45
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH “Akuntansi Ijarah dan IMBT” DIPRESENTASIKAN OLEH : 1. MOCH. ARI WIBOWO (2013002004) 2. TRI HADI SUSANTO (2013002005) 3. MIFTAHUDDIN (2013002009) STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN TAHUN AKADEMIK 2015/2016

AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH“Akuntansi Ijarah dan IMBT”

DIPRESENTASIKAN OLEH :

1. MOCH. ARI WIBOWO (2013002004)

2. TRI HADI SUSANTO (2013002005)3. MIFTAHUDDIN (2013002009)

STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Page 2: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IJARAH MUNTAHIYA BIT-

TAMLIK

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

Page 3: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Definisi Ijarah Dan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT)

Ijarah dan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT) merupakan transaksi sewa menyewa yang diperbolehkan oleh syariah.

Akad Ijarah Merupakan akad yang memfasilitasi transaksi pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang.

Adapun, Akad Ijarah Muntahiya Bit-Tamlik memfasilitasi transaksi Ijarah, yang pada masa akhir sewa, penyewa diberi hak pilih untuk memiliki barang yang disewa dengan cara disepakati oleh kedua belah pihak.

Page 4: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Keunggulan Akad Ijarah dalam Bank Syariah :

1. Dibandingkan dengan akad murabahah, Akad ijarah lebih fleksibel dalam hal objek transaksi. Pada akad murabahah, objek transaksi haruslah berupa barang. sedangkan pada akad ijarah , objek transaksi dapat berupa jasa, seperti jasa pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pariwisata dan hal lainnya yang tidak bertentangan degan syariah.

2. Dibandingkan dengan akad investasi, akad ijarah mengandung risiko usaha yang lebih rendah yaitu adanya pendapatan sewa yang relatif tetap.

Page 5: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Ketentuan Syar’i Transaksi Ijarah dan IMBT

Berdasarkan terminologi , ijarah adalah memindahkan kepemilikan fasilitas dengan imbalan. Penyewaan dalam sudut pandang Islam meliputi dua hal : pertama, penyewaan terhadap potensi atas sumber daya manusia dan kedua, penyewaan terhadap suatu fasilitas.

Ketentuan syar’i transaksi ijarah diatur dalam Fatwa DSN Nomor 09 Tahun 2000. adapun ketentuan syar’i transaksi ijarah untuk penggunaan jasa diatur dalam Fatwa DSN Nomor 44 Tahun 2004. sedangkan ketentuan syar’i IMBT diatur dalam Fatwa DSN Nomor 27 tahun 2000. secara detail, Fatwa DSN tentang Transaksi Ijarah dan IMBT dibahas dalam bagian rukun transaksi ijarah, multi jasa dan IMBT.

Page 6: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Rukun Transaksi Ijarah1. TransaktorTerdiri dari Penyewa (Nasabah) dan Pemberi Sewa (Bank Syariah). Perjanjian sewa menyewa antara bank syariah sebagai pemberi sewa dengan nasabah sebagai penyewa memiliki implikasi kepada kedua belah pihak.

Implikasi Perjanjian Sewa :a. Bank Syariah Sebagai Pemberi Sewa-Menyediakan Aset Yang disewakan.-Menanggung Biaya Pemeliharaan Aset.-Menjamin bila terdapat cacat pada aset yang disewakan.

b. Kewajiban Nasabah Sebagai Penyewa-Membayar sewa dan bertanggung jawab atas keutuhan aset yang disewakan.-Menanggung biaya pemeliharaan yang sifatnya ringan (non materiil).-Bertanggung jawab dan mengganti kerusakan Aset yang disewakan jika kelalaian penyewa atau nasabah.

Page 7: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

2. Objek IjarahMeliputi pembayaran sewa dan manfaat dari penggunaan aset. Ketentuan objek Ijarah :a. Objek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang atau jasa.b. Manfaat barang harus dapat dinilai dan dapat dilaksanakan dalam

kontrak.c. Fasilitasnya Mubah.d. Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai dengan

syariah.e. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar kepada LKS sebagai

pembayaran manfaat.f. Ketentuan dalam menentukan sewa dapat diwujudkan dalam ukuran,

waktu dan tempat.

3. Ijab QabulPernyataan dari kedua belah pihak yang berkontrak dengan carapenawaran dari pemilik aset (Bank Syariah) dan penerimaan yang dinyatakan oleh penyewa (nasabah).

Page 8: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Rukun Transaksi Ijarah Untuk Pembiayaan Multijasa

Pembiayaan multijasa dengan skema ijarah adalah pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan syariah kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa dengan menggunakan akad ijarah. Pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaaiz) dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah. Dalam hal LKS menggunakan akad ijarah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam fatwa Ijarah. Dalam kedua pembiayaan multijasa tersebut, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (fee). Besar fee atau ujroh harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk persentase.

Page 9: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Rukun Transaksi IMBTBerdasarkan Fatwa DSn Nomor 27 tahun 2002 disebutkan bahwa pihak yang melakukan transkasi IMBT harus melaksanakan Akad Ijarah terlebih dahulu. Dengan demikian pada akad IMBT juga berlaku semua Rukun dan Syarat Transaksi Ijarah. Adapun akad perjanjian IMBT harus disepakati ketika akad ijarah ditandatangani. Selanjutnya, pelaksanaan akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah selesai.

Berdasarkan Fatwa DSN Nomor 27 tersebut, janji pemindahan yang disepakati di awal akad ijarah hukumnya tidak mengikat. Oleh karena itu, apabila janji tersebut ingin dilaksanakan, maka harus ada akad pemindahan kepemilikan yang dilakukan setelah masa ijarah selesai.

Page 10: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Pengawasan Syariah Transaksi Ijarah dan IMBT

a. Memastikan penyaluran dana berdasarkan prinsip ijarah tidak dipergunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan prinsip syariah.

b. Memastikan bahwa akad pengalihan kepemilikan dalam IMBT dilakukan setelah akad ijarah selesai. Dan dalam akad ijarah, janji atau Wa’ad untuk pengalihan kepemilikan harus dilakukan pada saat berakhirnya akad.

c. Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip ijarah untuk multijasa menggunakan perjanjian sebagaimana diatur dalam fatwa yang berlaku tentang multi jasa dan ketentuan lainnya antara lain ketentuan standar akad.

d. Memastikan besar ujrah atau fee multijasa dengan menggunakan akad ijarah telah disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk persentase.

Page 11: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Skema Transaksi Ijarah dan IMBT

Bank Syariah Sebagai Pemberi

Sewa

1. Negoisasi dan Akad Ijarah Nasabah

Sebagai Penyewa

4. Membayar Sewa

Objek Ijarah(Barang/Jasa)

2. Membeli Barang/Jasa dari Pemasok

3. Menggunakan Objek Ijarah

5. Mengalihkan Hak Milik Barang Ijarah pada akhir masa sewa ( Khusus IMBT)

Page 12: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN TRANSAKSI

IJARAH BAGI BANK SYARIAH

Page 13: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Kasus Transaksi IjarahPT Namira membutuhkan sebuah mesin untuk keperluan produksi usahanya. Pada bulan Januari 20XA, PT Namira mengajukan permohonan Ijarah kepada bank syariah. Adapun informasi tentang penyewaan tersebut adalah sebagai berikut,

Biaya Perolehan Barang : Rp 120.000.000Umur ekonomis barang : 5 Tahun (60 Bulan)Masa sewa : 24 BulanNilai Sisa Umur ekonomis : Rp 0,Sewa Perbulan : Rp 2.400.000Biaya Administrasi : Rp 480.000

Page 14: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

1. Teknis Perhitungan Transaksi Ijarah

a. Perhitungan Penyusutan dan Pendapatan IjarahMisalkan Kebijakan bank syariah adalah memperoleh keuntungan 20% dari modal penyewaan (Beban Penyusutan).

Penyusutan Per Bulan = Harga Perolehan – Nilai Sisa Jumlah Bulan Umur Ekonomis

Penyusutan Per Bulan = Rp 120.000.000 – Rp 0 60 Bulan = Rp 2.000.000

Pendapatan Ijarah Per Bulan = Modal Penyewaan + n% modal penyewaan = Rp 2.000.000 + ( 20% x 2.000.000) = Rp 2.400.000

Page 15: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

b. Perhitungan Biaya Administrasi Ijarah

Biaya administrasi dapat diterapkan dengan menggunakan presentase tertentu dari modal yang digunakan untuk persewaan. Misalkan dalam kasus di atas, bank syariah menggunakan kebijakan 1% dari modal persewaan. Maka biaya administrasinya adalah SBB :

Biaya Administrasi Ijarah = n% x Modal Persewaan Perbulan x Jumlah Bulan = 1% x Rp 2.000.000 x 24 = 1% x Rp 48.000.000 = Rp 480.000

Page 16: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

2. Penjurnalan Transaksi Ijaraha. Transaksi Pengadaan Aset IjarahSebelum akad ijarah dilakukan , bank syariah terlebih dahulu melakukan pengadaan aset ijarah. Berdasarkan PSAK No. 107 disebutkan bahwa objek ijarah diakui pada saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan.

Misalkan, untuk keperluan transaksi ijarah PT Namira di atas, pada tanggal 5 Juni 20XA, bank syariah membeli aset kepada perusahaan yang menyuplai barang yang diperlukan. Pemebelian dilakukan via rekening pemasok tersebut. Jurnal terhadap transaksi tersebut adalah sbb :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

05/06/20XA Db. Persediaan Ijarah 120.000.000

Kr. Kas/Rek Supplier 120.000.000

Page 17: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

b. Transaksi pada saat Akad disepakatiPada saat akad disepakati terdapat beberapa transaksi yang harus diakui oleh bank syariah. Transaski tersebut adalah (1) konversi persediaan ijarah menjadi aset, sebagai bentuk pengakuan atas adanya pengalihan hak guna kepada penyewa, dan (2) penerimaan biaya administrasi.

Misalkan pada tanggal 10 juni, PT Namira menandatangani akad ijarah atas sebuah mobil, maka jurnal yang diperlukan pada waktu itu adalah :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

10/06/20XA Db. Aset yang diperoleh untuk ijarah 120.000.000

Kr. Persediaan Ijarah 120.000.000

10/06/20XA Db. Rek Nasabah – PT Namira 480.000

Kr. Pendapatan administrasi 480.000

Page 18: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

c. Transaksi Pengakuan Penerimaan Pendapatan IjarahBerdasarkan PSAK No. 7, Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa. Piutang pendapatan sewa diukur sebesar nilai yang yang dapat direalisasikan pada akhir periode pelaporan.Misalkan rencana dan realisasi pembayaran sewa oleh PT Namira aalah SBB :

No. Tanggal Jatuh Tempo

Sewa Per Bulan (Rp)

Tanggal Pembayaran

Jumlah yang dibayar

1 10 Juli 20XA 2.400.000 10 Juli 20XA 2.400.000

2 10 Agt 20XA 2.400.000 10 Agt 20XA 2.400.000

3 10 Sept 20XA 2.400.000 10 Sept 20XA 2.400.000

4 10 Okt 20XA 2.400.000 10 Okt 20XA 2.400.000

5 10 Nov 20XA 2.400.000 5 Des 20XA 2.400.000

6 10 Des 20XA 2.400.000 10 Des 20XA3 Jan 20XA

1.400.0001.000.000

Page 19: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Pembayaran yang dilakukan oleh PT Namira di atas dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk. Pertama, pembayaran pada saat tanggal jatuh tempo. Kedua, pembayaran setelah tanggal jatuh tempo. Ketiga, pembayaran dilakukan sebagian pada saat jatuh tempo dan sisanya setelah tanggal jatuh tempo.Berikut Penjurnalannya :(i) Pembayaran Sewa oleh Nasabah dilakukan saat jatuh tempo.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

10/07/20XA Db. Kas/Rek. Nasabah 2.400.000

Kr. Pendapatan Sewa 2.400.000

10/08/20XA Db. Kas/Rek. Nasabah 2.400.000

Kr. Pendapatan Sewa 2.400.000

10/09/20XA Db. Kas/Rek. Nasabah 2.400.000

Kr. Pendapatan Sewa 2.400.000

10/10/20XA Db. Kas/Rek. Nasabah 2.400.000

Kr. Pendapatan Sewa 2.400.000

Page 20: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

(ii) Pembayaran sewa oleh Nasabah dilakukan setelah jatuh tempo.

Misalkan, untuk pembayaran sewa bulan november pada tanggal 10 November 20XA, nasabah belum membayar sewa kepada bank. Pembayaran baru dilakukan pada tanggal 5 desenber 20XA. Maka jurnal atas transaksi tanggal 10 november dan 5 Desember tersebut adalah :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

10/11/20XA Db. Piutang Pendapatan Sewa 2.400.000

Kr. Pendapatan Sewa – Akrual 2.400.000

05/12/20XA Db. Kas/Rek. Nasabah 2.400.000

Kr. Piutang Pendapatan Sewa 2.400.000

Db. Pendapatan Sewa – Akrual 2.400.000

Kr. Pendapatan Sewa 2.400.000

Page 21: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

(iii) Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan sebagian pada saat jatuh tempo dan sisanya dibayar setelah jatuh tempo.

Misalkan, tanggal 10 desember 20XA, nasabah membayar sebesar Rp 1.400.000. sisanya dibayar dikemudian pada tanggal 3 januari 20XB. Maka Jurnal atas transaksi tanggal 10 desember 20XA dan 3 januari 20XB adalah SBB :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

10/12/20XA Db. Kas/Rek. Nasabah 1.400.000

Db. Piutang Pendapatan Sewa 1.000.000

Kr. Pendapatan Sewa 1.400.000

Kr. Pendapatan Sewa – Akrual 1.000.000

Page 22: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Lanjutan. . . .

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

03/01/20XB Db. Kas/Rek. Nasabah 1.000.000

Kr. Piutang Pendapatan Sewa 1.000.000

Db. Pendapatan sewa – Akrual 1.000.000

Kr. Pendapatan Sewa 1.000.000

Page 23: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

d. Pengakuan Penyusutan aset yang diperoleh untuk ijarah.

Berdasarkan PSAK 107, Objek Ijarah jika berupa aset yang dapat disusutkan atau diamortisasi, sesuai dengan kebijakan penyusutan atau penyusutan untuk aset sejenis selama umur manfaatnya (umur ekonomis). Dalam hal ini, penyusutan aset ijarah dapat diakui setiap bulan ketika pendapatan diakui. Pengakuan penyusutan mengakibatkan meningkatnya rekening beban penyusutan dan rekening akumulasi penyusutan.

Dengan menggunakan teknik perhitungan penyusutan yang telah dibahas pada sub-bab perhitungan penyusutan dan pendapatan ijarah, jurnal untuk pengakuan penyusutan aset yang diperoleh ijarah untuk enam bulan pertama adalah SBB :

Page 24: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

10/07/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

10/08/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

10/09/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

10/10/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

10/11/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

10/12/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 2.000.000

Page 25: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

e. Perlakuan Akuntansi Beban Perbaikan dan pemeliharaan

Berdasarkan PSAK No. 107, Biaya Perbaikan Objek Ijarah merupakan Tanggungjawab Pemilik. Perbaikan tersebut dapat dilakukan pemilik secara langsung atau dilakukan oleh penyewa atas persetujuan Pemilik.

Misalkan pada tanggal 23 desember 20XA dilakukan perbaikan aset ijarah sebesar Rp 500.000. perbaikan tersebut dilakukan atas tanggungan Bank syariah sebagai pemilik objek sewa dengan sistem pembayaran langsung pada perusahaan jasa ruko, maka jurnal atas transaksi tersebut adalah :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

23/12/20XA Db. Beban Perbaikan Aset Ijarah 500.000

Kr. Kas/ Rek. Nasabah 500.000

Page 26: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

f. Penyajian pada Laporan Laba rugi dan laporan perhitungan bagi hasil

(i) Laporan Laba Rugi

Juli Agustus September Oktober November Desember Total

Pendapatan Sewa(Saldo Kas + Akrual)

2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 14.400.000

(Beban Penyusutan) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (12.000.000)

(Beban Perbaikan) - - - - - (500.000) (500.000)

(Beban Lain) - - - - - - -

Pendapatan sewa Bersih

400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 (100.000) 1.900.000

Page 27: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

(ii) Laporan Perhitungan Bagi Hasil

Juli Agustus September Oktober November Desember Total

Pendapatan Sewa – Kas

2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 - 3.800.000 13.400.000

(Beban Penyusutan)

(2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (2.000.000) (12.000.000)

(Beban Perbaikan)

- - - - - (500.000) (500.000)

(Beban Lain) - - - - - - -

Pendapatan Sewa Bersih

400.000 400.000 400.000 400.000 (2.000.000) 1.300.000 900.000

Page 28: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN TRANSAKSI IMBT BAGI BANK SYARIAH

Page 29: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Kasus Transaksi IMBTDengan Mengacu pada Kasus transakasi Ijarah, PT Namira yang telah dibahas pada bagian terdahulu, misalkan Akad yang disepakati adalah IMBT dengan Informasi tentang penyewaan sebagai berikut :

Biaya Perolehan Barang : Rp 120.000.000Umur Barang : 5 Tahun (60 Bulan)Masa Sewa (Umur Ekonomis) : 24 BulanWaktu Pembelian Barang : Setelah Bulan Ke – 24

Page 30: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

1. Teknis Perhitungan Transaksi IMBTa. Perhitungan Penyusutan aset IMBT

Berdasarkan PSAK No. 7 disebutkan bahwa kebijakan penyusutan atau amortisasiyang dipilih harus mencerminkan pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomi di masa depan dari objek ijarah. Umur ekonomis dapat berbeda dengan umur teknis. Misalnya, Mobil yang dapat dipakai selama 5 tahun diijarahkan dengan akad ijarah muntahiya Bit tamlik selama 2 tahun. Dengan demikian umur ekonomisnya adalah 2 tahun.

Berdasarkan Kasus di atas, beban penyusutan per Bulan barang IMBT adalah :

Penyusutan IMBT Per Bulan = Biaya Perolehan Jumlah Bulan Masa Sewa

Penyusutan IMBT Per Bulan = Rp 120.000.000 24

Penyusutan IMBT Per Bulan = Rp 5.000.000

Page 31: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

b. Penentuan Pendapatan IMBT

Selanjutnya, dengan kebijakan keuntungan sewa 20% dari mdal barang yang disewakan, pendapatan IMBT perbulan adalah SBB :

Pendapatan IMBT Per Bulan = Modal penyewaan + n% Modal Penyewaan = Rp 5.000.000 + (20% x Rp 5000.000) = Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 6.000.000

Total Pendapatan IMBT selama masa sewa = 24 x Rp 6.000.000 = Rp 144.000.000

Page 32: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

2. Penjurnalan Transaksi IMBTPenjurnalan transaksi IMBT pada dasarnya sama dengan penjurnalan pada transaksi ijarah. Perbedaan mendasar hanya terdapat pada konsep perhitungan penyusutan yang tidak dikaitkan dengan umur ekonomis , melainkan dikaitkan dengan masa sewa. Dengan demikian, pembahasan penjurnalan IMBT Langsung ditujukan pada transaksi Pemindahan Kepemilkan aset kepada penyewa.

Perpindahan hak milik IMBT dapat dilakukan dengan berbagai alternatif :

i.Hadiahii. Pembayaran sisa Sewa sebelum berakhirnya masa sewaiii. Pembayaran sekedarnya

Page 33: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

a. Pelepasan Sebagai Hadiah

Berdasarkan PSAK No. 107, perpindahan kepemilikan objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah Muntahiya Bit tamlik dengan cara :i. Hibahii. Penjualan sebelum berakhirnya masa, sebesar sisa cicilan sewa atau

jumlah yang disepakatiiii. Penjualan setelah selesai masa akadDalam Kasus transaksi IMBT, PT Namira di atas sekiranya pada akhir masa sewa (setelah bulan ke – 24) dilakukan pelepasan aset ijarah oleh bank syariah dengan menghadiahkan aset tersebut kepada PT. Namira. Adapun nilai buku aset di neraca pada bulan ke – 24 adalah :

Penyajian di Neraca (bulan ke – 24)

Aset Ijarah 120.000.000Akumulasi Penyusutan (120.000.000)Nilai Bersih 0

Page 34: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Maka Jurnal atas transaksi pelepasan dengan menghadiahkan tersebut adalah SBB :

b. Pelepasan melalui penjualan objek sewa sebelumberakhirnya masa sewa

Berdasarkan PSAK No. 107 disebutkan bahwa pada penjualan objek ijarah sebelum berakhirnya masa sewa, sebesar sisa cicilan sewa atau jumlah yang disepakati , maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian. Dalam hal ini pemilik objek sewa mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan tersebut sebesar selisih antara harga jual dan nilai buku bersih objek sewa.

Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

Db. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 120.000.000

Kr. Aset Ijarah 120.000.000

Page 35: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

(i) Jika Harga Jual di atas nilai buku aset ijarah

Misalkan setelah penerimaan pendapatan sewa bulan ke – 20 , bank syariah menjual mesin yang menjadi aset ijarah tersebut sebesar sisa cicilan sewa kepada nasabah penyewa yaitu Rp 24.000.000 (4 x Rp 6.000.000), adapun nilai buku aset di neraca pada bulan ke – 20 adalah :

Maka Jurnalnya adalah :

Penyajian di Neraca (bulan ke – 20)

Aset Ijarah 120.000.000Akumulasi Penyusutan (100.000.000)Nilai Bersih 20.000.000

Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

Db. Kas 15.000.000

Db. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 100.000.000

Kr. Aset Ijarah 120.000.000

Kr. Keuntungan Penjualan Aset Ijarah 4.000.000

Page 36: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

(ii) Jika harga jual di bawah Nilai Buku aset Ijarah

Mislakan setelah penerimaan pendapatan sewa bulan ke – 20 , bank syariah menjual mesin yang menjadi aset ijarah tersebut sebesar Rp 15.000.000. adapun nilai buku aset di neraca pada bulan ke – 20 adalah :

Maka Jurnal Untuk Transaksinya adalah :

Penyajian di Neraca (bulan ke – 20)

Aset Ijarah 120.000.000Akumulasi Penyusutan (100.000.000)Nilai Bersih 20.000.000

Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

Db. Kas 15.000.000

Db. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 100.000.000

Db. Kerugian Penjualan Aset Ijarah 5.000.000

Kr. Aset Ijarah 120.000.000

Page 37: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

c. Pelepasan melalui penjualan objek sewa setelah berakhirnya masa akad

Berdasarkan PSAK No. 107 disebutkan bahwa pada penjualan setelah selesai masa akad, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian. Dalam hal ini pemilik objek sewa mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan tersebut sebesar selisih antara harga jual dan nilai buku bersih objek sewa.

Misalkan setelah berakhirnya masa sewa, bank syariah menjual mesin yang menjadi aset ijarah senilai Rp 2.000.000. adapun nilai buku aset di neraca pada bulan ke – 24 adalah :

Penyajian di Neraca (bulan ke – 24)

Aset Ijarah 120.000.000Akumulasi Penyusutan (120.000.000)Nilai Bersih 0

Page 38: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Maka Jurnal atas transaksi tersebut adalah :

Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

Db. Kas 2.000.0000

Db. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 120.000.000

Kr. Aset Ijarah 120.000.000

Kr. Keuntungan Penjualan Aset Ijarah 2.000.000

Page 39: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN TRANSAKSI IJARAH UNTUK MULTIJASA

Page 40: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Kasus Transaksi Ijarah MultijasaIbu Ulli melakukan transaksi ijarah dengan BPRS Anugerah Sejahtera untuk keperluan biaya sekolah anaknya selama 1 semester di Universitas Gajah Mada. Adapun Informasi tentang transaksi untuk penyediaan jasa tersebut adalah SBB :

Harga Perolehan Jasa : Rp 9.000.000 (dibayar ke UGM tgl 1 Feb 20XA)Masa Sewa : 6 Bulan (mulai 1 Feb s.d. 1 Agust 20XA)Sewa Perbulan : Rp 1.750.000 (Setiap Tgl 1 mulai bulan Maret)Penyusutan Perbulan : Rp 1.500.000 (Setiap Tgl 1 mulai bulan Maret)Biaya Administrasi 0,5% : Rp 45.000 (diterima tgl 1 Februari 20XA)

Page 41: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

a. Saat Pengadaan Aset

b. Saat Akad Disepakati

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

01/02/20XA Db. Aset Ijarah 9.000.000

Kr. Rekening UGM 9.000.000

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)01/02/20XA Db. Rekening Nasabah/Kas 45.000

Kr. Pendapatan Administrasi 45.000

Page 42: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

c. Saat Pengakuan Penyusutan Aset Ijarah dan Pembayaran Sewa IjarahBerikut tabel penyusutan aset ijarah dan pembayaran sewa :

Maka Jurnalnya :

No. Biaya Penyusutan(Rp)

Pembayaran Sewa(Rp)

Keterangan Tanggal Penyusutan dan Pembayaran

1 1.500.000 1.700.000 1 Maret 20XA

2 1.500.000 1.700.000 1 April 20XA

3 1.500.000 1.700.000 1 Mei 20XA

4 1.500.000 1.700.000 1 Juni 20XA

5 1.500.000 1.700.000 1 Juli 20XA

6 1.500.000 1.700.000 1 Agustus 20XA

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

01/03/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

01/03/20XA Db. Rekening Nasabah/Kas 1.700.000

Kr. Pendapatan Sewa 1.700.000

Page 43: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

01/04/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

01/04/20XA Db. Rekening Nasabah/Kas 1.700.000

Kr. Pendapatan Sewa 1.700.000

01/05/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

01/05/20XA Db. Rekening Nasabah/Kas 1.700.000

Kr. Pendapatan Sewa 1.700.000

01/06/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

01/06/20XA Db. Rekening Nasabah/Kas 1.700.000

Kr. Pendapatan Sewa 1.700.000

Page 44: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

01/07/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

01/07/20XA Db. Rekening Nasabah/Kas 1.700.000

Kr. Pendapatan Sewa 1.700.000

01/08/20XA Db. Beban Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

Kr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 1.500.000

01/08/20XA Db. Rekening Nasabah/Kas 1.700.000

Kr. Pendapatan Sewa 1.700.000

Page 45: AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT

SEKIAN WASSALAMU’ALAIKUM

WR. WB.