PROPOSAL USAHA BUDIDAYA BELUT
DI LAHAN MINIMALIS DENGAN HASIL OPTIMALIS
Disusun oleh :
Mochammad Kevin Julianto
Universitas Gadjah Mada
Bagian Satu - Latar Belakang
Belut atau dalam bahasa latin Monopterus albus adalah salah satu komoditas perikanan yang memiliki keunggulan dan bernilai ekonomis. Rasanya yang khas meski tidak ditambahi bumbu penyedap rasa, dan khasiatnya yang luar biasa bagi kesehatan membuat peminat Belut terus meningkat dan memiliki pelanggan setia.
Namun, melihat kondisi pasar sekarang, tingkat permintaan dan penawaran belut tidak berimbang. Karena permintaan belut selalu lebih tinggi ketimbang stoknya. Beragam faktor menyebabkan hal ini termasuk masih sedikitnya pemain usaha di bidang budidaya belut.
Iklim dan cuaca di Indonesia sangat cocok untuk lahan hidup Belut. Maka, sebenarnya bila dikembangkan, budidaya belut sangat potensial. Dan hambatan untuk budidaya belut tidak begitu berarti.
Tingginya permintaan Belut disebabkan rasanya yang khas dan khasiatnya yang luar biasa. Belut dipercaya memiliki kandungan protein lebih tinggi dari telur. Sehingga, mengkonsumsi belut bisa meningkatkan kecerdasan khususnya bagi anak-anak yang masih dalam masa perkembangan. Belut juga dipercaya bisa menambah stamina untuk kalangan dewasa atau-pun pekerja keras. Dan, hebatnya belut dipercaya sebagai obat penyakit dalam seperti liver (Hepatitis) dan lainnya.
Pasar Belut sangat terbuka. Baik domestik maupun Luar Negeri. Jakarta misalnya, sehari membutuhkan kurang lebih 5 ton namun pasokan masih terbatas hingga 3 ton. Jepang, dalam seminggu membutuhkan 10.000 ton, namun stoknya baru 3000 ton.
Maka, peluang usaha di bidang Budidaya Belut tentu sangat menggiurkan untuk ditekuni. Sebagai refleksi dari membaca Ayat Qauniyah dan Ayat Qauliyah yang Allah SWT tuliskan di alam ini.
1000 Langkah dimulai dari Satu langkah yang berani.
Anonim.
Bagian Dua - Deskripsi Usaha
2.1 Jenis usaha dan Tujuan Usaha
Usaha Budidaya Belut ini termasuk usaha bidang Pembesaran. Tujuannya, keuntungan finansial, Membuka lapangan kerja, Meningkatkan tingkat Gizi Masyarakat dan Meningkatkan Kapita Daerah.
2.2 Elemen Usaha
Usaha Budidaya Belut, memiliki beberapa elemen yang harus dipenuhi. Berikut adalah deskripsi elemen dalam budidaya yang harus dipenuhi. Elemen tersebut antara lain ;
Lahan. Meliputi area yang akan digunakan untuk budidaya. Lahan untuk usaha budidaya belut bisa menggunakan kolam tembok, kolam terpal, atau tong drum. Untuk usaha budidaya kali ini, akan berfokus pada usaha Pembesaran. Dan lahan yang digunakan adalah tong drum. Lahan yang dimiliki adalah lahan kosong seluas 10mx5m. Dan diatas lahan tersebut akan disimpan tong drum untuk budidaya bidang pembesaran.
Pakan. Belut merupakan ikan yang termasuk hemat pakan. Karena pemberian pakan cukup sehari sekali. Itu disebabkan Belut memiliki ketahanan tubuh yang kuat. Sehingga adaptasi tubuhnya baik. Belut-pun termasuk ikan pemalu yang jarang keluar atau bergerak, kecuali untuk mencari makan dan bereproduksi. Maka, karena pergerakannya jarang, belut tidak begitu memerlukan pakan yang banyak seperti ikan lain. Pakan belut berupa pakan alami seperti cacing, keong, bekicot atau pakan buatan berupa pelet.
Bibit. Tentu ini merupakan elemen terpenting. Karena budidaya yang digarap adalah bidang pembesaran. Bibit yang dipilih adalah bibit unggul. Perhitungan usaha budidaya adalah 3 kali llipat dari berat bibit kategori remaja. Bisa dikali-lipatkan tergantung perlakuan, pakan dan berat bibit.
Tenaga Kerja. Dibidang pelaksana dan dibidang pemilik modal, lahan dan pengkreasi strategi usaha.
2.3 Waktu Usaha
Budidaya Belut dalam bidang Pembesaran memiliki jangka waktu 2-3 Bulan. Dari penebaran hingga pemanenan.
2.4 Pemasaran Hasil Usaha
Untuk pemasaran hasil usaha, budidaya belut memiliki beberapa pasar yang potensial. Karena pada dasarnya permintaan belut selalu lebih tinggi dari stoknya. Pemasaran domestik bisa ke penjual lokal/penampung, Rumah Makan, atau karena sekarang Dinas Kelautan dan Perikanan memiliki kerjasama dengan Carrefour, sehingga pengusaha perikanan bisa memasarkan hasil panennya ke Carrefour secara langsung. Pasar Internasional tentunya banyak yang meminta dalam jumlah banyak. Seperti Jepang, Singapura, Korea, dan lainnya.
Bagian Tiga - Pelaksana Usaha (Meliputi Pelaku Usaha, Lokasi Usaha dan Biaya Investasi Usaha).
Usaha Budidaya akan dilaksankan oleh Pelaksana Sterring dan Pelaksana Organizing.
Pelaksana Sterring melingkupi ; Pemilik lahan, Investor modal, dan Quality Control Manager. Pemilik lahan tentu yang memiliki lahan untuk tempat budidaya belut bidang pembesaran. Investor modal bergerak dibidang permodalan dan ketika panen dalam membagi keuntungan memakai sistem bagi hasil. Dan Quality Control Manager adalah pelaksana yang bergerak dibidang manajemen kualitas budidaya. Yaitu, meracik lahan agar belut nyaman dan bisa tumbuh secara optimal. Lalu menakar pakan untuk belut per harinya. Dan mengontrol pertumbuhan serta membuat sistem atau racikan agar pembesaran belut optimal.
Pelaksana Organizing meliputi tenaga kerja harian. Yang bertanggung jawab dalam pemberian pakan, penggantian air, dan menyusun lahan agar budidaya optimal.
3.1 Pelaksana
Pelaksana Sterring
Pimpinan Umum Usaha : Mocahammad Kevin Julianto
Sekretaris Usaha : Shima Noor Utami Dewi
Perlindungan Hukum : Shima, S.H.
Pemilik Lahan Usaha : Eva Gustiar, Yanto Suprianto, M.Edwan, M.Edwin
Investor Modal Usaha : Eva Gustiar, Yanto Supriyanto, Lely Rundiati, Waryo
Sahru, Rasyidin Anwar, dan Investor Terbuka lainnya
Manager Quality Control : Andrian, Ende, Mochammad Kevin, M.Edwan,M.Edwin
Pelaksana Organizing
Pemberian Pakan Harian : Nunung, Enung.
Penggantian Pengairan dan Aerasi : M. Edwan, M. Edwin.
Pemanenan : M. Kevin, Ende.
3.2 Lokasi Usaha
Lokasi usaha budidaya belut bidang pembesaran ini terletak di kebun/lahan yang beralamat di Komplek KPKN Gang Arthamulya 2 nomo 22 Kecamatan Cibeuerum
Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Lahan seluas 10x5 meter berupa lahan kosong dan potensial.
3.3 Biaya Investasi Usaha
Biaya Investasi Usaha meliputi Biaya Tetap (Total Fixed Cost) dan Biaya Tidak Tetap (Total Variabel Cost).
Biaya Tetap
No. Jenis Barang Harga Satuan Harga total
1 Drum @20 Rp 50.000 Rp 1.000.000
2 Selang air 20 meter Rp 10.000/meter Rp 200.000
3 Shading Net 40 meter
Rp 10.000/meter Rp 400.000
4 Pagar pengaman untuk lahan 10m x 5m
- Rp 1000.000
5 Aerasi @10 Rp 30.000 Rp 300.000
Biaya Tetap Total Rp 2.900.000
Biaya Tidak Tetap
No. Jenis Barang Harga satuan Harga total
1 Bibit @50 Kg Rp 40.000 Rp 2.000.000
2 Pakan @225 Kg (Perhari 5% dari bibit selama 3 bulan)
Rp 3000 Rp 675.000
3 Pengairan @3 Bulan Rp 100.000/bulan Rp 300.000
4 Biodekomposer (Meliputi Eceng Gondok, agar lahan nyaman untuk Belut)
Rp 100.000 Rp 100.000
5 Tenaga Kerja @4 orang
Rp 50.000 (tanpa bonus panen)
Rp 200.000
Total Biaya Tidak Tetap Tahap Pertama Rp 3.175.000
Total Biaya Usaha Tahap Pertama
Biaya Tetap : Rp 2.900.000
Biaya Tidak Tetap : Rp 3.175.000 +
Total Biaya Rp 6.075.000
Pendapatan
150 Kg x Rp 40.000 = Rp 6.000.000
Usaha Budidaya Belut untuk tahap pertama pendapatan kotor sebesar Rp 6.000.000
untuk usaha Budidaya belut tahap 2 dan berikutnya perhitungannya sebagai berikut :
Total Biaya Usaha Tahap Kedua, dan Berikutnya
Biaya Tetap : Rp 0 ,-
Biaya Tidak Tetap : Rp 3.175.000 +
Total Biaya Rp 3.175.000
Pendapatan
150 Kg x 40.000 = Rp 6.000.000
Keuntungan per panen (Skala Bibit 50 Kg dengan hasil Panen 150 Kg)
Rp 6.000.000 – Rp 3.175.000 = Rp 2.825.000
Keuntungan tersebut untuk sekali panen dengan skala usaha bibit 50 kg. Tentu ini bukanlah langkah akhir, namun justru baru dimulai. Skala usaha ini bisa dikembangkan mencapai kisaran bibit yang diinginkan, bisa 500 kg hingga skala Ton, yang tentunya akan berimbas pada keuntungan hingga berlipat dari skala awal.
Bagian Empat – Langkah awal
Demikianlah deskripsi potensi dari usaha ‘Budidaya Belut di Lahan Minimalis dengan Hasil Optimalis’. Usaha ini tergolong sederhana, namun hasilnya luar biasa. Belum lagi, potensi pasar yang terbuka sangat luas sehingga memastikan bahwa hasil panen usaha kita akan bisa kita nikmati tentunya dengan pengelolaan yang benar sesuai prosedur.
Dari sekian banyak manfaatnya, tentu usaha ini sangat layak untuk ditekuni. Agar kelak menuai hasil yang menguntungkan. Dan tentunya usaha ini harus dimulai, karena langkah seribu diawali dengan satu langkah yang berani.
Bila Saudara bersedia untuk sama-sama mengembangkan usaha ini, mari kita bangun bersama. Ada tawaran kerjasama di bidang investasi atau hibah yang bisa Saudara pilih. Karena usha ini tidak melulu mengenai keuntungan finansial pribadi. Namun juga ; Membuka lapangan kerja, Meningkatkan tingkat Gizi Masyarakat dan Meningkatkan Kapita Daerah. Karena masa depan ada di tangan kita. Dan mari bangun masa depan dimulai dari masa kini. Terimakasih. Wassalamualaikum
Pimpinan Umum Usaha Budidaya Belut,
Mocahmmad Kevin Julianto
Surat Kerjasama Investasi Usaha Budidaya Belut
Nominal Skala Bibit
Pakan Hasil Panen Bagi Hasil (Untuk Investor)
1 Rp 1.000.000 17 Kg 0,85 kg/hari x 90 hari
Rp 2.040.000 Rp 1.500.000
2 Rp 5.000.000 80 Kg 4 kg/hari x 90 hari Rp 9.600.000 Rp 7.000.000
3 Rp 10.000.000
170 Kg 8,5 kg/hari x 90 hari Rp 20.400.000 Rp 15.000.000
Saudara silakan memilih nominal untuk investasi. Dan dari investasi yang Saudara tanam, ketika panen nanti kita memakai sistem bagi hasil. Nominalnya, sesuai dengan tabel diatas.
Lembar Kerjasama Investasi Usaha Budidaya Belut
Nama :
Alamat :
Pekerjaan :
Penghasilan/Bln :
Agama :
Telp. Hp dan Rumah :
Pin Blackberry :
Alamat Email/Fb :
Nominal Investasi :
Mengetauhui, Pimpinan Umum Usaha Budidaya Belut
Investor
(.....................................................) (Mochammad Kevin Julianto)