Upload
rikiab
View
1.923
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Rikiyogi
yayangsiti maria
evi pbambang
lilik komarudin
Definisi
• Mioma uteri adalah neplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikatsehingga dalam kepustakaan disebutleiomioma, fibromioma, atau fibroid (Mansjoer, 1999). Mioma uteri merupakantumor jinak yang paling sering ditemukan, dan20-25% terjadi pada wanita dengan usia 35 tahun ke atas.
Patofis, etiologi, jenis
Manifestasi
• 1. Tumor massa di perut bawah
• 2. Perdarahan
• Biasanya dalam bentuk menorrhagi, dandidapat pada mioma submukosa sebagaiakibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah.
• 3. Nyeri
• 4. Akibat tekanan (pressure effect)
• 5. Infertilitas
Uterine Fibroid Embolization - 3D Medical Animation
Penatalaksanaan laparoscopy histerektomi
Pemeriksaan penunjang
• 1. USG abdominal atau transvaginal: terlihatmassa pada uterus.
• 2. Pemeriksaan darah lengkap.
• 3. Vaginal Toucher: didapatkan perdarahanpervaginam, teraba massa, konsistensi danukurannya.
• 4. Sitologi : menentukan tingkat keganasandari sel-sel neoplasma tersebut.
Penatalaksanaan
2.10. Penatalaksanaan
1. Konservatif dengan pemeriksaan periodik.
2. Radioterapi.
· Hanya dilakukan pada wanita yangtidak dapat dioperasi (bad risk patient).
· Uterus harus lebih kecil dari kehamilan 3 bulan.
· Bukan mioma jenis submukosa
· Tidak disertai radang pelvis, atau penekanan pada rectum.
· Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menyebabkan menopause.
3. Operasi.
Miomektomi
Miomektomi dilakukan pada wanita yang masih menginginkan keturunan. Syaratnya harus dilakukan kuretase dulu, untuk menghilangkan kemungkinan keganasan.
KERUGIAN:
- Melemahkan dinding uterus, sehingga dapat menyebabkan rupture uteri pada waktu hamil.
- Menyebabkan perlekatan.
- Residif.
Histerektomi
Dilakukan pada mioma yang ukurannya besar dan multipel. Pada wanita muda sebaiknya ditinggalkan satu atau keduaovarium, maksudnya adalah untuk menjaga agar tidak terjadi menopause sebelum waktunya dan menjaga gangguancoronair atau arteriosklerosis umum.
Sebaiknya dilakukan histerektomi total, kecuali bila keadaan tidak mengijinkan bisa dilakukan histerektomisupravaginal. Untuk menjaga kemungkinan keganasan pada cervix, sebaiknya dilakukan pap smear pada waktutertentu.
2.11. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Riwayat Penyakit Sekarang
3. Riwayat Penyakit Dahulu
· Pernah mengalami infeksi pada organ reproduksi atau tidak.
· Pernah dilakukan pembedahan contohnya miomektomi atau tidak.
· Pernah dilakukan kuretase atau tidak.
4. Riwayat kehamilan
1. Gravida: jarang atau tidak pernah hamil.
2. Partus: multipara / nulipara.
3. Abortus: apakah terdapat riwayat abortus atau tidak.
4. Prematur: apakah pernah terjadi persalinan prematur ataukah tidak.
5. Riwayat hormonal
Apakah pasien mengkonsumsi obat hormonal atau tidak sehingga adapeningkatan estrogen.
6. Riwayat menstruasiadakah gangguan haid dan usia berapa haid pertama,pernah mengalami :Ø Dysminore yaitu nyeri yang berhubungan dengan menstruasi dan paling kuat dan bersifat kolik atau terus menerus.Ø Metrorhagi yaitu perdarahan pervaginam yang berlebih yang tidak teratur dan tidak ada hubungan dengan siklushaid.Ø Menoraghi yaitu pengeluaran darah menstruasi yang lebih banyak daripada biasanya dan terjadi pada siklus yang teratur atau normal7. Pemeriksaan persistema. Breath ( B1): Pola nafas efektif/tidak, ekspansi dada, suara nafas tambahan. b. Blood (B2): Anemis, pucat, perdarahan pervaginam,tekanan darah bisa naik atau turun, bradikardi atau takikardia, CRT kurang atau lebih dari 2 detik.c. Brain (B3): Kaji adanya penurunan kesadaran menurun (GCS).d. Bladder (B4):- Penekanan vesika urinari oleh massa tumor.- Retensi urine, disuria/ polakisuria, overflow inkontinesia.- Nyeri tekan pada vesika urinaria.- Hematuria.e. Bowel (B5):- Palpasi abdomen : Tumor teraba seperti benjolan padat dan kenyal pada perut bagian bawah.- Konstipasi- Auskultasi : peristaltik menurun f.Bone (B6): terdapat varises, odema tungkai, kelemahan ekstremitas.
Diagnosa keperawatan
• 1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengankerusakan jaringan otot dan sistem saraf akibat penyempitankanalis servikalis oleh myoma.
• 2. Gangguan eliminasi urin (retensio) berhubungan denganpenekanan oleh massa jaringan neoplasma pada daerah sekitarnya.
• 3. Ganguan konsep diri berhubungan dengan kekawatirantentang ketidakmampuan memiliki anak, perubahan dalam masalahkewanitaan, akibat pada hubungan seksual.
• 4. Resiko tinggi syok hipovolemik berhubungan denganterjadinya perdarahan yang berulang-ulang.
• 5. Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuantentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan.
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
Gangguan rasa nyaman
(nyeri) berhubungan
dengan kerusakan
jaringan otot dan sistem
saraf akibat penyempitan
kanalis servikalis oleh
mioma
Klien dapat mengontrol
nyerinya dengan criteria hasil
mampu mengidentifikasi cara
mengurangi nyeri,
mengungkapkan keinginan
untuk mengontrol nyerinya.
1. Observasi adanya nyeri dan
tingkat nyeri.
2. Ajarkan dan catat tipe nyeri
serta tindakan untuk mengatasi
nyeri
3. Ajarkan teknik relaksasi
4. Kolaborasi pemberian
analgesic
Memudahkan tindakan
keperawatan.
Meningkatkan persepsi klien
terhadap nyeri yang
dialaminya.
Membantu mengurangi nyeri
dan meningkatkan
kenyamanan klien.
Mengurangi nyeri.
Gangguan eliminasi urine
(retensio) berhubungan
dengan penekanan oleh
massa jaringan
neoplasma pada daerah
sekitarnya.
Pola eliminasi urine ibu kembali
normal dengan criteria hasil ibu
memahami terjadinya retensi
urine, bersedia melakukan
tindakan untuk mengurangi
atau menghilangkan retensi
urine.
1.Catat pola miksi dan monitor
pengeluaran urine
2.Lakukan palpasi pada
kandung kemih, observasi
adanya ketidaknyamanan dan
rasa nyeri.
3.Anjurkan klien untuk
merangsang miksi dengan
pemberian air hangat,
mengatur posisi, mengalirkan
air keran.
Melihat perubahan pola
eliminasi klien
Menentukan tingkat nyeri yang
dirasakan oleh klien
Mencegah terjadinya retensi
urine