9
Alat tenun adalah alat atau mesin untuk menenun benang menjadi tekstil (kain). Alat tenun terdiri dari alat tenun tradisi onal , alat tenun bukan mesin yang dipakai untuk menenun dengan tangan manusia, serta alat tenun mesin yang dilengkapi motor penggerak. Menurut ukurannya, alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin yang berukuran kecil dipakai untuk menenun sambil duduk, sementara alat tenun berukuran besar digunakan untuk menenun sambil berdiri. Orang Mesir kuno dan orang Cina kuno sudah mengenal alat tenun bukan mesin sejak 4000 SM . [1] Fungsi dasar alat tenun sebagai tempat memasang benang-benang lungsin agar benang pakan dapat diselipkan di sela-sela benang lungsin untuk dijadikan kain. Bentuk dan mekanisme alat tenun dapat berbeda-beda, namun fungsi dasarnya tetap sama.

Kelompok 6 kain tradisional buton

  • Upload
    harlona

  • View
    2.416

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok 6 kain tradisional buton

Alat tenun adalah alat atau mesin untuk menenun benang menjadi tekstil (kain). Alat tenun terdiri dari alat tenun tradisional, alat tenun bukan mesin yang dipakai untuk menenun dengan tangan manusia, serta alat tenun mesin yang dilengkapi motor penggerak. Menurut ukurannya, alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin yang berukuran kecil dipakai untuk menenun sambil duduk, sementara alat tenun berukuran besar digunakan untuk menenun sambil berdiri. Orang Mesir kuno dan orang Cina kuno sudah mengenal alat tenun bukan mesin sejak 4000 SM.[1]

Fungsi dasar alat tenun sebagai tempat memasang benang-benang lungsin agar benang pakan dapat diselipkan di sela-sela benang lungsin untuk dijadikan kain. Bentuk dan mekanisme alat tenun dapat berbeda-beda, namun fungsi dasarnya tetap sama.

Page 2: Kelompok 6 kain tradisional buton

Secara administrasi pemerintahan, masyarakat Buton kini boleh tercerai berai menyusul terbentuknya kabupaten- kabupaten baru dalam rangka pemekaran Kabupaten Buton yang wilayahnya mencakup hampir semua daerah kesultanan di masa lampau.

Namun, secara kultural mereka masih akrab dengan nilai-nilai budaya yang telah menjadi ciri khas dan menjadi perekat hubungan sosial sejak lama.

Salah satu perekat sosial itu adalah kain tenun tradisional. Tenunan Buton tampak bersahaja tetapi spesifik. Masyarakat Buton dari semua strata bangga menggunakan kain tenun bercorak daerahnya, di mana pun ia berada.

Kain Buton Sebagai Identitas

Hampir semua wanita Buton sejak dulu dikenal mahir menenun. Istri-istri para sultan pun pandai menenun. Tak heran jika dalam berbusana pun mencerminkan strata atau status sosial dalam masyarakat karena kain tenunan Buton merupakan tanda pengenal status sosial dalam masyarakat Buton dari masa lalu sampai sekarang.Harga kain sarung Buton saat ini paling tinggi Rp 150.000 selembar, namun Jika kain itu nanti terbuat dari benang sutra harganya bisa Rp 400.000 per lembar.

Page 3: Kelompok 6 kain tradisional buton

Seorang wanita muda yang sudah berumah tangga bisa dilihat dari caranya berpakaian. Busana untuk gadis (kalambe) lain lagi. Gadis orang kebanyakan menggunakan kain biasa dengan motif yang umum, seperti kasopa. Sedangkan gadis dari golongan bangsawan dengan gelar Wa Ode harus memakai kain yang didominasi warna perak yang disebut motif kumbaea. Jadi seseorang siapapun dia jika memakai kain Buton dengan motif kumbaea pasti adalah seorang bangsawan.

Sebagai identitas, kain tenunan Buton masih berlaku dan cenderung makin menguat belakangan ini. Bahkan, produk tenunan itu telah menjadi simbol pemersatu secara kultural masyarakat Buton, terutama mereka yang hidup di perantauan.Di daerah asalnya sendiri, seperti Kota Bau-Bau, Kabupaten Buton, dan Kabupaten Wakatobi, kain tenun Buton merupakan bahan pakaian sehari-hari warga setempat.Para penenun di Buton menggunakan alat tenun gedokan. Selembar kain dengan panjang empat meter dan mumnya, kain tenun Buton bercorak garis-garis searah untuk bahan pakaian wanita dan garis-garis berpotongan untuk pria. Garis-garis itu sering dipertegas dengan benang emas atau perak.lebar 65 sentimeter dikerjakan sekitar satu minggu.

Page 5: Kelompok 6 kain tradisional buton

Sedang Membuat Kain Tenun. Kerajinan tenun dari Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara biasanya menggambarkan obyek alam yang mereka temukan di sekitarnya. Tenun Buton juga kaya akan warna-warna. Inilah yang menjadi kekhasan kerajinan tenun dari Buton. Oleh masyarakat Buton, kerajinan tenun ini dianggap mampu menjadi perekat sosial bagi masyarakat Buton, sebab tenun Buton adalah pengejawantahan orang-orang Buton memahami lingkungan alamnya. Hal ini terlihat dari corak dan motif tenunannya, misalnya motif betano walona koncuapa yang terinspirasi dari abu halus yang melayang-layang hasil pembakaran semak saat membuka ladang; motif colo makbahu atau korek basah, motif delima bongko (delima busuk), motif delima sapuua, dan lain sebagainya.

Page 6: Kelompok 6 kain tradisional buton

KAIN BUTONKAIN BUTON

Page 8: Kelompok 6 kain tradisional buton

SARUNG BUTON YANG SUDAH JADISARUNG BUTON YANG SUDAH JADI

Page 9: Kelompok 6 kain tradisional buton

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

-ANISA-FITRIANI-HARFINA-LENI LESTYANI-SINTIYA-SYAHIRA RIDWAN