Upload
kuliahkita
View
103
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
Pendahuluan
Analisis Fundamental atau Fundamental Analysis (FA) akan berkaitan dengan investasi yang melibatkan jangka waktu panjang.
Oleh karena itu seseorang perlu mengetahui dan memiliki mindset investor.
Speculator | Trader | Investor
Sebagai partisipan pasar, Anda bisa memilih cara Anda berpartisipasi. Dan seperti judulnya, ada yang bertipe spekulator, trader, dan investor.
Untuk memahami ketiga tipe ini, Kita akan ilustrasikan dalam skenario yang dicontohkan pada contoh berikut.
Speculator | Trader | Investor
Contoh skenario:
BI sedang rapat untuk menentukan kebijakan moneter terhadap tingginya angka inflasi. Akhirnya dikeluarkan keputusan bahwa BI akan menaikan BI rate (interset rate) lagi setelah mempertimbangkan angka inflasi yang terjadi. Kenaikan BI rate tentu akan berdampak pada sulitnya perusahaan untuk bertumbuh dan akan memengaruhi pendapatan perusahaan.
Speculator | Trader | Investor
Asumsikan ada 3 partisipan dengan tipe yang berbeda.
Adi Budhi Eko
Speculator | Trader | Investor
Adi - Memiliki pemikiran sebagai berikut:- Ia merasa interset rate ada di level yang tinggi namun tidak
stabil- Interest rate akan menghambat pertumbuhan- BI telah menaikkan rate cukup tinggi dan mengasumsikan
tidak akan menaikkannya lagi- Ia menyimpulkan bahwa BI nantinya
akan menurunkan atau mempertahankan BI rate
- Prediksinya: Pasar akan bergerak naik
Speculator | Trader | Investor
Budhi - Memiliki pemikiran yang berbeda:- Dia merasa kemungkinannya sangat kecil untuk BI
memotong lagi BI rate yang ada. - Ia juga merasa bahwa volatilitas pasar tinggi- Menurut pengalamannya, volatilitas akan turun
drastis setelah BI rate diumumkan- Keputusannya: menjual saham yang dimiliki
tepat ketika pengumuman.
Speculator | Trader | Investor
Eko - Punya 12 saham yang telah Ia simpan selama 2 tahun. Eko adalah pengamat ekonomi yang jeli tetapi tidak mengetahui apa yang akan BI lakukan. Ia juga tidak khawatir bahwa keputusan BI tidak akan memengaruhi jika Ia memegang sahamnya dalam waktu yang lama. Eko akan membeli saham lagi ketika market overreact terhadap pengumuman BI rate.
Speculator | Trader | InvestorAdi - sangat yakin mengenai apa yang akan dilakukan BI, maka aksinya akan berpegangan pada pemotongan rate. Kenyataannya tidak mungkin mengetahui apa yang akan BI lakukan. Adi bertaruh dengan keyakinannya akan keputusan BI tanpa alasan rasional. (spekulator)
Budhi - mengambil tindakan dengan aksi penjualan saat pengumuman sesuai pengalaman sebelumnya. Ia mencari kesempatan lain yaitu sesudah pengumuman BI rate untuk transaksi. (trader)
Eko - tanpa memperhatikan perubahan kecil yang ditanggapi pada transaksi jangka pendek, Eko tetap ingin menyimpan sahamnya dan mencari kesempatan pembelian lagi untuk disimpan lagi. (investor)
Compounding Effect
Compounding effect adalah istilah yang digunakan untuk kemampuan pertumbuhan dari uang yang ditanamkan pada tahun pertama ketika diinvestasikan lagi untuk tahun kedua.
Seorang investor mengerti konsep dari efek ini sehingga mengabaikan trading jangka pendek.
Compounding Effect
Misalkan Anda berinvestasi 100 juta dan mengharapkan pertumbuhan 20% (CAGR). Pada akhir tahun pertama, uang Anda akan menjadi 120 juta dan punya pilihan:1. Membiarkan keuntungan 20 juta tetap diinvestasikan
bersama modal 100 juta, atau2. Menarik keuntungan 20 juta tersebut
Compounding EffectApabila Anda memutuskan mengambilnya tiap tahun, selama 3 tahun Anda akan mengambil:
- 3 x 20 juta: 60 juta → total uang Anda = 100 + 60 = 160 juta
Tetapi apabila Anda tetap menanamkan bersama modalnya, maka:1. Tahun pertama Anda punya : 100 + (20% x 100) = 120 juta2. Tahun kedua Anda punya : 120 + (20% x 120) = 144 juta3. Tahun ketiga Anda punya : 144 + (20% x 144) = 173 juta4. dst..
Compounding EffectGrafik di samping menunjukkan uang hasil return selama 10 tahun dengan CAGR 20%.
Lebih baik returnnya jika dibandingkan dengan penarikan konstan yang hanya menghasilkan 20 juta per tahun.
Investible Grade Attributes
Investasi pada perusahaan yang baik didefinisikan dengan investible grade attributes yang akan menghasilkan return positif. Investible grade menunjukkan tingkat keamanan resiko investasi terhadap sebuah perusahaan.
Dalam investible grade company, terdapat 2 aspek yang perlu diperhatikan dalam investasi ke perusahaan yaitu: qualitative dan quantitative aspect.
Investible Grade AttributesQualitative Aspect melibatkan aspek non-numerik bisnis:1. Latar belakang manajemen2. Etika bisnis3. Corporate governance - perubahan susunan kepemimpinan,
struktur organisasi, transparansi4. Minority shareholder - bagaimana manajemen memperlakukan
pemegang saham ini5. Transaksi saham - transaksi via promoter6. Transaksi pihak terkait - vendor lain, partner, teman
atau relatif dari promoter7. Gaji yang dibayar ke promoter
Investible Grade AttributesQualitative Aspect melibatkan aspek non-numerik bisnis:8. Operator aktivitas saham - apa ada harga yang tidak wajar ketika
promoter bertransaksi saham9. Shareholder - Siapa pemegang saham utama di perusahaan
10. Afiliasi politik - Apakah promoter dekat dengan partai politik11. Gaya hidup promoter - Apakah promoter “flamboyan” dengan gaya
hidupnya
*Promoter di sini adalah orang yang berinvestasi atau memiliki saham utama dari perusahaan ketika perusahaan terbentuk.
Investible Grade Attributes
Ketika salah satu dari aspek kualitatif tersebut ada yang salah, maka ada tanda yang kurang baik.
Misal: - Perusahaan terlalu banyak membagi saham ke
keluarga (favoritism). - Atau salah satu promoter perusahaan terjun ke politik
dan banyak menghabiskan uangnya di politik. - dll
Investible Grade Attributes
Quantitative aspect - adalah aspek yang melibatkan angka kesehatan finansial perusahaan seperti cash yang dimiliki, hutang, dll.
Contoh: profitability, profit margin, pendapatan, efisiensi operasi, pricing power, dividen, dan angka finansial lainnya.