Upload
nenden-maesaroh
View
368
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
KELOMPOK 5
WISATA RELIGI
MESJID TIBAN (PONPES SYALAFIYAH BIHAARU BAHRI' ASALI FADLAAIRIL
RAHMAH)&
GOA MARIA
Aditya Naufal.PAndyni Wulan.A
Arif Aulia.RHildawati
Eneng NuraeniNenden MaesarohShafiera Fransisca
Sri Harti Dewi
Latar belakang
Akhir-akhir ini semakin banyak orang mengalami stres Biasanya stres bermula dari kejenuhan pikiran yang kemudian terakumulasi sehingga menjadi akut.
Tiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengatasi stres atau kejenuhan pikiran tersebut. pariwisata merupakan salah satunya. Diantara beragamnya jenis pariwisata yang ditawarkan wisata religi kini tengah populer dan menjadi pilihan masyarakat.
Potensi wisata religi di negara kita sangatlah besar. Hal ini dikarenakan sejak dulu Indonesia dikenal sebagai negara religius. Banyak bangunan atau tempat bersejarah yang memiliki arti khusus bagi umat beragama. Selain itu, besarnya jumlah penduduk Indonesia, dimana hampir semuanya adalah umat beragama, merupakan sebuah potensi tersendiri bagi berkembangnya wisata religi.
KONSEP TEORI
PARI
WISATA
bersama, atau berkeliling
Perjalanan
Definisi Pariwisata
pariwisata memiliki pengertian melakukan kegiatan perjalanan berkeliling meninggalkan
tempat awal, menuju ke tempat yang lain.
Adapula definisi pariwisata menurut :
Richard Sihite
Robert McIntosh
Wikipedia
Undang-Undang
Definisi Wisata Religi
* Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama, yang memiliki kelebihan. misalnya dilihat dari sisi sejarah, adanya mitos dan legenda mengenai tempat tersebut, ataupun keunikan dan keunggulan arsitektur bangunannya.
* Tujuan wisata religi tidaklah sempit, namun memiliki cakupan yang sangat luas, dan sifatnya cukup personal*wisata ini dimaksudkan untuk memperkaya wawasan keagamaan dan memperdalam rasa spiritual kita.
PROFIL & SEJARAH MESJID TIBAN / PONDOK PESANTREN SYALAFIYAH BIHAARU BAHRI' ASALI
FADLAAIRIL RAHMAH
(Lautannya, Lautan, Madunya, Fadhalnya Rahmat ; Segarane, Segara, Madune, Fadhole Rohmat )
disingkat ( Bi Ba’a Fadlrah )
Lokasi persisnya berada di jalan Wahid Hasyim, Gang Anyar, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Pendiri : KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh
Mitos yg berkembang di Masyarakat
Pembangunan dan Pendanaan
MESJID TIBAN / PONDOK PESANTREN SYALAFIYAH BIHAARU BAHRI' ASALI FADLAAIRIL RAHMAH
Profil
Alamat website http://www.ponpesbibaafadlrah.or.id
Sejarah
1963 : Merintis Pembangunan1987 : Memulai pembangunan1992 : Pembangunan sempat terhenti1998-skr : Kembali dibangun
Social Atraction
* Pembangunan pesantren yg dilakukan secara gotong royong dapat dilihat pada hari-hri diluar hari libur . Para santri dan jamaah bekerjasama bahu-membahu membangun sedikit demi sedikit menyempurnakan bangunan pesantren.* Nilai-nilai dakwah melalui bangunan ini diharapkan mampu mengetuk pintu hati pengunjung yg datang untuk menerapkan nilai2 agama didalam kehidupan. Seperti nilai untuk berbagi, ikhlas, tidak putus asa, tidak pamrih dan senantiasa menjadikan agama sebagai pedoman hidup.
Atraksi
Built Atraction
L1-L3 : Tempat istirahat laki-laki dan perempuan (terpisah) juga sebagai tempat ryadhah.L4 : Tempat khusus Kyai Ahmad menerima tamu.L5 : Tempat ijab qabul dan resepsi pernikahan mimbar, tmpt shalat idhul fitri, idhul adha, PHBI, shalat ashar, magrib, isa.L6 : ruang tempat istirahat para santri yang sudah berkeluarga.L7 : SupermarketL8 : Kios, Cafetaria, Pasar dan kolam ikanL9 : GununganL10 : Puncak gunung
play
aktivitas
Kegiatan keagamaan : untuk jemaah , santri dan masy.
Ryadhoh : menenangkan diri, mengintrospeksi diri
Pembangunan Pesantren yang berkelanjutan, kerjasama antara santri dan jemaah.
Mempelajari kitab dan buku tuntunan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan masing masing.
Mengikuti kegiatan keagamaan lain: sholat malam, istighosah, dibaan, shalawatan, tahlilan maupun kegiatan lain yang dikerjakan secara sendiri sendiri sesuai dengan kebutuhannya masing msing.
Berperan aktif dalam kegiatan memperingati hari hari besar islam dengan tujuan agar seluruh jamaah dan tamu yang dating dapat merasa senang dan bahagia selama dan sesudah mengikuti acara.
•Parkiran• kolam ikan & aquarium•Lift•Tempat pendaftaran dan pendataan pengunjung sbg standar keamanan.•Tempat makan, cafetaria•Supermarket•Pasar, kios•Tempat resepsi pernikahan•Ruang istirahat pengunjung laki2 dan perempuan (terpisah)•Kebun sayuran• tempat hewan peliharaan mulai yang standar seperti burung, ayam dan kelinci sampai yang tidak wajar seperti monyet dan kijang
amenitas
aksesibilitas
Akses menuju lokasi sangatlah mudah untuk dijangkau dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda4. Jarak dari kota Malang sekitar 27 km yang mungkin bisa ditempuh sekitar 30 menit.
Rute menuju masjid tiban dari Stasiun Malang dapat ditempuh dengan angkutan umum jurusan AG (Arjosari-Gadang) dengan tarif 4 ribu, turun di terminal gadang. Kemudian dilanjutkan dengan menaiki COLT L300 (mini bus) dengan tarif 7 ribu, turun di pangkalan ojek (*bilang aja ke kondekturnya ke masjid tiban). Lalu naik ojek ke Masjid Tiban dengan tarif 10 ribu.
Manfaat Aspek sosbud
Aspek lingkungan
Aspek ekonomi
Berkembangnya kegiatan usaha masy.
Pembangunan bersifat ramah lingkungan dan tdk mengubah kontur tanah, tekstur air & pepohonan.
Pembangunan dan pendanaan yg bersifat sosial mengajarkan kehidupan yg terintegrasi & solid.
DampakDampak dari pembangunan mesjid ini yang merupakan bangunan tumbuh, artinya terus dilakukan pembangunan harus diimbangi pula dengan sosialisasi pemahaman kepada masyarakat bahwa bangunan ini tidak dibangun oleh jin atau hal yang tidak wajar lainnyahal ini dimaksudkan agar para pengunjung yang datang tidak salah persepsi sehingga esensi dari wisata religi mengenal lebih dalam mengenai ajaran agama tidak ternodai oleh niat yang keliru maupun persepsi yang macam-macam ketika berkunjung.
WISATA RELIGI
GUA MARIA
Gua Maria Sawer Rahmat terdapat di sebuah desa di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat bernama Desa Cisantana. Cisantana terletak di lereng sebelah timur kaki Gunung Ciremai pada ketinggian lebih kurang 700 meter dari permukaan laut. Daerah tersebut merupakan wilayah pertanian dengan suhu udara yang cukup dingin. Menurut catatan di Gereja Cisantana, umat Katolik di daerah ini berjumlah lebih kurang 1.200 orang yang sebagian besar hidup dari pertanian dan beternak sapi perah.
Gua Maria Sawer Rahmat yang konon dibangun atas inisiatif penduduk setempat, terletak di sebuah bukit yang bernama Bukit Totombok, sebelah barat Desa Cisantana. Gua Maria Sawer Rahmat kini seakan-akan telah menjadi tempat keramat dan seringkali menjadi tempat prosesi keagamaan. Peresmian Gua Maria Sawer Rahmat ini dilakukan pada tanggal 21 Juli 1990 oleh Kardinal Tomko. Untuk mencapai bukit tempat gua itu, sebenarnya tidak terlalu jauh dengan berjalan kaki dari desa di bawahnya. Umat Katolik menyebut perjalanan menuju gua itu sebagai "prosesi jalan salib," dan karena itu waktu tempuh memang terasa cukup lama.
Mereka harus berhenti pada setiap tempat pemujaan di
sepanjang jalan itu untuk memanjatkan doa sebelum sampai ke Gua Maria. Perjalanan sambil mengucapkan doa itu dilakukan untuk mengingatkan umat Katolik (atau Kristen pada umumnya) tentang perjalanan Yesus Kristus memanggul salib menuju Bukit Golgota atau Bukit Kalvari.
Objek Wisata Goa Maria Di sekitar Gua Maria Sawer Rahmat terdapat
sebuah taman indah yang dibentuk untuk menggambarkan Taman Getsemani, yang menurut kitab suci Kristen, di situlah Yesus Kristus ditangkap untuk diadili sebelum disalibkan. Taman ini berada pada tempat yang datar. Di tempat ini pula terdapat sebuah ruangan sederhana untuk misa atau pembukaan jalan salib. Semua tempat terbuka, kecuali altar. Dijalan menuju Gua Maria itu, tidak ada tempat untuk berteduh, tetapi rimbunnya pohon dan semak di kiri dan kanan jalan, cukup membuat suasana teduh. Pada musim hujan, para pengunjung dapat melihat dan menikmati indahnya bunga-bunga hutan bermekaran, suasana alami dan menarik.
Patung Bunda Maria berdiri tegak dan anggun pada sebuah gua yang di bawahnya mengalir air yang jernih. Air ini berasal dari sebuah curug (air terjun). Curug tersebut berada di kaki sebelah selatan bukit dan penduduk mengenalnya dengan Curug Sawer (jatuhnya air seperti yang "disawerkan"). Itu sebabnya gua itu disebut Gua Maria Sawer Rahmat.
FasilitasFasilitas yang terdapat di gua Maria cukup lengkap dengan adanya berbagai fasilitas. Berikut ini adalah fasilitas yang ada di Gua Maria Sawer Rahmat :1. Tempat parkir2. Toko makanan dan minuman3. Tongkat Penopang untuk peziarah4. Listrik, lampu merkuri/neon5. Tangga salib menuju goa Maria6. Tempat perhentian/pos pemberhentian7. Taman getsemani8. Penginapan : ada penginapan di Cisantana untuk 50-60
orang atau hotel di KuninganMakan : Hubungi WKRI Cisantana attn. Ibu Gunawan (0233) 875234
Aksesibilitas o transportasi
untuk menuju ke Cisantana bisa menggunakan kendaraan umum, seperti ojek dan angkot.
o Rute:a. Jakarta – Cirebon – Kuningan, sebelum masuk kota Kuningan, diterminal Cirendang belok kanan menuju Cigugur (3 km) dari Cigugur naik ke Cisantana
b. Jakarta – Bandung – Tasikmalaya – Kuningan – Cirebon. Sebelum masuk kota Kuningan (sesudah Waduk Darma) atau di Cigadung belok ke kiri melewati Cigugur kemudian naik ke Cisantana.
Manfaat 1. Manfaat bagi lingkungan : memanfaatkan
lingkungan yang tidak produktif menjadi produktif.
2. Manfaat bagi pemerintah : menambah/meningkatkan pemasukan daerah.
3. Manfaat bagi masyarakat : mengurangi tingkat pengangguran, memberi peluang usaha/pekerjaan.
Dampak Dampak positif dari keberadaan goa maria :
1. Menambah penghasilan daerah2. Memberikan peluang usaha3. Meningkatkan kunjungan wisata di Kuningan4. Meningkatkan hubungan antar agama
Dampak negatif :Dampak negatif pada dasarnya tidak terlalu muncul karena masyarakat kec. Cigugur memiliki tingkat toleransi yang tinggi dengan keberagaman agama maupun keyakinan yang terdapat di lingkungannya, seingga tidak pernah terjadi konflik maupun disintegrasi dalam masyarakatnya.
Kesimpulan
Wisata Religi , tampak jelas bagi kita bahwa wisata ini dimaksudkan untuk memperkaya wawasan keagamaan dan memperdalam rasa spiritual kita. Jadi ini bukan wisata biasa yang hanya dimaksudkan untuk bersenang-senang, menghilangkan kepenatan pikiran, semacam dengan pergi ke tempat hiburan. Tapi lebih dari itu wisata religi merupakan perjalanan keagamaan yang ditujukan untuk memenuhi dahaga spiritual, agar jiwa yang kering kembali basah oleh hikmah-hikmah religi.