38
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia memang tidak bisa terlepas dari berbagai keperluan dan kebutuhan hidupnya. Doktrin dan norma yang berjalan di realita komunitas manusia hari ini adalah dipandang unggul apabila seseorang memiliki kelebihan dalam harta, tahta dan wanita. Hal ini membuat mayoritas manusia hari ini begitu semangat dalam mengejar ambisi untuk hidup bergelimang harta, mewah dan cenderung serakah dalam hal tersebut. Dewasa ini, harta dan hajat manusia seakan mustahil untuk dipisahkan.Ideologi materialis yang telah merebak dan merasuk dalam hati-hati setiap manusia hari ini, nyata membuat mereka bergaya hidup hedonis dan menjadikan materi sebagai tolak ukur dalam menilai segala sesuatu. Masyarakat kita memandang bahwa harta adalah standarisasi kebahagiaan hidup seseorang, harta yang melimpah menunjukkan bahwa ia adalah orang yang berbahagia. Di sisi lain, Islam sejak masa awal diturunkannya telah mendeklarasikan sebagai sebuah ajaran agama dan peraturan hidup yang sempurna. Islam sebagai rahmatan lil’alamin memiliki spesifikasi yang berbeda dengan agama yang 1

Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia memang tidak bisa terlepas dari berbagai keperluan

dan kebutuhan hidupnya. Doktrin dan norma yang berjalan di realita

komunitas manusia hari ini adalah dipandang unggul apabila seseorang

memiliki kelebihan dalam harta, tahta dan wanita. Hal ini membuat mayoritas

manusia hari ini begitu semangat dalam mengejar ambisi untuk hidup

bergelimang harta, mewah dan cenderung serakah dalam hal tersebut.

Dewasa ini, harta dan hajat manusia seakan mustahil untuk

dipisahkan.Ideologi materialis yang telah merebak dan merasuk dalam hati-

hati setiap manusia hari ini, nyata membuat mereka bergaya hidup hedonis

dan menjadikan materi sebagai tolak ukur dalam menilai segala sesuatu.

Masyarakat kita memandang bahwa harta adalah standarisasi kebahagiaan

hidup seseorang, harta yang melimpah menunjukkan bahwa ia adalah orang

yang berbahagia.

Di sisi lain, Islam sejak masa awal diturunkannya telah mendeklarasikan

sebagai sebuah ajaran agama dan peraturan hidup yang sempurna. Islam

sebagai rahmatan lil’alamin memiliki spesifikasi yang berbeda dengan agama

yang lainnya.Diantara karakteristik Islam adalah insaniyah, syumuliyah dan

waqi’iyah.

Sebagai agama yang insaniyah, mengindikasikan bahwa ajaran Islam

yang sesuai dengan fitrah manusia.Syumuliyah Islam menunjukkan bahwa

ajaran agama Islam ini telah lengkap dan sempurna, mencakup seluruh aspek

kehidupan manusia. Sedangkan waqi’iyah yaitu bahwa ajaran Islam selalu

selaras dengan perkembangan zaman dan masa, baik dahulu, kini maupun

yang akan datang. Dan ia sangat cocok untuk segala kondisi dan keadaan.1

Islam mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik di bidang

ekonomi, politik, kebudayaan, sosial, dan lain-lain.Ini terbukti dengan adanya

berbagai macam bidang studi dalam agama Islam ini. Satu diantaranya adalah

1Abu Ammar dan Abu Fatiah Al-Adnani.Mizanul Muslim. (Solo : Cordova Mediatama, 2009) hlm. 214

1

Page 2: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

studi khusus dalam Islam mengenai permasalahan interaksi manusia dengan

Robb-Nya, sesama manusia, masyarakat tempat ia tinggal bahkan interaksi

antar bangsa dan Negara. Studi khusus tersebut adalah Fikih Islam.

Dalam studi Fikih Islam inilah, para ahli fikih bersepakat bahwa fikih

pertama-tama dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu ibadah dan

muamalah.Dua pembagian ini dikarenakan ada perbedaan yang sangat jelas

diantara keduanya. Perbedaan ini merujuk kepada tujuan utama dalam ibadah,

yaitu ungkapan rasa syukur kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, mendekatkan

diri kepada-Nya serta meraih pahala di akhirat. Sedangkan tujuan pertama

dalam muamalah adalah menunaikan kemaslahatan manusia yang beragam

yang hanya bisa diraih dengannya.2

Tidak hanya itu, bahkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, sumber

utama hukum dan rujukan Islam, telah menjelaskan secara detil tentang hal itu

baik secara global maupun terperinci. Tidak terkecuali termasuk permasalahan

harta di atas, diantaranya Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman :

(٤٦المال والبنون زينة الحياة الدنيا … )“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia..” (QS. Al-Kahfi :

46)

$$ة وتف$$اخر بينكم $$اة ال$$دنيا لعب وله$$و وزين م$$ا الحي اعلم$$وا أن(٢٠وتكاثر في األموال واألوالد … )

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan

dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu

serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak…” (QS. Al-

Hadid : 20)

Dari 2 ayat diatas saja telah cukup membuktikan bahwa Islam telah

mengetahui fenomena yang kini terjadi, jauh di masa lampau, dan tentunya

Islam yang telah lama mengetahuinya pastilah telah mengetahui solusi untuk

permasalahan tersebut. Juga memiliki aturan dan konsep tersendiri mengenai

pengaturan harta manusia.Wallohu A’lam.

2 Muhammad Yusuf Musa. Pengantar Studi Fikih Islam.(Jakarta : Al-Kautsar, 2014) hlm. 116

2

Page 3: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari penjelasan di atas, pemakalah menarik beberapa

permasalahan mengenai konsep harta dalam Islam. Adapun permasalahan

tersebut secara terperinci sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan harta dalam perspektif Islam ?

2. Apa kedudukan dan fungsi harta dalam perspektif Islam ?

3. Bagaimana konsep kepemilikan harta dalam Islam ?

4. Bagaimana dampak harta yang halal dan yang haram dalam kajian Islam ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian mengenai konsep harta dalam Islam ini adalah

untuk:

1. Mengetahui definisi harta menurut perspektif Islam.

2. Mengetahui kedudukan dan fungsi harta dalam Islam.

3. Memahami sistem kepemilikan harta yang berlaku dalam Islam.

4. Memahami dampak yang ditimbulkan oleh harta yang halal dan yang

haram.

D. Metodologi Penelitian

Makalah “Konsep Harta dalam Islam” ini disusun dengan metode

penelitian bahan pustaka (Library Research).

3

Page 4: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

BAB II

KONSEP HARTA DALAM ISLAM

A. Definisi Harta dalam Perspektif Islam

Harta dalam Bahasa Indonesia memiliki keserupaan arti dengan

kekayaan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), harta adalah

barang-barang, uang, dan lain sebagainya yang menjadi kekayaan.3

Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), harta adalah:

1. Barang (uang dan lain sebagainya) yang menjadi kekayaan; barang milik

seseorang.

2. Kekayaan berwujud dan tidak berwujud yang bernilai dan menurut hukum

dimiliki perusahaan.Harta benda berarti barang kekayaan.4

Harta juga diartikan sebagai uang atau yang semisalnya yang ditabung

karena kelebihan dari keperluan pembiayaan hidup pada level kebutuhan

pokok.5

Dalam Encyclopedia Islam International, Iwan Gayo Glaxo menuliskan,

“Al-Qur’an melukiskan, bahwa harta adalah suatu keindahan, baik itu berupa

emas, perak, kuda pilihan, hewan ternak maupun sawah serta ladang.”6

Adapun dalam etimologis Bahasa Arab, harta disebut al-mālyang

merupakan akar kata (mashdar) dari lafadz yang موال – يمول – مال

berarti harta.

Dalam Lisānul ‘Arab, harta dijelaskan sebagai :

المال : ما ملكته من جميع األشياء.“Harta adalah segala sesuatu yang engkau miliki.”

3W.J.S. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia.(Jakarta:Balai Pustaka, 2007). hlm.407

4Depdiknas.Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,2008). hlm. 485

5Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin. Fatwa-Fatwa Zakat.(Jakarta:Darussunnah, 2008). hlm. 530

6Iwan Gayo Glaxo. Encyclopedia Islam International.(Jakarta:Pustaka Warga Negara, 2013). hlm. 560

4

Page 5: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

‘Ulama Madzhab Hanafi mendefinisikan harta dengan “segala sesuatu

yang digandrungi manusia dan dapat dihadirkan ketika dibutuhkan” atau

“segala sesuatu yang dapat dimiliki, disimpan dan dimanfaatkan”.7

Akibat dari pendefinisian madzhab Hanafi ini adalah bahwa segala

sesuatu yang tidak dapat disimpan tidak termasuk harta.Adapun manfaat,

menurut madzhab Hanafi tidak termasuk sebagai harta karena tidak bersifat

materi, melainkan termasuk sebagai milik.Sesuatu yang dapat dirasa

manfaatnya namun tidak dapat dimiliki dan begitu pula sesuatu yang dapat

dimiliki namun tidak dapat dirasakan manfaatnya bukanlah termasuk dalam

kategori harta menurut Hanafiyah.

Dengan demikian konsep harta –menurut madzhab Hanafi- harus

memenuhi dua kriteria, yaitu :

Pertama : Sesuatu yang bisa dimiliki dan dimanfaatkan menurut ghalib.

Kedua : Sesuatu yang bisa dimiliki dan dimanfaatkan secara

kongkrit.

Berbeda dengan jumhur ‘ulama yang mendefinisikan harta sebagai

“segala sesuatu yang mempunyai nilai dan dikenakan ganti rugi bagi orang

yang merusak atau melenyapkannya”.8Menurut jumhur, harta bukanlah

sekedar materi namun termasuk manfaat dari suatu benda karena yang

terpenting adalah manfaatnya bukan dzatnya, berbeda jauh dengan pendapat

madzhab hanafi di atas.

Implikasi dari perbedaan pendapat ini terlihat dalam contoh berikut.

Apabila seseorang merampas atau mempergunakan kendaraan orang lain

tanpa izin (ghoshob), menurut jumhur ‘ulama, orang tersebut dapat dituntut

ganti rugi, karena manfaat kendaraan tersebut mempunyai nilai harta. Mereka

berpendirian bahwa manfaat suatu benda merupakan unsur terpenting dalam

harta, karena nilai harta diukur pada kualitas dan kuantitas manfaat benda

tersebut. Akan tetapi, ‘ulama madzhab Hanafi mengatakan bahwa penggunaan

kendaraan orang lain tanpa izin tidak dapat dituntut ganti rugi, karena orang

tersebut bukan mengambil harta tetapi hanya sekedar memanfaatkan 7Abdul Aziz Dahlan. Ensiklopedi Hukum Islam.(Jakarta:Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001).

hlm. 524.8 Abdul Aziz Dahlan. Ensiklopedi Hukum Islam.(Jakarta:Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001).

hlm. 524

5

Page 6: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

kendaraan tersebut. Namun demikian, ulama madzhab Hanafi tetap tidak

dapat membenarkan pemanfaatan milik orang lain tanpa izin.9

‘Ulama madzhab Hanafi muta’akhirīnmenganggap bahwa definisi harta

yang dikemukakan oleh pendahulunya tidak komprehensif dan kurang

akomodatif. Alasannya, dalam surah al-Baqarah ayat 29 Alloh telah berfirman

:

توى إلى ذي خل$$ق لكم م$$ا في األرض جميع$$ا ثم اس$$ ه$$و الماء فسواهن سبع سماوات وهو بكل شيء عليم ) (٢٩الس

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan

Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.dan

Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”

Ayat diatas menunjukkan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Alloh di

bumi adalah untuk dimanfaatkan umat manusia.Karenanya, mereka lebih

cenderung pada pendapat jumhur ‘ulama.Diantara mereka adalah Musthafa

Ahmad Az-Zarqa dan Wahbah Az-Zuhaili.10

Adapun konsep harta menurut Hasby Ash-Shiddiqy ialah segala sesuatu

yang memenuhi kategori sebagai berikut :

1. Nama selain manusia yang diciptakan Alloh untuk mencukupi kebutuhan

hidup manusia, dapat dipelihara pada suatu tempat dan dapat dikelola

(tasharruf) dengan jalan ikhtiar.

2. Sesuatu yang dapat dimiliki oleh setiap manusia, baik oleh seluruh

manusia maupun sebagian manusia.

3. Sesuatu yang sah untuk diperjual belikan.

4. Sesuatu yang dapat dimiliki dan mempunyai nilai (harga), dapat diambil

manfaatnya dan dapat disimpan.

5. Sesuatu yang berwujud, sesuatu yang tidak berwujud meskipun dapat

diambil manfaatnya tidak termasuk harta.

6. Sesuatu yang dapat disimpan dalam waktu yang lama atau sebentar dan

dapat diambil manfaatnya ketika dibutuhkan.

9Ibid, hlm. 52610 Abdul Aziz Dahlan. Ensiklopedi Hukum Islam.(Jakarta:Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001).

hlm. 525.

6

Page 7: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

Dari berbagai definisi yang telah disebutkan diatas, pemakalah

mengambil satu kesimpulan definisi bahwasanya harta adalah segala sesuatu

yang memiliki nilai legal dan kongkrit, disukai oleh manusia, dapat disimpan,

dimiliki dan dimanfaatkan sesuai dengan legalitas menurut syari’at.Dan harta

harus memuat 2 unsur, yaitu unsur ‘aniyyah dan unsur ‘urf.Unsur ‘aniyyah

yaitu hal yang ada wujudnya dalam kenyataan.Sedangkan unsur ‘urf yaitu

segala sesuatu yang dipandang sebagai harta oleh manusia, baik keseluruhan

manusia maupun sebagiannya.11

B. Kedudukan dan Fungsi Harta dalam Perspektif Islam

1. Kedudukan Harta

Kaidah dasar yang harus ditetapkan dalam membangun ekonomi

Islam adalah bahwa harta kekayaan adalah suatu kebaikan dan kenikmatan

jika berada di tangan orang yang sholih.Islam memberikan nilai positif

dalam penghargaan terhadap nilai dan kedudukan harta.

Prinsip ini jelas berbeda dengan berbagai asumsi dan doktrin yang

tumbuh di dalam komunitas manusia sebelum kedatangan Islam.Asumsi

yang tumbuh ketika itu, baik di dalam aliran keagamaan; pemikiran

ataupun selainnya, telah menetapkan sifat yang negative terhadap harta

baik itu nilai maupun kedudukannya.Mereka menetapkan bahwa harta

adalah sebuah keburukan, sedangkan kemiskinan dipandang sebagai

sebuah kebaikan dan keberuntungan.

Adapun dalam konsep yang hari ini berjalan di hadapan umat ini,

yaitu materialisme, kapitalisme dan sosialisme telah menganggap harta itu

sebagai tujuan kehidupan mereka. Mereka menilai hanya harta yang

menjadi tolok ukur akan bahagia atau sengsarakah hidup seseorang.

Bahkan mereka telah menjadi hamba bagi harta-harta itu, dan

menjadikannya sebagai tuhan yang mereka puja-puja.

Alloh telah berfirman :

ا جما ) ون المال حب (٢٠وتحب

11 Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Pengantar Fiqih Muamalah.(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2010). hlm. 138.

7

Page 8: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

“Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.”

(QS.Al-Fajr : 20).

ه لحب الخير لشديد ) (٨وإن“Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.”

(QS.Al-‘Adiyat : 8)

Islam tidak memandang harta sebagai sebuah keburukan dan sinis

serta antipati terhadapnya sebagaimana yang dipandang dalam

Injil.Begitupula Islam tidak menuhankan harta dan menjadikannya sebagai

tujuan hakiki sebuah kehidupan sebagaimana pemahaman kaum

materialis, kapitalis dan sosialis.Islam berdiri di pertengahan antara

keduanya dan meletakkan harta dalam kedudukan yang adil.

Islam memandang harta itu sebagai berikut :

a. Harta sebagai pilar penegak kehidupan.

ه لكم قيام$$ا تي جع$$ل الل فهاء أم$$والكم ال وال تؤتوا الس(٥وارزقوهم فيها واكسوهم وقولوا لهم قوال معروفا )

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum

sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang

dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.berilah mereka belanja dan

pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-

kata yang baik.” (QS.An-Nisa : 5).

b. Harta dalam berbagai ayat disebut sebagai khoirōn yang berarti

kebaikan.

$$را $$رك خي ر أح$$دكم الم$$وت إن ت كتب عليكم إذا حض$$$$$المعروف حقا على ة للوال$$$دين واألق$$$ربين ب ي الوص$$$

قين ) (١٨٠المت“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan

(tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak,

berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini

adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.” (QS.Al-

Baqoroh : 180).

8

Page 9: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

$$$ر ألونك م$$$اذا ينفق$$$ون ق$$$ل م$$$ا أنفقتم من خي يس$$$اكين وابن $$$امى والمس$$$ فللوال$$$دين واألق$$$ربين واليت

ه به عليم ) بيل وما تفعلوا من خير فإن الل (٢١٥الس“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah:

"Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada

ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan

orang-orang yang sedang dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan

yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya.”

(QS.Al-Baqoroh : 215).

الخيرلشديد ) هلحب (٨وإن“Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada

harta.”(QS.Al-‘Adiyat : 8).

c. Kekayaan merupakan nikmat dan karunia Alloh yang diberikan kepada

para Rosul-Nya dan orang yang beriman dan bertakwa dari hamba-

hamba-Nya. Sebagaimana firman Alloh :

(٨ووجدك عائال فأغنى )“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia

memberikan kecukupan.” (QS.Adh-Dhuha : 8).

$$وا ركون نجس فال يقرب م$$ا المش$$ $$وا إن ذين آمن ها ال يا أي$$ة جد الح$$رام بع$$د ع$$امهم ه$$ذا وإن خفتم عيل المس$$ه عليم اء إن الل له إن ش$$ ه من فض$$ وف يغنيكم الل فس$$

(٢٨حكيم )“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang

musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam

sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka

Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya,

jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi

Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah : 28).

9

Page 10: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

$$ات $$ا عليهم برك ق$$وا لفتحن ولو أن أهل القرى آمنوا وات$انوا $ذبوا فأخ$ذناهم بم$ا ك ماء واألرض ولكن ك من الس

(٩٦يكسبون )“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,

pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit

dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka

Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS.Al-A’rof : 96).

ات ويجع$$ل لكم ويمددكم بأموال وبنين ويجعل لكم جن(١٢أنهارا )

“Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan

untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu

sungai-sungai.” (QS.Nuh : 12).

d. Kemiskinan merupakan sebagian dari ujian dan musibah yang

ditimpakan pada orang-orang yang berpaling dari-Nya dan kufur

terhadap nikmat-Nya. Alloh berfirman :

$$ان عن يمين ت $$ة جن كنهم آي بإ في مس$$ $$ان لس$$ لق$$د ك$$ة ب $$دة طي كروا ل$$ه بل كم واش$$ وشمال كلوا من رزق رب

١٥ورب غفور ) يل الع$$رم (فأعرضوا فأرسلنا عليهم س$$تين ذواتي أكل خمط وأثل وشيء تيهم جن وبدلناهم بجن

در قلي$$ل ) $$اهم بم$$ا كف$$روا وه$$ل١٦من س$$ $$ك جزين (ذل(١٧نجازي إال الكفور )

“Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di

tempat kediaman mereka.Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan

di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari

rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-

Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah

Tuhan yang Maha Pengampun".Tetapi mereka berpaling, maka Kami

datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua

10

Page 11: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang

berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.Demikianlah

Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka.dan

Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya

kepada orang-orang yang sangat kafir.”(QS. Saba’ : 15-17).

ة يأتيها رزقه$$ا ه مثال قرية كانت آمنة مطمئن وضرب الله ه فأذاقه$ا الل $أنعم الل $ان فكف$رت ب $ل مك رغ$دا من ك

(١١٢لباس الجوع والخوف بما كانوا يصنعون )“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah

negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang

kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya

mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada

mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu

mereka perbuat.”(QS. An-Nahl:112).

يء من الخ$$$وف والج$$$وع ونقص من كم بش$$$ $$$ون ولنبلر الصابرين ) مرات وبش (١٥٥األموال واألنفس والث

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan

berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS.Al-

Baqoroh : 155).

e. Harta yang dimiliki orang sholih adalah harta terbaik, sebagaimana

yang Rosululloh sebut dalam haditsnya : “Sebaik-baik harta adalah

yang dimiliki hamba yang sholih.”

Dengan demikian harta itu tidak bersifat baik secara mutlak atau

buruk secara mutlak, namun tergantung siapa yang mengendalikannya.

Jika harta tersebut dibawah pengendalian seorang mukmin yang

bertakwa, maka ia akan mendatangkan manfaat dan kebaikan yang

besar. Dan jika sebaliknya, harta tersebut dikendalikan oleh orang-

orang durhaka dan pendosa, maka harta itu akan menjadi sumber

bencana dan malapetaka baginya.

11

Page 12: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

Dalam Islam, kedudukan harta menjadi pilar yang menegakkan

sendi-sendi kehidupan manusia. Ia menjadi sarana yang dengannya

kewajiban-kewajiban syar’i dapat terpenuhi, seperti zakat, jihad,

ibadah haji dan lain-lain. Islam menginginkan agar harta tersebut tidak

menjadi berhala yang disembah oleh manusia sebagai tandingan Alloh,

sehingga menyebabkan pemiliknya lalai dari beribadah kepada Alloh.

Alloh berfirman:

$$وا ال تلهكم أم$$والكم وال أوالدكم عن ذين آمن ه$$ا ال $$ا أي يه ومن يفعل ذلك فأولئك هم الخاسرون ) (٩ذكر الل

“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu

melalaikan kamu dari mengingat Allah.Barangsiapa yang berbuat

demikian maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.” (QS.Al-

Munafiqun : 9).

كاثر ) ى زرتم المقابر )١ألهاكم الت (٢(حت“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke

dalam kubur.” (QS. At-Takatsur : 1-2).

$$ل هم$$زة لم$$زة ) $$ل لك ذي جم$$ع م$$اال وع$$دده )١وي (ال(٣(يحسب أن ماله أخلده )٢

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang

mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa

hartanya itu dapat mengekalkannya.” (QS. Al-Humazah : 1-3).

Dalam pandangan yang lebih komprehensif, Islam memandang

harta serta menempatkannya pada beberapa kedudukan, yaitu :

a. Pemilik mutlak terhadap segala yang ada di dunia ini adalah Alloh.

Sedangkan kepemilikan manusia hanyalah kepemilikan yang

relatif, hanya sekadar untuk memegang amanah, mengelola dan

memanfaatkannya sesuai dengan ketentuan. Sebagaimana yang

dijelaskan dalam Al-Qur’an :

تخلفين ه ورسوله وأنفقوا مما جعلكم مس$$ آمنوا باللذين آمنوا منكم وأنفقوا لهم أجر كبير ) (٧فيه فال

12

Page 13: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah

sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu

menguasainya.(QS.Al-Hadid : 7)

Dalam sebuah Hadits riwayat Abu Daud, Rasulullah bersabda:

“Seseorang pada Hari Akhir nanti pasti akan ditanya tentang

empat hal: usianya untuk apa dihabiskan, jasmaninya untuk apa

dipergunakan, hartanya darimana didapatkan dan untuk apa

dipergunakan, serta ilmunya untuk apa dipergunakan.”

b. Status harta yang dikuasakan kepada manusia adalah sebagai

berikut:

1) Harta sebagai amanah atau titipan dari Alloh. Manusia

hanyalah sebagai pemegang amanah karena tidak mampu

menghadirkan sesuatu dari ketiadaan.Harta sebagai perhiasan

hidup yang memungkinkan manusia untuk menikmati dan

memanfaatkannya dengan baik dan tidak berlebih-lebihan.

Alloh berfirman :

اء والبنين س$$$ هوات من الن اس حب الش$$$ ن للن زي والقناطير المقنطرة من الذهب والفضة والخيل$$اة $$اع الحي $$ك مت ومة واألنع$$ام والح$$رث ذل المس$$

ه عنده حسن المآب ) (١٤الدنيا والل“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan

kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-

anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,

binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah

kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat

kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imron : 14).

2) Harta sebagai ujian keimanan. Hal ini lebih didasarkan pada

bagaimana ia mendapatkan dan memanfaatkan harta tersebut.

Apakah sesuai dengan syari’at Islam atau tidak. Alloh

berfirman :

13

Page 14: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

ه $$ة وأن الل م$$ا أم$$والكم وأوالدكم فتن واعلم$$وا أن(٢٨عنده أجر عظيم )

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu

hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah

pahala yang besar.” (QS.Al-Anfal :28)

3) Harta sebagai bekal ibadah, yaitu untuk melaksanakan ibadah

dan mu’amalah sesama manusia melalui zakat, shodaqoh, infak

dan lain sebagainya. Alloh berfirman :

كم انفروا خفافا وثقاال وجاهدوا بأموالكم وأنفس$$ه ذلكم خير لكم إن كنتم تعلمون ) في سبيل الل

٤١)Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan

maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu

di jalan Allah.yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika

kamu mengetahui. (QS. At-Taubah :41)

ها ة عرض$$ كم وجن ارعوا إلى مغف$$رة من رب وس$$قين ) ماوات واألرض أع$$دت للمت ذين١٣٣الس$$ (ال

$$ظ $$اظمين الغي اء والك اء والضر ر ينفقون في السنين ) ه يحب المحس$$$$ اس والل والع$$$$افين عن الن

١٣٤)Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan

kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang

disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-

orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang

maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya

dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-

orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali-Imron : 133-134)

2. Fungsi Harta

14

Page 15: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

Penjagaan terhadap harta manusia diupayakan karena di dalam harta

terdapat banyak manfaat dan fungsi yang besar untuk kemaslahatan hidup

manusia, dalam aspek ibadah maupun muamalah. Adapun fungsi harta

yang dikenal dalam Islam, antara lain:

a. Berfungsi untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah. Dalam

mewujudkan kesempurnaan ibadah dibutuhkan perlengkapan dalam

pelaksanaannya. Sebagai contoh; kain atau pakaian untuk menutup

aurot ketika sholat, harta untuk ditunaikan zakatnya, sejumlah uang

dan keperluan selainnya untuk melaksanakan ibadah haji, dan lain-

lain.

b. Untuk meningkatkan ketakwaan kepada Alloh. Karena kondisi

kefakiran terkadang cenderung membuat manusia condong kepada

kekufuran, sehingga pemilikan harta dimaksudkan untuk menjaga dan

meningkatkan kadar keimanan dan ketakwaan kepada Alloh.

c. Meneruskan kehidupan dari generasi ke generasi selanjutnya.Alloh

berfirman :

ة ضعافا خ$$افوا ي ذين لو تركوا من خلفهم ذر وليخش اله وليقولوا قوال سديدا ) قوا الل (٩عليهم فليت

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang

mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.oleh sebab itu

hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar.” (QS.An-Nisa’ : 9)

d. Bersikap adil terhadap kehidupan dunia dan akhirat. Rosululloh –

shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :

ليس بخيركم من ترك ال$$دنيا ألخرت$$ه واألخ$$رة ل$$دنياه حتى يص$يبا جميع$$ا ق$$إن ال$$دنيا بل$$غ إلى األخ$$رة )رواه

البخاري(“Bukanlah orang yang baik diantara kamu, siapa yang meninggalkan

dunia untuk akhiratnya maupun yang meninggalkan akhirat untuk

urusan duniawinya hingga seimbang antara keduanya.Karena

15

Page 16: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

masalah dunia menyampaikan kepada masalah akhirat.” (HR. Al-

Bukhori)

e. Menegakkan dan mengembangkan ilmu-ilmu. Karena menuntut ilmu

tanpa modal harta akan terasa sangat sulit, sebagaimana biaya untuk

pendidikan itu sendiri.

f. Memutar peranan-peranan kehidupan (tashorruf). Adanya tuan dan

pembantu. Demikian pula adanya orang kaya dan miskin yang saling

membutuhkan dalam harmonisasi kehidupan dan berkecukupan.

g. Menumbuhkan silaturahim karena perbedaan dan keperluan. Dalam

rangka pemenuhan kebutuhan membuat antar individu ataupun

komunitas mengadakan interaksi dan silaturahim, misal kebutuhan

produksi. Oleh karenanya Alloh berfirman :

(٧…كي ال يكون دولة بين األغنياء منكم …)“Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di

antara kamu.” (QS. Al-Hasyr : 7)

C. Sebab-Sebab Kepemilikan Harta

Sebab-sebab kepemilikan yang ditetapkan syara’ ada empat:

1. Ihrazul mubahat (memiliki benda-benda yang boleh dimiliki, atau

menempatkan sesuatu yang boleh dimiliki sesuatu tempat untuk dimiliki).

2. Al-Uqud (Uqud).

3. Al-Khalafiyah (pewarisan).

4. Attawalludu minal mamluk (berkembang biak).

Empat inilah yang menyebabkan timbulnya hak kepemilikan didalam

Syara’ kita ini. Beberapa sebab kepemilikan yang terdapat di kalangan

bangsa jahiliyyah, telah dihapuskan oleh Islam. Seperti dengan jalan

peperangan sesame sendiri, dengan jlan membudakan yang tidak sanggup

membayar hutang dan kedaluwarsaan atau dengan istilah fiqih disebut

taqadum, yang menimbulkan hak kedaluwarsa.12

12 Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Pengantar Fiqih Muamalah.(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2010). hlm. 10

16

Page 17: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

Harta dinyatakan sebagai milik manusia dikarenakan hasil usahanya.Al-

Qur’an menggunakan kata al-milku dan al-kasbu untuk menunjukan

kepemilikan individu ini. Allohberfirman :

(٢ما أغنى عنه ماله وما كسب )“Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.”

(QS.Al-Lahab :2 )

Dengan pengakuan kepemilikan individu ini, Islampun melindungi dan

menjamin keselamatan harta seseorang di dalam hukum Islam.

Ada beberapa ketentuan hak milik pribadi untuk sumberdaya ekonomi

dalam Islam :

1. Harta kekayaan harus dimanfaatkan untuk kegiatan produktif (melarang

penimbunan dan monopoli).

2. Pembayaran zakat serta pendistribusian (produktif/konsumtif).

3. Penggunaan yang berfaidah untuk meningkatkan kemakmuran dan

kesejahteraan material-spiritual.

4. Penggunaan yang tidak merugikan secara pribadi maupun secara

kemasyarakatan dalam aktivitas ekonomi maupun non-ekonomi.

Islam juga mengakui kepemilikan bersama (syirkah) dan kepemilikan

negara.

Kepemilikan bersama diakui pada bentuk-bentuk kerjasama antar

manusia yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dan atas kerelaan bersama.

Kepemilikan Negara diakui pada asset-asset penting (terutama Sumber

Daya Alam) yang pengelolaannya atau pemanfaatannya dapat mempengaruhi

kehidupan bangsa secara keseluruhan.

Beberapa harta yang dapat dikategorikan ke dalam jenis kepemilikan

Negara dan kholifah / Negara berhak mengelolanya dengan pandangan

ijtihadnya adalah :

1. Harta ghonimah, anfal fa’i dan khumus

2. Harta yang berasal dari kharaj

3. Harta yang berasal dari jizyah

4. Harta yang berasal dari daribah (pajak)

5. Harta yang berasal dari ushur

17

Page 18: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

6. Harta yang tidak ada ahli warisnya atau kelebihan harta dari sisa waris

7. Harta yang ditinggalkan oleh orang-orang murtad

8. Harta yang diperoleh secara tidak sah para penguasa, pegawai Negara,

harta yang didapat tidak sejalan dengan syari’at

9. Harta lain milik Negara

Diatur pula di dalamnya mengenai kepemilikan umum, yaitu meliputi :

1. Harta yang dari sisi pembentukannya tidak mungkin dimiliki secara

individu, seperti sungai, danau, laut dan sebagainya.

2. Apa saja yang menjadi hajat hidup orang banyak, seperti jalan, masjid dan

lain sebagainya.

3. Barang tambang yang depositnya banyak dan tidak terputus; baik yang

berbentuk padat, cair maupun gas; baik tambang dipermukaan maupun di

dalam perut bumi. Semuanya merupakan kepemilikan umum.

D. Dampak Harta yang Halal dan yang Haram

Status halal dan haram adalah hal yang asasi dalam ajaran agama

Islam.Sesuatu yang awalnya bernilai positif bisa jadi berubah 180 derajat

imbas dan nilainya karena perubahan status dari halal menjadi haram.

Adapun sumber dan dampak harta yang halal telah difahami secara

jelas oleh mayoritas umat ini, seperti keberkahan dalam harta, kemudahan

beramal sholih, pelipat gandaan pahala dan kenikmatan dari Alloh dan lain

sebagainya.

Sedangkan mengenai harta haram, hal ini masih sangat minim

diketahui secara jelas oleh umat Islam hari ini sehingga banyak diantara

mereka terjatuh di dalam hal-hal yang diharamkan oleh Alloh.Sumber

harta yang haram meliputi pekerjaan yang mengandung unsur kedholiman,

merampas hak orang lain tanpa jalan yang dibenarkan syari’at,

memperoleh sesuatu yang tidak diimbangi dengan pekerjaan atau

pengorbanan yang setimpal, harta yang dihasilkan melalui jual beli barang

haram dan atau harta yang diperoleh melalui cara kerja yang tidak

dibenarkan oleh syari’at.

Alloh Ta’ala berfirman :

18

Page 19: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

ام $$دلوا به$$ا إلى الحك وال تأكلوا أموالكم بينكم بالباط$$ل وت$$اإلثم وأنتم تعلم$$ون ) اس ب $$أكلوا فريق$$ا من أم$$وال الن لت

١٨٨)“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain

di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa

(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan

sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)

dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqoroh : 188)

Berikut ini adalah dampak buruk dari harta yang haram :

1. Mereka telah mendurhakai Alloh, berdasarkan firman Alloh :

بع$$وا با وال تت اس كلوا مما في األرض حالال طي ها الن يا أيه لكم عدو مبين ) يطان إن (١٦٨خطوات الش

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang

terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah

syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata

bagimu.” (QS. Al-Baqoroh : 168)

Dalam ayat ini Alloh memerintahkan seluruh manusia agar

memakan harta yang didapatkan melalui cara yang halal. Sedangkan

memakan harta dengan jalan yang haram adalah jalan yang dirintis

syaithon.Mereka telah mendurhakai Alloh dengan perbuatannya

mengikuti langkah-langkah syaithon itu dan itu adalah penyebab utama

setiap malapetaka, di dunia ataupun di akhirat.

2. Harta yang masuk dalam tubuh manusia berhubungan dengan amal

jasadi, berdasarkan firman Alloh :

ي الحا إن $$ات واعمل$$وا ص$$ ب سل كلوا من الطي ها الر يا أي(٥١بما تعملون عليم )

“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan

kerjakanlah amal yang sholih. Sesungguhnya Aku Maha mengetahui

apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu’minun : 51)

19

Page 20: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

Secara khusus dalam ayat diatas Alloh memerintahkan agar para

Rosul hanya mengkonsumsi makanan yang baik, yaitu makanan yang

didapat dari jalan yang halal.Kemudian perintah tersebut bersambung

dengan perintah kedua, yaitu agar mereka mengerjakan amal

sholih.Hal ini menunjukkan adanya hubungan erat antara makanan dari

harta yang halal dengan amal sholih.Singkatnya, jangan diharap jasad

kita akan bergairah untuk melakukan amal-amal sholih bila jasad

tersebut tumbuh dan berkembang dengan makanan yang haram. Dan

jasad yang malas beramal sholih tidak akan merasakan kenikmatan

ibadah dan taqarrub kepada Allah yang pada gilirannya mengantarkan

jiwa-ruhaninya kepada gundah-gulana. Ini adalah petaka yang dahsyat

terhadap setiap pribadi yang merindukan kedekatan dengan Maha

Penciptanya.

3. Orang yang suka memakan harta yang haram menyerupai orang

Yahudi, berdasarkan firman Alloh :

وترى كثيرا منهم يسارعون في اإلثم والعدوان وأكلهمحت لبئس ما كانوا يعملون ) (٦٢الس

“Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang

Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang

haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan

itu.” (QS. Al-Ma’idah : 62)

4. Makanan dari harta haram merupakan penyebab terhalangnya doa.

Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :

...ثم ذكر الرج$ل يطي$ل الس$فر ؛ أش$عث أغ$بر ، يم$د يديه إلى السماء : يا رب ي$$ا رب ، و مطعم$$ه ح$$رام و مشربه حرام و ملبسه حرام و غ$$ذي ب$$الحرام ، ف$$أنى

يستجاب له“Kemudian beliau menyebutkan seseorang yang melakukan

perjalanan panjang,; berambut acak-acakan dan warna kulitnya

berubah, ia mengangkat kedua tangannya ke langit (seraya berdoa),

20

Page 21: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

“Wahai Robbku, wahai Robbku!” Sementara makanannya haram,

minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dengan

sesuatu yang haram; maka bagaimana mungkin doanya

dikabulkan ?!” (HR.Muslim)

5. Petaka terbesar apabila memakan harta haram adalah terancam dengan

api neraka. Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :

لحم نبت من سحت، النار أولى به“Harta yang tumbuh dari harta yang haram, maka neraka lebih

berhak atasnya” (HR. Ahmad)

6. Penyebab kemunduran, kehinaan dan kenistaan umat ini. Rosululloh –

shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :

إذا تبايعتم بالعينة واتبعتم أذناب البقر ورضيتم ب$$الرزع وت$$ركتم الجه$$اد س$$لط الل$$ه عليكم ذال ال ينزع$$ه ح$$تى

ترجعوا إلى دينكم“Bila kalian melakukan transaksi ribawi, tunduk dengan harta

kekayaan (hewan ternak), mengagungkan tanaman dan meninggalkan

jihad niscaya Allah timpakan kepada kalian kehinaan yang tidak akan

dijauhkan dari kalian hingga kalian kembali kepada syariat Allah

(dalam seluruh aspek kehidupan kalian).”  (HR. Abu Daud)

21

Page 22: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Harta adalah segala sesuatu yang memiliki nilai legal dan kongkrit, disukai

oleh manusia, memiliki unsur ‘aniyyah dan ‘urf, dapat disimpan, dimiliki dan

dimanfaatkan sesuai dengan legalitas menurut syari’at.

Kedudukan harta dalam Islam adalah sebagai pilar yang menegakkan sendi-

sendi kehidupan manusia.

Adapun fungsi harta yang dikenal dalam Islam, antara lain :

1. Berfungsi untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah

2. Untuk meningkatkan ketakwaan kepada Alloh

3. Meneruskan kehidupan dari generasi ke generasi selanjutnya

4. Bersikap adil terhadap kehidupan dunia dan akhirat.

5. Menegakkan dan mengembangkan ilmu-ilmu

6. Memutar peranan-peranan kehidupan (tashorruf).

7. Menumbuhkan silaturahim karena perbedaan dan keperluan.

Kepemilikan mutlak atas harta adalah milik Alloh.Namun demikian, Islam

mengakui kepemilikan individu (yaitu harta yang pengelolaannya diserahkan

kepada individu, pada selain harta milik umum) dengan satu konsep khusus yaitu

konsep khilafah.

Harta halal akan berdampak positif bagi pemiliknya dan juga akan diberkahi

Allah Subhanahu Wata’ala. dan haramnya suatu harta yang dimanfaatkan oleh

manusia akan berdampak :

1. Berhubungan erat dengan kemudahan mengerjakan amal buruk.

2. Keserupaan dengan kaum Yahudi dalam mengkonsumsi makanan haram.

3. Faktor terhalangnya doa.

4. Harta haram terancam dengan api neraka

5. Faktor penyebab kemunduran dan kehinaan umat Islam.

22

Page 23: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya.

Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih. 2008. Fatwa-Fatwa Zakat. Jakarta: Darus

Sunnah.

Ammar, Abu dan Abu Fatiah Al Adnani. 2009. Mizanul Muslim. Solo: Cordova

Mediatama.

An-Nawawi, Yahya bin Syaraf. 2013. Hadits Arba’in An-Nawawi. Jakarta: Darul

Haq.

Dahlan, Abdul Aziz. 2001. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve.

Depdiknas.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Glaxo, Iwan Gayo. 2013. Encyclopedia Islam International. Jakarta: Pustaka

Warga Negara.

Mandhūr, Ibn. Lisānul ‘Arab.Beirut: Dār Lisānil ‘Arab.

Musa, Muhammad Yusuf. 2014. Pengantar Studi Fikih Islam.Jakarta: Al-Kautsar.

Musthofā, Ibrāhīm. Al-Mu’jamul Wāsith.Turki: Al-Maktabatul Islamiyah.

Poerwodarminta, W.J.S..2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai

Pustaka.

Zaidan, ‘Abdul Karim. 2005. Al-Madkhol li Dirōsatisy Syarī’ah al-Islāmiyyah.

Beirut: Muassasah ar-Risālah Nāsyirūn.

Zainu, Muhammad bin Jamil. 2013. Bimbingan Islam. Jakarta: Darul Haq.

Dahlan, Abdul Aziz. 2001. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve.

Hasbi Ash-Shiddieqy, Tengku Muhammad. 2010. Pengantar Fiqih Muamalah.

Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Ash-Shawi, Shalah dan Al-Mushlih, ‘Abdullah.2011. Fikih EkonomiKeuangan

Islam. Jakarta: Darul Haq.

Website

http://fiqhmuamalah924.blogspot.com/2011/02/teori-harta.html Diakses pada

tanggal 25 September 2014

23

Page 24: Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam

http://ustadzridwan.com/pengantar-fiqh-muamalat/ Diakses pada tanggal 23

September 2014

http://nabela.blogdetik.com/kedudukan-harta-dalam-islam.htm/Diakses pada

tanggal 23 September 2014

E-book

Sofyan Zefri, SHI., MSI., Konsep Harta Dalam Islam.

Elis Mediawati,Harta Dalam Islam.

24