Upload
sulus-sahal
View
2.453
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
TEKS EKSPOSISI
1) Memahami, membandingkan, menganalisis, dan mengevaluasi teks eksposisi baik melalui lisan maupun lisan
2) Menginterpretasi, memperoduksi menyunting, mengabtraksi, dan mengonversi teks eksposisi baik melalui lisan maupun tulisan.
Tujuan Pembelajaran
Pengertian Eksposisi Kata ekspsosisi (ekspoition) berasal
dari bahasa Latin yang berarti memberitahukan, memaparkan, menguraikan, atau menjelaskan.
Eksposisi nerupakan paparan yang
berusaha memberi tahu atau menerangkan sesuatu.
Pengertian Eksposisi
Eksposisi ditulis dalam paragraf dengan tujuan untuk memberitahukan, memaparkan, menguraikan, menerangkan sesuatu kepada pembaca.
Eksposisi merupakan keterampilan berbahasa (retorika) yang sering digunakan untuk menyampaikan pendapat tentang uraian-uraian ilmiah.
Pengertian Eksposisi
• Eksposisi adalah menyingkapkan sesuatu yang disingkapkan (yang selama ini terlindung, tersembunyi, dan tertutup).
• Kata eksposisi diambil dari bahasa Inggris eksposition yang berarti membuka atau memulai. Karangan ini bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. (Lamunidin Finoza, 2008 : 240).
CIRI-CIRI TEKS EKSPOSISI
Penulis teks berusaha menjelaskan suatu pokok persoalan secara objektif, tidak ada unsur-unsur emosional dan subjektif.
Penulis teks tidak bermaksud mempengaruhi pembaca
Gaya penulisan bersifat informatif Teks memuat fakta yang terdapat di lapangan. Info eksposisi Eksposisi atau pemaparan adalah salah satu
bentuk tulisan atau keterampilan berbahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran. (Gorys Keraf dalam Eksposisi daan Deskripsi
Langkah-langkah Menyusun Teks Eksposisi
Menentukan topik Menentukan tujuan Membuat kerangka Mengumpulkan
bahan Menulis karangan atau paparan
Teks EksposisiEkonomi Indonesia Akan melampaui Jerman Inggris
Pendapat (tesis/opini
Argumentasi
Penegasan Ulang
STRUKTUR TEKS EKSPOSISI
PENDAPAT/TESIS
Sidang Tahunan Internastioan Monetery Fund (IMF) atau World Bank (WB) 2012 dilaksanakan di Tokyo. Sidang Tahunan Internastional tersebut diselenggarakan pada tanggal 9-14 Oktober 2012. Dalam sidang tersebut Indonesia menjadi bahan perbincangan. IMF membagi Newsletter resmi kepada seluruh peserta. Newsletter tersebut mengangkat satu topik khsus mengenai Indonesia. Media itu mengangkat hasil riset dari Mckinsey dan Standard Chastered yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan melampaui Jerman dan Inggris pada tahun 2030.
Argumentasi
Tahun 2030 Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta orang yang berada di kelompok consuming class. Angka itu adalah angkat terbesar di dunia setelah Cina dan India. Dengan kekuatan itu, pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh dunia dengan nilai pendapatan 1,8 triliun dolar AS. Nilai pendapatan nasional tersebut diperoleh dari sektor pertanian, konsumsi, dan energ,
Saat ini Indonesia berada dapa laju transformasi pesat di bidang ekonomi. Tahun 2011 ekonomi Indonesia berada pada posisi ke-16 dunia dengan pendapatan domestik nasional sebesar 846 miliar dolar AS. Angka itu akan terus tumbuh hingga mencapai 1,6 triliun dolar AS mulai tahun 2017. Pada tahun 2030 hanya Amerika Serikat, Cina, India, Jepang, Brasil, dan Rusia yang berada di atas ekonomi Indonesia.
Lanjutan Kekuatan terbesar ekonomi Indonesia tidak
hanya berupa ekspor ekonomi Indonesia juga didukung oleh kekuatan konsumsi domestik dan jasa-jasa. Kekuatan ekonomi tersebut menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Mengetahui keadaan tersebut, beberapa investor asing mengharapkan semakin banyak pilihan investasi di Indonesia.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5-6 persen. Apabila terus dipertahankan, kondisi tersebut dapat menambah jumlah masyarakat kelas menengah hingga 96 juta orang dengan pendapatan per kapita lebih dari 3.000 dolar AS. Apabila kita mampu mendorong pertumbuhan hingga 7%, jumlah tersebut akan bertambah lagi. Jumlah mesyarakat menengah akan mencapai 170 juta.
PENEGASAN ULANG/PENUTUP Berbagai perkembangan dari sidang akbar
IMF di Tokyo tersebut kembali mengingatkan kita tentang besarnya potensi Indonesia dan sempitnya momentum yang sedang kita lalui saat ini. Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum yang baik, prediksi para investor tersebut tidak menjadi kenyataan. Pilihan tersebut ada di tangan kita semua saat ini. Oleh karena itu, kita jangan melewatkan kesempatan emas tersebut demi kemajuan bangsa Indonesia tercinta.
Catatan Bagian tesis/pendapat = Media itu mengangkat hasil
riset dari Mckinsey dan Standard Chastered yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan melampaui Jerman dan Inggris pada tahun 2030
Bagian argumentasi/alasan = “Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5-6 persen. Apabila terus dipertahankan, kondisi tersebut dapat menambah jumlah masyarakat kelas menengah hingga 96 juta orang dengan pendapatan per kapita lebih dari 3.000 dolar AS”
Bagian penegasan/penutup = Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum yang baik, prediksi para investor tersebut tidak menjadi kenyataan.
Jenis-Jenis Eksposisi
(1) Eksposisi Definisi adalah metode yang berusaha menjelaskan definisi atau pengertian dari satu hal.
(2) Eksposisi Identifikasi adalah metode yang berusaha menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek dengan harapan pembaca/pendengar dapat lebih mengenal objek. Metode untuk menjawab “Apa itu”, “Siapa itu”
(3) Eksposisi Perbandingan atau Pertentangan Metode ini digunakan untuk menunjukkan kesamaan
dan perbedaan antara dua objek/lebih dengan mempergunakan dasar-dasar tertentu, yaitu menempatkan sesuatu yang belum diketahui dalam kerangka suatu hal yang sudah dikenal pembaca
(4) Eksposisi Ilustrasi Metode ini digunakan untuk memberikan
gambaran atau penjelasan yang khusus dan konkret terhadap suatu prinsip yang bersifat umum. Penulis akan menjelaskan suatu hal secara jelas. Dengan demikian, pembaca tidak akan bingung dalam memahami hal yang disampaikan. Menurut Gorys Keraf jenis eksposisi ilustrasi dapat disajikan secara deskriptif dan naratif.
(5) Eksposisi Klasifikasi Metode digunakan untuk menampilkan pengelompokan-
pengelompokkan sesuai pengalaman manusia. Barang, hal, atau gagasan yang dikenal melalui pengalaman dapat tersusun secara sistematis. Metode ini untuk menempatkan hal atau benda dalam satu kelompok sehingga dapat diketahui hubungan antarhal atau antarbenda dalam kelompok tersebut.
(6) Eksposisi Analisis Analsisis adalah suatu cara membagi-bagi suatu subjek ke
dalam komponen-komponennya. Cara menganalisis teks eksposisi sebagai berikut:
6.1 Analisis Bagian, metode ini mempersoalkan hubungan antar satu
bagian umum dan khusus, suatu hubungan antara sebuah topik dengan beberapa topik lainnya. Akan tetapi hubungan tersebut tidak merupakan satu kesatuan. Dalam metode analisis, hubungan antar hal yang umum dan khusus merupakan hubungan bersifat struktural.
Contoh Analisis BagianPartai Indonesia Merdeka mempunyai struktur organisasi berjenjang sebagai berikut:
1. Dewan Pimpinan Pusat 2. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi 3. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota 4. Pimpinan Tingkat Kecamatan 5. Pimpinan Tingkat Kelurahan/Desa
Setiap dewan pimpinan atau pimpinan tingkat kecamatan dan kelurahan memiliki pembantu dalam menjalankan organisasi seperti sekretaris, dan beberapa seksi yang membantu masalah tertentu.
Analisis FungsionalMetode merupakan kelengkapan dari analisis bagian. Analsis bagian hanya memecah suatu objek menjadi beberapa bagian yang masih membentuk satu kesatuan. Sementara itu, analisis fungsional melanjutkan pemecahan analisis bagian tersebut, yaitu menjelaskan fungsi setiap bagian yang telah dipecah dalam analisis bagian.
Contoh(1) Dewan Pimpinan Pusat
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dipimpin oleh satu ketua umum. DPP memiliki tugas dan bertanggung jawab atas eksistensi, program, dan kinerja partai ke dalam dan keluar partai dari tingkat kelurahan sampai tingkat pusat.
Analisis ProsesMetode ini untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana sesuatu bekerja?” dan “Bagaimana sesuatu terjadi?”
Analisis Kausal Eksposisi analisis kausal merupakan paparan yang mempersoalkan hubungan kausal atau sebab-akibat Hubungan yang melibatkan suatu objek atau lebih dianggap sebab timbulnya atau terjadinya hal yang lain.
JENIS EKSPOSISI YANG LAIN (sumber buku Grafindo, hal 29)(1) Teks Eksposisi Analitik
Teks eksposisi analitik merupakan teks yang bertujuan untuk mengungkapkan suatu hal yang penting dan mengajak pembaca mendalami suatu permasalahan tertentu. Teks ini terdiri atas beberapa struktur, yaitu
a) mengungkapkan tesis atau pernyataan pendapat b) mengungkapkan argumen-argumen c) mengungkapkan kesimpulan (reiterasi) atau penegasan ulang
Ciri-ciri fitur bahasa dalam teks analitik adalah a) Penggunaan modalitas/keterangan (memang, dapat, barangkali, tidak, mungkin b) Menggunakan kata kerja aksi (menerima, menolak, mengubah, mengambil). c) menggunakan kata kerja yang berhubungan dengan pikiran, misalnya merasa, berpikir, dan lain-lain. d) menggunakan kata nomina umum dan abstrak
Teks Ekposisi Hortatorik Teks yang bertujuan untuk memaparkan dan mempengaruhi pembaca bahwa suatu permasalahan seharusnya diselesaikan dengan cara demikian atau tidak demikian atau sesuatu harus atau tidak harus dilakukan
Teks ini terdiri atas beberapa struktur, yaitu tesis (pernyataan pendapat), mengungkapkan argumen-argumen, dan mengungkapkan rekomendasi/anjuran
(1) Argumentasi 1Kita harus berterma kasih atas semua yang dilakukannya. Ibu adalah penjaga kita siang dan malam. Ia selalu mendoakan kita, ibu juga menyiapkan semua keperluan kita.
(2) Argumentasi 2Kita perlu meminta maaf atas segala khilaf dan salah baik sengaja maupun tak sengaja.
(3) Kita harus mensyukuri karena memiliki ibu. Banyak orang yang kehilangan ibunya. Hari ibu adalah waktu yang tepat untuk memberikan apresiasi/hadiah kepada ibu.
Latihan-Latihan
BACALAH BUKU PAKET MULAI HALAMAN 81 – 88
MENGERJAKAN TUGAS 3 NO 1 DAN 2 HALAMAN 87
NO 3 DAN 4 HALAMAN 88