1
STANDAR DAN
KUALITAS BUKU AJAR
Effendy
Jurusan Kimia, FMIPA
Universitas Negeri Malang
Dalam Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
(https://id.wikipedia.org/wiki/Standar)
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang
telah didokumentasikan yang di dalamnya
terdiri antara lain mengenai spesifikasi-
spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang
akurat yang digunakan sebagai peraturan,
petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk
menjamin suatu barang, produk, proses, atau
jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.2
Dalam ISO 8402 danSNI (Standar
Nasional Indonesia)
Kualitas adalah keseluruhan ciri dan
karakteristik produk atau jasa yang
kemampuannya dapat memuaskan
kebutuhan, baik yang dinyatakan secara
tegas maupun tersamar. Istilah kebutuhan
diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum
dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang
harus didefinisikan terlebih dahulu.
3
Suatu buku ajar
dianggap berkualitas
apabila memenuhi
standar yang telah
ditetapkan.
4
Persoalannya:
“Sampai saat ini dapat
dianggap belum ada standar
yang ditetapkan untuk
penilaian buku ajar atau buku
teks untuk perguruan tinggi”
5
Standar yang telah ditetapkan hanya
untuk buku teks pelajaran SD/MI,
SMP/MTs/SMA/MA, dan SMK.
PP No. 19/2005 pasal 43 ayat (5):
“Kelayakan isi, bahasa, penyajian,
dan kegrafikaan buku teks pelajaran
dinilai oleh BSNP dan ditetapkan
dengan Peraturan Menteri.” 6
Berdasarkan PP No. 19/2005
pasal 43 ayat (5), standar buku
teks pelajaran adalah mencakup
4 aspek, yaitu:
Kelayakan isi
Kelayakan bahasa
Kelayakan penyajian
Kelayakan kegrafikaan7
Standar buku ajar perguruan tinggi dapat
berpedoman pada PP No. 19/2005 pasal 43 ayat
(5), ditambah standar lain yang relevan
Kelayakan isi
Kelayakan bahasa
Kelayakan penyajian
Kelayakan kegrafikaan
Memuat pendirian penulis yang didukung oleh
fakta
Mengembangkan karakter
Mengembangkan kemampuan berpikir
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
penelitian
A. Kelayakan Isi
Mencakup:
1) Kesesuain uraian materi dengan kompetensi yang
diharapkan
2) Keakuratan materi
3) Salingtemas
4) Materi pendukung pembelajaran
1)Kesesuain uraian materi
dengan kompetensi yang
diharapkan
Berkaitan dengan:
Keluasan materi
Kedalaman materi
Keluasan materi
Keluasan materi terpenuhi apabila
materi yang disajikan dalam buku
ajar menjabarkan substansi minimal
(baik yang berkaitan dengan fakta,
konsep, prinsip, dan teori) yang
terkandung dalam kompetensi atau
capaian pembelajaran yang
ditetapkan.
Kedalaman materi
Kedalaman materi terpenuhi apabila
sesuai degan ranah kognitif yang dituntut
dalam kompetensi yang ditetapkan.
Sebagai konsekuensinya
Tingkat kesulitan dan kerumitan materi
harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan kognitif pengguna buku
ajar.
2) Keakuratan materi
Mencakup tiga hal:
Keakuratan fakta dan konsep
Kesesuaian dengan
perkembangan ilmu
Keakuratan ilustrasi
Keakuratan fakta dan konsep
Terpenuhi apabila:(1) Penjelasan yang diberikan dalam
buku teks (baik yang berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip, dan teori) disajikan secara logis dan tidak menimbulkan banyak tafsir.
(2) Konsep yang memiliki lebih dari satu arti diberikan secara tepat sesuai dengan konteks permasalahannya.
Konsep Bilangan Koordinasi
(i) Bentuk molekul
Bilangan koordinasi:
Jumlah ikatan sigma (s) dan pasangan
elektron bebas yang terdapat pada kulit
valensi atom pusat.
15
Be ClCl B
F
FF
C
Cl
ClCl
Cl
P
F
F
F
F
F
S
F
F
F
F
F
F
C.N. of Be is 2 C.N. of C is 4C.N. of B is 3
C.N. of P is 5 C.N. of S is 6
OCO
S
O
OO
O
S
O
..
C O
Cl
Cl
C.N. of C is 2 C.N. of S is 3
C.N. of S is 3 C.N. of C is 3
(ii) Ikatan Ionik
Bilangan koordinasi kation:
Jumlah anion yang terdapat di sekitar
suatu kation dengan jarak yang sama
dalam kristal senyawa ionik.
Bilangan koordinasi anion:
Jumlah kation yang terdapat di sekitar
suatu anion dengan jarak yang sama
dalam kristal senyawa ionik.
18
Sel satuan kristal NaCl.
Bilangan koordinasi Na+ dan Clˉ adalah 6.
= Cl- = Na+
CornerFace center Face center Corner
(a) (b)
Side center Side center
(iii) Ikatan Logam
Bilangan koordinasi:
Banyaknya atom-atom logam
yang terdapat di sekitar suatu
atom logam dengan jarak yang
sama dalam kisi kristal logam.
20
SEL SATUAN KUBUS BERPUSAT BADAN.
BILANGAN KOORDINASI ATOM LOGAM 8.
(a) (b)
(iv) Senyawa Koordinasi
Bilangan koordinasi:
Banyaknya atom donor yang
terkoordinasi atau yang terikat pada
atom pusat.
22
23
Bilangan koordinasi Co adalah 6.
Co
H2N
H2N
H2C
H2C
H2N
NH2
CH2
CH2
H2N
NH2
CH2
CH23+
24Bilangan koordinasi Co adalah 6.
(3) Konsep diberikan tanpa adanya kesalahan (miskonsepsi)
Helm (dalam Treagust, 1988:159) menyatakan bahwa seseorang dikatakan mengalami miskonsepsi atau kesalahan konsep apabila pemahamannya tentang suatu konsep berbeda dengan pemahaman yang secara umum diterima oleh masyarakat ilmiah.
25
Contoh-contoh kesalahan konsep:
Matahari mengelilingi bumi sehingga terjadi siang dan malam.
Reaksi antara asam dan basa selalumenghasilkan garam.
Pada fotosintesis reaksi terang terjadi pada siang hari, sedangkan reaksi gelap terjadi pada malam hari.
26
(4) Apabila penulis menemukan penjelasan tentang suatu fenomenon dari suatu sumber yang ia anggap tidak logis maka ia harus terus mencari sampai diperoleh penjelasan yang logis.
27
Contoh:
Penurunan titik beku
Penjelasan yang logis tentang terjadinya
penurunan titik beku sulit ditemukan
dalam banyak buku kimia.
Penjelasan yang logis diberikan dalam
buku “General Chemistry with Qualitative
Analysis” yang ditulis oleh Whitten, Davis
& Peck
Kesesuaian dengan
perkembangan ilmu
Materi buku ajar harus sesuai dengan
perkembangan ilmu yang berkaitan.
Untuk memenuhi hal tersebut rujukan
yang digunakan dalam menulis buku
ajar, baik yang berupa artikel jurnal dan
buku teks, harus mutakhir.
Contoh:
Dalam menulis buku ajar Senyawa Koordinasi (senyawa kompleks) apabila penulis menggunakan buku teks lama sebagai bahan rujukan mungkin akan menyatakan dalam buku ajar yang ia tulis bahwa:
atom pusat senyawa kompleks adalah logam transisi.
atom pusat senyawa kompleks selalu memiliki bilangan oksidasi positif.
Yang dinyatakan oleh penulis adalah tidak
tepat karena perkembangan dalam bidang
senyawa kompleks menunjukkan bahwa:
atom pusat senyawa kompleks dapat
juga logam golongan utama.
bilangan oksidasi atom pusat dapat
berharga positif, nol atau negatif.
32
Senyawa kompleks dengan atom pusat
memiliki bilangan koordinasi nol.
NiCO
COOC
CO
FeCO
CO
OC
CO
CO
33
Senyawa kompleks dengan atom pusat
memiliki bilangan koordinasi negatif.
CoCO
COOC
CO
MnCO
CO
OC
CO
CO
Keakuratan ilustrasi
Ilustrasi yang diberikan sesuai
dengan materi yang dijelaskan
dengan ukuran yang proporsional
serta dilengkapi dengan keterangan
yang tepat.
Contoh:
Kesetimbangan antara larutan NaCl dengan kristal NaCl.
Kesetimbangan terjadi ketika laju pelarutan sama dengan laju kristalisasi.
Laju pelarutan
Laju kristalisasi
Kristal NaCl
Cl
Na+
3. Salingtemas
Dalam buku teks, uraian, contoh, dan latihan
yang disajikan diupayakan mengkaitkan materi
pelajaran dengan lingkungan, perkembangan
teknologi, dan aplikasinya.
Contoh:
Dalam membahas zat aditif yang berbahaya
pada makanan digunakan zat aditif yang
terdapat pada cilok sebagai contoh.
36
4. Materi pendukung pembelajaran
Dapat berupa: Artikel-artikel jurnal Website, khususnya yang berisi video
dan animasi yang berkaitan dengan materi pelajaran
Buku-buku referensi
Yang disarankan untuk dibaca atau dikunjungi oleh pembaca.
37
B. Kontekstual
Uraian dan contoh yang disajikan berasal
dari lingkungan siswa dan akrab dengan
kehidupan sehari-hari.
Ada baiknya dalam setiap bab dalam buku
ajar dimulai dengan fenomena yang akrab
dengan siswa.
Contoh:
Dalam menulis topik laju reaksi dapat dimulai
dengan contoh-contoh reaksi yang berlangsung
dengan cepat, lambat dan sangat lambat.
Reaksi cepat: Ledakan bom
Reaksi lambat: Perkaratan besi
Reaksi sangat lambat: Pembentukan minyak bumi
C. Kelayakan penyajian
Meliputi:
(1) Teknik penyajian
(2) Penyajian pembelajaran
(3) Kelengkapan penyajian
(1) Teknik penyajian
Berkaitan dengan dua hal:
1. Keruntutan konsep
2. Kekonsistenan sistematika
Keruntutan konsep
Konsep dasar atau sederhana
disajikan lebih dahulu sebelum
konse
Contoh:
Konsep atom Bohr diajarkan
sebelum konsep atom
berdasarkan mekanika
gelombang.
Keruntutan konsep
Konsep yang mendasari konsep
yang lain disajikan lebih dulu.
Contoh:
Konsep penjumlahan dan
pengurangan diajarkan sebelum
konsep perkalian dan
pembagian.
Kekonsistenan sistematika
Penyajian materi dalam setiap
bab sesuai dengan sistematika
penulisan tertentu.
Contoh sistematika dalam setiap bab:
Judul bab
Kompetensi yang diharapkan diperoleh pengguna buku ajar setelah mempelajari bab ini
Pendahuluan
Subbab
Ringkasan (penutup)
Soal-soal latihan
Selingan (Interlude)
Artikel-artikel jurnal yang disarankan untuk dibaca
Web site yang perlu dikunjungi oleh pembaca untuk memperluas pemahamannya terhadap isi bab
B. Kelengkapan penyajian
Judul
Kata pengantar (salah satu yang wajib diberikan pada kata pengantar adalah petunjuk cara mempelajari buku)
Daftar isi
Bab 1
Bab 2 dan seterusnya
Daftar kata-kata penting, cara pengucapan, dan terjemahannya (Untuk buku dalam bahasa asing)
Tetapan fisik
Glosari
Daftar pustaka
Indeks
C. Memuat pendirian penulis yang
didukung oleh fakta
Kedalaman penguasaan materi
seorang penulis buku ajar tampak
apabila dalam buku ajar yang ia tulis
dikemukakan pendirian penulis yang
didukung oleh fakta yang ada.
Contoh:
Dalam buku
“Teori VSEPR, Kepolaran, dan Gaya
Antarmolekul”
dikemukakan bahwa dalam menghitung
bilangan koordinasi atom pusat, atom
oksigen terminal dianggap tidak
menyumbang elektron.
Pernyataan ini adalah benar setelah dikaji
berdasarkan contoh-contoh yang ada.
D. Mengembangkan karakter
IPA dan teknologi, juga bidang ilmu yang
lain dapat digunakan untuk
meningkatkan karakter siswa.
Misalnya karakter religius atau keimanan
dan ketaqwaan pada Allah Swt.
50
Contoh 1:
Dalam membahas materi ikatan hidrogen,
penulis dapat mengajak pembaca buku
teks untuk berandai-andai yaitu:
“Apa yang terjadi apabila molekul-
molekul air tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen?”
51
O
Ikatan hidrogen 177 pm
H
HO
99 pm
104.5o
Ikatan hidrogenke molekul-molekulair yang lain
Kemudian dikemukakan bahwa:
“Seandainya antara molekul-molekul air
tidak terjadi ikatan hidrogen maka pada
tekanan 1 atm air akan mendidih pada
temperatur sekitar -100 °C”.
Penulis buku teks lalu mengumakakan
bahwa: “Dengan demikian maka ikatan
hidrogen merupakan salah satu nikmat
dari Allah yang harus disyukuri”.
Timbulnya rasa syukur ini cenderung
dapat meningkatan keimanan pembaca
buku teks.54
55
Contoh 2:
Dalam menulis buku ajar
biokimia dapat diajukan
pertanyaan pada pembaca buku
teks:
“Mengapa kelebihan energi
disimpan sebagai lemak,
bukannya sebagai karbohidrat?”
Kemudian diulas bahwa kelebihan energi
yang disimpan sebagai lemak massanya
hanya sekitar 1/2,27 massa energi yang
disimpan sebagai karbohidrat.
Seandainya kelebihan energi disimpan
sebagai karbohidrat maka berat badan
seseorang menjadi lebih besar.
Jadi, takdir disimpannya kelebihan
energi sebagai lemak, bukannya sebagai
karbohidrat, merupakan takdir yang
terbaik bagi manusia. 56
Ketatabahasaan dalam penulisan
buku ajar:
1. Tatabahasa mengacu pada tata bahasa
baku
- pengalineaan
- pengalimatan
- pemilihan kata
2. Penulisan menggunakan sistem Ejaan
Bahasa Indonesia yang disempurnakan
Pengalineaan:
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Di dalam satu alinea minimal terdiri
dari dua kalimat.
Kalimat pertama mencakup gagasan
utama.
Pertautan antara kalimat pertama
dalam satu alinea dengan kalimat
berikutnya harus jelas.
PengalimatanDalam menulis buku ajar, kalimat harus
logis dan efektif.
Contoh kalimat tidak logis:
“Salah satu contoh dari binatang berkaki
empat adalah kambing, sapi, kuda, dan
gajah”.
Kalimat yang efektif adalah
kalimat yang secara tepat dapat
mewakili gagasan/pikiran atau
perasaan penulisnya dan
sanggup menimbulkan
gagasan/pikiran yang sama
tepatnya dalam pikiran
pembacanya.
60
Kalimat yang efektif memiliki
karakteristik berikut:
mengandung kesatuan gagasan
memiliki koherensi yang baik
menunjukkan paralelisme
(kesejajaran/keserasian/keselarasan)
hemat
terhindar dari kerancuan
menjaga pola urutan
Kesatuan gagasan
Kesatuan gagasan dipenuhi apabila setiap kalimat mengandung satu
atau lebih ide pokok. Secara praktis sebuah kesatuan gagasan
itu dimiliki oleh subjek, predikat dan kurang lebih objek itu dapat
berbentuk kesatuan tunggal, kesatuan gabungan, kesatuan pilihan,
dan kesatuan yang mengandung pertentangan.
Contoh kesatuan gagasan sbb:
a. Kesatuan tunggal
Semua umat Islam mendapat penjelasan mengenai tafsir surat Al
Maidah ayat 51.
b. Kesatuan gabungan
Dia telah meninggalkan rumahnya jam lima pagi dan telah
berangkat dengan pesawat satu jam yang lalu.
c. Kesatuan pertentangan
Ayah bekerja diperusahaan pengangkutan, tetapi ia tidak senang
dengan pekerjaan itu.
KoherensiKoherensi adalah pertautan antara unsur-unsur yang membangun kalimat dan alinea.
Pertautan antara kalimat pertama dalam satu alinea dengan kalimat berikutnya harus jelas.
Contoh:(a) Buah apel adalah salah satu buah yang sangat tidak diragukan kelezatan rasanya. (b) Menurut beberapa penelitian dibalik kelezatannya, ternyata buah apel juga mengandung banyak zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. (c) Buah apel mengandung vitamin, mineral, dan zat-zat yang lain. (d) Zat-zat tersebut dapat mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit. (e) Buah apel dapat mencegah penyakit asma, dapat mengurangi berat badan, melindungi tulang, menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker hati, kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus, mengontrol diabetes, membersihkan dan menyegarkan mulut. (f) Untuk itu sangatlah penting untuk mengkonsumsi buah apel.
ParalelismeParalelisme adalah penggunaan
bentuk tata bahasa yang sama untuk
unsur kalimat yang sama fungsinya.
Jika suatu gagasan dinyatakan
dengan kata benda, gagasan yang
lain yang sejajar harus dinyatakan
dengan kata benda pula.
Contoh:
Pada peleburan terjadi perubahan fase
zat dari fase padat ke fase cair.
Pada penguapan terjadi perubahan fase
zat dari fase cair ke fase gas.
65
HematTulisan yang ringkas pada umumnya kuat
dan tegas.
Pada tulisan yang hemat gagasan yang
dapat disampaikan dalam satu kalimat
tidak perlu disampaikan dengan lebih
dari satu kalimat.
Kalimat tidak hemat:
Pada tekanan 1 atmosfer es melebur
pada suhu 25 ºC. Pada waktu es melebur
terjadi perubahan fase dari fase padat ke
fase cair.
Kalimat hemat:
Pada tekanan 1 atmosfer es melebur
pada suhu 25 ºC dan terjadi perubahan
fase dari fase padat ke fase cair.67
KerancuanDalam buku teks ada kemungkinan suatu konsep memiliki lebih dari satu pengertian.
Contoh: Bilangan koordinasi
Konsep bilangan koordinasi terdapat dalam materi:
Bentuk molekul
Ikatan Ionik
Ikatan logam
Senyawa koordinasi
Untuk menghindari kerancuan maka makna konsep tersebut harus dipilih sesuai dengan konteks pembicaraan.
Pola urutan
Pola urutan kalimat perlu diperhatikan
apabila ada gagasan penting perlu
dipertegas.
Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan:
Urutan unsur
Perulangan
Penggunaan konstruksi tertentu
Urutan unsur
Contoh:
Lebih dari 1 juta orang terinfeksi dan
meninggal setiap tahun akibat penyakit
ini di seluruh dunia.
Setiap tahun, di seluruh dunia, akibat dari
penyakit ini, lebih dari 1 juta orang
meninggal dunia.
70
Perulangan
Contoh:
Penyakit ini adalah sangat berbahaya.
Sangat berbahayanya penyakit ini
ditunjukkan oleh fakta bahwa lebih dari 1
juta orang terinfeksi dan meninggal
setiap tahun di seluruh dunia.
71
Dalam menulis suatu kalimat
harus dihindari penulisan
kalimat dimulai dengan kata:
Sedangkan
Dan
Pemilihan dan penulisan kata
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
kata yang digunakan dalam menulis bahan ajar adalah kata yang baku
bila kata tersebut berasal dari bahasa asing maka perlu digukanan kata bakunya. Kata-kata baku tersebut dapat diperoleh dari:
Glosarium Biologi
Glosarium Fisika
Glosarium Kimia
Glosarium Matematika
yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa
Contoh:
Tidak baku Baku
seng
timbal
resonanansi
pasca sarjana
Cm
Kg
R= 2+q
zink
timbel
resonans, talunan
Pascasarjana
cm
kg
R = 2 + q
Penulisan kata dilakukan dengan benar
75
Salah Benar
Eksperimen dilakukan pada suhu 10 oC, 20 oC, 30 oC, dan 40 oC.
Berat benda yang digunakan untuk
percobaan adalah 10 kg, 20 kg, 30
kg, dan 40 kg.
Eksperimen dilakukan pada suhu 10,
20, 30, dan 40 oC.
Berat benda yang digunakan untuk
percobaan adalah 10, 20, 30, dan 40
kg.
Penulisan kata dilakukan dengan cermat
Tidak cermat Cermat
aktifitas
pernafasan
standard
instrinsik
aktivitas
pernapasan
standar
intrinsik
Ilustrasi dalam buku ajar
Dalam buku ajar seringkali terdapat ilustrasi yang dapat berupa gambar, bagan, foto, dan grafik. Beberapa petunjuk berkaitan dengan ilustrasi tersebut adalah:
1. Diupayakan agar ilustrasi tersebut dibuat sendiri oleh penulis buku ajar.
2. Ukuran dari ilustrasi tersebut harus proporsional sehingga optimal dalam membantu pengguna buku ajar dalam memahami buku ajar tersebut.
3. Keterangan yang ada dalam ilustrasi menggunakan bahasa seperti bahasa yang digunakan dalam bagian uraian.
76
4. Font dan ukuran huruf harus sama
untuk semua ilustrasi yang ada dalam
buku ajar.
5. Bila ilustrasi diambil dari suatu
sumber maka sumber tersebut harus
dinyatakan dengan jelas agar
terhindar dari plagiarisme. Ada
baiknya penggunaan ilustrasi tersebut
telah mendapat persetujuan dari
pemiliknya.77
D. Kelayaan kegrafikaan
Berkaitan dengan:
Ukuran buku
Bahan
Disain sampul
Font yang digunakan beserta ukurannya
Batasan marjin
Pemilihan style penulisan alinea baru
Penulisan bilangan dan sistem satuan yang digunakan
Jarak antar baris (spasi)
Penulisan judul, sub judul, anak sub judul dll. Hierarki dan tata
cara penulisannya
Letak halaman untuk awal Bab
Konsistensi dalam penomoran Tabel, Gambar, Persamaan dll.
Konsistensi dalam ukuran huruf pada Tabel, Gambar, Persamaan
dll.
78
Apa yang harus dilakukan setelah buku
ajar ditulis?
1. Gunakan dalam perkuliahan. Mintalah
masukan dari mahasiswa dan teman sejawat
tentang bagian-bagian yang mungkin sulit
dipahami atau pengungkapannya kurang
tepat.
2. Perbaiki berdasarkan masukkan dari
mahasiswa dan teman sejawat.
3. Kembangkan mengacu pada perkembangan
ilmu yang terakhir.
4. Gunakan untuk perkuliahan di tahun
berikutnya.
5. Apabila dianggap sudah penuhi, lengkapilah
bagian-bagian yang lazimnya ada pada buku
teks seperti glosari dan indeks.
6. Mintalah pakar dalam bidang yang
bersesuaian untuk menelaah bahan buku
teks tersebut.
7. Perbaiki bahan buku teks tersebut
berdasarkan masukan dari pakar yang
bersesuaian.
8. Bila buku teks dalam bahasa Inggris,
mintalah saran perbaikan dari dosen
bahasa Inggris dan dosen bidang studi yang
memahami bahasa Inggris dengan baik. 80
9. Terbitkan buku teks pada penerbit yang
berkualitas dan dapat dipercaya.
10. Gunakan dalam perkuliahan dan tawarkan
pada teman sejawat sebidang untuk
menggunakan buku teks tersebut. Sudah
tentu dengan harga yang terjangkau.
Apa yang harus dimiliki oleh seorang penulis
buku ajar:
1. Pemahaman yang mantap akan materi yang akan
ia tulis. Untuk itu ia harus banyak membaca bahan
rujukan, khususnya artikel-artikel jurnal mutakhir.
2. Memiliki niat yang kuat dan segera niat itu
diwujudkan dengan menulis secara disiplin, ulet,
sabar, dan istiqomah.
3. Penguasaan bahasa yang memadahi, khususnya
bila buku teks ditulis dalam bahasa Inggris.
4. Sanggup menyediakan waktu khusus untuk
menulis.
5. Mampu menggunakan program-program tertentu
seperti chemoffice, chembio, geogebra, maple,
matlab.
Perlu disadari bahwa:
1) Semua orang bisa menulis di bidangnya, kecuali menulis karya sastra.
2) Kualitas dari buku teks menunjukkan kualitas penulisnya.
3) Dengan buku teks yang ditulis, penulis ikut memasarkan, membangun market branding, dan reputasi institusi.
4) Penulis buku teks dapat mewariskan semangat menulis buku pada kolega, anak didik, dan keluarga.
5) Buku teks merupakan suatu peninggalan yang paling berharga bagi setiap pendidik.
BILA KAU BUKAN
ANAK RAJA,
JUGA BUKAN
ANAK ULAMA BESAR,
MAKA MENULISLAH.
(AL GHAZALI)
85
Terima kasih