136
SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2014 SD KELAS I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014

Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

TAHUN 2014

SD KELAS I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014

Page 2: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

ii

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh:

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 Copyright © 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 3: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

iii

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan diterapkan di semua sekolah pada tahun 2014. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.

Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan pendidikan. Oleh karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Muhammad Nuh

Page 4: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

iv

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Materi pelatihan ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan calon Narasumber Nasional, instruktur Nasional, dan Guru Sasaran untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan bertahap menyeluruh untuk Kelas I, II, IV dan V, Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII, VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X, XI Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.

Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi, konsultan, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Maret 2014 Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom NIP 196202031987031002

Page 5: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

v

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

SAMBUTAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum 2013

1.1 Rasional Pengembangan dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 2

1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 11

1.3 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu, Pendekatan Saintifik, Model-model Pembelajaran, dan Penilaian Autentik pada Kurikulum 2013

15

A. Pembelajaran Tematik Terpadu 15

B. Pendekatan Saintifik 18

C. Model-model Pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning)

22

D. Penilaian Autentik 34

Materi Pelatihan 2 : Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa

2.1 Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 42

A. Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa dan Buku Guru 42

B. Struktur dan Hubungan Fungsional Buku Siswa dan Buku Guru 44

C. Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 46

D. Proses Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 48

Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian

3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model Pembelajaran dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

64

3.2 Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu 74

3.3 Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran 87

Materi Pelatihan 4 : Praktik Pembelajaran Terbimbing

4.1 Analisis Video Pembelajaran 102

4.2 Penyusunan RPP 106 4.3 Peer Teaching 128

Page 6: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

1

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1

KONSEP KURIKULUM 2013

1.1 RASIONAL PENGEMBANGAN DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM

1.2 SKL, KI, KD,DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

1.3 KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU, PENDEKATAN SAINTIFIK, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN AUTENTIK PADA KURIKULUM 2013

Page 7: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

2

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1.1 RASIONAL PENGEMBANGAN DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

A. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan Internal a. Pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan,

Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan.

b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.

2. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi. b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih

dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja.

c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.

d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.

e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam ujian.

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. b. Dari satu arah menuju interaktif.

HO-1.1

Page 8: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

3

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki. e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata. f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim. g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan. h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru. i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia. j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif. k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan. l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak. m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak. n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan. o. Dari pemikiran faktual menuju kritis. p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan Standar Kompetensi Lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.

5. Pendalaman dan Perluasan Materi

Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance.

Hasil analisis lebih jauh untuk studi PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu: - low mengukur kemampuan sampai level knowing - intermediate mengukur kemampuan sampai level applying - high mengukur kemampuan sampai level reasoning - advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional.

C. Karakteristik Kurikulum 2013

Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang

Page 9: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

4

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

D. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler.

1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini. a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata

pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat. b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan

SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru. c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai

Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted). d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu

pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching), sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).

e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental dilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya dan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).

h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan

Page 10: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

5

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik.

i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler.

Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.

2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.

3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.

7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. 8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. 9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah. 11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.

Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

F. Struktur Kurikulum SD/MI

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.

Page 11: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

6

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit. Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut.

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

Keterangan: Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.

Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III, sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI.

Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi peserta didik aktif. Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

G. Elemen-elemen Perubahan Kurikulum 2013

Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian. 1. Perubahan Kurikulum 2013 pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh

semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal. 2. Perubahan Kurikulum 2013 pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi

sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi konten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.

= Pembelajaran Tematik Terpadu

Page 12: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

7

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Perubahan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning.

4. Perubahan Kurikulum 2013 pada penilaian mencakup penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan.

Selanjutnya dalam Kurikulum 2013 terdapat elemen utama perbaikan kurikulum 2013 seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.

Gambar 1: Elemen Utama Perbaikan Kurikulum 2013

Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Page 13: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

8

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 2: Elemen Perubahan

Berdasarkan gambar 2 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (isi) adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (isi) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelajaran dengan pendekatan saintifik, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional.

Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan

untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah

Page 14: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

9

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attitude.

Gambar 4: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013

Berdasarkan gambar 4, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana

saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif. Terdapat beberapa

perkembangan pemahaman tentang kreativitas. Pemahaman lama terhadap istilah kreatif hanya

berlaku untuk dunia seni, kini berkembang untuk bidang yang lain termasuk pendidikan. Menurut

Dyers, 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal

dari genetik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kreativitas terbentuk bukan hanya karena bakat

namun dapat dipelajari.

Terdapat beberapa hukum dalam kreativitas, yakni (1) kreativitas itu menular (Einstein Law), (2)

kretivitas itu benda gas (Nathan Law), (3) kreativitas hanya dibatasi oleh ambisi dan imajinasi, (4)

berlaku hukum universal pengetahuan (Wiener). Pada kreativitas juga tidak berlaku hukum

kekekalan massa, tidak berlaku hukum kekekalan energi, tidak berlaku hukum beda potensial.

Hukum tersebut menjelaskan bahwa kreativitas merupakan sesuatu aktivitas yang bisa dipelajari

bersama. Kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif akan menularkan kreativitas dalam

kelompoknya. Pada pelaksanaan pembelajaran guru juga perlu menyediakan “ruang” pada anak

untuk mengembangkan kreativitasnya seluas mungkin karena kreativitas memiliki hukum layaknya

gas yang menempati ruangnya. Untuk itu aktivitas pembelajaran hendaknya dirancang agar peserta

didik bisa bebas mengeksplorasi ide-ide dan kemampuannya dalam mengerjakan tugas. Tampunglah

semua ide-ide tersebut, kemudian diskusikan bersama untuk menetapkan ide mana yang bisa

diwujudkan. Dengan demikian peserta didik akan terbiasa untuk menggali potensi dan kreativitasnya

dalam proses belajar.

Page 15: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

10

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 5: Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya

Berdasarkan gambar 5 menjelaskan ruang lingkup keterpaduan dan prosesnya yang mencakup: a) keterpaduan dalam mapel (integrasi vertikal) bersifat intradisipliner, b) keterpaduan antarmapel (integrasi horizontal) yang bersifat multidisipliner dan interdisipliner, dan c) keterpaduan luar mapel (transdisipliner) yang bersifat berbasis konteks melalui observasi.

Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan portofolio pembelajaran siswa.

Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah.

a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, mengalir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian.

b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan indeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.

c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.

d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).

Page 16: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

11

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1.2 SKL, KI, KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

1. Cakupan Kompetensi Lulusan

Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai

DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +

Mengamalkan

Individu beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal

Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta

perdamaian

PENGETAHUAN

Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis +

Mengevaluasi

Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

KETERAMPILAN

Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +

Menalar + Mencipta

Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang

Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat,

mencipta

HO-1.2

Page 17: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

12

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik

DOMAIN SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam

sekitar, serta dunia dan peradabannya

PENGETAHUAN

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis + Mengevaluasi

pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

KETERAMPILAN

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut: a. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap

Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

b. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.

c. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati; menanya; mencoba dan mengolah; menalar; mencipta; menyajikan dan mengkomunikasikan

Perumusan kompetensi lulusan antar satuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut: a. perkembangan psikologis anak, b. lingkup dan kedalaman materi, c. kesinambungan, dan d. fungsi satuan pendidikan.

2. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

Kompetensi lulusan satuan pendidikan SD/MI/SDLB/Paket A

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A adalah manusia yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sebagai berikut:

Page 18: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

13

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tabel 3: Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/PAKET A

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

SIKAP

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain.

PENGETAHUAN

Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KETERAMPILAN Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

B. KOMPETENSI INTI

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan Kompetensi inti menggunakan notasi berikut ini. 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual. 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial. 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan. 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV adalah sebagai berikut. 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual denagn cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

C. KOMPETENSI DASAR

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; 2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; 3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; 4. Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata pelajaran dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Page 19: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

14

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

D. STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip berikut ini. a. Sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah kurikulum satuan

pendidikan, bukan daftar mata pelajaran. b. Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik (community of educators),

mengembangkan kurikulum secara bersama-sama. c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan langsung dipimpin kepala sekolah. d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh kepala sekolah.

2. Manajemen Implementasi

a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

b. Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum.

c. Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara nasional.

d. Pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.

e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.

3. Evaluasi Kurikulum

Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process), pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran. Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut. a. Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai kesulitan pelaksanaan

kurikulum. b. Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan efektivitas, kelayakan,

kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum.

Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum (implementasi kurikulum) diselenggarakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan pendidikan dan dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin.

Page 20: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

15

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1.2 PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU, PENDEKATAN SAINTIFIK, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

Pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau integrated thematic instruction (ITI) dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1970-an. Belakangan PTP diyakini sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif (highly effective teaching model) karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik peserta didik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah. PTP pada awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan bertalenta (gifted and talented), anak-anak yang cerdas, program perluasan belajar, dan peserta didik yang belajar cepat. PTP ini pun sudah terbukti secara empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta didik (enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners) untuk waktu yang panjang.

Premis utama PTP adalah bahwa peserta didik memerlukan peluang-peluang tambahan (additional opportunities) untuk menggunakan talentanya, menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis. Pada sisi lain, PTP relevan untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan kualitatif lingkungan belajar. PTP diharapkan mampu menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.

PTP memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran lain. PTP sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangnan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Implemementasi PTP menuntut kemampuan guru dalam mentransformasikan materi pembelajaran di kelas. Karena itu, guru harus memahami materi apa yang diajarkan dan bagaimana mengaplikasikannya dalam lingkungan belajar di kelas. Oleh karena PTP ini bersifat ramah otak, guru harus mampu mengidentifikasi elemen-elemen lingkungan yang mungkin relevan dan dapat dioptimasi ketika berinteraksi dengan peserta didik selama proses pembelajaran.

Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal ini dan perlu ditingkatkan oleh guru. 1. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif. 2. Memberkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 3. Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna. 4. Lingkungan yang memperkaya pembelajaran. 5. Bergerak memacu pembelajaran (Movement to Enhance Learning). 6. Membuka pilihan-pilihan. 7. Optimasi waktu secara tepat. 8. Kolaborasi. 9. Umpan balik segera. 10. Ketuntasan atau aplikasi.

1. Fungsi dan Tujuan

Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

HO: 1.3

Page 21: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

16

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah: a. mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu; b. mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajaran

dalam tema yang sama; c. memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; d. mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai muatan

pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; e. lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti

bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain; f. lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks

tema yang jelas; g. guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat

dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan; dan

h. budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

2. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu a. Berpusat pada anak. b. Memberikan pengalaman langsung pada anak. c. Pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman

dalam kegiatan). d. Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling terkait

antar muatan pelajaran yang satu dengan lainnya). e. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatan pelajaran). f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui

penilaian proses dan hasil belajarnya).

3. Kekuatan Tema dalam Proses Pembelajaran Anak pada usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, mulai menunjukkan perilaku yang mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir secara operasional, mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, pembelajaran yang tepat adalah dengan mengaitkan konsep materi pelajaran dalam satu kesatuan yang berpusat pada tema adalah yang paling sesuai.

Kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui pembelajaran tematik. Pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

4. Peran Tema dalam Proses Pembelajaran Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran dengan memadukan beberapa muatan pelajaran sekaligus. Adapun muatan pelajaran yang dipadukan adalah muatan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan. Dalam Kurikulum 2013, tema sudah disiapkan oleh pemerintah dan sudah dikembangkan menjadi subtema dan satuan pembelajaran.

Di dalam Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah disebutkan bahwa untuk peserta didik kelas 1 sampai dengan kelas 6 penyajian pembelajarannya menggunakan

Page 22: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

17

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pendekatan tematik terpadu. Penyajian pembelajaran untuk kelas 1 memiliki alokasi waktu kumulatif 30 JP per minggu. Namun demikian penjadwalan tidak terbagi secara kaku melainkan diatur secara luwes.

5. Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu Pembelajaran Tematik Terpadu melalui beberapa tahapan yaitu pertama guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai muatan pelajaran untuk satu tahun. Kedua guru melakukan analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi. Ketiga membuat hubungan pemetaan antara kompetensi dasar dan indikator dengan tema. Keempat membuat jaringan KD, indikator. Kelima menyusun silabus tematik dan keenam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan menerapkan pendekatan saintifik.

Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.

a. Memilih/Menetapkan Tema Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I dan IV serta kelas II dan V pada Kurikulum 2013.

Tabel 1. Tema-Tema di Sekolah Dasar

KELAS I KELAS IV

1. Diriku 2. Kegemaranku 3. Kegiatanku 4. Keluargaku 5. Pengalamanku 6. Lingkungan Bersih dan Sehat 7. Benda, Binatan dan Tanaman di

Sekitar 8. Peristiwa alam

1. Indahnya Kebersamaan 2. Selalu Berhemat Energi 3. Peduli Makhluk Hidup 4. Berbagai Pekerjaan. 5. Menghargai Jasa Pahlawan 6. Indahnya Negeriku 7. Cita-citaku 8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Makanan Sehat dan Bergizi

KELAS II KELAS V

1. Hidup Rukun 2. Bermain di Lingkunganku 3. Tugasku Sehari-hari 4. Aku dan Sekolahku 5. Hidup Bersih dan Sehat 6. Air, Bumi, dan Matahari 7. Merawat Hewan dan Tumbuhan 8. Keselamatan di Rumah dan Perjalanan

1. Benda-benda di Lingkungan Sekitarku 2. Peristiwa dalam Kehidupan 3. Kerukunan dalam bermasyarakat 4. Sehat itu Penting 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan 7. Sejarah Peradaban Indonesia 8. Ekosistem 9. Akrab dengan Lingkungan

b. Melakukan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar dan Membuat Indikator Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat indikator) dilakukan dengan cara membaca semua Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, serta Kompetensi Dasar dari semua muatan pelajaran. Setelah memiliki sejumlah tema untuk satu tahun, barulah dapat dilanjutkan dengan menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar (SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai muatan pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, SBdP, dan Penjasorkes. Masing-masing Kompetensi Dasar setiap muatan pelajaran dibuatkan indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan indikator.

Page 23: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

18

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

c. Membuat Hubungan Pemetaan antara Kompetensi Dasar dan Indikator dengan Tema Kompetensi Dasar dari semua muatan pelajaran telah disediakan dalam Kurikulum 2013. Demikian juga sejumlah tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk Kelas 1 sampai dengan Kelas 6 telah disediakan. Namun demikian guru masih perlu membuat indikator dan melakukan pemetaan Kompetensi Dasar dan indikator tersebut berdasarkan tema yang tersedia. Hasil pemetaan dimasukkan ke dalam format pemetaan agar lebih mudah proses penyajian pembelajaran. Indikator mana saja yang dapat disajikan secara terpadu diberikan tanda cek (√).

d. Membuat Jaringan Kompetensi Dasar Kegiatan berikutnya adalah membuat Jaringan KD dan indikator dengan cara menurunkan hasil cek dari pemetaan ke dalam format Jaringan KD dan indikator.

e. Menyusun Silabus Tematik Terpadu Setelah dibuat Jaringan KD dan Indikator, langkah selanjutnya adalah menyusun silabus tematik untuk lebih memudahkan guru melihat seluruh desain pembelajaran untuk setiap tema sampai tuntas tersajikan di dalam proses pembelajaran. Silabus tematik memberikan gambaran secara menyeluruh tema yang telah dipilih akan disajikan berapa minggu dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam penyajian tema tersebut.

Silabus tematik terpadu memuat komponen sebagaimana panduan dari Standar Proses yang meliputi 1) Kompetensi Dasar mana saja yang sudah terpilih (dari Jaringan KD), 2) Indikator (dibuat oleh guru, juga diturunkan dari Jaringan) 3) Kegiatan Pembelajaran yang memuat perencanaan penyajian untuk berapa minggu tema tersebut akan dibelajarkan, 4) Penilaian proses dan hasil belajar (diwajibkan memuat penilaian dari aspek sikap, keterampilan dan pegetahuan) selama proses pembelajaran berlangsung 5) Alokasi waktu ditulis secara utuh kumulatif satu minggu berapa jam pertemuan (misalnya 30 JP x 35 menit) x 4 minggu; 6) Sumber dan Media.

f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu. Dalam RPP Tematik Terpadu ini diharapkan dapat tergambar proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai konsep mata pelajaran yang disatukan dalam tema. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini peserta didik diajak belajar memahami konsep kehidupan secara utuh. Penulisan identitas tidak mengemukakan mata pelajaran, melainkan langsung ditulis tema apa yang akan dibelajarkan. (Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada submateri pelatihan 4.2 Penyusunan RPP)

B. PENDEKATAN SAINTIFIK

1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning).

Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk

Page 24: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

19

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.

Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi/eksperimen; d. mengasosiasikan/mengolah informasi; dan e. mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 2: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Kompetensi yang

Dikembangkan

Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)

Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

Mengumpulkan informasi/ eksperimen

- melakukan eksperimen - membaca sumber lain selain buku teks - mengamati objek/ kejadian/ - aktivitas - wawancara dengan narasumber

Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan/ mengolah informasi

- mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan

Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan .

Page 25: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

20

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Kompetensi yang

Dikembangkan

kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Page 26: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

21

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Langkah Kegiatan :

1. Amatilah video pembelajaran yang ditayangkan fasilitator. 2. Tuliskanlah aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran tersebut. 3. Identifikasilah pendekatan saintifik yang tampak pada aktivitas pembelajaran dan tuliskan di

kolom kegiatan.

Tema :

Subtema :

Pembelajaran ke- :

Tahapan Pembelajaran Kegiatan

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi/eksperimen

Mengasosiasikan/mengolah informasi

Mengkomunikasikan

LK- 1.3

Page 27: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

22

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

a. Konsep/Definisi

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.

Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik berikut ini.

1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja; 2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik; 3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau

tantangan yang diajukan; 4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola

informasi untuk memecahkan permasalahan; 5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu; 6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan; 7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan 8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.

Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran Berbasis Proyek antara lain berikut ini.

1) Pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek.

2) Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya untuk memasuki sistem baru.

3) Banyak guru merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana guru memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit, terutama bagi guru yang kurang atau tidak menguasai teknologi.

Page 28: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

23

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4) Banyaknya peralatan yang harus disediakan, sehingga kebutuhan listrik bertambah.

Untuk itu disarankan menggunakan team teaching dalam proses pembelajaran, dan akan lebih menarik lagi jika suasana ruang belajar tidak monoton, beberapa contoh perubahan lay-out ruang kelas, seperti: traditional class (teori), discussion group (pembuatan konsep dan pembagian tugas kelompok), lab tables (saat mengerjakan tugas mandiri), circle (presentasi). Atau buatlah suasana belajar bebas dan menyenangkan.

b. Fakta Empirik Keberhasilan

Kelebihan dan kekurangan pada penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan sebagai berikut.

Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek 1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka

untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai. 2) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. 3) Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang

kompleks. 4) Meningkatkan kolaborasi. 5) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. 6) Meningkatkan keterampilan peserta didikdalam mengelola sumber. 7) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi

proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

8) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.

9) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.

10) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek 1) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah. 2) Membutuhkan biaya yang cukup banyak. 3) Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana guru memegang peran

utama di kelas. 4) Banyaknya peralatan yang harus disediakan. 5) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan

mengalami kesulitan. 6) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok. 7) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta

didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan

Untuk mengatasi kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek di atas seorang pendidik harus dapat mengatasi dengan cara memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah, membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek, meminimalis dan menyediakan peralatan yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar, memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga tidak membutuhkan banyak waktu dan biaya, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga instruktur dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran Berbasis Proyek ini juga menuntut siswa untuk mengembangkan keterampilan seperti kolaborasi dan refleksi. Menurut studi penelitian, Pembelajaran Berbasis Proyek membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka, sering menyebabkan absensi berkurang dan lebih

Page 29: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

24

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sedikit masalah disiplin di kelas. Siswa juga menjadi lebih percaya diri berbicara dengan kelompok orang, termasuk orang dewasa.

Pelajaran berbasis proyek juga meningkatkan antusiasme untuk belajar. Ketika anak-anak bersemangat dan antusias tentang apa yang mereka pelajari, mereka sering mendapatkan lebih banyak terlibat dalam subjek dan kemudian memperluas minat mereka untuk mata pelajaran lainnya.

c. Langkah-langkah Operasional

Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram sebagai berikut.

Diagram 1. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek

Penjelasan Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question) Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.

2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

1

PENENTUAN PERTANYAAN MENDASAR

2

MENYUSUN PERECANAAN PROYEK

3

MENYUSUN JADWAL

4

MONITORING

5

MENGUJI HASIL

6

EVALUASI PENGALAMAN

Page 30: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

25

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

5) Menguji Hasil (Assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

d. Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek

Penilaian pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek dapat menggunakan teknik penilaian yang dikembangkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu penilaian proyek atau penilaian produk. Penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Penilaian Proyek

a) Pengertian Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

(1) Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

(2) Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

(3) Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

Page 31: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

26

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b) Teknik Penilaian Proyek Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

Penilaian Proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai dengan akhir proyek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai. Pelaksanaan penilaian dapat juga menggunakan rating scale dan checklist.

2) Penilaian Produk

a) Pengertian Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: (1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan,

menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. (2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam

menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. (3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta

didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

b) Teknik Penilaian Produk Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. (1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan

pada tahap appraisal. (2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap

semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

a. Konsep/Definisi 1) Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan

masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).

2) Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar,” bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.

Model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan adanya pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh peserta didik yang diharapkan dapat menambah keterampilan peserta didik dalam pencapaian materi pembelajaran.

Berikut ini lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). 1) Permasalahan sebagai kajian.

Page 32: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

27

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman. 3) Permasalahan sebagai contoh. 4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses. 5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik.

Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan berikut ini.

Guru sebagai Pelatih Peserta Didik sebagai

Problem Solver

Masalah sebagai Awal Tantangan dan

Motivasi

o Asking about thinking (bertanya tentang pemikiran).

o Memonitor pembelajaran. o Probbing ( menantang peserta

didik untuk berpikir ). o Menjaga agar peserta didik

terlibat. o Mengatur dinamika kelompok. o Menjaga berlangsungnya proses.

o Peserta yang aktif. o Terlibat langsung

dalam pembelajaran. o Membangun

pembelajaran.

o Menarik untuk dipecahkan.

o Menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dipelajari.

Pendekatan PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut ini. 1) Kurikulum: PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional karena memerlukan suatu strategi

sasaran di mana proyek sebagai pusat. 2) Responsibility: PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri dan

kelompoknya. 3) Realisme: kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang

sebenarnya. Aktivitas ini mengintegrasikan tugas otentik dan menghasilkan sikap profesional. 4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta didik

untuk menemukan jawaban yang relevan sehingga dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang mandiri.

5) Umpan Balik: diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.

6) Keterampilan Umum: PBL dikembangkan tidak hanya pada keterampilan pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.

7) Driving Questions: PBL difokuskan pada pertanyaan atau permasalahan yang memicu peserta didik untuk berbuat menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.

8) Constructive Investigations: sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan pengetahuan para peserta didik.

9) Autonomy: proyek menjadikan aktivitas peserta didik sangat penting.

b. Fakta Empirik Keberhasilan Pendekatan dalam Proses dan Hasil Pembelajaran

1) Melalui PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik yang belajar memecahkan suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika peserta didik berhadapan dengan situasi di mana konsep diterapkan.

2) Dalam situasi PBL, peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.

Page 33: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

28

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

c. Tahap-tahap Model PBL Tabel 1: Tahapan-Tahapan Model PBL

FASE-FASE PERILAKU GURU

Fase 1 Orientasi siswa kepada masalah.

Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yg dibutuhkan.

Memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih.

Fase 2 Mengorganisasikan siswa.

Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.

Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman.

Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja.

Fase 1: Mengorientasikan Siswa pada Masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu sebagai berikut.

1) Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang mandiri.

2) Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan.

3) Selama tahap penyelidikan, siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi.

4) Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan.

Fase 2: Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar

Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda.

Page 34: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

29

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Fase 3: Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok

Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.

Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Artefak (Hasil Karya) dan Mempamerkannya

Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.

Fase 5: Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.

d. Penilaian Pembelajaran Berbasis Masalah

Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.

1) Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh peserta didik itu sendiri dalam belajar.

2) Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya.

Penilaian yang relevan dalam PBL antara lain berikut ini. 1) Penilaian kinerja peserta didik.

Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja atau mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti menulis karangan, melakukan suatu eksperimen, menginterpretasikan jawaban pada suatu masalah, memainkan suatu lagu, atau melukis suatu gambar.

2) Penilaian portofolio peserta didik. Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam suatu periode tertentu. Informasi perkembangan peserta didik dapat berupa hasil karya terbaik peserta didik selama

Page 35: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

30

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

proses belajar, pekerjaan hasil tes, piagam penghargaan, atau bentuk informasi lain yang terkait kompetensi tertentu dalam suatu mata pelajaran.

3) Penilaian potensi belajar Penilaian yang diarahkan untuk mengukur potensi belajar peserta didik yaitu mengukur kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan guru atau teman-temannya yang lebih maju. PBL yang memberi tugas-tugas pemecahan masalah memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan dan mengenali potensi kesiapan belajarnya.

4) Penilaian usaha kelompok Menilai usaha kelompok seperti yang dlakukan pada pembelajaran kooperatif dapat dilakukan pada PBL. Penilaian usaha kelompok mengurangi kompetisi merugikan yang sering terjadi, misalnya membandingkan peserta didik dengan temannya. Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh peserta didik sebagai hasil pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan secara bersama-sama.

Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan peserta didik tersebut, penilaian ini antara lain: 1) assesmen kerja, 2) assesmen autentik dan 3) portofolio. Penilaian proses bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana peserta didik merencanakan pemecahan masalah, melihat bagaimana peserta didik menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya.

Penilaian kinerja memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan dalam situasi yang sebenarnya. Sebagian masalah dalam kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman dan konteks atau lingkungannya maka di samping pengembangan kurikulum juga perlu dikembangkan model pembelajaran yang sesuai tujuan kurikulum yang memungkinkan peserta didik dapat secara aktif mengembangkan kerangka berpikir dalam memecahkan masalah serta kemampuannya untuk bagaimana belajar (learning how to learn).

Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan peserta didik akan mudah beradaptasi. Dasar pemikiran pengembangan strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan pandangan kontruktivis yang menekankan kebutuhan peserta didik untuk menyelidiki lingkungannya dan membangun pengetahuan secara pribadi pengetahuan bermakna.

Tahap evaluasi pada PBM terdiri atas tiga hal: 1) bagaimana peserta didik dan evaluator menilai produk (hasil akhir) proses; 2) bagaimana mereka menerapkan tahapan PBM untuk bekerja melalui masalah; 3) bagaimana peserta didik akan menyampaikan pengetahuan hasil pemecahan akan masalah atau sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka belajar menyampaikan hasil-hasil penilaian atau respon-respon mereka dalam berbagai bentuk yang beragam, misalnya secara lisan atau verbal, laporan tertulis, atau sebagai suatu bentuk penyajian formal lainnya. Sebagian dari evaluasi memfokuskan pada pemecahan masalah oleh peserta didik maupun dengan cara melakukan proses belajar kolaborasi (bekerja bersama pihak lain).

3. Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

a. Definisi/Konsep

Model Discovery Learning adalah didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it him self” (Lefancois dalam Emetembun, 1986:103). Ide dasar Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas.

Model Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila

Page 36: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

31

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatig conceps and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).

Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry). Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada kedua istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.

Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.

Untuk memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan pada manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Manipulasi bahan pelajaran bertujuan untuk memfasilitasi kemampuan siswa dalam berpikir (merepresentasikan apa yang dipahami) sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh bagaimana cara lingkungan, yaitu: enactive, iconic, dan symbolic. Tahap enaktive, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk memahami lingkungan sekitarnya, artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik, misalnya melalui gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya. Tahap iconic, seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi). Tahap symbolic, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya.

Komunikasinya dilakukan dengan menggunakan banyak simbol. Semakin matang seseorang dalam proses berpikirnya, semakin dominan sistem simbolnya. Secara sederhana teori perkembangan dalam fase enactive, iconic dan symbolic adalah anak menjelaskan sesuatu melalui perbuatan (ia bergeser ke depan atau kebelakang di papan mainan untuk menyesuaikan beratnya dengan berat temannya bermain) ini fase enactive. Kemudian pada fase iconic ia menjelaskan keseimbangan pada gambar atau bagan dan akhirnya ia menggunakan bahasa untuk menjelaskan prinsip keseimbangan ini fase symbolic (Syaodih, 85:2001).

Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan (Sardiman, 2005:145). Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.

Dalam metode Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan.

Page 37: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

32

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Fakta Empirik Keberhasilan Pendekatan dalam Proses dan Hasil Pembelajaran

Berdasarkan fakta dan hasil pengamatan, penerapan pendekatan Discovery Learning dalam pembelajaran memiliki kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan.

1) Kelebihan Penerapan Discovery Learning

(a) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan

proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang

tergantung bagaimana cara belajarnya.

(b) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh karena

menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.

(c) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.

(d) Model ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan

kecepatannyasendiri.

(e) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya

dan motivasi sendiri.

(f) Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja

sama dengan yang lainnya.

(g) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan.

Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.

(h) Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah

padakebenaran yang final dan tertentu atau pasti.

(i) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

(j) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang

baru.

(k) Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.

(l) Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.

(m) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik.

(n) Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.

(o) Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia

seutuhnya.

(p) Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.

(q) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.

(r) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.

2) Kelemahan Penerapan Discovery Learning

(a) Menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang

pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan

antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan

frustasi.

(b) Tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang

lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.

(c) Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini dapat buyar berhadapan dengan siswa

dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.

Page 38: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

33

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

(d) Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan

mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang

mendapat perhatian.

(e) Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan yang

dikemukakan oleh para siswa

(f) Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berpikir yang akan ditemukan oleh siswa

karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.

c. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran

Menurut Syah (2004:244) dalam mengaplikasikan Discovery Learning di kelas,ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.

1) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) Pertama-tama pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Di samping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

2) Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah) Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) (Syah 2004:244). Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.

Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun siswa agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.

3) Data Collection (Pengumpulan Data) Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.

Dengan demikian siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.

4) Data Processing (Pengolahan Data) Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22). Data processing disebut juga dengan pengkodean/kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.

Page 39: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

34

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5) Verification (Pembuktian) Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.

Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.

6) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi) Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan siswa harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.

d. Penilaian pada Model Pembelajaran Discovery Learning

Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun nontes, sedangkan penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penilaiannya berupa penilaian kognitif, maka dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa dapat menggunakan nontes. D. PENILAIAN AUTENTIK

1. Pengertian Penilaian Autentik

Penilaian autentik adalah suatu istilah/terminologi yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktik dunia nyata.

Dalam American Library Association, penilaian autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Dalam Newton Public School, penilaian autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wiggins (1993) mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis moral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.

Penilaian autentik ada kalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran.

Page 40: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

35

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajara, karena memang bisa digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik.

Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah.

Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.

Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remedial harus dilakukan.

2. Penilaian Autentik dan Belajar Autentik

Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya. Penilaian semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh penilaian autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.

Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.

Dengan demikian, penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap

Page 41: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

36

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pada tugas. Penilaian autentik pun mendorong peserta didik mengonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Penilaian autentik memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Berikut contoh-contoh tugas autentik: pemecahan masalah matematika, melaksanakan percobaan, bercerita, menulis laporan, berpidato, membaca puisi, dan membuat peta perjalanan.

Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini.

a. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran.

b. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.

c. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik.

d. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.

3. Jenis-jenis Penilaian Autentik

Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses.

a. Penilaian Sikap Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain: ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah. Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll. Penilaian apek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal. Penilaian sikap ini bukan merupakan penilaian yang terpisah dan berdiri sendiri, namun merupakan penilaian yang pelaksanaannya terintegrasi dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga bersifat otentik (mengacu kepada pemahaman bahwa pengembangan dan penilaian KI 1 dan KI 2 dititipkan melalui kegiatan yang didesain untuk mencapai KI 3 dan KI 4). 1) Observasi

Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini dilakukan saat pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.

2) Penilaian Diri Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk melakukan refleksi diri/perenungan dan mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

Page 42: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

37

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3) Penilaian Antar teman Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung (biasanya dilakukan ketika peserta didik melakukan kegiatan kelompok, dan penilaian dilakukan antar anggota kelompok). Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

4) Jurnal Catatan Guru Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi.

b. Penilaian Pengetahuan

Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini. 1) Tes tulis

Meski konsepsi penilaian autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap bisa dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama.

2) Tes Lisan Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf yang diucapkan.

3) Penugasan Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.

c. Penilaian Keterampilan Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:

1) Penilaian Kinerja Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari. Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif maupun laporan kelas.

Page 43: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

38

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja, antara lain sebagai berikut. - Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur

tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.

- Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.

- Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 4 = baik sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.

- Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.

- Rubrik: alat pengukuran yang mempunyai skala atau point yang tetap dan jelas untuk setiap criteria penilaian. Sangat disarankan untuk menggunakan rubrik yang mempunyai 4 poin skala (1-4) sehingga pemberian skor nilai tengah dapat dihindarkan (misalnya skala 1-3 akan terjadi sebuah kecenderungan untuk memberikan skor 3 pada sebagian besar hasil)

Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Keempat, fokus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari kemampuan atau keerampilan peserta didik yang akan diamati.

Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara, misalnya, guru dapat mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato, berdiskusi, bercerita, dan wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud. Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti penilaian sikap, observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.

Page 44: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

39

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2) Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assesment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain. Penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan keterampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Dengan demikian, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

- Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

- Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

- Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

3) Penilaian Portofolio

Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio. - masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil

belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi. - menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan/disimpan.

Page 45: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

40

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar, masukan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.

- peserta didik dengan kesadaran sendiri menindak lanjuti catatan guru. - catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal,

sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau muatan pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini. - Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. - Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. - Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru

menyusun portofolio pembelajaran. - Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai,

disertai catatan tanggal pengumpulannya. - Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. - Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen

portofolio yang dihasilkan. - Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

Page 46: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

41

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 2

ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Page 47: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

42

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

A. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BUKU SISWA DAN BUKU GURU

1. Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa

Buku ini dipergunakan sebagai panduan aktivitas pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam menguasai kompetensi tertentu. Buku ini juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran (activities based learning) di mana isinya dirancang dan dilengkapi dengan contoh-contoh lembar kegiatan agar siswa dapat mempelajari sesuatu yang relevan dengan kehidupan yang dialaminya.

Buku Siswa diarahkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, berdiskusi serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik antarteman maupun dengan gurunya. Guru dapat mengembangkan atau memperkaya materi dan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Di bawah ini dijelaskan peran dan fungsi Buku Siswa yang dapat dirinci sebagai berikut.

a. Panduan bagi Siswa dalam Melaksanakan Kegiatan-Kegiatan Pembelajaran

Setiap subtema pada masing-masing buku memiliki beberapa pembelajaran sesuai dengan tema. Berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dibuat ikon-ikon yang melambangkannya, misalnya 1) kegiatan mengamati sesuatu, di dalam buku tertulis “Ayo

Amati” artinya guru mengajak siswa untuk melakukan pengamatan terhadap sesuatu;

2) kegiatan menceritakan di dalam buku tertulis “Ayo Ceritakan” artinya guru mengajak siswa untuk menceritakan sesuatu mungkin menceritakan hasil pengamatan terhadap sesuatu atau menceritakan pengalaman yang mereka alami;

3) kegiatan melakukan, dalam buku tertulis “Ayo Lakukan” artinya guru mengajak siswa untuk melakukan suatu kegiatan.

b. Penghubung antara Guru, Sekolah, dan Orang Tua Pada setiap akhir pembelajaran ada bagian yang membutuhkan keterlibatan orang tua untuk membimbing anak dalam melakukan aktivitas pembelajaran di rumah. Bagian ini bisa dilihat pada Buku Siswa dengan ikon tulisan “Kerjasama dengan Orang Tua”. Diharapkan orang tua berperan aktif mendukung siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah.

c. Lembar Kerja Siswa Buku Siswa dapat berfungsi sebagai lembar kerja siswa, misalnya pada Buku Siswa terdapat kegiatan menulis, maka siswa dapat mengerjakan langsung pada Buku Siswa.

d. Penilaian dan Portofolio Di dalam Buku Siswa terdapat halaman-halaman berisi format yang dapat digunakan sebagai lembar kerja untuk dihimpun sebagai bahan portofolio yang dapat dijadikan sumber penilaian hasil pembelajaran.

e. Media Komunikasi antara Guru dan Siswa Melalui proses pembelajaran dengan menggunakan Buku Siswa, guru dapat mengenal siswa lebih baik melalui pengamatan terhadap hasil kerja siswa yang telah dirancang sedemikian rupa dalam setiap pembelajaran. Guru dapat melihat perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa sesuai dengan kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan.

HO-2.1

Page 48: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

43

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

f. Sebagai Kenang-kenangan Rekam Jejak Belajar Siswa Semua hasil pekerjaan yang dilakukan siswa selama mengikuti proses pembelajaran akan tertuang dalam Buku Siswa sehingga guru dan orang tua dapat melihat jejak belajar dan perkembangan kompetensi selama mengikuti proses pembelajaran pada masing-masing jenjang. Bagi siswa semua rekam jejak belajar tersebut berguna sebagai kenang-kenangan di kemudian hari.

2. Kedudukan dan Fungsi Buku Guru Buku Guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Berikut ini penjelasan tentang fungsi buku guru. a. Sebagai Petunjuk Penggunaan Buku Siswa

Guru harus mempelajari terlebih dahulu Buku Guru. Guru harus menemukan informasi sebagai berikut. 1) Urutan acuan materi pelajaran yang dikembangkan dari Standar Kompetensi Lulusan,

Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar dari masing-masing muatan pelajaran, yang kemudian dipadukan dalam satu tema tertentu.

2) Jaringan tema dari masing-masing tema yang berisi kompetensi dasar dan indikator dari masing-masing muatan pelajaran yang harus dicapai.

3) Pemilahan pembelajaran yang dikembangkan dari subtema dengan tujuan agar guru secara bertahap dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.

b. Sebagai Acuan Kegiatan Pembelajaran di Kelas Buku Guru menyajikan hal-hal sebagai berikut. 1) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada setiap pilahan pembelajaran

dari masing-masing subtema. 2) Menjelaskan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyelenggarakan proses

pembelajaran agar guru sudah menyiapkan media-media pembelajaran yang diperlukan. 3) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dalam menyelenggarakan

proses pembelajaran agar dapat membantu guru dalam menyusun rencana pelaksanaaan pembelajaran, dengan sistematis mengikuti langkah-langkah pembelajaran tersebut.

4) Menjelaskan tentang teknik dan instrumen penilaian yang dapat digunakan dalam setiap pilihan pembelajaran yang mungkin memiliki karakteristik tertentu.

5) Menjelaskan jenis lembar kerja yang sesuai dengan pilahan pembelajaran yang ada dalam Buku Siswa.

c. Penjelasan tentang Metode dan teknik Pembelajaran yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran Buku Guru memuat informasi tentang model dan strategipembelajaran yang digunakan sebagai acuan penyelenggaraan proses pembelajaran.

Page 49: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

44

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. STRUKTUR DAN HUBUNGAN FUNGSIONAL BUKU SISWA DAN BUKU GURU

1. Struktur Buku Guru Uraian berikut dimaksudkan agar guru dapat mengenal dan memahami struktur isi Buku Guru dengan baik. Struktur Buku Guru adalah sebagai berikut. a. Kata Pengantar

Bagian ini perlu dibaca guru agar guru memahami latar belakang penyusunan buku dan tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan buku tersebut.

b. Tentang Buku Guru Memuat informasi cakupan buku guru dan cakupan aktivitas pembelajaran yang tertuang dalam buku guru.

c. Bagaimana Menggunakan Buku Guru Halaman ini merupakan bagian penting yang harus dibaca dan dipahami oleh guru, karena memberikan informasi hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh guru dalam menggunakan Buku Guru sebagai persiapan menggunakan Buku Siswa.

d. Panduan Penilaian Halaman ini berisi informasi teknik dan instrumen penilaian, dan contoh-contoh rubrik penilaian yang akan digunakan oleh guru dalam melakukan evaluasi proses pembelajaran. Hal ini penting bagi guru agar mengenal strategi dan teknik penilaian yang digunakan dalam menerapkan Kurikulum 2013.

e. Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti Halaman ini mengingatkan kepada guru mengenai standar kompetensi lulusan baik ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan, serta kompetensi inti setiap kelas, yang akan di dicapai selama proses pembelajaran.

f. Pemetaan Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2 Pemetaan Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2 merupakan Pemetaan Kompetensi Dasar yang berasal dari KI 1 dan KI 2 yang terdapat dalam setiap subtema. Artinya, Kompetensi Dasar itulah yang akan dicapai dalam proses pembelajaran selama satu minggu. Pemetaan kompetensi dasar yang berasal dari Kompetensi Inti 1 dan 2 bukan untuk diajarkan secara eksplisit sebagai materi pembelajaran (pembelajaran tidak langsung) , namun memandu guru untuk melakukan pembiasaan-pembiasaan kompetensi tersebut selama proses pembelajaran berlangsung. Harapannya, melalui pengatahuan, keterampilan akan terasah dan sikap spritual dan sosialnya akan tumbuh pada diri siswa.

g. Pemetaan Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4 Pemetaan Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4 merupakan Pemetaan Kompetensi Dasar yang berasal dari KI 3 dan KI 4. Halaman ini memuat informasi tentang kompetensi-kompetensi yang berasal dari Pemetaan Kompetensi Inti 3 dan 4 yang harus dicapai dalam satu subtema pembelajaran. Penetapan kompetensi masih terbuka untuk penggantian atau penambahan sesuai dengan kegiatan yang dirancang oleh guru. Sekali lagi guru harus memahami bahwa pembelajaran tematik terpadu itu berbasis aktivitas sehingga aktivitas yang ditawarkan di dalam buku guru bisa diganti atau dikembangkan sesuai dengan kreativitas guru.

h. Ruang Lingkup Pembelajaran Halaman ini memberikan gambaran ringkas tentang kegiatan yang akan dilaksanakan oleh guru dan kemampuan yang akan dikembangkan dalam setiap pembelajaran. Kolom kegiatan pembelajaran menjelaskan kegiatan yang dilakukan pada satu hari pembelajaran. Kolom kemampuan yang dikembangkan menjelaskan tiga aspek kemampuan yang harus dicapai, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

i. Halaman Pembelajaran Setiap pembelajaran terdiri atas bagian-bagian yang menuntun guru dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan buku siswa. Jika mengacu pada Struktur Kurikulum

Page 50: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

45

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2013 jenjang SD, jumlah jam pelajaran di kelas 1 adalah 30 jam pembelajaran/minggu. Pembagian 30 jam/minggu dalam pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah. Pada buku siswa dan buku guru, kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 6 pembelajaran dalam seminggu. Artinya, pembagian itu diasumsikan untuk 6 hari sekolah dalam seminggu. Sekolah yang menerapkan 5 hari sekolah, kompetensi dasar pada pembelajaran 6 dapat disebar ke 5 pembelajaran yang lain. Uraian pembelajaran diawali dengan judul pembelajaran sesuai nomor pembelajaran, misalnya Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, Pembelajaran 3, dan seterusnya. Berikut ini adalah bagian-bagian dari uraian pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) Jaringan Pembelajaran

Jaringan pembelajaran memuat kompetensi dasar dan indikator muatan pelajaran yang dipadukan pada kegiatan pembelajaran. Kompetensi Dasar yang dimuat adalah Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KI 4.

2) Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dirumuskan sesuai dengan indikator muatan pelajaran yang akan dibahas pada pembelajaran. Guru dapat menambahkan tujuan pembelajaran atau mengoreksi tujuan pembelajaran bila ada perubahan muatan pelajaran dan indikator pada jaringan pembelajaran tersebut.

3) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran Bagian ini memberikan informasi mengenai media dan alat pembelajaran yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang direncanakan. Guru harus memastikan bahwa media dan alat pembelajaran tersebut tersedia/disiapkan. Guru diperkenankan untuk memperkaya media, alat, dan sumber pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu, guru dapat memanfaatkan media teknologi informasi (TI) dalam pembelajaran.

4) Kegiatan Pembelajaran Sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran tematik di kelas menerapkan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dilakukan melalui proses kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen/mencoba, mengasosiasi/mengolah informasi/menalar, dan menyajikan/mengkomunikasikan. Pendekatan saintifikdiimplementasikan dalam pembelajaran bertujuan untuk melatih siswa berpikir tingkat tinggi (high order thinking). Namun sangat dimungkinkan bagi guru untuk memperkaya langkah-langkah kegiatan yang sudah ditawarkan di buku guru. Kegiatan pembelajaran pada buku guru menjelaskan setiap ikon kegiatan pada buku siswa. Misalnya, ikon pada buku siswa adalah “Ayo Menyanyi” dengan percaya diri, maka pada buku guru dijelaskan langkah-langkah kegiatan yang ditempuh untuk membelajarkan kegiatan tersebut. Pada buku guru juga terdapat penjelasan materi yang dapat digunakan oleh guru sebagai tambahan referensi untuk memperkaya materi.

5) Pengayaan dan Remedial Bagian ini menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai kompetensi dan ingin lebih ditingkatkan kemampuannya. Selain itu, juga menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompentesi.

6) Penilaian Sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, penilaian pada pembelajaran tematik adalah penilaian autentik. Oleh karena itu, pada buku guru dicantumkan teknik-teknik penilaian, yang meliputi penilaian nontes dan tes. Sebagai panduan bagi guru, pada buku guru telah disediakan instrumen penilaian dan rubrik penilaian sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Guru dimungkinkan untuk memperbaiki instrumen penilaian dan menambah instrumen penilaian sesuai dengan indikator yang ditetapkan.

Page 51: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

46

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. PENGGUNAAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Pada uraian ini dijelaskan tentang teknis penggunaan Buku Siswa sesuai dengan arahan Buku Guru, melalui uraian ini diharapkan guru dapat melakukan proses pembelajaran dari masing-masing subtema yang ada pada masing-masing buku. Cara Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa

Buku Guru berhubungan dengan Buku Siswa, karena Buku Guru memandu pembelajaran yang sesuai

dengan Buku Siswa. Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut.

1. Bukalah Buku Guru tema tertentu.

Cermatilah halaman yang berjudul Tentang Buku Guru dan Bagaimana Menggunakan Buku

Guru. Ikutilah petunjuk yang ada pada halaman tersebut.

2. Rancangan pembelajaran setiap Tema dibagi dalam rancangan subtema yang tampak pada

jaringan subtema atau Pemetaan Kompetensi Dasar pada Buku Guru. Guru diharap

mencermati jaringan subtema yang memuat Kompetensi Dasar Muatan Pelajaran yang akan

dicapai pada satu minggu, sesuai dengan judul subtema.

3. Jaringan subtema terdiri atas jaringan subtema untuk KD dari KI I dan II, serta jaringan subtema

untuk KD dari KI 3 dan KI 4.

4. Jaringan subtema KD dari KI 3 dan KI 4 dijabarkan lagi menjadi jaringan Kompetensi Dasar dan

Indikator setiap pembelajaran.

5. Cermatilah jaringan setiap pembelajaran metaan Indikator pada Buku Guru yang memuat

Kompetensi Dasar yang akan dicapai berdasarkan rumusan indikatornya.

6. Setelah mencermati indikator yang akan dicapai pada setiap pembelajaran, cermatilah tujuan

pembelajaran yang terdapat di Buku Guru.

7. Perhatikan langkah-langkah kegiatan yang terdapat pada Buku Guru.

8. Hubungkanlah langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada Buku Guru dengan penjabaran

kegiatan pembelajaran yang ada di Buku Siswa.

9. Guru dapat memodifikasi rancangan pembelajaran di Buku Guru untuk disesuaikan dengan

kondisi kelas. Apabila rancangan berubah, maka guru harus membuat penyesuaian juga dalam

pembelajarannya.

10. Pada Buku Guru juga terdapat media, alat, dan sumber pembelajaran yang digunakan sesuai

dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Namun, guru juga dapat mengganti atau

menambahkan media, alat, dan sumber pembelajaran sesuai dengan kondisi kelas.

11. Cermatilah halaman Remedial dan Pengayaan yang terdapat pada Buku Guru sebagai panduan

ketika guru akan melaksanakan kegiatan tersebut.

12. Di dalam Buku Guru terdapat contoh-contoh teknik penilaian, guru dapat membuka halaman

penilaian sebagai panduan menilai siswa.

Page 52: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

47

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Cara Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa:

Kelas : I

Tema : 1. Pengalamanku

Subtema : I (Pengalaman di rumah)

Urutan Pembelajaran dalam Buku

Langkah Penggunaan Buku

Kegiatan Pengayaan Materi

Penggunaan Media/Alat/Sumber

Belajar

Pembelajaran 1

a. Pastikan guru membaca tujuan pembelajaran yang terdapat di Buku Guru halaman 5.

b. Perhatikan langkah-langkah kegiatan yang terdapat pada Buku Guru halaman 5 sampai halaman 6.

c. Langkah-langkah pembelajaran pada Buku Guru halaman 5 sampai 6 dikaitkan dengan Buku Siswa Tema Pengalamanku halaman 1 sampai halaman 7.

d. Manfaatkan rubrik penilaian yang terdapat pada Buku Guru Tema Pengalamanku halaman 7.

a. Pada saat kegiatan membaca wacana tentang pengalaman masa kecilku, guru dapat bertanya jawab tentang pengalaman masa kecilnya.

b. Guru harus memerhatikan pendekatan scientific pada proses pembelajaran. Apabila di Buku Guru kurang, maka guru harus menambuahkannya. Misalnya, di dalam pembelajaran ditambahkan kegiatan mencoba menyanyikan lagu dengan menggunakan berbagai alat musik ritmik atau benda-benda pengganti alat musik ritmik, seperti mengetuk meja dan atau bertepuk tangan. Lagu Bunda Piara juga dapat dicoba dinyanyikan dengan tempo cepat dan lambat.

c. Pada saat kegiatan menyanyikan lagu Hari Merdeka, siswa dapat diperkenalkan lagu wajib yang lain, misalnya lagu Garuda Pancasila, sehubungan dengan kegiatan mengamati gambar Burung Garuda Pancasila.

a. Lagu Bunda Piara. b. Gambar burung

garuda Pancasila. c. 10 set kartu

bergambar simbol-simbol dari Pancasila (terlampir di dalam buku guru).

d. Buku siswa. e. Gambar-gambar

berbagai alat musik.

Page 53: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

48

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Urutan Pembelajaran dalam Buku

Langkah Penggunaan Buku

Kegiatan Pengayaan Materi

Penggunaan Media/Alat/Sumber

Belajar

d. Pada akhir pembelajaran, guru dapat mendiskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan di awal pembelajaran. Hal itu bertujuan agar siswa dapat merefleksikan dan menganalisis jawaban yang telah dikemukakan.

D. PROSES ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Buku Guru dan Buku Siswa saling berhubungan sehingga proses analisis dapat dilakukan secara

simultan. Berikut akan dijelaskan mengenai proses analisis tersebut.

1. Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti (KI) 1 dan 2

Pada buku guru, pemetaan KD dari KI 1 dan 2 disiapkan setiap

subtema. Namun dalam jaringan KD harian (tiap PB) KD dari KI 1

dan 2 tidak dimunculkan karena ketercapaiannya diperoleh dari

pembelajaran tidak langsung (indirect learning). Harapannya guru

bisa memilih aspek spiritual (KI 1)

maupun aspek sosial (KI 2) sesuai

dengan aktivitas pembelajaran

harian yang sedang dilakukan.

Berikut ini contoh pemetaan

kompetensi dasar dari KI 1 dan 2.

2. Pemetaan Kompetensi Dasar dari KI 3 dan 4

Pada buku guru pemetaan KD dari KI 3 dan 4 disediakan tiap

subtema (mingguan). Pemetaan ini masih akan dijabarkan lagi

dalam pemetaan KD harian.

3. Pemetaan Kompetensi Dasar tiap PB (harian)

a. Pada buku guru sudah disiapkan pemetaan KD dan indikator

pada masing-masing pembelajaran (PB) untuk memudahkan

guru mengajar harian. Berikut ini contoh tema 5

Pengalamanku, subtema 1 Pengalaman Masa Kecil,

Pembelajaran 1:

b. Meskipun telah disediakan pemetaan di setiap PB, guru

Page 54: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

49

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

hendaknya mengkaji apakah masih diperlukan KD tambahan pada pembelajaran hari itu.

Untuk kepentingan penyusunan RPP (harian), guru perlu menambahkan KD dari KI 1 dan 2

yakni sikap spiritual dan sikap sosial. Penambahan KD bisa melihat pada pemetaan KD dari

KI 1 dan 2 pada tiap subtema.

Contoh:

c. Guru hendaknya mencermati indikator setiap KD. Untuk pembelajaran harian, setiap KD

minimal dijabarkan dalam satu indikator karena KD tersebut kemungkinan dibelajarkan lagi

pada subtema yang lain. Meskipun sudah ada contoh indikator pada buku guru, namun

guru perlu mengkaji ulang indikator tersebut. Contoh KD Bahasa Indonesia 3.4 Mengenal

teks cerita diri atau personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau

teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu pemahaman; indikator: Mendengarkan cerita guru tentang

pengalaman masa kecil. Indikator ini masih belum rinci, guru bisa memerinci indikator

seperti contoh berikut ini:

3.4 Mengenal teks cerita diri atau personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

4.4 Menyampaikan teks cerita diri atau personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah

1.2 Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan manusia dan bahasa yang beragam serta benda-benda di alam sekitar

2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan atau atau bahasa daerah

3.4 Mengenal teks cerita diri atau personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

4.4 Menyampaikan teks cerita diri atau personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.

Page 55: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

50

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Pembelajaran Tematik Terpadu

Pada pembelajaran tematik terpadu, kita harus memerhatikan keterpaduan muatan pelajaran.

Keterpaduan muatan pelajaran tergambar dari jaringan rencana kegiatan.

Contoh Keterpaduan pada Buku Guru dan Buku Siswa:

Dari jaringan rencana kegiatan harian di Buku Guru terdapat tiga muatan pelajaran yang

dipadukan, misalnya Bahasa Indonesia, PPKn, dan SBDP. Artinya, di dalam buku siswa

sebaiknya dirancang sebuah kegiatan pembelajaran yang dapat memadukan KD Bahasa

Indonesia, KD PPKn, dan KD SBdP.

5. Tujuan Pembelajaran

Pada buku guru telah diberikan contoh tujuan pembelajaran sebagai panduan bagi guru apa

yang akan dicapai. Guru diperbolehkan untuk menambah atau merubah tujuan pembelajaran

sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan tempat belajar. Tujuan pembelajaran

idealnya memuat A (audience) yakni siswa; B (behavior) yakni kemampuan yang akan dicapai

(membedakan, menjelaskan, dll), C (condition) yakni kondisi atau kegiatan yang akan dilakukan

siswa (membaca teks, mengamati gambar, diskusi dll); D (degree) tingkatan (dengan benar,

sesuai prosedur, dengan santun, percaya diri, dll).

Kompetensi Dasar

3.4 Mengenal teks cerita diri atau personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

4.4 Menyampaikan teks cerita diri atau personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

Indikator

- Mendengarkan cerita guru tentang pengalaman masa kecil

- Menceritakan secara lisan

peristiwa masa kecil yang

diingatnya.

Penambahan dan Perbaikan Indikator

KD 3.4

- Mendengarkan teks cerita diri/personal

tentang keberadaan keluarga yang dibacakan

guru.

- Mengidentifikasi peristiwa diri/personal yang

diingatnya dalam bahasa lisan sederhana

dengan bantuan guru atau teman.

- Menceritakan peristiwa diri/personal tentang

keberadaan keluarga yang diingatnya dalam

bahasa Indonesia lisan sederhana dengan

bantuan guru atau teman.

- Menuliskan peristiwa diri tentang keberadaan

keluarga yang diingatnya dalam bahasa tulis

sederhana dengan bantuan guru.

KD. 4.4

- Menceritakan peristiwa diri/personal tentang

keberadaan keluarga yang diingatnya secara

mandiri dalam bahasa Indonesia lisan

sederhana.

- Menulis peristiwa diri/personal tentang

kebedaraan keluarga yang diingatnya secara

mandiri dalam bahasa Indonesia tulis

sederhana.

Page 56: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

51

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh:

Dengan menyimak cerita tentang kegiatan-kegiatan di rumah, siswa dapat menceritakan

pengalamannya dengan lancar.

Usulan Perbaikan:

a. Berdasarkan cerita guru, siswa dapat mengidentifikasi pengalaman masa kecil dalam

bahasa Indonesia lisan yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah dengan rasa ingin

tahu.

b. Dengan tanya jawab dan bantuan guru atau teman, siswa dapat menceritakan

pengalamannya sendiri dengan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan.

6. Media, alat bantu dan sumber belajar

Pada buku siswa terdapat media dan alat bantu dalam pembelajaran. Misalnya, pada Tema 1

Pengalamanku, Subtema 2, Pembelajaran 1 terdapat lagu berjudul Bunda Piara. Selain lagu

tersebut, guru dapat menambahkan lagu daerah setempat yang bertema pengalaman masa

kecilku.

Di dalam buku siswa juga terdapat gambar alat-alat musik ritmik. Guru dapat menambahkan

gambar-gambar alat musik ritmik khas daerah setempat.

Contoh gambar sebagai media yang ada di buku siswa:

Demikian pula dengan sumber belajar, materi tidak terbatas pada buku siswa saja. Guru bisa

mengajak siswa mengamati lingkungan, membaca buku referensi lain, membaca berita di koran,

atau melihat tayangan tentang hewan di TV/video.

7. Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific yang

memuat kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen,

mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah pembelajaran tersebut telah

dituangkan dalam buku guru.

Pada Buku Guru tema Pengalamanku halaman 5 tertulis kegiatan pembelajaran sebagai berikut.

1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran dengan menyanyikan lagu Bunda Piara.

2. Siswa diajak membaca bersama-sama wacana yang terdapat pada Buku Siswa.

3. Siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan tentang lagu dan wacana pada buku siswa.

4. Siswa diminta membentuk kelompok kecil dan berdiskusi mengenai pengalaman masa

kecil.

5. Setiap kelompok menceritakan kemballi hasil diskusi mereka.

Page 57: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

52

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil presentasi setiap kelompok.

Langkah Kegiatan di Buku Siswa Usulan Perbaikan

a. Mengamati

Siswa mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh guru

sambil bertepuk tangan sesuai pola irama lagu.

Dengan menggunakan indera pendengaran, siswa

dapat melakukan pengamatan terhadap pola irama

lagu sambil menghayati isi lagu.

b. Menanya

Kemudian siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan

tentang lagu dan wacana pada buku siswa.

c. Mencoba

Kegiatan mencoba pada langkah kegiatan

pembelajaran Buku Guru Tema Pengalaman halaman

5 belum ada.

d. Menalar

Siswa diminta untuk membentuk kelompok kecil dan

berdiskusi mengenai pengalaman masa kecil. Dengan

berdiskusi, siswa dapat membandingkan cerita

pengalaman masa kecil antara teman yang satu

dengan teman yang lain.

e. Mengomunikasikan

Siswa diminta menceritakan kembali hasil diskusi

mengenai pengalaman masa kecil.

Di dalam Buku Guru perlu

ditambahkan kegiatan mencoba.

Siswa diminta mencoba

menyanyikan lagu Bunda Piara

sambil bertepuk tangan sesuai

pola irama lagu. Untuk

menambahkan kegiatan yang

memotivasi siswa

mengembangkan

kemampuannya, siswa diminta

menyanyikan lagu dengan tempo

yang berbeda. Misalnya, cepat,

sedang, dan lambat. Kemudiaan,

ketika berdiskusi, siswa diminta

menentukan tempo yang paling

sesuai dengan lagu Bunda Piara

tersebut.

Higher Order Thinking Skills

Salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan selama proses pendidikan adalah keterampilan berpikir. Keterampilan berpikir setiap orang akan terus berkembang dan dapat dipelajari karena rasa ingin tahu manusia juga terus berkembang.

Secara umum, terdapat empat tingkat berpikir sebagai berikut.

a. Menghafal (recall thinking), merupakan tingkat berpikir paling rendah yang terdiri atas keterampilan hampir otomatis atau refleksif.

b. Dasar (basic thinking), merupakan keterampilan dasar yang meliputi memahami konsep-konsep seperti penjumlahan, perkalian, dan sebagainya termasuk aplikasinya dalam soal-soal.

c. Berpikir kritis (critical thinking), yaitu berpikir yang memeriksa, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek.

d. Berpikir kreatif (creatif thinking), merupakan kegiatan menyatukan ide, mencipta ide baru, dan mampu menentukan keefektifannya.

Menurut Bloom (Anderson dan Krathwohl, 2001) tingkat kemampuan berpikir dibedakan dengan mengelompokkan berdasarkan dimensi pengetahuan dan proses. Dimensi pengetahuan mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Proses terdiri atas kategori mengingat, memahami, aplikasikan, analisis, evaluasi, dan menciptakan. Pengelompokan oleh Bloom ini dikenal dengan nama taksonomi Bloom.

Page 58: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

53

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dari keenam proses kognitif dalam taksonomi Bloom, tingkat analisis, evaluasi, dan menciptakan merupakan tingkat berpikir yang lebih tinggi dibandingkan dengan tiga proses lainnya. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) termasuk di dalamnya yaitu berpikir kritis, logis, kreatif, reflektif, dan metakognitif (FJ King, Ludwika, Faranak Rohani).

Berpikir kritis, menurut Ennis, adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.

Menurut Paul dan Elder (2006), berpikir kritis menunjukkan beberapa karakter berikut.

a. Skeptis (skeptycal) b. Aktif, tidak pasif. Selalu bertanya, menganalisis, dan mampu mengkomunikasikan argumen. c. Tidak egois, terbuka terhadap ide dan hal-hal baru, serta memiliki keinginan untuk saling adu

argumen.

Menurut Coleman & Hammen (1974) berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam bentuk konsep, penemuan, atau karya seni. Salah satu cara mengembangkan dan menguatkan kemampuan kita untuk berpikir kreatif adalah percaya bahwa sesuatu itu dapat dilakukan. Dengan demikian akan muncul adanya suatu dorongan yang dapat menggerakkan pikiran untuk mencari dan melaksanakan sesuatu yang diinginkan.

Menurut de Bono dan Perkins, ciri-ciri orang yang berpikir kreatif antara lain memiliki ide atau gagasan-gagasan baru, berani tampil beda atau melawan arus, memunculkan pemikiran yang tidak atau belum popular, optimistik, tidak takut mencoba, tidak takut gagal, dan berani menanggung resiko

Kemampuan berpikir untuk menilai kemampuan sendiri disebut dengan metakognisi. Metakognisi meliputi kesadaran proses berpikir seseorang, self-monitoring, serta penerapan pengetahuan dan langkah-langkah untuk berpikir.

Bagaimana mengembangkan HOTS? Berikut beberapa strategi pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

a. Membuat peta konsep b. Mengajukan pertanyaan c. Menyusun buku harian/jurnal pembelajaran d. Pembelajaran kolaboratif berbasis TI e. Menggunakan analogi f. Eksperimen berbasis inkuiri g. Metode proyek h. Latihan –latihan membuat keputusan i. Pemecahan masalah

Misalnya pada Tema 3 Kegiatanku Subtema Kegiatan Pagi Hari terdapat kegiatan percobaan

sederhana membedakan siang dan malam.

Page 59: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

54

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

8. Penilaian Pembelajaran

Penilaian autentik mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada buku guru telah

diberikan beberapa contoh penilaian.

Guru boleh menambah latihan-latihan untuk memperdalam pemahaman siswa terhadap

konsep yang sedang diajarkan pada siswa. Sedangkan untuk penilaian sikap, guru bisa

menambahkan dengan format pengamatan atau instrumen lain.

Page 60: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

55

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

ANALISIS SKL, KI, KD PADA TEMA, SUBTEMA DAN PEMBELAJARAN

PETUNJUK PENGISIAN LK 2.1 (BG) 1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat Jaringan Subtema (Jaringan Kompetensi

Inti 1 – 2 dan Kompetensi Inti 3 - 4). 2. Cermatilah Jaringan tersebut, lakukan identifkasi adanya KI 1, KI 2, KI 3, Dan KI 4 pada

setiap subtema. 3. Tuliskan KD yang terdapat pada jaringan subtema atau Pemetaan Kompetensi Dasar KI 1

dan KI 2 serta Pemetaan Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4 pada Kolom KD sesuai Muatan Pelajaran.

Tema : ...................................................... Subtema : ......................................................

MUATAN MAPEL

KD PEMBELAJARAN

KETERANGAN 1 2 3 4 5 6

BHS INDO

PPKn

MAT

SBDP

LK 3.1

LK 2.1 (BG)

LK 3.1

Page 61: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

56

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MUATAN MAPEL

KD PEMBELAJARAN

KETERANGAN 1 2 3 4 5 6

PJOK

PETUNJUK PENGISIAN LK 2.1 (BS) Buku Siswa 1. Bukalah halaman buku siswa. Cermati kegiatan pembelajaran di setiap subtema,

identifikasikan apakah kegiatan pembelajaran tersebut mengacu pada pencapaian kompetensi inti 1 – 4 (tanpa memperhatikan muatan mapel).

2. Tuliskan pada halaman berapakah kegiatan tersebut ditemukan. 3. Apabila tidak ditemukan pada buku siswa, tuliskan saran pada kolom saran yang

disediakan.

Tema ......... Subtema .........

PB 1 PB 2 PB 3 PB 4 PB 5 PB 6

KI 1

KI 2

KI 3

KI 4

Saran :

LK 2.1 (BS)

LK 3.1

Page 62: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

57

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA ANALISIS INDIKATOR, TUJUAN PEMBELAJARAN, KEGIATAN PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN

PETUNJUK PENGISIAN LK 2.2a ANALISIS INDIKATOR

1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat jaringan KD – Indikator Pembelajaran.

Halaman ini terdapat pada halaman berjudul Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, dan seterusnya.

2. Cermatilah kompetensi dasar yang terdapat pada buku guru. Salinlah kompetensi dasar setiap muatan pelajaran pada lembar kerja kompentensi dasar

3. Kompetensi dasar harus merupakan pasangan KD dari KI 3 dan KD dari KI 4. Ambillah kompetensi dasar hasil analisis dari LK 3.1 Analisis KD.

4. Cermatilah indikator pada buku guru, salinlah pada indikator tersebut pada kolom Indikator pada Buku.

5. Periksalah apakah perumusan indikator sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan kaidah yang berlaku pada perumusan indikator. Penjelasan kaidah perumusan indikator dapat dilihat pada handout.

6. Tuliskan indikator hasil analisis pada kolom Indikator Hasil Analisis. 7. Kompetensi dasar yang belum terdapat pada buku guru, harus dirumuskan indikatornya.

Tuliskan indikator tersebut pada kolom Indikator Hasil Analisis.

KELAS : ......................................... TEMA : ......................................... SUBTEMA : ......................................... PEMBELAJARAN : .........................................

a. ANALISIS INDIKATOR

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PADA BUKU INDIKATOR HASIL ANALISIS

LK 3.2

LK 2.2a (BG)

Page 63: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

58

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PETUNJUK PENGISIAN LK 2.2b TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat Tujuan Pembelajaran. Tujuan Pembelajaran terdapat pada setiap judul Pembelajaran, misalnya Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, dan seterusnya.

2. Salinlah tujuan pembelajaran pada buku guru tersebut ke dalam tabel LK kolom Tujuan Pembelajaran pada Buku.

3. Cermatilah tujuan pembelajaran pada buku tersebut. Sesuaikan dengan kaidah perumusan tujuan pembelajaran. Kaidah perumusan tujuan pembelajaran dapat dilihat pada handout.

4. Tuliskan hasil analisis tujuan pembelajaran tersebut pada tabel LK kolom Tujuan pembelajaran hasil analisis.

b. TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN PEMBELAJARAN PADA BUKU TUJUAN PEMBELAJARAN HASIL ANALISIS

LK 2.2b (BG)

Page 64: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

59

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PETUNJUK PENGISIAN LK 2.2c KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat kegiatan pembelajaran. Halaman kegiatan pembelajaran tersebut terdapat pada setiap pembelajaran.

2. Cermatilah kegiatan pembelajaran yang terdapat pada buku guru. 3. Salinlah kegiatan pembelajaran tersebut pada tabel LK 2.2.c pada kolom Kegiatan

Pembelajaran pada Buku. 4. Lakukan identifikasi pererapan pendekatan saintifik, penerapan model-model

pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning), serta higher order thinking skills pada kegiatan pembelajaran tersebut. Tuliskan ada atau tidak pada kolom yang tersedia. Bila ada, tuliskan contohnya pada kolom yang tersedia. Bila tidak ada, tuliskan saran pada kolom yang tersedia dengan memerhatikan tujuan pembelajaran hasil analisis seperti tercantum pada tabel LK 2.2b.

c. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran pada Buku

Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik

Kegiatan Pembelajaran dengan Menerapkan Model-Model Pembelajaran (Discovery Learning, Projek, Problem Based Learning)

Kegiatan Pembelajaran yang Memunculkan HOTS

Keterangan dan Saran Kegiatan Pembelajaran

Ada Tidak Ada

Ada Tidak Ada

Ada Tidak Ada

LK 2.2c (BG)

Page 65: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

60

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PETUNJUK PENGISIAN LK 2.2d PENILAIAN

1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat tentang penilaian. Penilaian terdapat pada setiap judul pembelajaran, misalnya Pembelajaran 1,

Pembelajaran 2, dan seterusnya. 2. Cermatilah penilaian yang ada pada buku, sesuaikan dengan tujuan pembelajaran hasil

analisis pada LK 2.2b. 3. Tandailah dengan check list (V) pada kolom sesuai atau tidak sesuai. 4. Penilaian sikap dapat dilihat kesesuainnya dengan tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan. Sikap yang dikembangkan tercantum pada degree tujuan pembelajaran, misalnya percaya diri, teliti, dan santun.

5. Penilaian keterampilan dapat dilihat kesesuaiannya dengan indikator yang dirumuskan dari KD yang berasal dari KI 4. Misalnya, apakah akan dinilai unjuk kerja atau unjuk produk.

6. Penilaian pengetahuan dapat dilihat kesesuaiannya dengan indikator yang dirumuskan dari KD yang berasal dari KI 3. Misalnya, tes pengetahuan yang terdapat pada buku siswa, yang terdiri atas tes tertulis atau tes lisan.

7. Analisis penilaian pada buku siswa dan buku guru difokuskan pada kesesuaian dengan indikator yang dirumuskan. Cara pembuatan instrumen penilaian secara lengkap dapat dilihat pada Materi Pelatihan 4 tentang Penilaian.

d. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Penilaian Sesuai Tidak Sesuai

Keterangan Saran

Sikap

Keterampilan

Pengetahuan

LK 2.2d (BG)

Page 66: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

61

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK Analisis Materi pada Buku Siswa

Petunjuk Pengisian LK 2.3a (BS):

1. Bukalah buku siswa, cermati setiap kegiatan pembelajaran harian. Lakukan kegiatan

analisis terhadap materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut sesuai dengan KD,

Indikator, dan tujuan pembelajaran yang termuat di buku guru.

2. Tuliskan hasil analisis tersebut pada kolom yang disediakan, berikan penjelasan dan saran.

Misalnya : kegiatan pembelajaran yang disajikan tidak sesuai dengan target indikator,

tuliskan hasil temuan tersebut pada kolom PBM yang bersangkutan. Berikan uraian

penjelasan kekurangan beserta saran untuk perbaikan.

Tema :.................... Subtema : ...........................

PBM Kesesuaian Materi Keterangan Saran

1

2

3

4

5

6

LK Analisis Kecukupan Materi

Petunjuk Pengisian LK 2.3b (BS):

1. Bukalah buku siswa, cermati setiap kegiatan pembelajaran harian. Lakukan analisis

kecakupan materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut. Perhatikan kesesuaian materi

dengan jenjang kelas.

2. Tuliskan hasil analisis tersebut pada kolom yang disediakan, berikan penjelasan dan saran.

Misalnya : Materi yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran tersebut cakupannya

kurang, jelaskan letak kekurangannya dan berikan saran perbaikan.

Tema :.................... Subtema : ...........................

PBM Kecukupan Materi Keterangan Saran

1

2

3

4

5

6

LK 2.3a (BS)

LK 2.3b (BS)

Page 67: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

62

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK Analisis Keakuratan Materi

Petunjuk Pengisian LK 2.3c (BS):

1. Bukalah buku siswa, cermati setiap kegiatan pembelajaran harian. Lakukan analisis

keakuratan materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut. Perhatikan keakuratan materi.

2. Tuliskan hasil analisis tersebut pada kolom yang disediakan, berikan penjelasan dan saran.

Misalnya : Materi yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak akurat,

jelaskan letak kesalahannya dan berikan saran perbaikan.

Tema :.................... Subtema : ...........................

PBM Keakuratan Materi Keterangan Saran

1

2

3

4

5

6

Catatan untuk LK 2.2 dan LK 2.3

1. Hasil analisis yang terdapat pada LK 2.1 dan LK 2.2 merupakan kesatuan yang

berkesinambungan.

2. Hasil analisis tersebut dapat dituangkan pada format pembuatan RPP.

3. RPP dibuat dengan cara mengambil hasil analisis LK 2.1 dan LK 2.2.

4. Salinlah KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran pada format RPP

yang akan dibuat.

5. Khusus untuk Penilaian yang akan dicantumkan pada RPP, harus dilihat kaidah-kaidah

penilaian autentik yang terdapat pada materi pelatihan 4 tentang Penilaian Autentik.

LK 2.3c (BS)

Page 68: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

63

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3

PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN

PENILAIAN

3.1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL-

MODEL PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN

TEMATIK TERPADU

3.2 PERANCANGAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN

Page 69: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

64

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi/menalar/mengolah informasi, serta menyajikan/mengkomunikasikan. Kurikulum 2013 menyarankan penerapan model-model pembelajaran seperti Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery Learning.

A. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Mengamati

Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah berikut ini.

a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi. b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi. c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun

sekunder. d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi. e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data

agar berjalan mudah dan lancar. f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan

buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Praktik observasi dalam pembelajaran akan lebih optimal jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti (1) tape recorder, untuk merekam pembicaraan; (2) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (3) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (4) alat-alat lain sesuai dengan keperluan.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan

HO-3.1

Page 70: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

65

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotal berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.

Berikut contoh Tema 3 Kegiatanku pada subtema 1 Kegiatan Siang Hari. Peserta didik diajak

mengamati gambar kemudian mereka diajak mengidentifikasi tentang seorang kakak dan adik

membaca buku di rumah. Dengan mengamati gambar, peserta didik akan dapat secara

langsung dapat menceritakan kondisi sebagaimana yang dituntut dalam kompetensi dasar dan

indikator.

Contoh Objek Gambar yang Diamati Siswa

Pengamatan gambar dapat dikembangkan dan dikaitkan dengan pengetahuan awal dari siswa sehinga proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan dan membangkitkan rasa antusias siswa karena dapat mengaitkan pengalaman belajarnya dengan kehidupan nyata. Gambar-gambar yang diamati juga harus bervariasi dan dapat membangkitkan keingintahuan anak sehingga dapat memancing anak untuk bertanya hal hal yang ingin diketahui dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

2. Menanya

Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif!

a. Fungsi bertanya

1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.

2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan rancangan untuk mencari solusinya.

Page 71: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

66

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosakata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

b. Kriteria pertanyaan yang baik

1) Singkat dan jelas 2) Menginspirasi jawaban 3) Memiliki fokus 4) Bersifat probing atau divergen 5) Bersifat validatif atau penguatan 6) Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang 7) Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif 8) Merangsang proses interaksi

c. Tingkatan Pertanyaan

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan

Kognitif yang lebih rendah

Pengetahuan (knowledge)

Apa... Siapa... Kapan... Di mana... Sebutkan... Jodohkan atau pasangkan... Persamaan kata... Golongkan... Berilah nama...

Pemahaman (comprehension)

Terangkahlah... Bedakanlah... Terjemahkanlah... Simpulkan... Bandingkan... Ubahlah...

Page 72: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

67

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan

Berikanlah interpretasi...

Penerapan (application

Gunakanlah... Tunjukkanlah... Buatlah... Demonstrasikanlah... Carilah hubungan... Tulislah contoh... Siapkanlah... Klasifikasikanlah...

Kognitif yang lebih tinggi

Analisis (analysis)

Analisislah... Kemukakan bukti-bukti… Mengapa… Identifikasikan… Tunjukkanlah sebabnya… Berilah alasan-alasan…

Sintesis (synthesis) Ramalkanlah… Bentuk… Ciptakanlah… Susunlah… Rancanglah... Tulislah… Bagaimana kita dapat memecahkan… Apa yang terjadi seaindainya… Bagaimana kita dapat memperbaiki… Kembangkan…

Evaluasi (evaluation)

Berilah pendapat… Alternatif mana yang lebih baik… Setujukah anda… Kritiklah… Berilah alasan… Nilailah… Bandingkan… Bedakanlah…

Beberapa contoh pertanyaan yang diharapkan muncul setelah pengamatan gambar pada

Tema 3 Kegiatanku pada subtema 1 Kegiatan Siang Hari:

1. Apa nama kegiatan dalam gambar yang diamati ?

2. Di mana lokasi tempat bermain tersebut?

3. Bagaimana perasaan anak saat bermain seperti terlihat pada gambar?

4. Apa keuntungannya jika melakukan kegiatan seperti pada gambar?

5. Apa saja yang dapat dilakukan ketika melakukan kegiatan seperti pada gambar

tersebut?

6. Bagaimana sikap yang harus dilakukan anak-anak ketika melakukan kegiatan seperti

pada gambar/foto? Berikan contohnya!

7. Apakah anak-anak pernah melakukan kegiatan yang sama seperti pada gambar/foto ?

Page 73: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

68

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pada saat siswa mengamati dan menjawab pertanyaan guru, maka sudah memadukan dan

mengakomodasi mata pelajaran Bahasa Indonesia, (untuk aspek mendengarkan, dan

berbicaranya, membaca gambar serta menulis hasil identifikasi kerukunan di rumah)

sehingga dari hasil pengamatan dan menanya diharapkan ada jawaban yang ilmiah dan

memberikan pemahaman yang baik pada siswa.

Beberapa contoh jawaban yang diharapkan muncul setelah tanya jawab:

1. Anak-anak sedang bermain layang-layang

2. Bermain di belakang rumah atau halaman rumah

3. Suasana bermain layang-layang menyenangkan

4. Bermain menjadi menyenangkan. Karena kalau akan menaikkan layang-layang harus

ada yang membantu memegang layang-layang sebelum di tarik dan melayang di atas

udara

5. Yang satu memegang benang/tali layang-layang, yang satu orang memegang layang-

layang untuk di bawa agak jauh yang selanjutnya benang akan di tarik agar layang-

layang bisa terbang

6. Sikap yang harus di jaga adalah kebersamaan dan saling membantu, apalagi jika angin

kencang, maka kalau hanya dipegang satu orang akan berat

7. Ya, karena di dekat rumah ada lapangan. Tidak pernah, karena tidak ada orang yang

bermain layang-layang di sekitar rumah saya.

3. Mengumpulkan informasi/Eksperimen (Mencoba)

Mengumpulkan informasi/eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain melakukan eksperimen; membaca sumber lain selain buku teks; mengamati objek/kejadian/aktivitas; dan wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yang akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan eksperimen, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada tema 3 kelas

Page 74: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

69

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1 ini misalnya, peserta didik harus memahami perbedaan siang dan malam dengan melakukan percobaan sederhana.

4. Mengasosiasi/ Mengolah informasi

Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi / mengolah informasi adalah sebagai berikut. a. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/mengolah informasi adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemahan dari reasoning, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukkannya menjadi penggalan memori.

Page 75: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

70

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.

2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.

3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).

4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati 5) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki 6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi

kebiasaan atau pelaziman. 7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau autentik. 8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan

pembelajaran perbaikan.

Contoh untuk kegiatan menalar ini bisa dengan kegiatan seperti berikut :

Peduli Kebersamaan Tidak peduli kebersamaan

SIKAP KEUNTUNGAN KERUGIAN SIKAP KEUNTUNGAN KERUGIAN

Bermain bersama

Kegiatan menyenangkan dan beban menjadi ringan

tidak ada Belajar sendirian

tidak ada Tidak punya teman

dan seterusnya…

dan seterusnya…

dan seterusnya…

dan seterusnya…

dan seterusnya…

dan seterusnya…

Dengan tabel di atas siswa tidak hanya mencari jawaban tapi akan dituntut untuk berpikir

tingkat tinggi (Higher Order Thinking ) dan juga secara tidak langsung belajar mengontrol diri

dengan sikap yang posistif terhadap orang lain yang ada lingkungan sekitar. Bagaimana jika

keadaan tersebut dikaitkan dengan lingkungan sekitar rumah, yang sedang mereka diskusikan

Proses menalar juga bisa diasah dengan dorongan guru dalam bertanya jawab dan memancing

siswa untuk berpikir komplek misalnya seperti saat guru dan siswa membahas masalah anak

belajar, anak bermain, masyarakat membersihkan lingkungan bersama-sama dan sebagainya,

di suatu tempat dimana mereka dapat

mengamati. Akan lebih bermakna proses

pembelajarannya jika siswa dapat langsung

mencoba melakukan apa yang diamati,

ditanyakan dan dinalar secara ilmiah dalam

tindakan nyata.

Pada tahapan mengolah ini juga peserta didik

sedapat mungkin dikondisikan belajar secara

kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif

Page 76: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

71

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta

didiklah yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah

peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka

berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu,

peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan

atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga

memungkinkan peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara

bersama-sama. Peserta didik secara bersama-sama, saling bekerjasama, saling membantu

mengerjakan hasil tugas terkait dengan materi yang sedang dipelajari.

5. Mengkomunikasikan

Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah, bisa dilakukan bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi. Hasil tugas yang dikerjakan bersama dalam satu kelompok kemudian dipresentasikan atau dilaporkan kepada guru. Kegiatan ini sekaligus merupakan kesempatan bagi guru untuk melakukan konfirmasi terhadap apa yang telah disimpulkan oleh siswa.

Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat juga disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio kelompok dan atau individu, yang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru. Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu sehingga portofolio yang dimasukkan ke dalam file atau map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu.

B. Penerapan Model Pembelajaran dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

Contoh Penerapan Project Based Learning sederhana di SD Kelas 1

Tema : Kegiatanku

Subtema : Kegiatan Pagi Hari

Saat siswa belajar tentang tema Kegiatanku sub tema Kegiatan di Pagi Hari, ada Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia yang harus dikuasai yaitu “ Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan panca indra, wujud, dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman”. Maka untuk memahami kompetensi tersebut dapat diterapkan model Discovery learning sederhana seperti berikut :

Page 77: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

72

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Peranan Guru :

1. Instruksikan dan berikan waktu yang cukup pada siswa untuk membawa atau menyiapkan media belajarnya berupa gambar suasana pagi hari, Globe atau bisa digantikan dengan bola, senter, dan buku siswa. (semua media dapat disediakan oleh guru)

2. Guru menyampaikan pemahaman bahwa matahari menyinari bumi serta memberikan cahaya dan panas bagi bumi

3. Bimbing siswa untuk memunculkan pertanyaan tentang perubahan dari siang menjadi malam.

4. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Secara bergantian melakukan percobaan agar siswa dapat menemukan hal-hal yang terjadi pada saat melakukan percobaan beri siswa motivasi untuk cermat dalam melakukan percobaan.

Peranan Siswa :

1. Siswa mengamati gambar yang disajikan guru dan menjawab pertanyaan tentang suasana pagi hari.

2. Siswa menjawab pertanyan guru tentang dari mana bumi menerima cahaya sehingga menjadi terang.

3. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan menggunakan globe atau bola, senter dan untuk melihat peristiwa terjadinya siang dan malam.

4. Siswa dengan bimbingan guru melakukan eksplorasi percobaan secara menyeluruh dengan memanfaatkan media secara maksimal.

Aktivitas Pertama

1. Siswa mengamati gambar dan menyebutkan tanda tanda siang hari dan malam hari. 2. Siswa menyebutkan sebab-sebab terjadinya siang dan malam.

3. Setelah melakukan kegiatan siswa dibimbing untuk menjawab menjawab pertanyaan pertanyaan mengenai hal-hal berikut

a. Dimana gambar matahari ? b. Dimana posisi lani ? c. Dimana posisi justine ?

Page 78: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

73

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aktivitas Kedua Mengenal Pagi melalui Percobaan.

Apabila guru membimbing dengan tepat maka dengan media yang disediakan seperti di atas

dan mempraktikkannya dengan benar bermakna guru telah melaksanakan model

pembelajaran discovery learning sesuai dengan teori yang telah dipaparkan sebelumnya.

Dalam hal ini guru bisa mengaplikasikan model-model tersebut di atas pada tema-tema yang

lain sehingga membuat pembelajaran lebih bermakna dan menarik. Proses penilaian dapat

dilakukan selama guru mendampingi siswa beraktivitas.

Page 79: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

74

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3.2 PERANCANGAN PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

A. Penilaian Sikap Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan.

Pada jenjang SD, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas, penilaian sikap pada jenjang SD mencakup:

Tabel 1. Cakupan Penilaian Sikap

Penilaian sikap spiritual Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut

Penilaian sikap sosial 1. Jujur 2. Disiplin 3. Tanggung jawab 4. Toleransi 5. Gotong royong 6. Santun 7. Percaya diri

Penilaian sikap dilakukan secara tidak langsung melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang

dilakukan. Sikap yang akan dinilai terdapat pada KD dari KI 1 dan KI 2. Sikap tersebut tampak

dari kegiatan pembelajaran yang dirancang dari KD yang berasal dari KI 3 dan KI 4 yang

berpasangan. Misalnya, penilaian kegiatan pembelajaran Mengamati Gambar.

Pada kegiatan tersebut, guru dapat melakukan penilaian sikap ketika siswa mengamati

gambar. Sikap yang dinilai misalnya cermat dan mandiri.

HO-3.2

Page 80: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

75

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Selain sikap yang timbul dalam kegiatan pembelajaran, guru juga dapat melakukan penilaian

sikap secara langsung, yang terdiri atas sikap spiritual dan sikap sosial.

Teknik dan Bentuk Instrumen

Penilaian sikap dapat dilakukan menggunakan teknik observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal.

Rubrik Mengamati Gambar

Kompetensi yang dinilai : - Pengetahuan siswa tentang pengolahan karya kreatif - Keterampilan siswa dalam membuat karya kreatif - Sikap kecermatan dan kemandirian siswa dalam membuat karya kreatif

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan

4 3 2 1

Pengetahuan tentang

pengolahan karya kreatif

Siswa mampu menjelaskan

langkah-langkah dan prosedur

pembuatan karya kreatif kalung dari biji-bijian dengan

runut, lengkap dan benar (6langkah)

Siswa mampu menjelaskan

langkah-langkah dan prosedur

pembuatan karya kreatif kalung dari biji-bijian dengan runut dan benar namun kurang lengkap (4 – 5

langkah)

Siswa menjelaskan langkah-langkah dan prosedur pembuatan karya kreatif kalung

dari biji-bijian dengan kurang runut

namun lengkap (kurang dari 4

langkah)

Siswa menjelaskan langkah-langkah

dan prosedur pembuatan karya kreatif kalung dari biji-bijian dengan

kurang runut kurang lengkap (kurang dari 3

langkah)

Keterampilan dalam

membuat karya kreatif

Siswa mampu menghasilkan

gambar desain pola yang sangat

menarik, menempelkan dan

meletakkan biji-bijian dengan

sangat rapi dan kreatif

Siswa mampu membuat desain pola yang cukup

menarik, menempelkan dan

meletakkan biji-bijian dengan cukup kreatif

Siswa membuat desain pola sederhana,

menempelkan dan meletakkan biji-

bijian dengan cukup kreatif

Siswa mampu membuat desain pola yang sangat

sederhana, menempelkan dan

meletakkan biji-bijian dengan kurang kreatif

Sikap kecermatan

dan kemandirian siswa dalam

membuat karya kreatif

Sangat cermat dan detail dalam

menggambar pola desain, menempel

biji-bijian dan merangkai kalung

dan melakukan semua prosedur dengan mandiri

cermat dan detail dalam

menggambar pola desain, namun

kurang teliti dalam menempel biji-

bijian dan merangkai kalung

dan melakukan semua prosedur dengan mandiri

cermat dan detail dalam menggambar pola desain, namun kurang teliti dalam

menempel biji-bijian dan merangkai

kalung dan memerlukan sedikit bantuan guru dalam

menyelesaikan pekerjaan

cermat dan detail dalam

menggambar pola desain, namun

kurang teliti dalam menempel biji-

bijian dan merangkai kalung dan memerlukan banyak bantuan

guru dalam menyelesaikan

pekerjaan

Page 81: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

76

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Teknik Observasi

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan karyawan sekolah.

Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa :

1) Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah 2) Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik

Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya :

1) Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.

2) Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian. 3) Pencatatan dilakukan selekas mungkin. 4) Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.

Untuk menjaga otentivitas dari teknik penilaian ini maka, observasi hendaknya dilakukan di sepanjang proses kegiatan (mengacu pada pemahaman bahwa KI1 dan KI 2 dititipkan pada kegiatan yang didesain untuk mencapai KI 3 dan KI 4), oleh karena itu proses observasi sikap ini tidak bisa dilakukan secara terpisah namun harus terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai KI 3 dan KI 4. Contoh instrumen beserta rubrik penilaian

Pedoman Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Page 82: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

77

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Observasi Sikap Spiritual

Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Subtema : …………………..

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi

4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Observasi Sikap Jujur Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Subtema : …………………..

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas

2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas

3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya

4 Melaporkan data atau informasi apa adanya

5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

Jumlah Skor

b. Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.

Page 83: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

78

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.

Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.

Contoh instrumen beserta rubrik penilaian

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP JUJUR

Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Subtema : …………………. Tanggal : …………………. PETUNJUK 1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti 2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian

sehari-hari

No Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya menyontek pada saat mengerjakan Ulangan

2 Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan tugas

3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan barang

4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan

5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman yang lain

Keterangan :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

c. Penilaian Antar Peserta Didik

Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek dan skala penilaian (rating

Page 84: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

79

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

scale) dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakan dua-duanya.

Contoh daftar cek penilaian antar peserta didik:

LEMBAR PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK

Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Subtema : …………………. Tanggal : …………………. PETUNJUK 1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti 2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian

sehari-hari

No Perilaku Dilakukan/muncul

YA TIDAK

1 Mau menerima pendapat teman

2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya

3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan

4 Mau bekerjasama dengan semua teman

5 ......................................

d. Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang.

Terkait dengan pencatatan jurnal, maka guru perlu mengenal dan memperhatikan perilaku peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajar. Aspek-aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta didik di awal semester.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah: 1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif 2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian /

peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti. 3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)

Page 85: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

80

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pedoman umum penskoran jurnal: 1) Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai

contoh skala 1 sampai dengan 4. 2) Guru menentukan aspek-aspek yang akan diamati. 3) Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati. 4) Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi

skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0. 5) Jumlahkan skor pada masing-masing aspek. 6) Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan 7) Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara

menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

1) Model Pertama Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru): (a) Tulislah identitas peserta didik yang diamati (b) Tulislah tanggal pengamatan. (c) Tulislah aspek yang diamati oleh guru. (d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan

kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.

(e) Tulislah dengan segera kejadian (f) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda. (g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Format:

2) Model Kedua Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru): (a) Tulislah Aspek yang diamati (b) Tulislah identitas peserta didik yang diamati (c) Tulislah tanggal pengamatan. (d) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.

Jurnal

Nama Peserta Didik : ………………………….

Nomor peserta Didik : ………………………….

Tanggal : ………………………….

Aspek yang diamati : ………………………….

Kejadian : ………………………….

Guru:

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

Page 86: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

81

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

(e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.

(f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati (g) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda. (h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Contoh Format Jurnal

Jurnal Nama Peserta Didik : ……………….. Aspek yang diamati : ………………..

NO HARI/TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/ TINDAK LANJUT

B. Penilaian Pengetahuan

Aspek Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut: a. Tes tulis

Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

b. Tes Lisan Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.

c. Penugasan Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.

Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen tertentu yang relevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel.

Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

Tes lisan Daftar pertanyaan.

Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci jawaban dan pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan setidaknya memenuhi beberapa syarat,

Page 87: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

82

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

yaitu mengkomunikasikan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik, menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas dan penugasan mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. Berikut ini akan disajikan contoh bentuk instrumen terkait dengan teknik penilaian tes tulis, tes lisan, maupun penugasan.

Contoh Instrumen Penilaian Pengetahuan

Tes Tertulis

No. Muatan

Pembelajaran

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

1 PKn 3.1.3

Memasangkan

simbol-simbol

lambang

negara

“Garuda

Pancasila.”

Tertulis Menjodohkan

2 Bahasa

Indonesia

4.4.1 Menulis

kalimat

sederhana

tentang cerita

diri/personal

dengan

bahasa

Indonesia tulis

yang

sederhana.

Tertulis Uraian Tulislah kalimat sederhana

tentang cerita diri/personal

dengan bahasa Indonesia yang

sederhana!

Page 88: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

83

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Instrumen Penilaian Pengetahuan

Tes Lisan

No.

Muatan

Pembelajar

an

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

1 PKn 4.1.1

Menceritakan

secara lisan

makna simbol-

simbol

lambang

Negara

“Garuda

Pancasila”

Lisan Daftar

Pertanyaan

Coba sebutkan paling sedikit 2

makna dari setiap simbol

lambang negara “Garuda

Pancasila”

2 Bahasa

Indonesia

3.4.1

Menyebutkan

peristiwa

masa kecil

dalam bahasa

Indonesia lisan

Lisan Daftar

Pertanyaan

1. Sebutkan peristiwa masa kecil

yang masih kamu ingat!

Contoh Instrumen Penilaian Pengetahuan

Tes Penugasan

No.

Muatan

Pembelajar

an

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

1 Bahasa

Indonesia

3.4.2

Menceritakan

secara lisan

peristiwa masa

kecil yang

diingatnya.

Penugasan Pekerjaan

Rumah

Ceritakan pada orangtuamu

peristiwa masa kecil yang masih

diingat

Page 89: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

84

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. Penilaian Keterampilan

Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut: a. Kerja atau Praktik

Kerja atau praktik adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.

Contoh Penilaian Praktik

Kelas/Semester : I/I

Tema/Subtema : Diriku/ Aku dan Teman Baru

Pembelajaran : 5

Format Penilaian praktik: Rubrik berlari berpasangan

Aspek yang dinilai (4) Baik Sekali (3) Baik (2) Cukup (1) Perlu

Bimbingan

Semangat

Kekompakan

Ketaatan pada aturan

Rekapitulasi Nilai:

NO Nama Siswa Semangat Kekompakan Ketaatan pada aturan

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

1 Farid V V V

2 Raisa V V V

3 Azzam V V V

Deskripsi:

- Pada saat lari berpasangan Farid sangat semangat, tapi ketaatan pada

aturan perlu dibiasakan lagi.

- Pada saat lari berpasangan Raisa sangat semangat, kompak dan taat pada

aturan.

- Pada saat lari berpasanan Azzam taat pada aturan, tapi masih kurang

semangat dan kompak.

b. Projek

Penilaian Projek merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan informasi.

Penilaian projek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan keterampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik. Contoh

Page 90: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

85

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

projek misalnya membuat laporan pemanfaatan energi di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman.

Contoh Format Penilaian Produk.

Kelas/Semester : I / I

Tema : Diriku

Subtema : Aku dan teman baru

Pembelajaran ke : 1

Rubrik Penilaian Produk

Indikator :

- Membuat kartu nama

No. Kriteria 1 2 3 4

1 Komponen

kartu nama

Memenuhi 3

komponen

(gambar atau foto

diri, hiasan, dan

bentuk yang unik)

Memenuhi 2

dari 3

komponen

Hanya

memenuhi 1

komponen

Tidak

memenuhi 3

komponen

2. Jumlah warna

yang digunakan

Menggunakan 4

warna atau lebih

Menggunakan

3 warna

Menggunakan

2 warna

Menggunakan 1

warna

Keterangan:

Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek keterampilan.

Skor 4: baik sekali; 3: baik; 2: cukup; 1: perlu bimbingan

Deskripsi:

Dalam membuat kartu nama sudah baik, namun dari jumlah warna yang

digunakan masih perlu ditingkatkan.

c. Portofolio

Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema. Kumpulan karya anak sejak draf sampai hasil akhir berserta catatan catatan sebagai masukan guru inilah, yang menjadi portofolio.

Di samping memuat karya-karya anak beserta catatan guru, portofolio juga bisa memuat catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari peserta didik yang bersangkutan.

Page 91: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

86

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio sebagai berikut: 1) masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat

hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi. 2) menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan. 3) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar,

masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.

4) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru. 5) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi

tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.

Contoh format penilaian portofolio

Nama Siswa : Farid

Kelas : I

Semester : I (satu)

Tanggal

dokumen Nama dokumen

Isi Kelengkapan Kreativitas

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Membuat kartu nama V V V

Membuat puzzle V V V

Membuat kartu bilangan V V V

Menggambar bentuk

persegi

V V

V

Keterangan:

1: kurang; 2: cukup; 3: baik; 4: baik sekali

Portofolio berfungsi sebagai bukti autentik hasil belajar siswa yang merupakan

bagian tak terpisahkan dari laporan hasil capaian kompetensi siswa yang

disampaikan kepada orang tua.

Guru memberi komentar/catatan tentang dokumen portofolio yang telah

dikumpulkan siswa dalam bentuk kalimat positif yang berisi motivasi, semangat,

juga usaha-usaha yang masih perlu ditingkatkan. Komentar/catatan tersebut

ditulis dan dimasukkan dalam file portofolio setiap siswa.

Page 92: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

87

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LAPORAN

HASIL PENCAPAIN KOMPETENSI PESERTA DIDIK

SEKOLAH DASAR

(SD)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

NISN :-----------------------------------------------------------------

Nama : ---------------------------------------------------------------

PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN

A. Contoh Pengisian buku Rapor Sesuai dengan Juknis yang telah dibuat oleh Direktorat Dikdasmen maka contoh Rapor atau Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Dasar serta cara pengisiannya dapat dibaca berikut ini:

HO-3.3

Page 93: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

88

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PETUNJUK

1. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik, merupakan ringkasan hasil penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Laporan perkembangan dan hasil Pencapaian Kompetensi peserta didik secara rinci, disajikan dalam portofolio yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini.

2. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik dipergunakan selama peserta didik yang bersangkutan mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar;

3. Apabila pindah sekolah, buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini dibawa oleh yang bersangkutan untuk dipergunakan di sekolah baru dengan meninggalkan arsip/copy di sekolah lama;

4. Apabila buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini hilang, dapat diganti dengan Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik pengganti yang disahkan oleh Kepala Sekolah asal;

5. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini harus dilengkapi dengan pas foto(3 cm x 4 cm) dan pengisiannya dilakukan oleh Guru Kelas;

6. Laporan penilaian memuat hasil Pencapaian Kompetensi yang disajikan secara deskriptif untuk masing-masing kompetensi inti.

7. Laporan perkembangan fisik diisi dengan data kondisi peserta didik berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan guru bekerjasama dengan pihak lain yang relevan.

8. Laporan kondisi kesehatan diisi dengan deskripsi hasil pemeriksaan yang dilakukan guru, bekerjasama dengan tenaga kesehatan atau puskesmas terdekat.

9. Kolom ketidakhadiran diisi dengan data akumulasi ketidakhadiran siswa, baik karena sakit, izin, maupun tanpa keterangan dalam satu semester.

Page 94: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

89

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

IDENTITAS PESERTA DIDIK 1. Nama Peserta Didik : ……………………………………………………………………….. 2. Nomor Induk : ……………………………………………………………………….. 3. Tempat,Tanggal

Lahir : ………………………………………………………………………..

4. Jenis Kelamin : ……………………………………………………………………….. 5. Agama : ……………………………………………………………………….. 6. Pendidikan

sebelumnya : ………………………………………………………………………..

7. Alamat Peserta Didik : ……………………………………………………………………….. 8. Nama Orang Tua :

a. Ayah : ……………………………………………………………………….. b. Ibu : ………………………………………………………………………..

9. Pekerjaan Orang Tua

:

a. Ayah : ……………………………………………………………………….. b. Ibu : ………………………………………………………………………..

10. Alamat Orang Tua : Jalan : ……………………………………………………………………….. Kelurahan/Desa : ……………………………………………………………………….. Kecamatan : ……………………………………………………………………….. Kabupaten/Kota : ……………………………………………………………………….. Provinsi : ………………………………………………………………………..

11. Wali Peserta Didik : a. Nama : ....................................................................................... b. Pekerjaan : ....................................................................................... c. Alamat : .......................................................................................

……………………., ……………………. Kepala Sekolah,

................................................ NIP. ........................................

Pas Foto

ukuran

3 X 4 CM

Page 95: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

90

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

A. Petunjuk Pengisian Buku Rapor

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan Pemerintah.

Pada Standar Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk: (1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu (2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial (3) Penilaian oleh masing-masing pendidik tersebut secara keseluruhan selanjutnya dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.

Pengembangan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada dasarnya merupakan wewenang sekolah. Untuk membantu sekolah mengembangkan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar menyusun Buku Raport untuk SD beserta Panduan Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.

Buku Petunjuk Teknis Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada jenjang Sekolah Dasar diharapkan dapat membantu sekolah dalam mengisi format Laporan Hasil Belajar Peserta Didik sesuai dengan Kurikulum 2013.

Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar peserta didik.

Proses pembelajaran dan penilaian difokuskan pada tiga ranah yaitu: sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada kurikulum 2013 tiga ranah tersebut dijabarkan menjadi empat kompetensi inti yaitu kompetensi inti 1 (satu) sikap spiritual, kompetensi inti 2 (dua) sikap sosial, kompetensi inti 3 (tiga) pengetahuan, dan kompetensi inti 4 (empat) keterampilan.

A. Sikap Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang: 1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek sikap anak dalam tiap muatan

pelajaran yang ada pada komptensi inti 1 dan 2 (KI-1 dan KI-2). 2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek sikap anak dalam tiap muatan pelajaran

untuk mencapai kompetensi inti 1 dan 2 (KI-1 dan KI-2) pada kelas yang diikutinya. Pada aspek sikap, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata pelajaran pada kelas dan semester tertentu dari aspek sikap. Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang tua, agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal. Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan oleh guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian autentik setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning), penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem based learning). Disamping itu juga memanfaatkan portofolio dan hasil observasi dan wawancara.

Page 96: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

91

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh pengisian aspek: Sikap

Aspek Deskripsi

Menerima, menjalankan ajaran agama yang dianutnya

diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol terkait dengan kempuan anak dalam tiap muatan mata pelajaran, dan usaha-usaha apa yang perlu dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga dan guru

diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol terkait dengan kempuan anak dalam tiap muatan mata pelajaran, dan usaha-usaha apa yang perlu dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya

B. Pengetahuan Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang: 1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek pengetahuan anak

dalam tiap muatan pelajaran yang ada pada komptensi inti 3 (KI 3). 2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek pengetahuan anak dalam tiap

muatan pelajaran untuk mencapai kompetensi inti 3 (KI 3) pada kelas yang diikutinya. Pada aspek pengetahuan, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata pelajaran pada kelas dan semester tertentu dari aspek pengetahuan. Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang tua, agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal. Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan oleh guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian autentik setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning), penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem based learning). Di samping itu juga memanfaatkan portofolio dan hasil penilaian yang dilakukan melalui tes (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester). Contoh pengisian aspek: Pengetahuan Kelas I semester 1 (satu)

Aspek Deskripsi

Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahu tentang:

dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya

benda-benda lain di sekitarnya

Mahir menyebut huruf-huruf hijaiyyah secara lengkap, tetapi masih perlu bimbingan untuk harakatnya secara benar.

Menguasai benar simbol-simbol sila Pancasila.

Mahir menyebut teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindera dengan kosakata bahasa Indonesia

Pandai membandingkan dengan memperkirakan panjang suatu benda dengan menggunakan istilah sehari-hari.

Page 97: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

92

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Masih perlu latihan tentang pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmik

C. Keterampilan Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang: 1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek keterampilan anak

dalam tiap muatan pelajaran yang ada pada komptensi inti 4 (KI-4). 2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek keterampilan anak dalam tiap

muatan pelajaran untuk mencapai kompetensi inti 4 (KI-4) pada kelas yang diikutinya.

Pada aspek keterampilan, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata pelajaran pada kelas dan semester tertentu dari aspek keterampilan. Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang tua, agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal.

Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan oleh guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian autentik setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning), penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem based learning). Disamping itu juga memanfaatkan portofolio dan hasil penilaian praktik dan proyek.

Contoh pengisian aspek: Keterampilan Kelas I semester 1 (satu)

Aspek Deskripsi

Menyajikan kemampuan mengamati, menanya, dan mencoba dalam : - bahasa yang jelas,logis, dan

sistematis - karya yang estetis - gerakan anak sehat - tindakan anak beriman dan

berakhlak mulia

diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol terkait dengan kempuan anak dalam tiap muatan mata pelajaran, dan usaha-usaha apa yang perlu dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya

D. KOKURIKULER DAN EKSTRAKURIKULER

No. Kegiatan Ekstrakurikuler Deskripsi

1. Pramuka Diisi dengan kegiatan yang pernah diikuti dan peranannya.

2. UKS Diisi dengan kegiatan yang pernah diikuti dan peranannya.

Page 98: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

93

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

E. Perkembangan Fisik/Kesehatan

1. Perkembangan Fisik/Kesehatan

2. Kondisi Kesehatan

3. Catatan Prestasi

No Jenis Prestasi Keterangan

Diisi dengan jenis prestasi akademik yang relevan, baik di tingkat kelas, sekolah, kabupaten/Kota maupun yang lebih tinggi.

Diisi dengan prestasi yang dicapai siswa dalam kejuaraan dan perlombaan dengan mencantumkan tingkat, waktu, dan tempat. Dapat juga dicantumkan kelebihan atau hal-hal lain yang menonjol.

No Aspek Yang

Dinilai Semester

1 2

1 Tinggi Diisi sesuai hasil pengukuran pada semester 1

Diisi sesuai hasil pengukuran pada semester 2

2 Berat Badan Diisi sesuai hasil pengukuran pada semester 1

Diisi sesuai hasil pengukuran pada semester 2

No Aspek Fisik Keterangan

1. Pendengaran Diisi sesuai hasil pemeriksaan bekerjasama dengan tenaga kesehatan/Puskesmas

2. Penglihatan idem

3. Gigi idem

4. Lainnya (diisi jika ada aspek/kondisi kesehatan lainnya)

idem

Page 99: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

94

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RAMBU-RAMBU ULANGAN, UTS DAN UAS PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD

A. Ulangan

Menurut Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Bab II Standar Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa: Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan penjelasan di atas, maka guru bisa melakukan ulangan secara periodik. Ulangan dapat dilakukan setelah selesai 1 subtema (1 minggu).

Ulangan pada Akhir Subtema

ANALISIS KD PADA TEMA, SUBTEMA DAN PEMBELAJARAN

KELAS : I/semester 2 TEMA : Pengalamanku (5) SUBTEMA 1 : Pengalaman Masa Kecil

MUATAN MAPEL

KD PEMBELAJARAN

KETR 1 2 3 4 5 6

BHS INDO

3.1 3.1 3.1

3.4 3.4 3.4 3.4 3.4

4.1 4.1 4.1

4.4 4.4 4.4 4.4 4.4

PPKn 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1

4.1 4.1 4.1 4.1 4.1

MAT

3.1 3.1 3.1 3.1

3.2 3.2 3.2

3.4 3.4 3.4

4.1 4.1 4.1 4.1 4.1

SBDP

3.2 3.2

3.4 3.4

4.4 4.4

4.8 4.8

PJOK*)

3.4 3.4

3.7 3.7

4.4 4.4

4.7 4.7

*) Evaluasi PJOK dilakukan oleh guru PJOK

Penilaian untuk ranah sikap dilakukan selama proses pembelajaran, sedangkan untuk ranah

pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan belajar sehari-hari diperoleh dari latihan maupun

penugasan. Untuk Ulangan disiapkan kisi-kisi ulangan subtema 1 seperti contoh berikut:

LK 3.1

Page 100: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

95

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kisi-kisi Ulangan Subtema 1

KD INDIKATOR JUMLAH SOAL

NO. SOAL

BENTUK SOAL*)

A. BAHASA INDONESIA Cara penilaian bisa tertulis (PG, isian, uraian) atau lisan

3.1 3.1.1 3.1.2

2 1 2

3.4 3.4.1 3.4.2 3.4.3 3.4.4

4 3 4 5 6

B. PPKn

3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4

4 7 8 9 10

C. MATEMATIKA

3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3

3 11 12 13

3.2 3.2.1 3.2.2

2 14 15

3.4 3.4.1 3.4.2

2 16 17

D. SBDP

3.2 3.2.1 1 18

3.4 3.4.1 1 19

Berdasarkan contoh kisi-kisi di atas maka distribusi soal ulangan harian subtema 1 untuk ranah

pengetahuan adalah sebagai berikut:

A. Untuk KD Bahasa Indonesia dengan nomor soal 1 – 6

B. Untuk KD PPKn dengan Nomor 7 – 10

C. Untuk KD Matematika dengan Nomor 11 – 17

D. Untuk KD SBDP dengan Nomor 18 – 19

*)Bentuk soal menyesuaikan, bisa pilihan ganda, isian maupun uraian. Namun perlu diperhatikan

dalam pengaturan soalnya. Jika dibuat lebih dari satu model soal, maka dikelompokkan sesuai

bentuk soal sehingga memudahkan pemberian skor.

B. Ulangan Tengah Semester (UTS)

Ulangan tengah semester bisa dilakukan setelah 2 tema berlangsung. Contoh persiapan UTS :

KELAS 1 TEMA 5 : PENGALAMANKU KELAS 1 TEMA 6 : LINGKUNGAN BERSIH, SEHAT DAN ASRI

Subtema 1 Pengalaman Masa Kecil Subtema 1 Lingkungan Rumahku

Subtema 2 Pengalaman Bersama Teman Subtema 2 Lingkungan Sekitar Rumahku

Subtema 3 Pengalaman di Sekolah Subtema 3 Lingkungan Sekolah

Subtema 4 Pengalaman yang Menyenangkan Subtema 4 Bekerja sama Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

Page 101: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

96

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pemetaan KD pada Tema dan Subtema

KD TEMA 5

KD TEMA 6

ST 1 ST 2 ST 3 ST 4 ST 1 ST 2 ST 3 ST 4

BI BI

3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1

3.2 3.2 3.2 3.2 3.2 3.2

3.4 3.4 3.4 3.4 3.4 3.3 3.3 3.3

4.1 4.1 4.1 4.1 4.1 3.4

4.2 4.2 4.1 4.1 4.1 4.1 4.1

4.4 4.4 4.4 4.4 4.4 4.2 4.2

PPKn 4.3 4.3

3.1 3.1 3.1 4.4 4.4 4.4

3.2 3.2 3.2 PPKn

3.3 3.3 3.2 3.2 3.2 3.2 3.2

3.4 3.4 4.2 4.2 4.2 4.2 4.2

4.1 4.1 4.1 MAT

4.2 4.2 4.2 4.2 3.1 3.1 3.1

4.4 4.4 3.2 3.2

MAT 3.3

3.1 3.1 3.1 3.4 3.4

3.2 3.2 3.2 3.5 3.5

3.4 3.4 3.4 3.4 3.8 3.8 3.8

3.5 3.5 3.10 3.10

3.7 3.7 3.11 3.11

3.8 3.8 4.1 4.1

3.11 3.11 4.3 4.3 4.3 4.3

4.1 4.1 4.1 4.1 4.1 4.5 4.5

4.7 4.7 4.9 4.9

4.9 4.9 4.9 4.10 4.10

4.10 4.10 SBDP

SBDP 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1

3.1 3.1 3.2 3.2

3.2 3.2 3.2 3.2 3.4 3.4 3.4

3.4 3.4 3.4 3.4 4.1 4.1 4.1

3.5 3.5 4.7 4.7 4.7 4.7

4.5 4.8 4.8

4.4 4.4 4.4 4.4 4.13 4.13 4.13

4.7 4.7

4.8 4.8 4.8

4.15 4.15

4.17 4.17

Page 102: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

97

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kisi-kisi Ulangan Tengah Semester 2 Kelas 1

KD UTS

TEMA 5 TEMA 6

A. BAHASA INDONESIA

KD INDIKATOR NO SOAL KD INDIKATOR NO SOAL

3.1 3.1 3.1

3.2 3.2 3.2

3.3 - 3.3

3.4 3.4 3.4

B. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

3.1 3.1

3.2 3.2 3.2

3.3 3.3

3.4 3.4

C. MATEMATIKA

3.1 3.1 3.1

3.2 3.2 3.2

3.4 3.4 3.3

3.5 3.5 3.4

3.7 3.7 3.5

3.8 3.8 3.8

3.10 - 3.10

3.11 3.11 3.11

D. SENI BUDAYA DAN PRAKARYA

3.1 3.1 3.1

3.2 3.2 3.2

3.4 3.4 3.4

3.5 3.5

E. PJOK

3.1 3.1

3.2 3.2

3.3 3.3

3.4 3.4

3.7 3.7

Page 103: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

98

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. Ulangan Akhir Semester (UAS)

Ulangan akhir semester dilakukan setelah semua tema pada semester tersebut selesai dipelajari. Di kelas 1, ulangan akhir semester I dilakukan setelah selesai mempelajari tema 1, tema 2, tema 3, dan tema 4. Ulangan akhir semester 2 dilakukan setelah selesai mempelajari tema 5, tema 6, tema 7, dan tema 8.

Berikut ini adalah contoh pemetaan KD muatan mapel untuk kelas 1 semester 2.

KD MUATAN MAPEL

TEMA 5 TEMA 6 TEMA 7 TEMA 8

BI

3.1 3.1 3.1 3.1 3.1

3.2 3.2 3.2 - -

3.3 - 3.3 3.3 -

3.4 3.4 3.4 - 3.4

3.5 - - - 3.5

PPKn

3.1 3.1 - - 3.1

3.2 3.2 3.2 3.2 3.2

3.3 3.3 - 3.3 -

3.4 3.4 - 3.4 -

MAT

3.1 3.1 3.1 - -

3.2 3.2 3.2 3.2 3.2

3.3 - 3.3 3.3 3.3

3.4 3.4 3.4 3.4 -

3.5 3.5 3.5 - -

3.6 - - 3.6 -

3.7 3.7 - - 3.7

3.8 3.8 3.8 - 3.8

3. 9 - - - -

3.10 - 3.10 3.10 -

3.11 3.11 3.11 3.11 -

3.12 - 3.12 3.12

3.13 - - - -

3.14 - - - -

3.15 - - - -

3.16 - - - -

SBDP

3.1 3.1 3.1 3.1 3.1

3.2 3.2 3.2 3.2

3.3 - - 3.3

3.4 3.4 3.4 3.4 3.4

3.5 3.5 -

3.6 - -

3.7 3.7

Proses penyusunan kisi-kisi UAS sama dengan proses ulangan maupun UTS, hanya jumlah tema lebih banyak. Dengan demikian guru memiliki data tentang komptensi yang telah dikuasai oleh siswa. Pentingnya memiliki data komptensi dasar adalah untuk membantu guru merumuskan

Page 104: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

99

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

nilai rapor, yang dideskripsikan adalah hal-hal yang menonjol dan yang perlu ditingkatkan oleh siswa. Penjadwalan UAS Tujuan penilaian adalah mengetahui ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan, sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah memadukan berbagai mapel. Maka untuk UAS pihak sekolah menggunakan jadwal ulangan tema. Penggunaan jadwal tema dimaksudkan agar memudahkan siswa dan orang tua dalam membantu anaknya belajar. Meskipun demikian dalam jadwal tema tersebut tetap bisa diidentifikasi kompetensi-kompetensi muatan mata pelajaran yang akan diujikan pada tema tersebut. Contoh Distribusi Soal UAS

KODE KD TEMA 6 TEMA 7 TEMA 8 TEMA 9

A BI 1 – 10 (7 soal) 1 – 8 1 – 6 1 – 7

B PPKn 8 – 13 (6 soal) 9 – 13 7 – 12 8 – 13

C MAT 14 – 20 (7 soal) 14 – 19 13 – 20 14 – 20

D SBDP 29 – 30 (2 soal) 29 – 30 29 – 30 29 – 30

Contoh jadwal tema

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

TEMA 5 TEMA 6 TEMA 7 TEMA 9 AGAMA SBDP*)

MULOK PJOK**)

*) praktik

**) teori dan praktik

Contoh data nilai pengetahuan yang diperoleh atas nama Della adalah sebagai berikut:

KD TEMA 5 TEMA 6 TEMA 7 TEMA 8 RATA-RATA

BAHASA INDONESIA

3.1 90 90 - 90 90

3.2 65 65 65 - 65

3.3 - 80 - - 80

3.4 85 85 85 85 85

3.5 - - - 85 85

Dst ... (muatan mapel yang lain)

Berdasarkan data rekap nilai pengetahuan, nilai Della untuk kompetensi Bahasa Indonesia KD 3.1

(mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta

peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulisan yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman)

mendapatkan nilai 90 (sangat menguasai), sedangkan KD 3.2 (mengenal teks petunjuk/arahan

tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru

dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah

untuk membantu pemahaman) nilainya 65 (perlu bimbingan, maka deskripsi rapor atas nama Della

adalah sebagai berikut:

Page 105: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

100

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi yang dinilai Deskripsi

Mengingatdan memahami pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahu tentang:

dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya

benda-benda lain di sekitarnya

Ananda Della sangat menguasai teks

deskriptif tentang anggota tubuh. Ananda

Della masih perlu bimbingan untuk

memahami teks petunjuk/arahan tentang

perawatan tubuh dalam bahasa Indonesia

lisan dan tulis dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu pemahaman

Page 106: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

101

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 4

PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

4.1 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

4.2 PENYUSUNAN RPP

4.3 PEER TEACHING

Page 107: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

102

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

Kompetensi : Mampu menganalisis pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik.

Tujuan Kegiatan : Dengan mengamati tayangan video pembelajaran, peserta mampu menganalisis pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

Langkah-langkah Kegiatan:

1. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model

dalam video pembelajaran!

2. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan kesesuaian dan

ketersediaan setiap aspek!

3. Pada kolom kesimpulan hasil analisis video, berikan catatan khusus atau saran perbaikan

pelaksanaan pembelajaran!

4. Presentasikan hasil analisis tayangan video yang Anda lakukan!

5. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-Teaching!

LK-4.1

Page 108: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

103

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN

Tema : ................................................................................ Subtema : ................................................................................ Pembelajaran ke- : ................................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam

2 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya

3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi

4 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran

5 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran

Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan

1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik

2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan materi pembelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

3 Menguasai kelas

4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan

5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat

6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar

7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Page 109: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

104

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Penerapan Pendekatan Saintifik

1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati

2 Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana

3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi

4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan

5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya

Pelaksanaan Penilaian Autentik

1 Melaksanakan penilaian sikap

2 Melaksanakan penilaian pengetahuan

3 Melaksanakan penilaian keterampilan

4 Kesesuaian teknik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi

5 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian autentik.

6 Ketersediaan pedoman penskoran

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar

2 Merespon positif partisipasi peserta didik

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik

4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar

Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran

3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran

5 Menghasilkan pesan yang menarik

Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup

Page 110: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

105

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Penutup pembelajaran

1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran

2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran

3 Memberikan tes lisan atau tulisan

4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio

5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan

Jumlah

Kesimpulan Hasil Analisis Video

Page 111: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

106

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PANDUAN PENYUSUNAN RPP JENJANG SD

A. HAKIKAT RPP

Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.

Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran (Kemdikbud, 2013: 37) tahapan pertama dalam pembelajaran menurut Standar Proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.

Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di SD (Kemdikbud, 2013: 9) RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. Kurikulum 2013 untuk SD menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik Terpadu dari kelas I sampai kelas VI.

Kurikulum 2013 SD melaksanakan pembelajaran Tematik Terpadu dan prosesnya menerapkan pendekatan saintifik. Penerapan pembelajaran Tematik Terpadu dengan pendekatan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di SD. Perubahan itu mengakibatkan perubahan pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sistem penilaian, buku siswa, buku guru, program remedial serta pengayaan, dan sebagainya.

Panduan penyusunan RPP ini diperlukan agar semua pemangku kepentingan pendidikan dasar memiliki persepsi yang sama dalam pelaksanakan Kurikulum 2013 SD, khususnya perencanaan pembelajaran. Hal ini sangat mendukung proses dan hasil pembelajaran.

B. Prinsip-prinsip Pengembangan RPP

Berbagai prinsip dalam menyusun RPP adalah sebagai berikut.

1. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan pada tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.

HO-4.2

Page 112: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

107

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yag dinyatakan dalam silabus dengan kondisi pada satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan emosi, maupun gaya belajar.

3. RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik. 4. RPP sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia

yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar, dan kebiasaan belajar.

5. RPP mengembangkan budaya membaca dan menulis. 6. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,

pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 7. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,

remedi, dan umpan balik. 8. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasi pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.

9. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasikan secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

C. KOMPONEN DAN SISTEMATIKA RPP

Menurut Permendikbud No 81 A Tahun 2013 Lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Pembelajaran (Kemdikbud, 2013: 38) RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

Page 113: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

108

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

\

Komponen-komponen RPP 1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan. 2. Identitas tema/subtema. 3. Kelas/semester. 4. Materi pokok. 5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban

belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Kelas/Semester : Tema/Subtema/PB : Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. -------------------------- (KD pada KI-1) 2. -------------------------- (KD pada KI-2) 3. -------------------------- (KD pada KI-3)

Indikator:-------------------------------- 4. -------------------------- (KD pada KI-4)

Indikator: -------------------------------

C. Tujuan Pembelajaran D. Materi Pembelajaran (Rincian dari materi pembelajaran) E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran) F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media 2. Alat/ Bahan 3. Sumber Belajar

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Kesatu:

a. Pendahuluan (….menit) b. Inti (…menit) c. Penutup (….. menit)

2. Pertemuan Kedua: a. Pendahuluan b. Inti (…menit) c. Penutup (…..menit)

H. Penilaian 1. Jenis/ Teknik Penilaian 2. Bentuk Instrumen dan Instrumen 3. Pedoman Penskoran

KD-1 dan KD-2 dari KI1 dan KI2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya

dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya

untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.

Page 114: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

109

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6. Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan matapelajaran.

7. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi. a. Kompetensi Dasar; merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan,

dan keterampilan yang terkait muatan pelajaran; b. Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai

oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

c. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini.

1) Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.

2) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).

3) Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa.

4) Indikator harus menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.

8. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan setiap pertemuan. Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan baik mulai dengan menyebut Audience peserta didik untuk siapa tujuan itu dimaksudkan. Tujuan itu kemudian mencantumkan Behavior atau kemampuan yang harus didemonstarsikan dan Condition seperti apa perilaku atau kemampuan yang akan diamati. Akhirnya, tujuan itu mencantumkan Degree keterampilan baru itu harus dicapai dan diukur, yaitu dengan standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.

9. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.

10. Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.

11. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

a. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.

b. Alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada siswa.

c. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.

12. Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup: a. Pertemuan pertama, berisi pendahuluan; kegiatan Inti, dan penutup. b. Pertemuan kedua, berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

13. Penilaian a. Berisi jenis/teknik penilaian. b. Bentuk instrumen. c. Pedoman perskoran.

Page 115: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

110

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

D. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN RPP

Menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di SD (Kemdikbud, 2013: 12) pengembangan RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik atau disebut dengan RPP Tematik. Penyusunan RPP Tematik idealnya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (1) menentukan tema yang akan dikaji bersama siswa; (2) memetakan KD-KD dan indikator yang akan dicapai dalam tema-tema yang telah disepakati; (3) menetapkan jaringan tema; (4) menyusun Silabus Tematik; dan (5) menyusun RPP pembelajaran tematik. Dalam implementasi Kurikulum 2013, tema tidak dinegosiasikan dengan siswa, tetapi sudah ditetapkan oleh pemerintah yang termuat dalam silabus tematik, buku guru, dan buku siswa telah disediakan oleh pemerintah. Untuk keperluan penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu di kelas, guru dapat mengembangkan RPP Tematik dengan memperhatikan silabus tematik, buku guru, dan buku siswa yang telah tersedia serta mengacu pada format dan sistematika RPP yang berlaku. RPP tematik adalah rencana pembelajaran tematik terpadu yang dikembangkan secara rinci dari suatu tema dengan tahapan sebagai berikut.

1. Mengkaji Silabus Tematik

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu dalam pelaksanaan kurikulum SD. Komponen silabus mencakup: kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus berfungsi sebagai rujukan bagi guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada Kurikulum 2013, silabus tematik telah disiapkan oleh pemerintah, guru tinggal menggunakan sebagai dasar penyusunan RPP. Guru memilih kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tema/subtema yang akan dilaksanakan pada satu pertemuan atau lebih. Kegiatan yang dipilih harus mencakup kegiatan pembelajaran sesuai dengan standar proses (Kemdikbud, 2013:12-13). Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, diri sendiri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.

2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan: (a) potensi peserta didik; (b) relevansi denga karakteristik daerah; (c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik; (d) kebermanfaatan bagi peserta didik; (e) struktur keilmuan; (f) aktualisasi, kedalaman, dan keluasaan materi pembelajaran; (g) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan (h) alokasi waktu. Kegiatan mengidentifikasi materi pembelajaran dilakukan dengan mengkaji buku guru dan buku siswa untuk SD.

a. Mengkaji Buku Guru SD Buku guru SD berisi hal-hal berikut ini. 1) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI). 2) Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) 1 dan 2 serta KD 3 dan 4. 3) Ruang lingkup pembelajaran untuk satu subtema yang terdiri dari 6 pembelajaran

dalam 1 minggu (untuk kelas I). 4) Pemetaan indikator pembelajaran untuk setiap pembelajaran.

Page 116: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

111

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5) Setiap pembelajaran berisi tentang uraian kegiatan pembelajaran yang mencakup: a) Nama kegiatan; b) Tujuan pembelajaran; c) Media dan alat pembelajaran; d) Langkah-langkah kegiatan; dan e) Penilaian.

6) Setiap akhir pembelajaran, guru hendaknya melakukan kegiatan refleksi untuk melakukan kegiatan remedial dan pengayaan.

b. Mengkaji Buku Siswa SD

Buku Seri Pembelajaran Tematik Terpadu untuk siswa disusun mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi. Buku siswa memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas. Di dalamnya memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa. Buku ini mengarahkan yang harus dilakukan siswa bersama guru untuk mencapai kompetensi tertentu, bukan buku yang materinya dibaca, diisi, atau dihapal.

Buku siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Buku siswa dilengkapi dengan penjelasan lebih rinci tentang isi dan penggunaan sebagaimana dituangkan dalam Buku Guru. Kegiatan pembelajaran yang ada di buku siswa lebih merupakan contoh kegiatan yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu. Guru diharapkan mampu mengembangkan ide-ide kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan alternatif-alternatif kegiatan yang ditawarkan di dalam Buku Guru, atau mengembangkan ide-ide pembelajaran sendiri.

3. Menentukan Tujuan

Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan baik mulai dengan menyebut Audience peserta didik untuk siapa tujuan itu dimaksudkan. Tujuan itu kemudian mencantumkan Behavior atau kemampuan yang harus didemonstarsikan dan Condition seperti apa perilaku atau kemampuan yang akan diamati. Akhirnya, tujuan itu mencantumkan Degree keterampilan baru itu harus dicapai dan diukur, yaitu dengan standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.

4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, da sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada pada pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti dalam silabus.

c. Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: pendahuluan, inti, dan penutup.

Page 117: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

112

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Penjabaran Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/ atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Di bawah ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian.

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi pada KD-KD yang berasal dari KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.

6. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mataelajaran per minggu dengan mempertibangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan rerata untuk menguasasi KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi dalam RPP.

7. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/ atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

E. PROSES PEMBELAJARAN

Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: a. menyiapkan peserta didik secara psikhis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait

dengan materi yang akan dipelajari; c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan

untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan embelajaran atau KD yang akan dicapai;

Page 118: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

113

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarya, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan muatan pelajaran, yang meliputi: observasi, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasi/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan.

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau semdiri membuat rangkuman/ simpulan materi pembelajaran, melalukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan merencakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk program remedial, program pengayaan, layanan konseling dan/ atau memberikan tugas secara individual atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Page 119: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

114

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD

Kelas/ Semester : I/ 2 (Dua)

Tema/ Subtema : Pengalamanku/ Pengalaman Masa Kecil

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 Menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang

estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar:

1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai

bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah.

2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda

melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.

3.4 Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau

teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu pemahaman.

4.4 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu

penyajian.

Indikator:

3.4.1 Menyebutkan peristiwa masa kecil dalam bahasa Indonesia lisan

3.4.2 Menceritakan secara lisan peristiwa masa kecil yang diingatnya.

4.4.1 Menulis kalimat sederhana tentang cerita diri/personal dengan bahasa Indonesia tulis

yang sederhana.

Page 120: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

115

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PPKn

Kompetensi Dasar:

1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di

lingkungan rumah dan sekolah.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral

Pancasila.

3.1 Mengenal simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila.”

4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan mengaitkannya

dengan pengenalannya terhadap salah satu simbol sila Pancasila dalam lambang

negara“Garuda Pancasila.”

Indikator:

3.1.1 Menyebutkan lambang negara“Garuda Pancasila.”

3.1.2 Membedakan simbol-simbol lambang negara“Garuda Pancasila.”

3.1.3 Memasangkan simbol-simbol lambang negara“Garuda Pancasila.”

4.1.1 Menceritakan secara lisan makna simbol-simbol lambang Negara “Garuda

Pancasila”

4.1.2 Menampilkan perilaku sehari-hari di sekitar sekolah yang sesuai dengan sila-sila

pada Pancasila.

Seni Budaya dan Prakarya (SBDP)

Kompetensi Dasar:

1.1 Merasakan keindahan alam sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan.

2.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri dalam mengolah karya

seni.

3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.

4.8 Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dan tiga dengan alat musik ritmis.

Indikator:

3.2.1 Menirukan pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.

3.2.2 Membedakan pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.

4.8.1 Mengikuti pola irama lagu bertanda birama dua dengan menggunakan alat musik ritmis.

4.8.2 Mengikuti pola irama lagu bertanda birama tiga dengan menggunakan alat musik ritmis.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan menirukan guru menyanyikan lagu “Bunda Piara”, siswa dapat menyebutkan

pengalaman masa kecil dalam bahasa Indonesia lisan dengan percaya diri.

2. Dengan menyebutkan peristiwa masa kecil yang diingat, siswa dapat menceritakan

pengalamannya sendiri dengan percaya diri dan bahasa yang santun.

3. Dengan menceritakan pengalamannya sendiri, siswa dapat menulis cerita diri/personal

dengan EYD yang benar

4. Dengan mengamati gambar siswa dapat mengidentifikasi lambang negara“Garuda

Pancasila” dengan percaya diri

Page 121: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

116

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Tanpa membuka buku, siswa dapat menyebutkan simbol-simbol sila Pancasila lambang

negara“Garuda Pancasila” dengan percaya diri

6. Dengan mengamati gambar, siswa dapat memasangkan simbol-simbol simbol-simbol sila

Pancasila lambang negara“Garuda Pancasila” dengan percaya diri

7. Setelah memasangkan simbol-simbol sila Pancasila, siswa dapat menceritakan secara lisan

makna simbol-simbol lambang negara Pancasila dengan penuh tanggung jawab.

8. Dengan menceritakan makna simbol-simbol lambang negara Pancasila, siswa dapat

menampilkan perilaku sehari-hari di sekitar sekolah sesuai dengan sila Pancasila dengan

percaya diri

9. Dengan mendengarkan lagu Hari Merdeka, siswa dapat menirukan pola irama lagu

bervariasi menggunakan alat musik ritmis dengan percaya diri

10. Dengan menirukan, siswa dapat membedakan pola irama lagu bervariasi dengan berani.

11. Setelah membedakan pola irama lagu bervariasi, siswa dapat mengikuti irama lagu

bertanda birama dua dengan berani.

12. Dengan mengikuti irama lagu bertanda birama dua, siswa dapat menggunakan alat musik

ritmis dengan berani.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengalaman diri waktu kecil (Buku siswa halaman 1-3)

2. Simbol-simbol Pancasila (Buku siswa halaman 4-6)

3. Pola irama lagu menggunakan alat musik ritmis (Buku siswa halaman 7)

E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran

Metode (ceramah, diskusi, dan tanya jawab)

Pendekatan: Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen,

mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan).

F. Media, Alat, dan Sumber Pelajaran

1. Media: Lagu Bunda Piara dan “ hari Merdeka” , gambar burung garuda Pancasila, 10 set

kartu bergambar simbol-simbol dari Pancasila, gambar-gambar berbagai alat musik.

2. Alat/bahan: Alat musik ritmis.

3. Sumber belajar:

Kurnianingsih, Yanti, dkk. 2013. Buku Siswa Tema 5 Pengalamanku. Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan

menanyakan kabar mereka.

2. Guru mengajak siswa untuk berdoa dan meminta salah

seorang siswa memimpin doa.

3. Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru

sebelum melaksanakan pembelajaran inti.

4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam

15 Menit

Page 122: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

117

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru kegiatan yang

akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari

kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat

dipahami.

6. Guru melakukan kegiatan penyegaran untuk untuk membuat

siswa bersemangat dengan mengajak siswa bernyanyi lagu

“Hari Merdeka”.

Kegiatan Inti 1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran dengan

menyanyikan lagu Bunda Piara (mengamati).

2. Siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan tentang lagu dan

wacana pada buku siswa (menanya).

3. Siswa diminta membentuk kelompok kecil dan berdiskusi

mengenai peristiwa masa kecil (mengumpulkan informasi).

4. Setiap kelompok menceritakan kembali hasil diskusi mereka

tentang peristiwa masa kecil (mengkomunikasikan) dan

menuliskan cerita tentang diri/personal dengan EYD yang

benar

5. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil presentasi tiap

kelompok (mengkomunikasikan).

6. Siswa mengamati dan mengajukan pertanyaan mengenai

gambar burung garuda pada buku siswa (mengamati dan

menanya).

7. Siswa dan guru berdiskusi mengenai gambar burung garuda

beserta simbol-simbolnya (menalar).

8. Siswa diminta untuk mengucapkan Pancasila secara lantang

dengan bimbingan guru (mengkomunikasikan)

9. Guru menunjukkan bahwa setiap simbol mewakili setiap sila

dari Pancasila (mengkomunikasikan).

10. Siswa berlomba memasangkan simbol sila-sila dalam

Pancasila secara berkelompok (eksperimen).

11. Guru menyebutkan sila-sila dalam Pancasila secara acak,

siswa di barisan pertama diminta untuk mencari simbol yang

dimaksud (mengkomunikasikan).

12. Peserta yang sudah mendapat giliran mundur ke barisan

paling belakang, peserta di barisan kedua maju untuk

menjawab soal berikutnya, kelompok yang mampu

mengumpulkan skor paling banyak menjadi pemenangnya

(mengkomunikasikan).

13. Siswa mengamati gambar bintang sebagai simbol sila

pertama dan diminta menyebutkan dengan lantang bunyi

dari sila pertama (mengamati dan mengkomunikasikan).

14. Siswa mengamati gambar bintang sebagai simbol sila kedua

145

Menit

Page 123: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

118

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

dan diminta menyebutkan dengan lantang bunyi dari sila

kedua (mengamati dan mengkomunikasikan)

15. Siswa mengamati gambar bintang sebagai simbol sila ketiga

dan diminta menyebutkan dengan lantang bunyi dari sila

ketiga dan seterusnya (mengamati dan mengkomunikasikan)

16. Siswa menampilkan perilaku di sekitar sekolah yang sesuai

dengan sila Pancasila (mengkomunikasikan).

17. Siswa mendengarkan guru menyanyikan lagu Hari Merdeka

(mengamati).

18. Siswa dibimbing oleh guru untuk menyanyikan lagu Hari

Merdeka (mengkomunikasikan).

19. Siswa mengajukan pertanyaan seputar lagu Hari Merdeka

(menanya).

20. Siswa membandingkan lagu yang diiringi alat musik dan yang

dibacakan syairnya (menalar).

21. Siswa menyebutkan alat-alat musik yang mereka ketahui

(mengkomunikasikan).

22. Guru menjelaskan tentang alat musik ritmis (mengamati).

23. Siswa memilih kartu bergambar alat musik ritmis

(mengumpulkan informasi).

24. Siswa diminta untuk menyanyikan kembali lagu Hari Merdeka

(mengkomunikasikan).

25. Guru menjelaskan tanda birama dua pada musik

(mengumpulkan informasi).

26. Siswa mempraktikkan lagu Hari Merdeka melalui penggunaan

alat musik. Alat musik dapat diganti dengan menggunakan

peralatan dapur seperti panci, ember, dan botol kaca

(eksperimen).

27. Bagi siswa menjadi dua kelompok. Satu kelompok diminta

menyanyikan lagu Hari Merdeka, kelompok lainnya

mengiringi dengan alat musik (mengkomunikasikan). Lakukan

hal tersebut di atas secara bergiliran.

Penutup Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum

dipelajari. Dengan arahan guru siswa melakukan refleksi dari

kegiatan yang sudah dilakukan.

Guru mengajak siswa berdoa sebelum mengakhiri pelajaran dan

meminta salah seorang siswa memimpin doa.

15 Menit

Page 124: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

119

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

H. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap : Percaya diri, santung, tanggung jawab, berani.

b. Unjuk Kerja: Keterampilan Bercerita dan menyanyikan lagu “Hari Merdeka.”

c. Penilaian Pengetahuan : Kuis

2. Bentuk Instrumen Penilaian

a. Penilaian Sikap

Lembar pengamatan terhadap siswa di kelas/sekolah

Minggu ke-……. Bulan …………2013 Subtema ………….

No Nama Peserta

Didik

Perubahan Tingkah Laku

Percaya Diri Santun Tanggung

Jawab Berani

BT T M BT T M BT T M BT T M

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Beni

2. Siti

3. Dayu

Keterangan :

BT : Belum Terlihat

T : Terlihat

M : Menonjol

Berilah dengan centang () pada kolom yang sesuai

b. Penilaian Pengetahuan

Muatan Bahasa Indonesia

Bentuk Soal :

Tulislah kalimat sederhana tentang cerita diri/personal dengan bahasa Indonesia

yang sederhana!

No Nama Peserta

Didik

Aspek yang Dinilai

Pemilihan Kosa Kata Ejaan Sistematika

Penulisan

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1. Beni

2. Siti

3. Dayu

Keterangan : 1 : kurang; 2: cukup; 3: baik sekali

Page 125: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

120

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Muatan PPKn

Bentuk soal

1. Pasangkanlah simbol-simbol lambang negara “ Garuda Pancasila”!

NO Sila-sila Pada Pancasila Simbol dalam Lambang

Negara “Garuda Pancasila”

1 Ketuhanan yang Maha Esa

2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradap

3 Persatuan Indonesia

4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

2. Bedakanlah simbol-simbol lambang negara “ Garuda Pancasila”

NO Sila-sila Pada Pancasila Simbol dalam Lambang

Negara “Garuda Pancasila”

1 Ketuhanan yang Maha Esa ….. (Gambar Bintang)

2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradap ….. (Gambar Padi dan kapas)

3 Persatuan Indonesia ….. (Gambar Pohon Beringin)

4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksa-naan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

….. (Gambar Kepala Banteng)

5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ….. (Gambar Rantai)

Catatan: Kata atau kalimat dalam kurung merupakan jawaban siswa

3. Sebutkanlah sila-sila Pancasila

4. Sebutkanlah makna-makna Pancasila

Page 126: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

121

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No Nama Peserta

Didik

Aspek yang Dinilai

Memasangkan

simbol-simbol

Pancasila

Membedakan simbol-

simbol Pancasila

Menjelaskan

makna sila

Pancasila

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Beni

2. Siti

3. Dayu

Keterangan : 1 : kurang; 2: cukup; 3: baik sekali

c. Penilaian Keterampilan

1. Penilaian Unjuk Kerja Bercerita

No Kriteria Baik Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu Bimbingan

1

1. Kemampuan

menceritakan

kembali hasil

diskusi

(penilaian

kelompok)

Siswa

menceritakan

kembali hasil

diskusi

kelompok

dengan

menggunakan

bahasa

Indonesia yang

baik

Siswa

menceritakan

kembali hasil

diskusi kelompok

dengan

menggunakan

bahasa Indonesia

dan sesekali

dibantu dengan

penggunaan

bahasa daerah

Siswa

menceritakan

kembali hasil

diskusi

menggunakan

bahasa Indonesia

yang dibantu

dengan

penggunaan

bahasa daerah

Siswa menceritakan

hasil diskusi dibantu

guru sepenuhnya

2. Kepercayaan

diri dalam

menceritakan

pengalaman

masa kecil

Tidak terlihat

ragu-ragu

Terlihat ragu-ragu Memerlukan

bantuan guru

Belum memiliki

keberanian

menceritakan

pengalaman masa

kecil

2. Penilaian Unjuk Kerja Bernyanyi

Bentuk soal

1. Tirukan pola irama lagu bervariasi (Garuda Pancasila, Hari Merdeka, dll)

2. Bedakan pola irama lagu bervariasi (Garuda Pancasila, Hari Merdeka, dll)

No Kriteria Baik Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu Bimbingan

1

1. Kemampuan

bernyanyi

Memenuhi tiga

aspek (hafal syair,

nada tepat, dan

ekspresif)

Memenuhi

dua dari tiga

aspek

Memenuhi satu

dari tiga aspek

Belum mampu

memenuhi semua

aspek

2. Kepercayaan

diri

Tidak terlihat

ragu-ragu

Terlihat ragu-

ragu

Memerlukan

bantuan guru

Belum berani tampil

bernyanyi

Catatan:

SB = Sangat Baik; B= Baik; C= Cukup; K= Kurang

Page 127: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

122

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Penilaian Perilaku di Rumah dan di Sekolah

Perhatikan gambar perilaku di rumah dan di sekolah berikut!

Pilihlah gambar perilaku di atas (sekitar sekolah dan di rumah) yang sesuai dengan

sila-sila pada Pancasila dengan cara menuliskan huruf yang tertera pada gambar di

tempat yang telah disediakan (soal dibacakan guru dan dengan arahan guru).

NO Sila-sila Pada Pancasila Perilaku

Di Sekolah Di Rumah

1 Ketuhanan yang Maha Esa ….. E, g

2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradap ….. …..

3 Persatuan Indonesia ….. …..

4 Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijak-sanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

….. …..

5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ….. …..

NO Nama Skor Tiap Nomor (benar1, salah 0)

∑ Skor

Nilai

1004

Skor

a b c d e f g h i j k l

1 Beni

2 Siti

3 Dayu

............., .............2013

Kepala Sekolah Guru Kelas I

................................. ...................................

NIP. NIP.

a

a

b

a

c

a d

a

e

a

f

a

g

a

h

a

i J

a k

a

l

a

Page 128: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

123

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Refleksi:

* Hal-hal yang perlu menjadi perhatian .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... * Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... * Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... * Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Remedial: Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang ditetapkan. Pengayaan: Memberikan kegiatan pengayaan bagi siswa yang melebihi target pencapaian kompetensi.

Page 129: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

124

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kompetensi: Mampu mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan Standar

Proses.

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP menggunakan

pendekatan saintifik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP.

Langkah-langkah Kegiatan:

1. Pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format yang tersedia!

2. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP!

3. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP!

4. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada kolom yang tersedia!

LK- 4.2

Page 130: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

125

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT TELAAH RPP

1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom

tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!

2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.

Nama : .....................................................

Tema/Subtema : .....................................................

Pembelajaran ke : .....................................................

No Komponen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan 1 2 3

A Identitas Mata Pelajaran Tidak ada Kurang

Lengkap Sudah

Lengkap

1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran/subtema, jumlah pertemuan

B. Perumusan Indikator Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur

3. Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan.

4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan Indikator

2 Kesesuaian perumusan dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree

D. Pemilihan Materi Ajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

3 Keruntutan uraian materi ajar

E. Pemilihan Sumber Belajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik

4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

F. Pemilihan Media Belajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

LK-4.2

Page 131: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

126

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No Komponen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan 1 2 3

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran

3. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik

4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

G. Metode Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

H. Skenario Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas

2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)

3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran

4. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan materi

5. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi

I. Rancangan Penilaian Autentik Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi

2. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian sikap

3. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian pengetahuan

4. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian keterampilan

Jumlah skor

Masukan terhadap RPP secara umum:

......................................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

Page 132: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

127

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENILAIAN TELAAH RPP

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:

1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai. 2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada kolom

pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai

3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran 4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh 5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫

𝟗𝟎𝐱𝟏𝟎𝟎%

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100

Baik (B) 80 < B ≤ 90

Cukup (C) 70 < C ≤ 80

Kurang (K) ≤ 70

Page 133: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

128

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT PENGAMATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (PEER TEACHING)

1. Nama Peserta : .................................................

2. Asal Sekolah : .................................................

3. Tema/ST/PB : .................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam

2 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.

3 Mengajukan pertanyaan menantang.

4 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.

5 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema.

Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan

1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik.

2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.

3 Menguasai kelas.

4 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

5 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect).

R-4.3

Page 134: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

129

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

6 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

Penerapan Pendekatan Saintifik

1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.

2 Memancing peserta didik untuk bertanya.

3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.

4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.

5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.

6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (proses berpikir yang logis dan sistematis).

7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.

Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu

1 Menyajikan pembelajaran sesuai tema.

2 Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai muatan pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes.

3 Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen karakteristik terpadu.

4 Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan.

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran.

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran.

3 Menghasilkan pesan yang menarik.

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran.

5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.

Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.

2 Merespon positif partisipasi peserta didik.

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.

4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar.

Page 135: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

130

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

Kegiatan Penutup

Penutup pembelajaran

1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.

2 Memberikan tes lisan atau tulisan .

3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.

4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.

Jumlah

Page 136: Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD

131

SD Kelas 1 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.

Langkah-langkah Kegiatan:

1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran

2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran 3. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK 4. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐀

𝟒𝟒𝐱𝟏𝟎𝟎%

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100

Baik (B) 80 < B ≤ 90

Cukup (C) 70 < C ≤ 80

Kurang (K) ≤ 70