Upload
suningterusberkarya
View
31
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PROGRAM
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
IbM MANAJEMEN BARBEKU (BARANG BEKAS BERKUALITAS)
UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA
DI DESA KEDUNGKENDO KECAMATAN CANDI
SIDOARJO
OLEH:
TIM PPM
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2014
2
HALAMAN PENGESAHAN
Judul IbM:
IbM MANAJEMEN BARBEKU (BARANG BEKAS BERKUALITAS)
UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA
DI DESA KEDUNGKENDO KECAMATAN CANDI
SIDOARJO
1. Mitra Program IbM : Desa Kedungkendo Candi
2. Ketua Tim Pengusul :
a. Nama : Drs. Budi Prijo S, ST., M.Kom.
b. NIP : 8611157/DY
c. Jabatan /Golongan : Lektor / III-d
d. Fakultas : Teknik
e. Perguruan Tinggi : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
f. Bidang keahlian : Teknik Elektro
g. Alamat kantor/ Tilp/Fax/ e-mail : Jl. Dukuh Menanggal XII Surabaya/
Telp. 0318281181
h. Alamat Rumah/Tilp/Fax/e-mail : Jl. Ketintang Baru IV /68 Surabaya
3. Anggota Tim Pengusul :
a. Jumlah anggota : 43 orang
b. Nama Koordinator FTSP/bidang
keahlian :
A. A. Sagung Alit W., ST, MT.
Perencanaan Wilayah dan Kota
c. Nama Koordinator FTSP/bidang
keahlian
Dra. Indah Nurhayati, ST., MT.
Teknologi Lingkungan
d. Nama Koordinator FTI/bidang
keahlian :
Yunia Dwie Cahyanie, ST., MT.
Teknik Industri
e. Nama Koordinator FTI/bidang
keahlian
Ir. Roni Haendra RF., MT.
Teknik Elektro
4. Lokasi Kegiatan Mitra :
a. Wilayah Mitra (Desa / Kecamatan) : Desa Kendungkendo
Kecamatan Candi
b. Kabupaten : Sidoarjo
c. Propinsi : Jawa Timur
d. Jarak PT ke lokasi mitra (km) : ± 20 km
3
Mengetahui,
Dekan
Drs. H. Sugito, ST, MT.
NIP. 196805101992031006
Surabaya, 29 April 2014
Ketua TIM Pengusul
Drs. Budi Prijo S., ST, MKom.
NIP. 8611157/DY
Mengetahui,
Kepala LPPM
Dr. Sukarjati, M.Kes.
NIP. 196405261989032002
5. Luaran yang dihasilkan :
1. Komposter Komunal
2. Manajemen pengelolaan sampah
3. Mengolah Sampah Menjadi
Kerajinan Cantik Bernilai Tinggi
4. Mengolah Sampah Menjadi Listrik
6. Jangka waktu pelaksanaan : 1 bulan
4
DAFTAR ISI
JUDUL LAPORAN .................................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................5
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................7
A. ANALISIS SITUASI .........................................................................................7
B. PERMASALAHAN .........................................................................................11
C. JUSTIFIKASI PRIORITAS PENANGANAN ................................................11
D. SOLUSI YANG DITAWARKAN ..................................................................12
E. PARTISIPASI MITRA DAN WARGA ..........................................................15
F. TARGET LUARAN ........................................................................................15
G. MEKAISME PENANGANAN PROGRAM ...................................................16
H. KETERKAITAN .............................................................................................16
I. LEMBAGA MITRA ........................................................................................17
J. JADWAL PELAKSANAAN...........................................................................17
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................................18
BAB III HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN PADA
MASYARAKAT ....................................................................................................24
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................27
LAMPIRAN............................................................................................................................28
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Wilayah Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo .........................................................8
Gambar 1.2. Kantor Lurah Kedungkendo Kecamatan Candi ....................................................8
Gambar 1.3. Sampah Yang Dibuang Masyarakat Ke Sungai ....................................................9
Gambar 1.4. Komposter Manual..............................................................................................13
Gambar 1.5. Komposter Komunal ...........................................................................................14
Gambar 2.1. Kondisi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Kedungkendo ...............18
Gambar 2.2. Penyuluhan dan Pelatihan ...................................................................................19
Gambar 2.3. Penyuluhan Tentang Manajemen Pengelolaan Sampah Oleh ............................20
Linda Dwi Rohmadiani, ST. MT. .......................................................................20
Gambar 2.4. Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah Basah Menjadi Kompos Oleh
Dra. Indah Nurhayati, ST. MT. dan Dra. Sri Widyastuti, ST., MT. ...................20
6
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Ukuran Komposter Komunal ...............................................................................13
Tabel 1.2. Standar Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Persampahan .....................................15
Tabel 1.3. Deskripsi Operasional Kerja Pelaksanaan PPM ...................................................16
Tabel 1.4. Jadwal Kegiatan Program Pengabdian pada Masyarakat di Desa
Kedungkendo, Candi Sidoarjo..............................................................................17
Tabel 2.1. Struktur Organisasi Pelaksanaan PPM di Desa Kedungkendo
Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo .................................................................21
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. ANALISIS SITUASI
Kabupaten Sidoarjo, merupakan sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Timur Indonesia.
Wilayah Kabupaten Sidoarjo terletak di antara 112 5’ dan 112 9’ Bujur Timur dan antara 7 3’
dan 7 5’ Lintang Selatan. Secara geografis kabupaten Sidoarjo berbatasan dengan Kota
Surabaya dan Kabupaten Gresik di Sebelah Utara, Selat Madura di Sebelah Timur,
Kabupaten Pasuruan di Sebelah Selatan serta Kabupaten Mojokerto di Sebelah Barat.
Kabupaten Sidoarjo dikenal sebagai salah satu penyangga ibukota propinsi Jawa Timur yang
daerahnya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Keberhasilan ini dicapai karena
berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri, perdagangan, pariwisata, serta
usaha kecil dan menengah yang dapat dikemas dengan baik dan terarah.
Topografi wilayah kabupaten Sidoarjo cenderung berada di dataran rendah.
Kabupaten Sidoarjo dikenal dengan sebutan kota Delta karena berada diantara dua sungai
besar pecahan Kali Brantas, yaitu Kali Mas dan Kali Porong. Kabupaten Sidoarjo berada
diketinggian antara 0 s/d 25 meter dengan pembagian wilayahnya sebagai berikut : ketinggian
0 – 3 meter berada dibagian Timur merupakan daerah tambak dan pantai (29,99%) hampir
keseluruhan berair asin; ketinggian 3 – 10 meter berada di daerah bagian tengah sekitar jalan
protokol (40,81%) berair tawar merupakan daerah pemukiman, perdagangan dan pemerintah;
ketinggian 10 – 25 berada di daerah barat merupakan daerah pertanian ( 29.20%). Struktur
tanah sebagian besar wilayah Kabupaten Sidoarjo adalah Alluvial Hidromart dengan luas
29.346,95 Ha, sedangkan daerah lainnya struktur tanahnya adalah Alluvial kelabu seluas
6.236,37 Ha, Assosiasi Alluvial dan Alluvial Coklat seluas 4.970,23 Ha dan Gromosal
Kelabu Tua seluas 870,70 Ha.
Wilayah pemerintahan di Kabupaten Sidoarjo terbagi atas 18 Kecamatan dan 353
Desa. Sesuai dengan perkembangan pemerintahan tahun 1981 pemerintah desa mengalami
perubahan yaitu menjadi 325 Desa dan 28 Kelurahan. Kecamatan Candi adalah salah satu
dari 18 kecamatan yang berada di wilayah pemerintahan Kabupaten Sidoarjo dan merupakan
satu-satunya kecamatan dengan wilayah terluas di Kabupaten Sidoarjo. Kecamatan Candi
memiliki luas wilayah sekitar 7.943,00 Ha dengan kepadatan penduduk rata-rata wilayahnya
sebesar 1.117 jiwa/ Ha.
8
Lokasi Program Pengabdian pada Masyarakat akan dilaksanakan di Desa
Kedungkendo yang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Candi.
Gambar 1.2. Kantor Desa Kedungkendo Kecamatan Candi
Desa Kedungkendo mempunyai luas wilayah ± 27,3 Ha dengan jumlah penduduk
5151 orang dengan tingkat kepadatan penduduk 22,5 ( 22 orang sampai 23 orang per km²).
Berdasarkan Luas wilayah antar desa di Kecamatan Candi, Desa Kedungkendo merupakan
Kantor Desa Kedungkendo
Gambar 1.1. Wilayah Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo
Gambar 1. 1Gambar 1. 2
9
desa yang memiliki wilayah terluas dibandingkan dengan wilayah desa – desa yang lain,
seiring dengan perkembangan penduduk, di desa ini masalah sampah menjadi perhatian
utama, karena warga desa ini terbiasa membuang sampah di sungai.
Berdasarkan hasil survey terdapat berbagai permasalahan yang ada di Desa
Kedungkendo, permasalahan yang akan dijadikan tema dalam Program Pengadian pada
Masyarakat adalah tentang pengolahan sampah dan teknik “Manajemen Barang Bekas
Berkualitas” (BARBEKU) Untuk Peningkatan Nilai Ekonomi Masyarakat. Dari hasil
pengamatan awal, terdapat berbagai permasalahan pengelolaan persampahan antara lain:
masih dijumpainya pola pembuangan sampah ke sungai dan saluran irigasi, keterbatasan
sumberdaya manusia, pembiayaan dan sarana prasarana, pengelolaan sampah masih kurang,
jangkauan pelayanan pengelolaan sampah masih terbatas pada jalan-jalan utama. Berdasarkan
survey awal yang dilakukan oleh tim Fakultas Teknik, Pola pembuangan sampah yang ada di
lima desa pesisir tersebut rata-rata langsung dibuang ke sungai atau tambak dan Desa yang
paling banyak membuang sampah ke sungai adalah RT 1 sampai RT 5 Desa Kedungkendo
Gambar 1.3. Sampah Yang Dibuang Masyarakat Ke Sungai
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat yang terdiri atas sampah rumah tangga maupun sampah sejenis sampah
rumah tangga. Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari
dalam rumah tangga yang sebagian besar terdiri dari sampah organik, tidak termasuk tinja
dan sampah spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah yang tidak berasal
dari rumah tangga dan berasal dari kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan
industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan/atau fasilitas lainnya
(Permendagri Nomor 33 tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah).
Berdasarkan asalnya sampah diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil
dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini
10
dengan mudah diuraikan dengan proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit dan
daun.
2. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral dan
minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam
seperti plastik dan almunium. Sebagian zat organik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat
lama. Sampah jenis ini pada rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas
plastik dan kaleng. Kertas Koran dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan
asalnya, kertas Koran termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas koran dan karton
dapat di daur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng dan plastik),
dimasukkan ke dalam kelompok anorganik.
3. Sampah khusus adalah sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari
bahaya yang akan ditimbulkannya. Misalnya sampah rumah sakit merupakan sampah
biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan (misalnya pisau bedah yang
dibuang), botol infus dan sejenisnya, serta obat-obatan (pil, obat bius, vitamin). Semua ini
mungkin terkontaminasi oleh bakteri, virus dan sebagian beracun sehingga sangat
berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya. Baterai umumnya berasal dari sampah
rumah tangga, biasanya mengandung logam berat.
Ada beberapa metode pengolahan sampah antara lain : penumpukan, pembakaran,
composting, Sanitary Land Fill. Dengan metode penumpukan, sebenarnya sampah tidak
dimusnahkan secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. Metode
penumpukan bersifat murah, sederhana, tetapi menimbulkan resiko terjangkitnya penyakit
menular. Dampak negatif yang dapat terjadi dari sistem penumpukan adalah menyebabkan
pencemaran, terutama bau, kotoran dan sumber penyakit melalui udara dan badan-badan air.
Metode Pembakaran, metode ini dapat dilakukan hanya untuk sampah yang dapat
dibakar. Oleh karena itu, sebelumnya harus dilakukan dahulu pemisahan bagian-bagian
sampah yang dapat terbakar dan yang tidak dapat terbakar. Tempat pembakaran harus
diusahakan jauh dari permukiman untuk menghindari cemaran asap, bau dan kebakaran.
Untuk mengekonomiskan instalasi pembakaran sampah (Incinerator) minimal dibutuhkan
sampah kontinyu 20-25 ton/jam, dengan nilai kalor minimal 10-15 MJ/kg untuk menjalankan
Incinerator tanpa bahan bakar tambahan. Seringkali peralatan pembakaran sampah dengan
Incenerator tidak layak secara teknis maupun ekonomi.
11
Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan dapat menghasilkan produk
kompos atau pupuk yang mempunyai nilai ekonomi. Sampah organik seperti sisa sayuran,
dipotong-potong, dibasahi, kemudian ditumpuk 4 persegi panjang mencapai ketinggian 1,5
meter, dan diberi sungkup penutup. Setelah 16 hari, kompos dibalik, dan pembalikan
dilakukan lagi setelah hari ke-46. Setelah itu kompos dibiarkan sampai 90 hari, untuk
kemudian digunakan sebagai pupuk.
Metode Sanitary land Fill ini hampir sama dengan metode penumpukan, tetapi
cekungan yang telah penuh terisi sampah ditutup kembali dengan tanah, dengan kedalaman
sampah di dalam tanah paling sedikit 60 cm untuk mencegah pengorekan oleh binatang.
Metode ini banyak dilakukan karena dapat menghindari terjadinya polusi udara, namun
memerlukan areal khusus yang luas. Tanah yang telah padat, keuntungannya dapat
dimanfaatkan untuk bangunan atau keperluan lainnya.
B. PERMASALAHAN
Secara garis besar permasalahan pengolahan sampah yang ada di Desa Kedungkendo
Kecamatan Candi kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut :
1. Tidak tersedianya sarana prasarana persampahan di Desa Kedungkendo
2. Pola pembuangan sampah masyarkat Desa Kedungkendo mayoritas dibuang langsung ke
sungai.
3. Sungai dan tambak masih dianggap oleh masyarakat Desa Kedungkendo sebagai tempat
untuk membuang sampah. Hal ini juga disebabkan karena sosial budaya masyarakat yang
kurang memahami tentang pentingnya lingkungan sehat.
4. Belum ada sistem manajemen pengolahan sampah yang terorganisir di Desa
Kedungkendo
5. Belum adanya teknologi pengolahan sampah baik dalam skala rumah tangga maupun
komunal di Desa Kedungkendo
C. JUSTIFIKASI PRIORITAS PENANGANAN
Justifikasi bersama mitra dalam menentukan permasalahan prioritas yang harus
ditangani adalah sebagai berikut :
1. Belum tersedia teknologi pengolahan sampah skala rumah tangga dan skala komunal.
2. Belum adanya sistem manajemen pengelolaan sampah yang terorganisir di kalangan desa
Kedungkendo
12
D. SOLUSI YANG DITAWARKAN
Mengacu pada justifikasi prioritas penanganan bersama mitra, maka solusi utama
yang akan diterapkan adalah :
1. Teknologi pengolahan sampah skala rumah tangga dan skala komunal dengan
menggunakan komposter komunal
2. Sistem manajemen pengelolaan sampah yang terorganisir di kalangan desa Kedungkendo
Paparan Teknologi Penerapan IbM adalah sebagai berikut :
1. Teknologi pengolahan sampah skala rumah tangga dan skala komunal.
Jenis-jenis pengolahan sampah menurut E Gumbira Sa’id (1987) terbagi menjadi
beberapa metode yaitu : Penumpukan, Pembakaran, Komposting, sanitary land fill. Dari
berbagai metode pengolahan sampah, salah satunya adalah composting yang dijadikan
sebagai program pengabdian pada Masyarakat. Metode composting yang di terapkan
adalah dengan metode Komposter Komunal
Proses komposter komunal adalah proses pengomposan aeraob di mana udara dibutuhkan
sebagai asupan penting dalam proses pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan
sampah menjadi kompos. Media yang dibutuhkan dalam proses pengomposan yaitu
dengan menggunakan keranjang berlubang, diisi dengan bahan-bahan yang dapat
memberikan kenyamanan bagi mikroorganisme. Proses pengomposan metode ini
dilakukan dengan cara memasukkan sampah organik – idealnya sampah organik tercacah
ke dalam keranjang setiap harinya dan kemudian dilakukan kontrol suhu dengan cara
pengadukan dan penyiraman air. Keuntungan dari menggunakan teknologi komposter
komunal adalah :
a. Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya
b. Bahan – bahan yang digunakan mudah didapat.
c. Hasil dari composting bisa dimanfaatkan untuk pupuk organic.
d. Tidak memerlukan ruang yang besar.
e. Tidak menimbulkan polusi udara (bau)
Prosedur pembuatan komposter komunal
13
Tabel 1.1. Ukuran Komposter Komunal
Gambar 1.4. Komposter Manual
a. Proses Pengolahan Sampah Komposter komunal
Cara pembuatan:
a) siapkan tong air dilubangi untuk ventilasi ukuran (min 30 x 40 x 50 cm).
b) lapisi bagian dalam dengan karton bekas kardus.
c) letakkan bantal berventilasi berisi gabah di bagian dasar keranjang (bantal 1).
d) isi dengan kompos jadi + / – setinggi 25 cm.
e) letakkan bantal 2 berisi gabah di atas kompos jadi.
f) tutup dengan kain kasa hitam bersama dengan tutup keranjang.
14
Cara pengomposan:
a) sampah-sampah rumah tangga sisa makanan atau sisa dapur ditiriskan agar bebas dari
air/ cairan dan bila ada bekas sayuran yang masih panjang-panjang dirajang terlebih
dahulu.
b) setelah dikumpulkan sampah rumah tangga tadi dimasukkan ke dalam komposter
yang telah disiapkan dicampurkan dalam kompos jadi, dalam keranjang diaduk
menggunakan cetok sampai rata. Kemudian letakkan kembali bantal gabah II di
atasnya dan tutup kembali keranjang.
c) sampah-samaph rumah tangga sisa makanan dapur/ sampah organic dibuang setiap
hari ke dalam komposter.
d) setelah penuh dan cukup umur, kompos yang sudah matang dari komposter
dikeluarkan untuk kemudian dijemur sampai kering kemudian diayak menjadi
kompos jadi. Untuk calon kompos yang belum matang dikembalikan ke komposter.
Digunakan untuk keperluan pemupukan tanaman di halaman rumah sendiri.
b. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sampah-sampah non organic seperti:
kertas, plastic, pecah-belah, dan sebagainya dibuang ke tempat sampah yang telah
disediakan secara terpisah untuk diangkut ke tempat pembuangan atau dikelolah
dengan proses pengolahan sampah kering.
Gambar 1.5. Komposter Komunal
2. Sistem manajemen pengelolaan sampah yang terorganisir di kalangan Desa
Kedungkendo.
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengertian pengelolaan bukan hanya menyangkut aspek teknis, tetapi mencakup juga
aspek non teknis, seperti bagaimana mengorganisir, bagaimana membiayai dan
15
bagaimana melibatkan masyarakat penghasil limbah agar ikut berpartisipasi secara aktif
atau pasif dalam aktivitas penanganan tersebut (UU No. 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah).
Untuk pelaksanaan Program Pengabdian pada Masyarakat yang akan diterapkan adalah
distribusi sarana dan prasarana persampahan yang ada di wilayah Desa Kedungkendo
berdasarkan Standar Nasional Indonesia tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Dapat
dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini.
Tabel 1.2. Standar Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Persampahan
Lingkup
Prasarana
Prasarana Keterangan
Sarana pelengkap Status Dimensi
Rumah
(5 jiwa) Tong sampah Pribadi - -
RW
(2.500 Jiwa)
Gerobak sampah
TPS
2 m3
Jarak bebas
TPS dengan
lingkungan
hunia
minimal 30
m
Gerobak
mengangkut
3x seminggu Bak sampah kecil 6 m
3
Kelurahan
(30.000 jiwa)
Gerobak sampah
TPS
2 m3 Gerobak
mengangkut
3x seminggu Bak sampah besar 12 m
3
Kecamatan
(120.000 jiwa)
Mobil sampah
TPS/ TPA
lokal
- Mobil
mengangkut
3x seminggu Bak sampah besar 25 m3
Kota
(> 480.000
jiwa)
Bak sampah akhir
TPA
-
- Tempat daur ulang
sampah -
E. PARTISIPASI MITRA DAN WARGA
Kecamatan Candi membantu dalam mengolah sampah basah dan sampah kering
(sampah plastic) untuk dapat meningkatkan produktivitas pendapat rumah tangga dan
mengurangai pencemaran lingkungan akibat dari produksi sampah rumah tangga.
F. TARGET LUARAN
Luaran yang dihasilkan dari penerapan IbM Manajemen Barbeku (Barang Bekas
Berkualitas) Untuk Meningkatkan Ekonomi Keluarga di Desa Kedungkendo Kecamatan
Candi yaitu :
a) Composter
b) Manajemen pengelolaan sampah
c) Aneka produk bahan limbah
16
d) Listrik bahan limbah
G. MEKANISME PENANGANAN PROGRAM
Deskripsi pelaksanaan program PPM ini dilaksanakan seperti pada tabel 1.3 berikut
:
Tabel 1.3. Deskripsi Operasional Kerja Pelaksanaan PPM
No. Sub Tema Koordinator Pelaksana
1 Identifikasi Dan Manajemen Pengelolaan
Sampah Berbasis Masyarakat.
A. A. Sagung Alit Widyastuti,
ST., MT.
2 Pengolahan Sampah Untuk Meningkatkan
Lingkungan Sehat Dra. Indah Nurhayati, ST., MT.
3
Peningkatan Produktivitas Melalui
Pembuatan Kerajinan Bunga Kering Dari
Sampah Plastik
Yunia Dwie Cahyanie, ST., MT.
4
Efisiensi Penggunaan Energi Listrik
Dalam Skala Home Industry Dan Rumah
Tangga
Ir. Rony HRF., MT.
Materi Program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) di Desa Kedungkendo
Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo untuk masing – masing sub tema terlampir di bagian
belakang laporan ini.
H. KETERKAITAN
Kegiatan ini mengintegrasikan beberapa komponen, antara Perguruan Tinggi dalam
hal ini Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, warga masyarakat dan instansi pemerintah
yaitu Departemen Pekerjaan Umum Khususnya di Dinas Kebersihan.
Adapun manfaat yang diperoleh bagi instansi yang terkait dalam kegiatan ini adalah
1. Bagi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Dengan adanya penerapan IPTEKS, khususnya penanganan masalah pengelolaan sampah
bagi warga masyarakat di wilayah tersebut, maka Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
sebagai instansi perguruan tinggi dapat melaksanakan tri darma perguruan tinggi yang ke
tiga yaitu pengabdian pada masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
17
Melalui kegiatan ini masyarakat memperoleh masukan pengetahuanan / teknologi
composter untuk pengolahan sampah skala rumah tangga dan pembuatan bunga kering
dari bahan sampah.
3. Bagi Instansi Pemerintah
Dengan adanya pemecahan masalah pengelolaan sampah melalui kegiatan ini, instansi
pemerintah Departemen Pekerjaan Umum khususnya Dinas Kebersihan terbantu
tugasnya dalam rangka melakukan Pengelolaan sampah di Desa Kedungkendo
Kecamatan Candi kabupaten Sidoarjo.
I. LEMBAGA MITRA
Mitra dalam pelaksanaan kegiatan PPM ini adalah:
1. Tim PKK Kecamatan Candi
2. Aparat Desa Kedungkendo
J. JADWAL PELAKSANAAN
Program Pengabdian ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan di Desa Kedungkendo
Candi Sidoarjo. Pelaksanaan Kegiatan Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) di mulai
pada awal Februari sampai dengan awal Maret 2014. Untuk jadwal pelaksanaannya diuraikan
pada tabel 1.4 di bawah ini.
Tabel 1.4. Jadwal Kegiatan Program Pengabdian pada Masyarakat di Desa
Kedungkendo, Candi Sidoarjo
No. Kegiatan Tanggal
1 Survei Lokasi 7 Pebruari 2014
2 Persiapan sarana dan prasarana 11 s/d 12 Pebruari 2014
3 Pembuatan Composter dan Keranjang Takakura 13 s/d 18 Pebruari 2014
4 Penyuluhan dan pelatihan 21 Pebruari 2014
5 Evaluasi Proses 28 Pebruari 2014
6 Laporan Hasil Kegiatan 3 Maret 2014
18
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
Pelaksanaan program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) dimulai setelah dilakukan
penandatangan kontrak antara ketua pelaksana dengan LP2M Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya. Langkah awal yang dilakukan adalah koordinasi dengan Mitra dan Kepala Desa
serta Mahasiswa KKN PPM di Desa Kedungkendo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo.
Secara umum pelaksanaan program terdiri dari tiha tahap yati tahap pertama penyuluhan
sosialisasi pemberdayaan masyarakat tentang pengelolaan lingkungan di Desa Kedungkendo
Kecamatan Candi untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan pengolahan sampah
menjadi produk yang lebih bernilai.
Secara rinci pelaksanaan program PPM adalah sebagai berikut:
1. Survey Lokasi
Persiapan survei lokasi dilakukan bersama dengan tim LPPM dalam program KKN PPM
yang dilaksanakan oleh Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Dari hasil survei tampak
permasalahan yang perlu segera ditangani adalah pengelolaan sampah rumah tangga dan
perbaikan kebiasaan warga di sekitar Desa Kedungkendo dalam perilaku membuang
sampah rumah tangga.
Gambar 2.1 Kondisi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Kedungkendo
2. Persiapan Sarana Dan Prasarana
Setelah melakukan survey awal dan penetapan permasalahan yang akan diangkat dan
diselesaikan di lokasi PPM tim melakukan koordinasi dengan pihak pemerintahan desa
dalam hal ini Kepala Desa Kedungkendo dan kader PKK di Desa Kedungkendo.
Kecamatan Candi Sidoarjo. Selanjutnya dipilih lokasi di Balai Desa Kedungkendo untuk
pelaksanaan PPM ini. Pemilihan lokasi dilandasi pada posisi balai desa Kedungkendo
yang berada dekat dengan beberapa dusun di desa tersebut. Persiapan sarana dan prasana
19
di lokasi dilaksanakan oleh aparat desa dan dibantu dengan mahasiswa peserta KKN
PPM.
3. Pengadaan Alat Dan Bahan
Proses pengadaan alat dan bahan oleh tim pelaksana PPM dengan pertimbangan membuat
komposter komunal dilakukan didalam kampus Fakultas Teknik Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya dengan berkolaborasi antara Teknik Lingkungan, Teknik Industri, dan
Teknik Elektro. Sedangkan untuk Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota merancang
sistem tata kelola sampah dan sistem bank sampah di Wilayah Desa Kedungkendo,
Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.
4. Penyuluhan Dan Pelatihan
Penyuluhan dilakukan dengan tema besarnya adalah bagaimana warga desa dan warga
sekitar desa berpartisipasi pada pengolahan sampah rumah tangga. Kebiasaan warga desa
dan warga sekitar desa dalam membuang sampah di sungai yang melewati beberapa desa
di Kecamatan Candi, menyebabkan penyumbatan pada saluan aliran sungai di Desa
Kedungkendo, sehingga desa ini kerap menjadi banjir karena saluran air yang tertutup
sampah. Dengan penyuluhan tentang manajemen pengelolaan sampah, dan perlunya
dibentuk bank sampah yang harus ada pada setiap desa dan bagaimana keuntungan
pengelolaan bank sampah dan menghasilkan pendapatan tambahan bagi warga,
diharapkan perilaku negatif warga disekitar desa dalam membuang sampah sembarangan
bisa ditekan.
Gambar 2.2 Penyuluhan dan Pelatihan
Penyuluhan dilakukan dalam 3 sesi, sesi pertama dilakukan manajeman pengelolaan
sampah yang dipandu oleh Linda Dwi Rohmadiani, ST., MT. kemudian dilanjutkan
dengan pengolahan sampah menjadi energi terbarukan oleh Solikin, ST. pada sesi kedua.
20
Sesi yang terakhir tentang demonstrasi menggunakan komunal komposter untuk
mengolah sampah dapur dan sampah basah menjadi kompos untuk tingkat desa dipandu
oleh Dra. Indah Nurhayati, ST., MT. dan Dra. Sri Widyastuti, ST., MT.
Gambar 2.3. Penyuluhan Tentang Manajemen Pengelolaan Sampah Oleh
Linda Dwi Rohmadiani, ST. MT.
Gambar 2.4. Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah Basah Menjadi Kompos Oleh
Dra. Indah Nurhayati, ST. MT. dan Dra. Sri Widyastuti, ST., MT.
5. Pelaksanaan Pada Masyarakat
Setelah diadakan penyuluhan dan pelatihan tentang pengelolaan lingkungan dan
bagaimana sampah menjadi barang berharga di Desa Kedungkendo, dilaksanakan selama
tiga jam mulai jam 09.00 WIB sampai jam 12.00 WIB. Untuk pelatihan di lingkungan
desa dilaksanakan selama 1 jam. Sedangkan untuk partisipasi dan pelatihan terstruktur
dilakukan selama 2 minggu dengan bantuan teman-teman mahasiswa KKN di Desa
Kedungkendo.
6. Pemantauan Hasil Pelaksanaan
Pemantauan pelaksanaan dilakukan tanggal 16 April 2014, setelah satu minggu
pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan di Desa Kedungkendo. Pemantauan dilakukan
dengan cara meninjau langsung pada lokasi tempat dipasangnya komposter di titik-titik
tertentu di wilayah Desa Kedungkendo.
21
Pemantauan ini dilakukan oleh tim PPM Fakultas Teknik, bersama dengan aparat desa
dan tim PKK. Aparat desa dan kader PKK cukup optimal namun belum maksimal dalam
penggunaan komposter, karena memang membutuhkan waktu lama untuk membangun
kebiasaan pengelolaan sampah di wilayah ini.
7. Tim Pelaksana Program Penerapan Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM)
Tim pelaksana yang akan melaksanakan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) di Desa
Kedungkendo Kecamatan Candi Sidoarjo adalah dosen-dosen di lingkungan Fakultas
teknik Universitas PGRI Adi Buana Surabaya seperti tertera pada tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1. Struktur Organisasi Pelaksanaan PPM di Desa Kedungkendo
Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
No N a m a Lembaga Kapasitas tugas
1 Drs.Sugito, ST.,MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Penanggung jawab
2 Drs. Budi Priyo Sembodo, ST,
M.Kom
FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Ketua
3 A. A. Sagung Alit W, ST, MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Wakil Ketua
4 Drs. Rusdiyantoro, ST, MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Bendahara
5 Linda Dwi Rohmadiani, ST, MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Sekretaris 1
6 Atmiasri, ST., MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Sekretaris 2
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
7 Raja Jusmartinah, ST, MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya
Koordinator Bidang
Perencanaan Wilayah
dan Kota
8 Drs. A. A. Agung Ramayadnya,
ST., MT
FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
9 Suning, SE, MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
10 Nirmala Rahayu, ST, MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
11 Jelita Citra , ST., MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
Program Studi Teknik Lingkungan
13 Dra. Indah Nurhayati, ST, MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya
Koordinator Bidang
Teknologi Lingkungan
14 Drs. Setyo Purwoto, ST., MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
15 Dra. Sri Widyastuti, ST., MSi FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
22
16 Ir. Joko Sutrisno, M.Kom FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
17 Drs. Pungut Asmoro, ST., MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
18 Muhammad Alkholif, ST., MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
19 Rhenny Ratnawati, ST, MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
Program Studi Teknik Elektro
20 Ir Rony, HRF, MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya
Koordinator Bidang
Teknologi Elektro
21 Drs. Widodo, ST., M.Kom FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
22 Iva MH, SSi., MSi FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
23 Sagita Rokhman, ST FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
24 Anjang Hermawan, ST FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
25 Solikin, ST FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
Program Studi Teknik Industri
26 Yunia Dwie Cahyanie, ST., MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya
Koordinator Pelaksana
Bidang Teknologi
Industri
27 Drs. Joko Adi Waluyo, ST.,
MM., DBA
FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
28 Prof. Dr. H. Gempur Santoso,
M.Kes
FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
29 Prihono, ST., MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
30 Pungkas Wismantoro, ST. MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
31 M. Abdul Jumali, ST., MT FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
32 M. Nusron, ST FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
33 Nitabian I R, ST FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
34 Indra Dwi Febrianto, ST FT-Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pelaksana Program
Pembantu Pelaksana Program Pengabdian Pada Masyarakat FT-Univ.PGRI Adi
Buana Surabaya Pelaksana Program
35 Enik Suheriyana, SE Univ.PGRI Adi Buana
Surabaya Pembantu Pelaksana
36 Maria Dolorosa B (113900011) Mahasiswa Prodi PWK
FT-Univ PGRI Adi Buana Sby Pembantu Pelaksana
37 Prasetyo Aji S (113900007) Mahasiswa Prodi PWK
FT-Univ PGRI Adi Buana Sby Pembantu Pelaksana
38 Marina Natalia (113900010) Mahasiswa Prodi PWK
FT-Univ PGRI Adi Buana Sby Pembantu Pelaksana
23
39 M. Zainudin (123800020)
Mahasiswa Prodi Tek.
Lingkungan
FT-Univ PGRI Adi Buana Sby
Pembantu Pelaksana
40 Agustiah Sella PYP (123800017)
Mahasiswa Prodi Tek.
Lingkungan
FT-Univ PGRI Adi Buana Sby
Pembantu Pelaksana
41 Mahardika (113600002) Mahasiswa Prodi Tek. Elektro
FT-Univ PGRI Adi Buana Sby Pembantu Pelaksana
42 Chusniati Dhonny (123600033) Mahasiswa Prodi Tek. Elektro
FT-Univ PGRI Adi Buana Sby Pembantu Pelaksana
43 I Kadek Agus Adriana Putra
( 113700006)
Mahasiswa Prodi Tek. Industri
FT-Univ PGRI Adi Buana Sby Pembantu Pelaksana
44 Suwarno (123700004) Mahasiswa Prodi Tek. Industri
FT-Univ PGRI Adi Buana Sby Pembantu Pelaksana
24
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Hasil pelaksanaan Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) terbagi menjadi tiga
bagian. Bagian pertama adalah Identifikasi dan Manajemen Pengelolaan Sampah Berbasis
Masyarakat. Bagian kedua adalah Efisiensi Penggunaan Energi Listrik Dalam Skala Home
Industry Dan Rumah Tangga dengan menggunakan kapasitor bank 1300 watt dan 2200 watt.
Bagian ketiga adalah Pengolahan Sampah Basah Skala Komunal Dengan Menggunakan
Metode Composter Rotary Untuk Meningkatkan Lingkungan Sehat di Desa Kedungkendo
Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo .
Hasil pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) tentang IbM Manajemen
Barbeku (Barang Bekas Berkualitas) Untuk Meningkatkan Ekonomi Keluarga di Desa
Kedungkendo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi dan Manajemen Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
a) Kondisi Awal
Warga masyarakat di Desa Kedungkendo kurang memperhatikan tentang pentingnya
manajemen pengelolaan sampah. Mereka masih memanfaatkan menggunakan sistem
pengelolaan sampah konvensional yaitu menimbun sampah di lahan kosong dan
sungai. Hal ini menyebabkan banjir ketika musim hujan dan penurunan kualitas air
sungai. Mengingat sungai dimanfaatkan warga sebagai pengairan lahan pertanian
(sawah).
b) Kondisi Akhir
Setelah satu minggu dari pelaksanaan penyuluhan tentang manajemen pengelolaan
sampah belum terlihat perubahan yang signifikan. Tetapi warga sudah mulai
mengerti pentingnya pengelolaan sampah dan mulai mengurangi aktifitas membuang
sampah di sungai
2. Efisiensi Penggunaan Energi Listrik Dalam Skala Home Industry Dan Rumah Tangga
a) Kondisi Awal
Selama ini perilaku masyarakat Desa Kedungkendo kurang memperhatikan tentang
penggunaan dan pemanfaatan energi listrik dalam rumah tangga, sehingga pada awal
bulan pembayaran listrik mereka harus membayar lebih banyak. hal ini disebabkan
25
karena mereka belum mengenal cara dan teknologi tentang hemat energy yang bisa
diterapkan dalam skala rumah tangga maupun home industry.
b) Kondisi Akhir
Satu minggu setelah pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan tentang efisiensi
penggunaan energi listrik dalam skala rumah tangga dan home industry , mereka lebih
memperhatikan perilaku mereka dalam penggunaan energi listrik.
3. Pengolahan Sampah Untuk Meningkatkan Lingkungan Sehat
a) Kondisi Awal
Masyarakat Desa Kedungkendo belum mengerti tentang teknologi pengolahan
sampah basah rumah tangga. Masyarakat desa terbiasa mengelola sampah dengan
cara ditimbun atau dibakar di pekarangan rumah masing-masing. Kondisi ini
diperparah dengan adanya kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai
b) Kondisi Akhir
Waktu pemantauan dan evaluasi yang dilakukan 1 minggu setelah pelaksanaan
penyuluhan dan pelatihan, maka belum terlihat perubahan signifikan yang terjadi di
lingkungan masyarakat. Tetapi dalam skala rumah tangga di setiap rumah Ketua RT
telah tersedia composter rotary yang dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. Sehingga
diharapkan terjadi penurunan volume sampah yang dibuang ke sungai atau dibakar
oleh warga.
26
BAB IV
PENUTUP
Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) berupa IbM Manajemen
Barbeku (Barang Bekas Berkualitas) Untuk Meningkatkan Ekonomi Keluarga di Desa
Kedungkendo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo berjalan dengan baik. Hasil yang
diperoleh dari pelaksanaan ini adalah pengolahan sampah basah skala rumah tangga dengan
menggunakan metode composter rotary.
Upaya pemantauan pemanfaatan composter rotary ini tetap harus dilakukan secara
intensif masyarakat dapat menggunakan dengan baik dan benar. Hal ini dilakukan dengan
koordinasi antara pelaksana dan mitra.
27
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. SNI 19-2454-2002 mengenai Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan
Sampah Perkotaan.
Anonim. 2005. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan
di Perkotaan.
Anonim. 2009. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Sekretariat Kementrian Pekerjaan Umum
Anonim. 2010. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah. Sekretariat Kementrian Dalam Negeri
Damanhuri, Enry. 2010. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah. Bandung. Program Studi
Teknik Lingkungan FTSL ITB.
E. Gumbira Sa’id.1987. Sampah Masalah Kita Bersama. Jakarta:Mediyatama Sarana
Perkasa.
Roni Kastaman. 2007. Sistem Pengelolaan Reaktor Sampah Terpadu.