Penanganan Klien Dengan Restraint.
1. Pengertian
Restraint : terapi dengan alat-alat mekanik atau
manual untuk membatasi mobilitas fisik klien,
dilakukan pada konsisi khusus, merupakan
intervensi yang terakhir jika perilaku klien sudah
tidak dapat diatasi atau dikontrol dengan strategi
perilaku maupun modifikasi lingkungan
(Widyodiningrat. R, 2009).
2. Jenis-jenis Restraint
• Camisole (jaket pengekang)
Klp IV _ 2011
b. Manset/tali untuk pergelangan tangan dan kaki
c. Kursi geriatric
d. Sprei/selimut basah
3. Tujuan dan Prinsip-prinsip
Restraint
a.Melindungi pasien dari cedera fisik
b.Memberikan lingkungan yang aman
c.Strategi untuk menurunkan agresifitas.
Klp IV _PSIK_B_2011
4. Indikasi Restraint
• Perilaku amuk,
• Perilaku agitasi.
• Klien dgn gangguan kesadaran.
• Ancaman terhadap integritas fisik
• Permintaan klien untuk
pengendalian prilaku eksternal.
Pastikan bahwa tindakan ini sudah
dikaji dan berindikasi terapeutik
Kelompok IV _PSIK B_2011
5. Komplikasi yang dapat terjadi akibat
Restraint.
a. Sufokasi
b.Gangguan sirkulasi.
c. Gangguan integritas kulit.
d. Penurunan neurosensori.
e. Luka tekan dan kontraktur.
f. Pengurangan massa tulang dan otot.
g. Fraktur.
h. Gangguan nutrisi dan hidrasi.
i. Aspirasi dan kesulitan bernafas.
j. Inkontinensia.
Kelompok IV_PSIK_B_2011 10
Intervensi Keperawatan untuk Klien yang dilakukan Restraint
nursing process, (Yosep, 2009):
Intervensi yg jd fokus perhatian dlm restrain:
• Sediakan staf yang cukup dan terlatih (4-5 org)
• Kaji lokasi pemasangan restraint
• Selama restraint klien diobservasi setiap 10-15 menit.
Kelompok IV_PSIK_B_2011 11
• Pastikan restraint mudah dijangkau
bila terjadi kegawatan:
• Observasi alat restraint setiap 1-2 jam
• Pertahankan kontak verbal
• Keberhasilan teknik restraint sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan dan skill
perawat dalam melakukannya.
Kelompok IV_PSIK_B_2011
12
C. Intervensi Keperawatan untuk Klien
yang Dilakukan Restraint
Menjalin trust dan melalui sikap empati
(memahami apa yang dirasakan klien).