1
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN
FASILITAS KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI
MADRASAH ALIYAH TAQWIYATUL WATHON
SUMBERJO MRANGGEN
TAHUN PELAJARAN
2013/ 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
MARKAMAH
NIM 11110150
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
2
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721
Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email : [email protected]
Jaka Siswanta, M.Pd
DOSEN STAIN SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 5 eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Saudari MARKAMAH
Kepada:
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama : MARKAMAH
NIM : 111 10 150
Jurusan/ Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul : PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA
MADRASAH DAN FASILITAS KERJA
TERHADAP KINERJA GURU DI MA
TAQWIYATUL WATHON, SUMBERJO
KEC.KARANGAWEN KAB. DEMAK TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera
dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
3
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721
Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email : [email protected]
PENGESAHAN
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN FASILITAS
KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI MA TAQWIYATUL WATHON
SUMBERJO MRANGGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Disusun oleh :
MARKAMAH
NIM : 11110150
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 30
September 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Ujian
Ketua penguji : Ilya Muhsin, S. HI., M.Si
Sekretaris penguj : Wahidin, S.Pd., M.Pd
Penguji I : Maslikhah, S.Ag., M.Si
Penguji II : Dra. Nurkhasanah, M.Pd.
Penguji III : Jaka Siswanta, M.Pd.
Salatiga, 30 September 2014
Ketua STAIN Salatiga
Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
NIP: 19670112 199203 1005
4
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721
Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email : [email protected]
PENYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Markamah
NIM : 11110150
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau
karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
5
MOTTO
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri(pemimpin) di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan
Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan:
Kedua orang tuaku , yang telah membesarkan dan mendidikku hingga aku dewasa
Mertuaku yang selalu mendo‟akan aku,
Suamiku yang selalu menyayangi dan memotivasi aku,
Adik-adikku yang selalu setia mendoakan ku,
Kepada teman-temanku PAI angkatan 2010 yang selalu memberi semangat,
6
7
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang
menguasai seluruh alam jagat raya. Hanya kepada-Nya kami memohon
pertolongan, dan atas limpahan rahmat, taufiq, beserta hidayah-Nya kita masih
diberikan ketetapan iman dan taqwa kepada-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi
Muhammad SAW, yakni yang telah merubah zaman kegelapan (jahiliah) menjadi
zaman yang terang benderang dengan manusia yang berakhlak melalui ajaran
agama Islam yang dibawanya, serta syafaatnya senantiasa kita harapkan di hari
kiamat kemudian.
Atas pancaran ilmu-Nya yang dianugerahkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Madrasah dan Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru di MA Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014” dengan baik,
lancar serta dapat menempuh perjalanan panjang yang penuh dengan perjuangan.
Semua ini tidak lain adalah atas pertolongan dari Allah SWT.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga
3. Bapak Rasimin, S. Pd.I, M, Pd. Selaku Ketua Progdi Pendidikan Agama Islam
(PAI) STAIN Salatiga.
8
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku pembimbing yang penuh dengan keihlasan,
kesabaran dan kejelian untuk memberikan bimbingan dan arahan sampai
terselesainya penyusunan skripsi ini.
5. Bapak. Rifa‟i, S.Ag., beserta guru-guru MA Taqwa yang telah membantu
untuk masuk dan minta ijin ke dalam objek penelitian.
6. Seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan mohon
kekuatan, tidak lupa semoga amal baik mereka mendapat balasan yang lebih
dari-Nya. Amin.
Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak
kekurangan bahkan kekeliruan dari Skripsi ini, penulis meyadari bahwa semua
itu adalah kekurangan dari diri pribadi penulis, dengan ini mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari seluruh pembaca untuk menjadi yang lebih
baik.
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan kemanfaatan dan
kemaslahatan khususnya pada diri pribadi penulis dan pembaca serta dalam
ilmu pendidikan secara umum. Amin ya robbal’alamin.
9
ABSTRAK
Markamah. 2014. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas
Kerja terhadap Kinerja Guru (Studi kasus di MA Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014).
Dosen Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd
Kata Kunci : Kepemimpinan, Fasilitas Kerja dan Kinerja guru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh Kepemimpinan
Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru di MA Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen. Rumusan penelitian ini meliputi: (1) Bagaimana
kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen
Tahun Pelajaran 2013/2014 ?(2) Bagaimana fasilitas kerja di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014? (3)
Bagaimana kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ?(4) Adakah pengaruh kepemimpinan
Kepala Madrasah terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ? (5) Adakah pengaruh fasilitas
kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014 ? (6) Adakah Pengaruh Kepemimpinan
Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ?
Pendekatan Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, Karena
data-datanya berupa angka. Jenis penelitiannya menggunakan causalitas, populasi
dan sampel penelitiannya berjumlah 33 orang. Teknik pengumpulan data berupa
angket, observasi, dokumentasi. Sedangkan teknis analisinya menerapkan rumus
product moment dan statistik regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini adalah (1) Terdapat pengaruh positif yang signifikan
mengenai Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo, Mranggen, dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel
(5,534 > 2,042). (2) Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai fasilitas
kerja terhadap tingkat kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo, Mranggen, dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,905 >
2,042). (3) Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai Kepemimpinan
dan Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen. Dengan nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F
tabel (37,663 >4,17). Dengan perkataan lain semakin tepat Kepemimpinan Kepala
Madrasah dan semakin memadainya fasilitas kerja guru maka semakin tinggi
kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen.
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN .. ...................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .... .............................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Balakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah. ....................................................................... 4
C. Tujuan dan manfaat penelitian ...................................................... 4
D. Hipotesis penelitian ....................................................................... 6
E. Definisi Operasional ...................................................................... 7
F. Metode Penelitian .......................................................................... 10
1. Jenis Penelitian ....................................................................... 10
2. Populasi dan sampel ............................................................... 11
3. Uji Instrumen ......................................................................... 11
4. Metode pengumpulan Data .................................................... 13
5. Analisis Data .......................................................................... 19
G. Sistematika Penulisan ................................................................... 21
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 24
A. Kepemimpinan kepala Madrasah .................................................. 24
B. Jenis-jinis Kepemimpinan ............................................................. 27
1. Pemimpin Formal ................................................................... 27
2. Pemimpin Non Formal ........................................................... 27
3. Pemimpin Informal ................................................................ 28
11
C. Unsur-unsur kepemimpinan .......................................................... 32
D. Fasilitas Kerja ................................................................................ 35
E. Kinerja Guru .................................................................................. 38
F. Kepemimpinan kepala Madrasah dan fasilitas Kerja terhadap
Kinerja Guru .................................................................................. 40
G. Hipotesis ........................................................................................ 43
BAB III DESKRIPSI DATA PENELITIAN ................................................... 45
A. Gambaran Madrasah Aliyah Taqwiyatul wathon, Sumberjo ........ 45
B. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 45
1. Tinjauan historis ..................................................................... 45
2. Tinjauan Geografis ................................................................. 47
3. Data sarana dan Prasarana ...................................................... 47
4. Kegiatan Ekstrakulikuler ........................................................ 48
5. Kedaan guru dan karyawan .................................................... 49
6. Keadaan siswa ........................................................................ 51
7. Visi dan misi .......................................................................... 51
C. Penyajian data tentang kepemimpinan .......................................... 53
D. Penyajian data tentang fasilitas kerja ............................................ 54
E. Penyajian data tentang kinerja guru .............................................. 55
BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN ..................................................... 57
A. Analisis Pendahuluan .................................................................... 57
1. Uji Normalitas ........................................................................ 57
2. Uji Linieritas .......................................................................... 58
3. Uji Homogenitas .................................................................... 59
B. Uji Validitas dan Reabilitas Intrumen Penelitian .......................... 60
1. Hasil uji validitas dan Reabelitas kepemimpinan .................. 60
2. Hasil uji validitas dan Reabelitas Fasilitas Kerja ................... 61
3. Hasil uji validitas dan Reabelitas Kinerja guru ...................... 62
C. Ditribusi Frekuensi ........................................................................ 63
1. Kepemimpinan ....................................................................... 64
2. Fasilitas kerja ......................................................................... 66
12
3. Kinerja guru ........................................................................... 69
D. Uji Intrumen .................................................................................. 71
E. Analisis Regresi............................................................................. 80
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 85
1. Simpulan ............................................................................................... 85
2. Saran.. ................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 88
LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepemimpinan kepala Madrasah merupakan faktor yang tidak kalah
penting dibandingkan dengan faktor lain, karena faktor kepemimpinan kepala
madrasah dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja guru yang ada di
Madrasah. Kepemimpinan juga merupakan faktor yang turut menentukan
berhasil tidaknya usaha organisasi mencapai tujuan, dengan kata lain tujuan
dari kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain dalam hal ini pegawai
atau bawahan untuk mencapai misi organisasi.
Fasilitas kerja merupakan benda atau barang yang digunakan dalam
pekerjaan demi menunjang kinerja guru yang ada di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen, tetapi tidak langsung untuk
berproduksi, melainkan berfungsi sebagai pelancar dan penyegar dalam
pekerjaan. Termasuk fasilitas perlengkapan kerja yaitu gedung dengan segala
sarana yang diperlukan seperti air bersih, halaman parkir dan sebagainya.
Ruangan kerja dan ruangan lain yang memadai, penerangan yang cukup, alat-
alat komunikasi, mebelair dan sebagainya.
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Dalam
proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai
pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah
14
bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru
bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila
yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari
seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang
memiliki kinerja yang tinggi (Mulyasa, 2005: 24 ).
Pada dasarnya tingkat kinerja guru dipengaruhi oleh faktor dari dalam
guru itu sendiri yaitu bagaimana guru bersikap terhadap pekerjaan yang
diemban. Sedangkan faktor dari luar yang diprediksi berpengaruh terhadap
kinerja guru yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan fasilitas kerja, karena
kepala sekolah merupakan pemimpin guru di sekolah.
Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab
pendidikan terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek
yang makin berperan, menampilkan keunggulan yang tangguh, kreatif,
mandiri, dan professional dalam bidangnya masing-masing.
Hasil pengamatan di lokasi penelitian pada tanggal 15 Februari 2014,
terlihat bahwa masih adanya guru yang tidak melaksanakan proses belajar
sesuai standar yang telah ditetapkan dan masih adanya guru yang terlambat
dalam membuat laporan proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Selain
itu masih banyak dijumpai guru/karyawan yang datang terlambat, kurang
disiplin, pulang sebelum jam kerja, sehingga berpengaruh terhadap kinerja
guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen karena
masih banyaknya guru yang non PNS.
15
Untuk itu kinerja guru Madrasah Aliyah Taqwiyatul wathon Sumberjo
Mranggen perlu ditingkatkan, dengan kinerja guru yang semakin meningkat
maka diharapkan para guru bisa menyelesaikan proses belajar mengajar
dengan standar yang telah ditentukan, dapat menyelesaikan tugas proses
belajar mengajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan dapat
menyelesaikan proses belajar mengajar dengan lebih optimal.
Selain faktor kepemimpinan, fasilitas kerja juga merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen. Fasilitas kerja adalah segala jenis peralatan,
perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama atau
pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi sosial dalam
rangka kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan dengan organisasi
kerja itu (Moenir, 2000: 116). Berdasarkan uraian di atas penulis ingin
menganalisis lebih lanjut tentang kinerja guru di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Dari uraian diatas yang memiliki plus dan minus setelah penulis kaji
maka penulis ingin mengembangkan hasil penelitian tersebut dengan judul
“Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja
Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014”. Semoga dari hasil
penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku yang ada dapat membantu
penelitian yang penulis lakukan dan dapat penulis jadikan referensi.
16
B. Rumusan Masalah
Dalam sebuah penelitian pokok masalah akan menentukan arah
penelitian itu sendiri sesuai dengan judul dan latar belakang masalah, penulis
dapat merumuskan pokok masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ?
2. Bagaimana fasilitas kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014?
3. Bagaimana kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ?
4. Adakah pengaruh kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap kinerja guru
di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun
Pelajaran 2013/2014 ?
5. Adakah pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014 ?
6. Adakah Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja
Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Agar penelitian dapat memperoleh hasil yang baik, maka perlu
dicanangkan rujukan yang hendak dicapai. Adapaun tujuan dalam penulisan
skripsi ini adalah :
17
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kepemimpinan kepala Madrasah di Madrasah
Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran
2013/2014
b. Untuk mengetahui fasilitas kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
c. Untuk mengetahui kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
d. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kepemimpinan Kepala
Madrasah terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
e. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh fasilitas kerja terhadap
kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
f. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala Madrasah dan
fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
menambah pengetahuan dan dapat memberikan sumbangan referensi
bagi perkembangan ilmu pendidikan khususnya manajemen
pendidikan.
18
b. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan informasi kepada manajemen dan para guru yang berkompeten
dalam mencapai kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen yang lebih baik dan dapat memberikan input
dalam memecahkan masalah yang ada dalam rangka mewujudkan
kerja yang lebih produktif pada Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo, Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014.
D. Hipotesis Penelitian
Secara etimologi, hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti sesuatu
yang masih kurang, dan tesis yang berarti sebuah kesimpulan pendapat.
Hipotesis, dengan demikian adalah sebuah kesimpulan yang belum final
karena masih harus diuji kebenarannya. Dari uraian ini, dijelaskan bahwa
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang tengah
diteliti (Suprayogo, 2003:146)
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh yang signifikansi antara kepemimpinan kepala Madrasah
terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
2. Ada pengaruh yang signifikansi antara fasilitas kerja terhadap kinerja
guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen
Tahun Pelajaran 2013/2014
19
3. Ada pengaruh yang signifikansi antara kepemimpinan kepala Madrasah
dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
E. Definisi Operasional
Berangkat dari masalah penegasan judul sebuah penelitian kuantitatif
maka penulis mempunyai kepentingan untuk mempertegas judul dengan
harapan tidak ada kesalah pahaman dalam membatasi ruang lingkup
pembahasan dalam proses penelitian ini.
1. Kepemimpinan Kepala Madrasah
Kepemimpinan kepala Madrasah adalah cara atau usaha Kepala
Madrasah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan
dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang
terkait untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain merupakan cara atau strategi kepala madrasah
untuk membuat orang lain bekerja untuk mencapai tujuan Madrasah.
Adapun indikator kepala Madrasah adalah sebagai berikut:
a) Tingkat wewenang yang diberikan.
b) Tingkat kebijakan yang diberikan oleh pimpinan.
c) Komunikasi yang dijalankan pimpinan.
d) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan
bawahan.
e) Tingkat prakarsa yang diberikan.
20
f) Pemberian kesempatan kepada bawahan untuk memberikan saran,
pertimbangan atau pendapat.
g) Tingkat tanggung jawab yang diberikan pimpinan (Sutarto, 2002:67).
Dalam bahasa inggris kepemimpinan sering disebut leader dari
akar kata to lead dan kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership.
Dalam kata kerja to lead tersebut terkandung dalam beberapa makna yang
saling berhubungan erat yaitu, bergerak lebih cepat, berjalan ke depan,
mengambil langkah petama, berbuat paling dulu, mempelopori,
mengarahkan pikiran atau pendapat orang lain, membimbing, menuntun
menggerakkan orang lain lebih awal, berjalan lebih depan, mengambil
langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori suatu tindakan,
mengarahkan pikiran atau pendapat, menuntun dan menggerakkan orang
lain melalui pengaruhnya.
2. Fasilitas Kerja
Fasilitas perlengkapan kerja ialah semua benda atau barang yang
digunakan dalam pekerjaan, tetapi tidak langsung untuk berproduksi,
melainkan berfungsi sebagai pelancar dan penyegar dalam pekerjaan.
Termasuk fasilitas perlengkapan kerja yaitu gedung dengan segala sarana
yang ada di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen
seperti yang diperlukan seperti air bersih, halaman parkir dan sebagainya.
Ruangan kerja dan ruangan lain yang memadai, penerangan yang cukup,
alat-alat komunikasi, mebelair dan sebagainya. Dengan indikatornya
sebagai berikut:
21
a. Tingkat peralatan kerja yang disediakan Madrasah.
b. Tingkat efisiensi peralatan kerja
c. Tingkat efektivitas peralatan kerja
d. Tingkat kepraktisan dalam penggunan.
3. Kinerja Guru
Menurut Handoko kinerja diartikan sebagai ukuran keberhasilan
dari karyawan. Kinerja dikonsepsikan sebagai perilaku seseorang dalam
menetapkan sasaran kerja, pencapaian target sasaran kerja, cara kerja dan
sifat pribadi seseorang. Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam
manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau
organisasi “performace = ability x motivation”. Dan faktor-faktor utama
yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang
diakui bahwa banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga tetap tidak
menghasilkan kinerja. Demikian pula halnya banyak orang mau tetapi
tidak mampu tetap tidak menghasilkan kinerja apa-apa. Kinerja adalah
sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan
kerja, dengan kata lain bahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi
kerja. Indikator dari kinerja guru adalah:
a. Kualitas kerja.
b. Kuantitas kerja.
c. Kreativitas.
d. Skill.
e. Kesadaran dan dapat dipercaya (Supardi, 2013:48).
22
Menurut Sugiyono (1999:72) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Di samping itu Sugiyono (2008:115) juga
mengemukakan bahwa populasi (population) yaitu sekelompok orang,
kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.
Sedangkan sampel adalah segala sesuatu yang mempunyai karakteristik
tertentu. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:73).
Dari pengertian tersebut dapat diambil pemikiran bahwa populasi
penelitian ini adalah guru-guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 orang
guru. Karena populasi yang tidak terlalu banyak, maka seluruhnya
dijadikan sample penelitian. Sehinggga penelitian ini merupakan penelitian
populasi.
F. Metode Penelitian
Yang dimaksud metode adalah bentuk cara tentang bagaimana
mempelajari atau melaksanakan sesuatu secara sistematis, efektif dan terarah
(Sugiyono, 2008 : 72).
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan yaitu research yang
dilakukan pada medan terjadinya gejala-gejala.(Sutrisno,2000 : 9).
23
Sedangkan pendekatan yang penulis gunakan adalah: pendekatan
kuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin kita ketahui (Margono, 1997 : 105)
2. Populasi dan Sampel
Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah Guru
Madrasah aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen. Tahun
Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 orang, sehingga penelitian ini dapat
menggunakan metode sensus (Sugiyono,1999: 38). jenis penelitian
adalah penelitian korelasional.
Populasi itu sendiri adalah sebagai wilayah generelisasi terdiri
atas obyek atau sobyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu tang ditatapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulanya (Sugiyono,2008: 215).
Menurut pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan maka
yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Guru Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun 2014 yang berjumlah 33
orang.
24
3. Uji Istrumen
a. Validitas Instrumen
Alat ukur diujicobakan pada sebagian guru, untuk mengetahui
apakah alat ukur yang dipakai valid digunakan analisis product
moment dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 1999: 213).
Keterangan :
r = koefesian korelasi
N = jumlah respondent
X = skor pernyataan (butir)
Y = skor total (faktor)
XY = skor pernyataan dikalikan skor total
Kriteria :
a) Jika nilai r hitung > r tabel maka alat ukur adalah valid
b) Jika nilai r hitung r tabel maka alat ukur adalah tidak valid
4. Reliabilitas Instrumen
Alat ukur diujicobakan pada sebagian guru, untuk mengetahui
apakah alat ukur yang dipakai reliabel digunakan analisis alfa Cronbach
dengan rumus sebagai berikut :
2222 YY N XX N
Y)(X)(-)XY (Nr
2
2
St
Si - 1
1 -k
k ri
25
Keterangan :
ri = realibitas instrumen
k = mean kuadrat antara subyek
Si2 = jumlah varians butir
St2 = varians total
5. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian
ini digunakan sebagai berikut :
a. Metode Angket
Metode angket adalah suatu daftar yang berisi daftar
pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau
anak yang hendak diselidiki (Hadi Sutrisno, 2001:136). Metode
angket ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan guru-guru
tentang kepemimpinan kepala Madrasah dan fasilitas kerja
terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen, Kab. Demak. Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
b. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data
dengan pangamatan, pencatatan yang sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang diselidiki itu (Sutrisno, 2001:137).
Metode ini penulis gunakan untuk melakukan pengamatan secara
langsung terhadap kondisi obyektif pelaksanaan kepemimpinan
Madrasah dan fasilitas kerja serta kinerja guru di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran
2013/2014
26
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data
dengan jalan melihat atau mencatat dokumen yang ada.
Dokumentasi dalam arti sempit adalah kumpulan verbal bentuk
tulisan sedangkan dalam arti luas adalah meliputi arsip, dokumen,
monumen, foto dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk
memperoleh data tentang struktur organisasi, keadaan guru,
keadaan siswa dan keadaan karyawan di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen Tahun Pelajaran
2013/2014
6. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket.Dalam penelitian ini, angket yang penulis persiapkan
ada tiga, yaitu angket pertama untuk mengetahui bagaimana
kepemimpinan Kepala Madrasah di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 dan angket yang kedua
untuk mengetahui bagaimana fasilitas kerja di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun pelajaran 2013/2014, serta
angket yang ketiga untuk mengtahui tentang kinerja guru di Madrasah
Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen Tahun Pelajaran 2013/
2014.
27
Guru memilih jawaban yang telah disediakan yang dianggap paling
sesuai dengan pribadinya dan tidak diberi kesempatan untuk menyusun
kalimat sendiri. Adapun jumlah pertanyaan dari masing-masing angket 2
variabel 1,2 adalah 8 soal dan variabel 3 ada 10 soal.
Tabel 1.1
Kisi-Kisi Penyusunan Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Deskriptor Nomor
Item
Kepemimpinan
Kepala Madrasah
(Variabel X1)
1. Tingkat wewenang
yang diberikan
2. Tingkat kebijakan
yang diberikan oleh
pimpinan
3. Komunikasi yang
dijalankan pimpinan
4. Pengawasan terhadap
sikap, tingkah laku,
perbuatan atau
kegiatan bawahan.
5. Tingkat prakarsa/ide
yang diberikan
6. Pemberian kesempatan
kepada bawahan untuk
memberikan saran,
pertimbangan atau
pendapat.
7. Tingkat tanggung
jawab yang diberikan
pimpinan
a. Kepala Madrasah memberikan
wewenang kepada para guru
sesuai kebutuhan dalam
mengajar
b. Kebijakan yang dibuat oleh
kepala Madrasah dalam
mensikapi kinerja guru sesuai
tujuan yang ingin dicapai
c. Komunikasi kepala Madrasah
yang komunikatif terjalin
kepada seluruh guru
d. Kepala Madrasah aktif
melakukan pengawasan
terhadap kinerja guru terutama
dalam proses pembelajaran
dikelas
e. Kepala Madrasah
menyampaikan ide kreatifnya
kepada para guru untuk
kemajuan Madrasah
f. Kepala Madrasah bersikap
demokratis dalam berbagai hal
ketika mengambil keputusan
g. Kepala Madrasah selalu
menyelesaikan tugas dalam
melakukan supervisi kepada
guru
1
2
3
4
5
6
7
8
Fasilitas Kerja
(Variabel X2)
1. ketersediaan peralatan
kerja yang ada di
Madrasah
2. Tingkat efisiensi dan
efektifitas peralatan
kerja
a. Tersedianya fasilitas yang
menunjang para guru dalam
mengajar
a. Tersedianya peralatan
pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang ada
b. Tersedianya perangkat leptop
komputer dan internet untuk
menunjang kinerja guru dalam
pembelajaran
1
2
3
4
28
7. Metode Analisis Data
Adapun dalam analisis data ini, akan di bagi tiga tahapan, yaitu
a. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan
dalam penelitian dengan cara memasukkan hasil pengolahan data
angket responden ke dalam data tabel distribusi frekuensi.
Dalam tahap pendahuluan ini untuk memberikan penilaian angket
yang telah dijawab oleh responden dengan ketentuan sebagai berikut :
3. Tingkat kepraktisan
dalam penggunaan
c. Perangkat yang tersedia dan
sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan para guru
d. Perangkat yang disediakan
mudah dipakai oleh para guru
dan tidak menyita waktu lama
a. Guru terampil menggunakan
perangkat dalam proses
pembelajaran
b. Guru mampu menggunakan
perangkat yang tersedia di
Madrasah
5
6
7
8
Kinerja Guru
(Variabel Y)
1. Kualitas kerja/mutu
kerja
2. Kuantitas
kerja/jumlah kerja
3. Kreativitas
4. Skill
5. Kesadaran dan dapat
dipercaya
a. Guru mampu melaksanakan
pembelajaran sesuai rencana
a. Guru mampu menyelesaikan
seluruh tugas dalam
pembelajaran
b. Guru dapat menuntaskan
jumlah jam mengajar yang
diberikan
a. Para guru menggunakan
berbagai metode dan tehnik
mengajar untuk keberhasilan
pembelajaran
b. Guru dapat mengembangkan
kreativitas dalam pembelajaran
a. Para guru dalam mengajar
sesuai dengan profesi/ keahlian
yang dimiliki
a. Para guru bekerja dengan
penuh kesadaran yang tinggi
b. Para guru dalam menyelesaikan
pekerjaan penuh dengan rasa
percaya diri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
29
1) Untuk pilihan jawaban ”a” diberi skor 5.
2) Untuk pilihan jawaban ”b” diberi skor 4.
3) Untuk pilihan jawaban “c” diberi skor 3.
4) Untuk pilihan jawaban “d” diberi skor 2.
5) Untuk pilihan jawaban ”e” diberi skor 1.
Hasil dari tahap ini dimaksudkan tabel distribusi untuk
memperoleh gambaran setiap yang dikaji.
1) Uji Prasyarat Analisis Normalitas Data
Uji normalitas data dimaksudkan untuk menguji normal
tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Untuk menguji
normalitas data digunakan rumus chi kuadrat sebagai berikut :
fn
fhfoX
22 )(
Dimana :
X2 = Harga chi-kuadrat yang diperoleh
fo = Frekuensi yang diobservasi di dalam sampel penelitian
fh = Frekuensi yang diharapkan di dalam sampel penelitian
Kriteria :
a) Jika nilai Chi Kuadrat hitung > Chi Kuadrat tabel, maka data
berditribusi tidak normal.
b) Jika nilai Chi Kuadrat hitung < Chi Kuadrat tabel, maka data
berditribusi normal
30
2) Uji Linieritas
Untuk menguji linieritas hubungan antara variabel digunakan
rumus sebagai berikut:
GR
TcRF
rjk
rjk
F = Bilangan untuk linieritas
Rrjk (Tc) = Rerata jumlah kuadrat tuna cocok
Rrjk (G) = Rerata jumlah kuadrat kekeliruan
3) Homogenitas
Untuk pengujian homogenitas digunakan uji F dengan rumus:
terkecilVarian
terbesarVarianF
Kriteria :
a) Jika F hitung > F tabel, maka varian tidak homogen
b) Jika F hitung < F tabel, maka varian homogen
b. Analisis Uji Hipotesis
Analisis merupakan tahap yang bertujuan untuk menguji hipotesis
yang diajukan oleh peneliti. Adapun teknik analisis ini menggunakan
statistik. Dalam analisis ini penulis mengadakan perhitungan lebih
lanjut melalui tabel frekuensi yang ada dalam analisis pendahuluan,
untuk selanjutnya langkah-langkahnya dalam rumus regresi linier
berganda.
31
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi product
moment dan persamaan regresi berganda.
2) Mencari nilai korelasi antara variabel independen dengan variabel
dependen, menggunakan rumus :
3) Menguji signifikasi :
Dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka :
Jika F hitung F tabel, maka tidak signifikan
Jika F hitung > F tabel, maka signifikan
4) Menghitung harga a dan b dengan rumus sebagai berikut :
(Yi) (Xi2) - (Xi) (XiYi)
a =
nXi2 - (Xi)
nXiYi - (Xi) (Yi)
b =
nXi2 - (Xi)
2
5) Menyusun persamaan regresi
Setelah harga a dan b ditemukan, maka persamaan regresi
linier berganda disusun menggunakan rumus :
Y = a + b1x1 + b2x2
2222 YY N XX N
Y)(X)(-)XY (Nr
32
Keterangan :
Y : Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a : Harga Y bila x1 dan x2 = 0 (harga konstan)
bi : Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen.
x : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
6) Menguji signifikasi secara parsial :
Dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5%
maka :
Jika t hitung > t tabel maka signifikan
Jika t hitung t tabel maka tidak signifikan
7) Menguji signifikasi secara bersama-sama :
Dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5%
maka :
Jika F hitung > F tabel maka signifikan
Jika F hitung F tabel maka tidak signifikan
8) Mencari nilai koefisien determinasi antara variabel x dan variabel y
dengan menggunakan rumus : (R)2 = (r)
2 x 100%
c. Analisis Lanjut
Analisis lanjut ini untuk membuat intepretasi lebih lanjut dengan
jalan membandingkan harga t hitung yang telah diketahui dengan harga
t tabel, dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka
maka :
1) Jika t hitung > t tabel maka signifikan secara parsial (hipotesis
pertama dan kedua diterima).
33
2) Jika t hitung t tabel maka tidak signifikan secara parsial
(hipotesis pertama dan kedua ditolak)
Analisis lanjut ini untuk membuat intepretasi lebih lanjut dengan
jalan membandingkan harga F hitung yang telah diketahui dengan harga
F tabel, dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka
maka :
1) Jika F hitung > F tabel maka signifikan secara bersama-sama
(hipotesis ketiga diterima).
2) Jika F hitung F tabel maka tidak signifikan secara bersama-sama
(hipotesis ketiga ditolak)
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mengetahui isi atau materi skripsi secara menyeluruh, maka
penulis perlu mengetengahkan sistematika penulisan sebagai berikut :
1. Bagian Awal
Pada bagian ini terdiri dari : Halaman judul, halaman nota pembimbing,
halaman nota pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman
katav pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.
34
2. Bagian Isi
terdiri dari lima bab :
Bab I : Pendahuluan, bab ini berisi pendahuluan yang meliputi latar
belakang masalah, penegasan judul, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian
dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Kepemimpinan Kepala Madrasah, fasilitas kerja dan kinerja
guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen Tahun Ajaran 2013/2014 Bab ini dipaparkan
tentang teori-teori yang berkaitan dengan judul yang berisi
pertama, konsep umum kepemimpinan kepala Madrasah
yang meliputi pengertian kepemimpinan, macam-macam
kepemimpinan dan penilaian kepemimpinan. Kedua, fasilitas
kerja, ketiga adalah tentang kinerja guru dan keempat
kerangka pemikiran.
Bab III : Gambaran umum dan kondisi obyektif Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran
2013/2014 Pada bab ini terdiri dari dua sub pokok bahasan,
yang pertama, mengenai gambaran umum Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran
2013/2014 letak geografis, struktur organisasi Madrasah
Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun
Pelajaran 2013/ 2014, keadaan sekolah, guru, pegawai dan
35
siswa Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo,
Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014 dan upaya
peningkatan kinerja guru Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
Kedua data hasil penelitian pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah, fasilitas kerja dan kinerja guru di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran
2013/2014, yang berisi tentang data hasil angket pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja dan kinerja guru
di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen
Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
Bab IV : Analisis data. Pada bab ini terdiri dari tiga sub bahasan yaitu :
Analisis Pendahuluan, Analisis Uji Hipotesis dan Analisis
Lanjut.
Bab V : Bab ini berisi penutup, yang meliputi : kesimpulan, saran-saran.
3. Bagian Akhir
Terdiri dari : Daftar Pustaka, Daftar Riwat Pendidikan Penulis dan
Lampiran-Lampiran.
36
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepemimpinan Kepala Madrasah
Kepemimpinan adalah faktor manusia yang mengikat suatu kelompok
secara bersama- sama dan mendorong mereka ke suatu tujuan (Taufik,
2002:32).Dalam suatu kelompok manusia biasanya menempatkan seseorang
yang patut untuk ditokohkan, dan menempatkanya pula pada suatu
kedudukan yang terhormat, mereka itulah yang dikenal
sebagai”pemimpin”(Husna, 1985:72)
Kepemimpinan Kepala Madrasah adalah cara atau usaha kepala
Madrasah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan
dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang
terkait untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain merupakan cara atau strategi kepala Madrasah
untuk membuat orang lain bekerja untuk mencapai tujuan Madrasah
(Departemen, 2002:29-46).
Dalam Islam, setiap manusia itu adalah pemimpin. Hal tersebut sesuai
dengan sabda nabi Muhammad SAW yaitu:
بدهللاا به عمر رضي هللاا عنهما ان رسى ل هللاا ملسو هيلع هللاا ىلص قا ل : كلكم حديث ع
راع فمسعىل عه راعيتو )رواه بخا ري(
Artinya: Hadis Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya rasulullah SAW
bersabda: “ setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan
dimintai pertanggung jawabannya atas kepmimpinannya” (HR. Bukhori).
37
Pemimpin yang memiliki kesadaran tentang drama harian yang
dimainkan dalam kehidupan anak-anak di Madrasah mengerti bahwa anak-
anak terus menerus membuat keputusan kecil namun akumulatif, membuat
pilihan untuk menjadi orang yang berarti atau orang yang tidak berarti.
Anak-anak yang akhirnya menerima diri sebagai orang yang tidak berarti
kadang-kadang langsung bunuh diri. Meskipun para pendidik tidak
menggunakan istilah hidup dan mati, visi mereka memberikan kesadaran
akan adanya drama yang sedang dimainkan di Madrasah (Robert, 2007:94).
Atas dasar itu dapatlah kiranya disusun definisi kepemimpinan yang
mudah di pahami yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan
mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu, agar bersedia
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Sutarto,
2002:85).
Berbagai pengertian tentang arti kepemimpinan di atas dapat diambil
pengetian secara comprehensive yaitu bahwa pemimpin adalah pribadi yang
memiliki kecakapan khusus atau superioritas tertentu, sehingga dia memiliki
kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain, sera dia harus
berpengetahuan yang luas, dan ber-visi jauh ke depan sera memenuhi
syarat-syarat tertentu dan mampu mempengaruhi kegiatan-kegiatan anggota
dari kelompok.
Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengetian, dimana
kata “Pendidikan” menerangkan dilapangan apa dan dimana kepemimpinan
38
itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau, ciri-ciri
kepemimpinan.
Dengan demikian kepemimpinan pendidikan merupakan perpaduan
antara konsep kepemimpinan dan pendidikan yang keduanya mempunyai
pengertian sendiri-sendiri, yang pada akhirnya terpadu dalam bentuk
keilmuan yang menunjukkan ciri-ciri khusus dari suatu bentuk
kepemimpinan secara umum.
Selain itu Handoko menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership)
telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang
yang berbeda pula (Handoko, 2001:294). Stogdill menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok
orang yang terorganisir dalam usaha mereka menetapkan tujuan dan
mencapai tujuan(Handoko, 2001:13). Sejalan dengan pendapat di atas
adalah Tead yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah aktivitas
mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang mereka inginkan(Handoko, 2001:12).
Menurut Taufik kepemimpinan merupakan kemampuan tiap pimpinan
di dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa
sehingga para bawahannya bekerja dengan rasa bergairah, bersedia bekerja
sama dan mempunyai disiplin yang tinggi(Taufik, 2002:204).
39
B. Jenis-jenis Kepemimpinan
Ada tiga sifat situasi yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan
yaitu hubungan antara pimpinan dengan anggota, derajat susunan tugas dan
kedudukan kekuasaan pimpinan. Untuk itulah timbul gaya-gaya
kepemimpinan agar seorang pemimpin bisa menjalankan kepemimpinan
yang efektif.
Menurut Hasna Amara ada tiga jenis bentuk pemimpin yaitu:
1. Pemimpin Formal
Pemimpin formal adalah pemimpin yang diangkat berdasarkan
hukum berupa SK. Ia diangkat dari suatu lembaga yang mempunyai
kegiatan yang berencana sistematis dan terarah yang sengaja dibentuk
untuk mengendalikan usaha kerja sama serta mempunyai kekuatan
hukum. Contoh : Kepala Madrasah, Kepala Kantor Departemen P dan K
dan sebagainya.
2. Pemimpin Nonformal
Pemimpin yang diberikan wewenang secara jelas oleh anggota
kelompoknya untuk mengatur dan mengendalikan usaha kerjasama
dalam kelompoknya tanpa memiliki kekuatan hukum berupa SK; tap
jelas kedudukanya dalam kelompok maupun organisasi. Pemimpin
nonformal ini muncul dari kelompok. Contoh pemimpin kelompok
belajar disekolah dan sebagaianya.
40
3. Pemimpin Informal
Pemimpin informal adalah pemimpin yang tak jelas statusnya
dalam suatu organisasi atau kelompoknya, tapi memiliki pengaruh yang
cukup besar terhadap anggota kelompoknya walaupun tidak memiliki
wewenang untuk mengendalikan atau mengatur kelompoknya. Didalam
Madrasahsering terjadi ada guru yang mampu mempengaruhi temanya
yang lain untuk melaksanakan atau tidak melaksakan perintah yang
diberikan kepala Madrasah. Demikian pula dalamsuatu kelompok belajar
belajar ada murid yang memiliki pengaruh terhadap temanya yang lain
walupun ia bukan pemimpin kelompok belajar dan sebagainya. Dalam
hal seperti ini seorang pemimpin harus menyadari bahwa sering terjadi
ada pemimpin lain selain dirinya. Pemimpn yang bijaksana berusaha
mencari dan mendekati pemimpin-pemimpin yag informal tersebut, guna
mempengaruhi orang-orang yang ia pimpin. Jika pemimpin seperti ini
dijauhi dapat mengakibatkan retaknya persatuan, dan kerjasama tidak
efektif.
Sejalan dengan pendapat Davis adalah pendapat Sutarto yang
mengemukakan bahwa ada tiga gaya kepemimpinan yaitu (Sutarto,
2002:73-79)
a. Gaya kepemimpinan otoriter
Sutarto menyatakan bahwa gaya kepemimpinan otoriter yaitu
kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala
41
kegiatan yang akan dilakukan diputuskan oleh pemimpin semata-
mata.
b. Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan selanjutnya yaitu gaya kepemimpinan
demokratis Sutarto mengemukakan pendapatnya tentang gaya
kepemimpinan demokratis yaitu kepemimpinan gaya demokratis
adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara
berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama-sama
antara pimpinan dan bawahan.
c. Gaya Kepemimpinan liberal
Menurut Sutarto kepemimpinan liberal yaitu kemampuan
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai
kegiatan yang akan dilakukan ditentukan sepenuhnya oleh bawahan.
Pemimpin di sini melaksanakan sangat sedikit kontrol atau pengaruh
terhadap bawahan.
Berdasarkan pendekatan situasional Hersey menyatakan bahwa :
“Situational leadership is based on an interplay among (1) the amount of
guidance and direction (task behavior) a leader gives: (2) the amount of
sociomotional support (relation behavior) a leader provides; and (3) the
readiness (maturity) level that followes exhibit in performing a specific task,
function or objective. (Kepemimpinan situasional didasarkan pada saling
42
pengaruh antara (1) sejumlah petunjuk dan pengarahan (kinerja tugas) yang
pemimpin berikan; (2) sejumlah pendukung emosional (kinerja hubungan)
yang pemimpin berikan dan (3) tingkat kesiapsiagaan (kematangan) yang
para bawahan tunjukan dalam melaksanakan tugas khusus, fungsi atau
sasaran.(Sutarto, 2002:137)
Berdasarkan kombinasi antara perlaku tugas dan kinerja hubungan
oleh Hersey di bedakan ada 4 gaya kepemimpinan yaitu (Sutarto, 2002:138)
1) Telling (G1)
Ini merupakan gaya kepemimpinan dengan ciri :
a) Tinggi tugas dan rendah hubungan
b) Pemimpin menmberikan perintah khusus
c) Pengawasan dilakukan secara ketat
d) Pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus
dilkerjakan, bagaimana cara mengerjakan, kapan harus dilaksanakan
dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
2) Selling (G2)
Ini merupakan gaya kepemimpinan dengan ciri :
a) Tinggi tugas dan tinggi hubungan
b) Pemimpin menerangkan keputuasaan
c) Pemimpin memberikan kesempatan untuk penjelasan
d) Pemimpin masih banyak melakukan pengarahan
e) Pemimpin mulai melakukan komunikasi dua arah
43
3) Participating (G3)
Ini merupakan gaya kepemimpinan dengan ciri :
a) Tinggi hubungan dan rendah tugas
b) Pemimpin dan bawahan saling memberi gagasan
c) Pemimpin dan bawahan sama-sama membuata keputusan
4) Delegating (G4)
Ini merupakan gaya kepemimpinan dengan ciri :
a) Rendah hubungan dan rendah tugas
b) Pemimpin melimpahkan pembuatan keputusan dan pelaksanaan
kepada bawahan
Mengenai tingkat kematanagan dapat diikuti pendapat bahwa tingkat
kematangan bawahan terdiri dari dua dimensi yaitu job maturity
(kematangan kerja) dan psychological maturity (kematangan jiwa)
Kematangan kerja berhubungan dengan kemampuan, sedangkan
kematangan jiwa berhubungan dengan kemauan. Tingkat kematangan
bawahan diperinci menjadi 4 tingkat yaitu (Sutarto, 2002:139-140)
1. Tingkat kematangan rendah dengan ciri tidak mampu dan tidak mau atau
tidak mantap.
2. Tingkat kematangan rendah ke tingkat kematangan madya dengan ciri
tidak mampu tetapi mau.
3. Tingkat kematangan madya ke tingkat kematangan tinggi dengan ciri
mampu tetapi tidak mau atau tidak mantap.
4. Tingkat kematangan tinggi dengan ciri mampu/cakap dan mau/yakin.
44
pimpinan dalam gaya ini mau menjelaskan keputusan dan
kebijaksanaan yang ia ambil dan mau menerima pendapat dari pengikutnya,
dalam gaya ini pimpinan masih tetap harus terus memberikan pengawasan
dan pengarahan dalam penjelasan tugas – tugas pengikutnya. Pada kinerja
pemimpin menekankan pada banyak memberikan dukungan dan sedikit
dalam pengarahan. Dalam gaya ini pimpinan menyusun keputusan bersama
– sama dengan pengikutnya, dan mendukung usaha – usaha mereka dalam
menyesuaikan tugas. Adapun gaya yang memberikan sedikit dukungan dan
sedikit pengarahan. Pimpinan dalam hal ini mendelegasikan keputusan –
keputusan dan tanggung jawab pelaksanaan tugas kepada
pengikutnya(Sutarto, 2002:142-144).
C. Unsur-unsur Kepemimpinan
Unsur-unsur kepemimpinan menurut Robert adalah:
1. Kepemmpinan bersumber pada makna yang mendasari identitas kita
sebagai manusia, baik secara individual maupun kolektif; berbagai
makna yang merupakan sumber bagi nilai-nilai kita yang paling dalam.
2. Kepemimpinan muncul dari visi mengenai apa yang dapat diraih oleh
pemimpin bersama koleganya. Visi mencangkup cita-cita, impian yang
berdasarkan pada berbagai makna dan nilai fundamental yang membuat
manusia mencapai kepenuhanya.
3. Kepemimpinan mewujudkan dalam setiap kesadaran atas peran, perasaan
bahwa begitu penting dan berartilah apa yang telah dilakukan atau
45
dicapai para anggota, perasaan bahwa tindakan yang dituntut memang
penuh makna dan nilai, dan kesadaran mendalam akan dimensi dari
lembaganya.
4. Kepemimpinan mendorong orang untuk bersama-sama menyatakan visi
tersebut sehingga menjadi sebuah komitmen, sebuah pernyataan yang
mengikat imajinasi dan inspirasi mereka, lalu menyatukan keyakinan
kolektif mereka menjadi kesepakatan kerjasama.
5. Kepemimpinan mendorongsetiap orang untuk mewujudkan visi kolektif
dalam struktur kelembagaan. Menanamkan visi dalam berbagai
kebijakan, program dan prosedur yang memungkinkan potensi setiap
anggota terslurkan menjadi usaha bersama.
6. Kepemimpinan memerlukan pembaruan lembaga secara terus-menerus
dengan mengaktualkan visi baik ke dalam berbagai kegiatan biasa
maupun khusus setiap hari, juga dengan menajamkan visi tersebut secara
berkala.
untuk mengukur kepemimpinan menurut Taufik adalah dengan cara
melihat (Taufik, 2002:204)
a. Tinggi rendahnya tingkat komunikasi antara pimpinan dengan bawahan.
b. Tinggi rendahnya tingkat kepercayaan atasan dalam mendelegasikan
wewenang dan tugas kepada bawahannya.
c. Kesediaan pihak atasan memberikan bimbingan, pengarahan atau contoh-
contoh kepada bawahan.
46
d. Tinggi rendahnya tingkat kreatifitas pimpinan untuk menciptakan
suasana lingkungan kerja yang baik.
Kepemimpinan yang lebih baik terjadi bila para pemimpin dapat
menjalankan salah satu atau kombinasi dari Tiga cara ini, yaitu:
1) Memberi wawasan serta kesadaran akan misi, membangkitkan
kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan kepercayaan pada para
bawahannya.
2) Menumbuhkan rasa ekspektasi yang tinggi melalui pemanfaatan simbol-
simbol untuk memfokuskan usaha dan mengkomunikasikan tujuan-tujuan
penting dengan cara yang fleksibel.
3) Memberikan perhatian, membina, membimbing, dan melatih setiap orang
secara khusus dan pribadi (Individualized Consideration).
Selanjutnya pendapat yang lain mengemukakan syarat-syarat yang
harus dimiliki oleh pemimpin untuk berhasil dalam memimpin suatu
organisasi yaitu (Taufik, 2002:186):
a) Mempunyai keahlian untuk mengorganisir dan menggerakkan bawahan
secara bijaksana dalam mewujudkan tujuan organisasi serta mengetahui
dengan tepat kapan dan kepada siapa tanggung jawab dan wewenang
akan didelegasikan .
b) Mempunyai emosi yang stabil, tidak mudah diombang-ambingkan oleh
perubahan suasana yang senantiasa berganti-ganti dan memisahkan
antara mana yang soal pribadi, soal rumah tanggan dan mana soal
organisasi.
47
c) Mempunyai kepandaian dalam menghadapi manusia dan mampu
membuat bawahan merasa betah, senang dan puas dengan dan dalam
pekerjaan.
D. Fasilitas Kerja
Moenir menyatakan bahwa fasilitas yang digunakan untuk
melaksanakan tugas atau pekerjaan layanan terbagi atas dua macam,
pertama fasilitas kerja meliputi peralatan, perlengkapan dan alat bantu,
sedang fasilitas pendukung meliputi gedung dengan segala
perlengkapannya, fasilitas komunikasi dan kemudahan lain(Moenir,
2000:136).
Fasilitas yang terkait dengan pekerjaan tersebut menurut Moenir
meliputi fasilitas alat kerja, fasilitas perlengkapan kerja dan fasilitas sosial.
Fasilitas alat kerja meliputi alat kerja manajemen berupa aturan yang
menetapkan kewenangan dan kekuasaan dalam menjalankan kewajibannya.
Jadi dengan alat kewenangan dan kekuasaan itu, manajemen dapat
menjalankan fungsinya untuk memimpin, mengarahkan, mengatur dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai. Alat kerja operasional
yaitu semua benda atau barang yang berfungsi sebagai alat yang langsung
digunakan dalam produksi seperti mesin tulis, komputer dan
sebagainya(Moenir, 2000:138).
Fasilitas perlengkapan kerja ialah semua benda atau barang yang
digunakan dalam pekerjaan, tetapi tidak langsung untuk berproduksi,
melainkan berfungsi sebagai pelancar dan penyegar dalam pekerjaan.
48
Termasuk fasilitas perlengkapan kerja yaitu gedung dengan segala sarana
yang diperlukan seperti air bersih, halaman parkir dan sebagainya. Ruangan
kerja dan ruangan lain yang memadai, penerangan yang cukup, alat-alat
komunikasi, mebelair dan sebagainya.
Sedangkan fasilitas sosial yaitu fasilitas yang digunakan oleh para
pegawai yang berfungsi dan mempengaruhi sosial. Misalnya penyediaan
asrama, rumah dinas, kendaraan dinas dan sebagainya. Penyediaan dan
penggunaan fasilitas sosial perlu diatur secara baik, karena fasilitas sosial
dapat memberikan pengaruh kepada kepuasan kerja pegawai.
Fasilitas penunjang yang berupa sumberdaya fisik harus ada sebelum
suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen. Kriteria yang sering
digunakan konsumen untuk menilai karakteristik ini adalah kesesuaian
arsitektural, dekorasi interior, tata letak fasilitas dan peralatan pendukung
lainnya. Selanjutnya Syamsi mengatakan bahwa standarisasi fasilitas kerja
bagi suatu instansi meliputi(Ibnu syamsi, 1984:43)
1. Ruang kantor, yaitu ruangan kerja yang luas serta penempatan alat
perlengkapan.
2. Alat perlengkapan kantor yang meliputi : perabotan kantor, meja, kursi,
lemari, mesin kantor, mesin ketik, hitung, stensil, dan rumah dinas.
3. Kendaraan bermotor.
4. Telekomunikasi.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah bahwa suatu peralatan yang
baik adalah peralatan yang penggunaanya, efisien, efektif dan praktis
49
Peralatan yang digunakan harus efisien, untuk dapat dikatakan efisien maka
penggunaan peralatan dari sudut output haruslah maksimal, sedangkan dari
sudut input haruslah minimal. Dengan kata lain suatu alat dikatakan efisien
apabila tidak membuang-buang waktu yang disediakan dalam pencapaian
suatu tujuan.
Peralatan harus efektif dalam penggunaannya, peralatan dikatakan
efektif apabila dalam penggunaan alat tersebut menimbulkan efek seperti
yang diharapkan, dengan kata lain alat yang efektif adalah alat yang tepat
dan dapat mempercepat pencapaian tujuan. Kepraktisan alat yang
dipergunakan juga sangat penting, praktis dalam arti yaitu mudah dan
senang memakainya. Sehingga tidak menyulitkan orang yang memakainya
dan menyenangkan orang yang menggunakan peralatan tersebut
E. Kinerja Guru
Guru diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi sentral dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu, maka guru akan
menjadi bahan pembicaraan, terutama tentang kinerja guru dan totalitas
dedikasi dan loyalitas pengabdianya. Sorotan tersebut lebih bermuara
kepada ketidakmampuan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran,
sehingga bermuara kepada menurunya mutu pendidikan.
Kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk dilaksanakan,
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan
yang telah ditetapkan.(Supardi, 2013:45).
50
“Menurut sutarto bahwa kinerja adalah tingkat pelaksanaan tugas
yang dapat dicapai oleh seseorang, unit atau divisi dengan menggunakan
kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan organisasi”.
Fakto-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang sangatlah
kompleks. (Suter 1976:1) menggambarkan faktor-faktor tersebut
diantaranya latihan dan pengalaman kerja, pendidikan, sikap kepribadian.
Dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan
dan kemauan. Memang diakui bahwa banyak orang mampu tetapi tidak mau
sehingga tetap tidak menghasilkan kinerja. Demikian pula halnya banyak
orang mau tetapi tidak mampu tetap tidak menghasilkan kinerja apa-apa
Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau
kemampuan kerja, dengan kata lain bahwa kinerja dapat diartikan sebagai
prestasi kerja.(Ridhuwan, 2006:55)
Kierja merupakan perwujudan kinerja yang dilakukan oleh karyawan
dan biasanya diapakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau
organisasi. Meningkat atau tidaknya kinerja tergantung pada kemampuan
kerja yang diwujudkan apakah sesuai atau tidak dengan tugas yang
diberikan dalam waktu yang telah ditatapkan (Mahfud, 2010 : 281-282)
Kinerja seseorang dapat dikatakan baik atau tidak dapat dilihat dari
dimensi kinerja itu sendiri, hal ini sesuai dengan pendapat dari Mahfud
bahwa kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan kinerja pegawai
menurut yaitu :
51
1. Quantity of Work, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu
periode waktu yang ditentukan.
2. Quality of Work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-
syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3. Job Knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
ketrampilannya.
4. Time Lines adalah suatu kegiatan dapat diselesaikan pada wktu yang
dikehendaki
5. Need For Supervision adalah merupakan tingkat sejauh mana
seseoarang karyawan dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaaan
tanpa melakukan pengawasan.
6. Interpersonal Impact adalah tingkat sejauh mana pegawai memelihara
harga diri, nama baik dan kerjasama diantara rekan dan bawahan (
Mahfud, 2010:284-285).
Kinerja mengandung makna hasil kerja kemampuan prestasi,
dorongan untuk melaksanakn suatu pekerjaan. Keberhasilan individu atau
organisasi dalam mencapai target atau sasaran tersebut merupakan kinerja.”
Kinerja adalah hasil kerja seseorang dalam suatu periode tertentu dengan
beberapa kemungkinan, misalnya standart target, sasaran, atau kriteria yang
telah ditentukan terlebih dulu” ( Suprihanto, 1996:16).
52
F. Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja terhadap Kinerja
Guru
Makna dari kepemimpinan adalah kekuatan tiap pimpinan di dalam
mempengaruhi dan menggerakkan terhadap bawahannya sehingga para
bawahannya bekerja dengan rasa penuh bergairah (Abror, 1984:11).
Kepemimpinan kepala Madrasah dapat menentukan apakah suatu organisasi
madrasah mampu mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan atau tidak.
Sehingga kepemimpinan kepala madrasah merupakan rangkaian kegiatan
penataan yang diwujudkan sebagai kemampuan mempengaruhi perilaku
guru dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah disepakati.
Sumber daya guru sangat penting bagi suatu organisasi Madrasah,
karena faktor sumber daya guru tidak dapat digantikan oleh teknologi
apapun. Dengan demikian kelangsungan hidup organisasi madrasah sangat
tergantung salah satunya pada faktor guru. Agar seorang guru di Madrasah
„Aliyah Taqwiyatul Wathon, Sumberjo Mranggen dapat melaksanakan
tugas belajar mengajar dengan baik, maka harus memiliki kinerja yang
tinggi sehingga dapat memperoleh hasil kerja yang tinggi pula. Sebaliknya
bila guru di Madrasah „Aliyah Taqwiyatul Wathon, Sumberjo Mranggen,
mempunyai kinerja yang rendah akan mengakibatkan tugas dan pekerjaan
tidak dapat diselesaikan sesuai standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
Menurut Abror bahwa bentuk kinerja seseorang bisa dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah hubungan antar pegawai.
53
kepemimpinan, hubungan industrial, kemampuan dan ketrampilan,
motivasi, sikap, etos kerja, struktur organisasi, teknologi dan peralatan atau
fasilitas kerja dan kondisi kerja. Penerapan kepemimpinan kepala madrasah
yang tepat akan mempunyai pengaruh yang berarti dalam pengambilan
keputusan, maupun dalam mempengaruhi guru untuk untuk melakukan
pekerjaan yang lebih efisien.
Oleh karena itu pendekatan yang harus dilakukan oleh kepala
madrasah adalah berusaha mendorong dan mengarahkan para guru agar
mempunyai kinerja yang tinggi. Kinerja guru di Madrasah „Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen tidak hanya dipengaruhi oleh
kepemimpinan kepala Madrasah, faktor lain yang tidak kalah pentingnya
adalah fasilitas kerja.
Fasilitas kerja menciptakan suatu kondisi kerja yang menyenangkan
sehingga hal ini membuat para guru akan menjadi betah dan nyaman dalam
melaksanakan tugas. Fasilitas kerja akan mempengaruhi berhasil atau
tidaknya organisasi dalam mencapai tujuan. Fasilitas kerja merupakan
keadaan yang selalu dihadapi oleh guru di dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaannya terutama yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
Dengan fasilitas kerja yang mencukupi akan memperbaiki moral guru dan
kesangupan kerja. Peralatan kerja yang baik, ruang kerja yang nyaman,
perlindungan terhadap mara bahaya, dan lain sebagainya bukan saja dapat
menambah kegairahan kerja tetapi akan pula meningkatkan kinerja para
guru di Madrasah „Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen
54
Standarisasi fasilitas kerja bagi suatu instansi meliputi : ruang kantor,
alat perlengkapan kantor, kendaraan bermotor dan telekomunikasi yang baik
akan mendorong efektivitas pelaksanaan tugas(Ibnu Syamsi,1984:43). Para
guru akan senang tinggal di tempat kerja serta semangat kerja yang semakin
meningkat akhirnya akan meningkatkan pula kinerja guru, sedangkan ruang
kantor yang kurang memadai, kurang lengkapnya peralatan kantor, tidak
adanya kendaraan dinas dan komunikasi yang baik maka akan menurunkan
semangat kerja dan guru tidak senang tinggal di tempat kerja sehingga guru
akan bekerja tidak efektif dalam proses belajar mengajar.
Dengan kepemimpinan yang baik dan didukung dengan fasilitas kerja
yang memadai, maka akan berdampak positif bagi peningkatan kinerja guru
yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi
Madrasah(Mulyasa, 2005:98).
55
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Situasi Umum MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen
1. Tinjauan Historis
MA. Taqwiyatul Wathon merupakan lembaga pendidikan yang
bersifat formal setingkat dengan Madrasah Menengah Atas (SMA) atau
Madrasah Menengah Kejuruan (SMK) . Yang berdiri pada tahun 2002 di
desa Sumberejo kecamatan Mranggen kabupaten Demak Jawa Tengah.
MA Taqwiyatul Wathon berada satu kepengurusan dengan MTs
Taqwiyatul Wathon, yaitu berada dalam naungan Yayasan Islam
Taqwiyatul Wathon. Dengan kepengurusan sebagai berikut
a. Ketua dewan pembina : H. Samsuri
b. Dewan Pembina : 1. K. Zuhri
2. K. Suyuti
3. K. Musyafa‟
4. Sunhaji
5. K. Mujibur Rahman
6. Kasturi, M.Pd
c. Ketua Umum : Supriyadi
d. Wakil Ketua : Rohimin, S.PdI
e. Sekretaris Umum : Dr. Masturi
f. Bendahara : Rubai
56
g. Seksi-seksi
1) Humas : Mujiono, S.Pd.I
2) Pembangunan : Sujimat
3) Pendidikan : 1. Sirat, S.Pd
2. Sumitro
Adapun segenap pengurus yayasan mendirikan lembaga MA
Taqwiyatul Wathon di desa Sumberejo dengan tujuan agar dapat
menampung semua siswa-siswi yang telah lulus dari Madrasah Menemgah
Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi yaitu Madrasah Aliyah/Madrasah Menengah
Atas. Karena ada dua pilihan yaitu MA dan SMA sebab garis linier
komando Yayasan Islam Taqwiyatul Wathon berada dalam naungan
Kementerian Agama maka semua pengurus sepakat memilih MA untuk
lembaga yang lebih tinggi proses pendidikannya yaitu MA Taqwiyatul
Wathon. Dengan kepengurusan Lembaga sebagai berikut:
Kepala Madrasah : Nurhadi, M.Si
Waka Kurikulum : Shohib. S.Pd
Kesiswaan : Riyanto, S.Pd
Sarana Prasarana : Ahmadun, S.Ag
MA Taqwitaul Wathon berdiri dengan SK Pendirian Madrasah Swasta
dari Kementerian Agama No: Wk/5.a/PP.03.2/1764/2003 tanggal 12
Agustus 2003. Dengan status terdaftar dengan Nomor Statistik Madrasah
(NSM) 312332101434. Sejak tahun itulah MA Taqwiyatul Wathon
57
melakukan proses pembelajaran dengan formal dan dari semangat seluruh
tenaga pendidik dan staf karyawan yang ada sampai sekarang MA
Taqwiyattul Wathon telah memberikan andil di dalam proses perkembangan
pendidikan yang lebih tinggi di berbagai pergururan tinggi swasta dan
negeri serta berbagai lapangan kerja yang ada serta pegawai negeri sipil
maupun militer..
2. Tinjauan Geografis
MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen berlokasi di Desa
Sumberjo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak atau di jalan simpang
tiga Sumberjo Mranggen.
Gedung MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dibangun di
atas tanah hak mil ik waqaf Bapak Faqih dan Bapak H. Abdurrahman
seluas 1500 m2, tanah yang sudah didirikan bangunan.
Bangunan seluas 1500 m2 tersebut terbagi menjadi 14 ruang, dengan
pembagian sebagai berikut:
3. Data Sarana dan Prasarana
a. Data Tanah dan Bangunan
1. Jumlah tanah yang di miliki : ± 1500 m2
2. Jumlah Tanah yang bersertifikat : 900 m2
3. Luas bangunan Seluruhnya : 1000 m2
58
b. Ruang dan Gedung
No Jenis Lokal M2 Kondisi
Keterangan Baik Rusak
1 Ruang Kelas 11 - 8 - -
2 Ruang Kantor / Kepala / Guru / TU 1 - 1 - -
3 Ruang Perpustakaan 1 - - - -
4 Ruang Laboratorium 1 - - - -
5 Ruang Ketrampilan - - - - -
6 Aula 1 - - V -
7 Mushola 1 - 1 - -
8 Ruang UKS 1 - 1 - -
9 WC Guru 2 - 1 - -
10 WC Murid 2 - 1 - -
11 Halaman upacara 1 - - - -
c. Data Peralatan dan Inventaris Kantor
No Jenis Unit Kondisi
Kekurangan Baik Sedang Rusak
1 Mebelair 219 190 10 - -
2 Komputer 15 15 - - -
3 Telpon 1 1 - - -
4 Faximile - - - - -
5 Sumber Air/PDAM 1 1 - - -
6 Kendaraan Roda 2 - - - - -
7 Kendaraan Roda 4 - - - - -
8 Peralatan Lab 1 - - - -
9 Saund System 3 3 - - -
10 Sarana Olah Raga 1 7 - - -
11 Sarana Kesehatan 1 4 - - -
12 Peralatan UKS 1 10 - - -
13 Peralatan ketrampilan 5 5 - - -
14 Daya Listrik 1300 V - - - -
.
4. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MA Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen merupakan aktif siswa yang tidak bisa
dipisahkan dari kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Organisasi Siswa
Intra Madrasah (OSIS). Kegiatan ekstrakurikuler tersebut adalah :
59
a. Kegiatan yang bersifat keagamaan
1) Musabaqoh Tilawalil Qur'an (MTQ)
2) Peringatan hari besar Islam
3) Pengumpulan zakat fitrah
4) Penyembel ihan hewan qurban
5) Pembagian daging qurban
6) Pengumpulan dana amal
7) Pesantren kilat
b. Kegiatan yang bersifat umum
1) Kepramukaan
2) Kesenian, meliputi: rebana, bahasa Inggris, olah raga, Drum Band dll.
c. Kegiatan yang bersifat Sosial
1) Latihan Palang Merah Rcmaja (PMR) dan kemah bakti PMR
2) Mengadakan bakti sosial kepada masyarakat.
5. Keadaan Guru dan Karyawan
Tenaga guru dan karyawan MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen
pada Tahun 2013/2014 secara keseluruhan berjumlah 33 orang. Untuk lebih
jelasnya dapat dil ihat dalam label berikut:
60
Tabel 3.1. Keadaan Guru MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen
No
Nama
Pendidikan
Bidang Studi
1
Rifa'i, S.Ag SI IAIN WS Fiqih
2
Riyanto,S.Pd
SI IKIP PGRI Matematika
3
Ahmadun, S.Ag
SI IAIN WS Akidah Akhlak
4
Samsuri,S.Ag
SI IAIN WS Al-Qur‟an Hadits
5
K.Isman
PONPES Aswaja
6
Nurhadi, M.Si
S2 IAIN WS Bahasa Arab
7
Nur Salim, S.PdI
Pkn
8
Handoko Setyantoro
D3 Bahasa Indonesia
9
Umi Hanik, S.Pd
SI STIA WS Biologi
10
Jdjuraimi, S.PdI
SI IAIN WS Nahwu sorof
11
Zumratus Sholihah, S.PdI
S1 Takhfid
12
Saemuri Adib, S.PdI
D2 IKIP PGRI Fiqih
13
Mas'udi, S.Pdi
S2 IAIN WS Akhlak Salaf
14
Riyanto (JR),S.Pd
S1 UNNES Penjaskes
15
16
Puji Astutik, M.Si
UNNES Fisika
16
Ika Yusliyanti, SE
S1 UGM Geografi
17
Sugiyarto, S.Pd
IKIP PGRI Bahasa Inggris
18
Sholihul Huda, S.Pd
IKIP PGRI Fisika
19
Yuni Khoiriyyah, S.E. S1 UNIMUS Ekonomi
20
Andi Siswanto S.Pd
S1 IKIP PGRI Bahasa Jawa
21
Wiji Hastutik S.Pd
S1 IKIP PGRI Matematika
22
Rini Afriyani
Ka TU
23
Istianah
Staf TU
24 Istirokhah S.Ag SI STAIN SKI
25 Abdul Khalim M.Si S2 IAIN WS Sosiologi
26 Shohib S.Pd IKIP PGRI Ekonomi
27 Rokhimin, S.Ag S1 IAIN WS Akidah Akhlak
28 Masturi, M.Pd S2 UNNES Kimia
29 Uci Artani, S.Pd Ekonomi
30 Syukron, S.Pd.I
S1 IAIN WS Bahasa Arab
31 Umayah, S.Pd IKIP Matematika
32 Mujiono, S.Pd.I
S1 IAIN WS Fiqih
33 Sutrisno, S.Pd
UNNES Penjaskes
61
6. Keadaan Siswa
Jumlah siswa secara keseluruhan di MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo,
Mranggen pada tahun ajaran 2013/2014 adalah 439 orang siswa putra putri,
dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 3.2. Keadaan Siswa MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen
Tahun Pelajaran 2013/2014
Kelas Banyak
Kelas
Jenis Kelamin Jumlah
Siswa Putra Putri
X
XI
XII
4
4
3
74
75
51
95
91
53
169
166
104
Jumlah 11 160 239 439
7. Visi dan Misi
a. Visi
Mewujudkan Generasi Muda Cerdas, Terampil, Mandiri , Bertaqwa,
Berakhlak mulia
b. Misi
1. Membimbing keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
2. Melaksanakan pendidikan terpadu dan berkelanjutan
3. Melaksanakan eksta kurikuler yang tepat guna
4. Menciptakan suasana madrasah yang relegius dan nyaman.
5. Membimbing siswa untuk menjadi manusia yang jujur , amanah,
bertanggung jawab,dan berakhlak mulia.
62
c. Tujuan
1. Membimbing siswa terbiasa menjalankan perintah agama dan
menjauhi langannya.
2. Membimbing siwa terbiasa menjalankan rukun iman dan rukun Islam
serta merealisasikannya dalam lingkungan madrasah dan masyarakat.
3. Membimbing siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi
4. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
potensi dan minat siswa.
5. Meningkatkan potensi akademik , minat dan bakat siswa melalui
bimbingan dan konseling Islami.
6. Meningkatkan prestasi akademik siswa MA. Taqwiyatul Wathon
dengan nilai rata-rata 7,00
7. Membiasakan perilaku islami di lingkungan madrasah.
8. Membimbing siswa untuk menjadi siswa yang jujur, amanah,
bertanggungjawab serta berakhlak mulia.
9. Meningkatkan kemampuan professional tenaga pendidik dan
kependidikan sesuai dengan tuntutan program pembelajaran yang
berkualitas.
10. Menjalin kerjasama yang lebih erat dengan lembaga atau pihak terkait
(stakeholder) dalam rangka pengembangan program pendidikan yang
mengikuti perkembangan iptek dan tuntutan kebutuhan masyarakat
63
B. Penyajian Data Tentang Kepemimpinan
Untuk memperoleh data mengenai kepemimpinan kepala Madrasah
digunakan angket yang dijawab oleh 33 orang guru sebagai responden
dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8 soal pertanyaan.
Berikut disajikan daftar angket kepemimpinan dalam bentuk tabel di
bawah ini.
Tabel 3.3. Jawaban Angket Tentang Kepemimpinan di Madrasah
„Aliyah Taqwiyatul Wathon Mranggen
No Resp. N O M O R I T E M Jml
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 4 4 5 4 4 5 4 33
2 5 5 4 5 4 3 3 3 32
3 4 4 5 5 4 3 4 3 32
4 3 3 4 3 4 3 3 4 27
5 4 4 5 5 5 4 4 4 35
6 3 3 4 4 4 4 4 4 30
7 5 4 5 5 4 4 5 4 36
8 4 4 4 4 4 4 3 3 30
9 5 5 5 4 4 4 5 5 37
10 3 4 4 4 3 3 3 4 28
11 5 4 5 4 4 4 4 4 34
12 5 4 4 4 5 4 5 5 36
13 4 4 4 3 3 4 4 3 29
14 4 4 3 4 4 3 4 3 29
15 4 4 4 4 3 3 4 3 29
16 4 4 5 4 3 4 4 3 31
17 4 4 5 5 5 4 5 4 36
18 5 4 4 5 4 3 4 3 32
19 4 3 4 4 3 4 4 4 30
20 4 3 4 4 4 3 3 4 29
21 4 3 4 4 3 4 4 3 29
22 5 4 5 4 5 4 4 4 35
23 4 4 3 3 4 5 4 4 31
24 5 5 3 4 4 5 4 5 35
25 4 4 4 4 4 3 4 3 30
26 4 4 3 3 4 3 4 4 29
27 4 4 4 5 5 4 4 5 35
28 4 3 3 4 3 4 4 4 29
29 4 3 3 3 4 4 3 3 27
30 3 4 4 4 4 3 4 4 30
31 5 4 4 5 4 4 5 4 35
32 5 4 5 5 4 5 4 5 37
64
33 4 5 4 4 4 5 4 5 35
Jumlah 137 129 135 137 130 125 132 127 1052
Rerata 4.15 3.91 4.09 4.15 3.94 3.79 4.00 3.85 31.88
C. Penyajian Data Tentang Fasilitas Kerja
Untuk memperoleh data mengenai fasilitas kerja digunakan angket
yang dijawab oleh 33 orang guru sebagai responden dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 8 soal pertanyaan
Berikut disajikan daftar angket fasilitas kerja dalam bentuk tabel di
bawah ini.
Tabel 3.4.. Jawaban Angket Tentang Fasilitas Kerja Di Madrasah „Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen
No Resp. NOMOR ITEM Jml
1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 5 4 4 4 5 4 4 34
2 4 4 4 4 4 5 5 4 34
3 5 4 4 4 5 4 4 5 35
4 4 3 4 4 4 3 3 4 29
5 4 3 3 3 3 4 4 3 27
6 5 5 4 4 5 4 5 4 36
7 4 3 4 4 3 5 4 5 32
8 4 5 5 5 4 4 5 4 36
9 4 4 4 5 4 5 5 5 36
10 5 5 5 4 4 4 4 4 35
11 3 3 4 3 3 4 3 4 27
12 4 4 3 4 4 3 4 3 29
13 3 3 4 4 4 4 4 4 30
14 4 4 4 4 3 4 3 3 29
15 4 4 3 4 3 4 4 4 30
16 5 4 5 5 4 4 4 5 36
17 4 4 4 4 4 4 4 5 33
18 4 5 5 5 5 5 4 4 37
19 3 4 4 4 3 4 3 4 29
20 4 5 4 4 4 4 5 4 34
21 3 4 3 4 3 3 3 4 27
22 5 4 4 5 4 5 4 5 36
23 4 4 4 4 4 5 5 5 35
24 4 5 4 5 5 5 4 5 37
25 4 4 3 4 4 3 4 3 29
26 4 4 5 5 4 4 5 3 34
27 3 4 3 3 4 4 4 3 28
28 3 4 3 3 4 4 4 3 28
65
29 4 5 4 4 5 4 4 5 35
30 4 4 4 3 4 3 3 4 29
31 4 4 4 4 3 5 5 4 33
32 4 4 4 3 4 5 5 5 34
33 4 5 4 4 5 4 4 4 34
Jumlah 131 136 130 133 130 137 135 135 1067
Re rat a 3.97 4.12 3.94 4.03 3.94 4.15 4.09 4.09 32.33
D. Penyajian Data Tentang Kinerja Guru
Untuk memperoleh data mengenai kinerja guru digunakan angket
yang dijawab oleh 33 orang guru sebagai responden dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 8 soal pertanyaan. Dalam penilain kinerja guru ada 10
pertanyaan yaitu :
Berikut disajikan daftar angket fasilitas kerja dalam bentuk tabel di
bawah ini.
Tabel 3.5 Jawaban Angket Tentang Kinerja Guru di Madrasah „Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen
No
Resp.
N O M O R I T E M Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 42
2 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 44
3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 44
4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 5 37
5 3 3 3 3 4 4 5 3 3 5 36
6 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 44
7 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 43
8 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42
9 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 44
10 3 4 3 5 5 4 3 3 5 3 38
11 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 36
12 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 43
13 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 36
14 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37
15 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 36
16 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 44
17 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 45
18 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 45
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 37
20 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 44
21 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 35
66
22 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 43
23 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 44
24 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 45
25 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 34
26 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 37
27 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46
28 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 34
29 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 36
30 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 36
31 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 45
32 5 4 5 4 5 4 4 5 3 5 44
33 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 46
Jumlah 130 134 135 133 138 137 132 135 135 133 1342
Re rat a 3.94 4.06 4.09 4.03 4.18 4.15 4.00 4.09 4.09 4.03 40.67
67
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kepemimpinan Kepala
Madrasah Dan Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Guru Di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen tahun pelajaran 2013/2014 , maka
penulis memperoleh data-data melalui penilaian lapangan. Kemudian antuk
menganalisis data yang Telah diperoleh tersebut, digunakan analisis statistik
regresi linier berganda. Adapun cara untuk menganalisis data-data tersebut
di kerjakan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
A. Analisis Pendahuluan
Dalam uji persyaratan analisis statistic parametrik, diuji persyaratan
analisis normalitas, uji persyaratan linieritas dan uji homogenitas. Adapun
hasil uji persyaratan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal apa tidak. Uji ini biasanya untuk mengukur data
berskala ordinal, interval, ataupun rasio. (Priyatno, 2010:71)
a. Uji persyaratan normalitas skor kepemimpinan berdasarkan hasil
perhitungan uji normalitas chi square dengan bantuan SPSS release 10
diperoleh nilai p-value sebesar 0,145 karena p-value > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data kepemimpinan dalam distribusi normal.
68
b. Uji persyaratan normalitas skor fasilitas kerja berdasarkan hasil
perhitungan uji normalitas chi square dengan bantuan SPSS release 10
diperoleh nilai p-value sebesar 0,426 karena p-value > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data fasilitas kerja dalam distribusi normal.
c. Uji persyaratan normalitas skor kinerja guru berdasarkan hasil
perhitungan uji normalitas chi square dengan bantuan SPSS release 10
diperoleh nilai p-value sebesar 0,123 karena p-value > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data kinerja guru dalam distribusi normal.
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Variabel P-value P-kritis Kesimpulan
X1
X2
Y
0,145
0,426
0,123
0,05
0,05
0,05
Normal
Normal
Normal
2. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara sigifikan. Uji ini
biasanya digunakan sebagai prasarat dalam analisis korelasi atau regresi
linier.
a. Uji persyaratan linieritas skor kepemimpinan berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai one way anova dengan bantuan SPSS
release 10 diperoleh F hitung = 19,337, memiliki signifikan sebesar
0,000, maka bentuk persamaan fungsi garis regresi adalah linier.
b. Uji persyaratan linieritas skor fasilitas kerja berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai one way anova dengan bantuan SPSS
69
release 10 diperoleh F hitung = 22,853, memiliki signifikan sebesar
0,000, maka bentuk persamaan fungsi garis regresi adalah linier.
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel P-value P-kritis Kesimpulan
X1- Y
X2-Y
0,000
0,000
< 0,05
< 0,05
Linier
Linier
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa
varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai
prasarat dalam analisis independent samples T test One way
ANOVA.(Ibid, 2010:76)
Hasil uji homogenitas dikerjakan dengan uji F yaitu dengan
membandingkan varian terbesar dengan varian terkecil dengan bantuan
SPSS release 10 diperoleh harga F hitung sebesar 1,799. Harga ini
selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang
(33-1 = 32) dan dk penyebut = (33-1 = 32). Berdasarkan dk (derajat
kebebasan) tersebut dan untuk kesalahan 5%, maka harga F tabel = 4,15.
Ternyata harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel (1,799<4,15).
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa varian data tersebut adalah
homogen.
70
B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Kepemimpinan
Pengujian validitas dilakukan dengan cara menggunakan alat korelasi
product moment antara skor item dengan skor total, sedangkan nilai
reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien alfa cronbach
dengan nilai r tabel (0,349). Adapun hasil pengujian validitas untuk variabel
kepemimpinan (X1) adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Intrumen Penelitian Variabel
Kepemimpinan (X1)
No. Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r table Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
0,587
0,681
0,692
0,505
0,521
0,597
0,599
0,625
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Nilai koefisien Alfa cronbach = 0,748
Nilai r tabel = 0,349
Pada perhitungan diatas, peneliti telah menguji cobakan validitas
angket kepemimpinan pada butir pertanyaan nomer 1. Berikut hasil
perhitungannya:
Dari tabel IX dapat diketahui nilai r hitung semua pertanyaan pada
variabel kepemimpinan (X1) lebih besar dari r tabel (0,349). Jadi dapat
dikatakan semua pertanyaan pada variabel kepemimpinan (X1) valid,
587,0
476 (15246) 15 58(228) 15
(476)(58)-)8541 (511 Item
22
71
sehingga instrumen pertanyaan pada kuisioner tentang kepemimpinan
dapat untuk mengukur kepemimpinan pada Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen. Demikian juga dengan nilai reliabilitasnya
(0,748) lebih besar dari r tabel (0,349), sehingga dapat diartikan kuesioner
variabel kepemimpinan (X1) telah teruji reliabilitasnya atau mempunyai
kekonsistenan sebagai alat ukur dalam penelitian.
2. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Fasilitas Kerja
Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas variabel fasilitas
kerja (X2) dapat dilihat pada tabel X berikut ini :
Tabel 4.4. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Fasilitas Kerja (X2)
No. Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r table Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
0,667
0,667
0,647
0,660
0,681
0,621
0,629
0,706
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Nilai koefisien Alfa cronbach = 0,801
Nilai r tabel = 0,349
Pada perhitungan diatas, peneliti telah menguji cobakan validitas
angket fasilitas kerja pada butir pertanyaan nomer 1. Berikut hasil
perhitungannya:
667,0
487 (15969) 15 62(262) 15
(487)(62)-)0332 (511 Item
22
72
Dari tabel X dapat diketahui nilai r hitung semua pertanyaan pada
variabel fasilitas kerja (X2) lebih besar dari r tabel (0,349). Jadi dapat
dikatakan semua pertanyaan pada variabel fasilitas kerja (X2) valid,
sehingga instrumen pertanyaan pada kuisioner tentang fasilitas kerja dapat
untuk mengukur fasilitas kerja pada Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen. Demikian juga dengan nilai reliabilitasnya (0,801)
lebih besar dari r tabel (0,349), sehingga dapat diartikan kuesioner variabel
fasilitas kerja (X2) telah teruji reliabilitasnya atau mempunyai
kekonsistenan sebagai alat ukur dalam penelitian.
3. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Guru
Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas variabel kinerja guru
(Y) dapat dilihat pada tabel XI berikut ini:
Tabel 4.5. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Intrumen Penelitian Variabel Kinerja
Guru (Y)
No. Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r table Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
Pertanyaan 9
Pertanyaan 10
0,649
0,566
0,643
0,566
0,627
0,633
0,631
0,551
0,612
0,649
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Nilai koefisien Alfa cronbach = 0,801
Nilai r tabel = 0,349
Pada perhitungan diatas, peneliti telah menguji cobakan validitas
angket kinerja guru pada butir pertanyaan nomer 1. Berikut hasil
perhitungannya:
73
Dari tabel XI dapat diketahui nilai r hitung semua pertanyaan pada
variabel kinerja guru (Y) lebih besar dari r tabel (0,349). Jadi dapat
dikatakan semua pertanyaan pada variabel kinerja guru (Y) valid sehingga
instrumen pertanyaan pada kuisioner tentang kinerja guru dapat untuk
mengukur kinerja guru pada Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen. Demikian juga dengan nilai reliabilitasnya (0,801)
lebih besar dari r tabel (0,349), sehingga dapat diartikan kuesioner variabel
kinerja guru (Y) telah teruji reliabilitasnya atau mempunyai kekonsistenan
sebagai alat ukur dalam penelitian
C. Distribusi Frekuensi
1. Kepemimpinan
Dari hasil pengumpulan data tentang kepemimpinan kemudian
dijadikan deskripsi data diperoleh hasil sebagai berikut (1) skor tertinggi 37;
(2) skor terendah 27; (3) mean 31,87 dan (4) standar deviasi 3,09. Adapun
sebaran frekuensi skor kepemimpinan dapat disajikan dalam bentuk tabel
berikut ini :
649,0
584 (22948) 15 59(237) 15
(584)(59)-)3182 (511 Item
22
74
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Skor Angket Kepemimpinan di
Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen.
Skor Frekuensi F x
27,00
28,00
29,00
30,00
31,00
32,00
33,00
34,00
35,00
36,00
37,00
2
1
7
5
2
3
1
1
6
3
2
54
28
203
150
62
96
33
34
210
108
74
33 F x
=
1052
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (mean) pada tabel tersebut di
atas, maka dilakukan proses perhitungan mean (Mx) sebagai berikut :
F x
Mx =
N
1052
Mx =
33
= 31,87
Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut. maka dilakukan
dengan membuat interval kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari Nilai Tertinggi (H), dan Nilai Terendah (L)
H = Nilai tertinggi dari jawaban responden
= Jumlah item \ skor jawaban tertinggi dimana sangat setuju = 5
= 8 x 5
= 40
75
L = Nilai terendah jawaban responden
= Jumlah item x skor jawaban terendah dimana sangat tidak
setuju = 1
= 8 x 1
= 8
b. Mencari Nilai Range (R)
R = H - L
= 40 – 8
= 32
c. Mencari Interval Nilai Kelas
R
I =
K
Ket :
I = Interval
R = Range
K = Jumlah kelas interval sebanyak 5
32
I =
5
I = 6,4
I = 6
Jadi perhitungan tersebut, interval yang diperoleh adalah 6, maka data
interval dan kategori dapat dilihat dalam tabel berikut in
76
Tabel 4.7. Interval Kategori Kepemimpinan
Interval Kategori Kategori
34 – 40
28 - 33
20 - 27
14 - 19
8 -13
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang baik
Tidak Baik
Dengan demikian dapat dilihat hasil rata-rata atau mean pada
kepemimpinan dengan angka 31,87 berada pada interval kategori antara 28
– 33, dengan demikian kepemimpinan di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen dapat dikatakan baik
2. Fasilitas kerja
Dari hasil pengumpulan data tentang fasilitas kerja kemudian
dijadikan deskripsi data diperoleh hasil sebagai berikut (1) skor tertinggi 37;
(2) skor terendah 27; (3) mean 32,33 dan (4) standar deviasi 3,34. Adapun
sebaran frekuensi skor fasilitas kerja dapat disajikan dalam bentuk tabel
berikut ini :
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Skor Angket Fasilitas Kerja
di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen
Skor Frekuensi F x
27,00
28,00
29,00
30,00
32,00
33,00
34,00
35,00
36,00
37,00
3
2
6
2
1
2
6
4
5
2
81
56
174
60
32
66
204
140
180
74
33 F x = 1067
77
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (mean) pada tabel tersebut di
atas, maka dilakukan proses perhitungan mean (Mx) sebagai berikut :
F x
Mx =
N
1067
Mx =
33
= 32,33
Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut. maka dilakukan
dengan membuat interval kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a Mencari Nilai Tertinggi (H), dan Nilai Terendah (L)
H = Nilai tertinggi dari jawaban responden
= Jumlah item \ skor jawaban tertinggi dimana sangat setuju = 5
= 8 x 5
= 40
L = Nilai terendah jawaban responden
= Jumlah item x skor jawaban terendah dimana sangat tidak
setuju = 1
= 8 x 1
= 8
b Mencari Nilai Range (R)
R = H - L
= 40 - 8
78
= 32
c Mencari Interval Nilai Kelas
R
I =
K
Ket :
I = Interval
R = Range
K = Jumlah kelas interval sebanyak 5
32
I =
5
I = 6,2
I = 6
Jadi perhitungan tersebut, interval yang diperoleh adalah 6, maka data
interval dan kategori dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.9 Interval Kategori Fasilitas Kerja
Interval Kategori Kategori
34 – 40
28 - 33
20 - 27
14 - 19
8 -13
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang baik
Tidak Baik
Dengan demikian dapat dilihat hasil rata-rata atau mean pada fasilitas
kerja dengan angka 32,33 berada pada interval kategori antara 28 – 33,
dengan demikian fasilitas kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen dapat dikatakan baik.
79
3. Kinerja Guru
Dari hasil pengumpulan data tentang kinerja guru kemudian dijadikan
deskripsi data diperoleh hasil sebagai berikut (1) skor tertinggi 46; (2) skor
terendah 34; (3) mean 40,66 dan (4) standar deviasi 4,15. Adapun sebaran
frekuensi skor kinerja guru dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Skor Angket Kinerja Guru
di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen
Skor Frekuensi F x
34,00
35,00
36,00
37,00
38,00
42,00
43,00
44,00
45,00
46,00
2
1
6
4
1
2
3
8
4
2
68
35
216
148
38
84
129
352
180
92
33 F x = 1342
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (mean) pada tabel tersebut di
atas, maka dilakukan proses perhitungan mean (Mx) sebagai berikut :
F x
Mx =
N
1342
Mx =
33
= 40,66
Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut. maka dilakukan
dengan membuat interval kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut:
80
a Mencari Nilai Tertinggi (H), dan Nilai Terendah (L)
H = Nilai tertinggi dari jawaban responden
= Jumlah item \ skor jawaban tertinggi dimana sangat setuju = 5
= 10 x 5
= 50
L = Nilai terendah jawaban responden
= Jumlah item x skor jawaban terendah dimana sangat tidak
setuju = 1
= 10 x 1
= 10
b Mencari Nilai Range (R)
R = H - L
= 50 - 10
= 40
c Mencari Interval Nilai Kelas
R
I =
K
Ket :
I = Interval
R = Range
K = Jumlah kelas interval sebanyak 5
40
I =
5
I = 8
81
Jadi perhitungan tersebut, interval yang diperoleh adalah 8, maka data
interval dan kategori dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.11 Interval Kategori Kinerja Guru
Interval Kategori Kategori
42 – 50
34 - 41
26 - 33
18 - 25
10 -17
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang baik
Tidak Baik
Dengan demikian dapat dilihat hasil rata-rata atau mean pada kinerja
guru dengan angka 40,66 berada pada interval kategori antara 34 – 41,
dengan demikian kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen dapat dikatakan baik.
D. Uji Instrumen
Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi berganda. Uji ini
dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
guru, untuk mengetahui pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja guru dan
untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan fasilitas kerja secara
bersama-sama terhadap kinerja guru.
Hasil perhitungan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
82
Tabel 4.12. Uji Validitas dan Reliabilitas X1 Kepemimpinan Kepala Madrasah
No X1 Kepemimpinan Kepala Madrasah
Jml Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 5 4 4 4 4 5 4 35
2 4 3 3 4 4 4 3 5 30
3 4 5 4 4 3 4 4 4 32
4 4 5 5 4 4 5 4 5 36
5 3 3 4 4 3 4 4 3 28
6 4 3 4 3 3 4 3 4 28
7 3 4 5 4 4 3 5 3 31
8 4 4 3 3 4 3 4 4 29
9 4 3 5 4 4 4 4 4 32
10 3 3 3 4 4 3 3 3 26
11 4 4 4 5 4 5 4 4 34
12 4 4 5 4 5 4 4 5 35
13 4 4 5 5 4 4 5 4 35
14 4 4 4 4 4 4 3 3 30
15 4 4 5 4 5 4 4 5 35
ΣX 58 58 63 60 59 59 59 60 476
ΣX² 228 232 273 244 237 237 239 248 15246
ΣY 476 476 476 476 476 476 476 476
ΣY² 15246 15246 15246 15246 15246 15246 15246 15246
ΣXY 1854 1863 2023 1916 1886 1888 1891 1925
r hitung 0,587 0,681 0,692 0,505 0,521 0,597 0,599 0,625
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
K 8 8 8 8 8 8 8 8
Si² 0,249 0,516 0,560 0,267 0,329 0,329 0,462 0,533
ΣSi² 3,244
St² 9,396
Rii 0,748
587,0
476 (15246) 15 58(228) 15
(476)(58)-)8541 (511 Item
22
2222 YY N XX N
Y)(X)(-)XY (NV
aliditas
681,0
476 (15246) 15 58(232) 15
(476)(58)-)8631 (512 Item
22
692,0
476 (15246) 15 63(273) 15
(476)(63)-)0232 (513 Item
22
83
2
2
St
Si - 1
1 -k
k asReliabilit
505,0
476 (15246) 15 60(244) 15
(476)(60)-)1691 (514 Item
22
521,0
476 (15246) 15 59(237) 15
(476)(59)-)8861 (515 Item
22
597,0
476 (15246) 15 59(237) 15
(476)(59)-)8881 (516 Item
22
599,0
476 (15246) 15 59(239) 15
(476)(59)-)8911 (517 Item
22
625,0
476 (15246) 15 60(248) 15
(476)(60)-)2591 (518 Item
22
748,09,396
244,3 - 1
1 - 8
8
84
Tabel 4.13. Uji Validitas dan Reliabilitas X2 Fasilitas Kerja
No X2 Fasilitas Kerja Jml
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 4 4 3 4 4 3 4 30
2 4 4 5 4 4 5 4 5 35
3 3 3 4 4 4 3 4 4 29
4 4 4 4 3 3 4 4 4 30
5 5 5 5 4 5 4 4 5 37
6 4 5 4 4 4 5 5 4 35
7 5 5 4 4 4 5 5 4 36
8 5 4 4 4 5 4 4 5 35
9 4 5 3 5 5 4 4 4 34
10 3 3 3 4 4 5 4 4 30
11 5 4 5 4 4 4 5 5 36
12 4 4 4 4 5 4 4 4 33
13 4 4 3 3 3 3 4 3 27
14 4 4 5 4 4 4 4 4 33
15 4 4 3 3 3 3 3 4 27
X 62 62 60 57 61 61 61 63 487
X² 262 262 248 221 255 255 253 269 15969
Y 487 487 487 487 487 487 487 487
Y² 15969 15969 15969 15969 15969 15969 15969 15969
XY 2033 2031 1971 1868 2003 2001 1998 2064
r hitung 0,667 0,601 0,647 0,660 0,681 0,621 0,629 0,706
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
K 8 8 8 8 8 8 8 8
Si² 0,382 0,382 0,533 0,293 0,462 0,462 0,329 0,293
Si² 3,138
St² 10,516
Rii 0,802
2222 YY N XX N
Y)(X)(-)XY (NV
aliditas
667,0
487 (15969) 15 62(262) 15
(487)(62)-)0332 (511 Item
22
601,0
487 (15969) 15 62(262) 15
(487)(62)-)0312 (512 Item
22
647,0
487 (15969) 15 61(248) 15
(487)(61)-)9711 (513 Item
22
85
Tabel 4.14. Uji Validitas dan Reliabilitas Y Kinerja Guru
No Y Kinerja Guru Jml
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 43
2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38
3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 36
4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 42
5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 44
6 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37
7 4 4 3 3 3 4 4 5 3 3 36
8 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 36
9 3 3 3 5 4 4 4 3 4 4 37
10 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 44
11 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 34
12 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 36
13 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 34
14 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 43
15 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 44
802,010,516
138,3 - 1
1 - 8
8
660,0
487 (15969) 15 57(221) 15
(487)(57)-)8681 (514 Item
22
681,0
487 (15969) 15 61(255) 15
(487)(61)-)0032 (515 Item
22
621,0
487 (15969) 15 62(255) 15
(487)(62)-)0012 (516 Item
22
629,0
487 (15969) 15 61(253) 15
(487)(61)-)9981 (517 Item
22
706,0
487 (15969) 15 63(269) 15
(487)(63)-)0642 (518 Item
22
2
2
St
Si - 1
1 -k
k asReliabilit
86
X 59 58 59 58 55 56 63 61 56 59 584
X² 237 232 241 232 209 212 267 255 214 237 22948
Y 584 584 584 584 584 584 584 584 584 584
Y² 22948 22948 22948 22948 22948 22948 22948 22948 22948 22948
XY 2318 2281 2325 2281 2166 2196 2467 2396 2200 2318
r hitung 0,649 0,566 0,643 0,566 0,627 0,633 0,631 0,551 0,612 0,649
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
K 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Si² 0,329 0,516 0,596 0,516 0,489 0,196 0,160 0,462 0,329 0,329
Si² 3,920
St² 14,062
Rii 0,801
2222 YY N XX N
Y)(X)(-)XY (NV
aliditas
649,0
584 (22948) 15 59(237) 15
(584)(59)-)3182 (511 Item
22
566,0
584 (22948) 15 58(232) 15
(584)(58)-)8122 (512 Item
22
643,0
584 (22948) 15 59(241) 15
(584)(59)-)3252 (513 Item
22
627,0
584 (22948) 15 55(209) 15
(584)(55)-)1662(515 Item
22
633,0
584 (22948) 15 56(212) 15
(584)(56)-)1962 (516 Item
22
631,0
584 (22948) 15 63(267) 15
(584)(63)-)4672 (517 Item
22
551,0
584 (22948) 15 61(255) 15
(584)(61)-)3962 (518 Item
22
612,0
584 (22948) 15 56(214) 15
(584)(56)-)2002(519 Item
22
566,0
584 (22948) 15 58(232) 15
(584)(58)-)2812 (514 Item
22
87
Tabel 4.15. Data Penelitian Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
No
NOMOR ITEM Jml
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 4 4 5 4 4 5 4 33
2 5 5 4 5 4 3 3 3 32
3 4 4 5 5 4 3 4 3 32
4 3 3 4 3 4 3 3 4 27
5 4 4 5 5 5 4 4 4 35
6 3 3 4 4 4 4 4 4 30
7 5 4 5 5 4 4 5 4 36
8 4 4 4 4 4 4 3 3 30
9 5 5 5 4 4 4 5 5 37
10 3 4 4 4 3 3 3 4 28
11 5 4 5 4 4 4 4 4 34
12 5 4 4 4 5 4 5 5 36
13 4 4 4 3 3 4 4 3 29
14 4 4 3 4 4 3 4 3 29
15 4 4 4 4 3 3 4 3 29
16 4 4 5 4 3 4 4 3 31
17 4 4 5 5 5 4 5 4 36
18 5 4 4 5 4 3 4 3 32
19 4 3 4 4 3 4 4 4 30
20 4 3 4 4 4 3 3 4 29
21 4 3 4 4 3 4 4 3 29
22 5 4 5 4 5 4 4 4 35
23 4 4 3 3 4 5 4 4 31
24 5 5 3 4 4 5 4 5 35
25 4 4 4 4 4 3 4 3 30
26 4 4 3 3 4 3 4 4 29
27 4 4 4 5 5 4 4 5 35
28 4 3 3 4 3 4 4 4 29
29 4 3 3 3 4 4 3 3 27
30 3 4 4 4 4 3 4 4 30
31 5 4 4 5 4 4 5 4 35
32 5 4 5 5 4 5 4 5 37
33 4 5 4 4 4 5 4 5 35
Jumlah 137 129 135 137 130 125 132 127 1052
Rerata 4,15 3,91 4,09 4,15 3,94 3,79 4,00 3,85 31,88
2
2
St
Si - 1
1 -k
k asReliabilit
649,0
584 (22948) 15 59(237) 15
(584)(59)-)3182(5110 Item
22
801,014,062
920,3 - 1
1 - 10
10
88
Tabel 4.16. Data Penelitian Variabel Fasilitas Kerja (X2)
No N O M O R I T E M
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 5 4 4 4 5 4 4 34
2 4 4 4 4 4 5 5 4 34
3 5 4 4 4 5 4 4 5 35
4 4 3 4 4 4 3 3 4 29
5 4 3 3 3 3 4 4 3 27
6 5 5 4 4 5 4 5 4 36
7 4 3 4 4 3 5 4 5 32
8 4 5 5 5 4 4 5 4 36
9 4 4 4 5 4 5 5 5 36
10 5 5 5 4 4 4 4 4 35
11 3 3 4 3 3 4 3 4 27
12 4 4 3 4 4 3 4 3 29
13 3 3 4 4 4 4 4 4 30
14 4 4 4 4 3 4 3 3 29
15 4 4 3 4 3 4 4 4 30
16 5 4 5 5 4 4 4 5 36
17 4 4 4 4 4 4 4 5 33
18 4 5 5 5 5 5 4 4 37
19 3 4 4 4 3 4 3 4 29
20 4 5 4 4 4 4 5 4 34
21 3 4 3 4 3 3 3 4 27
22 5 4 4 5 4 5 4 5 36
23 4 4 4 4 4 5 5 5 35
24 4 5 4 5 5 5 4 5 37
25 4 4 3 4 4 3 4 3 29
26 4 4 5 5 4 4 5 3 34
27 3 4 3 3 4 4 4 3 28
28 3 4 3 3 4 4 4 3 28
29 4 5 4 4 5 4 4 5 35
30 4 4 4 3 4 3 3 4 29
31 4 4 4 4 3 5 5 4 33
32 4 4 4 3 4 5 5 5 34
33 4 5 4 4 5 4 4 4 34
Jumlah 131 136 130 133 130 137 135 135 1067
Rerata 3,97 4,12 3,94 4,03 3,94 4,15 4,09 4,09 32,33
89
Tabel 4.17. Data Penelitian Variabel Kinerja Guru (Y)
No N O M O R I T E M
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 42
2 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 44
3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 44
4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 5 37
5 3 3 3 3 4 4 5 3 3 5 36
6 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 44
7 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 43
8 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42
9 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 44
10 3 4 3 5 5 4 3 3 5 3 38
11 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 36
12 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 43
13 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 36
14 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37
15 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 36
16 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 44
17 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 45
18 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 45
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 37
20 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 44
21 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 35
22 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 43
23 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 44
24 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 45
25 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 34
26 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 37
27 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46
28 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 34
29 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 36
30 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 36
31 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 45
32 5 4 5 4 5 4 4 5 3 5 44
33 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 46
Jumlah 130 134 135 133 138 137 132 135 135 133 1342
Rerata 3,94 4,06 4,09 4,03 4,18 4,15 4,00 4,09 4,09 4,03 40,67
90
E. Analisis Regresi
No Y X1 X2 Y2
X12
X22
X1Y X1X2 X2Y
1 42 33 34 1764 1089 1156 1386 1122 1428
2 44 32 34 1936 1024 1156 1408 1088 1496
3 44 32 35 1936 1024 1225 1408 1120 1540
4 37 27 29 1369 729 841 999 783 1073
5 36 35 27 1296 1225 729 1260 945 972
6 44 30 36 1936 900 1296 1320 1080 1584
7 43 36 32 1849 1296 1024 1548 1152 1376
8 42 30 36 1764 900 1296 1260 1080 1512
9 44 37 36 1936 1369 1296 1628 1332 1584
10 38 28 35 1444 784 1225 1064 980 1330
11 36 34 27 1296 1156 729 1224 918 972
12 43 36 29 1849 1296 841 1548 1044 1247
13 36 29 30 1296 841 900 1044 870 1080
14 37 29 29 1369 841 841 1073 841 1073
15 36 29 30 1296 841 900 1044 870 1080
16 44 31 36 1936 961 1296 1364 1116 1584
17 45 36 33 2025 1296 1089 1620 1188 1485
18 45 32 37 2025 1024 1369 1440 1184 1665
19 37 30 29 1369 900 841 1110 870 1073
20 44 29 34 1936 841 1156 1276 986 1496
21 35 29 27 1225 841 729 1015 783 945
22 43 35 36 1849 1225 1296 1505 1260 1548
23 44 31 35 1936 961 1225 1364 1085 1540
24 45 35 37 2025 1225 1369 1575 1295 1665
25 34 30 29 1156 900 841 1020 870 986
26 37 29 34 1369 841 1156 1073 986 1258
27 46 35 28 2116 1225 784 1610 980 1288
28 34 29 28 1156 841 784 986 812 952
29 36 27 35 1296 729 1225 972 945 1260
30 36 30 29 1296 900 841 1080 870 1044
31 45 35 33 2025 1225 1089 1575 1155 1485
32 44 37 34 1936 1369 1156 1628 1258 1496
33 46 35 34 2116 1225 1156 1610 1190 1564
Jumlah 1342 1052 1067 55128 33844 34857 43037 34058 43681
Rerata 40,667 31,879 32,333 1670,545 1025,576 1056,273 1304,152 1032,061 1323,667
N = 33
ΣΣY = 1342
ΣX1 = 1052
ΣX2 = 1067
ΣY2
= 55128
ΣX12
= 33844
ΣX22
= 34857
ΣX1X2 = 34058
ΣX1Y = 43037
ΣX2Y = 43681
Menghitung harga a, b2, dan b2
91
Σx1
2 = ΣX1
2 - (ΣX1)
2 / n = 33,844 - (1,052)
2 : 33 = 33844 - 33536,48 = 307,5151515
Σx22 = ΣX2
2 - (ΣX2)
2 / n = 34,857 - (1,067)
2 : 33 = 34857 - 34499,67 = 357,3333333
Σy2 = Σy
2 - (Σy)
2 / n = 55,128 - (1,342)
2 : 33 = 55128 - 54574,67 = 553,3333333
Σx1x2 = ΣX1X2 - (ΣX1ΣX2)/n = 34,058 -(1,052x1,067):33 = 34058 - 34014,67 = 43,33333333
Σx1y = ΣX1y - (ΣX1Σy)/n = 43,037 - (1,052x1,342):33 = 43037 - 42781,33 = 255,6666667
Σx2y = ΣX2y - (ΣX2Σy)/n = 43,681 - (1,067x1,342):33 = 43681 - 43391,33 = 289,6666667
Persamaan simultan untuk menemukan b1 dan b2
(1) Σx1y = b1Σx12 + b2Σx1x2
(2) Σx2y = b1Σx1x2 + b2Σx22
(1) 255,6667 = 307,5152 b1 + 43,3333 b2
(2) 289,6667 = 43,3333 b1 + 357,3333 b2
Persamaan (1)
(1) 255,6667 = 307,5152 b1 + 43,3333 b2 : 43,3333
5,9000 = 7,0965 b1 + b2
Persamaan (2)
(2) 289,6667 = 43,3333 b1 + 357,3333 b2 : 357,3333
0,8106 = 0,1213 b1 + b2
Dari persamaan (1) dan (2)
5,9000 = 7,0965 b1 + b2
0,8106 = 0,1213 b1 + b2 -
5,0894 = 6,9752 b1
b1 = 0,7296
5,9000 = 7,0965 b1 + b2
5,9000 = 7,0965x0,7296 + b2
5,9000 = 5,1779 + b2
b2 = 0,7222
Y = b1(X1 - X1) + b2(X2 - X2) + Y
Y = 0,7296(X1 - 31,8788) + 0,7222(X2 - 32,3333) + 40,6667
Y = 0,7296 X1 - 23,2607 + 0,7222 X2 - 23,3472 + 40,6667
Y = 0,7296 X1 + 0,7222 X2 - 46,6094 + 40,6667
Y = -5,9427 + 0,7296 X1 + 0,7222 X2
R = [(b1Σx1y + b2Σx2y): Σy2]
0,5
R = [(0,7296x255,6667+ 0,7222x289,6667):553,3333] 0,5
R = [(395,7317):553,3333] 0,5
R = 0,8457
Freg = (R2(n-m-1)] : m(1-R
2)
Freg = (0,84572(33-2-1)] : 2(1-0,8457
2)
92
Freg = (21,4560] : 2(1-0,84572)
Freg = 37,6685
Ftab = 3,32
Hasil perhitungan regresi linier berganda dengan bantuan software
SPSS dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini :
Tabel 4.18. Nilai Koefisien Regresi Dan Pengujiannya Dengan Uji T Dan Uji F
No. Variabel Koefisien
regresi
t
hitung
t
tabel
Sig t.
1.
2.
3.
Konstanta
Kepemimpinan
Fasilitas kerja
-5,943
0,730
0,722
-1,101
5,534
5,905
2,042
2,042
2,042
0,279
0,000
0,000
R2 =
F hitung =
F tabel =
0,715
37,663
4,17
Hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan sebagai berikut :
Ŷ = -5,943 + 0,730X1 + 0,722X2
a. Nilai koefisien regresi variabel kepemimpinan sebesar 0,730,
kepemimpinan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja guru di
Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen, hal ini
berarti semakin baik kepemimpinan yang dijalankan, maka akan
semakin tinggi pula kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen. Hasil nilai t hitung variabel kepemimpinan
sebesar 5,534 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,042 (5,534 >2,042),
maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan terhadap
kinerja guru. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan terdapat
pengaruh positif antara kepemimpinan terhadap kinerja guru di
Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen yakni
93
semakin baik kepemimpinan yang dijalankan, maka akan semakin tinggi
pula kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen maka hipotesis pertama dapat diterima.
b. Nilai koefisien regresi variabel fasilitas kerja sebesar 0,722, fasilitas
kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja guru di Madrasah
Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen hal ini berarti semakin
memadai fasilitas kerja guru akan semakin tinggi tingkat kinerja guru di
Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Hasil nilai t
hitung variabel fasilitas kerja sebesar 5,905 lebih besar dari nilai t tabel
sebesar 2,042 (5,905>2,042), maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja guru. Sehingga hipotesis kedua
yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara fasilitas kerja terhadap
kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen dapat diterima.
c. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,715 atau 71,5 persen artinya
variasi variabel kepemimpinan dan fasilitas kerja mampu menjelaskan
terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen sebesar 71,5 persen, sedangkan 18,5 persen merupakan
variasi dari variabel lain di luar variabel yang diteliti.
Untuk menguji hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat pengaruh
positif antara kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di
Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen digunakan
analisis uji F. Hasil pengujian regresi dengan uji F diperoleh F hitung sebesar
94
37,663 sedangkan F tabel untuk tingkat signifikansi 95% dan = 0,05
sebesar 4,17. Jadi F hitung > F tabel, sehingga dapat diartikan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap
kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen.
Dalam grafik dapat digambarkan sebagai berikut :
F tabel = 4,17 F hitung = 37,663
Gambar 1. Kurva Normal Uji F
Dapat dilihat bahwa F hitung lebih besar dari F tabel berarti ada
pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap
kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen
dengan tingkat kepercayaan 95% atau = 0,05. Dari hasil uji F tersebut
maka hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara
kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Dengan perkataan lain semakin
baik kepemimpinan dan fasilitas kerja guru samakin tinggi kinerja guru di
Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen, sehingga
hipotesis ke tiga dapat diterima.
Daerah Penerimaan
Ha
Daerah Penolakan
Ha
95
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab IV
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kepemimpinan Kepala Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen dapat dikatakan baik. Dibuktikan dengan hasil rata-rata 31,87
berada pada interval katagori antara 28-33.
2. Fasilitas kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen dapat dikatakan baik. Dibuktikan dengan hasil rata-rata 32,33
berada pada interval kategori antara 28-33.
3. Kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen dapat dikatakan baik. Dibuktikan dengan hasil rata-rata 40,66
berada pada interval kategori antara 34-41.
4. Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai kepemimpinan
terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo
Mranggen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai
t tabel (5,534 > 2,042). Artinya semakin tepat kepemimpinan yang
diterapkan kepala Madrasah, maka akan semakin tinggi pula kinerja guru
di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen.
5. Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai fasilitas kerja guru
terhadap tingkat kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
96
Sumberjo, Mranggen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung lebih
besar dari nilai t tabel (5,905 > 2,042). Artinya semakin memadai
fasilitas kerja guru akan semakin tinggi tingkat kinerja guru di Madrasah
Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen.
6. Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai kepemimpinan dan
fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung
lebih besar dari pada nilai F tabel (37,663 >4,17). Dengan perkataan lain
semakin tepat kepemimpinan kepala Madrasah dan semakin memadainya
fasilitas kerja guru maka samakin tinggi kinerja guru di Madrasah Aliyah
Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Nilai koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,715 atau 71,5 persen artinya variasi variabel
kepemimpinan dan fasilitas kerja mampu menjelaskan terhadap kinerja
guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo,Mranggen
sebesar 71,5 persen, sedangkan 18,5 persen merupakan variasi dari
variabel lain di luar variabel yang diteliti.
B. Saran
1. Untuk Kepala Madrasah
Untuk meningkatkan kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen perlu didukung kepemimpinan dan fasilitas
kerja guru yang memadai. Oleh karena itu kepala Madrasah diharapkan
dapat menerapkan kebijakan-kebijakan yang dapat direspon oleh para
guru sesuai dengan kewenangan selaku kepala Madrasah. Kepala
97
Madrasah perlu secara terus menerus melakukan pemantauan dan
kerjasama yang baik dengan para guru, hal ini untuk mengetahui dan
mendiagnosa berbagai kemajuan yang dicapai Madrasah dalam proses
belajar mengajar.
2. Untuk Guru
Lebih meningkatkan kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo, Mranggen baik melalui faktor kepemimpinan maupun
fasilitas kerja.
3. Untuk Penelitian Lebih Lanjut
Para peneliti dapat mengadakan penyelidikan yang lebih cermat terhadap
faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru dalam mengelola
proses pembelajaran terlepas dari faktor kepemimpinan dan fasilitas kerja
98
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Kepemimpinan Kependidikan bagi perbaikan dan peningkatan
pengajaran, Yogjakarta, Nur cahaya, 1984.
A.Supriyanto, Metodologi Riset Manajemen SDM, Malang, UIN-Maliki Press,
2010.
A Taufik, Korelasi dan Analisis Regresi ganda, Yogyakarta : Nur Cahaya, 2002
Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta,
1998
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta, 1993
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka, 1991
Gomes Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogjakarta : Andi
Ofset, 2001
Hadi Sutrisno, Metodologi Reseach 1, Yogjakarta : Yayasan Fakultas Psikolog
UGM, 1993
Hadi Sutrisno, Metodologi Reseach, jilid 1, Yogjakarta : Andi Offset UGM, 2000
Ibnu, Syamsi, Pokok-Pokok Administrasi dan Manajemen, Jakarta : Bina Aksara,
1984
Ihsan Fuad, Dasar-dasar kependidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2000
Moeslichatoen, Metode Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 1999
Moenir AS, Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan
Kepegawaian, Jakarta : Haji Masagung, 2000
Mursal M. Thohir, Kamus Ilmu Jiwa Belajar dan Pendidikan Agama Islam,
Bandung : PT. Al Ma‟arif, 1999.
Priyatno Duwi, Paham Analisisa Statistik Data dengan SPSS, Yogyakarta : PT.
Buku Seru, 2010.
Rosyadi Khoirun, Pendidikan Profetik, Cet 1, Yogjakarta : Pustaka Pelajar, 2004.
Riduwan, Metode dan Teknik menyusun Proposal Penelitian, Alfabeta.Bandung.
99
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitati dan R&D,Bandung, Alfabeta,
2008.
Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfa Beta, 2000
Sumanto, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Yogjakarta : Andi Offset,
1995
Sutarto, Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi, Yogjakarta : Gadjah Mada
University Press, 2000
Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013
Tafsir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1995