12
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA oleh Fina Irodatul Afiyah 1

Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

oleh

Fina Irodatul Afiyah

JURUSAN IPA

MA NEGERI 1 KOTA SEMARANG

2016

1

Page 2: Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama :Fina Irodatul Afiyah

No :11

Kelas :XI IPA 7

Kelompok :2

Judul praktikum : HIDROLISIS

I. TUJUAN:Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis

II. DASAR TEORIHidrolisis garam adalah reaksi antara air dan ion-ion yang berasal dari

asam lemah atau basa lemah suatu garam(Brady,1994). Hidrolisis garam

merupakan reaksi kesetimbangan larutan yang homogen. Garam yang terhidrolisis

di dalam air akan bersifat asam atau bersifat basa. Garam yang berasal dari reaksi

asam kuat dan basa lemah akan menghasilkan ion H+ dan bersifat asam,

sedangkan garam yang berasal dari reaksi basa kuat dan asam lemah akan

menghasilkan ion OH- dan bersifat basa. Garam yang berasal dari asam lemah dan

basa lemah akan terhidrolisis sempurna. Adapun garam yang berasal dari asam

kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral(Purba dan

Soetopo, 1994).

Ada empat jenis garam, yaitu :

1. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya

NaCl, K2SO4dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam

yang demikian nilai pH = 7 (bersifat netral)

2. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya

NH4Cl, AgNO3dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami

2

Page 3: Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis

hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat

asam)

3. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat (misalnya

CH3COOK, NaCNdan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis

(mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7

(bersifat basa)

4. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah (misalnya

CH3COONH4, Al2S3dan lain-lain) mengalami hidrolisis total

(sempurna)Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga

Ka dan Kb(Permana, 2009).

Harga pH pada garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah

tidak bergantung pada konsentrasi ion-ion garam dalam larutan, tetapi tergantung

pada harga Ka dan Kb dari asam dan basa pembentuknya.

Jika Ka = Kb maka larutan akan bersifat netral (pH = 7)

Jika Ka > Kb maka larutan akan bersifat asam (pH < 7)

Jika Kb < Kb maka larutan akan bersifat basa (pH > 7)

Beberapa identifikasi yang menandakan jika suatu larutan bersifat asam

atau basa, yaitu:

Jika kertas lakmus merah dicelupkan kedalam larutan dan tidak

mengalami perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat asam.

Jika kertas lakmus merah dicelupkan kedalam suatu larutan dan

mengalami perubahan warna, yaitu berwarna biru, maka larutan tersebut

bersifat basa.

Jika kertas lakmus biru dicelupkan kedalam larutan dan tidak mengalami

perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat basa.

Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam suatu larutan dan

mengalami perubahan warna, yaitu berwarna merah, maka larutan

tersebut bersifat asam.

Jika kertas lakmus merah ataupun biru dicelupkan pada larutan netral,

maka kartas lakmus tidak akan mengalami perubahan warna, tapi tidak

bersifat asam ataupun basa (PurbadanSoetopo, 1994).

3

Page 4: Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis

III.ALAT DAN BAHANAlat

a. Pipet tetes 10 buahb. Gelas ukur 1 buahc. Tabung reaksi 10 buahd. Rak tabung reaksie. Tisu f. Plat tetes

Bahan a. Larutan Kaporit Ca(OCl)2) 0,1 Mb. Larutan Pupuk (NH4)2SO40,1 Mc. Larutan sabun C17H36COONa d. Larutan tawas Al2(SO4)3.18H2O 0,1 Me. Larutan garam dapur NaCl 0,1 Mf. Larutan garam inggris MgSO40,1 Mg. Larutan soda kue NaHCO30,1 Mh. Larutan gamping CaCO30,1 Mi. Kertas lakmus merahj. Kertas lakmus biru

IV. LANGKAH KERJAa. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

b. Mengambil larutan yang disediakan menggunakan gelas ukur masing-

masing sebanyak 5 mL dengan pipet tetes dan dimasukkan kedalam

tabung reaksi

c. Memotong kertas lakmus kemudian masukan kedalam plat tetes

d. Meneteskan setiap larutan kedalam indicator universal dan amati

perubahan yang terjadidengan menggunakan pipet tetes

e. Mengklasifikasikan dan identifikasi larutan garam

tersebutsesuaidengantabel yang telahada

f. Membuang sampah atau larutan yang telah digunakan

g. Membersihkan alat-alat yang telah digunakan kemudian kembalikan

alat ketempatnya dan bersihkan tempat praktikum

4

Page 5: Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis

V.Hasil PengamatanIdentifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan

No Jenis larutan Perubahan warna pada

indicator universal

Sifat larutan Hdrolisis Perkiraan pHA

samBasa NeT

ralTida

kSebag

ianTota

l<7 =7 >7 ke

t1 Larutan Kaporit

Ca(OCl)20,1 MKuning Pucat 8

2 Larutan Pupuk (NH4)2SO40,1 M

Orange Muda 5

3 Larutan sabun C17H36COONa

Hiijau daun 10

4 Larutan NH4Cl 0,1 M

Orange Muda 5

5 Larutan garam dapur NaCl 0,1 M

Orange Kekuningan

7

6 Larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M

Oren muda kemerahan

6

7 Larutan KSCN 0,1 M

Oren muda kemerahan

6

8 Larutan gamping CaCO30,1 M

Biru tua 12

9 Larutan CH2COONA 0,1 M

Orange Muda kemerahan

6

VI. PEMBAHASAN

#UMUMDari percobaan diatas maka dapat kita lihat bahwa masing masing larutan

mempunyai pH yang berbeda dan memiliki sifat yang berbeda,contohnya

(CH3COO)Na mempunyai harga pH sebesar < 7 bersifat asam dan

sedangkan NaCl mempunyai harga pH sebesar 7 bersifat netral.dan tiap

tiap larutan tidak pasti terhidrolisis,ada yang terhidrolisis

sempurna,sebagian,dan ada yang tidak terhidrolisis.

5

Page 6: Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis

#KHUSUS1. Kelompokkan garam terhidrolisis sebagian, terhidrolisis total dan tidak

terhidrolisis !

Terhidrolisis Sebagian - Larutan Kaporit Ca(OCl)20,1 M

- Larutan Pupuk (NH4)2SO40,1 M

- Larutan sabun C17H36COONa

- Larutan NH4Cl 0,1 M

- Larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M

- Larutan KSCN 0,1 M

- Larutan gamping CaCO30,1 M

- Larutan CH2COONA 0,1 M

Terhidrolisis Total -

Tidak Terhidrolisis - Larutan garam dapur NaCl 0,1 M

2. Perkirakan pH setiap laruta tersebut dan jelaskan !

a) Larutan Kaporit Ca(OCl)20,1 M pH = 8 (Kuning Pucat)

b) Larutan Pupuk (NH4)2SO40,1 M pH = 5 (Orange muda)

c) Larutan sabun C17H36COONa pH = 10 (Hijau daun)

d) Larutan NH4Cl 0,1 M pH = 5 (Orange muda)

e) Larutan garam dapur NaCl 0,1 M pH= 7 (Orange

kekuningan)

f) Larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M pH = 6(Orange muda

kemerahan)

g) Larutan KSCN 0,1 M pH = 6(Orange muda

kemerahan)

h) Larutan gamping CaCO30,1 M pH = 14 (Biru tua)

i) Larutan CH2COONA 0,1 M pH = 6 (Orange muda

kemerahan)

VII. KESIMPULAN

6

Page 7: Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis

1. Hidrolisis garam adalah reaksi antara komponen garam yang berasal dari

asam atau basa lemah dengan air.

2. Garam yang terdiri dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis

total dan sifatnya tergantung dari Ka dan Kb nya.

3. Garam dalam air akan terurai membentuk kation dan anion seperti dari asam

basa semulanya.

4. pH kurang dari 7 mempunyai sifat asam.

5. pH lebih dari 7 mempunyai sifat basa.

6. Garam bersifat basa karena dalam reaksi menghasilkan ion OH-.

7. Garam bersifat asam karena dalam reaksi menghasilkan ion H+.

8. Sifat larutan garam tergantung pada kekuatan relatif asam dan basa

penyusunnya.

9. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis.

10. Hidrolisis parsial adalah hidrolisis yang terjadi pada garam yang terbentuk

dari asam kuat-basa lemah atau asam lemah-basa kuat.

11. Garam dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial,

larutannya bersifat asam.

12. Garam dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial dan

larutannya bersifat basa.

13. Hidrolisis total adalah hidrolisis yang terjadi pada garam yang terbentuk

dari asam lemah-basa lemah.

14. Garam dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total, sifat

larutannya tergantung pada harga Ka asam dan Kb basa pembentuknya.

Ka > Kb → Asam

Ka < Kb → Basa

Ka = Kb → netral

VIII. DAFTAR PUSTAKABrady, James E. 1994.Kimia Universitas, Asas, dan Struktur.

Terjemahan A.H. Pudjaatmaka dan Suminar A. Jakarta : Erlangga.

7

Page 8: Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis

Departemen Pendidikan Nasioal. 2006. Kurikukum 2006, Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kimia untuk SMA/MA. Jakarta :

Depdiknas.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1981. Petunjuk Praktikum

Ilmu Kimia untuk SMU. Indah Kalam Karya.

Permana, Irvan. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Pusat

Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Purba, Michael dan Soetopo Hidayat. 1994. Buku Pelajaran Ilmu Kimia

utuk SMU. Jakarta: Erlangga.

Tim Penulis Kimia. 2002. Kimia SMU. Bandung: Rosda Karya

Semarang, 29 Maret 2016

Praktikan

فينااردةالعافيه

(FINA IRODATUL AFIYAH)

8