Upload
sulistia-rini
View
23
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PAPER
ANATOMI SISTEM RANGKA DAN JENIS TULANG
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :
1. Apri Lianto
2. Desi Ika P.
3. Ginta Septiana
4. Sutrimo
5. Widian Listanti
6. Wisnu Aji S.
7. Rizqi Nurrul Auliya
8. Nurul Wigatiningsih
S-I KEPERAWATAN TINGKAT II
STIKES AL-IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
A. ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Organisasi sistem rangka
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang ) yang
membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh.walaupun rangka terutama
tersusun dari tulang, rangka di sebagian tempat di lengkapi dengan kartilago.
Rangka kemudian di golongkan menjadi rangka aksial (tulang tengkorak, tulang
belakang, tulang dada, tulang rusuk), rangka apendikular (gelang bahu, tulang
anggota gerak atas, gelang panggul, tulang anggota gerak bawah) dan
persendian antara tulang. Organisasi sistem rangka pada manusia memiliki
fungsi antara lain :
1) Tulang memberi topangan dan bentuk pada tubuh
2) Pergerakan
3) Perlindungan
4) Pembentukan sel darah (hematopoiesis)
5) Tempat penyimpanan mineral (kalsium dan fosfor)
6) Melekatnya otot-otot rangka
7) Memungkinkan organisme untuk bergerak
2. Komposisi jaringan tulang
Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraselular. Sel-sel tersebut
adalah osteosit,osteoblas, dan osteoklas.
a) Osteosit adalah sel-sel matang yang mengisi lacuna dalam mettriks
b) Osteoblas adalah menyintesis unsur-unsur organik tulang. Sel ini
bertanggung jawab untuk pembentukan tulang-tulang baru selama
pertumbuhan , perbaikan, dan membentuk kembali tulang.
c) Osteoklas adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk menghancurkan
dan membentuk kembali tulang.
Matriks tulang tersusun dari serat-serat kolagen organik yang tertanam
pada substansi dasar dan garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan
kalsium.
a) Substansi dasar
b) Garam-garam tulang
c) Persenyawaan antara kolagen dan Kristal hidroksiapatit bertanggung jawab
atas daya regang dan daya tekan tulang yang besar.
Kedua jenis jaring tulang, tulang cancellus (berongga) dan tulang
kompak, kedua jenis tulang ini memiliki komposisi yang sama, tetapi
porositasnya berbeda
a) Tulang kompak
b) Tulang cancellus
c) Jumlah tulang cancellus dan tulang kompak relatif bervariasi bergantung
pada jenis tulang dan bagian yang berbeda dari tulang yang sama.
3. Jenis Tulang
Tulang manusia dan vertebrata lainnya tersusun dari tulang rawan
(kartilago) dan tulang sejati (keras/osteon). Secara fisik kedua tulang berbeda.
Tulang rawan bersifat lentur dan berwarna lebih terang. Sebaliknya tulang sejati
bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap. Tulang sejati maupun tulang
rawan merupakan jaringan ikat khusus. Jaringan ikat ini mengandung sel-sel
yang berasal dari mesoderm atau mesenkim (jaringan ikat embrional) dan
dikelilingi oleh suatu matriks yang disekeresi oleh sel dari jaringan ikat itu
sendiri. Seluruh sel-sel jaringan ikat berbentuk oval dan banyak dari sel tersebut
memiliki tonjolan-tonjolan kecil. Matriks memiliki dua komponen, yaitu
substansi dasar yang tak berbentuk dan serat-serat.
1. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan bersifat lentur (elastis). Pada orang dewasa tulang
rawan terdapat pada telinga, ujung hidung, dan ruas antar tulang belakang.
Tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan yang disebut lacuna. Selama
hidupnya sel-sel tulang rawan menempati semua lacuna. Dinding lacuna
menebal membentuk kapsula rawan. Suatu ruang yang bening terlihat
diantara kapsula dan dinding sel diakibatkan karena adanya penyusutan
kondrisit selama hidupnya yang segera dipecah untuk membentuk kondrosit-
kondrosit yang matang. Tulang rawan dibedakan menjadi tulang rawan
hialin, serat (fibrosa), dan elastin. Tulang rawan hialin berwarna putih
kebiru-biruan dan pada keadaan segar terlihat bening. Kondrosit terletak
dalam lacuna yang berdinding licin pada metrics tulang.
a. Tulang Rawan Hialinter
Dapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang, tulang rawan
iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian dan tulang-tulang rawan
pada saluran pernafasan.
b. Tulang Rawan Serat (Fibrosa)
Berwarna buram keputihan dan bersifat keras. Jumlah selnya lebih
sedikit dan berdiri sendiri atau mengelompok. Tulang rawan ini dikelilingi
oleh sebuah kapsul dari matriks tulang rawan. Tulang rawan serat dapat
dijumpai pada ruas tulang belakang.
c. Tulang Rawan Elastin
Berwarna buram kekuningan, serta bersifat fleksibel dan elastis.Sel-
selnya sama dengan sel-sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri
atau berkelompok. Tulang rawan elastin terdapat pada telinga luar dan
epiglottis (katup tulang rawan yang menutup celah menuju trakea)
2. Tulang sejati
Sering disebut sebagai tulang, tersusun dari sel-sel yang sangat
kompak pada permukaannya.Sel-sel tulang banyak mengandung matriks
yang terdiri dari senyawa kalsium dan fosfat yang mengakibatkan tulang
menjadi keras.Sel-sel tulang merupakan sel-sel penyusun jaringan ikat
khusus yang berasal dari sel-sel mesenkim.Sel-sel mesenkim banyak
terdapat karena adanya peningkatan suplay darah dan membentuk calon sel-
sel tulang (osteogenikd an progenitor).
Tulang terdiri dari osteosit dan matriks. Osteosit merupakan sel-sel
tulang matang pembentukan tulang. Osteosit dibentuk oleh osteoblas.
Osteoblas merupakan sel-sel ulang muda. Selain osteoblas, terdapat
osteoklas yang merupakan sel-sel berinti banyak serta berfungsi untuk
memindahkan matriks tulang lama dan menyisakan ruang untuk
pembentukan tulang baru. Tulang lama senantiasa mengalami proses daur
ulang materi untuk pembentukan tulang (resorpsi). Matriks penyusun
memiliki berat sekitar 65% berat seluruh tulang-tulang. Jenis-jenis penyusun
yaitu semen, kolagen, dan mineral. Semen tersusun oleh senyawa
karbohidat. Kolagen berbentuk seperti serabut. Kolagen yang diikiat oleh sel
tulangakan memberikan ciri tulang keras. Apabila tulang tidak mengandung
kolagen, tulangakan menjadi rapuh. Mineral yang umum terdapat di dalam
matriksberupakalsiumfosfat {Ca (PO4)2} dan kalsium karbonat (CaCO3)
yang umumnya terdapat di dalam matriks. Mineral tersebut akan
menentukan kelenturan tulang, namun hanya konsentrasi kalsium yang
menyebabkaan tulang menja dikeras.
1. Tulang Pipa atau Tulang Panjang (Long Bone)
Sesuai dengan namanya tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa atau
tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang
berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. Tulang pipa terbagi menjadi
tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut diafisis, ke dua ujung disebut epifisis
dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.
Beberapa contoh tulang pipa adalah pada tulang tangan diantaranya
tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius) serta tulang kaki diantaranya
tulang paha (femur), dantulangkering (tibia).
Gambar : tulang pipa / Gambar : tulang panjan g
2. Tulang Pipih (Flat Bone)
Bentuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. Tulang pipih tersusun atas
dua lempengan tulang kompak dant ulang spons, didalamnya terdapat sumsum
tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang
pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contohnya
adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat (scapula), tulang dada (sternum), dan
tulang tengkorak.
Gambar: Tulang Pipih
c. Tulang Pendek (Short Bone)
Dinamakan tulang pendek karena ukurannya yang pendek dan berbentuk
kubus umumnya dapat kita temukan pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-
ruas tulang belakang.
Gambar : tulang pendek
d. Tulang Tak Berbentuk (Irreguler Bone)
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak termasuk ke dalam tulang pipa,
tulang pipih, dan tulang pendek.Tulang ini terdapat di bagian wajah dan tulang
belakang.
Gambar: tulang tak berbentuk
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tulang manusia dan vertebrata lainnya tersusun dari tulang rawan
(kartilago) dan tulang sejati (keras/osteon). Secara fisik kedua tulang berbeda.
Tulang rawan bersifat lentur dan berwarna lebih terang. Sebaliknya tulang sejati
bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap.
B. Saran
Dengan disusunnya paper ini diharapkan dapat menambah wawasan para
pembaca. Khususnya pada para calon tenaga medis yang akan melayani masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, dkk. 2004. Biologi 2 SMA dan MA untukKelas XI. JurnalIlmuPendidikan
(Online), halaman 11, (http://books.google.co.id/books?
id=S29qVUvoU1oC&pg=PT108&dq=jenis+tulang&hl=id&sa=X&ei=LCU2UbqEC8ilrQe
Lm4DICA&ved=0CDoQ6AEwAw, diakses 7 Maret 2013)
Karmana, O. 2008.BiologiuntukKelas XI Semester 1 SMA.JurnalIlmuPendidikan (Online),
halaman 93, (http://books.google.co.id/books?
id=NMnnI62CFnUC&pg=PA93&dq=jenis+tulang+dan+contohnya&hl=id&sa=X&ei=EiQ
2Ue6YFMbKrAeW3YDgCw&ved=0CCkQ6AEwAA#v=onepage&q=jenis%20tulang
%20dan%20contohnya&f=false, diakses 7 Maret 2013).
Misa.27 Mei 2011.Jenis Dan FungsiTulang. IndonesiaIndonesia.com, (online),
(http://indonesiaindonesia.com/f/102865-jenis-fungsi-tulang/, diakses 7Maret 2013)