11
TUGAS KELOMPOK AUSTRALIA: TIRANI SEBUAH JARAK Untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan Kejuruan Yang dibina oleh Bapak.Prof. Dr. H. Sonhadji, M.A, Ph.D Oleh : Riana Nurmalasari 140551807225 Ayu Septiana Pratiwi 140551807469 Bayu Satria Vinandita 140551807331 Ferry Dwi Fitrianto 140551807411 M. Ihwanudin 140551807464 Zuhrita Ariefiani 140551807582 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEJURUAN Oktober 2014 Kedatangan Inggris ke Australia memberikan pengaruh yang cukup besar pada Negara ini. Banyak aspek yang ada di Australia merupakan peninggalan

education in Australia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: education in Australia

TUGAS KELOMPOK

AUSTRALIA:

TIRANI SEBUAH JARAK

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Landasan Pendidikan Kejuruan

Yang dibina oleh Bapak.Prof. Dr. H. Sonhadji, M.A, Ph.D

Oleh :

Riana Nurmalasari 140551807225Ayu Septiana Pratiwi 140551807469Bayu Satria Vinandita 140551807331

Ferry Dwi Fitrianto 140551807411M. Ihwanudin 140551807464

Zuhrita Ariefiani 140551807582

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEJURUAN

Oktober 2014

Kedatangan Inggris ke Australia memberikan pengaruh yang cukup besar

pada Negara ini. Banyak aspek yang ada di Australia merupakan peninggalan

Page 2: education in Australia

Inggris. Australia merupakan Negara yang besar, dengan luas wilayah 7.600.000

km² dengan kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah. Namun, meski begitu

populasi di Australia dapat dikatakan cukup sedikit. Sekitar 16 juta atau 2 orang

per kilometer.

Latar belakang social dan ekonomi

Australia menurut standar eropa tergolong Negara muda. Sejak tahun

1945, sekitar 4 juta imigran menetap di Australia. Para imigran tersebut berasal

dari lebih 120 negara di dunia. Penduduk aslinya adalah suku aborigin.

Terkait dengan geo-politik, semenjang perang dunia Australia banyak

mengubah kebudayaan dan arah jalur politiknya dari yang semula Eropa Barat

menjadi Pasifik. Australia terbagi menjadi 6 pemerintahan bagian yaitu New

South Wales, Victoria, Queensland, South Australia, Western Australia, dan

Tasmania.

Selama 30 tahun belakangan, ekonomi Australia mengalamai perubahan

dan exspansi. Sebelum perang dunia, ekonomi Australia berasal dari produk

agricultural seperti wool, daging, dan gandum. Namun semenjak tahun 1960

export Sumber Daya Alam ke Jepang menjadi sangat penting. Hal ini sejalan

dengan perkembangan industri manufaktur yang berkembang cukup pesat.

Semenjak saat itu, industri manufaktur Australia juga turut berkembang dan focus

pada perkembangan teknologi seperti perlengkapan elektronik. Seperti halnya

UK, Australia juga merupakan salah satu Negara yang perkembangan industri

manufakturnya dipengaruhi oleh perekonomian Jepang.

Latar belakang pendidikan

Sebagai hasil dari pemerinthan federal, Australia memiliki 8 sistem

pendidikan, diantaranya terdapat di 6 pemerintahan bagian, 1 di Northern

Territory, dan 1 di Australian Capital Territory (ACT).

Wajib belajar di sekolah dimulai dari 6 tahun hingga usia 15 tahun di

seluruh pemerintahan bagian kecuali Tasmania. Di Tasmania usia selesai sekolah

adalah 16 tahun. Hampir seluruh masyarakat Australia menyelesaikan sekolah

antara 5-15 tahun. Sedangkan jangka waktu sekolah yang penuh harus dilalui

Page 3: education in Australia

selama 12 tahun dari usia 5-17 tahun. Sekolah penuh 12 tahun diambil para

pemuda jika ingin melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Namun hanya

sekitar 45% yang mau menyelesaikan 12 tahun sekolah.

Sistem sekolah di Australia terbagi menjadi sekolah dasar yang sampai

usia 12 tahun dan sekolah lanjutan hingga usia 17 tahun. Tipe pendidikan di

sekolah lanjutan adalah pendidikan komprehensif. Di beberapa pemerintahan

bagian, sistem ini berbeda, sekolah spesialis terfokus pada keteknikan,

agricultural, atau hal yang berhubungan dengan komersil.

Mayoritas pemuda Australia 78% menempuh pendidikan dasar dan sekitar

72% yang kemudian melanjutkan ke sekolah lanjutan. Sistem pendidikan lanjutan

di Australia didasari oleh pemikiran logis dengan 3 sektor pendidikan paska

sekolah yaitu untuk melanjutkan ke Universitas, perguruan tinggi lanjutan, dan

TAFE.

Ketentuan pendidikan kejuruan dan pelatihan

Page 4: education in Australia

Di Australia, seperti di UK, pendidikan kejuruan dan pelatihan dibagi

menjadi 3 yaitu TAFE, institusi privat terkait pelatihan kejuruan dan berdasarkan

standar industri. TAFE sendiri merupakan sekolah kejuruan lanjutan yang fokus

pada kejuruan, lulusannya biasanya akan bekerja sebagai teknisi. Sebelum tahun

1974, pendidikan teknik dipandang sebelah mata dibandingkan dengan 2 sektor

pendidikan lanjutan lainnya seperti universitas dan CAEs. Pada tahun awal 1970

an pemerintah berusaha untuk meningkatkan pendapatan Negara. Sebagai

hasilnya, TAFE mulai diperhatikan sebagai salah satu solusi untuk memperbaiki

ekonomi Negara. TAFE direkomendasikan untuk menjadi alternatif pilihan

sekolah lanjutan. Rekomendasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pamor

TAFE sebagai dasar pendidikan kejuruan di Australia.

Pada tahun 1977, seperti yang kita ketahui bahwa TEC ditinjau ulang dan

kemudian berubah menjadi CTEC untuk mewadahi 3 sektor pendidikan lanjutan,

dan komite TAFE dimasukkan menjadi salah satu bagian dari tiga bagian

Universitas. Semenjak saat itu, partisipasi siswa untuk melanjutkan ke TAFE

semakin meningkat. Pada perrtengahan 1980an lebih dari satu juta siswa tersebar

di 230 institusi TAFE. Banyak sekolah lanjutan yang rata-rata tergolong baru,

dibangun pada masa Kangan dan semakin besar pada masa modernisasi. Namun,

permasalahan distribusi populasi di Australia menjadi kendala perkembangan

TAFE. Seperti contohnya di New South Wales tidak kurang dari 58% populasinya

tinggal di Sydney, dengan sisanya 42% tersebar di pusat kota. Hal ini

menyebabkan persebaran jumlah siswa di daerah cenderung kecil. Permasalahan

selanjutnya terkait akomodasi dan fasilitas yang masih jarang serta mahal. Untuk

itu semua, pemerintah berkontribusi sekitar 35% dari seluruh pengeluaran untuk

TAFE dengan mayoritas berasal dari CTEC.

Fungsi dan tujuan daripada TAFE diantaranya untuk mengembangkan

masyarakat Australia dalam jangka beberapa tahun ke depan, dimana keahlian

yang diperoleh dari TAFE digunakan sebagai bekal pemuda yang belum bekerja

serta sebagai syarat untuk mencari pekerjaan ataupun berpidah tempat.

Tabel 2.1Australian TAFE Students berdasarkan tingkatan sekolah pada 1984

Page 5: education in Australia

Stream of study Student numbers

(*000)

%

Professional 3.3 0.3Para-professional 245.2 18.8Trade 147.2 11.3Other skilled 268.9 20.7Preparatory 213.9 16.4Adult Education 423.1

32.5

Total 1,301.6* 100 .

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwasanya pada tahun 1984

terdapat 1.300.000 siswa TAFE. Rentang usia siswa TAFE adalah sangat

panjang. Mayoritas berusia 25 tahun bahkan lebih. Meskipun siswa yang muda

16-20 tahun tergolong minoritas tapi semua siswa yang muda juga tidak kalah

dengan yang tua. Banyak dari mereka yang mengikuti kelas secara penuh waktu.

Seperti ditunjukkan pada table 2.2 bahwasanya total penduduk Australia

yang berusia 16-20 tahun pada 1986 hanya sekitar 1.300.000 lebih. Sepertiganya

Page 6: education in Australia

mengikuti sekolah/ pelatihan penuh waktu, hampir setengahnya sebagai karyawan

penuh waktu, dan sisanya tidak bekerja atau memiliki kesibukan lainnya.

Selama proses berjalannya TAFE, pada kurun beberapa tahun sempat

megalami ekspansi. Sehingga diperlukan perubahan standar pelatihan di industri

khususnya yang terkait dengan magang. Magang itu mahal, dan di tahun 1985

magang itu menghabiskan anggaran antara 6600 sampai 14500 dolar Australia per

kegiatan magang yang dilaksanakan. Karena alasan itu, Profesor Karmel, mantan

ketua CTEC menganjurkan sebuah skema pelatihan yang dapat mengatasi

batasan-batasan yang ada seperti pembatasan wanita masuk ke industri.

Januari 1988, pemerintah persemakmuran akan mengambil alih semua

program magang dan dirubah menjadi CRAFTS dan program lain menganai

dukungan financial. Dengan meningkatnya angka pengagguran di kalangan anak

muda, pemerintah persemakmuran seperti yang dilakukan USA dan UK, telah

mengenalkan program-program pelatihan agar mereka memiliki skill yang dapat

dibutuhkan di pasar bisnis dan dapat mendorong mereka untuk masuk ke dunia

kerja.

Seperti yang diperkirakan oleh CTEC, bahwa ada 340.000 anak muda

tersebar di seluruh Australia yang tidak mempunyai pekerjaan atau putus sekolah.

Untuk mengatasi masalah ini, disediakan dana sebesar 70 juta dolar Australia

untuk melatih mereka dengan meningkatkan kemampuan pribadi dan

meningkatkan kepercyaan diri anak muda untuk kembali bekerja. Sepertiga dana

itu masuk ke perguruan tinggi TAFE, dimana disini anak muda itu akan dilatih

agar dihasilkan lulusan yang terlatih, sementara di Komisi Sekolah

Persemakmuran, mereka berkonsentrasi untuk melatih anak muda dengan materi-

materi pendidikan umum.

Kursus-kursus PEP di perguruan tinggi TAFE berkonsentrasi pada

pendidikan kejuruan yang spesifik, dimana lulusannya akan dibekali dengan

kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja. Meskipun focus utama

pada PEP adalah menyediakan lulusan muda yang siap kerja, namun kini sedikit

beralih pada ungsi lain, yakni menyediakan pelatihan bagi anak remaja yang

umurnya lebih tua yang kesulitan mencari kerja karena kurangnya keterampilan

Page 7: education in Australia

yang dimiliki. Sesuai dengan program barunya ini, siswa yang dilatih di PEP 70%

nya berusia diatas 18 tahun.

Di tahun 1985, sekitar 18.000 anak muda berpartisipasi di program

beasiswa PEP di perguruan TAFE. Kursus-kursus itu didanai oleh CTEC. Di

dalam pelatihan ini, mereka yang ikut dibagi berdasarkan umurnya sesuai

program Transision Allowance yang diberi oleh Departemen Relasi Industri dan

Karyawan.

Sejak agustus 1984, rata-rata pengangguran anak muda berusia antara 15-

19 tahun ini mencapai 24%, namun di April 1987 turun ke 20.5%. Pelatihan untuk

anak muda itu dilaksanakan bagi lulusan sekolah yang berusia antara 16-17 tahun,

dan pelatihannya berjalan selama setahun dengan pelatihan diluar kerja selama 13

minggu.

Pelatihan ATS yang pertama dimulai di tahun 1986, dan di akhir Agustus

1987, sebanyak 9.154 dari mereka masuk proyek dan 11.416 bekerja sama dengan

industri. Dari total yang ikut pelatihan, sebanyak 60 % masuk ke cabang dari

Persemakmuran dan sector public, dan sisanya sebesar 40% masuk ke sector

swasta. Sepertiga dari meraka pria, dan dua pertiga perempuan. Dua pertiganya

berumur 16 atau 17.

Di tahun 1987 sampai 1988, pemerintah persemakmuran mengenalkan

Program Pelatihan Pemuda. Yang memakai model short-term atau program

jangka pendek dan tujuannya adalah menyediakan kesempatan kerja bagi anak-

anak muda yang belum bekerja. Proyek ini menggantikan proyek PEP dan Proyek

ATP yang mempunyai sasaran remaja berumur 15-20 tahun. Sekitar 13.000 anak

muda diharapkan dapat mengikuti Program Pelatihan Pemuda ini.

Selama berjalannya waktu, pengenalan system TAFE mulai marak,

terutama bertujuan untuk mendorong partisipasi industri lebih jauh. Namun,

TAFE meneliti bahwa banyak migrasi dan pengungsi yang masuk ke Australia,

hal inilah yang mendongkrak jumlah angka pengangguran di Australia. Selama

beberapa waktu, perguruan-perguruan tinggi TAFE menyediakan kursus-kursus

spesifik untuk para orang pindahan dan anak-anaknya. Namun ada beberapa bukti

yang muncul bahwa para pindahan dan anak-anaknya tersebut mengalami

pendidikan yang kurang layak. Alasannya adalah beberapa sekolah lebih

Page 8: education in Australia

mementingkan pembelajaran Bahasa Inggris dank arena mereka mengalami

kesulitan memahami pelajran-pelajaran dari kursus di TAFE.

Di tahun 1983, Pemerintah Persemakmuran mengirim dana dari

Departemen Imigrasi kepada CTEC dan juga ke system TAFE, jadi mereka dapat

menyediakan kursus yang spesifik untuk para imigran atau orang pindahan

tersebut. TAFE juga menerima dana untuk mengembangkan kurikulum-kurikulum

kursus dan bahan ajarnya.. Kursus-kursus tersebut mengarah pada dua hal yakni 1.

Meningkatkan kemampuan berbahsa inggris para imigran jadi mereka dapat

masuk ke kursus-kursus yang disediakan dan paham dengan bahasa pembelajaran

yang digunakan. Yang ke 2 untuk mengembangkan kemampuan para imigran

yang sudah punya kemampuan tapi kurang memadai. Dengan demikian angka

masyarakat yang paham akan materi sekolah akan meningkat.

Berbagai alasan mengapa tingginya angka putus sekolah, dan sejumlah

besar non-starter di sejumlah Negara bagian ada banyak ragamnya. Contohnya

kurang mumpuninya konseling sebelum siswa menempuh kursus, kurangnya

dukungan selama menempuh kursus, dan siswa mungkin kurang bisa menerima

umpan balik dari pengajarnya. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut,

sebagai contoh di Queensland telah dibuat “Distance Education” yakni pendidikan

jarak jauh.

Seperti terlihat di perguruan tinggi TAFE di Australia, seperti pendidikan

lanjut yang ada di Britania, merupakan pendidikan yang ditempuh pria dan

wanita. Meskipun di TAFE menyediakan pembelajaran mutakhir yang telah

terakreditasi namun demorkasi antara tiga sector dari pendidikan tersier masih

cukup kaku. Tapi belakangan ini sedikit melunak dan dibentuk ACTA yakni

dewan penghargaan tersier untuk mempertahankan penghargaan antar edukasi

tersier.

Di sekolah lanjutan, hubungan sekolah tersebut dengan TAFE juga

meluas. Sejak 1985 46% sekolah lanjutan Negara bagian ikut berpartisipasi di

program kooperatif dengan 21 perguruan tinggi TAFE. Program kerjasama telah

dilembagakan, dan beberapa kursus memberikan kredit untuk melanjutkan ke

program-program TAFE.

Page 9: education in Australia

Secara umum tiga sector terpisah dari pendidikan tersier masih sebagian

besar terpisah menurut spesifikasi dan pengaturan pendanaannya. Ketua rapat dari

Komisi Pendidikan Tersier, Hugh Hudson menjulukinya “Bailiwick Syndrome”.

Hudson berpendapat ke public bahwa transfer intersektoral dan pengaturan yang

lebih baik lagi telah dihadirkan oleh Komunitas Perguruan Tinggi contohnya

Orana di kota kecil di Dubbo, New South Wales.

Kualitas pendidikan di perguruan tinggi TAFE sangatlah bergantung pada

penyediaan pelatihan awal dan program-program pengembangan stafnya. Di

Australia sangat mengutamakan kualifikasi staf pengajarnya sehingga dari 17.000

staf pengajarnya, 14.000 nya sudah memenuhi syarat. Beda dengan di England

dan Wales yang stafnya hanya separuhnya saja yang memenuhi syarat.

Bentuk-bentuk pelatihan yang tepat itu beragam dari masing-masing

Negara bagian. Tapi kursus-kursus tersebut secara umum memiliki kesamaan

yang mana mereka dilaksanakan selama dua tahun dan mengarah ke diploma

pendidikan TAFE. Kursus-kursus tersebut ditawarkan oleh 9 perguruan tinggi

pendidikan lanjut, dua di New South Wales, satu di Australian Capital Teritory,

satu di Northern Teritory, dan lima di Negara bagian lainnya yang kadang-kadang

ada hubungannya dengan pengembangan staf dari divisi Negara bagian TAFE. Di

New South Wales misalnya, 90 persen stafnya dilatih di The Institute of Technical

and Adult Teacher Education (ITATE). Dan sisa 10 persennya dilatih di

Newcastle CAE, di kota kedua di Negara bagian, 170 kilometer di utara Sydney

sekitar pantai. Kursus ini selama dua tahun yang diawasi oleh Teacher Education

Unit, dan ditetapkan baru-baru ini sekitar 1984 untuk mempromosikan pelatihan

TAFE dan pengembangan staf yang beroperasi dengan system blok dan harian.

Pelatihan ini dimulai dengan pengantar selama 12 minggu, dimana sang pengajar

menghabiskan 4 hari dalam seminggu di ITATE dan hari-hari sisanya di

perguruan tinggi asalnya, dan selanjutnya satu hari seminggu di ITATE selama

satun pertama dan dua hari per minggu di tahun kedua.di tahun 1980, sebuah

survey dari pengembangan staf di TAFE menunjukkan bahwa kebutuhan utama

mereka adalah tentang pengetahuan yang lebih update di area okupasi spesialisasi

mereka. Sebagai tambahan, para pengajar merasa bahwa kebutuhan lain yang tak

kalah penting yakni akuisisi dari skill pengembangan kurikulum, pemahaman

Page 10: education in Australia

tentang sifat TAFE, keterampilan penyuluhan, dan pengetahuan prosedur dasar

administrasi.

Pendidikan Kejuruan di Industri

Pada bab ini banyak membahas penyediaan pendidikan kejuruan oleh

perguruan tinggi TAFE karena sebagian besar industri dan bisnis bergantung pada

penyediaan pendidikan kejuruan tetapi juga karena industri dan bisnis juga ikut

berperan dalam pelatihan awal dan pelatihan ulang para karyawannya. Seperti

pada perusahaan Qantas Australian Airlines. Perusahaan ini menyediakan

pelatihan di luar pekerjaan dan pelatihan ulang bagi para karyawannya. Sebanyak

83 persen karyawannya mengambil kursus di perguruan tinggi TAFE, dan sisa 16

persennya mengambil pelatihan kombinasi yaitu di perguruan tinggi dan juga

pelatihan luar pekerjaan di pusat pelatihan industri.

System pelatihan kejuruan di Australia mendatangkan banyak kritik. The

Kirby Report menunjukkan beberapa defisiensi, yang disoroti yaitu perlunya

kebutuhan untuk memastikan bahwa adanya kooperasi yang erat antar industri dan

system umum pelatihan kejuruan. Persemakmuran dan pemerintah Negara bagian

mendanai Program Pelayanan Pelatihan Industri. Dana tersebut dialokasikan

untuk 100 Komite Pelatihan Industri, di delapan belas industri utama yang

mewakili lebih dari separuh tenaga kerja sector swasta.

Sifat dasar yang tersebar dari populasi Australia, dan luasnya jarak antar

pusat populasi satu ke populasi lainnya, menjadikan ini sebagai masalah yang sulit

dipecahkan. Selama beberapa tahun ini, imigrasi contohnya, adalah salah satu

solusi yang dipandang tepat untuk menutupi kekurangan keterampilan.

Kesimpulan

Kesan utama dari pemeriksaan rinci system kontemporer dari pelatihan

dan pendidikan kejuruan di Australia adalah sifat tradisional dari banyak fitur

utama seperti ketergantungan yang tinggi oleh industri dan bisnis kepada

perguruan tinggi TAFE untuk penyediaan pelatihan dalam skala besar. Prioritas

utamanya adalah pencapaian kooperatifitas yang tinggi antara pelatihan dan

pendidikan, termasuk hubungan yang lebih dekat antara pelayanan pendidikan,

Page 11: education in Australia

industri, dan serikat buruh. Sasaran utamanya adalah untuk menghasilkan pribadi

yang terampil tanpa membahayakan pemulihan ekonomi Australia.

Pemerintah persemakmuran juga sangat percaya bahwa perguruan tinggi

TAFE telah membenahi kursus kejuruannya untuk memenuhi kebutuhan industri

dan bisnis. Karena krisis ekonomi, maka dana untuk TAFE juga berkurang.

Namun saham keuangan dari pemerintah persemakmuran sepertinya mulai

menunjukkan adanya kenaikan.

Perguruan-perguruan tinggi juga akan bekerjasama lebih dekat dengan

industri. Pada akhirnya mulai ada titik terang dimana penghalang antara TAFE

dan sector lain dari pendidikan kejuruan mulai sedikit demi sedikit menghilang.

Universitas dan perguruan tinggi pun mulai bekerja sama dengan TAFE dalam

berbagai sector, saling berbagi sumber daya yang langka, dan lebih menerima pola

transfer kredit untuk siswa yang mengambil kursus yang tepat di perguruan tinggi

TAFE. Hal ini menyiratkan bahwa system pendidikan kejuruan di Australia

seharusnya bersifat luas, kurikulum-kurikulum sebaiknya mengembangkan

tentang ilmu social dan negosiasi sebagaimana kebutuhan di industri dan okupasi.