28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan hasil alamnya, terutama dalam sektor pertanian. Hampir 70% masyarakat Indonesia hidup dengan menggantungkan diri dari hasil alam. Banyak sekali yang dapat diproduksi dari sektor pertanian. Tidak hanya makanan pokok, tetapi juga cemilan, minuman dan masih banyak lagi yang bisa diproduksi oleh hasil pertanian. Bahkan Indonesia juga sudah banyak mengekspor hasil produksi pertanian ke berbagai Negara di dunia. Mengapa sektor pertanian sangat berpengaruh bagi perkembangan ekonomi di Indonesia? Salah satu faktornya karena Indonesia merupakan Negara agraris, yang dipertahankan dari dulu dan masih sampai sekarang. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, baik itu pada pertumbuhan ekonomi, penerimaan devisa Negara, pemenuhan kebutuhan pangan, maupun penyerapan tenaga kerja. Pertanian adalah salah satu sektor dimana didalamnya terdapat penggunaan sumberdaya hayati untuk memproduksi suatu bahan pangan,bahan baku industri dan sumber energi. Bagian terbesar penduduk dunia adalah bermata pencaharian dalam bidang – bidang pertanian dan pertanian juga mencakup 1

Ekspor dan impor Pertanian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ekspor dan impor Pertanian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan hasil

alamnya, terutama dalam sektor pertanian. Hampir 70% masyarakat

Indonesia hidup dengan menggantungkan diri dari hasil alam. Banyak sekali

yang dapat diproduksi dari sektor pertanian. Tidak hanya makanan pokok,

tetapi juga cemilan, minuman dan masih banyak lagi yang bisa diproduksi

oleh hasil pertanian. Bahkan Indonesia juga sudah banyak  mengekspor hasil

produksi pertanian ke berbagai Negara di dunia. Mengapa sektor pertanian

sangat berpengaruh bagi perkembangan ekonomi di Indonesia? Salah satu

faktornya karena Indonesia merupakan Negara agraris, yang dipertahankan

dari dulu dan masih sampai sekarang. Sektor pertanian mempunyai peranan

yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, baik itu pada

pertumbuhan ekonomi, penerimaan devisa Negara, pemenuhan kebutuhan

pangan, maupun penyerapan tenaga kerja.

Pertanian adalah salah satu sektor dimana didalamnya terdapat

penggunaan sumberdaya hayati untuk memproduksi suatu bahan

pangan,bahan baku industri dan sumber energi. Bagian terbesar penduduk

dunia adalah bermata pencaharian dalam bidang – bidang pertanian dan

pertanian juga mencakup berbagai bidang,tetapi pertanian hanya

menyumbang 4% dari PDB dunia.

Ekonomi dan perdagangan internasional merupakan bagian dari ilmu

ekonomi makro yang khusus membahas hubungan antara suatu negara dan

negara lainnya dalam mengalokasikan sumber daya atau faktor produksi yang

tersedia di masing – masing negara. Adanya hubungan ekonomi dan

perdagangan berskala internasional, sangat berguna dalam rangka mencapai

kesejahteraan masyarakat dunia. Upaya peningkatan efisiensi dalam

pendayagunaan aktor – faktor produksi dunia secara keseluruhan merupakan

sasaran dari kegiatan ekonomi dan perdagangan internasional.

Ekonomi perdagangan di awal peradaban manusia terlihat sanagt

sederhana. Saat itu, setiap kegiatan ekonomi dilakukan secara barter. Seiring

1

Page 2: Ekspor dan impor Pertanian

dengan perkembangan teknologi, terbentuknya spesialisasi dan semakin

banyaknya macam barang yang dibutuhkan manusia, menimbulkan kondisi

perdagangan semakin meluas. Hal itu menjadikan perdagangan tidak hanya

antar masyarakat di suatu daerah atau suatu negara, tapi meluas pada

perdagangan antarnegara (perdagangan luar negeri) yang dikenal dengan

sebutan pedagangan internasional.

Perdagangan internasional memberikan keuntungan bagi

negara,karena negara bisa menjual barang – barangnya ke luar negeri. Hal ini

tentu saja dapat meningkatkan kekayaandan kesejahteraan penduduk.

Motivasi hubungan dagang internaisonal tidak lain adalah sebagai upaya

menciptakan efisiensi dalam pengalokasian sumber daya ekonomi antar

negara dalam rangka meningkatkan utilitas sumber daya dunia untuk

mencapa kemakmuran setiap bangsa dan negara.

Ekspor dan impor sangat penting untuk membentuk dan

mengendalikan neraca perdagangan (Balance of Payment) di suatu negara.

Impor harus dibiayai dengan nilai yang sama dari ekspor untuk

mempertahankan keseimbangan neraca perdagangan. Oleh sebab itu negara

harus melakukan ekspor untuk dapat membiayai impor yang dibayarkan

dengan mata uang asing. Disamping itu, ekspor menggambarkan suntikan

dana dalam aliran sirkulasi pendapatan nasional yang memberikan

peningkatan pendapatan dan output rill. Sebaliknya impor menggambarkan

penarikan dana dan arus sirkulasi pendapatan nasional yang mengurangi

pendapatan dan output rill.

Untuk mengetahui lebih banyak, maka pada makalah ini akan

menguraikan tentang ekspor dan impor dalam sektor pertanian.

1.2 Rumusan Masalah

Ekspor dan impor sangat penting untuk membentuk dan

mengendalikan neraca perdagangan (Balance of Payment) di suatu negara.

Impor harus dibiayai dengan nilai yang sama dari ekspor untuk

mempertahankan keseimbangan neraca perdagangan. Oleh sebab itu negara

harus melakukan ekspor untuk dapat membiayai impor yang dibayarkan

dengan mata uang asing. Disamping itu, ekspor menggambarkan suntikan

2

Page 3: Ekspor dan impor Pertanian

dana dalam aliran sirkulasi pendapatan nasional yang memberikan

peningkatan pendapatan dan output rill. Sebaliknya impor menggambarkan

penarikan dana dan arus sirkulasi pendapatan nasional yang mengurangi

pendapatan dan output rill. Merujuk pada latar belakang makalah diatas maka

perumusan masalah ini diantaranya :

1) Apa definisi pertanian dan perdagangan internasional ?

2) Kebijakan apa yang diterapkan dalam melakukan impor dan ekspor

barang ?

3) Bagaimana cara pembayaran dalam perdagangan internasioal ?

4) Apa saja teori dalam perdagangan internasional ?

1.3 Tujuan Makalah

1) Untuk mengetahui definisi pertanian dan perdagangan internasional .

2) Untuk mengetahui kebijakan pemerintah dalam melakukan ekspor dan

impor barang.

3) Untuk mengetahui cara pembayaran dalam perdagangan internasional.

4) Untuk mengetahui teori dalam perdagangan internasional.

3

Page 4: Ekspor dan impor Pertanian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertanian

Pertanian pada dasarnya dapat diartikan dalam arti sempit dan arti luas.

pertanian adalah suatu kegiatan bercocok tanam. Dalam arti yang luas

pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-

produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan

hewan. Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (bahasa

Inggris: cultivation, atau untuk ternak: raising). Namun demikian, pada

sejumlah kasus yang sering dianggap bagian dari pertanian dapat berarti

ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan ( bukan

agroforestri).

Perekonomian di Indonesia, mau tidak mau kita harus mengakui

bahwa kita sangat tergantung dari hasil alamnya, terutama dari sektor

pertanian. Banyak sekali hasil perkebunan di Indonesia yang di ekspor ke

berbagai Negara dan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi keuangan

dalam negeri dari hasil ekspor pertanian tersebut. Pertanian dapat dilihat

sebagai sesuatu yang sangat potesial dalam empat bentuk kontribusinya

terhadap pertumbuhan danpembangunan ekonomi nasional yaitu sebagai

berikut:

1.   Ekspansi dari sektor-sektor ekonomi lainnya sangat tergantung pada

pertumbuhan output di bidang pertanian, baik dari sisi permintaan

maupun penawaran sebagai sumber bahan baku bagi keperluan produksi

di sektor-sektor lain seperti industri manufaktur dan perdagangan.

2. Pertanian berperan sebagai sumber penting bagi pertumbuhan permintaan

domestik bagi produk-produk dari sektor-sektor lainnya.

3. Sebagai suatu sumber modal untuk investasi di sektor-sektor ekonomi

lainnya.

4.  Sebagai sumber penting bagi surplus perdagangan (sumber devisa).

Di suatu Negara besar seperti Indonesia, dimana ekonomi dalam

negerinya masih didominasi oleh ekonomi pedesaan sebagian penduduknya

4

Page 5: Ekspor dan impor Pertanian

atau jumlah tenaga kerjanya bekerja di pertanian. Di Indonesia daya serap

sektor pertanian pada tahun 2000 mencapai 40,7 juta lebih. Jauh lebih besar

dari sektor manufaktur. Ini berarti sektor pertanian merupakan sektor yang

menyerap tenaga kerja yang tinggi.

Pertanian juga memiliki kontribusi yang besar terhadap peningkatan

devisa, yaitu lewat peningkatan ekspor dan pengurangan tingkat

ketergantungan Negara terhadap impor atas komoditi pertanian.komoditas

ekspor pertanian Indonesia cukup bervariasi mulai dari getah karet, kopi,

hingga berbagai macam sayur dan buah. Peran pertanian dalam peningkatan

devisa bisa kontradiksi dengan perannya dalam bentuk kontribusi produk.

Dalam sistem ekonomi terbuka, besar kontribusi produk sektor bisa

lewat pasar dan lewat produksi dengan sektor non pertanian. Dari sisi pasar,

Indonesia menunjukkan pasar domestik didominasi oleh produk pertanian

seperti buah, beras, dan sayuran hingga daging. Dari sisi keterkaitan produksi,

industri kelapa sawit dan rotan mengalami kesulitan bahan baku di dalam

negeri, karena bahan baku dijual ke luar negeri dengan harga yang lebih

mahal.

Kontradiksi kontribusi produk dan kontribusi devisa akan

meningkatkan ekspor produk pertanian dan menyebabkan suplai dalam negeri

berkurang dan disuplai dari produk impor. Peningkatan ekspor produk

pertanian akan berakibat negatif terhadap pasokan pasar dalam negeri. Untuk

menghindari trade off ini, ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu

peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan daya saing produk produk

pertanian.

Simatupang dan Darmorejo (2003) menyebutkan keunggulan sektor

pertanian dibandingkan sektor lainnya adalah dalam proses produksinya

sektor pertanian berbasis pada sumber daya domestik sehingga lebih tahan

dalam menghadapi gejolak internal dan perekonomian makro pada masa

krisis. Disamping itu, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian bersifat

fleksibel, dan tenaga kerja bebas untuk keluar masuk karena kurang

membutuhkan keahlian dan pendidikan tertentu. Pertumbuhan produksi di

sektor pertanian juga menjadi penghalang bagi kenaikan harga pangan

5

Page 6: Ekspor dan impor Pertanian

sehingga dapat mencegah peningkatan penduduk miskin. Beberapa kasus

dalam program pemulihan ekonomi terbukti sektor pertanian merespon lebih

cepat daripada sektor non pertanian terhadap kebijakan baru dan tumbuh

lebih cepat daripada sektor lainnya.

Sagjoyo (2002) menyebutkan keberhasilan pembangunan pertanian

era 1980-an disebabkan adanya kebijakan ekonomi mikro dan makro yang

mendukung terhadap sektor pertanian. Alokasi APBN untuk sektor pertanian

sebesar 9,6 persen, lebih tinggi dibandingkan dari rata rata Negara

berkembang yang hanya sebesar 7,5 persen.

1. Peranan Sektor Pertanian

Sektor pertanian mengkontribusikan terhadap pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi nasional dalam 4 bentuk yaitu:

a) Kontribusi Produk,

Penyediaan makanan untuk penduduk, penyediaan bahan baku

untuk industri manufaktur seperti industri: tekstil, barang dari kulit,

makanan dan minuman.

Dalam sistem ekonomi terbuka, besar kontribusi produk sektor

pertanian bisa lewat pasar dan lewat produksi dengan sektor non pertanian.

Dari sisi pasar, Indonesia menunjukkan pasar domestic didominasi oleh

produk pertanian dari luar negeri seperti buah, beras & sayuran hingga

daging dan dari sisi keterkaitan produksi, Industri kelapa sawit & rotan

mengalami kesulitan bahan baku di dalam negeri, karena bahan baku

dijual ke luar negeri dengan harga yg lebih mahal.

b) Kontribusi Pasar,

Pembentukan pasar domestik untuk barang industri dan konsumsi.

Negara agraris merupakan sumber bagi pertumbuhan pasar domestic untuk

produk non pertanian seperti pengeluaran petani untuk produk industri

(pupuk, pestisida, dll) dan produk konsumsi (pakaian, mebel, dll).

Keberhasilan kontribusi pasar dari sektor pertanian ke sektor non pertanian

tergantung pada 1) pengaruh keterbukaan ekonomi, Membuat pasar sektor

non pertanian tidak hanya disi dengan produk domestic, tapi juga impor

6

Page 7: Ekspor dan impor Pertanian

sebagai pesaing, sehingga konsumsi yang tinggi dari petani tidak

menjamin pertumbuhan yang tinggi sektor non pertanian. 2) Jenis

teknologi sektor pertanian, Semakin modern, maka semakin tinggi demand

produk industri non pertanian.

c) Kontribusi Faktor Produksi,

Penurunan peranan pertanian di pembangunan ekonomi, maka

terjadi transfer surplus modal dan tenaga kerja dari sektor pertanian ke

sektor lain.Faktor produksi yang dapat dialihkan dari sektor pertanian ke

sektor lain tanpa mengurangi volume produksi pertanian tenaga kerja dan

modal.

Di Indonesia hubungan investasi pertanian dan non pertanian

harus ditingkatkan agar ketergantungan Indonesia pada pinjaman luar

negeri menurun. Kondisi yang harus dipenuhi untuk merealisasi hal

tersebut maka harus ada surplus produk pertanian agar dapat dijual ke luar

sektornya. Market surplus ini harus tetap dijaga dan hal ini juga tergantung

kepada faktor penawaran Teknologi, infrastruktur dan SDM dan faktor

permintaan nilai tukar produk pertanian dan non pertanian baik di pasar

domestic dan luar negeri dan petani harus net saver. Pengeluaran konsumsi

oleh petani < produksi. - Tabungan petani > investasi sektor pertanian.

d) Kontribusi Devisa.

Kontribusinya melalui 1) secara langsung ekspor produk pertanian

dan mengurangi impor dan 2) secara tidak langsung peningkatan ekspor

& pengurangan impor produk berbasis pertanian seperti tekstil, makanan

dan minuman dan sebagainya.Kontradiksi kontribusi produk dan

kontribusi devias peningkatan ekspor produk pertanian menyebabkan

suplai dalam negari kurang dan disuplai dari produk impor. Peningkatan

ekspor produk pertanian berakibat negative terhadap pasokan pasar dalam

negeri. Untuk menghindari trade off ini dua hal yang harus dilakukan

dengan peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan daya saing

produk produk pertanian. Kontribusi Devisa, Pertanian sebagai sumber

penting bagi surplus neraca perdagangan (NPI) melalui ekspor produk

pertanian dan produk pertanian yang menggantikan produk impor.

7

Page 8: Ekspor dan impor Pertanian

2.2 Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan pertukaran barang, jasa, dan

faktor produksi yang melintasi batas negara. Berdasarkan Markusen, Melvin,

Kaempfer, & Maskus (1995) terdapat beberapa faktor yang dapat

menyebabkan terjadinya perdagangan internasional, diantaranya adalah

adanya perbedaan teknologi, perbedaan sumber daya yang dimiliki, adanya

kebijakan pemerintah, persaingan tidak sempurna di pasar domestik dan

economies of scale, dan perbedaan pada sisi permintaan, seperti selera dan

pendapatan perkapita. Perbedaan teknologi antar negara dapat mendorong

terjadinya perdagangan internasional. Ketika dua negara memiliki perbedaan

teknologi dalam berproduksi, maka perbedaan tersebut dapat dieksploitasi

untuk menciptakan perdagangan. Masing-masing negara tersebut akan

melakukan spesialisasi dalam memproduksi produk yang memiliki

keunggulan teknologi produksi dan mengekspor produk tersebut untuk

kemudian ditukar dengan produk yang tidak memiliki keunggulan teknologi

dalam produksi. Perbedaaan teknologi ini akan menciptakan perbedaan

kemampuan berproduksi yang selanjutnya menciptakan keunggulan

komparatif.Keunggulan komparatif inilah yang akan menyebabkan perbedaan

harga, sehingga memungkinkan setiap negara memiliki keuntungan dengan

melakukan perdagangan. Selain itu, perbedaan sumber daya yang dimiliki

suatu negara juga dapat mendorong terjadinya perdagangan.

Tujuan dari suatu perdagangan luar negeri bagi penduduk suatu

negara adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.

2. Memperoleh keuntungan dari adanya spesialisasi dan perdagangan, antara

lain : a) faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan

secara efisien, b) setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang yang

dapat di produksi di dalam negeri. Kedua hal ini dapat memberikan

dampak pada biaya produksi yang lebih murah dan harga produk yang

lebih murah.

3. Memperluas pasar domestik ke luar negeri.

8

Page 9: Ekspor dan impor Pertanian

4. Meningkatkan pendapatan nasional setiap negara yang melakukan ekspor

dan impor.

5. Mempererat persahabatan antar negara

Faktor pendorong suatu negara melakukan perdagangan

internasional, diantaranya :

1. Faktor Alam/ Potensi Alam

2. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri

3. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara

4. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi

5. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk

menjual produk tersebut.

6. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga

kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan

hasil produksidan adanya keterbatasan produksi.

7. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

8. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari

negara lain.

9. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat

hidup sendiri.

2.2.1 Impor

Dalam perdagangan internasional terdapat dua kegiatan pokok, yaitu

kegiatan impor dan kegiatan ekspor. Impor adalah kegiatan membeli barang

atau jasa dari luar negeri.Orang atau pihak yang mengimpor barang atau jasa

tersebut disebut importir.

Kegiatan impor terjadi karena faktor-faktor berikut:

a) Negara pengimpor kekurangan pasokan beberapa barang tertentu,

misalnya karena produksi dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan

masyarakatnya. Contoh Indonesia mengimpor beras dari Thailand karena

produksi beras dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan.

9

Page 10: Ekspor dan impor Pertanian

b) Teknologi yang modern. Misalnya suatu negara belum mampu

memproduksi barang elektronik dengan kualitas yang baik, maka negara itu

perlu mengimpor barang elektronik dari negara yang teknologinya lebih

maju.Negara maju yang lebih menguasai teknologi dapat menghasilkan

barang-barang yang berkualitas bagus sehingga produk-produk itu dapat

laku di pasaran.

c) Harga yang lebih murah. Pada era globalisasi seperti saat ini harga barang

sangat kompetitif.Konsumen yang jeli tentu lebih menginginkan produk

dengan harga yang lebih murah bila kualitas barang akan dibeli sama. Hal

inilah yang menyebabkan orang atau pihak dalam negeri mengimpor barang

dari luar negeri.

d) Permintaan pasar atau selera konsumen yang berbeda-beda juga

merupakan penyebab importi rmendatangkan barang dari luar negeri.

1) Kebijakan Impor

Kegiatan impor di satu pihak sangat dibutuhkan oleh suatu negara

untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi di lain pihak dapat merugikan

perkembangan industri dalam negeri. Agar tidak merugikan produk dalam

negeri diperlukan adanya kebijakan impor untuk melindungi produk dalam

negeri (proteksi) dengan cara berikut.

a) Pengenaan Bea Masuk

Barang impor yang masuk kedalam negeri dikenakan bea masuk yang

tinggi sehingga harga jual barang impor menjadi mahal. Hal ini dapat

mengurangi hasrat masyarakat membeli barang impor dan produk dalam

negeri dapat bersaing dengan produk impor.

b) Kuota Impor

Kuota impor merupakan suatu kebijakan untuk membatasi jumlah

barang impor yang masuk ke dalam negeri. Dengan dibatasinya jumlah

produk impor mengakibatkan harga barang impor tetap mahal dan produk

dalam negeri dapat bersaing dan laku di pasaran.

c) Pengendalian Devisa

10

Page 11: Ekspor dan impor Pertanian

Dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan untuk

membayar barang impor dijatah dan dibatasi sehingga importir mau tidak

mau juga membatasi jumlah barang impor yang akan dibeli.

d) Substitusi Impor

Kebijakan mengadakan substitusi impor ditujukan untuk mengurangi

ketergantungan terhadap luar negeri dengan mendorong produsen dalam

negeri agar dapat membuat sendiri barang-barang yang diimpor dari luar

negeri.

e) Devaluasi

Kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk

menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang

asing.Misalnya: 1US$ = Rp8.000,00 menjadi 1USS$ = Rp 10.000,00. Dengan

devaluasi dapat menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal,

dihitung dengan mata uang dalam negeri, sehingga akan mengurangi

pembelian barang impor.

f) Aturan Administrasi dan Karantina

Pemerintah menetapkan kebijakan yang bersifat penghalang dalam

perdagangan internasional. Misalnya impor ternak dan pakan ternak yang

harus melalui prosedur rumit dan sistem karantina serta penelitian mendalam.

Kekhawatiran penularan penyakit melalui impor ternak, seperti penyakit kuku

dan mulut dan flu burung.

2) Data Perkembangan Impor

11

Page 12: Ekspor dan impor Pertanian

2.2.2 Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa keluar negeri.Orang

atau pihak yang melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir. Kegiatan

ekspor yang meningkat akan memberikan keuntungan bagi negara, yaitu

negara memperoleh peningkatan pendapatan yaitu dari pajak barang yang

dikespor. Selain itu ada pula pihak-pihak dalam negeri yang juga mendapat

keuntungan, seperti perusahaan transportasi, perusahaan asuransi, perusahaan

penghasil barang yang diekspor.Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia terus

menggiatkan usaha-usaha yang dapat mendorong kegiatan ekspor.

Pada intinya kebijaksanaan di bidang ekspor bertujuan untuk

mengontrol arus ekspor, baik dalam bentuk mendorong atau menghambat

ekspor.  Pada umumnya negara-negara melakukan kebijaksanaan dibidang

ekspor adalah untuk mendorong peningkatan ekspor, karena dengan makin

besar ekspor akan berpengaruh  terhadap pendapatan nasional. 

Kebijaksanaan yang mendorong ekspor akan meningkatkan pendapatan

nasional dan memperluas kesempatan kerja, peningkatan penerimaan devisa

dan pengembangan teknologi.

Dalam Keseimbangan makro perekonomian terbuka, yang dirumuskan

dengan: Y = C + I + G + (X - M),  apabila terjadi perubahan dalam arus

pergangan internasional (X-M) akan berpengaruh terhadap pendapatan

nasional (Y).  Jika ekspor (X) meningkat maka pendapatan (Y)  juga akan

meningkat, karena itu kebijakan yang bertujuan untuk mendorong ekspor

adalah kegiatan yang logis, karena secara langsung berpengaruh terhadap

pendapatan nasional (Y). Disamping itu kenaikan ekspor akan berpengaruh

positif terhadap penciptaan kesempatan kerja.

12

Page 13: Ekspor dan impor Pertanian

1) KebijakanEkspor

Ekspor suatu negara harus lebih besar dari pada impor agar tidak

terjadi defisit dalam neraca pembayaran. Oleh sebab itu pemerintah selalu

berusaha mendorong ekspor melalui kebijakan ekspor dengan cara berikut :

a) Diversifikasi Ekspor/Menambah Keragaman Barang Ekspor

Diversifikasi ekspor merupakan penganekaragaman barang ekspor

dengan memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor. Misalnya

Indonesia awalnya hanya mengekspor tektil dan karet, kemudian menambah

komoditas ekspor seperti kayu lapis, gas LNG, rumput laut dan sebagainya.

Diversifikasi ekspor dengan menambah macam barang yang di ekspor ini

dinamakan diversifikasi horizontal. Sedangkan divesisifikasi ekspor dengan

menambah variasi barang yang diekspor seperti karet diolah dahulu menjadi

berbagai macam ban mobil dan motor atau kapas diolah dulu menjadi kain

lalu diproses menjadi pakaian. Diversifikasi yang demikian ini disebut

diversifikasi vertikal.

b) Subsidi Ekspor

Subsidi ekspor diberikan dengan cara memberikan subsidi/bantuan

kepada eksportir dalam bentuk keringanan pajak, tarif angkutan yang murah,

kemudahan dalam mengurus ekspor, dan kemudahan dalam memperoleh

kredit dengan bunga yang rendah.

c) Premi Ekspor

Untuk lebih menggiatkan dan mendorong para produsen dan eksportir,

pemerintah dapat memberikan premi atau insentif, misalnya penghargaan atas

kualitas barang yang diekspor. Pemberian bantuan keuangan dari pemerintah

kepada pengusaha kecil dan menengah yang orientasi usahanya ekspor.

d) Devaluasi

Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai

mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Dengan kebijakan

devaluasi akan mengakibatkan harga barang ekspor di luar negeri lebih murah

13

Page 14: Ekspor dan impor Pertanian

bila diukur dengan mata uang asing (dollar), sehingga dapat meningkatkan

ekspor dan bisa bersaing di pasari nternasional

e) Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri

Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan

produk yang akan dijual. Untuk meningkatkan ekposr keluar negeri maka

pemerintah dapat berusaha dengan melakukan promosi dagang ke luar negeri,

misalnya dengan dengan mengadakan pameran dagang di luar negeri agar

produk dalam negeri lebih dapat dikenal.

f) Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing

Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat

dibutuhkan oleh para importir dan pengusaha yang menggunakan produk luar

negeri untuk kelangsungan usaha dan kepastian usahanya. Bila nilai kurs

mata uang asing terlalu tinggi membuat para pengusaha yang bahan baku

produksinya dari luar negeri akan mengalami kesulitan karena harus

menyediakan dana yang lebih besar untuk membiayai pembelian barang dari

luar negeri. Akibatnya harga barang yang diproduksi oleh pengusaha tersebut

menjadi mahal. Hal ini dapat menurunkan omzet penjualan dan menurunkan

laba usaha, yang akhirnya akan mengganggu kelangsungan hidup usahanya.

g) Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional

Melakukan perjanjian kerjasama ekonomi baik bilateral, regional

maupun multilateral akan dapat membuka dan memperluas pasar bagi produk

dalam negeri di luar negeri. Serta dapat menghasilkan kontrak pembelian

produk dalam negeri oleh negara lain. Misalnya perjanjian kontrak pembelin

LNG (Liquid Natural Gas) Indonesia yang dilakukan oleh Jepang dan Korea

Selatan.

3) Data Perkembangan Ekspor

14

Page 15: Ekspor dan impor Pertanian

2.3 Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional

Ada beberapa cara yang biasa digunakan dalam perdagangan

internasional, diantaranya :

1. Tunai

Cara pembayaran tunai dilakukan apabila kondisi keuangan eksportir

masih terbatas dan eksportir tersebut belum begitu mengenal importir di

luar negeri. Biasanya pembayaran ini kurang disukai oleh importir keran

harus menyediakan uang tunai yang cukup untuk melakukan embayaran

tersebut sehingga importir yang modalnya terbatas akan terganggu

likuiditas.

2. Open account

Cara pembayaran dengan open account ini dilakukan setelah barang

yang di ekspor diterima oleh importir. Jangka waktu pembayaran

disesuaikan kebijakan importir sehingga apabila terjadi resiko, maka yang

akan menanggung adalah ekportir. Dengan cara pembayaran semacam ini,

eksportir harus memiliki modal yang cukup besar dan mengenal importir

dengan baik. Cara pembayaran ini sangat riskan apabila pembayaran

15

Page 16: Ekspor dan impor Pertanian

dilakukan dalam mata uang asing karena fluktuasi kurs akan

memungkinkan kerugian importir ataupun eksportir.

3. Commercial bills of exchange

Commersial bills of exchange adalah surat yang dikeluarkan oleh

eksportir yang berisi perintah kepada importi untuk membayar sejumlah

tertentu pada waktu tertentu.

4. Letter of credit

Letter of credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan

importir dan bank tersebut menyetujui untuk membayar sejumlah transaksi

tertentu yang akan ditarik oleh eksportir jenis pembayaran ini biasa

digunakan dalam perdagangan internasional pada saat ini karena

pembayaran ini lebih terjamin keamanannya.

2.4 Teori Perdagangan Internasional

Teori perdagangan internasional mencoba memahami mengapa

sebuah negara mau melakukan kerja sama perdagangan dengan negara lain.

Teori tersebut bermanfaat dan dapat membantu kita mengetahui dan

memahami hal – hal berikut:

a) Arah serta komposisi perdagangan yang dilakukan antara beberapa

negara.

b) Efek perdagangan internasional terhadap struktur perekonomian suatu

negara.

c) Ada tidaknya keuntungan akibat dari perdagangan antarnegara.

Diantara teori tersebut diantaranya adalah:

1. Teori Keunggulan Absolut

Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan

mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh

keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi

barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut

teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di

berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan

internasional.

16

Page 17: Ekspor dan impor Pertanian

2. Teori Comparative Advantages

Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan

mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan

internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan

dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti

model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara

akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi

bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung

memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal

dalam negara.

3. Propotion Factor

Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional

ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini

memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang

membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan

mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka

secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai

Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily

Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk

mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal

dan sebagainya.

17

Page 18: Ekspor dan impor Pertanian

BAB III

KESIMPULAN

Pertanian pada dasarnya dapat diartikan dalam arti sempit dan arti luas.

pertanian adalah suatu kegiatan bercocok tanam. Dalam arti yang luas

pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-

produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan

hewan. Perdagangan internasional merupakan pertukaran barang, jasa, dan

faktor produksi yang melintasi batas negara. Kebijakan pemerintah dalam

melakukan ekspor dan impor barang yaitu, Diversifikasi Ekspor/Menambah

Keragaman Barang Ekspor, Subsidi Ekspor, Premi Ekspor, Devaluasi,

Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri, Menjaga Kestabilan Nilai

Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing dan Mengadakan Perjanjian Kerja

Sama Ekonomi Internasional. Sedangkan cara pembayaran dalam

perdagangan internasional yaitu tunai, Open account, Commercial bills of dan

Letter of credit. Adapun teori dalam perdagangan internasional yaitu , Teori

Keunggulan Absolut, Teori Comparative Advantages dan Propotion Factor.

18

Page 19: Ekspor dan impor Pertanian

DAFTAR PUTAKA

Anonim. 2012. http://deniskind.blogspot.com/2012/04/perekonomian-indonesia-

dalam-sektor.html (diakses pada tanggal 7 November 2014)

Dumairi. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga

Murni, asfia. 2013. Ekonomika Makro. Bandung : Refika Aditama

Suparmono. 20114. Ekonomika Makro. Yogyakarta : AMP YKPN

19