Proses penyusunan
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau KecilJl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517
Palangka Raya, 2014
OUTLINE
KILAS BALIK PENYUSUNAN RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
DOKUMEN RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
KILAS BALIK
PENYUSUNAN RZWP3K PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH
PEMBENTUKAN TIM TEKNIS
DAN TIM POKJA Tim terbentuk sejak penyusunan
Dokuemen Rencana Strategis WP3K
( Renstra tahun 2012)
Tahun 2013 (Penyusunan Dokumen AwalRencana Zonasi WP3K Provinsi
Kalimantan Tengah
Tahun 2014 (Penyempurnaan DokumenRencana Zonasi WP3K ------->
Sosialisasi/konsultasi Publik (di Provinsi
dan Kabupaten )
EKPOS PENDAHULUAN
Di Aula BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah
Tanggal 25 Maret 2013
EKPOS PENDAHULUAN
Di Aula BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah
Tanggal 25 Maret 2013
EKPOS AKHIR
Di Aula DKP Provinsi Kalimantan Tengah
Tanggal 5 Desember 2013
EKPOS AKHIR
Di Aula DKP Provinsi Kalimantan Tengah
Tanggal 5 Desember 2013
DOKUMEN RZWP3K PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH
PENDAHULUANRencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil
(RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah
2013
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki luas wilayah Perairan 12 mil sebesar 12.536,1 km2 dengan 7 kabupaten memiliki pesisir dan 11 kecamatan pesisir.
Terdapat potensi sub ekosistem mangrove, pantai berpasir, estuaria dan rawa banjiran (flood plain).
Penggelolaan sumberdaya pesisir secara terpadu menghendaki adanya keberlanjutan dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir.
Pencemaran, kebakaran hutan, Kelembagaan dan ekonomi pasar
belum berkembang, Keterbatasan sarana dan
prasarana, Pemanfaatan sumberdaya, Pembukaan lahan untuk kegiatan
perkebunan dll.
ISU
Penyusunan RZWP3K Prov. Kalimantan Tengah sesuai
UU 27 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2008 tentang Perencanaan
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Latar Belakang
Tujuan, Manfaat dan Sasaran
TUJUAN :
menyusun arahan spasial
untuk pemanfaatan ruang wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi Kalimantan
Tengah.
MANFAAT :
Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya WP3K;
Menjamin harmonisasi antara kepentingan pembangunan ekonomi
dengan pelestarian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil;
Mewujudkan keterpaduan pembangunan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
dengan wilayah daratannya;
Mewujudkan keserasian pembangunan.
SASARAN :
Teridentifikasinya isu, permasalahan, potensi sumberdaya alam, sumberdaya
fisik, sumberdaya manusia dan sumberdaya kemasyarakatan, serta kendala pemanfaatan sumber daya
alam WP3K Provinsi Kalimantan Tengah.
Tersusunnya paket sumberdaya WP3K Provinsi Kalimantan Tengah.
Terformulasikannya kebijakan, strategi, dan arahan pengembangan WP3K di
Provinsi Kalimantan Tengah.
Zonasi merupakan alat dimana perencana dan pengelola menetapkanarahan pemanfaaan untuk setiap bagian dari wilayah pesisir dan laut.Rencana zonasi menetapkan kerangka kerja untuk manajemen dandengan demikian merupakan acuan utama dalam implementasi rencanapengelolaan.
Kedudukan RZWP3K
Perencanaan Spasial Perencanaan Non-Spasial
UU 26/2007 UU 27/2007 UU 25/2004
RTRWN
RTRWP
RTRWKab/Kota
RZWP3K
RS-WP3K
RP-WP3K
RA-WP3K
RPJP
RPJM
RKPD
Masa Berlaku20 TahunSkala : 1:250.000 atau lebih besar
RZWP3K adalah rencana yang menentukan arah penggunaan sumber dayatiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan polaruang pada Kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang bolehdilakukan dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya dapatdilakukan setelah memperoleh izin.
Ruang Lingkup Wilayah
Ke arah Laut :Adalah batas pengaturan Sejauh 12 mill Laut
atau batas kewenangan pengelolaan laut provinsi
Ke Arah Darat :Batas administrasi kecamatan
yang berbatasan langsungdengan wilayah pesisir (11 kecamatan)
Wilayah Kabupaten:1. Sukamara2. Kotawaringin Barat3. Seruyan4. Kotawaringin Timur5. Katingan6. Pulang Pisau7. Kapuas
Wilayah perencanaan RZWP3K Provinsi ke arah daratan mencakup wilayah administrasikecamatan dan ke arah perairan laut sejauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantaike arah laut lepas dan/atau ke arah perairankepulauan.
Muatan RZWP3K Prov. Kalteng
RZWP3K Provinsi Kalimantan
Tengah
Tujuan, Kebijakan dan
Strategi Penataan Ruang WP3K Provinsi
Rencana Struktur Ruang Wilayah Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil Provinsi
Rencana Pola Ruang Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Provinsi.
Penetapan Kawasan
Strategis WP3K ProvinsiArahan
Pemanfaatan Ruang WP3K
Provinsi
Indikasi Program Utama
Rekomendasi Terhadap RTRW
Provinsi
Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang Kawasan Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil Provinsi
Muatan RZWP3K Menurut Pedoman Terbaru.....(edisi Nop 2013)
a. Pendahuluan, berisi latar belakang, maksud dan tujuan, serta ruang lingkup disusunnya RZWP-3-K;
b. Gambaran umum kondisi daerah yang berisi deskripsi umum, sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil, pola penggunaan lahan dan perairan, serta kondisi sosial-budaya dan ekonomi;
c. Pernyataan pemanfaatan kawasan/ zona;
d. Tinjauan terhadap RTRW dan rencana pembangunanlainnya;
e. Rekomendasi terhadap RTRW dan rencana pembangunan lainnya;
f. Lampiran dokumen RZWP-3-K dalam bentuk album peta; dan
g. Rancangan Peraturan Daerah RZWP-3-K.
ISU STRATEGIS PESISIR KALTENG
Ekologi
Ekonomi
Pendidikan & Kesehatan
Prasarana, Sarana &
Pariwisata
Pemanfaatan
Sumberdaya Pesisir
Kelembagaan Pemerintah
& Tata Ruang
1. Kerusakan pantai
2. Pencemaran
3. Kebakaran hutan
4. Kesadaran terhadap lingkungan
1. Kontribusi sektor perikanan rendah
2. Keluarga miskin masih banyak
3. Kelembagaan & ekonomi pasar belum berkembang
1. Tingkat pendidikan masyarakat rendah
2. Fasilitas kesehatan kurang memadai
3. Suplai air bersih masih sulit didapatkan
1. Jalan darat belum seluruhnya baik
2. Fasilitas listrik PLN masih terbatas
3. Transportasi laut reguler belum menjangkau desa pantai
4. Konstruksi dermaga belum seluruhnya beton
5. Obyek wisata belum dikelola dengan baik
1. Rendahnya kontribusi perikanan dalam ekonomi regional
2. Penggunaan teknologi oleh nelayan masih rendah
3. Pengelolaan lahan tambak masih sederhana
4. Usaha pertanian & kerajinan berskala lokal karena akses pasar terbatas
1. Pemekaran wilayah berpengaruh pada program peng. pesisir & laut
2. Penerapan tata ruang pesisir & laut belum terlaksana dengan baik
3. Pengawasan & tindakan tegas terhadap pencurian ikan
4. Belum berfungsinya TPI dengan baik
5. Pengendalian pembukaan lahan tambak baru
Tinjauan KebijakanRencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil
(RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah
2013
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517
Pengelolaan Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil (WP3K)
SASARAN PEMBANGUNAN KELAUTAN :
1. Berkurangnya pelanggaran dan perusakan sumberdaya pesisir danlaut.
2. Membaiknya pengelolaan ekosistem pesisir, laut dan pulau-pulau kecilyang dilakukan secara lestari, terhadap dan berbasis masyarakat.
3. Disepakatinya batas laut dengan negara tetangga.
4. Serasinya peraturan perundang-undangan yang terkait denganpengelolaan dan pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut.
5. Terselenggaranya desentralisasi yang mendorong pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang efisien dan berkelanjutan.
6. Meningkatnya luas kawasan konservasi laut dan meningkatnya jenisgenetika biota laut langka dan terancam punah.
7. Terintegrasinya pembangunan laut, pesisir dan daratan dalam satukesatuan pembangunan wilayah.
8. Terselenggaranya pemanfaatan ruang laut, pesisir dan pulau-pulaukecil secara serasi sesuai dengan daya dukung lingkungannya.
9. Terwujudnya ekosistem pesisir dan laut yang terjaga kebersihan,kesehatan dan produktivitasnya.
10. Meningkatnya upaya mitigasi bencana alam laut.
Visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan:Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing
dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat.
Misi Pembangunan Kelautan dan Perikanan:1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan.2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan.3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
Renstra Pembangunan Kelautan & Perikanan Kalteng
Program Pengembangan danPengelolan Perikanan Tangkap
Program Pengawasan Sumber DayaKelautan dan Perikanan.
Program Pengelolaan sumber DayaLaut dan Pulau-Pulau Kecil.
Program Peningkatan Daya SaingProduk Perikanan
Program Peningkatan ProduksiPerikanan Budidaya
Program Pengawasan danPeningkatan akuntabilitas aparaturKKP
Program Penelitian danPengembangan IPTEK Kelautan danPerikanan
Program Pengembangan SumberDaya Manusia Kelautan danPerikanan
Program Pengembangan KarantinaIkan, Pengendalian Mutu danKeamanan Hasil Perikanan
Program Peningkatan DukunganManajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya KKP
Program Keg. Renstra Pemb.Kelautan & Perikanan Kalteng
RPJMD PROVINSI KALTENG
Program Pembangunan Kelautan:Peningkatan pemanfaatan sumber daya Perikanan dan Kelautan dalammendukung ekonomi dan tetap menjaga keletariannya melalui:1. Penataan dan perbaikan lingkungan perikanan budidaya.2. Penataan industri perikanan dan kegiatan ekonomi masyarakat
WP3K.3. Perbaikan dan peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
tangkap4. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam
pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan.5. Peningkatan kualitas pengolahan dan nilai tambah produk
perikanan melalui pengembangan teknologi pasca tangkap.6. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia, penyuluh dan
pendamping perikanan.7. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan
perikanan khususnya di wilayah (sentra-sentra nelayan), termasukperkuatan armada tangkap dan pasar ikan terapung.
RTRW PROVINSI KALTENG
ARAHAN PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR DAN KELAUTAN:
Kebijakan pengembangan Kawasan Pesisir dan Kelautan adalahsebagai berikut
a. Pengembangan kawasan agar tetap lestari
b. Penyadiaan saran-prasarana Kawasan pessisir dan Kelautan
c. Pengendalian pemanfaatannya dari pengaruh budaya lain
d. Pengamanan dari invasi kegiatan bangsa lain
ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERIKANAN:
Pengembangan kawasan buddidaya perikanan ditujukan untukpengembangan budidaya perikanan, khususnya perikanan airtawar.
TIPOLOGI PERSANDINGAN PERDA 8 DENGAN SK
MENHUT 529 TAHUN 2012
Dalam Pasal 40 dinyatakan bahwa Indikasi Arahan Peraturan Zonasi
untuk Rencana Pola Ruang mencakup :
a. Indikasi arahan peraturan zonasi kawasan lindung;
b. Indikasi arahan peraturan zonasi kawasan budi daya;
c. Indikasi arahan peraturan zonasi pengembangan kawasan laut.
Selanjutnya dalam Pasal 58 dinyatakan bahwa Indikasi arahan zonasi
Rencana Pengembangan Kawasan Laut sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 40 huruf c akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Daerah
tersendiri.
Berdasarkan Pasal 56 ayat (1) pengelolaan Pesisir dan Laut, arahan
peraturan zonasi diarahkan untuk mendukung (a) Peningkatan dan
pengembangan Kawasan Perindustrian Maritim; (b) Peningkatan dan
pengembangan Industri Pengembangan Pariwisata; dan (c) Peningkatan
dan pengembangan Kawasan perindustrian pengolahan sumber daya
laut;
No Jenis Pengembangan Arahan Peraturan Zonasi
1. Peningkatan dan
pengembangan Kawasan
Perindustrian Maritim;
Lahan kawasan industri maritim, ramah
lingkungan/keluaran limbah sisa dikelola,
berada di daerah pesisir pantai;
Lahan termasuk sarana perkantoran, tempat
pelatihan, klinik medis, dan restorasi;
Prasarana pergudangan, pelabuhan, dan jalan
lingkungan dalam kawasan.
2. Peningkatan dan
pengembangan Industri
Pengembangan
Pariwisata;
Industri berada dalam kawasan pariwisata atau
diluar kawasan namun masih berdekatan
dengan kawasan pariwisata diutamakan
industri kerajinan, makanan olahan;
Fasilitas jalan ke kawasan pariwisata,
transportasi/angkutan.
3. Peningkatan dan
pengembangan Kawasan
perindustrian pengolahan
sumber daya laut;
meliputi lahan peruntukan berada di daerah
pesisir pantai untuk industri dan klaster industri
ramah lingkungan baik olahan maupun
kerajinan.
Secara spesifik tertuang dalam Pengelolaan Sumber DayaLaut dan Pesisir yang menjadi Kewenangan Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah.
Pengelolaan kawasan pesisir adalah bersifat lintas sektor danlintas wilayah, sehingga kebijakan ini juga ditangani oleh
sektor-sektor lain yang memerlukan koordinasi dengan baik.
Secara kewilayahan kebijakan ini juga didorong melaluiterbentuknya cluster-cluster perekonomian yang
memungkinkan terbentuknya pusat-pusat kegiatan
perekonomian baru.
Ilustrasi Rencana WP3K Provinsi
Ilustrasi Rencana WP3K Kab/Kota
Gambaran Umum Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil
(RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah
2013
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517
Administrasi
Provinsi Kalimantan Tengah terletak antara 0o45 Lintang Utara hingga 3o30 LS dan 110o-116o BT. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah 153.564 Km2 untuk wilayah daratan, sedangkan untuk luas wilayah perairan seluas + 89.282 Km2. (58,14%)Panjang pantai + 750Km.
Wilayah WP3K
NoWilayah Administrasi
KecamatanWilayah Adiministrasi Kabupaten
Luas
(Km2)
1 Kecamatan Jelai Kab. Sukamara 796
2 Kecamatan Pantai Lunci Kab. Sukamara 804
3 Kecamatan Arut Selatan Kab. Kotawaringin Barat 2.400
4 Kecamatan Kumai Kab. Kotawaringin Barat 2.921
5 Kecamatan Seruyan Hilir Kab. Seruyan 5.380
6 Kecamatan Teluk Sampit Kab. Kotawaringin Timur 610
7 Kecamatan Pulau Hanaut Kab. Kotawaringin Timur 619
8 Kecamatan Katingan Kuala Kab. Katingan 1.440
9 Kecamatan kahayan Kuala Kab. Pulang Pisau 1.150
10 Kecamatan Sebangau Kuala Kab. Pulang Pisau 3.801
11 Kecamatan Kapuas Kuala Kab. Kapuas 348
Jumlah 20.269
Wilayah WP3K
Ke arah Laut :Adalah batas pengaturan Sejauh 12 mill Laut
Atau batas kewenangan pengelolaan laut provinsi
Kabupaten Sukamara :Kec. Jelai dan Pantai Lunci
Kabupaten Kotawaringin Barat:Kec. Arut Selatan dan Kumai
Kabupaten Seruyan:Kec. Seruyan Hilir
Kabupaten Kotawaringin Timur:Kec. Teluk Sampit dan P. Hanauti
Kabupaten Katingan :Kec. Katingan Kuala
Kabupaten P. Pisau:Kec. Kahayan KualaKec. Sebangau Kuala
Kabupaten Kapuas :Kec. Kapuas Kuala
Curah Hujan di Provinsi Kalimantan Tengah Berkisar antara 2600 mm/tahun- 4100 mm/tahun
Curah Hujan
Terdapat 15 sungai yang mengaliri di Provinsi Kalimantan Tengah:1. Sungai Jelai2. Sungai Mapam3. Sungai Kumai4. Sungai Arut5. Sungai Lamandu6. Sungai Seruyan7. Sungai Mentaya8. Sungai Kahayan9. Sungai Sebangau10. Sungai Anjir Kalampan11. Sungai Anjir Basarang12. Sungai Terusan Raya13. Sungai Kapuas Murung14. Sungai Kapuas15. Pesisir Laut Jawa
Kondisi Hidrologi
Musim Barat (Desember-Februari). Kecepatan Arus pada bulan ini berkisar
antara 0,02-3,0 m/detik.
Musim Peralihan II (September-November). Kecepatan Arus pada bulan ini berkisar
antara 0,01-1 m/detik.
Musim Timur (Juni-Agustus). KecepatanAruis pada bulan ini berkisar antara 0,01-2,0
m/detik.
Musim Peralihan I (Maret-Mei). KecepatanArus pada bulan ini berkisar antara 0,01-
2,6m/detik.
Kecepatan Arus
Hidro-OseanografiBatimetri (kedalaman laut) perairan Pesisir KalimantanTengah merupakan perairan laut dangkal (dibawah200 m) yaitu berkisar antara 0-20 meter
Rata-rata kuat arus di perairan laut PropinsiKalimantan Tengah 0,320 m/detik dengan kuat arusmaksimum sebesar 1,65 m/detik dan terendah 0,05m/detik
Perairan Kalimantan Tengah secara umummempunyai tipe pasang surut (pasut) campurancenderung diurnal(mixed tide prevailing diurnal). Polakemunculan pasang surut ini adalah dalam 1 hari bisaterjadi 1 kali saat air pasang dan 1 kali pada saat airsurut, tetapi bisa juga terjadi 2 kali saat air surutdengan ketinggian antar puncak yang jauh berbeda.
Kondisi kecerahan perairan Kalimantan Tengah rendah. Sekitar88,04% perairan dengan kecerahan dibawah 2,50 m.
Kandungan material tersuspensi di perairan Kalimantan Tengahbelum melebihi ambang batas. Tetapi dikarenakann debit sungai-sungai yang bermuara kelaut membawa endapan lumpur yangbesar, sehingga kondisi kekeruhan air tetap menjadi tinggi.Parameter TDS berkisar 0,9-28 gram/l, TSS berkisar 0,121-2,39mg/l. maka perairan tersebut baik untuk kegiatan budidaya dankonservasi biota, dan secara fenomena lapangan belum dijumpaihal-hal yang merugikan kesehatan masyarakat sebagai efek darikondisi tersebut.
Kecenderungan meningkatnya akumulasi sedimen diperairanseiring dengan perubahan guna lahan di daerah pedalamansebagai akibat kegiatan pembangunan perkebunan, penebanganhutan yang tidak terkendali, pertambangan pembangunan pusat-pusat kegiatan.
Kualitas perairan disepanjang pantai menurun sebagai tingginya sedimentasi yang mengakibatkan tingkat kekeruhan perairan.
pH sepanjang pesisir Kalimantan Tengah, berkisar3,5-10,5, sedangkan baku mutu untuk perikananbudidaya berkisar 6-9. Hal ini menunjukan bahwaperairan tersebut mempunyai kisaran derajatkeasaman yang cukup baik untu budidaya tambahan.
Besaran nilai parameter BOD masih baik yaitu lebihrendah dari 45, yang diperbolehkan untuk budidayaperikanan. Parameter DO berkisar 4,87-7,10, nilaibaku mutu budidaya perikanan maksimum 6 mg/l.kondisi ini memungkinkan kondisi perairan pesisirKalimantan Tengah dapat digunakan untuk kegiatanbudidaya pertambakan dan konservasi.
Kondisi Suhu/Temperatur di PerairanKalimantan Tengah dan sekitarnya rata-rata mencapai 29C atau pada kisaran 27,5C-30C.
Suhu Permukaan perairan
Hasil Pengamatan lapangan dan uji laboratoriummenunjukkan salinitas berkisar 7,5-35%.
Salinitas
Sekitar 88,04% perairan dengan kecerahan dibawah 2,50 m sangat buruk
Kecerahan
Sedimentasi terjadi di Dermaga Rakyat UjungPandaran hingga Lampuyang (Teluk sampit),kemudian Teluk Sebangau, Tanjung Malatayur,Daerah Klapak, Daerah Cemara Labat dan daerahPelampai.
Sedimentasi
MorfologiMorfologi daerah pesisir Propinsi Kalimantan Tengah berdasarkan pengamatan pada kemiringan lereng dan beda tinggi serta batuan penyusunnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua) satuan morfologi yaitu:
1. Satuan perbukitan bergelombang lemah. Satuan perbukitan bergelombanglemah mencakup 10% luas daerah pesisir yaitu meliputi wilayah pedalamanKalimantan Tengah. Secara umum satuan morfologi ini memiliki kemiringanlereng lebih kurang (5-10)% dan beda tinggi berkisar (5-25) meter.
2. Satuan dataran.satuan dataran mencakup 80% luasdaerah pesisir yaitu meliputi wilayahpantai, sepanjang sungai utama danrawa Kalimantan Tengah.
Morfologi daerah pesisir Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan
kemiringan lereng dan beda tinggi serta batuan penyusunnya terbagi
menjadi dua yaitu satuan perbukitan bergelombang lemah dan satuan
dataran pantai, rawa dan sungai.
Geomorfologi pesisir Kalteng 80% Satuan daratan dan Rawa Banjiran(flood
plain)
Secara Geologis Dataran Pesisir Kalimantan Tengah Terbentuk dari batuan
endapan dengan material penyusun endapan pasir, lumpur dan endapan
bahan organik
GEOMORFOLOGI
BATHIMETRI
Berdasarkan Peta Fisik Dasar Wilayah Lautdan Pesisir Kalimantan Tengah yang dikeluarkanoleh Archiegama tahun 2001, diperoleh bahwa perairan laut Propinsi Kalimantan Tengahsecara umum memiliki kondisi batimetri yang relatif angkal dengan kedalaman rata-ratakurang dari 30 m. Kedalaman yang lebih dari 30 m hanya ditemui di bagian barat dari wilayahlaut Kalteng, yaitu pada jarak sekitar 75 km ke arah laut dari Kabupaten Kotim atau padalintang 3o45 LS. Sedangkan ke arah timur wilayah perairan, kedalaman ini berkurang padagaris lintang yang sama.
Menurut tingkat kesuburannya tanah di Provinsi KalimantanTengah termasuk dalam kelas IV, V, dan III dengan jenis tanahterdiri dari Organosol, Aluvial, Regosol, PMK, Podsol, Latosol,Litosol dan Laterit.
JENIS TANAH
Ekosistem pesisir Mangrove
Ekosistem mangrove dapat dibedakan dalam tiga tipe utama, bentuk
pantai/delta, bentuk muara sungai/laguna, dan bentuk pulau. Ketiga
tipe tersebut terwakili di Kalimantan secara umum, terutama di Kalimantan
Tengah.
Jenis Mangrove yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah antara lain Api-api,
Bakau, Nipah, Cemara laut, Rambai, Jinggah, Nyirih, dan Plarak.
Dari hasil kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa hutan mangrove di
wilayah pesisir Kalimantan Tengah termasuk hutan mangrove yang
memiliki zonasi sederhana (zonasi campuran).
Dilihat dari sebarannya, hutan mangrove wilayah pesisir dan laut Kalimantan
Tengah terdapat di Kabupaten Kapuas, di Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Kotawaringin Barat dengan
luas kurang lebih 59.617 Ha
Terumbu Karang
Beberapa lokasi di Kalimantan Tengah yang terdeteksi memiliki terumbu karang adalah Gosong Awing. Selain itu Terumbu karang juga di temukan di perairan Kabupaten Kotawaringin Barat berdasarkan peta Dishidros TNI AL ditemukan di sekitar Gosong Senggora dan Gosong Sepagar yang terletak disisi timur pantai Tanjung Puting. Tipe terumbu karang di perairan ini tergolong gosong/taka (pacth reef).
Sebaran terumbu karang di Kalimantan Tengah berdasarkan orientasi lapangan ditemukan di Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Barat. Informasi terakhir berdasarkan pendugaan citra satelit kemungkinan terdapat pula di Kabupaten Sukamara.
Beberapa genera karang yang dijumpai pada rataan terumbu seperti Acropora bercabang, Goniopora, Favia, Favites, Goniastrea, Galaxea, Fungia, Turbinaria, Montipora, Pectinia, Diplostrea dan Porites. Sementara pada lereng terumbu umumnya dijumpai Galaxea, Turbinaria, Porites, Favia, Pectinia dan Tubastrea. Semua jenis karang termasuk kedalam filum Cnidaria (Coelenterata).
Padang Lamun
Padang lamun di pesisir Kalimantan Tengah sejauh ini hanya ditemukan di perairan pesisir Kabupaten Kotawaringin Barat yang tersebar di sepanjang pantai dan laut. Lamun yang tumbuh di sepanjang pantai pada kedalaman yang berkisar antara 0,2 meter hingga 3 meter, sedangkan yang tumbuh di perairan laut pada kedalaman yang berkisar antara 1 meter hingga 6 meter.
Sebaran di sepanjang pantai meliputi Desa Kubu, Tanjung Keluang, Tanjung Pandan, Sungai Bakau, Teluk Bogam dan Tanjung Penghujan. Sedangkan di perairan laut meliputi Gosong Pinggir, Gosong Sepagar, Gosong Berendam dan Gosong Senggora.
Jenis Lamun yang ada di Perairan Kalimantan Tegah antara lain Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halophila minor, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides
No LokasiJenis Lamun
SubstratEa Th Hm Cs
1 Kubu + - - - Pasir Berlumpur
2 Tj. Keluang + - - - Pasir Berlumpur
3 Tj. Pandan + - - - Pasir Berlumpur
4 Sungai Bakau + - - - Pasir Berlumpur
5 Teluk Bogam + - - - Pasir Berlumpur
6 Tj. Penghujan + - - - Pasir Berlumpur
7 Gs. Senggora + + + + Pasir
8 Gs. Pinggir + + + + Pasir
9 Gs. Berendam + + + + Pasir
10 Gs. Sepagar + + + + Pasir
Penyebaran Jenis lamun yang teridentifikasi di perairan Kotawaringin
Barat
Sumber: Renstra WP3K Provinsi Kalimantan Tengah
Keterangan:
+ = Ada; - = Tidak ada
EA (Enhalus acoroides), TH (Thalassia hemprichii), HM (Halophila minor), CS (Cymodocea serrulata)
BIOTA PERAIRAN
Biota PerairanBeberapa biota perairan yangg terdapat pada wilayah perairan pesisir dan pulau pulau kecil Provinsi Kalimantan Tengah adalah:
Penyu Hijau (Chelonia mydas)
Buaya Sapit (Tomistoma schlegelli)
Buaya Muara (Crocodylus porosus)
Duyung (Dugong dugong)
Ikan dan Udang
No Fauna Nama Lokal Nama Latin
1. Ikan (pisces) Tongkol Katsuwonus pelamis
Puput Putih Tunus abause
Bandeng Albula vulves
Bawal Hitam Formito pipay
Pari Tlygam pepae
Kakap Evinephalus paurina
Layaran Isthopanus sp
Belanak Pugi chepalus
2. Udang (Crustacea) Udang Putih Penaeus indicus
Udang Windu Penaeus monodon
3. Kepiting Rajungan Portunus velagius
4. Cumi (Chepalopoda) Cumi Loligo vulgaris
5. Penyu Penyu Hijau Chelonia mydas
6. Ubur-ubur Ubur-ubur Jelly fish
Fauna laut Yang Terdapat di Perairan Kalimantan Tengah
Satwa Liar
Beberapa satwa liar yang terdapat di wilayah pesisir serta pulau pulau kecil wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah:
a. Orangutan (Pongo pygmaeus)
b. Beruk (Macca nemestriana)
c. Bekantan (Nasalis larvatus)
d. Kelasi atau Lutung Merah (Presbytis rubicunda)
e. Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
f. Lutung (Presbytis cristata)
g. Owa-Owa (Hylobates muellery)
h. Burung Sindanglawe (Ciconia stormil)
i. Burung Rangkong (Buceros sp)
j. Burung Raja Udang Paruh Bangau (Pelargopsis capensis)
SATWA LIAR
PENGGUNAAN RUANG AKTUAL
KAWASAN PESISIR KE ARAH DARATPenggunaan tanah pesisir
Kalimantan Tengah dikelompokkan menjadi lima
jenis penggunaan, yaitu untuk permukiman 4.661 Ha, budidaya pertanian 538.359 Ha, tambak
masyarakat 1.837 Ha, rawa 100.654 Ha dan hutan 1.082.487
Ha. Dilihat dari struktur penggunaaan tanah, penggunaan
tanah hutan (hutan belukar, hutan lebat, hutan sejenis)
merupakan penggunaan tanah yang paling besar yaitu 1.082.487
Ha (52,47 %) dan tanah usaha (perkebunan, sawah, tambak,
permukiman) sekitar 128.043 Ha (6,21 %) dari seluruh wilayah
pesisir.
Kehutanan WP3K Kalimantan Tengah
No Penggunaan
lahanKecamatan (Luas dalam Hektar)
Kapuas kuala Kahayan kuala Mentaya hilir Pulau hanaut Seruyan Hilir Katingan Kuala Jelai Kumai Arut Selatan
1 Sawah 15.729,0 106.643,0 3.829,4 3.940,0 1.067,0 2.943,0 606,0 84,8 18,
4
2 Lahan Kering 12.499,0 111.170,0 11.065,0 838,0 7.092,5 2.924,0 483,0 15.155,5 -
3 Pekarangan 303,0 2.903,0 931,5 1.475,0 - 399,0 - 3.553,0 -
4 Lainnya 14.209,0 274.884,0 - 12.164,0 - 10.000,0 4250 140.875,0 -
5 Hutan - - 76.974,1 43.383,0 73.414,8 21.827,0 - 68.460,5 -
Jenis Penggunaan Lahan Wilayah Peisisir Kalimantan Tengah
KAWASAN BUDIDAYA PERIKANAN
Kawasan budidaya perairan dapat diindikasikan dari luas perairan yang
terdapat di kecamatan pesisir Provinsi Kalimantan Tengah. Luasan daerah
perairan terdiri dari luas perairan daratan berupa sungai, rawa, dan danau,
serta luas perairan laut.
Keterangan : * = tidak ada dataSumber: Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka (2013)
Luas Perairan Kecamatan Pesisir di Provinsi Kalimantan Tengah
No KabupatenKecamatan
Pesisir
Luas Perairan Darat (ha)Laut (ha)
Sungai Rawa Danau Jumlah
1 Sukamara Jelai
* * * * *
Pantai Luci
2 Kotawaringin
Barat
Arut Selatan
Kumai
3 Seruyan Seruyan
Hilir
4 Kotawaringin
Timur
Teluk
Sampit
Pulau
Hanaut
5 Katingan Katingan
Kuala
6 Pulang Pisau Kahayan
Kuala6,578 65,189 655.20 120,422.40
Sebangau
Kuala3,524 16,216 368.60 51,609.6
7 Kapuas Kapuas
Kuala8,266.35 28,000 36,266.35 25,600
Perikanan Tangkap
No KabupatenKecamatan
Pesisir
Perikanan (Ton)Jumlah
Sungai Rawa Danau Laut
1 Sukamara Jelai 13.40 10.09 - 1571.10 181.4
Pantai Luci 7.30 197.14 - 1936.30 2140.74
2 Seruyan Seruyan
Hilir1354.89 614.76 1235.81 * 3196.46
3 Kotawaringin
Timur
Teluk
Sampit69.7 42.5 - 2684.7 2796.9
Pulau
Hanaut105.2 20.3 - 2843.5 2969
4 Pulang Pisau Kahayan
Kuala* * * * 7953.48
Sebangau
Kuala* * * * *
5 Kapuas Kapuas
Kuala240.27 113.06 141.32 6672.45 7167.10
Keterangan: * Tidak ada data
Sumber: Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka (2013)
Produksi Perikanan Tangkap Kecamatan Pesisir diProvinsi Kalimantan Tengah
Perikanan tangkap di kecamatan pesisir Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari perikanan tangkap sungai, rawa, danau, dan laut. Perikanan tangkap adalah sumber penghidupan utama bagi masyarakat wilayah pesisir Kalimantan Tengah. Sehingga
perairan pantai dan laut-nya merupakan basis penting perikanan untuk konsumsi lokal, regional dan antar pulau
KONDISI SARANA DAN PRASARANA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pelabuhan laut yang tersedia di Kal imantan Tengah untuk sarana jasaperdagangan, angkutan penumpang dan barang (ekspor dan impor maupun lokal) yakni:1. Pelabuhan Pengumpul, yaitu Pelabuhan Sukamara, Pelabuhan Kumai, Pelabuhan
Pangkalan Bun, Pelabuhan Sampit, Pelabuhan Pulang Pisau, Pelabuhan KualaKapuas.
2. Pelabuhan Pengumpan, yaitu Pelabuhan Pegatan Mendawai, Pelabuhan Kuala Pembuang,Pelabuhan Samuda, Pelabuhan Kereng Bangkirai.
Peta Sebaran Pelabuhan WP3K Kalimantan Tengah
PRASARANA DAN SARANA PERIKANAN
No Jenis Armada
Rumah Tangga Perikanan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Tanpa Perahu 729 729 1.254 836 950 843 2.219
2. Jukung 5.867 5.456 11.509 6.495 4.201 4.414 11.969
3. Perahu Papan kecil 2.307 2.379 5.723 4.188 3.380 5.723 3.572
4.Perahu PapanSedang 665 394 871 2.465
3.360 2.990 5.126
5.Perahu PapanBesar - - 5 207 201 201 3070
6. Motor Tempel 2.353 2.854 5.060 3.575 3.877 5.352 201
7. Kapal Motor - - - 810 797 6 5.613
Jumlah 11.921 11.812 24.422 18.576 16.766 19.529 31.770
Sumber: Penyusunan Profil Investasi Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah (2012)
Jumlah Rumah Tangga Perikanan berdasarkan penggunaan Prasarana Penangkapan Ikan di
Kecamatan Pesisir Provinsi Kalimantan Tengah
N0. Jenis Armada 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Jukung 6.162 4.658 12.099 6.870 4.597 4.760 3.768
2. Perahu Papan kecil 2.687 2.759 6.430 4.707 3.939 6.225 5.454
3. Perahu Papan Sedang 1.614 1.343 2.698 2.465 3.402 3.034 3.085
4. Perahu Papan Besar - - 5 207 201 201 201
5. Motor Tempel 2.539 3.040 5.291 3.575 3.908 5.504 5.676
6. Kapal Motor - - 810 797 6 -
Jumlah 13.002 11.800 26.523 18.634 16.844 19.730 18.184
Armada Penangkapan Ikan di Pesisir Provinsi Kalimantan Tengah
Sumber: Penyusunan Profil Investasi Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah (2012)
Alat tangkap dan teknik penangkapan ikan yang digunakan nelayan perairan umum daratan di Kalimantan Tengah umumnya masih bersifat tradisional. Jika ditinjau
dari segi prinsip teknik penangkapan yang digunakan terlihat bahwa telah banyak pemanfaatan tingkah laku ikan (behaviour) untuk tujuan penangkapan ikan yang
telah digunakan.
PRASARANA DAN SARANA PARIWISATA
Salah satu hal yang menunjang kegiatan pariwisata adalah tersedianya prasarana pariwisata yang terdiri dari hotel, restaurant, dan objek wisata yang tersebar di Kecamatan Pesisir Provinsi Kalimantan Tengah.
No KabupatenKecamatan
PesisirJumlah Hotel Jumlah Kamar
1 Sukamara Jelai 1 23
Pantai Luci 0 *
2 Kotawaringin Barat Arut Selatan 23 540
Kumai 10 119
3 Seruyan Seruyan Hilir 16 *
4 Kotawaringin Timur Teluk Sampit * *
Pulau Hanaut * *
5 Katingan Katingan Kuala* *
6 Pulang Pisau Kahayan Kuala 5 58
Sebangau Kuala
* *
7 Kapuas Kapuas Kuala 330 546
Jumlah Hotel dan Kamar Hotel di Kecamatan Pesisir Provinsi Kalimantan Tengah
POTENSI INVESTASI
Perikanan Budidaya
Budi daya Ikan Air Tawar, Potensi nya ada di sungai ,danau dan rawa yang
tersebar diseluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah .
Peluang investasi sektor perikanan adalah :
Budidaya Tambak
Pembuatan lahan tambak di kawasan mangrove yang fungsinya adalahkawasan lindung sesuai rencana Tata Ruang Wilayah Kalimantan Tengah
Budidaya tambak udang di beberapa lokasi tidak memberi hasil yang optimal bahkan ada tambak yang terlantar.
Budaya usaha tani termasuk perikanan dan pengolahan hasil umumnyaberorientasi untuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek(subsisten)
Budidaya tambak udang/bandeng/kepiting. Lahan yang tersedia seluas 84.400 Ha. Di kabupaten : Kapuas, Pulang pisau, Katingan, Kotim , kobar dan Sukamara.
Budi Daya Ikan di Keramba / jaring apung areal yang tersedia di 11 sungai besar, di Kabupaten : Pulang Pisau, P.Raya, Kapuas, Kotim, Seruyan, Kobar.
Penangkaran : labi-labi di Kabupaten Pulang pisau dan Katingan, ikan hias arwana, di kabupaten seruyan, ikan betutu di Kabupaten Kotawaringin Barat
RincianTahun
Kenaikan Per Tahun
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Total Volume 87.943,12 94.398,53 97.594,35 100.822,62 126.261,38 113.555,26 9,82
Penangkapan 81.974,90 87.984,70 88.964,90 85.903,10 101.338,40 81.572,1 5,74
Perikanan Laut 48.401,10 48.567,70 48.162,40 47.358,30 59.725,40 46.398.7 5,99
Perairan Umum 33.573,80 39.417,00 40.802,50 38.544,80 41.613,00 35.173,4 5,84
Budidaya 5.968,22 6.413,83 8.629,45 14.919,52 24.922,98 31.983,16 35,58
Budidaya Laut - 36,00 30,00 31,30 400,00 198,75 23,67
Budidaya Payau 1.242,58 1.084,16 1.314,04 2.308,16 3.806,93 5.185,56 25,49
Kolam 856,54 978,26 2.205,85 5.161,83 6.825,45 12.663,44 68,41
Karamba 3.749,89 4.283,53 5.030,25 7.253,66 13.616,13 13.726,15 28,36
Jaring Apung - 31,88 49,31 164,57 257,82 206,97 5,21
Sawah 119,21 - - - 162,65 198,75 0,29
Sumber : Renstra WP3K Provinsi Kalimantan Tengah
Volume Produksi Perikanan Kalimantan Tengah
Konsumsi ikan per kapita Kalimantan Tengah meningkat rata rata sebesar 0,94 % per tahun yakni dari 34,41 kg/kapita pada
tahun 2006 menjadi 35,72 kg/kapita pada akhir tahun 2010.Diperkirakan pada akhir tahun 2011 konsumsi ikan dapat
mencapai 36,08 kg/kapita. Peningkatan konsumsi ikan tersebutmenggambarkan bahwa ketersediaan produk perikanan yang
berasal dari kegiatan penangkapan (capture) maupun budidaya(aquacapture) tersedia dengan baik.
Pariwisata dan Jasa Lingkungan
1. Pariwisata Bahari
Obyek wisata yang cukup potensial di kawasan pesisir dan pantaiantara lain Tanjung Keluang (Tanjung Penghujan) dan Pantai KubudiKabupaten Kotawaringin Barat, Ujung Pandaran di KabupatenKotawaringin Timur dan pantai Cemara Labat di Kabupaten Kapuas.
Di Kabupaten Kotawaringin Barat, terdapat obyek wisata TamanNasional Tanjung Puting. Keanekaragaman dan kekhasan flora danfauna yang dimiliki Taman Nasional Tanjung Puting merupakan dayatarik wisata yang kuat bagi wisatawan untuk berkunjung ke tempatini.
2. Pariwisata Pesisir
Karakteristik pariwisata pesisir Kalimantan Tengah yang berupaobyek wisata budaya banyak terpusat di Kabupaten KotawaringinBarat. Obyek wisata budaya tersebut antara lain: Istana Kerjaan Al-Nursari dan peninggalannya, Masjid dan peninggalannya.
Pertambangan
Sumberdaya energi
Batubara
Batubara di pesisir Kalimantan Tengah dijumpai di Kabupaten Kotawaringin Timur yaitu pada dua lokasi yaitu anak sungai Cempaga Kecamatan Cempaga Mulia dan sekitar sungai Mentaya Kecamatan Kuala Kuayan.
Kondisi Jumlah (Ton)
Sumberdaya Tereka 1.050.749.643
Sumberdaya Terunjuk 774.660.937
Sumberdaya Terukur 407.801.954
Adangan Terbukti 40.000.000
Potensi Batubara di Provinsi Kalimantan Tengah
Sumber: Pengumpulan Data dan informasi untuk MCMA Propinsi Kalimantan Tengah
Sumberdaya mineral
Emas
Emas di Kalimantan Tengah dijumpai sebagai endapan primer yang tersebar di beberapa kabupaten, terutama di daerah sepanjang aliran sungai. Sedangkan emas sekunder dijumpai sebagai hasil endapan pada tepi-tepi sungai, terutama di bagian dalam kelokan sungai.
Kaolin
Endapan kaolin ditemukan di sekitar Teluk Sampit, daerah Rambon, daerah Tanah Putih, daerah Sitirung, daerah Target, sekitar daerah Parit dan pada hulu Sungai Cempaga yaitu di sekitar daerah Pundu.
Pasir kwarsa
Pasir kwarsa merupakan bahan galian yang paling luas penyebarannya di Kalimantan Tengah. Pasir kwarsa yang dijumpai di sekitar Danau Sembuluh
KONDISI SOSIAL BUDAYA
KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk WP3K Provinsi Kalimantan Tengah adalah 283.058 jiwa dengan kepadatanpenduduk rata- rata adalah 14 jiwa/Km2. Jumlah distribusi penduduk tertinggi terdapat diKecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat dengan total 101.925 jiwa danterendah terdapat di Kecamatan Jelai Kabupaten Sukamara sebanyak 4.627 jiwa
Jumlah penduduk desa pesisir 8,4% dari jumlah penduduk Kalimantan Tengah
Tingkat Pendidikan 20% tidak tamat SD dan 30 % tamat SD
Penyakit dominan ISPA, Malaria, Demam Berdarah, Muntaber
Etnis : Banjar, Dayak, Jawa, Bugis
Agama : Mayoritas Islam
Kemiskinan : Tingkat Kemiskinan Penduduk Desa Pesisir 25% (Penerima ASKIN danRASKIN)
No KabupatenKecamatan
PesisirLuas (km2)
Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/km)
1 Sukamara Jelai 796 4627 6
Pantai Luci 804 5306 7
2 Kotawaringin Barat Arut Selatan 2400 101.925 42
Kumai 2921 48.025 16
3 Seruyan Seruyan Hilir 4659 31.154 6
4 Kotawaringin Timur Teluk Sampit 610 9.155 15
Pulau Hanaut 620 15.855 26
5 Katingan Katingan Kuala1.440 19.948 14
6 Pulang Pisau Kahayan Kuala 1.150 20.175 17
Sebangau Kuala
3.801 8.024 2
7 Kapuas Kapuas Kuala 348 18.864 54
Jumlah dan kepadatan Penduduk WP3K Provinsi Kalimantan Tengah 2012
Sumber: Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka (2013)
ADAT ISTIADAT DAN KEARIFAN LOKAL
Potensi sumberdaya wilayah pesisir secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sumberdaya pesisir daratan dan sumberdaya lautan, namun pada umumnya penduduk setempat atau desa/kampung, membatasi wilayah laut desa/kampungnya secara adat, yaitu: dengan memperhitungkan jangkauan kemampuan perahu motor tempel 12 pk (satuan tenaga kuda/horse power), kuranglebih 12 mil dari pantai.
Umumnya penduduk pesisir Kalimantan Tengah menerapkan
pembatasan jenis peralatan untuk penangkapan ikan di wilayah
perairan adat
Tujuannya adalah mengendalikan eksploitasi sumberdaya laut secara berlebihan, baik oleh warga desa/kampung sendiri atau pun orang
luar,
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Beberapa isu yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan pualu-pulau kecil di Provinsi Kalimantan Tengah disebabkan oleh pemanfaatan pembangunan pesisir
EkologiKerusakan pantai, pencemaran, kebakaran hutan, dan kurangnya kesadaran terhadap lingkungan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
EkonomiRendahnya kontribusi sektor perikanan, masih banyaknya keluarga miskin yang berdomisili di wilayah pesisir, serta kelembagaan dan ekonomi pasar yang belum berkembang
Pendidikan dan KesehatanTingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah, fasilitas kesehatan yang kurang memadai, dan suplai air bersih yang masih sulit didapatkan di wilayah pesisir Provinsi Kalimantan Tengah.
Kelembagaan Pemerintah dan Tata RuangPemekaran wilayah yang berpengaruh pada program pengelolaan pesisir dan laut, penerapan tata ruang pesisir belum baik, rendahnya pengawasan terhadap pencurian ikan, dan belum terkelolanya TPI.
Pemanfaatan Sumberdaya PesisirRendahnya kontribusi perikanan dalam ekonomi regional, penggunaan teknolgi yang masih rendah dalam sistem perikanan budidaya dan tangkap, pengelolaan lahan tambak dengan system sederhana, dan usaha pertanian terbatas akses terhadap pasar.
Prasarana, Sarana, dan PariwisataKondisi jalan darat yang belum baik, fasillitas listrik PLN yang masih terbatas, transportasi laut regular belum mengakses desa-desa pesisir, konstruksi dermaga yang belum baik, dan belum terkelolanya objek wisata secara terpadu.
KAJIAN DAN ANALISIS Rencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil
(RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah
2013
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517
PEMANFAATAN UMUM KAWASAN PELABUHAN
Pelabuhan Pangkalan Bun mempunyaiperanan penting sebagai pelabuhanekspor untuk produk-produk hasilkehutanan di Propinsi Kalimantan Tengah;
Pelabuhan Kumai merupakanpelabuhan yang penting untuk kegiatanbongkar muat barang bagi pelayaranrakyat;
Pelabuhan Sampit mempunyai perananpenting untuk bongkar muat baranguntuk pelayaran dalam negeri.
Pelabuhan Samuda mempunyai peranan yang cukup penting untuk jenis pelayaran rakyat, namun baru terbatas pada pemasukan barang.
Alur pelayaran akan bertambah ramai di masa yang akan datang sehingga diperlukan pengaturan yang ketat terutama bagi kapal-kapal yang parkir
arus penumpang yang turun dan naik juga mempengaruhi aktivitas, sehingga diperlukan adanya pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi Kalimantan Tengah akibat adanya aktivitas tersebut.
PEMANFAATAN RUANG JASA PARIWISATA BAHARI
potensi wisata bahari di Propinsi Kalimantan Tengah belum tergalidan belum termanfaatkan yang terdiri dari aktivitas wisata mulaidari adanya fenomena alam, budaya, dan kehidupan sosialmasyarakat, biota laut, serta kualitas perairan
pemanfaatan ruang bahari sebagai wisata dapat memberikandampak posiif bagi pemasukan pendapatan daerah, akan tetapidapat berperan besar terhadap kerusakan ekosistem.
PERMASALAHAN BUDIDAYA PERIKANAN
Modal yang digunakan oleh petani/nelayan di kawasan pesisir sangat terbatas;
Keterbatasan benih yang seringkali dialami petani/nelayan dalam mengusahakan kegiatan budidaya;
Relatif rendahnya kemampuan permodalan yang dimiliki nelayan dalam mengelola usaha budidaya;
Relatif sedikitnya jaringan irigasi teknis sebagai penunjang usaha budidaya;
Harga pakan yang cukup tinggi, sehingga biaya produksi akan terserap untuk pakan;
Pembukaan lahan tambak secara besar-besaran mengakibatkan rusaknya ekosistem mangrove yangberfungsi sebagai penjaga garis pantai dan daerah asuhan larva, tempat memijah dan bertelur ikan dan udang; dan
Terjadi pendangkalan lumpur pada saluran primer dan sekunder secara cepat karena dijadikan jalur transportasi.
ANALISIS PERMASALAHAN
masyarakat wilayah pesisir yang hidup di atas tanah rawa membuang sampah padatbuangan rumah tangga ke bawah rumah-rumah panggung
kondisi sampah yang tercampur air dan tanah rawa tersebut akan berproses secarakimiawi
Kebersihan
perubahan kebijakan penting terkait pengeloaan pesisir
Tidak berfungsinya TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di wilayah pesisir Kaltengmemerlukan penanganan yang serius
Pengawasan dan tindakan tegas terhadap nelayan-nelayan asing yang beroperasi di laut Kalimantan Tengah
Kelembagaandan
Administrasi
teknologi yang digunakan nelayan-nelayan lokal relatif masih sederhana sehinggadaya jelajah yang bisa dilakukan oleh para nelayan hanya sampai dibawah 4 mil
Potensi pembukaan lahan tambak masih cukup besar di wilayah pesisir Kalimantan Tengah
Penyusutan luas lahan kolam tradisional beje di Kabupaten Kapuas dan KabupatenPulang Pisau yang diakibatkan oleh Proyek Lahan Gambut
PemanfaatanSumberdaya
pesisir
ANALISIS PERMASALAHAN
Sedimentas mengakibatkan pendangkalan dan merusak hutanmangrove yang ada
Kerusakanpantai
Wilayah pesisir Kalimantan Tengah seperti hal-nya wilayah hutanrawa daratan Kalimantan, secara umum rawan terhadap bencanabanjir pada musim penghujan.
BencanaAlam
Pariwisata yang terdapat di daerah pesisir Kalimantan Tengah padaumumnya belum dikelola dengan baik
Jalan darat menuju daerah pesisir belum seluruhnya dalam kondisiyang baik
Sarana danPrasarana
RENCANA POLA RUANGRencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil
(RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah
2013
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517
RENCANA POLA RUANG KAWASAN PEMANFAATAN UMUM
PERIKANAN BUDIDAYA ditujukan untuk pengembangan budidaya
perikanan khususnya perikanan air tawar
terdiri dari pengembangan tambak dan perairan darat dengan luas 177.65 Km2.
kategori pemanfaatan umum pada zona pemanfaatan laut adalah seluas 2901.35 Km2
sebagai area pemanfaatan umum dan 1379.76 Km2 sebagai budidaya
berada pada kawasan 4 mil laut dari daratan WP3K Provinsi Kalimantan Tengah
PERMUKIMAN permukiman kota mencakup wilayah
administrasi wilayah kota dan wilayah pengembangan kota/perkotaan yang telah ditetapkan sebagai kawasan permukiman
Permukiman desa mencakup perkampungan desa-desa yang ada dan kemungkinan bagi perluasannya
pengembangan permukiman di WP3K Provinsi Kalimantan Tengah adalah seluas 568.51 Km2
yang termasuk ke dalam permukiman eksisting dan permukiman yang direncanakan sesuai dengan arahan RTRW
RENCANA POLA RUANG KAWASAN PEMANFAATAN UMUM
PERIKANAN TANGKAP ditujukan untuk pengembangan perikanan laut
tangkap
Pengembangan arahan zona perikanan tangkap berlokasi di area jangkauan 4 mil- 12 mil laut dari daratan WP3K Provinsi Kalimantan Tengah. Luasan area pengembangan ini adalah seluas 6854.42 Km2
PARIWISATA Zona ini berlokasi di area kurang dari 4 mil laut
dari daratan WP3K Provinsi Kalimantan Tengah. Luasan area pengembangan di daratan seluas 0.03 Km2, sedangkan di zona pemanfaatan laut seluas 796.9 Km2.
RENCANA POLA RUANG KAWASAN PEMANFAATAN UMUM
PELABUHAN Pelabuhan Laut Primer ditetapkan tiga. Kumai
untuk sektor barat wilayah, Sampit untuk sektor tengah, dan Bahaur (rencana) untuk sektor timur. Perlakuan prioritas bagi eksisting (Kumai & Sampit) ialah perluasan/ relokasi area kontainer, peningkatan akses, dan renovasi terminal penumpang;
Pelabuhan Laut Sekunder : untuk sektor barat Kuala Jelai di Sukamara, untuk sektor tengah Segintong di Seruyan, untuk sektor timur Pegatan di Katingan;
Pelabuhan Laut Tersier : Seijelai (Sukamara), Pulangpisau, dan Jenamas.
Dermaga Ferry untuk kawasan barat di Kumai, rute Kumai-Kendal (Jawa Tengah); untuk kawasan timur di Bahaur, rute Bahaur-Paciran (Jawa Timur).
PERTANIAN Peremajaan dan perluasan areal tanaman
perkebunan.
Pengembangan sesuai denganpotensi/kesesuaian lahannya secara optimal.
Pengendalian perluasan tanaman perkebunanuntuk memelihara kelestarian lingkungan.
RENCANA POLA RUANG KAWASAN PEMANFAATAN UMUM
HUTAN dalam zona pemanfaatan daratan yang
dikembangkan seluas 8313.03 Km2.
Pengembangan hutan tersebut telah mencakup luasan sebagai hutan lindung, hutan produksi, Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), dan Hutan Produksi Terbatas (HPT).
PERTAMBANGAN Potensi pertambangan di Provinsi Kalimantan
Tengah ini sangat besar baik golongan A, B, maupun C
Luasan arahan kawasan pertambangan adalah seluas 6.47 Km2.
RENCANA POLA RUANG KAWASAN KONSERVASI
Sempadan pantai kawasan di sepanjang pantai kurang lebih 751.000 km
dengan lebar di kawasan perkotaan 30-100 m dan dan diluar kawasan perkotaan 100-250 m
Sempadan Sungai terdapat di sepanjang sungai, terutama untuk sungai-
sungai besar. kawasan sempadan sungai pada kawasan perkotaan dan perdesaan disepanjang 11 sungai besar
Rawan Gelombangpasang
kawasan yang berada di daerah pantai di Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Pulang Pisau, dan di Kabupaten Kapuas.
Taman Nasional
Kawasan konservasi ekosistem air hitam (KEAH) yang terdapat di Kabupaten Kapuas.
Danau Sembulu di Kabupaten Seruyan.
Suaka Margasatwa Sungai Lamandau luas kurang lebih 61.425 Ha di Kabupaten Sukamara.
Tanjung Puting di Kobar
Sebangau di Pulang Pisau
RENCANA POLA RUANG ZONA ALUR
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI);
Jaringan pelayaran yang menghubungkanantarpelabuhan internasional hub danpelabuhan internasional; dan
Jaringan pelayaran yang menghubungkanantara pelabuhan internasional hub danpelabuhan internasional dengan pelabuhaninternasional di negara lain.
Alur pelayaran nasional terdiri atas:
Alur pelayaran yang menghubungkanpelabuhan nasional dengan pelabuhaninternasional atau pelabuhan internasionalhub;
Alur pelayaran yang menghubungkanantarpelabuhan nasional;
Alur pelayaran yang menghubungkan antarapelabuhan nasional dan pelabuhan regional; dan
Alur pelayaran yang menghubungkanantarpelabuhan regional.
RENCANA POLA RUANG KAWASAN STRATEGIS
KSP KEPENTINGAN EKONOMI
KSP Minapolitan di Kabupaten Katingan dan Kabupaten Pulang Pisau.
KSP pengembangan lahan gambut (PLG) di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau,
KSP terpadu industri, pelabuhan peti kemas dan pergudangan di Pelabuhan Kumai (Kabupaten Kotawaringin Barat), Pelabuhan Batanjung (Kabupaten Kapuas), Pelabuhan Sampit Bagendang (Kabupaten Kotawaringin Timur), Pelabuhan Pangkalan Bun (Kabupaten Kotawaringin Barat).
KSP KEPENTINGAN LINGKUNGAN HIDUP
Kawasan konservasi ekosistem air hitam (KEAH) yang terdapat di Kabupaten Kapuas.
Danau Sembulu di Kabupaten Seruyan.
Suaka Margasatwa Sungai Lamandau luas kurang lebih 61.425 Ha di Kabupaten Sukamara,
Kawasan DAS Mentaya (Kabupaten Kotawaringin Timur), DAS Seruyan, DAS Jelai (Kabupaten Sukamara).
Kawasan rawan gelombang pasang yaitu kawasan yang berada di daerah pantai di Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Pulang Pisau, dan di Kabupaten Kapuas.
RENCANA POLA RUANG
No Zona Pemanfaatan Laut Luas (Km2)
1 Alur Pelayaran 2233.9
2 Area Pemanfaatan Umum 2901.35
3Konservasi Terumbu Karang dan Padang
lamun89.43
4 Tangkapan ikan 6854.42
5 Terumbu 72.13
6 Budidaya 1379.76
7 Pariwisata 796.6
No Zona Pemanfaatan Daratan Luas (Km2)
1 Area Penggunaan Lain 2204.92
2 Danau 54.16
3 Hutan 8313.03
4 Konservasi Magrove 119.39
5 Industri 33.18
6 Perikanan Budidaya 177.65
7 Pertanian 1851.49
8 Permukiman 568.51
9 Konservasi Suaka Alam 5418.94
10 Pariwisata 0.03
11 Perkebunan 2538.99
12 Pertambangan 6.47
13 Sempadan Pantai 52.54
RENCANA POLA RUANG
RZWP3K Provinsi Kalimantan Tengah Lokasi Aktivitas yang diperbolehkanAktivitas yang tidak
diperbolehkan
Rencana Struktur Ruang
Pusat-Pusat pertumbuhan Kab. Kotawaringin Barat,
Kab Sukamara, kab,
Katingan, dan Kab.
Pulang Pisau
Sebagai Pusat Kegiatan
Wilayah Ordo 1 dan Ordo 2
dengan fungsi distribusi
regional-nasional, transportasi
laut, pintu sekunder, pusat jasa
transportasi, keuangan,
pariwisat, pemerintahan, dan
permukiman perkotaan
Kegiatan-kegiatan yang
ditetapkan sebagai arahan
kegiatan pada pengembangan
hierarki di atasnya.
Sistem prasarana jaringan transportasi Aliran Sungai Kapuas,
Mentaya, Lamandau,
Kahayan, Katingan, dan
Arut
Pengembangan jaringan
transportasi laut dan sungai,
pemantapan pelabuhan
Kegiatan-kegiatan yang tidak
termasuk di dalam kepentingan
pengembangan transportasi laut
dan darat yang menunjang
aksesibilitas ke pesisir
Sistem prasarana sumber daya air Seluruh DAS di WP3 K
Provinsi Kalimantan
Tengah
Pengembangan irigasi melalui
pemanfaatan dan pengendalian
dengan maksud pelestarian
kemamouan SDA
Eksploitasi air tanah secara
berlebihan di luar ketentuan
pemanfataan sumber daya air
yang ditetapkan RTRW Provinsi
Kalimantan Tengah
Sistem prasarana energy, listrik, dan
telekomunikasi
Jaringan jalan PKW di
WP3K provinsi
Kalimantan Tengah
Pengembangan jaringan pipa
transmisi dan distribusi minyak
dan gas bumi, Pengembangan
Pembangkit Listrik energi baru,
dan pengembangan
interkonerksi jaringan transmisi.
Pengembangan sistem jaringan
dan penggunaan sebagai
pemanfaatan budidaya di luar
ketentuan pemnfataan sumber
daya air yang ditetapkan RTRW
Provinsi Kalimantan Tengah
RENCANA POLA RUANGRZWP3K Provinsi Kalimantan Tengah Lokasi Luas (Km2)
Aktivitas yang
diperbolehkan
Aktivitas yang tidak
diperbolehkan
Pemanfaatan Umum
Perikanan Budidaya Laut Kec. Arut Selatan,
Kumai, Kahayan Kuala,
Teluk sampit,
2901.35 Kegiatan buddidaya yang
disesuaikan dengan jenis
ikan yang sesuai pada
pengembangan budidaya
laut
Kegiatan selain budidaya laut
serta pencemaran dan
pembuangan limbah
Perikanan Budidaya Darat 0-4 mil laut 177.65 Kegiatan buddidaya yang
disesuaikan dengan jenis
ikan yang sesuai pada
pengembangan budidaya
darat
Kegiatan selain budidaya darat
serta pencemaran dan
pembuangan limbah
Permukiman Di seluruh Kecamatan
WP3K Provinsi
Kalimantan Tengah
568.51 Arahan pengembangan
permukiman kota dan
pedesaan beserta prasarana
dan utilitas penunjang
Kegiatan industri dan
pertambangan
Perikanan tangkap 4-12 mil laut 6854.42 Kegiatan penangkapan ikan
dengan alat pancing, jaring
apung, ingsang, dan lainnya
Penangkapan ikan
menggunakan alat peledak
dan jaring dengan ukuran kecil
Industri Kec, Kapuas Kuala dan
Kahayan Kuala
33.18 Kegiatan industri yang
dairahkan sesuai RTRW
Pengembangan permukiman
dan kegiatan pelayanan umum
Pariwisata Kec. Sebangau Kuala,
Kahayan Kuala, dan
Jelai, serta
pemanfaatan 0-4 mil
laut
796.6 di laut Sebagai tempat wisata
bahari (pasir putih, mandi di
laut, sun set/sun rise, diving,
snorkeling)
Kegiatan budidaya laut,
penagkapan ikan, dan
pembuangan limbah
Pelabuhan Kumai, sampit,
Seruyan, Sukamara,
Katingan, Pulangpisau
67.49 Sebagai Daerah Lingkungan
Kerja Pelabuhan (kolam
pelabuhan, tempat parkir
kapal)
Jalur nelayan tradisional
menuju fishing ground
Kegiatan lain selain
kepentingan pelabuhan dan
pelyaran
Pertanian Kec. Pulau Hanaut,
Teluk sampit, Sebangau
Kuala, dan Kahayan
Kuala
1851.49 Kegiatan pertanian tanaman
pangan dan produksilainnya
yang disesuaikan dnegan
kemampuan lahan
Konversi ke jenis tambak dan
permukiman
RENCANA POLA RUANG
RZWP3K Provinsi Kalimantan
TengahLokasi Luas (Km2)
Aktivitas yang
diperbolehkan
Aktivitas yang tidak
diperbolehkan
Hutan Kec. Katingan Kuala,
Pualau Hanaut, Teluk
Sampit, Seruyan Hilir,
Arut Selatan,
Kumai,Pantai Luci,
Jelai
8313.03 Kegiatan hutan lindung,
produksi dan produksi
terbatas
Kegiata selain perlindungan
hutan dan produksi yang
telah ditetapkan dalam
RTRW
Pertambangan Kec. Kahayan Kuala 6.47 Pertambangan sesuai
arahan RTRW
Kegiatan komersil dan
budidaya lainnya
Alur
Alur Pelayaran Pada area perairan
antara 4 mil hingga 12
mil
2233.9 Sebagai Daerah
Lingkungan Kerja
Pelabuhan dan pelayaran
Kegiatan lain selain
kepentingan pelabuhan dan
pelyaran
Kawasan Konservasi
Konservasi Darat Kec. Kumai, Arut
Selatan, Kahayan
Kuala, Katingan Kuala,
Seruyan Hilir,
Sebangau Kuala,
Katingan Kuala
5418.94 Kegiatan konservasi taman
nasional, sempadan,
perlindungan , KLHS, dan
lainnya yang temasuk
didalamnya perlindungan
cagar alam dan suaka
margasatwa
Kegiatan permukiman,
produksi, komersial, dan
budidaya lainnya
Konservasi Laut 0-4 mil laut pada
kawasan perlindungan
terumbu karang dan
padang lamun
89.43 Konservasi vegetasi
mangrove sebagai
penyangga kehidupan laut
dan perlindungan pantai
Pembuangan limbah padat
ke pantai;
Pembuangan limbah cair
tanpa pengolahan ke pantai;
Budidaya pertanian tanpa
pengolahan tanah secara
intensif;
Pembangunan tempat
hunian atau tempat usaha
tanpa Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB).
PETA RENCANA POLA RUANG RZWP3K KALTENG
PETA RENCANA POLA RUANG RZWP3K KALTENG WILAYAH I
PETA RENCANA POLA RUANG RZWP3K KALTENG WILAYAH II
PETA RENCANA POLA RUANG RZWP3K KALTENG WILAYAH III
REKOMENDASI TERHADAP RTRW PROVINSI
Peruntukan ruang sisi daratmemberikan pengaruh terhadap pesisir, sehingga pemanfaatan ruang harus sesuai dengan peruntukan.
Melalui fungsi DAS telah menhubungkan keterkaitan antara sisi darat dan laut, sehingga penting untuk menjaga kelestarian 10 daerah aliran sungai(DAS) utama1. DAS Jelai 379.000 Ha2. DAS Lamandau 1.189.000 Ha3. DAS Arut4. DAS Kumai 402.800 Ha5. DAS Seruyan 1.629.000 Ha6. DAS Mentaya 1.537.000 Ha7. DAS Katingan 1.993.000 Ha8. DAS Sebangau 544.500 Ha9. DAS Kahayan 1.861.000 Ha10. DAS Kapuas 1.517.000 Ha
SekianTerimakasih....