk yakni Trapeze pyramid
adalah piramida penduduk didasarkan pada jumlah kelahiran lebih banyak
daripada kematian, grenade pyramid adalah piramida penduduk didasarkan
pada kesamaan antara kelahiran dan kematian, pyramid form tombstone
adalah pyramid kependudukan didasarkan padakematianlebih banyak daripada
kelahiran. Untuk piramida penduduk di Kota Blitar bisa dimasukkan kedalam
grenade pyramid akan tetapi tidak sepenuhnya karena pada kelompok umur >
65 tahun terdapat lonjakan jumlah penduduk yang cukup signifikan dari
kelompok umur sebelumnya. Perubahan jumlah penduduk pada masing-
masing kelompok umur dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain
fertilitas, mortalitas kematian bayi/infant mortality, dan migrasi.
Distribusi penduduk terbesar adalah pada kelompok umur 15-19 tahun
yaitu 11.415 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi penduduk lebih
banyak pada usia muda.
2.2.2 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kota Blitar pada tahun 2012 adalah 4,131 /Km2
yang berarti terdapat 4 jiwa disuatu wilayah per Km2 , kondisi ini tidak terlalu
terdapat perbedaan dengan kondisi pada tahun 2011 yakni 4,362 / Km2.
Adapun data secara lengkap mengenai kondisi kepadatan penduduk tahun
2008 s/d 2012 adalah sebagai berikut:
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 8
Grafik 2.2 Kepadatan Penduduk Per-km2
Kota Blitar Tahun 2008-2012
4,09 4,10
4,30
4,36
4,13
3,95
4
4,05
4,1
4,15
4,2
4,25
4,3
4,35
4,4
2008 2009 2010 2011 2012
Kepadatanpenduduk
Sumber: Data sekunder BPS Kota Blitar yang diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada setiap tahunnya
terjadi kenaikan angka kepadatan penduduk di Kota Blitar, hal ini seiring
dengan perubahan jumlah penduduk di tiap Kecamatan. Perubahan dapat
terjadi dikarenakan banyak hal, diantaranya dapat disebabkan oleh
perpindahan penduduk dari luar kota ke dalam kota ataupun sebaliknya, selain
itu perubahan kepadatan penduduk juga dapat disebabkan angka kematian dan
jumlah kelahiran di wilayah tersebut. Untuk tahun 2012 terjadi penurunan
dikarenakan adanya perubahan data sasaran jumlah penduduk setelah sensus
penduduk tahun 2010.
2.2.3 Rasio Beban Tanggungan
Rasio beban tanggungan merupakan perbandingan antara jumlah
penduduk usia tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan umur diatas 65
tahun) dengan jumlah penduduk usia produktif. Rasio ini menggambarkan
beban yang ditanggung oleh penduduk usia produktif. Berikut ini gambaran
rasio beban tanggungan di Kota Blitar mulai tahun 2008 s/d 2012:
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 9
Grafik 2.3 Rasio Beban Tanggungan
Kota Blitar Tahun 2008-2012
46,08 46,05 46
47,27
46,42
45
45,5
46
46,5
47
47,5
2008 2009 2010 2011 2012
Rasio BebanTanggungan
Sumber : BPS (hasil Pengolahan Registrasi Penduduk)
Dari data diatas dapat diketahui bahwa beban tanggungan di Kota Blitar
masih cukup besar, jumlah penduduk usia tidak produktif hampir setengah
jumlah penduduk usia produktif. Beban tanggungan yang tinggi merupakan
faktor penghambat pembangunan ekonomi suatu negara, karena sebagian
pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif terpaksa dikeluarkan
untuk memenuhi kebutuhan mereka yang tidak produktif, maka semakin
tinggi usia tidak produktif semakin tinggi beban tanggungan bagi usia
produktif.
Hal ini didukung dengan piramida penduduk Kota Blitar dimana usia
tidak produktif jumlahnya cukup besar, sehingga dikhawatirkan dapat
meningkatkan beban rasio tanggungan, hal ini didukung dengan data jumlah
kepesertaan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat miskin yang setiap tahunnya
cenderung meningkat terutama permohonan SPM dimana kepesertaannya
diluar kuota. Berikut ini data peserta jaminan kesehatan (Jamkesmas,
Jamkesmasda, dan SPM) mulai tahun 2009 s/d 2012.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 10
Tabel 2.1 Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
di Kota Blitar Tahun 2009-2011
NO JAMINAN
KESEHATAN
TAHUN
2009 2010 2011 2012
1 Jamkesmas 16.633 16.633 16.633 16.633
2 Jamkesmasda 2.500
(asumsi)
2.987 6.530 2.987
3 SPM - - 957 862 Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
2.3 TINGKAT PENDIDIKAN
Untuk mengetahui potensi penduduk disisi kualitas sumber daya
manusianya dapat dilihat dari tingkat pendidikan yang ditempuh Penduduk.
Grafik di bawah merupakan gambaran kondisi penduduk yang sedang dan telah
menamatkan pendidikan terakhirnya sebagai berikut :
Grafik 2.4 Persentase Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Berusia 10 Tahun Ke
Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Kota Blitar Tahun 2011
Sumber Data : BPS Kota Blitar
Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa sebagian besar
penduduk di Kota Blitar pendidikan terakhir yang ditamatkan pada tahun 2012
adalah setingkat SMP/Mts/Sederajat, disusul SD/MI. Tentunya dengan adanya
program dari pemerintah daerah berupa pendidikan gratis dan juga Bantuan
Operasional Sekolah dari pemerintah pusat diharapkan dapat mendorong
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 11
meningkatnya tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan minimal setingkat
SMA/SMK/MA.
Definisi melek huruf menurut UNESCO adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat, mengkomunikasikan dan
mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan
tulisan yang berkaitan dengan berbagai situasi. Berikut ini grafik jumlah penduduk
di Kota Blitar yang melek huruf menurut jenis kelamin dan kecamatan.
Kemampuan baca dan tulis dianggap penting karena melibatkan
pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat
mencapai tujuannya, dimana hal ini berkaitan langsung bagaimana seseorang
mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya, dan berpartisipasi penuh dalam
masyarakat yang lebih luas. Para analis kebijakan juga menganggap kemampuan
baca dan tulis juga berarti peningkatan peluang kerja dan akses yang lebih luas
pada pendidikan yang lebih tinggi.
Grafik 2.5 Jumlah Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Menurut
Jenis Kelamin Dan Kecamatan
Kota Blitar Tahun 2011
21,62020,91619,472
18,55316,52315,891
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
Jumlah
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Sumber : Data Sekunder Dinas Pendidikan dan BPS Kota Blitar yang telah diolah
Berdasarkan grafik diatas rata-rata jumlah penduduk yang melek huruf
antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan hampir setara. Sedangkan
berdasarkan kecamatan jumlah penduduk yang melek huruf terbesar berada di
Kecamatan Sananwetan.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 12
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal sesuai denga Undang-Undang Kesehatan No. 36
tahun 2009.
Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dari
indikator-indikator yang digunakan antara lain angka kematian, angka kesakita serta
status gizi. Indikator tersebut dapat diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan
(facility based) dan dari masyarakat (community based).
Perkembangan derjat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian
kematian dan kesakitan dalam masyarakat dari waktu kewaktu. Disamping itu
kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indicator dalam penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei
dan penelitian.
Gambaran situasi derajat kesehatan di Kota Blitar pada tahun 2012 dapat
diuraikan sebagai berikut.
3.1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui
survey, hal disebabkan bahwa sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan
data kematian pada fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus
rujukan. Pertambahan jumlah kematian dan pemyakit-penyakit penyebab kematian
utama yang terjadi pada tahun 2012 akan diuraikan dibawah ini.
3.1.1 Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) masih merupakan salah satu indikator penting
dalam menentukan derajat kesehatan di suatu wilayah. Kematian ibu yang maksud
BAB 3
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 13
adalah kematian seorang ibu yang disebabkan kehamilan, bersalin dan nifas dan
bukan karena kecelakaan disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Angka
Kematian Ibu (AKI) dihitung per 100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007 menyebutkan bahwa AKI di Indonesia sebesar 228 per 100.000. Dimana tahun
1991 angka kematian ibu melahirkan di targetkan sebesar 390 per 100.000 kelahiran,
hal ini membuktikan bahwa telah tejadi penekanan angka kematian yang begitu besar.
Meskipun telah terjadi penekanan yang begitu banyak namun angka tersebut masih
jauh dari target RPJMN 2014 sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup dan untuk
target MDG’s sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015. Berbagai upaya
terlah diupaya kan guna menurunkan angka kematian ibu bersalin ini.
Berdasarkan hasil data Laporan Kematian di Kota Blitar tahun 2012, sebesar
339,31 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan target sebesar 49,16
per kelahiran hidup, kondisi ini menunjukkan ketidak berhasilan dalam menekan
kematian ibu. Bila dibandingkan dengan target Provinsi Jawa Timur sebesar 81,5 per
100.000 kelahiran hidup, maka kinerja pelayanan kesehatan dalam menekan kematian
di Kota Blitar perlu ada peninjauan ulang lagi.
Kondisi merupakan kondisi riil yang sudah menggambarkan kondisi yang
sebenarnya dilapangan, karena kematian ibu yang ada di Kota Blitar sudah merupakan
hasil laporan dari pelayanan kesehatan dasar dan Rumah Sakit. Hal ini bisa terjadi
mengingat Kota Blitar merupakan Kota terkecil di Propinsi Jawa Timur setelah Kota
Mojokerto. Dengan wilayah kecil tersebut memudahkan Dinas Kesehatan dalam
melakukan pelacakan semua kejadian-kejadian yang berhubungan dengan kesehatan
masyarakatnya.
Pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus kematian ibu. Kenaikan terjadi
enam kali lipat dimana pada tahun 2011 terdapat 2 orang ibu yang meninggal setelah
persalinan dikarenakan syok anaphylactis (alergi terdapat obat) dan tranfusion lung
injuri (TRALI) gejala yang timbul karena efek tranfusi yang dilakukan pasien sebelum
bersalin, sedangkan pada tahun 2012 terdapat 7 orang ibu meninggal setelah
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 14
persalinan yang disebabkan oleh komplikasi gagal jantung, perdarahan akibat penyakit
hypertensi (perdarahan otak) dan kejang-kejang akibat kehamilan.
Grafik 3.1 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Blitar
Tahun 2007-2011
Sumber : Data profil yang diolah tahun 2007-2011
3.1.2 Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk
menemukan faktor yang paling dominan. Salah satu penyebab mengapa Angka
Kematian Bayi di Kota Blitar masih cukup tinggi karena sebagian besar masyarakat
masih enggan membawa bayinya yang masih berumur dibawah 1 (satu) bulan ke
fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan kesehatannya. Hal ini didukung masih adanya
kepercayaan dari sebagian besar masyarakat menganggap untuk keluar rumah harus
sudah berumur 36 hari atau lebih 1 bulan. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi
antara saat bayi lahir sampai satu hari sebelum ulang tahun pertama. Dari sisi
penyebabnya, kematian bayi dibeda faktor endogen dan eksogen.
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infan Mortality Rate adalah banyaknya bayi
meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup (KH). AKB
dapat menggambarkan kondisi social ekonomi masyarakat setempat, karena bayi
adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan
maupun sosial ekonomi.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 15
Indikator AKB terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan
merefleksikan kondisi sosial- ekonomi, lingkungan tempat tinggalnya.
Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari
tenaga medis yang terampil. Serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan
tradisonal ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor
yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikan dan status ekonomi cenderung semakin tinggi pula
persentase kunjungan neonatus pada saat bayi. Menurut pada jenis pekerjaan paling
tinggi adalah pegawai mencapai 86,5% untuk bayi berumur 6-48 jam. Untuk
Kunjungan Neonatus Lengkap (KN1, KN2,KN3) di Jawa Timur hanya mencapai
41,6%.
Selama tahun 2012 di Kota Blitar dilaporkan terjadi 2.078 kelahiran. Dari
seluruh kelahiran, tercatat 15 lahir mati dan kasus kematian bayi sebesar 24 kasus
(table 6 dan 7). AKB ini sangat penting, karena tingginya AKB menunjukan
rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan, saat persalinan dan masa nifas,
status gizi dan penyakit infeksi.
Bila dibandingkan tahun 2011, kejadian kematian ini mengalami penurunan.
Dengan menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir ini memberikan gambaran
adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Kasus Kematian Bayi ini yang terjadi selama 5 tahun berturut-turut dari tahun
2007 sampai dengan tahun 2012. Dapat dilihat pada diagram berikut.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 16
Grafik 3.2 Jumlah Kematian Bayi di Kota Blitar
Tahun 2007-2011
Sumber : Data profil yang diolah tahun 2007-2011
Dari diagram tersebut, terlihat terjadi penurunan kematian pada bayi
diwilayah Kota Blitar. Penurunan tersebut tidak lepas dari upaya-upaya yang telah
dilakukan untuk menurunkan AKB antara lain melalui peningkatan cakupan, mutu
pelayanan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dilakukan melalui pelatihan
tenaga, serta peningkatan pemberdayaan masyarakat.
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum
usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi,
penyakit menular dan kecelakan. Dari laporan rutin pada tahun 2012 di Kota Blitar
terjadi 26 kematian balita dengan AKABA terlaporkan 12,6 per 1.000 KH. Jumlah
kematian balita terbanyak di Kecamatan Kepanjenkidul 9 balita.
3.2 UMUR HARAPAN HIDUP (UHH)
Salah satu pilar penting dari IPKM adalah kesehatan yang diukur dengan umur
harapan hidup. Umur harapan hidup waktu lahir adalah rata-rata tahun hidup yang
masih akan dijalani bayi baru lahir pada waktu tertentu. Umur harapan hidup dapat
menjadi salah satu untuk mengevaluasi kinerja pemerintah pada keberhasilan
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 17
pembangunan kesehatan serta sosial ekonomi di di suatu wialayah termasuk
didalamnya derajat kesehatan masyarakat. Adapun data umur harapan hidup
diperoleh melalui survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik.
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan umur harapan hidup.
Salah satunya adalah tingkat Angka Kematian Bayi. Di sini Angka Kematian Bayi
sangat berpengaruh pada kenaikan atau penurunan umur harapan hidup (UHH)
waktu lahir. Angka Kematian Bayi ini sangat peka terhadap perubahan dengan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, ssehingga perbaikan derajat kesehatan
tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan Hidup (UHH) pada
waktu lahir, meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung juga memberi
gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan
masyarakat.
Di Kota Blitar data umur harapan hidup merupakan yang tertinggi di Jawa
Timur dalam beberapa tahun ini yakni 72,52. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini tingkat umur harapan hidup Kota Blitar diantara Kabupaten/Kota
di Jawa Timur.
Grafik 3.3 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 2011
Jawa Timur
5456586062646668707274
Pac
itan
Treng
galek
Blitar
Malan
g
Jem
ber
Bon
dowos
o
Pro
bolingg
o
Sidoa
rjo
Jom
bang
Mad
iun
Ngaw
i
Tuban
Gre
sik
Sam
pang
Sum
enep
Blitar
(kot
a)
Pro
bolingg
o (kot
a)
Mojok
erto
(kota)
Sur
abaya
(kot
a)
Kabupaten/Kota
UH
H
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur (angka sementara)
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 18
3.3 ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)
Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga menghadapi transisi
epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi kasus gizi kurang serta
penyakit-penyakit infeksi, baik re-emerging maupun new-emerging disease masih
tinggi, namun disisi lain penyakit degeneratif, gizi lebih dan gangguang keserhatan
akibat kecelakan juga meningkat. Selain itu masalah perialku yang tidak sehat,
rupanya menjadi factor utama yang harus dirubah terlebih dahulu agar beban ganda
masalah kesehatan teratasi.
Ada sebagian besar terjadi pada masyarakat kita, dimana bila ada kelompok
usia produktif, serta pada kelompok usia potensial terjadi kesakitan hal ini sangat
mempengaruhi produktifitas dan pendapatan keluarga, yang pada akhirnya
menyebabkan kemiskinan. Akibat dari kemiskinan ini sangat berpengaruh pada
kesehatan bukan saja pada yang bersangkutan namun juga pada keluarga dan
sekitarnya.
Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang
diperoleh melalui pengamatan (surveilens) teritama yang diperoleh dari fasilitas
pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil.
Berdasarkan pengamatan penyakit yang terjadi di wilayah pelayanan kesehatan di
Kota Blitar pada pelayanan tingkat dasar yakni Puskesmas yang merupakan gardu
utama pelayanan pada masyarakat tahun 2011 – 2012 maka diperoleh data sebagai
berikut :
JUMLAH PENDERITA DI PUSKESMAS SE-KOTA BLITAR
MENURUT 17 JENIS PENYAKIT DENGAN PENDERITA TERBANYAK
TAHUN 2011-2012
NO JENIS PENYAKIT TAHUN 2011 TAHUN 2012
1 Infeksi Akut Lain pada Saluran Nafas
Bagian Atas
20.728 40.924
2 Penyakit Pada Sistem Otot dan Jaringan
Pengikat
4.862 18.673
3 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 4.946 12.198
4 Gastritis 3.374 8.785
5 Hipertensi 2.851 18.811
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 19
6 Diare 2.525 2.206
7 Penyakit Lain pada Saluran Nafas Bagian
Atas
1.091 646
8 Observasi Febris 4.274 6.165
9 Penyakit Kulit Infeksi 3.633 4.902
10 Penyakit Kulit Alergi 3.671 5.333
11 Chepalgia 5.048 10.942
12 Asma 372 1.580
13 Diabetes Mellitus 846 7.286
14 Gangguan gigi dan penyangga lain 2.139 1.842
15 Hamurroid 183 567
16 Fluor Albres 307 138
17 Penyakit Lain-lain 19.470 37.164
JUMLAH 80.320 178.162 Sumber : Data BPS Kota Blitar
Terjadi peningkatan yang cukup tinggi untuk beberapa jenis penyakit diatas,
diantaranya yang terbanyak adalah penyakit degeneratif. Pola gaya hidup dan kondisi
lingkungan saat ini memberikan kontribusi yang cukup tinggi pada pergeseran
kelompok umur yang menderita penyakit degeneratif. Penggalakan program hidup
sehat terutama pola makan sangat diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan
meningkatkan kesadaran masyarakat.
3.3.1 Penyakit Menular Langsung
a. Tuberkulosis
Penyakit Tuberkolosis (TB) sampai saat masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat karena merupakan salah satu penyakit infeksi pembunuh utama yang
menyerang golongan usia produktif (15 – 50 tahun), dan anak-anak serta golongan
social ekonomi lemah. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis yang ditularkan melalui percikan dahak penderita yang BTA posistif.
Sebagai besar penyakit ini menyerang paru-paru sebagai organ tempat infeksi primer,
namun dapat juga menyerang organ lain seperti kulit, kelenjar limfe, tulang dan
selaput otak.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 20
Pengendalian TB di Kota Blitar memakai strategi Directly Obsered treatment
Shortcouse (DOTS), ternyata mampu menekan kejadian kematian akibat TB Paru.
DOTS merupakan komitmen nasinal dengan menggunakan pendekatan pengobatan
serta pengawasan langsung oleh pengawas menelan obat. Dengan demikian klien akan
terus berusaha untuk sembuh dari penyakitnya. Selain itu program DOTS juga mampu
menekan tingkat penularan pada anggota keluarga sekitar. Dengan pendekatan ini
ternyata terbukti di Kota Blitar mampu meningkatkan angka kesembuhan terhadap
penyakit TB tersebut.
Berdasarkan laporan World Health Organization ( WHO) pada tahun 2010,
Indonesia termasuk Negara yang kategorikan sebagai highburden countries terhadap
TB Paru yaitu menduduki peringkat kelima sebagai Negara penyumbang penyakit TB
setelah India, China, Afrika Selatan dan Nigeria.
Pada tahun 2012 jumlah seluruh kasus TB di Kota Blitar ditemukan kasus baru
sebanyak 241 yang terdiri dari kasus baru BTA + 104 kasus, dan kasus baru BTA
negatif, dengan Ro + dan EP 137 kasus. Pada tahun 2012 ini tidak terjadi kematian.
Dengan demikian di Kota Blitar untuk angka Insidens sebesar 77,29 per 100.000
penduduk dan kematian 0 per 100.000 penduduk.
b. Kusta
Kusta merupakan penyakit lama yang diharapkan dapat dieliminasi pada tahun
2000. Secara nasional, kondidi tersebut telah tercapai, namun untuk Kota Blitar
eliminasi ini belum bisa tercapai, hal ini tebukti New Case Detection Rate NCDR
masih 2,82 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya
keadaan ini ada kecenderungan meningkat. Peningkatan ini menunjukan bahwa
pelcakan yang dilakukan oleh petugas lapangan adan kecenderungan lebih intensif.
Dengan pelacakan kasus yang lebih baik maka kasus yang ditemukan akan semakin
banyan dan semakin banyak pula kasus yang terobati, dengan harapan pada tahun-
tahun berikutnya prevalensi kusta akan menurun samapai dengan bisanya terjadi
eliminasi.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 21
Angka prevalensi kusta di Kota Blitar tahun 2012 ini 0,08 per 10.000
penduduk. Namun untuk kasus anak di Kota Blitar tidak di temukan sama sekali. Dari
kedua criteria tersebut menunjukkan bahwa tingka penularan kusta di Kota Blitar
masih relative lebih tinggi. Dengan demikian diharapkan masyarakat mampu
meningkatkan kesadaran dalam meningkatkan pengenalan dini gejala kusta ini.
Sebagai pelayan kesehatan di masyarakat kita sebagai petusa untuk lebih
meningkatkan peran dalam pemberian penyuluhan, agar masyarakat lebih pintar
untuk menyikapi gejala social disekitarnya. Karena penemuan kasus kusta ini
seringkali sudah pada tahap lanjut yang dengan adanya kecacatan.
Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit kusta ini telah dilakukan
dengan menggunakan metoda Multi Drug Trerapy (MTD), yaitu penemuan penderita
langsung dilakukan pengobatan. Sedangkan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut
digunakan metoda Prevention of disability (POD) yang setiap bulan selama masa
pengobatan dan rehabilitasi medis.
c. HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Seksual (IMS)
Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, disebutkan bahwa dari penduduk umur
diatas 15 tahun keatas 57,5 % pernah mendengar HIV/AIDS, angka yang tinggi belum
tentu menjamin seseorang mengetahui secara menyeluruh tentang cara penularan
HIV, hal ini membuktikan bahwa kenapa kasus HIV/AIDS ini ada kecenderungan
terjadi peningkatan jumlah kasusnya, meskipun berbagai upaya pencegahan dan
penanggulangan terus dilakukan.
Sejak ditemukan kasusnya pada tahun 1989, kasus HIV terus meningkat. Di
Kota Blitar pada tahaun 2012 ini berdasarkan laporan yang ada kasus HIV mencapai 1
kasus. Untuk kasus kematian tahun 2012 tidak diketemukan, namun demikian bukan
berarti kita terlena untuk tidak memantau kematian pasien akibat HIV. Hal ini sejalan
dengan umur harapan hidup di Kota Blitar paling tinggi di Jawa Timur , dari indikasi
ini membuktikan bahwa kualitas hidup masyarakat terus meningkat, sehinnga pada
tahun 2011 tidak ditemukan kematian akibat HIV. Untuk kasus AIDS di Kota Blitar
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 22
tahun 2012 ditemukan 1 kasus dan kematian akibat AIDS 1 orang. Salah satu cara
untuk memantau situasi HIV di masyarakat, sekaligus upaya pencegahan penularan
adalah melakukan penapisan darah donor di Transfusi Darah.
Upaya yang dilakukan dalam rangka penekan kasus penyakit HIV/AIDS
disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan diarahkan pada
upaya pencegahan yang dilakukan melalui HIV/AIDS terhadap darah donor dan
upaya pemanatuan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS). Darah
donor diskrening terhadap HIV/AIDS tahun 2011 sebesar 100%.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah salah satu pintu untuk memudahkan
terjadinya penularan HIV. Oleh karena itu penyuluhan dan pendampingan pada
masyarakat kelompok resiko tinggi serta intervensi perubahan perilaku sangat
diperlukan dan perlu ditingkatkan frekwensinya, mengingat penyakit HIV/AIDS dan
IMS merupakan penyekit yang bersikaf fenomena gung es, serta banyak terkendala
dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Hal ini terbukti dari hasil penelitian Riskesdas tahun 2010 dimana diperoleh
angka sebesar 21,7% sikap keluarga penderita HIV/AIDS masih merahasiakan serta 7,1
% mengucilkan.
d. diare
Diare tidak sekedar penyakit “biasa”. Bagi masyarakat umum diare merupakan
penyakit yang dianggap “biasa”. Kebanyakan fenomena dimasyakat bila terkena diare
langsung saja mengkonsumsi obat warung, atau minum oralit sebagai pertolongan
pertama. Baru bila penyakit diare ini sembuh-sembuh, maka berangkat untuk
mendapatkan pertolongan secara medis. Diare yang sebagian besar masyarakt
menganggap suatu penyakit biasa ini bisa menyebabkan kematian.
Penyebab utama diare adalah dikarenakan kurangnya higienis makanan.
Karena makanan yang klurang hygienis biasa mengandung bakteri Escherichia Coli
(E-Coli), Salmonella, dan Shigella. Pada majalah muzakki edisi Mei 2012 disebutkan
bahwa kematian yang diakibatkan oleh diare menjadi salah satu sorotan tajam di
negeri ini. Menurut sebuah penelitian, Indonesia merupakan Negara yang memiliki
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 23
jumlah angka kesakitan tertinggi untuk kasus diare di ASEAN. Tercatat dari 1.000
penduduk, sebanyak 195-nya terkena diare.
Pada tahun 2010 jumlah penderita diare di Jawa Timur mencapai 1.063.949
yang 37,94%nya diantaranya balita. Pada tahun 2012 di Kota Blitar jumlah kasus diare
diperkirakan sebesar 5.530 kasus yang tertangani sebesar 99,11%.
Upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare dengan cara memberikan
penyuluhan akan pentingnya mencuci tangan memakai sabun sebelum makan dan
sesudah buah air besar dan kecil. Ternyata hal kecil ini mempunyai daya ungkit yang
sangat besar. Kerena memang penyakit diare ini sangat erat hubungannya dengan
perilaku masyarakat tentang bagaimana cara hidup sehat dan bersih. Sehingga baik
naik turunnya penyakit mencerminkan higiene sanitasi dan perilaku masyarakat di
wilayah tersebut. Kecepatan dan ketepatan penangganan dapa tingkat awal kejadian
diharapkan mampu mencegah terjadinya kefatalan atau hal-hal yang tidak diinginkan.
e. Pneumonia
Menurut data Riskesdas 2007, prevalensi pneumonia (berdasarkan pengakuan
pernah didiagnosa pneumonia oleh tenaga kesehatan dalam sebulan terakhir sebelum
survei) pada bayi di Indonesia adalah 0,76% dengan rentang antar provinsi sebesar 0-
13,2% dan pneumonia merupakan penyebab kematian kedua tertinggi setelah diare.
Bila dilihat proposi pneumonia pada kelompok umur balita, tampak proposi
pneumonia pada bayi dibandingkan balita sekitar 35%. Hal ini menunjukkan bahwa
bayi merupakan kelompok bahwa bayi merupakan kelompok usia yang tinggi kejadian
pneumonia. Oleh karena itu pneumonia pada balita dan terutama pada bayi, perlu
mendapat perhatian. Bila tidak segera ditangani dengan benar maka dikhawatirkan
dapat menghambat upaya mencapai target MDG’s menurukan angka kematian pada
bayi dan anak.
Berdasarkan sensus tahun 2001 diketahui bahwa 80-90% dari kematian ISPA
(Infeksi Saluran Pernafasan Atas) disebabkan oleh Pneumonia. Kondisi tersebut
umumnya terjadi pada balita terutama pada kasus gizi kurang dengan kondisi
lingkungan yang tidak sehat (asap rokok, populasi). Dan berdasarkan laporan
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 24
Kabupaten/Kota di Jawa Timur, jumlah kasus pneumonia balita tahun 2010 sebanyak
76.745 kasus (78,81% seluruh kasus pneumonia).
Di Kota Blitar tahun 2012 perkiraan jumlah penderita sebesar 1.170
berdasarkan 10% dari jumlah balita. Untuk penemuan kasus pneumonia balita yang
ditangani sebesar 40,67%. Berdasarkan Mulholland K, 1999 menyebutkan faktor
resiko terjadinya pneumonia anak-balita yaitu :
1. Kemiskinan yang luas
Kemiskinan yang luas berdampak besar dan menyebabkan derajat kesehatan
rendah dan status social-ekologi menjadi buruk.
2. Derajat kesehatann rendah
Akibat derajat kesehatan yang rendah maka penyakit infeksi kronis mudah
duitemukan. Tingginya kelahiran dengan berat lahir rendah, tidak ada atau
tidak memberikannya ASI dan imunisasi yang tidak adekuat memperburuk
derajat kesehatan
3. Status sosial-ekologi buruk
Status sosial-ekologi yang tidak baik ditandai dengan buruknya lingkungan,
daerah pemukiman kumuh dan padat, polusi dalam ruangan akibat
penggunaan biomass, dan polusi udara luar ruangan yang ditambah lagi dengan
tingkat pendidikan yang kurang memadai serta adanya adat kebiasaan,
kepercayaan lokal yang salah.
4. Pembiayaan kesehatan sangat kecil
Di Negara berpenghasilan rendah pembiayaan kesehatan sangat kurang.
Pembiayaan kesehatan yang tidak cukup menyebabkan fasilitas kesehatan
seperti infrastruktur kesehatan untuk diagnostic dan terapeutik tidak adekuat
dan tidak memadai, tenaga kesehatan yang terampil terbatas, ditambah lagi
dengan akses ke fasilitas kesehatan sangat kurang.
5. Proporsi populasi sangat kurang
Di Negara berkembang yang umumnya berpenghasilan rendah proposi
populasi anak 37%, dinegara berpenghasilan menengah 27% dan di Negara
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 25
berpenghasilan tinggi hanya 18% dari total jumlah penduduk. Besarnya
proporsi populasi anak akan menambah tekanan pada pengendaliain dan
pencegahan pneumonia terutama pada aspek pembiayaan.
Faktor resiko diatas tidak berdiri sendiri melainkan berupa sebab-akibat, saling
terkait dan saling mempengaruhi yang terkait sebagai faktor-resiko pneumonia pada
anak. Upaya pemberantasan penyakit pneumonia difokuskan pada upaya pnemuan
dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat pada penderita. Kecepatan keluarga
dalam membawa penderita ke pelayanan kesehatan serta ketrampilan petugas dalam
menegakkan diagnosa merupakan kunci keberhasilan penanganan penyakit
pneumonia.
3.3.2 Penyakit Menular Bersumber Binatang
a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Di Indonesia masih mendapatkan ancaman berarti dari Demam Berdarah
Dengue (DBD). Saat ini, DBD masih menjadi pembunuh terbanyak kelima, angkanya
mencapai 2,4/10.000 penduduk. Pola perkembangan demam berdarah menurut bulan,
berbeda satu propinsi dengan propinsi lainya. Berdasarkan warta DBD yang di
keluarkan Departemen kesehatan bulan November 2007, disebutkan bahwa pada
tahun 2005-2007, kejadian demam berdarah tetap tinggi pada musim kemarau. Oleh
karena itu pola perkembangan kejadian demam berdarah perlu diketahui oleh
pengelola program dan masyarakat luas agar dapat dilakukan upaya pengendalian
yang lebih tepat. Sampai saat ini, upaya pengendalian demam berdarah lebih intensif
dilakukan pada saat kejadian demam berdarah.
Upaya mencegahan terjadinya kejadian luar biasa demam berdarah dengan
membasmi jentik dan nyamuk memalui gerakan masyarakat memberantas sarang
jentik dan nayamuk sebelum dan selama musim penularan. Penerapan metode
pemberantasan sarang nayamuk demam berdarah ini telah dicanangkan sejak tahun
1988, namun begitu keinginan masyarakat untuk melakukan PSN diwilayahnya masih
jauh dari harapan. Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit DBD bisa di
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 26
bilang masih rendah, di mana tahun 2012 ini di Kota Blitar Incedence Rate sebesar
30,24 per 100.000 penduduk.
Di Indonesia, penyakit DBD pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di Kota
Surabaya dengan jumlah penderita 58 orang dan kematian 24 orang (41,3%).
Selanjutnya menyebar ke seluruh Indonesia dan menyerang semua golongan umur
terutama anak-anak. Pada tahun 2012 di Kota Blitar jumlah pasien demam berdarah
dengue mencapai 39 kasus. Berdasarkan hasil analisa kasus DBD terjadi kenaikan
kasus dipengaruhi oleh siklus tahunan.
b. Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan parasit “Plasmodium” yang
menyerang sel darah merah, ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Sampai
saat ini penyakit malaria masih merupakan ancaman di Indonesia dengan angka
kesakita dan kematian yang cukup tinggi serta sering menimbulkan KLB. Penyakit
Malaria menyebar cukup merata di Indonesia, terutama diluar wilayah Jawa-Bali.
Berasarkan hasil riskesdas tahun 2010, kasus baru dan prevalensi Malaria cukup tinggi
terutama di Indonesia Timur. Di Kota Blitar beberapa tahun terakhir ini kasus
Malarian tidak ada di Kota Blitar.
c. Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)
Penyakit Filariasis adalah penyakit menular kronid yang disebabkan cacing
filarial yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening serta merusak system limfe.
Pemyaklit filariasis menimbulkan pembengkakan tangan, kaki, granula dan scrotum.
Menyebabkan kecacatan seumur hidup serta social bagi penderita dan keluarganya.
Sudah 3 tahun terakhir ini kasus filariasis di Kota Blitar tidak diketemukan lagi.
3.3.3 Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I merupakan penyakait yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan
pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit
difteri, pertusis, tetanus neonaturum, campak , polio dan hepatitis B.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 27
a. Difteri
Difteri termsuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relative rendah,
rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Difteri
adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diptheriae dengan gejala awal adalah demam 38 C, pseudomembrane (selaput tipis)
putih keabuan pada tenggokaan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan
mudah berdarah. Dapat disertai nyeri menelen, leher bengkak seperti leher sapai
(bullneck) dan sesak nafas disertai bunyi (stridor).
Difteri merupakan “Re-Emerging Disease” di Jawa Jawa Timur karena kasus
Difteri sebenarnya sudah menurun pada tahun 1985, namun kembali meningkat
pada tahun 2005 saat terjadi KLB di Bangkalan. Di Kota Blitar KLB terjadi pada
tahun 2008, dimana pada tahun 2008 ini tenaga kesehatan Kota Blitar terjangkit
Difteri. Dan sejak itu, penyebaran Difteri semakin meluas dan mencapai puncaknya
pada tahun 2010 sebayak 300 kasus dengan 21 kematian dan Provinsi Jawa Timur
merupakan penyumbang kasus Difteri terbesar di Indonesia (74%) bahkan di dunia.
Perkembangan penyakit Difteri di Kota Blitar dalam 6 tahun terakhir dapat di lihat
gambar berikut :
Grafik 3.4 Jumlah Kasus Difteri di Kota Blitar
Tahun 2007-2012
Sumber : Data Profil yang diolah tahun 2007-2012
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 28
Pada tahun 2012 di Kota Blitar ada 8 kasus dengan meninggal 0 kasus. Upaya
meneakan kasus Difteri, dilakukan melalui imunisasi dasar pada bayi dengan vaksin
DPT+HB. Vaksin tersebut diberikan 3 kali yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 4
bulan. Selain itu karena terjadi lonjakan kasus pada usia sekolah maka imunisasi
tambahan TD juga diberikan untuk anak SD/sederajat kelas 4-6 dan SMP. Adapun
cakupan imunisasi DPT+HB3 di Jawa Timur tahun 2010 sebesar 99,92%.
b. Pertusis
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bardetella pertusis dengan
gejala batuk beruntun disertai tarikan nafas hup (whoop) yang khas dan muntah.
Lama batuk bisa 1-3 bulan sehingga disebut batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya
terjadi pada anak berusia dibawah 1 tahun dan penularannya melalui droplet atau
batuk penderita.
Upaya pencegahan kasus Pertusis dilakukan melalui imunisasi DPT+HB
sebanyak 3 kali yaitu saat usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
c. Tetanus Neonaturum
Tetanus neonaturum adalah penyakit disebabkan Clostridiumtetani pada bayi
(umur < 28 hari) yang dapat menyababkan kematian. Penanganan Tetanus
nenatorum tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah upaya pencegahan
melalui pertolingan persalinan yang hygienis dan imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
ibu hamil serta perawatan tali pusat.
Berdasarkan laporan dari Puskesmas di Kota Blitar dalam 3 tahun terakhir tidak
ada kasus.
d. Campak
Adalah penyakit yang disebabkan virus measles, disebabrkan melalui droplet
bersin/batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam, bercak
kemerahan, batuk pilek, mata merah (conjunctivitis) selanjutnya timbul ruam
diseluruh tubuh.
Penyakit Campak sering menybabkan kejadian Luar Biasa (KLB) dan
berdasarkan data Depkes menyebutkan frekuensi KLB camapk menduduki urutan
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 29
ke emapat setelah DBD, diare dan chikungunya. Kematian akibat campak pada
umumnya disebabkan kasus komplikasi seperti meningitis. Pada tahun 2010 di
Jawa Timur terdapat 1.994 kasus campak dan 1 kasus meninggal. Di Kota Blitar
pada tahun 2012 cakupan Campak sebesar 75 kasus dengan kasus meninggal tidak
ada.
e. Polio
Poliomyelitis/polio merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan
virus polio. Cara penularan Polio terbanyak melalui muklut ketika seseorang
mengkonsumsi makanan-minuman yang terkonti minasi lender, dahak atau feses
penderita polio. Virus masuk aliran adarah ke system saraf pusat menyebabkan otot
melemah dan kelumpuhan, menyebabkan tungkai maenjadi lemas secara akut.
Kondisi inilah disebut acute flaccid paralysis (AFP) atau lumpuh layuh akut. Polio
menyerang semua usia, namun sebagian besar terjadi pada anak usia 3 – 5 tahun.
3.4 STATUS GIZI MASYARAKAT
Status gizi seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan permasalahan
kesehatan secara umum, disamping merupakan faktor predisposisi yang yang dapat
memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan individu. Status gizi pada janin/bayi sangat ditentukan oleh gizi
ibu hamil atau ibu menyusui.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antar lain bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, anemia gizi besi pada ibu
dan pekerja wanita dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Adapun
indikator-indikator yang sangat berperan menetukan status gizi masyarakat antara
lain sebagai berikut :
3.4.1 Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBRL)
Berat Badan Lahir Rendah (<2.500 gram) merupakan salah satu factor utma
yang berpengaruh terhadap kematian bayi. Kasus BBLR dibedakan dalam 2 kategori
yaitu BBRL premature (usia kandungan < 37 minggu) dan BBLR itrauterina growth
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 30
retardation (IURG) yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang.
Kasus BBRL dengan IUGR umumnya disebabkan karena status gizi ibu hamil yang
buruk atau menderita sakit yang memperberat kehamilan. Kasus BBRL memang masih
menjadi kasus yang cukup serius.
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010 diketahui bahwa kasus BBRL mencapai
10,3% dari seluruh bayi lahir hidup dengan karakteristik bayi BBLR terbanyak yaitu
perumpuan 12%, pekerjaan orang tua Petani/Nelayan/Buruh (12,9%), pendidikan
orang tua tidak tamat SD/MI (15,1%) dan tinggal di Pedasaan (12%).
Dari laporan Kecamatan tahun 2012 diketahui jumlah bayi BBRL di Kota Blitar
mencapai 120 dari 2.063 bayi lahir hidup (5,82%). Angka ini bisa dibilang tinggi bila
dibandingkan laporan profil di Jawa Timur tahun 2010 dimana angka yang diperoleh
sebesar (2,7%). Kasus kematian terbanyak di Kecamatan Sukorejo 50 kasus atau
sebesar (7,16%), di ikuti Kecamatan Sananwetan 40 kasus (5,29%), terakhir
Kecamatan Kepanjenkidul 30 kasus (4,93%).
3.4.2 Pemantauan Status Gizi Balita
Status gizi Balita merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan
masyarakat. Untuk menilai status gizi balita biasanya dilakukan dengan Body Mass
Index (BMI) atau Indek Massa Tubuh (IMT) yaitu pengkuran tubuh dibandingkan
umur (BB/U atau TB/U). hasil perhitungan ada 4 kategori yaitu gizi lebih (z-score > +2
SD), gizi baik (z-score -2 SD sampai +2 SD), gizi kurang (z-score < -2 SD sampai -3 SD)
dan gizi buruk (z-score < -3SD).
Pada tahun 2012 jumlah balita yang ditimbang sebanyak 7.380 balita, yang
ditimbang naik berat badannya lebih sebanyak 2,26%, untuk gizi baik sebesar 93,18%.
Sementara untuk gizi kurang sebesar 3,93%.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
31
Situasi upaya kesehatan merupakan gambaran capaian dari upaya yang telah
dilaksanakan pemerintah untuk mencapai masyarakat sehat. Adapun gambaran
tersebut dapat tergambar melalui uraian sebagai berikut:
4.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Pelayanan Kesehatan merupakan cara mencapai tujuan pembangunan
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran
situasi upaya kesehatan khususnya pada tahun 2012.
4.1.1 Pelayanan Kesehatan bagi Ibu dan Anak
Kondisi pertumbuhan anak sudah mulai ditentukan sejak didalam kandungan
ibu, sehingga perlu ada upaya pemantauan yang teratur guna mencegah kondisi yang
tidak diinginkan baik selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Kondisi yang tidak
dinginkan dapat berdampak kematian pada ibu dan anak. Oleh karena itu dilakukan
beberapa jenis pelayanan yang diberikan.
a. Pelayanan Antenatal (ANC)
Pelayanan Antenatal (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan profesional sebagai contoh dokter spesialis kandungan dan
kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat. Pelayanan kesehatan yang diberikan
antara lain mengukur berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus
uteri, imunisasi tetanus toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil
selama kehamilan sesuai pedoman pelayanan antenatal. Hasil pelayanan antenatal
dapat dilihat melalui cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan kunjungan K1 adalah Cakupan ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sedangkan cakupan kunjungan K4 adalah
ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat
BAB 4
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
32
kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali
pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan
ketiga umur kehamilan. Pelayanan yang mencakup minimal : (1) Timbang badan dan
ukur tinggi badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Nilai status gizi (ukur lingan lengan
atas), (4) (ukur) tinggi fundus uteri, (5) Tentukan presentasi janin & denyut jantung
janin(DJJ), (6) Skrining status imunisasi tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid) ,(7)
Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (8) Test laboratorium sederhana
(Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria,
TBC),(9) Tata laksana kasus, (10) temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal
dan konseling.
Cakupan kunjungan ibu hamil K1 pada tahun 2012 adalah 79,99% apabila di
bandingkan capaian pada tahun 2011 adalah 96,3% maka ada penurunan capaian.
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2012 sebesar 73,53%, sedangkan pada
tahun 2011 adalah 87,75%. Dari ketiga UPTD Puskesmas Kecamatan yang ada di Kota
Blitar, UPTD Puskesmas Kecamatan Kepanjenkidul yang paling tinggi tingkat
pencapaiannya.
Apabila melihat target SPM nasional tahun 2010-2015 adalah 95%, hasil
capaian saat ini mulai mendekati target nasional pada tahun 2015 dengan memantau
pelaporan secara rutin terutama klinik persalinan, dokter swasta dan pelayanan
kesehatan lainnya, dan dengan adanya dana Jaminan Persalinan diharapkan dapat
memudahkan masyarakat untuk mengakses sarana kesehatan.
Akan tetapi yang menimbulkan masalah adalah masih adanya kesenjangan
antara cakupan kunjungan K1 dan cakupan kunjungan K4. Berikut ini gambaran
kesenjangan kunjungan K1 dan K4 selama 3 tahun terakhir:
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
33
Grafik 4.1 Kesenjangan Cakupan Kunjungan K1 dan K4 di Kota Blitar
Tahun 2010-2012
Sumber : Data profil yang diolah tahun 2010-2012
Kesenjangan cakupan kunjungan K1 dan K4 menggambarkan banyak ibu hamil
melakukan kunjungan antenatal pertama kali ke sarana kesehatan akan tetapi tidak
dilanjutkan pada kunjungan ke-4 atau pada triwulan ke-3, sehingga dikhawatirkan
terlepas dari pemantauan petugas kesehatan. Hal ini yang menyebabkan petugas
kesehatan tidak dapat mencegah kondisi yang seharusnya dapat dicegah, sebagai
contoh kematian ibu bersalin yang tidak perlu terjadi apabila kondisi kehamilannya
terpantau sebelumnya.
b. Ibu Hamil dengan Risti/Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Yang dimaksud dengan komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Sedangkan
komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan
komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar
dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB,
RSU, RSU PONEK).
Pada tahun 2012 di Kota Blitar cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
sebesar 79,31% sedangkan pada tahun 2011 sebesar 56,77%. Diharapkan segala bentuk
komplikasi kebidanan dapat ditangani oleh tenaga kesehatan yang berkompeten agar
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
34
dapat mengurangi resiko meninggal dunia sehingga dapat menekan AKI (Angka
Kematian Ibu).
c. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes)
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan ibu
bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sedangkan
yang dimaksud dengan pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu
nifas sedikitnya 3 kali, (kunjungan nifas ke1) pada 6 jam pasca persalinan sampai
dengan 3 hari, kunjungan nifas ke 2 hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 setelah
persalinan, kunjungan nifas ke 3 hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 setelah
persalinan termasuk pemberian vitamin A sebanyak 2 kali serta persiapan dan/atau
pemasangan KB pasca persalinan.
Pada tahun 2012 cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
adalah 82,46 %, sedangkan capaian pada tahun 2011 Kota Blitar adalah 95,62 %.
Terdapat penurunan cakupan dikarenakan peningkatan jumlah sasaran. Diharapkan
kedepan seluruh pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan sehingga
dapat mengurangi resiko akibat persalinan. Berikut ini gambaran peningkatan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Grafik 4.2 Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
di Kota Blitar Tahun 2008-2012
Sumber : Data profil yang diolah tahun 2008-2012
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
35
d. Pelayanan Nifas
Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3
kali, (kunjungan nifas ke-1) pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari, kunjungan nifas
ke-2 hari ke-4 sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan, kunjungan nifas ke-3 hari
ke-29 sampai dengan hari ke-42 setelah persalinan termasuk pemberian vitamin A
sejumlah 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB pasca persalinan. Cakupan
pelayanan nifas pada tahun 2012 sejumlah 79,55%, sedangkan pada tahun 2011
sejumlah 95,47%. Terdapat penurunan cakupan pelayanan nifas dikarenakan adanya
peningkatan jumlah sasaran. Berikut ini gambaran cakupan pelayanan nifas di setiap
kecamatan Kota Blitar.
Grafik 4.3 Jumlah Ibu Nifas Mendapat Pelayanan Kesehatan di tiap Kecamatan
Kota Blitar Tahun 2012
Sumber: Data profil tahun 2012
e. Pelayanan Kesehatan Neonatus
Dalam upaya mengurangi resiko pada neonatus karena kondisi bayi kurang
dari 1 bulan sangat renta, maka perlu adanya pelayanan neonatus. Yang dimaksud
pelayanan kesehatan neonatal dasar meliputi IMD (inisiasi menyusu dini), ASI
ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1
injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B-0 bila
tidak diberikan pada saat lahir, dan manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan sesuai
standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari dan pada -28 hari
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
36
setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah. Berikut
ini jumlah kunjungan KN lengkap di tiap-tiap kecamatan di Kota Blitar tahun 2012.
Grafik 4.4 Jumlah Kunjungan KN Lengkap di tiap Kecamatan
Kota Blitar Tahun 2012
Sumber: Data profil tahun 2012
f. Neonatal dengan Risti/Komplikasi yang Ditangani
Neonatus komplikasi adalah kondisi neonatus dengan penyakit dan kelainan
yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus dengan
komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis,
trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah < 2500 gr ), sindroma gangguan
pernafasan, kelainan kongenital. Sedangkan yang dimaksud dengan neonatus dengan
komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh
tenaga kesehatan yang terlatih, dokter, dan bidan di sarana pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2012 di Kota Blitar cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani mencapai 87,02%, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 72,4%. Dengan
tertanganinya kasus neonatus komplikasi oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
diharapkan dapat menekan resiko kesakitan, kecacatan dan kematian pada neonatus.
g. Kunjungan Bayi
Yang dimaksud dengan kunjungan bayi adalah kunjungan bayi umur 29 hari
sampai dengan 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas,
rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak,
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
37
panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh
pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali
pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3,
Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi
dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Penyuluhan perawatan kesehatan bayi
meliputi : konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6
bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan
pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6 – 11 bulan.
Pentingnya pemberian pelayanan kesehatan pada bayi diharapkan dapat
menekan laju Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Blitar, serta untuk memantau
tumbuh kembang bayi sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan bayi. Berikut
ini gambaran cakupan kunjungan bayi selama 4 tahun terakhir.
Grafik 4.5 Persentase Kunjungan Bayi di Kota Blitar
Tahun 2009-2012
Sumber : Data profil yang diolah tahun 2009-2012
Terjadi penurunan presentase kunjungan bayi di Kota Blitar hal ini perlu
mendapatkan perhatian lebih mengingat bayi merupakan usia rentan terhadap
penyakit, dan pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan
mengurangi penurunan kualitas pertumbuhan bayi.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
38
4.1.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Awal gerakan Keluarga Berencana di Indonesia pada tanggal 23 Desember
1957 dibentuk Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia yang dipelopori oleh
Dokter dan tokoh perempuan yang bercita-cita untuk menyelematkan jiwa kaum ibu
yang sering mengalami berbagai gangguan kesehatan sampai meninggal, karena terlalu
sering melahirkan dalam jarak amat dekat. Baru pada tahun 1971 gerakan KB secara
resmi diambil alih pemerintah dengan dibentuknya Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) yang bertujuan menurunkan laju pertumbuhan
penduduk. (Sumber : Kompas, Sabtu 19 Januari 2008 oleh Kartono Mohamad).
Yang menjadi prioritas sasaran program pelayanan KB adalah wanita usia subur
dan pasangannya (PUS) dikarenakan wanita usia subur memiliki peran penting
terjadinya kehamilan sehingga memiliki peluang lebih tinggi untuk melahirkan.
Jumlah PUS di Kota Blitar pada tahun 2012 sebesar 24.058 orang. Dari jumlah
PUS yang ada sebesar 2.294 orang (9,54%) merupakan peserta KB baru dan yang
menjadi peserta KB aktif sebesar 19.517 orang (81,12%). Untuk metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP) kontrasepsi yang paling banyak dipilih adalah IUD sebesar
28,55%, sedangkan untuk non MKJP kontrasepsi yang banyak dipilih adalah suntik
sebesar 28,99%. Berikut ini gambaran pemilihan kontrasepsi baik MKJP dan non
MKJP bagi peserta KB baru.
Grafik 4.6 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi
Kota Blitar Tahun 2012
Sumber: Data profil tahun 2012
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
39
4.1.3 Pelayanan Imunisasi
Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana 80% dari jumlah
bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu
satu tahun. Pada tahun 2012 terdapat peningkatan capaian UCI dari 80,95% pada
Tahun 2011 menjadi 95,24% pada tahun 2012. Sebagai salah satu upaya untuk
memperbaiki capaian UCI adalah dengan melakukan pembimbingan dan monitoring
pada tiap kelurahan terutama pada petugas yang baru. Berikut capaian UCI selama 4
tahun terakhir.
Grafik 4.7 Persentase Desa/Kelurahan UCI di Kota Blitar
Tahun 2009-2012
Sumber: Data profil tahun 2012
4.1.4 Pelayanan Kesehatan Anak Balita, Pra Sekolah, dan Sekolah
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan
dilaksanakan melalui pelayanan SDIDTK minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan
tercatat pada Kohort Anak Balita dan Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya.
Pelayanan SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan
masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya melakukan
stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Pada tahun 2012
jumlah anak balita yang mendapatkan pelayanan sejumlah 4.617 (49,37% dari jumlah
anak balita yang ada) diharapkan untuk kedepannya ada peningkatan jumlah anak
balita yang mendapatkan pelayanan, tidak hanya mengembangkan inovasi dari sisi
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
40
petugas akan tetapi juga meningkatkan peran aktif masyarakat untuk peduli terhadap
tumbuh kembang anak balitanya.
Yang dimaksud dengan cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat adalah
pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat
melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih (guru dan
dokter kecil) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2011
cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat sebesar 108,79%, hal ini dimungkinkan
karena data sasaran merupakan usia sekolah 7 tahun, sedangkan jumlah murid secara
riil lebih besar dikarenakan adanya siswa kelas 1 SD yang usianya dibawah 7 tahun.
4.1.5 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila (Usia Lanjut)
Pelayanan usia lanjut adalah Pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada
pedoman pada usia lanjut (60 tahun ke atas), di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Hal ini merupakan salah satu upaya preventif dan promotif kepada
masyarakat usia lanjut untuk menjaga kebugaran dan kesehatannya, dikarenakan pada
usia lanjut merupakan usia rentan penyakit terutama penyakit degeneratif . Pada
tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila mencapai 62,47%.
Berikut ini gambaran peningkatan cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila
selama 4 tahun terakhir.
Grafik 4.8 Cakupan Pelayanan Kesehatan Prausila dan Usila di Kota Blitar
Tahun 2009-2012
Sumber : Data profil yang diolah tahun 2009-2012
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
41
Pada grafik diatas terlihat adanya penurunan cakupan pelayanan kesehatan,
diharapkan untuk kedepannya posyandu lansia dapat lebih optimal dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan juga masyarakat prausila dan usila dapat lebih
aktif untuk memeriksakan diri ke posyandu lansia.
4.1.6 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Menanamkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini sangatlah
penting, hal ini dikarenakan kesehatan gigi dan mulut berdampak pada pertumbuhan
dan perkembangan anak. Upaya promotif dan preventif perlu selalu digalakkan
mengingat pola pikir masyarakat kita masih mengganggap permasalahan kesehatan
gigi bukan termasuk permasalahan kesehatan yang sifatnya penting. Pada tahun 2012
telah dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada siswa SD dan setingkat sejumlah
8.435 atau 51,10% dari jumlah siswa SD dan setingkat di Kota Blitar.
Gambar 4.1 Kegiatan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
4.1.7 Penyuluhan Kesehatan
Upaya penyuluhan merupakan semua usaha secara sadar dan berencana yang
dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-prinsip pendidikan
dalam bidang kesehatan. Terdapat dua jenis penyuluhan yakni penyuluhan kelompok
dan penyuluhan massa. Yang dimaksud penyuluhan kelompok adalah penyuluhan
yang dilakukan pada kelompok sasaran tertentu, sedangkan yang dimaksud dengan
penyuluhan massa adalah penyuluhan yang dilakukan dengan sasaran massal, seperti
pameran, pemutaran film, melalui media massa (cetak dan elektronik).
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
42
Gambar 4.2 Kegiatan Penyuluhan Penyakit Menahun
Pada tahun 2012 jumlah seluruh penyuluhan kelompok sejumlah 3.486 dan
untuk penyuluhan massa sejumlah 2. Berikut ini jumlah penyuluhan didasarkan jenis
dan instansi yang melaksanakan.
Grafik 4.9 Jumlah Penyuluhan berdasarkan Jenis dan Instansi Pelaksana
Kota Blitar Tahun 2012
Sumber : Data profil tahun 2012
4.2 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Rumah Sakit merupakan sarana kesehatan rujukan bagi Puskesmas,
dikarenakan RS memiliki kewenangan dan fasilitas untuk menangani kasus-kasus
yang membutuhkan penanganan lebih lanjut di rawat inap. Pada tahun 2012
kunjungan rawat inap di RS baik milik pemerintah dan swasta sejumlah 29.719
kunjungan dan untuk rawat jalan mencapai 209.795 kunjungan. Berikut ini gambaran
kunjungan rawat inap dan rawat jalan di Puskesmas dan RS pemerintah dan swasta.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
43
Grafik 4.10 Jumlah Kunjungan Rawat Inap dan Rawat Jalan di Kota Blitar
Tahun 2012
Sumber: Data profil tahun 2012
Dari grafik diatas tampak kunjungan rawat jalan dan rawat inap tertinggi
terdapat di RS baik pemerintah dan swasta, mengingat fungsi Puskesmas maka
memang seharusnya Puskesmas menekankan pada upaya promotif dan preventif
kesehatan sehingga untuk pelayanan kuratif dan rehabilitatif lebih terbatas.
4.3 KETERSEDIAAN OBAT
Obat sebagai salah satu unsur yang penting dalam upaya kesehatan, mulai dari
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan pemulihan
harus diusahakan agar selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Di samping merupakan
unsur yang penting dalam upaya kesehatan, obat sebagai produk dari industri farmasi
dengan sendirinya tidak lepas dari aspek ekonomi dan teknologi. Tekanan aspek
teknologi dan ekonomi tersebut semakin besar dengan adanya globalisasi ekonomi,
namun tekanan ini pada dasarnya dapat diperkecil sedemikian rupa sehingga
kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi sedangkan industri farmasi dapat berkembang
secara wajar. Obat juga dapat merugikan kesehatan bila tidak memenuhi persyaratan
atau bila digunakan secara tidak tepat atau disalah-gunakan.
Ketersediaan obat merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah
terutama obat-obatan esensial. Berikut ini ketersediaan obat di Kota Blitar.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
44
Tabel 4.1 Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat di Kota Blitar Tahun 2012
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK
OBAT
PEMAKAIAN
RATA-RATA/
BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN (BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 7.050 565 12,48 69,32
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 kap 7.878 340 23,17 128,73
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 100 tab 3.491 230 15,18 84,32
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 100 tab 974 60 16,23 90,19
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 73 3 24,33 135,19
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 1.736 150 11,57 64,30
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 100 tab 287 20 14,35 79,72
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul 99 9 11,00 61,11
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 562 20 28,10 156,11
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 3.630 100 36,30 201,67
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 1.040 40 26,00 144,44
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 156 7 22,29 123,81
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 1.658 55 30,15 167,47
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 50 3 16,67 92,59
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 7.358 520 14,15 78,61
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 686 45 15,24 84,69
17 Kloroquin tablet Tablet 5 0,4 12,50 69,44
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 1.242 100 12,42 69,00
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab 9.933 481 20,65 114,73
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 10.675 600 17,79 98,84
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 384 25 15,36 85,33
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul 2.723 73 37,30 207,23
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 3000 Tablet 358 10 35,80 198,89
24 Multivitamin Sirup Botol 600 50 12,00 66,67
25 Garam Oralit Bungkus 884 16 55,25 306,94
26 OAT Kat 1 Pkt 211 14 15,07 83,73
27 OAT Kat 2 Pkt 22 1 22,00 122,22
28 OAT Kat 3 Pkt
29 OAT Kat Sisipan Pkt 38 1 38,00 211,11
30 OAT Kat Anak Pkt 31 1 31,00 172,22
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 60 Tablet 299 17 17,59 97,71
32 Salep 2-4 Pot 1.584 130 12,18 67,69
33 Infus set dewasa Kantong 3.902 300 13,01 72,26
34 Infus set anak Kantong 800 50 16,00 88,89
Sumber: Data profil tahun 2012
Berdasarkan data pada tabel diatas menunjukkan tingkat kecukupan terbesar
adalah garam oralit dengan presentase tingkat kecukupan sebesar 306.94 %.
Sedangkan untuk tingkat ketersediaan terkecil adalah Difenhidramin HCl inj 10
mg/ml-1ml dengan presentase tingkat kecukupan 61.11 %.
4.4 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DAN KERACUNAN MAKANAN
Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya/meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
45
Pada tahun 2012 telah terjadi 12 kali KLB di Kota Blitar yakni difteri,
keracunan makanan dan AFP, dengan jumlah penduduk terancam untuk difteri
sebesar 1.877 jiwa, keracunan makanan 23 jiwa dan untuk AFP sebesar 0 jiwa.
4.5 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Pemenuhan kebutuhan vitamin A sangat penting untuk pemeliharaan
kelangsungan hidup secara normal. Kebutuhan tubuh akan vitamin A untuk orang
Indonesia telah dibahas dan ditetapkan dalam Widyakarya Nasional pangan dan Gizi
(2007) dengan mempertimbangkan faktor-faktor khas dari kesehatan tubuh orang
Indonesia (Widyakaryanasional, 2007. Kebutuhan Vitamin A bagi Orang
cetak.publikasi/php?/260607/003. diperoleh tanggal 6 November 2008).
Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bayi dan anak balita merupakan salah
satu upaya untuk mengatasi permasalahan gizi terutama pada bayi dan anak balita.
Dengan adanya upaya ini diharapkan bayi dan anak balita memiliki daya tahan tubuh
yang lebih baik sehingga diharapkan dapat menekan angka kesakitan dan angka
kematian pada bayi dan anak balita. Pada tahun 2012 seluruh bayi dan balita di Kota
Blitar mendapatkan vitamin A .
4.6 PERILAKU MASYARAKAT
Rumah Tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah Rumah
tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10
indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI
eksklusif, balita ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di
rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik
setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Apabila dalam Rumah Tangga
tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka
pengertian Rumah Tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 7
indikator.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
46
Indikator rumaha tangga ber-PHBS antara lain persalinan ditolong tenaga
kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan
air bersih, mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan jamban sehat,
memberantas jentik di rumah seminggu sekali, makan sayur dan buah setiap hari,
melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok didalam rumah. Pada tahun
2012 rumah tangga ber-PHBS masih mencapai 30,44%. Berikut ini gambaran beberapa
indikator PHBS di Kota Blitar.
4.6.1 ASI Eksklusif
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik,
terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI
mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh
gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Yang dimaksud dengan ASI eksklusif
adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI
eksklusif ini.
Pada tahun 2012 terjadi peningkatan persentase bayi yang diberi ASI eksklusif
dari sebesar 65.91% menjadi 74.11%. Berikut ini gambaran pemberian ASI eksklusif
pada bayi dalam rentang waktu 3 tahun terakhir.
Grafik 4.11 Persentase Bayi diberi ASI Eksklusif di Kota Blitar
Tahun 2009-2012
Sumber: Data profil yang diolah tahun 2009-2012
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
47
Dari grafik diatas terlihat adanya peningkatan persentase. Pengesahan PP No
33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif pada 1 Maret membuat semua pihak harus
mendukung ibu menyusui. Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan wajib melakukan
inisiasi menyusui dini, menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruang rawat. Selain itu,
ada juga keharusan penyediaan ruang menyusui di tempat kerja dan fasilitas umum
serta pembatasan promosi susu formula. Program lalu dikembangkan ke daerah dan
fasilitas umum lain, seperti terminal, tempat rekreasi, dan pusat perbelanjaan.
Perusahaan swasta wajib memberikan kesempatan kepada ibu untuk menyusui atau
memerah ASI.
4.6.2 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra-Bayar adalah suatu cara
penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha
bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan, dengan mutu yang terjamin dan biaya
yang terkendali. Berikut ini gambaran cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra
bayar menurut jenis jaminan di Kota Blitar.
Grafik 4.12 Jumlah Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra-bayar Menurut Jenis
di Kota Blitar Tahun 2012
Sumber : Data profil tahun 2012
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa penduduk Kota Blitar yang tercover
dalam jaminan kesehatan pra-bayar masih sebesar 35%. Mengingat salah tujuan yang
ingin dicapai dalam UU SJSN No. 40 tahun 2004 adalah semua penduduk Republik
Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai ketika sakit, kapanpun
dan dimanapun di tanah air Indonesia, maka harapan kedepan seluruh penduduk di
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
48
Kota Blitar telah masuk kedalam jaminan kesehatan pra-bayar baik pihak pemerintah
maupun swasta.
4.6.3 Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
Dalam upaya menjamin kesehatan penduduknya maka telah difasilitasi bagi
masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan melalui jaminan
kesehatan baik dari pemerintah pusat maupun daerah dalam hal ini terdapat dua jenis
jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yakni ASKESKIN/Jamkesmas merupakan
jaminan dari pemerintah pusat dimana sasarannya telah ditetapkan atau masuk
kedalam kuota. Sedangkan Jamkesda merupakan jaminan dari pemerintah darah
untuk membantu masyarakat miskin diluar kuota Jamkesmas.
Grafik 4.13 Jumlah Maskin Mendapatkan Rawat Jalan Pelayanan Kesehatan Dasar
di Kota Blitar Tahun 2012
Sumber : Data profil tahun 2012
Dari grafik diatas terlihat jumlah maskin yang dicakup dalam Jamkesmas lebih
besar memanfaatkan rawat jalan pelayanan kesehatan dasar dibandingkan maskin
yang dicakup dalam Jamkesda.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
49
Grafik 4.14 Jumlah Maskin Mendapatkan Rawat Inap Pelayanan Kesehatan Dasar
di Kota Blitar Tahun 2012
Sumber : Data profil tahun 2012
Dari grafik diatas terlihat jumlah maskin yang dicakup dalam
ASKESKIN/Jamkesmas lebih besar memanfaatkan rawat inap pelayanan kesehatan
dasar dibandingkan maskin yang dicakup dalam Jamkesda.
4.7 PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
4.7.1 Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes no.
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan).
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan
penyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat akhir-
akhir ini, penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian
di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis
lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
50
balita. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas
intervensi kesehatan lingkungan (Data Susenas 2001).
Pada tahun 2012 dari jumlah rumah yang ada di Kota Blitar sejumlah 34.868
yang diperiksa apakah memenuhi standar rumah sehat atau tidak sejumlah 11.094 dan
yang masuk dalam kategori rumah sehat sejumlah 9.347.
4.7.2 Tempat Umum dan Tempat Pengelola Makanan Sehat (TUPM)
Pada tahun 2012 dari jumlah TUPM yang ada di Kota Blitar sejumlah 631
telah dilakukan pemeriksaan di TUPM sejumlah 575 dan dari hasil pemeriksaan
sejumlah 518 (82,09% dari jumlah TUPM yang diperiksa) dinyatakan sehat.
4.7.3 Sarana Air Bersih (SAB)
Air bersih adalah sumber air untuk keperluan minum/masak serta mandi/cuci
sebagian besar penduduk, sedangkan yang dimaksud dengan keluarga menurut jenis
sarana air bersih yang digunakan adalah jumlah SAB yang memenuhi syarat kesehatan
dibagi dengan SAB yang diperiksa periode/kurun waktu tertentu. Berikut ini jenis
sarana air bersih yang digunakan keluarga di Kota Blitar pada tahun 2012.
Grafik 4.15 Jumlah Jenis SAB yang digunakan Keluarga di Kota Blitar
Tahun 2012
Sumber : Data profil tahun 2012
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
51
Keterangan :
Air Kemasan : Air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu
perusahaan dalam kemasan botol dan kemasan gelas serta air
minum isi ulang
Air Ledeng : Air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan
penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui
suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan
oleh PAM, PDAM, atau BPAM, baik dikelola pemerintah
maupun swasta
SPT : Sumur Pompa
SGL : Sumur Galian
PAH : Penampungan Air Hujan
4.7.4 Sarana Sanitasi Dasar
Yang menjadi bahan pemeriksaan sarana sanitasi dasar antara lain jamban,
tempat sampah dan pengelolaan air limbah. Jamban sehat adalah tempat buang air
besar yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat kesehatan, antara lain
menggunakan tangki septik, sedangkan yang dimaksud dengan tempat sampah sehat
adalah tempat pembuangan sampah yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat
kesehatan (ketentuan program), dan pengelolaan air limbah sehat adalah tempat
pembuangan air limbah keluarga yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat
kesehatan (ketentuan program).
Pada tahun 2012 dari 1.958 keluarga yang diperiksa jambanya, sejumlah 1.954
(99,72%) keluarga memiliki jamban dan yang masuk kedalam kategori sehat sebesar
1.508 (76,42%). Untuk pemeriksaan tempat sampah sehat dari 1.958 keluarga yang
diperiksa seluruhnya memiliki tempat sampah sendiri dan yang masuk kategori sehat
sejumlah 1.591 keluarga (81,26%). Yang terakhir pemeriksaan pengelolaan air limbah
dari 1.958 keluarga yang diperiksa seluruhnya memiliki dan yang masuk kedalam
kategori sehat sejumlah 1.514 keluarga (77,32%).
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
56
Pada bab ini menggambarkan kondisi sumber daya kesehatan di Kota Blitar
yang terdiri dari kelompok sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan.
5.1 SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan terkait erat dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan. Untuk
menunjang kelancaran kegiatan bidang kesehatan diperlukan sarana dan prasarana
kesehatan yang memadai, meliputi Puskesmas, Sarana Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat, Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Sakit. Berikut ini
kondisi sarana kesehatan di Kota Blitar pada tahun 2012.
Tabel 5.1 Sarana Kesehatan di Kota Blitar Tahun 2012
NO. Sarana Kesehatan Jumlah
1 RUMAH SAKIT UMUM 4
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1
3 PUSKESMAS PERAWATAN 2
4 PUSKESMAS NON PERAWATAN 1
5 PUSKESMAS KELILING 0
6 PUSKESMAS PEMBANTU 16
7 RUMAH BERSALIN 2
8 POSKESDES 21
9 POSYANDU 163
10 APOTEK 30
11 TOKO OBAT 5
12 GFK 1 Sumber : Data profil tahun 2012
5.1.1 Puskesmas
Puskesmas sebagai gardu terdepan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat merupakan ujung tombak keberhasilan pelaksanaan pembangunan
kesehatan. Pada dasarnya konsep pelayanan puskesmas adalah konsep wilayah.
Dengan begitu apapun yang terjadi pada wilayah tersebut puskesmas harus
mengetahui dan bisa memberikan penanganan secara cepat dan tepat. Harapan
BAB 5
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
57
pelayanan yang diberikan satu Puskesmas bisa menjangkau rata-rata 30.000
penduduk. Untuk itu Kota Blitar dengan jumlah penduduk 134.554 jiwa, seyogyanya
ada 4 unit Puskesmas. Sampai dengan tahun 2012, jumlah Puskesmas yang ada di Kota
Blitar sebesar 3 unit dengan 2 Puskesmas Perawatan. Hal ini berarti untuk Kota Blitar
rata-rata 1 Puskesmas di Kecamatan harus bisa melayani 44.851 jiwa. Berdasarkan
hasil perolehan data hampir 25%, puskesmas di Kota Blitar melayani perawatan dari
luar wilayah Kota Blitar. Oleh karena itu dari segi ketenagaan perlu adanya
penambahan, hal ini sesuai dengan rasio tenaga dimana untuk tenaga bidan masih
jauh dari standart.
5.1.2 Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatannya dapat diketahui dari tingkat perkembangan posyandu di wilayah
tersebut. Selaian posyandu, sarana kesehatan lainnya yang bersumber daya
masayarakat adalah polindes dan Pos Obat Desa (POD). Namun sampai saat ini
posyandu masih merupakan andalan sarana kesehatan bersumber daya masyarakat,
karena untuk polindes di Kota Blitar tidak ada karena bukan merupakan wilayah
pedesaan, namun kelurahan.
a. Posyandu
Pentingnya keberadaan Posyandu di tengah-tengah masyarakat yang
merupakan pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat sebagai pelaksana sekaligus
memperoleh pelayanan kesehatan serta keluarga berencana, selain itu wahana ini
dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk tukar menukar informasi, pendapat dan
pengalaman serta bermusyawarah untuk memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi baik masalah keluarga atau masalah masyarakat itu sendiri. Pada tahun 2012
jumlah posyandu aktif di Kota Blitar mencapai 140.
b. Poskesdes
Poskesdes merupakan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh 1 orang Bidan dan minimal 2 orang
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
58
kader dan merupakan koordinator dari UKBM yang ada. Pada tahun 2012 seluruh
kelurahan di Kota Blitar telah memiliki Poskesdes sejumlah 21.
c. Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Pengertian Desa ini dapat berarti
Kelurahan atau Nagari atau istilah-istilah lain bagi satuan administrasi pemerintahan
setingkat desa.
Sedangkan yang dimaksud dengan desa siaga aktif adalah desa yang
mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap
hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi
pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga
masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pada tahun
2012 dari 21 desa siaga yang ada di Kota Blitar yang termasuk kedalam desa siaga aktif
sejumlah 21 (100%).
5.1.3 Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
Kota Blitar merupakan Kota kecil dengan luas 33 Km2 , oleh karena itu sampai
saat ini belum ada pabrik obat, yang ada hanya sarana penyedia obat. Untuk apotik di
Kota Blitar tahun 2012 sebanyak 30 buah, Sedangkan toko obat ada 5 buah dan
gudang farmasi ada 1 buah, yang terletak pada Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar.
Dengan adanya gudang farmasi ini semua penyimpanan dan penyediaan obat untuk
pelayanan kesehatan dasar menjadi tanggungjawab penuh pemerintah Kota Blitar
yakni Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
59
5.2 TENAGA KESEHATAN
Salah satu faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan
kesehatan di Kota Blitar tahun 2012 adalah ketersediaan sumberdaya kesehatan yang
memadai baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Untuk menggambarkan keadaan
tenaga kesehatan dianalis dengan menghitung rasio tenaga kesehatan terhadap
penduduk di Kota Blitar. Berdasarkan analisis diketahui bahwa ada beberapa tenaga
kesehatan tertentu yang belum memadai sesuai kebutuhan. Hal ini berarti masih
diperlukan perencanaan kebutuhan. Jumlah tenaga kesehatan yang ada dan masih
terus berubah sesuai kebutuhannya sangat berpengaruh dalam penanganan masalah
kesehatan di Kota Blitar. Dari berbagai jenis tenaga kesehatan di Kota Blitar dalam
pelayanannya tidak hanya menangani penduduk Kota Blitar saja, namun juga pada
masyarakat di luar Kota Blitar. Hal ini sangat berpengaruh dalam penentuan rasio
kebutuhan tenaga.
a. Tenaga perawat
Jumlah tenaga perawat di Kota Blitar tahun 2012 sebanyak 453 orang yang
terdiri dari sarjana keperawatan sejumlah 23 orang dan perawat dari D3 keperawatan
sejumlah 430. Rasio perawat mencapai 333,46 per 100.000 penduduk dalam hal ini
untuk kebutuhan perawat telah melampaui target dimana rasio seharusnya adalah
117,5 per 100.000 penduduk.
b. Tenaga bidan
Jumlah tenaga bidan di Kota Blitar pada tahun 2012 sebesar 102 orang,
sehingga rasio bidan mencapai 76 per 100.000 penduduk, kondisi masih dibawah
target dimana rasio standar sebesar 100 per 100.000 penduduk.
c. Tenaga medis
Jumlah tenaga medis di Kota Blitar pada tahun 2012 mencapai 115 orang untuk
dokter umum dan dokter spesialis, sedangkan untuk dokter gigi mencapai 14 orang.
Rasio untuk tenaga dokter umum mencapai 67,47 per 100.000 penduduk dan 20,16
per 100.000 penduduk untuk dokter spesialis, apabila digabungkan rasio dokter
mencapai 87,63 per 100.000 penduduk sehingga rasio dokter telah melampaui rasio
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
60
standar 40 per 100.000 penduduk. Rasio dokter gigi mencapai 10,86 per 100.000
penduduk kondisi ini masih dibawah standar yang ditetapkan sebesar 11 per 100.000
penduduk.
e. Tenaga kefarmasian
Tenaga Farmasi mencakup Apoteker, S1 Farmasi, DIII-Farmasi dan ASS-
Farmasi rasio mencapai 81,43 per-100.000 penduduk di tahun 2012. Bila dibandingkan
tahun 2011 rasio ini mengalami penurunan.
f. Tenaga kesehatan masyarakat
Ahli kesehatan masyarakat yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah
tenaga yang bertugas di bidang kesehatan masyarakat di Kota Blitar dengan
pendidikan S1-S3. Akan tetapi untuk wilayah Kota Blitar ahli kesehatan masyarakat
yang yang tersedia masih pada tingkat pendidikan S1 sejumlah 20 orang.
g. Tenaga gizi
Ahli gizi yang dimaksud adalah yang bertugas di bidang gizi di suatu wilayah
dengan pendidikan D1-D4. Diketahui bahwa rasio ahli gizi per-100.000 penduduk
adalah 18,61. Rasio tersebut masih dibawah target yang seharusnya 22 per 100.000
penduduk.
h. Tenaga keteknisian medis
Yang dimaksud dengan tehnisi medis disini adalah merupakan tenaga
pelaksana melakukan pemeliharaan alat-alat kesehatan. Ada 5 (lima) jenis teknisi
medis di Kota Blitar, kelima jenis tersebut total tenaga yang ada sebesar 40 orang.
5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN
Keberhasilan pelaksnaan pembangunan kesehatan didukung pula dengan aspek
ketersediaan alokasi anggaran dana sesuai dengan proporsinya. Sumber dana untuk
pembiayaan kesehatan ada berbagai sumber, berikut ini rincian anggaran kesehatan di
Kota Blitar.
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
61
NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA
A. RUMAH SAKIT 55.435.088.756 73,65
a. Belanja Langsung
34.250.748.966
b. Belanja Tidak Langsung
21.184.339.790
B. DINAS KESEHATAN 18.538.914.608 24,63
a. Belanja Langsung 7.879.914.300
b. Belanja Tidak Langsung
10.659.000.308
2 APBD PROVINSI - 0,00
a. Belanja Langsung -
b. Belanja Tidak Langsung -
Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan -
3 APBN : 1.295.292.000 1,72
a. Dana Dekonsentrasi -
b. Tugas Pembantuan -
c. Jamkesmas Dasar -
d. Jamkesmas Rujukan -
e. Jampersal (termasuk Jamkesmas) 957.917.000
f. Lain-Lain (BOK) 337.375.000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - -
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - -
6 BANTUAN LUAR NEGERI (BLN) - 0,00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 75.269.295.363
TOTAL APBD KAB/KOTA 544.445.039.499
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 13,59
Sumber : Subbag Keuangan dan Program
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
62
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dan ditelaah lebih lanjut berdasarkan hasil
pembahasan data situasi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya
kesehatan yang mencakup aspek keberhasilan dan upaya pembangunan kesehatan
yang harus lebih ditingkatkan adalah sebagai berikut:
a. Melihat situasi derajat kesehatan, pada tahun 2012 terjadi peningkatan pada angka
kematian ibu (AKI) yang sangat luar biasa, hal ini perlu mendapatkan perhatian
lebih mengingat salah satu tujuan yang ingin dicapai negara ini baik MDG’s dan
SPM adalah menurunkan angka kematian ibu. Apabila dikaitkan dengan rasio
tenaga bidan yang hanya mencapai 84 per 100.000 penduduk maka perlu adanya
penambahan tenaga bidan. Salah satu bentuk upaya penurunan AKI melalui
penekanan program di tahun 2013 diantaranya melakukan penatalaksanaan
kebidanan dan pemasangan sticker P4K oleh kader di 3 Kecamatan. Pelaksanaan
kelas ibu hamil yang mendapat perhatian dari Ibu Ketua Penggerak PKK, kegiatan
ini mendatangkan dokter spesialis obgyn. Pembinaan PONED, melaksanakan
Review Maternal Perinatal (RMP) dengan mendatangan obgyn source dari Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur dengan mengikutsertakan seluruh RS dan Bidan
Praktek Mandiri di Kota Blitar. Melaksanakan ANC terpadu mendatangan obgyn
source dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
b. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, akses dan
mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat serta keadaan lingkungan
beberapa menunjukan penurunan capaian jika dibandingkan tahun 2011. Salah
satu penyebabnya adalah data sasaran yang berubah sehingga capaian menurun,
hal ini banyak mempengaruhi capaian pelayanan kesehatan terutama terkait
dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pada tahun 2012 juga terjadi peningkatan
BAB 6
KESIMPULAN
Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012
63
capaian pada program yang pada tahun 2011 mengalami penurunan diantaranya
UCI, dan pemberian ASI eksklusif.
c. Aspek sumber daya kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan
keberhasilan pencapaian pembangunan kesehatan. Berdasarkan hasil perhitungan
rasio tenaga dibandingkan jumlah penduduk, terdapat beberapa tenaga kesehatan
yang belum memenuhi indikator antara lain Bidan, Tenaga Gizi, dan Tenaga
Kefarmasian. Perubahan kebutuhan tenaga kesehatan salah satunya dipengaruhi
dengan perpindahan tenaga keluar Kota Blitar.
Secara umum beberapa pencapaian mengalami penurunan dikarenakan adanya
perubahan data sasaran di tahun 2012 yang cukup berbeda dengan tahun 2011.
Sehingga dibutuhkan peninjauan ulang target capaian untuk tahun mendatang.
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 33 KM2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 21 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 66,533 62,419 134,554 Jiwa Tabel 2
4 Rata-Rata Jiwa/Rumah Tangga 35,944.00 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk/KM2 4,131.00 Jiwa/KM
2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 46.42 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 97.81 Tabel 2
8 Penduduk 10 Tahun ke Atas Melek Huruf 95.92 97.33 98.74 % Tabel 4
9 Penduduk 10 Tahun ke Atas dengan Pendidikan Tertinggi SMP+ 65.25 64.11 64.68 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1,048 1,015 2,063 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 9.45 4.90 7.22 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 14 10 24 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0.00 0.00 11.63 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 15 10 26 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0.00 0.00 12.60 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 7 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 339.31 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non Polio) < 15 th 15.20 per 100.000 Penduduk < 15 tahun Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 0 0 77.29 per 100.000 Penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 0 0 - per 100.000 Penduduk Tabel 10
21 Angka Kematian Akibat TB Paru 0 0 - per 100.000 Penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) #DIV/0! #DIV/0! 66.67 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 12
24 Pneumonia Balita Ditemukan dan Ditangani 0.00 0.00 40.67 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 0 1 1 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 1 0 1 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 0 0 0 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian Karena AIDS 1 0 1 Jiwa Tabel 14
29 Donor Darah Diskrining Positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 15
30 Persentase Diare Ditemukan dan Ditangani #DIV/0! #DIV/0! 99.11 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 0 0 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 0 1 1 Kasus Tabel 17
33 Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR) 0 2 1 per 100.000 Penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun #DIV/0! 0.00 0.00 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! 0.00 0.00 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 0.15 0.00 0.08 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 300.00 #DIV/0! 300.00 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 6 2 8 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non Neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non Neonatorum) 0 % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 45 30 75 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 37.58 22.43 30.24 per 100.000 Penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 0.00 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.00 0.00 per 1.000 Penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 Penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi
55 Bayi Baru Lahir Ditimbang 100 100 100 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 5.34 6.31 5.82 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik #DIV/0! #DIV/0! 93.18 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang #DIV/0! #DIV/0! 3.93 % Tabel 27
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
59 Balita Gizi Buruk #DIV/0! #DIV/0! 0.62 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 80 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 73.53 % Tabel 28
62 Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan (Linakes) 82.46 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 79.55 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan Imunisasi TT2+ 5.74 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 73.07 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi Ditangani 79.31 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani 80.33 93.92 87.02 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A - - 98.28 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A - - 83.07 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 76.60 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 9.54 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 81.12 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 86.53 86.78 86.65 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 77.91 78.48 78.19 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 69.54 71.13 70.32 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 95.24 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 94.94 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1 - Campak 13.45 % Tabel 39
79 Bayi yang Diberi ASI Eksklusif #DIV/0! #DIV/0! 74.11 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada Anak 6-23 Bulan dari Gakin #DIV/0! #DIV/0! 89.21 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 47.25 51.73 49.37 % Tabel 43
82 Balita Ditimbang #REF! #REF! 63.06 % Tabel 44
83 Balita Berat Badan Naik #DIV/0! #DIV/0! 78 % Tabel 44
84 Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) #DIV/0! #DIV/0! 1 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan - - - % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.00 100.00 108.79 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 72.96 68.85 70.99 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 56.05 68.25 62.47 % Tabel 48
89 Sarkes dengan Kemampuan Pelayanan Gadar Level 1 71.43 % Tabel 49
90 Desa/Kelurahan Terkena KLB Ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1.48 1.26 1.37 Tabel 52
92 SD/MI yang Melakukan Sikat Gigi Massal 95.77 Sekolah Tabel 53
93 SD/MI yang Mendapat Pelayanan Gigi 100.00 Sekolah Tabel 53
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 41.23 60.25 51.10 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 60.82 51.82 56.19 % Tabel 53
96 Siswa SD dan Setingkat Mendapat Perawatan Gigi dan Mulut 60.82 51.82 56.19 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar 34.02 35.97 35.00 % Tabel 55
98Penduduk Miskin (dan Hampir Miskin) Dicakup
Askeskin/Jamkesmas 81.95 80.54 81.21 % Tabel 56
99Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat
Jalan di Sarana Kesehatan Strata 1 17.28 29.81 48.12 % Tabel 56
100Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat
Jalan di Sarana Kesehatan Strata 2 dan 3 - - 43.12 % Tabel 56
101Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat
Inap di Sarana Kesehatan Strata 1 0.87 1.02 0.95 % Tabel 57
102Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat
Inap di Sarana Kesehatan Strata 2 dan 3 - - 1.97 % Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 19.25 27.32 323.39 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3.83 8.44 23.94 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 2.84 2.56 4.80 per 100.000 Pasien Keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 4.28 4.01 2.13 per 100.000 Pasien Keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 53.02 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 3.49 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 3.10 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS 30.44 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 26.81 % Tabel 62
112 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes 70.02 % Tabel 63
113 Keluarga dengan Sumber Air Minum Terlindung 78.65 % Tabel 65
114 Keluarga Memiliki Jamban Sehat 76.42 % Tabel 66
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
115 Keluarga Memiliki Tempat Sampah Sehat 81.26 % Tabel 66
116 Keluarga Memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 77.32 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 82.09 % Tabel 67
118 Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya 87.80 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 4 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 1 Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 2 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 1 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 30 Tabel 70
124 Sarkes yang Memiliki Laboratorium Kesehatan 87.50 % Tabel 71
125 Sarkes yang Memiliki 4 Spesialis Dasar 100.00 % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 163 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 85.89 % Tabel 72
128 Rasio Posyandu per 100 Balita 6.93 per 100 Balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 21 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 100.00 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 21 Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis 23 3 26 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis 34.57 4.81 20.16 per 100.000 Penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 44 45 89 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 63.13 72.09 67.47 per 100.000 Penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 4 10 14 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan 0 102 102 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 Penduduk 76.00 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 246 207 453 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 29 79 108 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi 3 21 24 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas 11 14 25 Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 10 9 19 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 10 30 40 Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis 0 0 0 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
146 Total Anggaran Kesehatan 75,269,295,363.39 Rupiah Tabel 79
147 APBD Kesehatan Terhadap APBD Kabupaten/Kota 13.59 % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 559,398.42 Rupiah Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH KECAMATAN, DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
(km 2) per km 2
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8/9 11 = 8/3
1 SANANWETAN 12.15 1 0 7 7 47,845 3,938
2 SUKOREJO 9.92 1 0 7 7 44,554 4,491
3 KEPANJENKIDUL 10.50 1 0 7 7 42,155 4,015
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 32.57 3 0 21 21 134,554 35,944 4 4,131
Keterangan : data tersedia s.d level kabupaten/kota
Sumber : Angka Sementara Proyeksi Penduduk BPS
KEPADATAN
PENDUDUKRATA-RATA
JIWA / RUMAH
TANGGA
LUAS
WILAYAH JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
DESA+KEL.NO KECAMATAN
KECAMATAN KELURAHANDESA
JUMLAH
RUMAH
TANGGA
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
< 1 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 ≥ 65 JUMLAH < 1 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 ≥ 65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 = SUM(4:18) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 = SUM(20:34) 36 = … 37 = (19/35)*100
1 SANANWETAN 47,845 2,156 1,903 2,013 1,960 1,704 1,923 1,875 1,808 1,797 1,582 1,448 1,181 826 1,481 23,658 2,005 1,790 1,828 2,099 1,680 1,943 1,823 1,818 1,856 1,757 1,505 1,242 848 1,992 24,187
2 SUKOREJO 44,554 2,008 1,772 1,875 1,825 1,587 1,791 1,746 1,684 1,673 1,473 1,349 1,099 769 1,379 22,031 1,868 1,667 1,702 1,955 1,565 1,809 1,698 1,693 1,729 1,636 1,402 1,156 789 1,855 22,523
3 KEPANJENKIDUL 42,155 1,900 1,677 1,774 1,727 1,502 1,694 1,652 1,593 1,583 1,394 1,276 1,040 727 1,305 20,845 1,767 1,577 1,611 1,849 1,481 1,712 1,607 1,602 1,636 1,548 1,326 1,094 747 1,755 21,311
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 134,554 6,064 5,352 5,662 5,512 4,793 5,408 5,272 5,086 5,053 4,450 4,073 3,320 2,322 4,166 66,533 5,640 5,033 5,141 5,903 4,726 5,464 5,128 5,112 5,221 4,942 4,233 3,492 2,384 5,602 62,419 46.42 97.81
Keterangan : data tersedia s.d level kabupaten/kota
Sumber : Angka Sementara Proyeksi Penduduk BPS
RASIO BEBAN
TANGGUNGAN
RASIO JENIS
KELAMINNO KECAMATAN
JUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KOTA
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 = 3+4
1 < 1 0 0 0
2 0 - 4 6,064 5,640 11,704
3 5 - 9 5,352 5,033 10,385
4 10 - 14 5,662 5,141 10,803
5 15 - 19 5,512 5,903 11,415
6 20 - 24 4,793 4,726 9,519
7 25 - 29 5,408 5,464 10,872
8 30 - 34 5,272 5,128 10,400
9 35 - 39 5,086 5,112 10,198
10 40 - 44 5,053 5,221 10,274
11 45 - 49 4,450 4,942 9,392
12 50 - 54 4,073 4,233 8,306
13 55 - 59 3,320 3,492 6,812
14 60 - 64 2,322 2,384 4,706
15 ≥ 65 4,166 5,602 9,768
66,533 68,021 134,554
Keterangan : data tersedia s.d level kabupaten/kota
Sumber : Angka Sementara Proyeksi Penduduk BPS
BLITAR
2012
JUMLAH
NOKELOMPOK UMUR
(TAHUN)
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF %
1 2 3 4 5 = (4/3)*100 6 7 8 = (7/6)*100 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = (10/9)*100
1 SANANWETAN
2 SUKOREJO
3 KEPANJENKIDUL
100 98.74 98.74 100 95.92 95.92 200 194.66 97.33
Keterangan : data tersedia s.d level kabupaten/kota
Sumber : Angka Sementara Proyeksi Penduduk BPS
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 5
PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
LAKI-LAKI (%) PEREMPUAN (%) LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/
SMK/ MAJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/
MA
DIPLOMA/
SARJANAJUMLAH
TIDAK/ BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/ MA
DIPLOMA/
SARJANAJUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 10 = SUM(3:9) 11 12 13 14 15 16 18 = SUM(11:17) 19 = 3+11 20 = 4+12 21 = 5+13 22 = 6+14 23 = 7+15 24 = 8+16 26 = SUM(19:25)
1 SANANWETAN
2 SUKOREJO
3 KEPANJENKIDUL
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1.26 13.43 20.06 22.10 32.01 100.00 3.64 16.09 17.20 21.16 28.87 13.04 100.00 2.50 14.82 18.57 21.61 30.37 12.13 100.00
Keterangan : data tersedia s.d level kabupaten/kota
Sumber : Angka Sementara Proyeksi Penduduk BPS
11.14
NO KECAMATAN DIPLOMA/
SARJANA
8
TABEL 6
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 11+12
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 395 4 399 361 1 362 756 5 761
2 SUKOREJO KARANGSARI 345 4 349 353 0 353 698 4 702
3 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 308 2 310 301 4 305 609 6 615
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,048 10 1,058 1,015 5 1,020 2,063 15 2,078
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 9.45 4.90 7.22
Sumber:
Bidang Peningkatan
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
PEREMPUAN
HIDUP
NOHIDUP +
MATI
KECAMATAN
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
HIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI
KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMASHIDUP
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 7+10
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 5 0 5 3 0 3 8 0 8
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 4 1 5 3 1 3 7 2 9
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 5 0 5 4 0 4 9 0 9
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 14 1 15 10 1 10 24 2 26
11.63 0.97 12.60
Sumber:
Bidang Peningkatan
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKINO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN
NAMA
PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK
BALITA
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 6+7+8 10 11 12 13 = 10+11+12 14 15 16 17 = 14+15+1618 = 6+10+1419 = 7+11+1520 = 8+12+1621 = 18+19+20
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 756 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1 2
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 698 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 609 0 3 0 3 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4 0 4
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 2,063 0 3 0 3 0 0 0 0 0 2 2 4 0 5 2 7
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 339.31
Sumber:
Bidang Peningkatan
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR
HIDUPKEMATIAN IBU HAMILKECAMATAN
TABEL 9
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5 6
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 11,696 0
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 10,891 4
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 10,305 1
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 32,892 5
Sumber:
Bidang P2PL
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Jumlah kolom 5 = jumlah penduduk < 15 tahun pada Tabel 3
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN
TABEL 10
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 = 8+11 15 = 9+12 16 = 14+1517 = (14/5)
* 100000
18 = (15/6)
* 100000
19 = (16/7)
* 10000020 21
22 =
20+21
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 23,658 24,187 47,845 30
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 22,031 22,523 44,554 20
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 20,845 21,311 42,155 10
4 44
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 66,533 68,021 134,554 0 0 104 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00 0 0 0
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 77.29 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Jumlah kolom 7 = jumlah kolom 8 pada Tabel 1
RS
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI (PER
100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
KABUPATEN/KOTA KECAMATAN NAMA PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU +
KASUS LAMA
TABEL 10 A
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 = 8+11 15 = 9+12 16 = 14+1517 = (14/5)
* 100000
18 = (15/6)
* 100000
19 = (16/7)
* 10000020 21
22 =
20+21
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 23,658 24,187 47,845 30 15 0 0 45 0.00 0.00 94.05 0
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 22,031 22,523 44,554 20 8 0 0 28 0.00 0.00 62.85 0
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 20,845 21,311 42,155 10 7 0 0 17 0.00 0.00 40.33 0
4 44 107 0 0 151 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 66,533 68,021 134,554 0 0 104 0 0 137 0 0 241 0.00 0.00 179.11 0
Sumber: Data TB 03
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Jumlah kolom 7 = jumlah kolom 8 pada Tabel 1
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS TB CASE NOTIFICATION RATE (PER
100.000 PENDUDUK)
RS
JUMLAH KEMATIAN
PENDERITA TBKASUS BARU BTA +KASUS BARU BT A - Ro +
Dan EPTOTAL KASUS TB
JUMLAH KASUS BARU TB DAN KEMATIAN PENDERITA TB MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+1214 = (11/5)
* 100
15 = (12/6)
* 100
16 = (13/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 60 30 50.00
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 52 20 38.46
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 44 10 22.73
4 44 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 156 0 0 0 0 0 104 #DIV/0! #DIV/0! 66.67
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KECAMATAN
RS
TB PARU
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)BTA (+)NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARUKLINIS
TABEL 11A
JUMLAH SUSPEK DAN KASUS TB SERTA ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+1214 = (11/5)
* 100
15 = (12/6)
* 100
16 = (13/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 60 232 30 50.00
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 52 269 20 38.46
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 44 139 10 22.73
4 482 44 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
SUSPEK BTA (+) ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)
RS
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA
PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
TB PARU
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)
* 10010
11 =
(10/6) *
100
12
13 =
(12/7) *
100
14
15 =
(14/5) *
100
16
17 =
(16/6) *
100
18
19 =
(18/7) *
100
20 =
((8+14)/5
) * 100
21 =
((10+16)/
6) * 100
22 =
((12+18)/
7) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L PP L + P
RS … (sebutkan)
RS … (sebutkan)
KESEMBUHAN
LNO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMAS
TB PARU
KECAMATAN
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+68 = 10% *
5
9 = 10% *
6
10 = 10% *
711
12 = (11/8)
* 10013
14 = (13/9)
* 10015
16 = (15/10)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 4,604 0.00 0.00 460 69 14.99
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,975 0.00 0.00 398 16 4.03
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 3,125 0.00 0.00 313 52 16.64
4 0.00 0.00 0 339 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 11,704 0.00 0.00 1,170 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 476 40.67
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA
PUSKESMAS
Rumah Sakit
JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
JUMLAH BALITA
PNEUMONIA PADA BALITA
TABEL 14
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 15 16 = 14+15
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 0 0
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 1 1 1 1 0 1 1
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 0 0
4 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KECAMATAN
RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPETN/KOTA NAMA PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TABEL 15
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 = 3+4 67 = (6/3) *
1008
9 = (8/4) *
10010
11 = (10/5) *
10012
13 = (12/6) *
10014
15 = (14/8) *
10016
17 = (16/10) *
100
1 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber:
- ...... (disebutkan)
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L P
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+68 = 10% *
411/1000 * 5
9 = 10% *
411/1000 * 6
10 = 10% *
411/1000 * 711
12 = (11/8)
* 10013
14 = (13/9)
* 10015 = 11+13
16 =
(15/10) *
100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 23,658 24,187 47,845 1,966 601 30.56
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 22,031 22,523 44,554 1,831 672 36.70
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 20,845 21,311 42,155 1,733 598 34.51
4 3,610 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 66,533 68,021 134,554 0 0 5,530 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5,481 99.11
Sumber:
- ...... (disebutkan)
KECAMATANP
RS
L + PLNO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH PERKIRAAAN KASUSDIARE DITANGANI
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+911 = 5+812 = 6+913 = 7+10 14 15 16 = 14+15 17 18 19 = 17+18 20 = 14+1721 = 15+1822 = 16+1923 = 11+2024 = 12+2125 = 13+22
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.00 1.60 0.78
Sumber:
- ...... (disebutkan)
≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB) / Kusta Basah
JUMLAH ≥ 15 TAHUN JUMLAH
RS
KECAMATAN0-14 TAHUN
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
Pausi Basiler (PB) / Kusta kering
0-14 TAHUN
TABEL 18
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)
* 10010
11 =
(10/6) *
100
1213 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/6)
* 10018
19 = (18/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! 0.00 0 0.00
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! 0.00 0 0.00
Sumber:
NO KABUPETAN/KOTA NAMA PUSKESMAS
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+PL+PKECAMATAN
P
CACAT TINGKAT 2
RS
KASUS BARU
L
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 7+10
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 0 0 0
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 1 1 1 0 1
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.15 0.00 0.08
Sumber:
- ...... (disebutkan)
RS
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASKECAMATAN
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 =
(10/6) *
100
1213 = (12/7)
* 10014 15
16 =
14+1517
18 = (17/14)
* 10019
20 =
(19/15) *
100
2122 =
(21/16) *
1001 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 0.00 #DIV/0! 0 0.00
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 3 #DIV/0! #DIV/0! 3 #DIV/0!
4 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 3 300.00 0 #DIV/0! 3 300.00
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2
X = tahun data.
PENDERITA PB PENDERITA MBNO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMAS
RFT PB
L + PKECAMATAN
KUSTA (PB)
RS
KUSTA (MB)
L + P
RFT MB
L PL P 20102011
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 11 = 9+10 12 13 14 = 12+13 15 16 17 18 = 16+17 19
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 6 2 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.00 0.00 0.00
Sumber:
Bindang P2PL
PERTUSISNO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
DIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
KECAMATANJUMLAH KASUS
MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 22
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 =5+6 8 9 10 11 = 9+10 12 13 14 = 12+13 15 16 17 = 15+16
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 26 17 43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 11 5 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 8 8 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 45 30 75 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.00
Sumber:
Bindang P2PL
HEPATITIS KLINISHEPATITIS BNO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO
JUMLAH KASUS PD3I
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = (8/5) * 100 12 = (9/6) * 100 13 = (10/7) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 15 8 23 0 0 0 0.00 0.00 0.00
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 6 5 11 0 0 0 0.00 0.00 0.00
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 4 1 5 0 0 0 0.00 0.00 0.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 25 14 39 0 0 0 0.00 0.00 0.00
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 37.58 22.43 30.24
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KABUPATEN/KOTA MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSNAMA
PUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
KECAMATAN
TABEL 24
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 1213 =
11+12
14 =
11/(5+8) *
100
15 =
12/(6+9) *
100
16 =
13/(7+10) *
100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Tidak ada kasus
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
PENDERITA
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH (positif)
TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN
DARAH
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS CFRMENINGGAL KECAMATAN
TABEL 24A
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8=6+7 9 10 11=9+10 12=9/6*100 13 = 10/7
* 100
14=11/8*1
00
15=8/5*10
00
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Tidak ada Kasus
KABUPATEN/KOTA KECAMATAN NAMA
PUSKESMAS DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH (positif)
PENDUDUK
BERESIKO
PENDERITA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
MENINGGAL CFR
MALARIA
APINO
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0.00 0.00 0.00
Sumber:
- ...... (disebutkan)
Tidak ada kasus
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
KECAMATAN
TABEL 26
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012
13 =
(12/7) *
100
1415 =
(14/8) *
100
1617 =
(16/10) *
100
1819 =
(18/12) *
100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 395 361 756 395 100.00 361 100.00 756 100.00 17 4.30 23 6.37 40 5.29
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 345 353 698 345 100.00 353 100.00 698 100.00 25 7.25 25 7.08 50 7.16
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 308 301 609 308 100.00 301 100.00 609 100.00 14 4.55 16 5.32 30 4.93
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,048 1,015 2,063 1,048 100.00 1,015 100.00 2,063 100.00 56 5.34 64 6.31 120 5.82
Sumber:
Bidang Peningkatan
JUMLAH LAHIR HIDUPL
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMASKECAMATAN
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
P LL + P L + P
BBLR
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/6)
* 10018 = 14+16
19 = (18/7)
* 10020
21 = (20/5)
* 10022
23 = (22/6)
* 10024 = 20+22
25 = (24/7)
* 10026
27 = (26/5)
* 10028
29 = (28/6)
* 10030 = 26+28
31 = (30/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 2,629 #DIV/0! #DIV/0! 53 2.02 #DIV/0! #DIV/0! 2,476 94.18 #DIV/0! #DIV/0! 82 3.12 #DIV/0! #DIV/0! 18 0.68
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 2,524 #DIV/0! #DIV/0! 66 2.61 #DIV/0! #DIV/0! 2,292 90.81 #DIV/0! #DIV/0! 143 5.67 #DIV/0! #DIV/0! 23 0.91
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,227 #DIV/0! #DIV/0! 48 2.16 #DIV/0! #DIV/0! 2,109 94.70 #DIV/0! #DIV/0! 65 2.92 #DIV/0! #DIV/0! 5 0.22
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 7,380 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 167 2.26 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6,877 93.18 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 290 3.93 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 46 0.62
Sumber:
Bidang Peningkatan
GIZI BURUK (BERAT BADAN SANGAT KURANG)
L+P PPNO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMAS
BALITA DITIMBANG
BALITA
GIZI BAIK (BERAT BADAN NORMAL) GIZI KURANG (BERAT BADAN KURANG)
PKECAMATAN
GIZI LEBIH (BERAT BADAN LEBIH)
L L+P L+PL PLL+PL
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN
BLITAR
2012
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT
YANKES%
1 2 3 4 5 67 = (6/5) *
1008
9 = (8/5) *
10010 11
12 = (11/10)
* 10013 14
15 = (14/13)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 970 761 78.45 675 69.59 926 755 81.53 926 696 75.16
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 918 666 72.55 657 71.57 876 703 80.25 876 703 80.25
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 741 676 91.23 601 81.11 707 611 86.42 707 597 84.44
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 2,629 2,103 79.99 1,933 73.53 2,509 2,069 82.46 2,509 1,996 79.55
Sumber:
- ...... (disebutkan)
*Data Sasaran
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
KOTA
TAHUN
IBU BERSALIN
NAMA PUSKESMASNO KABUPATEN/KOTA
IBU HAMIL
KECAMATAN
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 67 = (6/5) *
1008
9 = (8/5) *
10010
11 = (10/5)
* 10012
13 = (12/5)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/5)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 970 2 0.21 4 0.41 11 1.13 28 2.89 11 1.13 54 5.57
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 918 0 0.00 0 0.00 1 0.11 25 2.72 63 6.86 89 9.69
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 741 2 0.27 0 0.00 0 0.00 2 0.27 6 0.81 8 1.08
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 2,629 4 0.15 4 0.15 12 0.46 55 2.09 80 3.04 151 5.74
Sumber:
- ...... (disebutkan)
*Data Sasaran
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 30
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/5) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 970 761 78.45 675 69.59
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 918 645 70.26 657 71.57
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 741 656 88.53 589 79.49
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 2,629 2,062 78.43 1,921 73.07
Sumber:
Bidang Peningkatan
*Data Sasaran
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTAJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 31
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
20% JUMLAH
IBU HAMIL
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 = 20% * 5 78 = (7/6) *
1009 10 11 = 9+10
12 = 15%
* 9
13 = 15% *
10
14 = 15% *
1115
16 = (15/12)
* 10017
18 =
(17/13) *
100
1920 =
(19/14) *
1001 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 970 194 158 81.44 449 486 935 67 73 140 66 98.00 67 91.91 133 94.83 1663.2
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 918 184 137 74.62 432 373 805 65 56 121 33 50.93 52 92.94 85 70.39 2886
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 741 148 122 82.32 314 298 612 47 45 92 45 95.54 44 98.43 89 96.95 2266.4
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 2,629 526 417 79.31 1,195 1,157 2,352 179 174 353 144 80.33 163 93.92 307 87.02 6,816
Sumber:
- ...... (disebutkan)
*Data Sasaran
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
L + PL PKECAMATAN
JUMLAH DAN PERSENTASE KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO NAMA PUSKESMASKABUPATEN/KOTA JUMLAH IBU
HAMIL
SASARAN BAYI20%
JUMLAH IBU
HAMIL
15% SASARAN BAYIKOMPLIKASI KEBIDANAN
DITANGANI
TABEL 32
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 =8+10
13 = (12/7) *
10014 15
16
=14+1517
18 =
(17/14) *
100
1920 =
(19/15) *
100
21 =17+1922 =
(21/16) *
100
23 2425 =
(24/23) *
1001 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 449 486 725 0.0 0.0 728 100.41 1,853 1,671 3,524 0 0 2,759 78.29 926 646 69.76
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 432 373 672 0.0 0.0 639 95.09 1,614 1,430 3,044 0 0 2,573 84.53 876 691 78.88
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 314 298 637 0.0 0.0 632 99.22 1,468 1,316 2,784 0 0 2,437 87.54 707 585 82.74
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,195 1,157 2,034 0 0.0 0 0.0 1,999 98.28 4,935 4,417 9,352 0 0 0 0 7,769 83.07 2,509 1,922 76.60
Sumber:
- ...... (disebutkan)
*Data Sasaran
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH
L PNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
JUMLAHL + PJUMLAH
MENDAPAT VIT A 2XKECAMATAN
TABEL 33
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 56 = (5/27)
* 1007
8 = (7/27)
* 1009
10 = (9/27)
* 10011
12 = (11/27)
* 100
13 =
5+7+9+1
1
14 =
(13/27) *
100
1516 = (15/27)
* 10017
18 =
(17/27) *
100
1920 = (19/27)
* 10021
22 =
(21/27) *
100
2324 =
(23/27) *
100
25 =
15+17+19
+21+23
26 = (25/27)
* 10027 = 13+25 28 = 14+26
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 1,036 17.39 29 0.49 71 1.19 265 4.45 1,401 23.52 2,912 48.88 1,486 24.95 158 2.65 0 0.00 0 0.00 4,556 76.48 5,957 100.0
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 2,225 31.48 8 0.11 240 3.40 936 13.24 3,409 48.22 2,125 30.06 1,216 17.20 319 4.51 0 0.00 0 0.00 3,660 51.78 7,069 100.0
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,069 31.87 19 0.29 240 3.70 519 8.00 2,847 43.86 2,343 36.10 1,087 16.75 214 3.30 0 0.00 0 0.00 3,644 56.14 6,491 100.0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 5,330 27.31 56 0.29 551 2.82 1,720 8.81 7,657 39.23 7,380 37.81 3,789 19.41 691 3.54 0 0.00 0 0.00 11,860 60.77 19,517 100.0
Sumber:
Bidang Peningkatan
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN
MKJP + NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
NON MKJPKECAMATAN
TABEL 34
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 56 = (5/27)
* 1007
8 = (7/27)
* 1009
10 = (9/27)
* 10011
12 =
(11/27) *
100
13 =
5+7+9+1
1
14 = (13/27)
* 10015
16 =
(15/27) *
100
1718 =
(17/27) *
100
1920 = (19/27)
* 10021
22 =
(21/27) *
100
2324 =
(23/27) *
100
25 =
15+17+19
+21+23
26 =
(25/27) *
100
27 = 13+25 28 = 14+26
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 218 22.38 3 0.31 19 1.95 81 8.32 321 32.96 311 31.93 284 29.16 58 5.95 0 0.00 0 0.00 653 67.04 974 100.00
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 188 30.82 0 0.00 4 0.66 162 26.56 354 58.03 121 19.84 75 12.30 60 9.84 0 0.00 0 0.00 256 41.97 610 100.00
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 249 35.07 2 0.28 2 0.28 64 9.01 317 44.65 233 32.82 132 18.59 28 3.94 0 0.00 0 0.00 393 55.35 710 100.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 655 28.55 5 0.22 25 1.09 307 13.38 992 43.24 665 28.99 491 21.40 146 6.36 0 0.00 0 0.00 1,302 56.76 2,294 100.00
Sumber:
Bidang Peningkatan
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN
NON MKJPMKJP +
NON MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/5) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 9,401 974 10.36 5,957 63.37
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 7,766 610 7.85 7,069 91.02
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 6,891 710 10.30 6,491 94.20
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 24,058 2,294 9.54 19,517 81.12
Sumber:
Bidang Peningkatan
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/6)
* 10018
19 = (18/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 449 486 935 384 85.52 364 74.90 748 80.00 359 79.96 332 68.31 691 73.90
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 432 373 805 346 80.09 349 93.57 695 86.34 293 67.82 298 79.89 591 73.42
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 314 298 612 304 96.82 291 97.65 595 97.22 279 88.85 278 93.29 557 91.01
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,195 1,157 2,352 1,034 86.53 1,004 86.78 2,038 86.65 931 77.91 908 78.48 1,839 78.19
Sumber:
Bidang Peningkatan
*Data Sasaran
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
LNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS P L + PKECAMATAN JUMLAH BAYI
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH BAYI
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12 13 = (12/7) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 449 486 935 259 57.68 274 56.38 533 57.01 7,560
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 432 373 805 282 65.28 328 87.94 610 75.78 13,118
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 314 298 612 290 92.36 221 74.16 511 83.50 10,302
JUMLAH PROVINSI 1,195 1,157 2,352 831 69.54 823 71.13 1,654 70.32 30,980
1351
Sumber:
- ...... (disebutkan)
*Data Sasaran
P L + PLNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
KECAMATAN
TABEL 38
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 7 7 100.00
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 7 7 100.00
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 7 6 85.71
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 21 20 95.24
Sumber:
Bidang P2PL
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN
% DESA/KEL UCINO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMASJUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI KECAMATAN
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 =
(10/6) *
100
12 = 8+1013 =
(12/7) *
100
1415 =
(14/5) *
100
1617 =
(16/6) *
100
18 =
14+16
19 =
(18/7) *
100
2021 =
(20/5) *
100
2223 =
(22/6) *
100
24 =
20+22
25 =
(24/7) *
100
26 = (8-
20) / 8 *
100
27 = (10-
22) / 10 *
100
28 =
26+27
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 449 486 935 525 116.93 436 89.71 961 102.78 487 108.46 393 80.86 880 94.12 479 106.68 377 77.57 856 91.55 8.76 13.53 10.93
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 432 373 805 421 97.45 440 117.96 861 106.96 399 92.36 439 117.69 838 104.10 375 86.81 390 104.56 765 95.03 10.93 11.36 11.15
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 314 298 612 369 117.52 389 130.54 758 123.86 344 109.55 375 125.84 719 117.48 297 94.59 315 105.70 612 100.00 19.51 19.02 19.26
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,195 1,157 2,352 1,315 110.04 1,265 109.33 2,580 109.69 1,230 102.93 1,207 104.32 2,437 103.61 1,151 96.32 1,082 93.52 2,233 94.94 12.47 14.47 13.45
Sumber:
Bidang P2PL
*Data Sasaran
DO RATE (%)
L P L + PL + P L P L + PP L + P
NO KABUPATEN/KOTAL P
NAMA
PUSKESMAS L
JUMLAH BAYIKECAMATAN
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/6)
* 10018 = 14+16
19 = (18/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 449 486 935 490 109.13 457 94.03 947 101.28 505 112.47 406 83.54 911 97.43
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 432 373 805 409 94.68 452 121.18 861 106.96 417 96.53 449 120.38 866 107.58
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 314 298 612 411 130.89 436 146.31 847 138.40 351 111.78 378 126.85 729 119.12
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,195 1,157 2,352 1,310 109.62 1,345 116.25 2,655 112.88 1,273 106.53 1,233 106.57 2,506 106.55
Sumber:
- ...... (disebutkan)
*Data Sasaran
L + PL P L + P LKECAMATANNO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
P
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012
13 = (12/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 749 #DIV/0! #DIV/0! 460 61.42
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 821 #DIV/0! #DIV/0! 697 84.90
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 315 #DIV/0! #DIV/0! 240 76.19
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 1,885 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1,397 74.11
Sumber:
- ...... (disebutkan)
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH BAYI (YANG DIPERIKSA)NAMA
PUSKESMASL P L + PKECAMATAN
TABEL 42
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+911 = (8/5) *
100
12 = (9/6) *
100
13 = (10/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 260 260 #DIV/0! #DIV/0! 100.00
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 246 175 #DIV/0! #DIV/0! 71.14
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 152 152 #DIV/0! #DIV/0! 100.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 658 0 0 587 #DIV/0! #DIV/0! 89.21
Sumber:
Bidang Peningkatan
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
TABEL 43
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12 = 8+10 13 = (12/7) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 1,853 1,671 3,524 848 45.76 767 45.90 1,615 45.83
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 1,614 1,430 3,044 759 47.03 813 56.85 1,572 51.64
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 1,468 1,316 2,784 725 49.39 705 53.57 1,430 51.36
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,935 4,417 9,352 2,332 47.25 2,285 51.73 4,617 49.37
Sumber:
- ...... (disebutkan)
*Data Sasaran
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
LNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS JUMLAHKECAMATAN
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/8)
* 10016
17 =
(16/10) *
100
18 = 14+1619 =
(18/12) *
100
2021 = (20/8)
* 10022
23 = (22/10)
* 100
24 =
20+22
25 = (24/12)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 4,604 #DIV/0! #DIV/0! 2,629 57.10 #DIV/0! #DIV/0! 1,661 73.99 #DIV/0! #DIV/0! 18 0.68
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0 3,975 #DIV/0! #DIV/0! 2,524 63.50 #DIV/0! #DIV/0! 1,607 74.40 #DIV/0! #DIV/0! 23 0.91
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 3,125 #DIV/0! #DIV/0! 2,227 71.26 #DIV/0! #DIV/0! 1,760 87.56 #DIV/0! #DIV/0! 5 0.22
JUMLAH KABUPATEN/KOTA #REF! #REF! 11,704 0 #REF! 0 #REF! 7,380 63.06 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5,028 78.38 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 46 0.62
Sumber: Catatan : Pembagi BB Naik adalah D ' bukan jmlah bayi ditimbang
Bidang Peningkatan
*Data Sasaran
L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L PNO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMAS P BALITA YANG ADA
LL+PKECAMATAN
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.00
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.00
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.00
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Bidang Peningkatan
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMAS LJUMLAH (KASUS)KECAMATAN
TABEL 46
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12 = 8+10 13 = (12/7) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 625 558 1,183 625 100.00 558 100.00 1,183 100.00
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 528 426 715.0 528 100.00 426 100.00 954 133.43
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 429 393 822 429 100.00 393 100.00 822 100.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,582 1,377 2,720 1,582 100.00 1,377 100.00 2,959 108.79
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.00 100.00 108.79
Sumber:
Bidang Peningkatan
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PENJARINGAN KESEHATAN
L P L + PKECAMATAN
TABEL 47
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3,664 3,473 7,137 2,602 71.02 2,312 66.57 4,914
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 2,792 2,596 5,388 2,220 79.51 1,810 69.72 4,030
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,138 1,842 3,980 1,448 67.73 1,325 71.93 2,773
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 8,594 7,911 16,505 6,270 72.96 5,447 68.85 11,717
Sumber:
- ...... (disebutkan)
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
LKECAMATAN
MURID SD DAN SETINGKAT
%
13 = (12/7) * 100
68.85
74.80
69.67
70.99
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
TABEL 48
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 =
(10/6) *
100
1213 = (12/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 4,678 5,265 9,943 2,221 47.48 3,067 58.25 5,288 53.18
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,852 4,128 7,980 2,133 55.37 2,314 56.06 4,447 55.73
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 3,430 3,868 7,298 2,350 68.51 3,670 94.88 6,020 82.49
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 11,960 13,261 25,221 6,704 56.05 9,051 68.25 15,755 62.47
Sumber:
Bidang Peningkatan
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
PRA LANSIA DAN LANSIA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA LANSIA DAN LANSIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 49
JUMLAH %
1 2 3 4 5 = (4/3) * 100
1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 1 100.00
4 PUSKESMAS PERAWATAN 2 0 -
5 SARANA YANKES.LAINNYA #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 7 5 71.43
Sumber:
Bidang Pelayanan Kesehatan
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL
I
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR
LEVEL I
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Diftheri 3 6 1,000 877 1,877 6 2 8 0.60 0.23 0.43 0 0 0 - - -
2 Keracunan makanan 2 2 0 23 23 1 25 26 #DIV/0! 108.70 113.04 0 1 1 - 4.00 3.85
3 AFP 2 4 0 0 0 4 1 5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 - - -
Sumber:
- ...... (disebutkan)
1 #REF!
2 #REF!
3 #REF!
4 #REF!
5 #REF!
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH KEC
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH DESA
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR)
DI PROPINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2009
6 #REF!
7 #REF!
8 #REF!
9 #REF!
10 #REF!
11 #REF!
12 #REF!
13 #REF!
14 #REF!
15 #REF!
16 #REF!
17 #REF!
18 #REF!
19 #REF!
20 #REF!
21 #REF!
22 #REF!
23 #REF!
24 #REF!
25 #REF!
26 #REF!
27 #REF!
28 #REF!
29 #REF!
30 #REF!
31 #REF!
32 #REF!
33 #REF!
34 #REF!
35 #REF!
36 #REF!
37 #REF!
38 #REF!
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI
<24 JAM%
1 2 3 4 5 6 7 = 6/5 8 9 = (8/6) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 7 4 0.57 4 100.00
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 7 5 0.71 5 100.00
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 7 3 0.43 3 100.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 21 12 0.57 12 100.00
Sumber:
- ...... (disebutkan)
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NONAMA
PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/KELURAHANKABUPATEN/KOTA KECAMATAN
TABEL 52
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = 5/8 12 = 6/9 13 = 7/10
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 287 356 643 282 222 504 1.02 1.60 1.28
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 250 259 509 263 273 536 0.95 0.95 0.95
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 715 431 1,146 299 335 634 2.39 1.29 1.81
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,252 1,046 2,298 844 830 1,674 1.48 1.26 1.37
Sumber:
- ...... (disebutkan)
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO NAMA PUSKESMASKABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAPKECAMATAN
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 67 = (6/5) *
1008
9 = (8/5) *
10010 11 12 = 10+11 13
14 = (13/10) *
10015
16 = (15/11) *
10017 = 13+15
18 = (17/12) *
10019 20 21 = 19+20 22
23 = (22/19) *
10024
25 = (24/20) *
10026 = 22+24
27 = (26/21) *
100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 25 25 100.00 25 100.00 3,873 4,877 8,750 847 21.87 1,411 28.93 2,258 25.81 511 921 1,432 148 28.96 284 30.84 432 30.17
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 22 19 86.36 22 100.00 978 984 1,962 892 91.21 853 86.69 1,745 88.94 541 422 963 120 22.18 103 24.41 223 23.16
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 24 24 100.00 24 100.00 3,088 2,706 5,794 1,534 49.68 2,898 107.10 4,432 76.49 635 446 1,081 758 119.37 540 121.08 1,298 120.07
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 71 68 95.77 71 100.00 7,939 8,567 16,506 3,273 41.23 5,162 60.25 8,435 51.10 1,687 1,789 3,476 1,026 60.82 927 51.82 1,953 56.19
Sumber:
- ...... (disebutkan)
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO
NAMA
PUSKESMASKABUPATEN/KOTA
JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH SD/MI
DGN SIKAT
GIGI MASSAL
JUMLAH SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%KECAMATAN
TABEL 54
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA
1 2 3 4 5 6
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 1,542
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 218
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 1,668
SUB JUMLAH I - PUSKESMAS 3,428 0
JUMLAH II - DINAS KESEHATAN 58 2
JUMLAH III - RUMAH SAKIT
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 3,486 2
Sumber:
- ...... (disebutkan)
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 55
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 1213 =
11+1214 15
16 =
14+1517 18
19 =
17+1820 21 22 = 20+21
23 =
8+11+14
+17+20
24 =
9+12+15
+18+21
25 =
10+13+16
+19+22
26 =
(23/5) *
100
27 = (24/6)
* 100
28 = (25/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 23,658 24,187 47,845 4,523 4,748 9,271 486 529 1,015 2,312 2,926 5,238 509 658 1,167 0 7,830 8,861 16,691 33.10 36.64 34.89
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 22,031 22,523 44,554 3,358 3,659 7,017 509 548 1,057 3,298 3,082 6,380 406 441 847 0 7,571 7,730 15,301 34.37 34.32 34.34
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 20,845 21,311 42,155 3,984 4,161 8,145 408 565 973 2,388 2,627 5,015 453 520 973 0 7,233 7,873 15,106 34.70 36.94 35.83
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 66,533 68,021 134,554 11,865 12,568 24,433 1,403 1,642 3,045 7,998 8,635 16,633 1,368 1,619 2,987 0 0 0 22,634 24,464 47,098
PERSENTASE KABUPATEN/KOTA 18.16 2.26 12.36 12.23 0.00 35.00 34.02 35.97 35.00
Sumber:
Bidang Pelayanan Kesehatan
*Data Sasaran
JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA
PUSKESMAS JAMKESDA
TABEL 56
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6) *
10012 = 8+10
13 = (12/7) *
10014
15 = (14/5) *
10016
17 = (16/6) *
10018 = 14+16
19 = (18/7) *
10020
21 = (20/5) *
10022
23 = (22/6) *
10024 = 20+22
25 = (24/7) *
100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3,010 3,812 6,822 2,312 76.81 2,926 76.76 5,238 76.78 996 33.09 2,367 62.09 3,363 49.30 0.00 0.00 8,832 129.46
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,830 3,672 7,502 3,298 86.11 3,082 83.93 6,380 85.04 0.00 0.00 4,972 66.28 0.00 0.00 0 0.00
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,920 3,238 6,158 2,388 81.78 2,627 81.13 5,015 81.44 691 23.66 829 25.60 1,520 24.68 0.00 0.00 0 0.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9,760 10,722 20,482 7,998 81.95 8,635 80.54 16,633 81.21 1,687 17.28 3,196 29.81 9,855 48.12 0 0.00 0 0.00 8,832 43.12
Sumber:
Bidang Pelayanan Kesehatan
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P L + PL P L + P L P L + P L
KECAMATAN
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN
STRATA 3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA
TABEL 56 A
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)
* 10010
11 = (10/6) *
10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/6)
* 10018 = 14+16
19 = (18/7)
* 10020
21 = (20/5)
* 10022
23 = (22/6)
* 10024 = 20+22
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3,010 3,812 6,822 509 16.91 658 17.26 1,167 17.11 134 4.45 214 5.61 348 5.10 0.00 0.00 0
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,830 3,672 7,502 406 10.60 441 12.01 847 11.29 137 3.58 199 5.42 336 4.48 0.00 0.00 0
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,920 3,238 6,158 453 15.51 520 16.06 973 15.80 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9,760 10,722 20,482 1,368 14.02 1,619 15.10 2,987 14.58 271 2.78 413 3.85 684 3.34 0 0.00 0 0.00 0
Sumber:
Bidang Pelayanan Kesehatan
P P
DICAKUP JAMKESDA
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
L
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES
STRATA 2 DAN STRATA 3)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
L + P
KECAMATAN
YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA
1)JUMLAH YANG ADA
L + P PL L + PL
%
25 = (24/7)
* 100
0.00
0.00
0.00
0.00
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES
STRATA 2 DAN STRATA 3)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA
L + P
TABEL 57
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (17/6)
* 10018 = 14+16
19 = (18/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3,010 3,812 6,822 63 2.09 67 1.76 130 1.91 0.00 0.00 404 5.92
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,830 3,672 7,502 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,920 3,238 6,158 22 0.75 42 1.30 64 1.04 0.00 0.00 0 0.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9,760 10,722 20,482 85 0.87 109 1.02 194 0.95 0 0.00 0 0.00 404 1.97
Sumber:
Bidang Pelayanan Kesehatan
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2
DAN STRATA 3)NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
KECAMATAN
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TABEL 57 A
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (17/6)
* 100
18 =
14+16
19 = (18/7)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3,010 3,812 6,822 52 1.73 78 2.05 130 1.91 0.00 0.00 0 0.00
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,830 3,672 7,502 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,920 3,238 6,158 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9,760 10,722 20,482 52 0.53 78 0.73 130 0.63 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Sumber:
Bidang Pelayanan Kesehatan
YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA
KECAMATAN
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
P
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES
STRATA 2 DAN STRATA 3)
L L + PL + P L P
TABEL 58
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10
1 Puskesmas Sananwetan 79,742 610 287 173 460
2 Puskesmas Karangsari 64,285 0 147 131 278
3 Puskesmas Kepanjenkidul 63,194 538 210 195 405
SUB JUMLAH I - PUSKESMAS 0 0 207,221 0 0 1,148 644 499 1,143
1 RSUD Mardi Waluyo 154,867 11,457 0
2 RSK Budi Rahayu 11,297 14,184 25,481 4,619 0
3 RS Syuhada Haji 1,512 2,866 4,378 2,133 3,072 5,205 0
4 RS Aminah 22,121 5,824 0
5 RSIA Aminah 2,948 418 2,196 2,614 0
SUB JUMLAH II - RS 12,809 17,050 209,795 2,551 5,268 29,719 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
SUB JUMLAH III - SARKES LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 12,809 17,050 417,016 2,551 5,268 30,867 644 499 1,143
JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN/KOTA 66,533 62,419 128,952 66,533 62,419 128,952
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 19.25 27.32 323.39 3.83 8.44 23.94
Sumber:
Bidang Pelayanan Kesehatan
*Data Sasaran
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 59
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSUD Mardi Waluyo Umum 200 11,438 848 362 #DIV/0! #DIV/0! 74.1 #DIV/0! #DIV/0! 31.6
2 RSK Budi Rahayu Umum 127 4,623 304 79 84 163 #DIV/0! #DIV/0! 65.8 #DIV/0! #DIV/0! 35.3
3 RS Syuhada Haji Umum 95 2,498 2,617 5,115 71 67 138 28 21 49 28.4 25.6 27.0 11.2 8.0 9.6
4 RS Aminah Umum 79 5,848 133 57 #DIV/0! #DIV/0! 22.7 #DIV/0! #DIV/0! 9.7
5 RSIA Aminah Khusus 34 2,614 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! -
535 2,498 2,617 29,638 71 67 1,423 107 105 631 2.8 2.6 4.8 4.3 4.0 2.1
Sumber:
Bidang Pelayanan Kesehatan
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
GDR NDRJENIS RS
bPASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 60
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 RSUD Mardi Waluyo Umum 200 11,438 848 362 46,351 46,741 63.5 4.1 2.3
2 RSK Budi Rahayu Umum 127 4,623 304 163 17,237 17,169 37.2 3.7 6.3
3 RS Syuhada Haji Umum 95 5,115 138 49 15,680 16,985 45.2 3.1 3.7
4 RS Aminah Umum 79 5,848 133 57 16,225 16,052 56.3 2.8 2.2
5 RSIA Aminah Khusus 34 2,614 - - 8,051 5,437 64.9 3.1 1.7
535 29638 1423 631 103,544 53.0 3.5 3.1
Sumber:
Bidang Pelayanan Kesehatan
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
BOR LOS TOI
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATAN
LAMA
DIRAWAT
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS %
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100
1 BLITARSANANWETAN SANANWETAN 15,090 3,076 20.38 1,017 33.06
2 0SUKOREJO KARANGSARI 13,662 2,600 19.03 883 33.96
3 0KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 12,580 3,500 27.82 893 25.51
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 41,332 9,176 22.20 2,793 30.44
Sumber:
Bidang Peningkatan
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN
KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH YANG
DIBINA/DIPERIKSA
%
DIBINA/DIPERIKSA
JUMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 13,432 3,486 25.95 2,613 19.45
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 12,694 3,308 26.06 2,696 21.24
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 8,742 4,300 49.19 4,038 46.19
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 34,868 11,094 31.82 9,347 26.81
- ...... (disebutkan)
Sumber:
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
RUMAH
KECAMATAN
TABEL 63
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 13,432 590 4.39 375 63.56
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 12,964 479 3.69 325 67.85
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 8,742 889 10.17 671 75.48
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 35,138 1,958 5.57 1,371 70.02
Sumber:
- ...... (disebutkan)
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
NO NAMA PUSKESMASKABUPATEN/KOTAJUMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
KECAMATAN
TABEL 64
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 67 = (6/5) *
1008
9 = (8/6) *
10010
11 = (10/6) *
10012
13 = (12/6) *
10014
15 = (14/6) *
10016
17 = (16/6) *
10018
19 = (18/6) *
10020
21 = (20/6) *
100
22 =
8+10+12+14
+16+18+20
23 = (22/6) *
100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 15,279 590 3.86 0.00 38 0.25 5 0.03 547 3.58 0.00 0.00 0.00 590 3.86
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 17,723 479 2.70 0.00 10 0.06 15 0.08 454 2.56 0.00 0.00 0.00 479 2.70
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 12,695 889 7.00 0.00 97 0.76 56 0.44 736 5.80 0.00 0.00 0.00 889 7.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 45,697 1,958 4.28 0 0.00 145 0.32 76 0.17 1,737 3.80 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,958 4.28
Sumber:
- ...... (disebutkan)
LAINNYASGL MATA AIRNAMA
PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
%
KELUARGA
DIPERIKSA
KECAMATANNO KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN PER KECAMATAN
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH
TABEL 65
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 67 = (6/5) *
1008
9 = (8/5) *
10010
11 = (10/5)
* 10012
13 = (12/5)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/5)
* 10018
19 = (18/5)
* 10020
21 = (20/5)
* 10022
23 = (22/5)
* 10024
25 = (24/5)
* 10026
27 = (26/5)
* 10028
29 = (28/5)
* 100
30 =
6+8+10+12
+14+16+18
31 = (30/5)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 590 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 450 76.27 0.00 0.00 140 23.73 0.00 0.00 0.00 450 76.27
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 479 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 310 64.72 0.00 0.00 169 35.28 0.00 0.00 0.00 310 64.72
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 889 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 780 87.74 0.00 0.00 109 12.26 0.00 0.00 0.00 780 87.74
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,958 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,540 78.65 0 0.00 0 0.00 418 21.35 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,540 78.65
Sumber:
- ...... (disebutkan)
KELUARGA DENGAN
SUMBER AIR MINUM
TERLINDUNGMATA AIR TAK
TERLINDUNGAIR SUNGAIAIR HUJAN
SUMUR TAK
TERLINDUNG
SUMBER AIR MINUM KELUARGA
LEDING METERAN LEDING ECERAN POMPASUMUR
TERLINDUNG
MATA AIR
TERLINDUNGKECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN PER KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
MINUMNYA
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
TABEL 66
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 15,279 590 3.86 590 100.00 451 76.44 590 3.86 590 100.00 465 78.81 590 3.86 590 100.00 443 75.08
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 17,723 479 2.70 475 99.16 346 72.84 479 2.70 479 100.00 341 71.19 479 2.70 479 100.00 336 70.15
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 12,695 889 7.00 889 100.00 711 79.98 889 7.00 889 100.00 785 88.30 889 7.00 889 100.00 735 82.68
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 45,697 1,958 4.28 1,954 99.72 1,508 76.42 1,958 4.28 1,958 100.00 1,591 81.26 1,958 4.28 1,958 100.00 1,514 77.32
Sumber:
- ...... (disebutkan)
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA SEHATKELUARGA MEMILIKI SEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSAKELUARGA MEMILIKIKECAMATAN
NAMA
PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI SEHATKELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
TABEL 67
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH
YG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT % SEHAT
JUMLAH
YG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT % SEHAT
JUMLAH
YG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
%
SEHAT
JUMLAH
YG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
%
SEHAT
JUMLAH
YG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
%
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3 3 2 66.67 11 5 5 45.45 1 1 1 100.00 277 264 225 81.23 292 273 233 79.79
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 2 2 0 0.00 26 23 17 65.38 3 3 2 66.67 167 148 140 83.83 198 176 159 80.30
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 11 8 8 72.73 20 13 13 65.00 2 2 2 100.00 108 103 103 95.37 141 126 126 89.36
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 16 13 10 62.50 57 41 35 61.40 6 6 5 83.33 552 515 468 84.78 631 575 518 82.09
Sumber:
- ...... (disebutkan)
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN
JUMLAH TUPM
NONAMA
PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KABUPATEN/KOTA KECAMATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 2 2 100.00 1 1 100.00 44 44 100.00 43 43 100.00 38 27 71.05 #DIV/0! 128 117 91.4
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 2 2 100.00 0 0 #DIV/0! 34 34 100.00 53 53 100.00 20 15 75.00 #DIV/0! 109 104 95.4
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 4 4 100.00 0 0 #DIV/0! 39 39 100.00 31 15 48.39 25 16 64.00 #DIV/0! 99 74 74.7
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 8 8 100.00 1 1 100.00 117 117 100.00 127 111 87.40 83 58 69.88 0 0 #DIV/0! 336 295 87.8
- ...... (disebutkan)
Sumber:
NAMA
PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAHINSTALASI PENGOLAHAN
AIR MINUM
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
TABEL 68
NO KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORANKECAMATAN
TABEL 69
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT
PEMAKAIAN
RATA-RATA/
BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 7,050 565 12.48 69.32
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 kap 7,878 340 23.17 128.73
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 100 tab 3,491 230 15.18 84.32
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 100 tab 974 60 16.23 90.19
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 73 3 24.33 135.19
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 1,736 150 11.57 64.30
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 100 tab 287 20 14.35 79.72
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul 99 9 11.00 61.11
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 562 20 28.10 156.11
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 3,630 100 36.30 201.67
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 1,040 40 26.00 144.44
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 156 7 22.29 123.81
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 1,658 55 30.15 167.47
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 50 3 16.67 92.59
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 7,358 520 14.15 78.61
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 686 45 15.24 84.69
17 Kloroquin tablet Tablet 5 0.4 12.50 69.44
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 1,242 100 12.42 69.00
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab 9,933 481 20.65 114.73
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 10,675 600 17.79 98.84
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 384 25 15.36 85.33
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul 2,723 73 37.30 207.23
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 3000 Tablet 358 10 35.80 198.89
24 Multivitamin Sirup Botol 600 50 12.00 66.67
25 Garam Oralit Bungkus 884 16 55.25 306.94
26 OAT Kat 1 Pkt 211 14 15.07 83.73
27 OAT Kat 2 Pkt 22 1 22.00 122.22
28 OAT Kat 3 Pkt #DIV/0! #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pkt 38 1 38.00 211.11
30 OAT Kat Anak Pkt 31 1 31.00 172.22
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 60 Tablet 299 17 17.59 97.71
32 Salep 2-4 Pot 1,584 130 12.18 67.69
33 Infus set dewasa Kantong 3,902 300 13.01 72.26
34 Infus set anak Kantong 800 50 16.00 88.89
Sumber:
- ...... (disebutkan)
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 69
KOTA
TAHUN
NO NAMA OBAT SATUAN
1 2 3
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 kap
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 100 tab
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 100 tab
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 100 tab
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet
17 Kloroquin tablet Tablet
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 3000 Tablet
24 Multivitamin Sirup Botol
25 Garam Oralit Bungkus
26 OAT Kat 1 Pkt
27 OAT Kat 2 Pkt
28 OAT Kat 3 Pkt
29 OAT Kat Sisipan Pkt
30 OAT Kat Anak Pkt
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 60 Tablet
32 Salep 2-4 Pot
33 Infus set dewasa Kantong
34 Infus set anak Kantong
Sumber:
- ...... (disebutkan)
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 69
KOTA
TAHUN
NO NAMA OBAT SATUAN
1 2 3
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 kap
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 100 tab
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 100 tab
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 100 tab
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet
17 Kloroquin tablet Tablet
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 3000 Tablet
24 Multivitamin Sirup Botol
25 Garam Oralit Bungkus
26 OAT Kat 1 Pkt
27 OAT Kat 2 Pkt
28 OAT Kat 3 Pkt
29 OAT Kat Sisipan Pkt
30 OAT Kat Anak Pkt
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 60 Tablet
32 Salep 2-4 Pot
33 Infus set dewasa Kantong
34 Infus set anak Kantong
Sumber:
- ...... (disebutkan)
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 69
KOTA
TAHUN
NO NAMA OBAT SATUAN
1 2 3
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 kap
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 100 tab
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 100 tab
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 100 tab
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet
17 Kloroquin tablet Tablet
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 3000 Tablet
24 Multivitamin Sirup Botol
25 Garam Oralit Bungkus
26 OAT Kat 1 Pkt
27 OAT Kat 2 Pkt
28 OAT Kat 3 Pkt
29 OAT Kat Sisipan Pkt
30 OAT Kat Anak Pkt
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 60 Tablet
32 Salep 2-4 Pot
33 Infus set dewasa Kantong
34 Infus set anak Kantong
Sumber:
- ...... (disebutkan)
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
PEMILIKAN/PENGELOLA
PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 3
2 RUMAH SAKIT JIWA
3 RUMAH SAKIT BERSALIN
4 RUMAH SAKIT KHUSUS 1
5 PUSKESMAS PERAWATAN 2
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 1
7 PUSKESMAS KELILING 0
8 PUSKESMAS PEMBANTU 16
9 RUMAH BERSALIN 2
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 5
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 1
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 82
13 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 18
14 POSKESDES 21
15 POSYANDU 163
16 APOTEK 30
17 TOKO OBAT 5
18 GFK 1
19 INDUSTRI RUMAH TANGGA MAKANAN (PM-IRT) 56
20 PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) 2
21 PENYALUR ALAT KESEHATAN (PAK) 1
22 CABANG PENYALUR ALAT KESEHATAN (CABANG PAK) 0
23 INDUSTRI FARMASI 0
24 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL (IOT) 0
25 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL (IKOT) 1
26 INDUSTRI ALAT KESEHATAN 0
27INDUSTRI PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA
(PKRT)0
28 INDUSTRI KOSMETIKA 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
- ...... (disebutkan)
1 Rumah Sakit Jiwa dan Rumah Sakit Bersalin dimasukkan Rumah Sakit Khusus
NO FASILITAS KESEHATAN
KETERANGAN :
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
JUMLAH
9 = SUM(3:8)
4
0
0
1
2
1
0
16
2
5
1
82
18
21
163
30
5
1
56
2
1
0
0
0
1
0
0
0
TABEL 71
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 = (4/3) * 100 6 7 = (6/3) * 100
1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100.00 4 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 0 0.00
4 PUSKESMAS 3 3 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 7 87.50
Sumber:
Bidang Pelayanan Kesehatan
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABORATORIUM DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASARNO SARANA KESEHATAN JUMLAH
TABEL 72
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 56 = (5/13) *
1007
8 = (7/13) *
1009
10 = (9/13)
* 10011
12 = (11/13)
* 100
13 =
5+7+9+11
14 =
6+8+10+1215 = 9+11
16 = (15/13)
* 100
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0.00 11 18.33 39 65.00 10 16.67 60 100.00 49 81.67
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0.00 7 13.46 42 80.77 3 5.77 52 100.00 45 86.54
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0.00 5 9.80 41 80.39 5 9.80 51 100.00 46 90.20
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0.00 23 14.11 122 74.85 18 11.04 163 100.00 140 85.89
6.93
Sumber:
Bidang Peningkatan
JUMLAHPOSYANDU PURI
NO KECAMATANKABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA PER KECAMATAN
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
TABEL 73
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100 10 11
1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 7 7 100.00 7 100.00 7 60
2 0 SUKOREJO KARANGSARI 7 7 100.00 7 100.00 7 52
3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 7 7 100.00 7 100.00 7 51
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 21 21 100.00 21 100.00 21 163
Sumber:
Bidang Peningkatan
DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
DESA/
KELURAHANPOSKESDES
NAMA PUSKESMASKECAMATAN DESA SIAGA
TABEL 74
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 12 = 3+6 13 = 4+7 14 = 5+8 9 10 11 = 9+10
1 Sananwetan 0 0 5 5 0 5 5 0 2 2
2 Kepanjenkidul 0 0 5 5 0 5 5 1 2 3
3 Sukorejo 0 3 1 4 3 1 4 0 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 3 11 14 3 11 14 1 7 8
1 RSD Mardi Waluyo 17 3 20 13 15 28 30 18 48 3 3 6
2 Poli Polres Blitar 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
3 RSK Budi Rahayu 1 0 1 6 2 8 7 2 9 0 0 0
4 RS Syuhada'Haji 2 0 2 5 2 7 7 2 9 0 0 0
5 RSU Aminah 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
6 RSIA Aminah 0 1 1 0 1 1 0 0 0
7 RB Siti Khodijah 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0
8 Perorangan 1 1 13 8 21 14 8 22 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 21 3 24 38 30 68 59 33 92 3 3 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 2 0 2 1 4 5 3 4 7 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 34.57 4.81 20.16 63.13 72.09 67.47 99.20 76.90 87.63 6.01 16.02 10.86
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 23 3 26 44 45 89 67 48 115 4 10 14
Subbag Umum dan Kepegawaian
Keterangan : a termasuk S3
b termasuk Dokter Gigi Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH
Sumber:
DOKTER GIGI b
NO UNIT KERJA
TABEL 75
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
BIDAN PERAWAT
L P L+P L P L + P L P L+P
1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10 12 = 6+9 13 = 7+10 14 = 8+11
1 Sananwetan 0 15 15 0 1 1 5 12 17 5 13 182 Kepanjenkidul 0 13 13 0 1 1 8 15 23 8 16 243 Sukorejo 0 12 12 0 0 0 6 11 17 6 11 17
0 0 0 0 0 0 0SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 40 40 0 2 2 19 38 57 19 40 59
1 RSD Mardi Waluyo 0 27 27 7 0 7 160 12 172 167 12 1792 Poli Polres Blitar 0 2 2 0 0 0 0 03 RSK Budi Rahayu 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 24 RS Syuhada'Haji 0 9 9 0 0 0 5 87 92 5 87 925 RSU Aminah 0 9 9 2 2 4 31 35 66 33 37 706 RSIA Aminah 0 11 11 0 0 0 5 10 15 5 10 157 RB Siti Khodijah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Perorangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 58 58 9 2 11 202 145 347 211 147 358
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 1 0 1 6 6 12 7 6 13
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 76.00 356.21 309.20 333.46
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 7 7 8 3 11 8 10 18DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 4 4 1 1 2 0 3 3 1 4 5
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 102 102 11 12 23 235 195 430 246 207 453
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
JUMLAH TENAGA BIDAN/ KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
BIDAN DIII BIDAN JUMLAHSARJANA KEPERAWATAN
aPERAWAT
bNO UNIT KERJA JUMLAH
TABEL 76
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI a
D-III FARMASI DAN
ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI
a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = 5+8 12 13 14 = 12+13 15 16 17 = 15+16 18 = 12+15 19 = 13+16 20 = 14+17
1 Sananwetan 0 1 1 2 3 5 2 4 6 0 0 0 1 2 3 1 2 3
2 Kepanjenkidul 0 1 1 1 1 2 1 2 3 0 0 0 1 1 2 1 1 2
3 Sukorejo 0 2 2 0 0 2 2 0 0 0 1 1 2 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 4 4 3 4 7 3 8 11 0 0 0 3 4 7 3 4 7
1 RSD Mardi Waluyo 0 3 3 4 9 13 4 12 16 0 0 0 0 14 14 0 14 14
2 Poli Polres Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 RSK Budi Rahayu 0 2 2 8 0 8 8 2 10 0 0 0 0 2 2 0 2 2
4 RS Syuhada'Haji 0 1 1 2 5 7 2 6 8 0 0 0 0 1 1 0 1 1
5 RSU Aminah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 RSIA Aminah 0 0 0 1 3 4 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 RB Siti Khodijah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Perorangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 6 6 15 17 32 15 23 38 0 0 0 0 17 17 0 17 17
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 4 10 14 6 36 42 10 46 56 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 42.08 123.36 81.43 4.51 33.64 18.61
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 0 1 0 2 2 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 5 20 25 24 59 83 29 79 108 0 0 0 3 21 24 3 21 24
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
TABEL 77
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
TENAGA KESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 =3+4 6 7 8 = 6+7 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = 5+8 12 13 14 = 12+13
1 Sananwetan 2 1 3 0 1 1 2 2 4 2 3 5
2 Kepanjenkidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
3 Sukorejo 0 1 1 0 1 1 0 2 2 1 0 1
0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 2 4 0 2 2 2 4 6 4 3 7
1 RSD Mardi Waluyo 1 1 2 0 0 0 1 1 2 4 3 7
2 Poli Polres Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 RSK Budi Rahayu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RS Syuhada'Haji 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 0 0
5 RSU Aminah 0 0 0 0 0 0
6 RSIA Aminah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 RB Siti Khodijah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Perorangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 2 3 0 1 1 1 3 4 4 3 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4.51 11.21 7.75 12.02 9.61 10.86
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 1 2 0 0 0 1 1 2 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 6 11 2 0 2 7 6 13 2 3 5
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9 11 20 2 3 5 11 14 25 10 9 19
Sumber:
Subbag Umum dan Kepegawaian
Keterangan: a termasuk S2 dan S3
b termasuk D-I
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a
D-III KESMAS b
TENAGA SANITASI
TABEL 78
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10 12 = 3+6+9 13 = 4+7+10 14 = 5+8+11 15 16 17 = 15+16
1 Sananwetan 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
2 Kepanjenkidul 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0
3 Sukorejo 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0
1 RSD Mardi Waluyo 5 10 15 4 3 7 0 0 0 9 13 22 0 0 0
Poli Polres Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSK Budi Rahayu 0 5 5 1 0 1 0 0 0 1 5 6 0 0 0
RS Syuhada'Haji 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0
RSU Aminah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Aminah 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0
RB Siti Khodijah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perorangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 19 24 5 3 8 0 0 0 10 22 32 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 3 3 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 15.03 48.06 31.02 0.00 0.00 0.00
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 5 26 31 5 4 9 0 0 0 10 30 40 0 0 0
Sumber:
NO UNIT KERJA
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS
JUMLAH
TABEL 79
ANGGARAN KESEHATAN KOTA BLITAR
KOTA BLITAR
TAHUN 2012
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA
A. RUMAH SAKIT 55,435,088,756 73.65
a. Belanja Langsung 34,250,748,966
b. Belanja Tidak Langsung 21,184,339,790
B. DINAS KESEHATAN 18,538,914,608 24.63
a. Belanja Langsung 7,879,914,300
b. Belanja Tidak Langsung 10,659,000,308
2 APBD PROVINSI - 0.00
a. Belanja Langsung -
b. Belanja Tidak Langsung -
Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan -
3 APBN : 1,295,292,000 1.72
a. Dana Dekonsentrasi -
b. Tugas Pembantuan -
c. Jamkesmas Dasar -
d. Jamkesmas Rujukan -
e. Jampersal (termasuk Jamkesmas) 957,917,000
f. Lain-Lain (BOK) 337,375,000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - -
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - -
6 BANTUAN LUAR NEGERI (BLN) - 0.00
75,269,295,363
544,445,039,499
13.59
559,398.42
Sumber:
- Subbag Keuangan dan Program
NO SUMBER BIAYAALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN KAB/KOTA PERKAPITA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA : BLITAR
TRIWULAN : IV
NO NAMA INDIKATOR
HASIL/
REALISASI
(A)
TARGET/
SASARAN
SETAHUN (B)
(A)/(B)
( %)KETERANGAN
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 1,933 2,629 73.53
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 417 526 79.31
3 2,069 2,509 82.46
4 Cakupan pelayanan nifas 1,996 2,509 79.55
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 307 353 87.02
6 Cakupan kunjungan bayi 1,654 2,352 70.32
7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization 20 21 95.24
8 Cakupan pelayanan anak balita 4,617 9,352 49.37
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan 587 658 89.21
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 0 0 #DIV/0! tidak ada kasus
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 2,959 2,720 108.79
12 Cakupan peserta KB aktif 19,517 24,058 81.12
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :
a. Penemuan penderita AFP 5 32,892 15.20
b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 476 1,170 40.67
c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif 104 156 66.67
d. Penemuan dan penanganan DBD 39 39 100.00
e. Penanganan penderita diare 5,481 5,530 99.11
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 10,863 20,482 53.04
A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin
15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 9,236 20,482 45.09
16 4 4 100.00
17 12 12 100.00
18 Cakupan desa siaga aktif 21 21 100.00
………………………………………..
NIP. ……………………………….
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
…………………, ………………………………..
KEPALA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
INDIKATOR KINERJA SPM TAHUN 2012
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kab/Kota
……………………………………………..
LINK INDIKATOR SPM DAN PROFIL
NO NAMA INDIKATOR BIDANG
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Bina Yankes
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Bina Yankes
3
Bina Yankes
4 Cakupan pelayanan nifas Bina Yankes
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Bina Yankes
6 Cakupan kunjungan bayi Bina Yankes
7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Bina PPMK
8 Cakupan pelayanan anak balita Bina Yankes
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan PPKM
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan PPKM
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Bina Yankes
12 Cakupan peserta KB aktif Bina Yankes
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :
a. Penemuan penderita AFP Bina PPMK
b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita Bina PPMK
c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif Bina PPMK
d. Penemuan dan penanganan DBD Bina PPMK
e. Penanganan penderita diare Bina PPMK
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin PSDK
A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin
15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin PSDK
16
Bina Yankes
17Bina PPMK
18 Cakupan desa siaga aktif PPKM
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kab/Kota
SEKSI
TABEL KOLOM KURSOR TABEL KOLOM KURSOR
Yankesga 28 7 G 35 28 4 D 35
Yankesga 31 6 F 36 31 5 E 36
Yankesga 28 10 J 35 28 9 I 35
Yankesga 28 13 M 35 28 12 L 35
Yankesga 31 18 R 36 31 13 M 36
Yankesga 37 11 K 34 37 6 F 34
P3PMK 38 5 E 34 38 4 D 34
Yankesga 43 11 K 36 43 6 F 36
Gizi 42 9 I 37 42 6 F 37
Gizi 45 11 K 36 45 6 F 36
Yankesga 46 11 K 36 46 6 F 36
Yankesga 35 7 G 32 35 4 D 32
P3PMK 9 5 E 33 9 4 D 33
P2 13 14 N 36 13 9 I 36
P2 11 12 L 36 11 6 F 36
P2 23 6 F 35 23 6 F 35
P2 16 14 N 36 16 9 I 36
Biakes 56+56A+57+57A 17+17+11+11 Q37+Q37+K37+K37 56 6 F 37
Biakes 56+56A+57+57A 23+23+17=17 W37+W37+Q37+Q37 56 6 F 37
Yankesjuksus 49 4 D 12 49 3 C 12
P3PMK 51 7 G 33 51 5 E 33
Promkes 73 7 G 33 73 5 E 33
TARGET/SASARAN PADA HASIL/REALISASI PADA PROFIL